Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139588 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anita Apriliawati
"Hospitalisasi dapat menimbulkan kecemasan pada anak. Biblioterapi adalah pemanfaatan buku sebagai media terapi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh biblioterapi terhadap tingkat kecemasan anak usia sekolah yang menjalani hospitalisasi. Jenis penelitian kuasi eksperimen dengan sampel 30. Tehnik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan rata-rata tingkat tingkat kecemasan anak yang mendapatkan bibliotarapi sebesar 29,27 dan rata-rata tingkat kecemasan anak yang tidak mendapatkan biblioterapi sebesar 36,07.
Hasil uji statistik menunjukan pengaruh biblioterapi terhadap penurunan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang menjalani hospitaliasi. Tidak terdapat hubungan usia, jenis kelamin, pengalaman dirawat, lama rawat dan frekuensi membaca dengan tingkat kecemasan anak. Pemberian biblioterapi dapat diterapkan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk menurunkan kecemasan anak usia sekolah selama menjalani hospitalisasi.

Hospitalization can cause anxiety in children. Bibliotherapy is using the book as a medium of therapy. The purpose of this study was to identified the effect of bibliotherapy on anxiety levels school-age children who underwent hospitalization. This type of study was quasi-experimental with a sample of 30. Sampling technique was purposive sampling.
The results of this study showed the average level of anxiety levels of children who got bibliothrapy is 29.27 and the average level of anxiety of children who did not get biblioterapi is 36,07. Statistical test results showed the influence of bibliotherapy on reducing anxiety levels school-age children who underwent hospitalization. There is no relationship of age, gender, experience, length of care and frequency of reading with a child's anxiety level. Giving biblioterapi can be applied as a nursing intervention to reduce anxiety during schoolage children hospitalization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwinta Tiaranti
"Biblioterapi adalah kegiatan membaca atau menggunakan sebuah literatur yang dijadikan terapi. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan penerapan biblioterapi yang dilakukan oleh mahasiswa agar mencapai tujuan penggunaan biblioterapi, yaitu yaitu dapat menyelesaikan masalah selama masa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data dengan survei. Survei dilakukan kepada Mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan di Universitas Indonesia dari angkatan 2019 hingga 2021. Dengan jumlah responden sebanyak 193 mahasiswa, sesuai dengan keseluruhan jumlah Mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 67% responden telah mencapai tujuan dari penggunaan biblioterapi dengan berhasil mendapatkan sejumlah informasi yang akan dikembangkan sebagai pengetahuan. Pada tahapan proses penggunaan biblioterapi, 48.2% setuju bahwa mereka memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi dirinya dengan isi dalam cerita. Pada tahapan katarsis, 49.7% responden setuju bahwa responden dapat merasakan emosi yang sama dalam isi cerita. Selanjutnya dalam melewati proses tahapan penggunaan biblioterapi, 58,5% responden setuju bahwa mereka mendapatkan tambahan pengetahuan yang berguna pada masa pandemi covid-19. Namun, responden perlu meningkatkan kemampuannya dalam menganalisis bahan bacaan agar kedepannya terbiasa dalam memberikan pelayanan informasi. Dengan kata lain Mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan di Universitas Indonesia perlu memperbanyak bahan bacaan untuk dibaca agar terbiasa dengan berbagi subjek buku yang nantinya akan dikelolah.

Bibliotherapy is an activity of reading or using literature as therapy. The purpose of this study is to describe the application of bibliotherapy carried out by students in order to achieve the goal of using bibliotherapy, being able to solve problems during the Covid-19 pandemic. This research is quantitative research with data collection techniques by survey. The survey was conducted on Library Science students at the University of Indonesia from class 2019 to 2021. With a total of 193 students, this corresponds due the total number of Library Science students. The results of this study indicate that as many as 67% of respondents have achieved the goal of using bibliotherapy by successfully obtaining some information that will be developed as knowledge. At the stage of the process of using bibliotherapy, 48.2% agreed that they have the ability to identify themselves with the contents of the story. At the catharsis stage, 49.7% of respondents agreed that respondents could feel the same emotions in the contents of the story. Furthermore, in going through the stages of using bibliotherapy, 58.5% of respondents agreed that they gained additional useful knowledge during the Covid-19 pandemic. However, respondents need to improve their ability to analyze reading material so that in the future they are accustomed to providing information services. In other words, Library Science students at the University of Indonesia need to read more reading material so they are used to sharing the subject of books that will be managed later."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Atalya
"Ansietas merupakan hal paling umum yang dapat dialami pada pasien dengan rencana operasi. Ansietas didefinisikan sebagai perasaan takut yang luar biasa, khawatir, dan cemas yang disertai dengan peningkatan aktivitas sistem saraf otonom. Prosedur operasi dapat menimbulkan ansietas pada anak, salah satunya pada anak usia sekolah. Apabila ansietas anak pada tahap pra-operasi dapat teratasi, maka akan mendukung pemulihan pasca operasi yang lebih cepat dan memberikan koping yang efektif pada anak. Biblioterapi adalah pemanfaatan buku sebagai media terapi untuk menurunkan ansietas. Biblioterapi dapat menurunkan tingkat ansietas pada pasien anak usia sekolah dengan ansietas pra-operasi. Ansietas diukur dengan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale. Hasil menunjukkan bahwa asuhan keperawatan menggunakan biblioterapi dapat menurunkan ansietas yang dirasakan oleh anak dengan skor 16 (ansietas ringan) turun menjadi 9 (tidak ansietas). Hasil ini merekomendasikan dilakukannya integrasi asuhan keperawatan psikososial dengan asuhan keperawatan fisik pada anak yang mengalami ansietas pra-operasi.

Anxiety is one of the commonest events that can happen to patients waiting for surgical operations. Anxiety is defined as an overwhelming experience of fear, worry, nervousness, and inreased activity of the autonomic nervous system. School-age children may develop an anxiety before they have surgical procedure. If their anxiety in the pre-surgery can be resolved, it will support they recovery after surgery and provide their effective coping. Bibliotherapy is using book as a therapy for anxiety. Bibliotherapy can decrease anxiety levels in school-age patients with pre-operative anxiety. The data was collected using Hamilton Anxiety Rating Scale. The result showed that biblioteraphy can decrease anxiety felt by the client from score 16 (mild anxiety) to 9 (not anxiety). This analysis recommended the integration of psychosocial nursing care combined with physical nursing care for pediatric with an anxiety pre-surgery."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Veronica Febiany Sujana
"Gejala kecemasan saat melakukan perawatan ke dokter gigi dapat terjadi pada anak-anak. Pemberian informasi dapat berpengaruh positif terhadap penurunan kecemasan, salah satunya dapat dilakukan secara vicarious learning melalui observasi model. Karakter tokoh dalam buku menjadi media yang tepat sebagai model karena membaca buku merupakan aktivitas bercerita paling populer dalam program anak usia dini. Proses pembacaan buku secara reading aloud dengan teknik dialogic reading membuat siswa aktif sehingga membantu proses belajar melalui interaksi sosial dengan teman sebaya dan guru.
Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kecemasan terhadap dokter gigi pada anak usia 4-6 tahun yang baru pertama kali ke dokter gigi (N=61) melalui aktivitas membaca buku bersama. Alat ukur yang digunakan adalah Venham Picture Tests (VPT). Desain penelitian ini adalah One group pre-test post-test design dengan follow up 1 minggu. Hasil analisa penelitian menunjukkan bahwa kegiatan membaca buku bersama dapat menurunkan kecemasan secara signifikan pada anak usia 4-6 tahun yang baru pertama kali ke dokter gigi.

Anxiety could occur to children while going to dentist for treatment. Informing children about dental procedure could help to reduce anxiety. Informing about dental treatment is a learning process, one process could be done through vicarious learning by model observation. Characters in book could be transform to a right media as model, because reading books is the most popular story telling activity in early childhood education. Reading book by reading aloud with dialogic reading make student active, that increases learning process by social interaction with their same age friends and teacher.
This research is aim to reduce anxiety for 4-6 years old (N=61) children going to dentist for their first time through reading a book together activity. Test scale use is Venham Picture Test (VPT). The research design is One group pre-test post-test design with follow up after 1 week in the form of dental check-up. Books title used on this activity called Cat and Dentist, and its main characters courage to undergo dental check-up. Book was read by their teacher three times. Analysis result shows that through reading book together activity could lower anxiety toward dentist  significantly for children of 4-6 years old that go to dentist first time.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meigasari
"Salah satu bentuk perkembangan yang menonjol pada masa remaja yaitu terjadinya perubahan-perubahan fisik yang akan mempengaruhi pula perkembangan kehidupan seksualnya. Pada masa ini, remaja biasanya sudah mulai mengenal pacaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku pacaran pada remaja binaan rumah singgah Dilts Foundation dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Desain penelitan ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD). Penelitian dilakukan pada remaja binaan rumah singgah Dilts Foundation, orang tua binaan rumah singgah Dilts Foundation dan Managing Director rumah singgah Dilts Foundation.
Hasil penelitiannya adalah sebagian besar perilaku pacaran pada remaja binaan rumah singgah DF belum menjurus ke arah perilaku pacaran yang berisiko dan faktor lingkungan serta individu mempengaruhi mereka untuk melakukan pacaran.

One of the prominent development in adolescence is physicals changing which is also affect to their sexual development. In this period, adolescent usually knows dating behavior. The objectives of this research is to find out dating behavior in adolescent student of Dilts Foundation shelter and the factors affecting it.
The research used the qualitative method and conducted by In Depth Interview and Focus Group Discussion (FGD). This research were applied to adolescent student, parent of students and Managing Director of Dilts Foundation shelter.
The result shows that most of adolescent student of Dilts Foundation shelter dating behavior not lead yet to risky dating behavior. Environment and individual factors affect to their dating behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Heri Widodo
"Penelitian ini dilakukan untuk pengembangan Hand Test pada kelompok remaja yang diasuh oleh single parent. Pendekatan yang digunakan adaiah deskriptif kualitatii Setelah dilakukan Studi literatur mengenai dampak pengasuhan single parent dilakukan wawancara mendalam secara semidirektif terhadap 4 subyek penelitian. Subyek penelitian adalah remaja yang sejak kecil mendapatkan pengasuhan single parent. Sesudah itu, kepada subyek dibedkan Hand Tesr Langkah terakhir adalah melihat kesesuaian antara literatur mengenai dampak pengasuhan single parent dengan hasil wawancara senta melihat kesesuaian antara hasil Hand Test dengan hasil wawancara setiap subyek.
Dari analisis yang dilakukan, hanya ada 3 kesesuaian (l0,7%) antara literatur mengenai dampak remaja yang diasuh olch single parent dan hasil wawancara yang ditemukan pada seluruh subyek (empat subyek) yaitu represi, konsep diri negatitl dan dependensi. Dari hasil temuan ini, tampak bahwa Iiteratur mengenai dampak remaja yang diasuh oleh single parenl kurang dapat menggambarkan kondisi yang sebenamya dari subyek-subyek penelitian ini yaitu remaja yang sejak kecil diasuh oleh single parent. Jika dilihat pada setiap subyek penelitian, hanya hasil wawancara subyek 3 yang memiliki kcsesuaian relatif banyak dibandingkan subyek yang lainnya.
Kesesuaian antara hasil Hand Test dcngan hasil WaVV3flC3J"d secara umum juga tidak tampak memadai. Dari Hand Test yang dilakukan, hanya satu respon yang ditemukan pada seluruh subyek (empat subyek) yang memiliki kesesuaian dengan hasil wawancara yaitu dependence. Jika dilihat dari seliap subyek, hanya ada 2 subyek yang merniliki kesesuaian yang cukup banyak antara respon Hand Test subyek yang bersangkutan dengan hasil wawancaranya. Subyek-subyek tersebut adalah subyek 2 dan subyek 3."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Halimah
"Berbagai bentuk perilaku menyimpang di kalangan remaja, merupakan suatu proses untuk beradaptasi di dalam menghadapi berbagai perubahan, baik perubahan yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal dan berhasil tidaknya seseorang di dalam menghadapi perubahan-perubahan tersebut dipengaruhi antara lain oleh kondisi dan situasi keluarga di mana remaja tersebut berada. Kemampuan keluarga di dalam menyampaikan nilainilai dan norma-norma akan menjadi pedoman tingkah laku dalam hubungan antar anggota keluarga dan sekaligus akan menjadi perisai atau benteng di dalam kehidupan mereka di dalam masyarakat yang sangat diperlukan, agar mereka dapat beradaptasi.
Kasus kenakalan remaja yang diteliti dalam tesis ini, berasal dari keluarga yang gagal dalam menciptakan kebudayaan keluarga. Keluarga tersebut tidak mampu menerapkan sistem nilai dan norma-norma keluarga, sehingga mereka tidak memiliki pedoman yang mengatur pola-pola hubungan antar anggota keluarga. Akibatnya keluarga tersebut tidak dapat menjalankan peranan dan fungsi-fungsinya dengan baik, juga tidak mampu menciptakan komunikasi yang terbuka antar anggota keluarga. Kondisi keluarga seperti itu, melahirkan hubungan yang tidak harmonis dan penuh dengan konfiik, sehingga tidak tercipta ketentraman lahiriah maupun batiniah, yang menghambat penyaluran rasa tentram dan rasa aman di dalam keluarga, terutama pada anak-anak yang menginjak masa remaja.
Anggota keluarga yang telah menginjak remaja mulai mengikat diri dengan kelompok teman sebaya (peer up). Ia mengidentifikasikan diri dengan peer group. Ia naila-i_? mencari dan memenuhi apa-apa yang tidak diperblehnya di dalam keluarga, pada teman-teman sebayanya. Kelompok teman sebaya, menjadi sangat penting untuk memperoleh,dan mempelajari keterampilan dan belajar strategi sosial. Penelitian ini menjadi penting, di dalam mengungkap betapa besar andil keluarga terhadap munculnya berbagai bentuk perilaku menyimpang tersebut. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode wawancara riwayat hidup, observasi, dan observasi partisipasi dengan cara berkunjung dan tinggal selama kurang lebih 3 bulan bersama keluarga yang diteliti."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryatiningsih Purwandari
"Hospitalization can produce anxiety and interrupt school age children’s wellness. Although many methods have been applied to handle child anxiety, however the most new effective one has not found yet. The art therapy is one of alternatives to minimize child anxiety. This research goal is to describe art therapy effect toward minimizing anxiety in school age children undergoing hospitalization. Quasi experimental research was set on pre-post test non-equivalent control group design. Research population was 6-12 years old children undergoing hospital care at RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo and RSUD Banyumas, and purposive sampling was applied to them. Sample research was 60 children between age 6 and 12 years old, divided into 2 groups. Those were 30 children as research group and 30 children as control group. Child drawing: Hospital (CD: H) instrument was used in this research to measure anxiety. The effects of art therapy were tested with Chi Square.
This statistic analyses showed that there was different anxiety level between two groups before applying art therapy (p=0,011). However there was no difference anxiety level between two groups after applying art therapy (p=0,760). An additional analyses showed that art therapy effectively reduce arterial pulse level (p=0,008). There was no evidence that age, length of care, and experiencing care correlate to anxiety level after applying art therapy, except sex in experimental group with anxiety level. Results showed that art therapy did not reduce anxiety level however this was effective in reducing arterial pulses, one of anxieties physiological responses. Developing the research in art therapy need randomize sampling to increase homogeneity between two groups then will strengthen the result. Pediatric nurses should applying art therapy with variation method to reduce anxieties physiological responses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ichayuen Avianty
"Persentase konsumsi rokok pada remaja usia 10 ? 15 tahun di Kota Depok masih cukup tinggi sampai sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh teman sebaya terhadap perilaku merokok pada siswa sekolah Menengah Pertam (SMP) di Kota Depok Tahun 2016 dengan menggunakan kuesioner penelitian yang diadopsi dari kuesioner Global Adults Tobacco Survey (GATS) tahun 2011. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan jumlah sampel sebesar 300 siswa - siswi SMP kelas VII dan VIII Kota Depok yang memiliki akreditas A, B dan C.
Penelitian ini menemukan nilai OR sebesar 77,5 (95% CI: 10,29 - 548,3) yang artinya: remaja yang memiliki teman sebaya yang merokok akan berisiko sebesar 77,5 kali lebih besar untuk merokok dibandingkan dengan remaja yang tidak memiliki teman sebaya yang tidak merokok. Selain itu diperoleh juga nilai p value sebesar 0,001 yang artinya terdapat hubungan antara pengaruh teman sebaya dengan perilaku merokok pada anak SMP tanpa dikontrol oleh variabel konfonding.
Penelitian ini merekomendasikan untuk melakukan promosi kesehatan yang lebih intensif kepada siswa - siswi tentang dampak serta akibat dari bahaya merokokbagi perokok aktif serta bahaya dan akibat asap rokok bagi perokok pasif.

The percentage cigarette consumption in adolescents the ages of 10-15 years in depok was still quite high until now .This study attempts to identify the effects their peers to behavior smoked on high school students pertam ( smp ) in depok 2016 using a questionnaire research adopted from the questionnaire global adults tobacco survey ( gats ) in 2011. This research using design research cross sectional with the total sample of 300 students of junior high school class vii and viii depok having akreditas a , b and c.
This study found value of 77,5 or ( 95 % ci: 10,29-548,3 ) which means: teenager having their peers that smoking risky of 77,5 times more likely to smoke compared with a teenager who do not have their peers who does not smoke .Besides acquired also value p value of 0,001 which means there are the relationship between the influence of their peers with the behavior smoked on in junior high without controlled by variable konfonding.
This research recommended to do promotion of health a more intensive to the students about the students of the impact on and a result of danger of smoking for active smokers as well as the dangers and as a result of cigarette smoke for passive smokers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Prasetio Wardoyo
"ABSTRACT
Kondisi berat badan berlebih pada remaja menjadi masalah kesehatan yang terus menuai perhatian. Bukan hanya disebabkan prevalensinya yang meningkat pesat, namun juga berbagai dampak buruknya pada kesehatan remaja, khususnya pada kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan mempelajari hubungan kondisi berat badan berlebih dengan kualitas tidur pada remaja usia 16 sampai 18 tahun di Jakarta Selatan. Penelitian berdesain potong lintang ini dilaksanakan di dua SMA Negeri di daerah Jakarta Selatan. Sebanyak 186 responden penelitian dengan usia di antara 16 sampai 18 tahun menjalani penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, penentuan IMT dan status gizi menggunakan grafik CDC, serta pengisian Cleveland Adolescent Sleepiness Questionnaire untuk melihat kualitas tidurnya. Prevalensi berat badan berlebih ditemukan sebesar 20,43% (14,52% tergolong overweight, 5,91% tergolong obese) dengan median nilai kuesioner 40,00 (23,00-58,00). Uji Mann-Whitney menemukan bahwa nilai p untuk perbedaan rerata nilai kuesioner terhadap kondisi berat badan berlebih sebesar 0,783. Tidak ditemukan adanya perbedaan antara kualitas tidur terhadap berat badan berlebih pada remaja usia 16 sampai 18 tahun di Jakarta Selatan.

ABSTRACT
Condition of overweight adolescents become a health problem that continues to arouse attention. Not only because of its rapidly increasing prevalence, but also various adverse effects on adolescent health, especially on the quality of sleep. This study aims to study the relationship of the condition of excess body weight with sleep quality in adolescents aged 16 sampai 18 years in South Jakarta. This cross-sectional design study was carried out in two public senior high schools in the South Jakarta. A total of 186 respondents with the age between 16 sampai 18 years old underwent weight measurement, height measurement, determination of BMI and nutritional status using CDC chart, as well as filling the Cleveland Adolescent Sleepiness Questionnaire to see the quality of sleep. The prevalence of overweight was found by 20.43% (14,52% categorized as overweight, 5,91% categorized as obese) with a median value of the questionnaire 40.00 (23.00 to 58.00). Mann-Whitney test found that p-value for mean difference of questionnaires total score to excess weight is 0,783. No differences were found between quality of sleep to excess weight in adolescents aged 16 sampai 18 years in South Jakarta."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>