Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19686 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tokyo: Japan Culture Institute, 1977
915.2 GUI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yofiandhy Dwi Indrayana
"Skripsi ini membahas makna-makna jenis homekotoba dalam bahasa Jepang. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan penggunaan homekotoba dalam kehidupan sehari-hari yang ditemukan dalam drama Hanawake no Yon Shimai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami perbedaan antar jenis-jenis penggunaan homekotoba tersebut sehingga dapat membantu penutur asing bahasa Jepang dalam berkomunikasi dengan penutur jati bahasa Jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis homekotoba dapat dilihat melalui komponen makna, implikasi, dan untuk siapa homekotoba tersebut diucapkan. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif berdasarkan teori dan ditulis dengan metode penulisan deskriptif analisis.

The purpose of this research is to make a significance definition on homekotoba’s types. This research analyze the difference of these types by comparing in their daily usage which is found in the drama called Hanawake no Yon Shimai so that foreigners who learns Japanese can have a clear understanding in these homekotoba. The result of this research is showing that the types of homekotoba can be seen in their meaning component, implication, and who’s the recipient of that homekotoba. This is a qualitative research that written in analytic description method."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dira Rahimsyah
"Penelitian ini berujuan untuk menganalisis hubungan antara suci dan kotor dengan misogi sebagai sebuah purifikasi yang dapat menghilangkan kegare. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data diperoleh dari buku referensi, jurnal penelitian, maupun informasi elekronik seperti internet yang berhubungan dengan misogi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara dilakukan dengan cara dikumpulkan, dibaca, dipahami, dianalisis, kemudian dinterpretasikan melalui kerangka teori. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada dasarnya misogi adalah suatu proses yang dilakukan orang Jepang untuk menghilangkan kegare dan mencapai kesucian.

The focus of this study is to analize the relation between holy and uncleanness with misogi as sub purification which can erase kegare. This study is qualitative research. Referance books, journal, or electronic information as internet that is linked with misogi are main resources of the data. Then, datas is collected, readed, understanded, analized, and interpreted by the theory. The result of analizing shows that fundamentaly misogi is Japanese's process to erase kegare and to aim the holy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karatoruan Angelique Steffanie
"Ofuro adalah bak mandi khas Jepang. Budaya mandi dalam ofuro tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Jepang hingga saat ini. Mandi bagi orang Jepang bukan hanya kegiatan membersihkan diri, tetapi juga menenangkan pikiran. Yang ingin dicapai melalui mandi dalam ofuro adalah relaksasi dan kedekatan dengan orang lain yang mandi bersama. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya mandi di Jepang mengalami perubahan dari masa ke masa, namun tetap dipertahankan dan menjadi sarana interaksi sosial serta pembelajaran.

Ofuro is the Japanese bathtub. This habit of bathing inside the ofuro has been developed in Japanese society through the ages. Bathing, for the Japanese, is not only the act of cleansing the body, but also to create tranquility and peace of mind. What is expected from taking a bath in the ofuro is the relaxation and sense of closeness towards others who bathe inside the same ofuro. This is a qualitative descriptive analytic research. From this research, researcher knows that Japanese bathing culture has evolved from time to time, but is still practiced and become a way for people to interact and learn in a community. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S416
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Lydia Christy
"ABSTRAK
Nilai estetika kawaii dimanifestasikan secara luas di Jepang. Pelaku dunia hiburan Jepang, seperti Johnny's memanfaatkan nilai estetika kawaii untuk menarik perhatian orang-orang. Upaya Johnny's Jimusho dalam memunculkan nilai estetika kawaii sebagai salah satu strategi promosi aidoru (idola) tercermin dalam performa Arashi. Pada akhir skripsi akan terlihat bahwa nilai estetika kawaii yang menonjol pada Arashi ialah kawaii yang mengandung aspek kekanak-kanakan. Nilai estetika kawaii tersebut dimunculkan melalui tingkah laku, pakaian, setting studio dan video klip, serta tampilan pada layar program televisi.

ABSTRACT
The Japanese widely manifest the kawaii aesthetic. Talent agency in Japanese entertainment world such as Johnny's Jimusho use the kawaii aesthetic to attract people. As one of the aidoru (idol) strategy promotion, Johnny's Jimusho's effort to show the kawaii aesthetic reflected on Arashi performance. In the end of the research, it appears that Johnny?s Jimusho often show the childish aspect of kawaii trough Arashi. The kawaii aesthetic in Arashi showed through their behavior, clothes, the setting of studio and music video, and graphics that appear on television programs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S415
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riani Yulihana
"Penelitian ini menganalisis bentuk direktif bahasa Jepang langsung dan tidak langsung yang terjadi di perusahaan Jepang, yang diamati dari drama Hanzawa Naoki secara kualitatif yang didasari oleh tindak tutur tidak langsung Searle, batasan dari skala ketidaklangsungan Takahashi, dan dihubungkan dengan konsep Ie dan unsur-unsur sosial yang terkandung di dalamnya. Hasil menunjukkan bahwa pada perusahaan Jepang, direktif langsung lebih banyak digunakan daripada direktif tidak langsung. Akan tetapi karena dilatari oleh sistem sosial Ie, seorang subordinat tidak seperti superior, tidak memiliki bermacam pilihan pola direktif langsung untuk digunakan terhadap superior.

The focus of this study is Japanese directive forms, both direct and indirect that take place in workplaces in Japan, observed qualitatively from Japanese drama Hanzawa Naoki using Searle’s indirect speech act as the main reference, Takahashi's indirectness scale, and the concept of Ieincludes social norms consist in the concept of Ie. The result shows that in workplace in Japan direct directive is used more frequent than indirect directive. However, because of the social system of Ie, a subordinate cannot be like an superior, he/she doesn't have any direct directive form option except Ie kudasai to be expressed to his/her superior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisa Carolina Marion
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini, penulis akan membahas mengenai fenomena penggunaan yakushokumeishoo dan keigo sebagai bagian dari kerangka honorifics yang dilihat dengan konsep power distance dalam komunikasi di perusahaan Jepang. Keigo yang dimaksud adalah penuturan bahasa sopan, atau bahasa hormat, sedangkan honorifics adalah dalam arti luas, merupakan suatu sistem komunikasi bahasa yang bermakna sopan, hormat dan merendahkan diri. Penulis membatasi penelitian pada pembahasan mengenai fenomena penggunaan Yakushokumeishoo dan Keigo sebagai bagian dari kerangka honorifics yang dilihat dengan konsep power distance dalam komunikasi di perusahaan Jepang, oleh karyawan perusahaan Jepang di daerah Kansai, Jepang.
Dari kuisioner dan wawancara didapatkan hasil bahwa bentuk sapaan yang digunakan oleh karyawan terhadap atasan ketika berkomunikasi di dalam perusahaan adalah bentuk panggilan jabatan, nama keluarga+san. Dari hasil ini menunjukkan bahwa di Jepang sudah mulai terjadi perubahan terhadap penggunaan bentuk sapaan terhadap atasan, dari sebelumnya adalah panggilan jabatan, sekarang muncul panggilan biasa yaitu “-san”. Bentuk panggilan ini tidak berpengaruh terhadap jauh dekatnya jarak emosional dari bawahan terhadap atasan. Karyawan Jepang bisa menyampaikan pendapat dan ketidaksetujuan meskipun menggunakan panggilan jabatan. Sebaliknya ada pula responden yang menggunakan bentuk panggilan biasa yaitu nama keluarga+san namun mereka tidak bisa menyampaikan pendapat atau ketidaksetujuan terhadap atasan.

ABSTRACT
In this study, the authors will discuss about the phenomenon of the use of yakushokumeishoo and keigo, as part of the framework of honorifics that are seen with the concept of power distance in communications in the Japanese company. Keigo is a polite form in Japanese. And honorifics is in a broader sense, is a system of communication language which means polite, respectful and humble themselves. Authors restrict the discussion of research on the phenomenon of use of yakushokumeishoo and keigo as part of the framework of honorifics are seen with the concept of power distance in communication in Japanese companies, by employees of Japanese companies in the Kansai region, Japan. From questionnaires and interviews showed that the shape of address forms used by the employee to the superior when communicating in the office is address forms related with position, last name + san. This result shows that Japan have started a change to the use of address forms to the superior, from address forms related with position, now appear normal call is "-san". The shape of this address forms has no effect on emotional distance from subordinates to superiors. Japanese employees can express their opinions and disagreements despite using address forms which related with position. Instead there are also respondents who use form of the surname + san, but they could not express an opinion or disagreement to superiors."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Felicidad
"Skripsi ini membahas fungsi pembagian peran suami istri berdasarkan gender dalam rumah tangga pada masa pertumbuhan ekonomi pesat 1955-1973. Penulis memilih masa ini sebagai masalah penelitian karena pada masa itulah pembagian peran dalam rumah tangga menyebar di masyarakat Jepang. Pembagian peran yang dimaksud adalah suami sebagai pencari nafkah dan istri sebagai ibu rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pembagian peran suami istri dalam rumah tangga bersifat fungsional terhadap manajemen ala Jepang yang diterapkan dalam perusahaan Jepang. Manajemen ala Jepang tersebut menopang pertumbuhan ekonomi pada saat itu.

The focus of this study is division of labor by gender in Japanese family between husband and wife during the period of rapid economic growth (1955-1973). One of the factors of rapid economic growth was the Japanese management system. The meaning of division of labor in this mini thesis is husband goes to works as employee and wife works as homemaker. The data were collected by literature study. The purpose of this study is to analyze the function of divison of labor at home to the Japanese management system and how this division of labor correlated with rapid economic growth"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anesaki, Masaharu
Rutland, VT: Charles E. Tuttle, 1963
952 MAS h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lebra,Takie Sugiyama
"aster and use copy. Digital master created according to Benchmark for Faithful Digital Reproductions of Monographs and Serials, Version 1. Digital Library Federation, December 2002."
Honolulu: University of Hawaii Press, 1976
301.295 2 LEB j;301.295 2 LEB j (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>