Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62412 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Ayuni Saparina
"ABSTRAK
Berdasarkan kaidahnya, furigana merupakan cara baca dari sebuah kanji. Namun dalam banyak karya sastra terdapat banyak penulisan furigana yang berbeda dengan kaidahnya. Hal ini tentunya mempersulit pemelajar bahasa Jepang dalam memahami kanji. Skripsi ini membahas tentang penulisan furigana yang berbeda dalam komik Salad Days. Penelitian ini menjabarkan berbagai contoh dalam sebuah penelitian kualitatif yang berdasarkan pada analisis komponen makna serta dikuatkan dengan teori makna kontekstual untuk menjelaskan fungsi dari penulisan furigana yang berbeda pada suatu kanji. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perbedaan penulisan tersebut digunakan sebagai unsure pendeskripsian untuk menjelaskan sebuah kata ataupun maksud yang ingin disampaikan.

ABSTRACT
Based on its basic understanding, furigana is a way to pronounce kanji. But many Japanese literatures contain a number of furigana writings which are different from their basic rules. This issue has certainly created some predicament for Japanese language learners in understanding kanji. The focus of this study is the distinct furigana writing in Salad Days comic. This study describes various examples of a qualitative study based on componential analysis enforced with a theory of contextual meaning to explain the functions of the different furigana writing of kanji. The results of this study shows that the differences in furigana writing are used as an element of description to explain a word or an intent to be conveyed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S424
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bertha Nursari
"Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan pengaruh metode analisis komponen dalam pengajaran kanji pada pemelajar pemula bahasa Jepang. Penelitian dilakukan pada kelas 1.XX program studi Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas X di Jakarta. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester pertama yang dianggap belum memahami kanji. Penelitian ini penelitian kuasi eksperimental dengan disain satu grup dengan pre-test dan post-test. Lima kali tatap muka dilakukan untuk memberikan materi ajar sebanyak 73 kanji. Kuesioner dan observasi lapangan digunakan untuk mengetahui respon subjek penelitian pada metode analisis komponen. Teori yang merangkai penelitian ini adalah model monitor Krashen, strategi pemelajaran menurut O'Malley dan Chamot, strategi pemelajaran kanji menurut Rose, Sakai, dan Shimizu & Green, serta metode analisis komponen menurut Heisig dan Flaherty & Noguchi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajaran kanji dengan metode analisis komponen mempermudah pemelajaran kanji dan meningkatkan kemampuan penguasaan kanji pada pemelajar pemula bahasa Jepang usia dewasa. Hasil kuesioner dan observasi lapangan memperlihatkan bahwa subjek penelitian menunjukkan respon positif pada penggunaan metode analisis komponen dalam pengajaran kanji. Berdasarkan olah data dan hasil analisis pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode analisis komponen yang diterapkan secara berkesinambungan dengan strategi pemelajaran bahasa asing oleh pemelajar meningkatkan kemampuan penguasaan kanji pada pemelajar pemula bahasa Jepang usia dewasa.

The aim of this study is to present the effects of the component analysis method in kanji teaching for the beginner student of Japanese language. The study was carried out in Class of 1.XX in Japanese Language Program, Faculty of Letters of University of X in Jakarta. The subjects of the study are the first semester students who are assumed do not have any backgrounds knowledge of Japanese Kanji before. The study is a quasi experimental with one-group pre-test and post-test design. Five lessons class were conducted to cover 73 kanji. A questionnaire and field observation were used to find out the student's perception about the component analysis method. Theories which are used in this study are: Krashen monitor model. O'Malley and Chamot's learning strategy, Rose, Sakai and Shimizu & Green's Kanji learning strategy, and Heisig and Flaherty & Noguchi's component analysis method.
The findings of this research seem to provide some evidence to show that teaching kanji using the component analysis method helped the kanji teaching process and increase the kanji acquisition for the beginners of Japanese language adult learners. The result of questionnaire and field observation show some evidence that participants gave positive response about component analysis method. Based on the data and the analysis result of this study can be concluded that the component analysis method applied with the foreign languange learning strategies improved the ability of mastering kanji at the beginner Japanese adult learners.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristiadi Nata
"Salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra ialah membuat skripsi. Untuk maksud itu, saya memilih salah satu tema Sebuah studi kanji bahasa Jepang yang kalau tidak salah merupakan tema yang belum atau sedikit sekali dijajagi oleh sejawat seangkatan atau yang lebih dahulu. Selain itu, karena sukarnya kanji telah menarik saya untuk mempelajarinya agak lebih mendalam terutama dengan maksud untuk le_bih mengetahui asal-usul kanji meskipun hanya serba sedikit. Masalah yang saya kemukakan dalam skripsi ini ialah masalah pemakaian kanji dalam bahasa Jepang dari jaman ke jaman. Tetapi sebelum itu, saya merasa perlu untuk menguraikan serba singkat mengenai huruf-huruf yang ada di dunia, pemakai_an dan penulisan kanji, masuknya kanji ke Jepang. Dengan tema Sebuah studi kanji bahasa Jepang, saya ingin mengajukan suatu penelaahan secara garis besar mengenai kanji. Saya berharap penelaahan yang serba singkat dan sedikit ini bisa membantu rekan-rekan yang ingin mempelajari dan menge_tahui huruf Cina ini secara lebih mendalam_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S13724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sebagai salah satu bagian bahasa, idiom merupakan hal yang cukup menarik untuk dibahas. Dalam idiom, banyak sekali makna konotasi yang terkandung. Tema yang diteliti dalam artikel adalah makna kanyouku (idiom) yang menggunakan kanji koshi (mata) dalam Kodansha's Dictionary of Basic Japanese Idioms. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan mengumpulkan korpus data dari Kodansha's Dictionary of Basic fapanese Idioms. Tujuan penelitian untuk mengetahui sejauh mana penggunaan koshi (pinggang) dalam idiom Jepang. Setelah melakukan analisis pada idiom yang menggunakan koshi (pinggang), penelitian menyimpulkan bahwa makna yang terkandung dalam idiom tersebut adalah makna konotasi."
LINCUL 7:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson, Andrew N.
Jakarta: Kesaint Blanc, 1994
R 495.6399221 NEL k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Research aims to find the influence of strategies used in intermediate kanji learning, i.e. in a more applicative class using kanji, on middle kanji and composition class (sakubun). Research viewed and compared the influence of students' mark in Intermediate Kanji with their mark in Sakubun. The questionnaire used in this research was the Strategy Inventory for Language Learning(SILL) consisting of 50 questions associated with types of strategy to learn kanji. The result obtained using T-test and correlation test was the students' mark in kanji affected their mark in Sakubun The relationship is the higher mark in kanji, the higher mark in Sakubun. As a conclusion, student essay writing ability is affected by the numbers of kanji remembered and used by students."
LINCUL 8:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Qolbuddin Akhyar
"ABSTRAK
Skripsi ini mengangkat sebuah penelitian tentang kesalahan cara baca dan kesalahan pemaknaan dalam proses identifikasi kosakata kanji yang terjadi pada kegiatan membaca nyaring oleh mahasiswa Program Studi Jepang FIB UI angkatan 2007 yang telah menyelesaikan seluruh mata kuliah keterampilan bahasa Jepang. Penelitian dilakukan dengan tes baca teks disertai wawancara mendalam terhadap para responden untuk mengetahui proses kognitif yang terjadi. Analisis kesalahan sendiri membuktikan bahwa kemampuan memaknai dan kemampuan melafalkan sebuah kosakata kanji secara kognitif berdiri terpisah. Temuan yang didapat adalah klasifikasi tipologi kesalahan fonetis dan kesalahan semantis masing-masing meliputi bentuk-bentuk kesalahan dan faktor penyebabnya.

ABSTRACT
This thesis is raised on a case study of word reading miscue and word meaning miscue during the process of identifying kanji vocabularies occurred in reading aloud test by students of the FIB UI Japanese Studies Program 2007 class, who have completed all Japanese language skill courses. The study was conducted with a text reading and followed up by in-depth interviews to the respondents to determine the cognitive processes that occur. Analysis of the miscue itself proves that the ability to interpret and the ability to pronounce a kanji vocabulary cognitively stand apart. The finding obtained from research is the classification of types of phonetic errors and semantic errors each, covering the forms of error and factors."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S425
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zahwa Sabrina
"Penelitian ini membahas tentang onomatope bahasa Jepang ‘gitaigo’ dalam manga Omoi Omoware Furi Furare (FuriFura) karya Sakisaka Io dengan menganalisis kata gitaigo sesuai konteksnya dan menyusunnya menurut teori pembagian gitaigo Kindaichi Haruhiko serta teori pembentukan onomatope Tamori Ikuhiro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna gitaigo secara kontekstual menggunakan metode kualitatif dengan teknik catat. Sumber data berasal dari manga Omoi Omoware Furi Furare volume 1 sampai 6. Hasil penelitian ini adalah ditemukan total 44 data yang terdiri dari 5 data gitaigo, 24 data giyougo, dan 15 data gijougo. Bentuk onomatope yang paling banyak adalah hanpuku dengan total 37 data, sokuon 1 data, berakhiran –ri 1 data, dan bentuk di luar teori Tamori sebanyak 5 data.

This study discusses the Japanese onomatopoeia ‘gitaigo’ in manga Omoi Omoware Furi Furare (FuriFura) by Sakisaka Io by analyzing the gitaigo vocabulary according to the context and arranging it according to Kindaichi Haruhiko's gitaigo division theory and Tamori Ikuhiro's theory of onomatopoeic formation. This study aims to find out the contextual meaning of gitaigo using qualitative method with note-taking techniques. The source of the data come from manga Omoi Omoware Furi Furare volumes 1 to 6. The results found a total of 44 data consisting of 5 gitaigo data, 24 giyougo data, and 15 gijougo data. The most common form of onomatopoeia is hanpuku with a total of 37 data, 1 data for sokuon, 1 data ending in –ri, and 5 data for forms outside of Tamori theory."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Ayu Rahma Dwisiandri
"Makalah ini menganalisis sinonimi pada adverbia bahasa Jepang yang memiliki makna ‘akhirnya’. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu persamaan dan perbedaan yang ada pada adverbia yatto, youyaku, dan tsuini. Data penelitian diperoleh dari tulisan-tulisan di Twitter yang mengandung kata yatto, youyaku, dan tsuini. Berdasarkan hasil analisis, yatto dan youyaku menunjukkan hasil akhir yang positif dan mengekspresikan emosi senang dan rasa lega pembicara. Adverbia tsuini lebih berfokus pada hasil akhir, dapat berupa sesuatu yang diharapkan maupun tidak, setelah mengalami proses yang panjang dan bertahap sehingga dapat juga mengekspresikan rasa kecewa pembicara. Hasil analisis dari penelitian ini diharapkan dapat membantu pembelajar bahasa Jepang di Indonesia untuk dapat menggunakan ketiga kata tersebut dengan benar.

This research problematizes synonymy in Japanese adverbs that have meaning of ‘finally’. This research analyzes the similarities and differences between yatto, youyaku, and tsuini. The source of the data is from Twitter that contain words yatto, youyaku, and tsuini. Based on the result of the analysis, yatto and youyaku show positive end results and express the speaker’s happy emotion and feeling of relief. Tsuini focuses more on the end result, whether it is something that is expected or not, after a long and gradual process thus it can also express the speaker’s disappointment. The result of this research is expected to help Japanese learners in Indonesia use these three words correctly."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Unversitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Waarid
"Makalah ini memuat analisis mengenai perbedaan makna aspektual yang terdapat pada kategorisasi penggunaan verba berpola -teiru (ている) dalam bahasa Jepang berdasarkan klasifikasi Tadashi Fujii (1966) dalam ‘“Doushi + Te Iru” no Imi’ yang mengelompokkan makna aspektual pola -teiru menjadi 6 jenis. Permasalahan dalam makalah ini berpusat pada pembedaan makna aspektual pola -teiru yang satu dengan yang lainnya, dengan tujuan menarik garis pemisah antara keenam pemaknaan tersebut. Makalah ini ditulis secara deskriptif analitik dengan menggunakan data yang diambil dari manga yang berjudul “Ebiten: Kouritsu Ebisugawa Koukou Tenmonbu” karya Sukaji. Penulis menemukan bahwa beberapa klasifikasi yang dikemukakan Fujii memiliki kerancuan, seperti kategori hasil (resulting state) dan pengalaman (experience) yang pembeda utamanya adalah keterangan waktu seperti ima dan genzai (sekarang), serta kategori keadaan (state) yang verbanya tidak lazim digunakan dalam bentuk imperfektif dengan menggunakan pola -u atau -ru. Penulis berpendapat bahwa demi menghilangkan ambiguitas, kategori hasil dan pengalaman sebaiknya digabung, dan kategori keadaan sebaiknya dihapus. Berbeda dengan Tatsuroh Yamazaki (1989) yang menyusun ulang kategorisasi Fujii menjadi tiga kelompok, penulis merasa bahwa kategori durasi (duration) masih merupakan klasifikasi sah yang dapat diberi garis pemisah.

This paper analyzes the different aspectual interpretations between various categories of the verb + “teiru” (ている) form in the Japanese language, based on Tadashi Fujii’s ‘“Doushi + Te Iru” no Imi’ (1966), which divides the interpretations into six categories. This paper focuses on differentiating the various aspectual interpretations of the -teiru form, while aiming to draw a dividing line between the six kinds of interpretations. The construction of this paper employed the descriptive analytical method, basing its analyses on data extracted from a manga titled “Ebiten: Kouritsu Ebisugawa Koukou Tenmonbu” by Sukaji. I find that some of the classes proposed by Fujii are ambiguous; for example, “resulting state” and “experience” are mainly differentiated by the use of adverbs such as ima and genzai (now), and verbs under the “state” class are not normally used in the -u or -ru imperfective form. Therefore, I argue that, to repulse ambiguity, it is necessary to merge the “resulting state” and “experience” classes while abolishing the “state” class; however, I still consider “duration” a valid class, thereby differing my view from Tatsuroh Yamazaki’s reclassification (1989) of Fujii’s theory into three classes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>