Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113491 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elfi Syahreni
"Tujuan karya ilmiah akhir ini adalah untuk memberikan gambaran tentang pembelajaran klinik residen ketika mengaplikasi Self-Care Defisit Theory of Nursing (SCDTN) dalam pemenuhan kebutuhan perkembangan neonatus. Bayi baru lahir mungkin membutuhkan asuhan keperawatan akibat gangguan status kesehatan ketika berada di luar rahim ibu. Aplikasi SCDTN dalam asuhan keperawatan pada bayi telah memberikan kemajuan proses pemulihan kesehatan bayi yang tergambar pada status fisiologis, isyarat perilaku bayi, dan pencapaian kompetensi perawat spesialis anak. Namun aplikasi teori tersebut akan lebih baik apabila terdapat kerjasama yang lebih baik antara tim kesehatan, orang tua, dan konsistensi penggunaan SCDTN dalam pemberian asuhan pada bayi selama perawatan.

The purpose of this study was to describe clinical learning experiences of resident while using the Self-Care Defisit Theory of Nursing (SCDTN) in meeting the developmental care requirement of neonates. A newborn baby may need a nursing care that caused by health state disturbances while they got out from the mother woom. SCDTN application provided good impacts on the newborn recovery from ill. The impact can be known through physiological states, behavior cues, and resident? competencey achievements. However, better impact can be achieved if there are a better team work among health care provider, a family involvement, and a consistency of SCDTN application in nursing process."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bakri Abdullah author
"Pemerintah semakin serius memperhatikan masalah kematian ibu akibat Perdarahan Postpartum (PPp) khususnya mamasuki periode Pembangunan Jangka Panjang Kedua. Angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu 390/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1994 (SDKI). 10%-20% kematian ibu tersebut disebabkan PPp. Faktor resiko kesakitan hingga terjadinya PPp dapat membawa kaum ibu mengakhiri hidupnya, yakni kematian. Usaha menurunkan angka kematian ibu menjadi 2251100.000 kelahiran hidup pada Pelita VI, ada penurunan angka kematian tersebut sebesar (57,69%.).
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian PPp dengan "Cross Sectional Survey": Terdapat proporsi Ibu Bersalin, Berdasarkan PPp 193 (12,22%); umur: 20-35 tahun mempunyai proporsi kehamilan tertinggi 1.002 (64,42%) dan terendah umur 20 tahun 262 (16,58%); Paritas < 3 merupakan proporsi tertinggi 1.136 (71.90%) dan paritas > 4 merupakan terendah 123 (7,78%); Tingkat Pendidikan Tamat SMP merupakan yang terendah 120 (7,60%) sedangkan Tidak Sekolah menempati posisi yang signifikan1.335 (84,49%); Kadar Hb> atau=l l gr% tidak anemia sebanyak 583 (36,90%); sedangkan Kadar Hb<11 gr% anemia sebanyak 997 (63,10%); Bengkak Pada Tubuh, . yang tidak pemah bengkak terdapat 1.062 (67,22%); Konsumsi Tablet Fe < 60 tablet sebanyak 576 (36,46%) > 60 tablet 563 (35,63%); Lama Partus sebanyak 1.535 (97,15%) tertinggi dengan Partus Normal; Lepasnya Plasenta < I jam sebanyak 1.535 (97,15%); Penolong Persalinan Bukan Nakes sebanyak 940 (59,49%), Tenaga Kesehatan 640 (40,51%); Tempat Bersalin bukan Puskesmas sebanyak 940 (59,49%).
Terdapat hubungan PPp yang bermakna adalah terhadap variabel umur, tingkat pendidikan, bengkak pada tubuh, konsumsi tablet Fe, lama partus, lepasnya plasenta, penolong persalinan dan tempat bersalin. Hendaknya ditingkatkan managemen penanggulangan perdarahan postpartum dan penelitian selanjutnya hingga ke tingkat analisis multivariat."
Universitas Indonesia, 2000
T605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Suherman
"ABSTRAK
Kesehatan ibu dan bayi memegang peranan penting pada pepmbangunan suatu bangsa. Angka kematian ibu (AKI) di Indoneesia pada tahun 2018 sebanyak 305/100.000 kelahiran hidup dan Angka kematian Bayi (AKB) pada tahun 2018 sebanyak 15/1000 kelahiran hidup. Persalinan prematur atau preterm adalah kelahiran hidup dengan usia gestasi kurang dari 37 minggu. Penyebab terjadinya persalinan preterm diantaranya kehamilan gemelli. Asuhan keperawatan yang diberikan pada ibu primipara diharapkan perawat membantu proses pencapaian peran ibu serta mengajarkan kemandirian dalam merawat diri dan bayinya. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan fokus penerapan teori self care Orem dan maternal role attainment Mercer. Aplikasi teori Orem dan Mercer efektif diterapkan pada kelima kasus yang dikelola, perawat melakukan observasi dan wawancara pada perilaku pasien serta kebutuhan yang diharapkan dari perawat. Intervensi keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien membantu dalam pencapaian kemandirian pasien dalam merawat diri dan pencapaian peran menjadi ibu lebih optimal. Implemantasi pada bayi untuk kemandirian ibu dan pencapaian peran dengan memberikan terapi pijat pada bayi

ABSTRACT
Maternal and infant health plays an important role in the development of a nation. The maternal mortality rate (MMR) in Indonesia in 2018 was 305 / 100,000 live births and the Infant Mortality Rate (IMR) in 2018 was 15/1000 live births. Preterm or preterm labor is a live birth with a gestational age of less than 37 weeks. Cause labor. Nursing care given to primiparous mothers is expected to help nurses process the mother s role and ask for independence in caring for themselves and their babies. The method used is a case study with a focus on applying Orem's self-care theory and Mercer s achievement of the mother s role. The application of the theory of Orem and Mercer effectively applied to managed cases, nurses make observations and interviews with patients with the expected needs of nurses. Nursing interventions in accordance with patient needs help in achieving patient independence in caring for themselves and supporting the role of being a mother more optimally. Implication in infants for maternal independence and role and giving massage therapy to infants"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Indawati
"Fungsi paru bayi pada usia awal kehidupan dapat memprediksi penyakit pernapasan dan perkembangan fungsi paru di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik fungsi paru pada bayi di Indonesia dan membandingkannya dengan populasi di negara barat. Penelitian potong lintang dilaksanakan di RS Budi Kemuliaan, Jakarta. Dengan menggunakan automated single occlusion technique, peneliti mengukur fungsi paru pada 124 bayi. Data komplians (Crs) dan resistensi (Rrs) total dari sistem pernapasan kemudian dibandingkan dengan data dari studi WHISTLER di Belanda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selain faktor usia, berat badan, dan panjang badan, polusi udara juga merupakan faktor determinan penting pada fungsi paru bayi di Indonesia.

Infant lung function in early life can predict respiratory disease and later lung development. We aimed to understand the characteristics of lung function in Indonesian healthy infant and to compare these with a Western population. We performed a cross-sectional study in Budi Kemuliaan Hospital in Jakarta. Using the automated single occlusion technique we measured lung function in 124 infants. The data of compliance (Crs) and resistance (Rrs) of the respiratory system were compared with data from the WHISTLER study in Neatherlands. Our results suggest that besides age, weight and height, air pollution is an important determinant of infant lung function in Indonesian children.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninis Indriani
"Bayi dengan asfiksia perinatal sangat rentan mengalami komplikasi baik jangka pendek seperti disfungsi multi organ maupun komplikasi jangka panjang dengan terjadinya gangguan perkembangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat asfiksia perinatal dengan perkembangan bayi usia 6 sampai 12 bulan. Desain penelitian ini menggunakan ?cross sectional?, yang melibatkan 56 bayi dengan riwayat asfiksia berat, sedang dan ringan di Kabupaten Banyuwangi.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara riwayat asfiksia perinatal dengan perkembangan bayi (p value=0,026, α=0,05). Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu dilakukan deteksi dini penyimpangan perkembangan khususnya bayi dengan risiko tinggi serta mengoptimalkan peran serta orang tua dalam proses perkembangan anak sehingga perkembangan anak tercapai dengan optimal.

Infant with perinatal asphyxia history is very susceptible to have both short-term complications such as multiple organ dysfunctions and long-term complications with development disorder. The purpose of this research is to know the relation of perinatal asphyxia history with infant?s development age 6 to 12 months old. The design of this study uses ?cross-sectional?, which involves 56 infants with severe, moderate and mild asphyxia histories in Banyuwangi Regency.
The result of this research shows that there is significant relation between perinatal asphyxia history with infant?s development (p value=0.026, α=0.05). The recommendations of this research is that it is so necessary to be detected early about the development disorder especially for high-risk infants and to optimize the participation of parents in a child's development process that child?s development is achieved optimally.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Muryanto
"Nama : Irwan MuryantoProgram Studi : Doktor EpidemiologiJudul Disertasi : Faktor ndash; Faktor Yang Memengaruhi Perkembangan Bayi :Studi longitudinal Pada Bayi Usia 0 hingga 6 Bulan DiKabupaten Kuantan Singingi Provinsi RiauPembimbing : Prof. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo SKM, M.ScPrevalensi keterlambatan perkembangan bayi di Indonesia berkisar antara 12,8 -28,5 . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhiperkembangan bayi dengan merekrut bayi baru lahir yang dikunjungi dalam waktu24 jam setelah kelahiran sebanyak 474 bayi. Penilaian perkembangan pada usia 2,4 dan 6 bulan menggunakan kuesioner Ages Stages Questionnaires, ThirdEdition ASQ - 3 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ndash; faktor yangmemengaruhi perkembangan bayi pada usia 2 bulan meliputi : inisiasi menyusu dini komunikasi, motor kasar dan motor halus , panjang lahir komunikasi dan motorkasar , status gizi komunikasi , stimulasi semua ranah , kepadatan isi rumah komunikasi , sosial ekonomi pemecahan masalah . Pada usia 4 bulan meliputi :ASI eksklusif komunikasi, motor kasar, motor halus dan personal sosial , statusgizi personal sosial , diare motor kasar, motor halus dan personal sosial , stimulasi komunikasi, pemecahan masalah dan personal sosial , kepadatan isi rumah motorhalus dan pemecahan masalah , jumlah saudara personal sosial . Sedangkan padausia 6 bulan meliputi : inisiasi menyusu dini motor kasar dan pemecahan masalah ,ASI eksklusif komunikasi dan motor halus , panjang lahir personal sosial , ISPA komunikasi, motor kasar dan personal sosial , stimulasi komunikasi, motor halusdan personal sosial , pendidikan ibu personal sosial dan sosial ekonomi komunikasi dan motor halus .Dapat disimpulkan bahwa faktor stimulasi merupakan faktor yang dominanmemengaruhi perkembangan bayi, diikuti oleh faktor inisiasi menyusu dini dan ASIeksklusif.

Name : Irwan MuryantoStudy Program : Doctoral Program in EpidemiologyTitle : Factors Affecting Infant Development : Longitudinal Studyof Infants at 0 ndash; 6 Months in Kuantan Singingi District RiauProvinceCouncellor : Prof. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo SKM, M.ScThe prevalence of delayed infant development in Indonesia 12.8 - 28.5 . Thisstudy aims to determine the factors that affect the development of infants byrecruiting newborns who visited within 24 hours after the birth of 474 babies.Assessment of development at ages 2, 4 and 6 months using the Ages StagesQuestionnaires, Third Edition ASQ - 3 questionnaire.The results showed thatfactors affecting infant development at 2 months of age included: earlybreastfeeding initiation communication, gross motor and fine motor , birth length communication and gross motor , nutritional status communication , stimulation all domains , density of home content communication , socioeconomic problemsolving . At 4 months of age include: exclusive breastfeeding communication,gross motor, fine motor and personal social , nutritional status personal social ,diarrhea gross motor, fine motor and personal social , stimulation communication,problem solving and personal social , density of home contents fine motors andproblem solving , number of siblings personal social . While at the age of 6 monthsinclude: early breastfeeding initiation gross motor and problem solving , exclusivebreastfeeding communication and fine motor , length of birth personal social ,ISPA communication, crude motor and personal social , stimulation communication, fine motor and personal social , maternal education personalsocial and socioeconomic communication and fine motor .It can be concluded that stimulation factor is the dominant factor influencing infantdevelopment, followed by early breastfeeding initiation and exclusivebreastfeeding factor.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
D2451
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Mutmainnah
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengetahuan, kepercayaan diri ibu dan perawatan bayi pada tahun pertama kehidupannya. Penelitian ini dirancang dengan desain kuasi eksperimen, dengan pendekatan pre dan post test dengan kelompok kontrol. Penelitian yang melibatkan 58 orang ibu primipara dengan persalinan normal ini bertujuan untuk menguji efektifitas pendidikan kesehatan dengan Metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan (CPDL) dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu primipara merawat bayi. Pendidikan kesehatan dengan metode CPDL ini didasari oleh teori belajar dari Bandura, kerucut pembelajaran (cone of learning), teori behavioristik dan teori humanistic. Pendidikan kesehatan diberikan pada hari kedua dan ketiga post partum selama 45-60 menit dengan materi menyusui, memandikan bayi, dan memberikan stimulasi. Evaluasi terhadap pengetahuan dan perilaku ibu merawat bayi dilakukan satu bulan setelah intervensi dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan. pendidikan kesehatan dengan metode CPDL cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu dalam merawat bayi, meliputi: menyusui (p =0,00), memandikan bayi (p=0,05) dan memberikan stimulasi (p=0,00). Perilaku menyusui (p=0,03), memandikan (p=0,05), memberikan stimulasi (p=0,00). Hasil penelitian ini menyarankan untuk perawat yang bekerja dalam area keperawatan maternitas untuk dapat menyiapkan pendidikan kesehatan dengan metode CPDL ini dengan tetap memperhatikan kesiapan fisik dan psikologis ibu post partum. Sehubungan dengan waktu kepulangan yang semakin singkat (48 - 72 jam) post partum pada persalinan normal, penelitian ini menyarankan agar pendidikan perawatan bayi telah diperkenalkan sejak masa prenatal.

This research was considering the important of improvement mother's knowledge and self confidence of primipara in caring their infant on the first year of his life. This research design was quation experiment, pre-test and post-test with control group. The study involves 58 primiparas was normal delivery which purpose to examine the effectiveness of health education with CPDL method in improving mother's knowledge and behavior of primipara in caring their infant. Health Education with CPDL method was based on learning theory from Bandura, Cone of learning, Behavioral and Humanistic theory. The intervention was done on the second and third day of post partum during 45 - 60 minutes about breastfeeding, bathing baby, and stimulating for growth and development. Before intervention was provided, pre test was done of mother's knowledge about breastfeeding, bathing baby and stimulating, while evaluation of mother's knowledge and behavior in caring their infant was done for 1 month after intervention was done. The finding of this study indicate that health education with CPDL method was effective in improving mother's knowledge in caring their infant, breastfeeding (p=0,00), bathing baby (p=0,05) and stimulating (p=0,00). Mother's behavior in caring their infant of breastfeeding (p=0,03), baby bathing (p=0,05), stimulating (p=0,00). This research result suggests for maternity nurse to prepare health education with CPDL method without neglecting readiness of mother's physical and psychological of post partum. This health education integrated in nursing care during 24 hours. Referring to go home time which shorten progressively (48 - 72 hours) of partum post, this research also suggest that information about infant care had been provided since prenatal."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17483
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charissa Devania Pramita
"Latar Belakang: Sepsis Awitan Dini (SNAD) merupakan salah satu penyebab terbesar mortalitas neonatus prematur. Riset mengenai SNAD mengatakan bahwa ada faktor ibu yang berasosiasi dengan kemungkinan kasus SNAD. Faktor tersebut adalah, paritas, umur ibu, kelahiran Bedah Kaisar, frekuensi kunjungan antenatal, keputihan patologis, infeksi saluran kemih, ketuban pecah dini, leukositosis ibu, dan preklampsia. Meskipun tinggi angka kelahiran prematur di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), belum ada studi yang mempelajari faktor ibu terhadap SNAD di bayi prematur. Sehingga peneliti berusaha untuk membuat riset yang akan menyajikan data deskriptif dari faktor ibu yang berasosiasi dengan SNAD pada bayi prematur di RSCM pada tahun 2020. Metode: Penilitian kohort retrospeltif ini mengumpulkan 101 kasus kelahiran prematur pada tahun 2020 di RSCM. Dengan persetujuan komite etik, data akan dikumpulkan dari rekam medis dan infromasi mengenai faktor ibu akan diulas. Penelitian ini akan melakukan analitik untuk faktor maternal yang berhubungan dengan SNAD. Hasil: Hasil desrkiptif penilitian ini menunjukan, kelahiran Bedah Kaisar(79.2%), paritas primipara (60.4%), Umur ibu diatas 30 tahun (45.5%), Kunjungan antenatal tidak lengkap (8.9%), ketuban pecah dini (40.4%), preklampsi (26.7%), keputihan patologis (44.6%), infeksi saluran kemih (44.6%) dan jumlah leukosit ibu (27.7%). Studi analitik menunjukan bahwa tidak hubungan faktor maternal yang berhubungan bedasarkan statistik secara signifikan dengan SNAD pada bayi prematur. Konklusi: Tidak ada hubungan faktor maternal paritas, umur ibu, kelahiran bedah kaisar, frekuensi kunjungan antenatal, keputihan patologis, infeksi saluran kemih, leukositosis ibu, dan preklampsia, dengan kejadian SNAD pada bayi prematur di RSCM pada tahun 2020.

Background: Early onset Neonatal Sepsis (EOS) is one of the biggest cause of morbidity in neonates, especially premature neonates. Previous researches stated that there are maternal risks that are associated with EOS. These risks are parity, maternal age, route of birth, completion antenatal care, presence of pathological vaginal discharge, urinary tract infection, premature rupture of membrane, maternal leukocytosis and preeclampsia. Despite the high numbers of premature births in CMH, there hasn’t been a study about maternal risks associated with EOS in preterm neonates. Hence the writer proposes a study on EOS on preterm neonates association with maternal risks. Method: This retrospective cohort study is conducted on 101 preterm neonates CMH Neonatal Unit, on the year of 2020. With the approval of the ethics committee, information regarding presence of maternal risk associated is reviewed. Results: The descriptive result of the maternal risk associated with shows caesarean section (79.2%), primiparity (60.4%), advanced maternal age (45.5%), incomplete antenatal care (8.9%), premature rupture of membrane more than 18 hours (40.4%), preeclampsia (26.7%), pathological vaginal discharge (44.6%), urinary tract infection (31.7%), and maternal leukocyte (27.7%). The analytical study shows, none of these maternal risks associated with EOS have statistical significance to preterm neonates with EOS. Conclusion: There is no significance of maternal risk associated with EOS, primiparity, advanced maternal age, incomplete antenatal care, premature rupture of membrane more than 18 hours, preeclampsia, pathological vaginal discharge, UTI and maternal leukocytes to the incidence of EOS in preterm neonates in CMH Neonatal Unit in the year 2020."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi adalah rnerupakan cara pemberian
makanan secara alamiah dan merupakan cara pemberian rnakanan yang terbaik bagi
bayi. Pernberian ASI akan dapat mernenuhi kebutuhan bayi akan zat gizi, kebutuhan
psikologis dan memberikan perlindungan terhadap penyakit infeksi. Disarnping itu
menyusui juga mempunyai pengaruh terhadap penjarangan kelahiran. Pemberlan ASI
yang dianjurkan adalah pemberian ASI secara tanggal sampai bayi berumur empat
bulan (Exclusive breast feeding), kemudian pernberian dilanjutkan sampai anak
berumur dua tahun bersama makanan pendamping ASI lainnya. Menurut Suradi S.
(1992) bahwa pemberian makanan tambahan yang terlalu dini berhubungan erat
dengan terjadinya diare. Akan tetapi berdasar pada fenomena yang ada bahwa tidak
semua bayi yang berusia di bawah empat bulan dan telah diberikan makanan
tambahan terjadi diare. Sehingga peneliti merasa tertarik untuk untuk membuktikan
konsep yang ada dengan rnelakukan suatu penelitian. Setelah dilakukan pengumpulan
dan pengolahan data terhadap 30 responden di Kelurahan Menteng Jaya Jakarta Pusat
didapatlcn hasil sebagai berikut dari 30 responden yang telah diberikan makanan
tambahan dan menderita diare yaitu berjumlah 12 orang (40%), clan angka kekerapan
untuk terjadinya diare adalah satu kali sebanyak 10 orang (83,3%) dan lebih dari dua
kali sebanyak 2 orang (6,67%), dan bayi yang tidak diberikan makanan tambahan dan
pernah menderlta diare adalah sebanyak 6 orang (20%) dan tidak rnenderita diare
sebanyak 24 orang (80%) Hal ini dapat kita tarik kesirnpulan bahwa berdasarkan
kosep yang ada jika bayi diberikan makanan tambahan dalarn usia yang masih dini
akan menirnbulkan dampak teajadinya diare."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5235
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ninis Indriani
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
610 JKI 18:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>