Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146411 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Remaja adalah masa transisi dari anak menuju kedewasaan,dimana pada masa ini terjadi perubahan besar dalam semua aspek kehidupan baik biologis, intelektual psikologis, dan ekonomi (Dennis & Roger, 1995). Adanya perubahan-perubahan yang berbeda Ierjadi, baik internal maupun eksternal tubuh, emosional, dan psikososial pada remaja putra dan remaja putri, membuat mereka berusaha untuk mengetahui penyebab dari perubahan tersebut dengan berbagai cara. Salah satu hal yang dilakukan remaja adalah mempelajari pendidikan sesuai Penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi perbedaan keingintahuan remaja putra dan remaja putri terhadap pendidikan seksual. Adapun desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif perbandingan. Data penelitian diperoleh dari pelajar Salah satu SMU Negeri di Jakarta Selatan yang memenuhi kriteria dan bersedia menjadi responden. Responden berjumlah 96 orang clengan pembagian 48 remaja putra dan 48 remaja putri. Metode pengolahan data yang digunakan adalah melode Z-fesi. Hasil penelitian menyarankan bahwa tidak ada perbedaan keingintahuan remaja putra dan remaja putri terhadap pendidikan seksual sehingga materi pendidikan seksual yang diberikan dapat digeneralisir tanpa membedakan jenis kelamin. Berdasarkan hasil penelitian ini maka perlu merekomendasikan agar materi pendidikan seksual yang terdapat pada penelitian ini dimasukkan pada materi pendidikan seksual yang akan diberikan pada remaja."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5128
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Penny Handayani
"Abstrak
Yayasan Wahana Inklusif Indonesia (YWII) adalah lembaga yang bergerak di bidang pelayanan anak berkebutuhan khusus, penyandang disabilitas, dan masyarakat yang inklusif. Kegiatan yang dilakukan oleh YWII adalah memberikan layanan yang meliputi layanan konseling, pengembangan program pembelajaran individual (PPI), layanan pendukung pendidikan anak berkebutuhan khusus, pemberian pelatihan kepada pendidik, sekolah, orang tua, dan masyarakat. Kegiatan pendidikan dan pelatihan diberikan dengan memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Magister Profesi Psikologi Anak dan Remaja Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya membantu memberikan intervensi berbasis pelatihan guna meningkatkan pengetahuan siswa, guru, dan orang tua mengenai perilaku seksual pada lingkungan YWII. Sebelum memberikan intervensi, penulis melakukan asesmen guna mengetahui penyebab masalah perilaku seksual tidak sopan yang terjadi di lingkungan YWII. Metode pengambilan data yang digunakan adalah metode asesmen yang meliputi wawancara, observasi, dan FGDyang dilakukan kepada seluruh guru YWII dan beberapa perwakilan orang tua siswa YWII secara terpisah. Metode analisis data yang digunakan adalah pohon masalah dan pohon tujuanguna memetakan kebutuhan berdasarkan data primer. Berdasarkan hasil asesmen, dapat disimpulkan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi oleh pihak YWII saat ini terkait dengan pemberian pendidikan seksual kepada siswa/anak. Siswa remaja ABK belum memiliki kesadaran mengenai perkembangan mereka dari anak-anak menjadi remaja yang diikuti dengan perubahan atau perkembangan seksual dan bagaimana sikap yang tepat terkait perubahan yang mereka rasakan. Hal itu menyebabkan perilaku mereka sering kali dianggap tidak sopan dan rentan terhadap pelecehan seksual. Intervensi berbasis pelatihan diberikan kepada lima belasorang tua siswa dan enam guru di YWII guna memberikan pengarahan dan pendampingan bagi siswa ABK yang bersekolah di YWII
"
Jakarta: Pusat Pemberdayaan Masyarakat - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2019
300 JPM 3:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andriati Reny Harwati
"Remaja yang tidak dibekali dengan informasi yang benar mengenai pengetahuan tentang seksual dapat terjerumus ke dalam tindakan hubungan seksual pranikah yang berakibat semakin meningkatnya angka kehamilan di Iuar nikah dan penyakit menular seksual (Suarta, 2002). Penelitian ini berjudul "Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Pendidikan Seksual" bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja tentang pendidikan seksual. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana dengan alat pengumpul data berupa kuesioner. Penelitian dilakukan di SMU Negeri I Bekasi dengan jumlah sampel 92 responden. Sampel diambil dengan menggunakan metode convenience sampling. Analisa data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden (56,5%) memiliki pengetahuan tinggi tentang pendidikan seksual dan selebihnya (43,5%) memiliki pengetahuan sedang. Rekomendasi penelitian ini adalah dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan memperbanyak responden."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5415
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rieska Dwi Mayasari
"The objective of this research is to explore what types of interpretations exist regarding premarital sexual intercourse in Virgin among its female late teenagers audience. This research also aims to describe the cultural contexts, social settings, and personal experiences that surround those interpretations. Reception studies theory and the encoding -decoding model were used in this research. Employing the constructivist paradigm., it applied the qualitative approach, ethnographic method, and it is therefore descriptive in nature. Findings of this research suggests that female late teenagers possess different interpretations toward the contents of Virgin, and those interpretations are based upon cultural contexts, social settings and personal experiences."
2006
TJPI-V-2-MeiAugust2006-15
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian berjudul Peran Keluarga dalam Pendidikan Seks pada Anak Pra Remaja untuk menghadapi Menstruasi awal bertujuan untuk mengetahui peran keluarga dalam pendidikan seks pada anak pra-remaja dalam menghadapi menstruasi awal....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Meity Sulistia Ayu
"Mengingat bahwa pengetahuan terhadap pendidikan seksual amatlah penting untuk diinformasikan dalam memfasilitasi perkembangan biologis remaja putri, peneliti tertarik, untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang pendidikan seksual. Penelitian ini berjudul tingkat pengetahuan remaja putri tentang pendidikan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan remaja putri tentng pendidikan seksual.
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif sederhana. Sampel yang di ambil pada penelitian ini adalah 30 remaja putri dengan rentang usia 13-18 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 6 pertanyaan untuk data demografi dan 20 pernyataan menggunakan skala likert mengenai pengetahuan remaja putri tentang pendidikan seksual. Analisa data demografi menggunakan distribusi frekuensi dan data tingkat pengetahuan remaja putri tentang pendidikan seksual diolah dengan cara tendensi sentral menggunakan mean dan modus.
Hasil analisa data menggambarkan bahwa sebesar 43,3% berada pada kategori tingkat pengetahuan sedang, 33,3% berada pada kategori tingkat pengetahuan sedang dan 23,3% berada pada kategori tingkat pengetahuan tinggi. Nilai skor individu yang paling sering muncul yaitu 66 (43,3%). Dengan standar deviasi SD = 0,08. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri tentang pendidikan seksual, khususnya di wilayah kelurahan Cilandak Timur Jakarta Selatan adalah rendah."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5171
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Surtiretna
Bandung Remaja Rosdakarya 2000,
613.907 Sur b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Javanese literature contains many sex education. Having sex in the conception of Javanese society should be performed bay a married couple status. The sex purpose done is to have children or a children or a child...."
PATRA 10 (3-4) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Hasan Dawi
Tanjong Malim: Penerbit Universiti Pendidikan Sultan Idris, 2007
649.65 AMI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pakasi, Diana Teresa
"Pengetahuan remaja tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi masih rendah, meskipun telah terdapat inisiatif pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi seperti yang ditunjukan oleh berbagai penelitian sebelumnya. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi bagi remaja yang telah dilakukan oleh pemerintah maupun non-pemerintah pada jenjang SMA. Tulisan ini didasarkan penelitian yang menggunakan metode mixed methods, yaitu kuantitatif yang didukung oleh kualitatif. Metode kuantitatif, yaitu survei dilakukan terhadap 918 siswa dan 128 guru SMA dan didukung oleh diskusi kelompok terfokus dan wawancara mendalam di delapan kota di Indonesia. Diskusi kelompok terfokus dilakukan terhadap organisasi masyarakat sipil, forum guru, dan kelompok remaja, sedangkan wawancara mendalam dilakukan terhadap pemerintah daerah, orang tua murid, komite sekolah, dan tokoh agama/masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi tidak sesuai dengan realitas perilaku seksual dan resiko seksual yang dihadapi remaja karena: (1) Pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi yang sudah diberikan pada jenjang SMA lebih menitikberatkan pada aspek biologis semata; (2) Masih adanya anggapan bahwa seksualitas merupakan hal yang tabu untuk diberikan di sekolah; (3) Pendidikan cenderung menekankan pada bahaya dan resiko seks pranikah dari sudut pandang moral dan agama; (4) Pendidikan belum memandang pentingnya aspek relasi gender dan hak remaja dalam kesehatan reproduksi dan seksual remaja. Konstruksi seksualitas remaja dan wacana mengenai pendidikan seksualitas berperan terhadap isi dan metode pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi bagi remaja.

Between Needs and Taboos: Sexuality and Reproductive Health Education for High School Students. Adolescents? knowledge on sexuality and reproductive health is still limited, although there have been initiatives to provide sexual and reproductive health education as indicated by previous studies. This paper examines reproductive health and sexuality education for adolescents that has been conducted by government and non-government at the high school level. This paper is based on a research using mixed methods of quantitative methods that are supported by qualitative. Quantitative methods are surveys conducted to 918 students and 128 high school teachers and supported by focus group discussions and in-depth interviews in eight cities in Indonesia. Focus group discussions conducted to civil society organizations, teacher forums, and youth groups, while in-depth interviews conducted to local government, parents, school committees, and religious/community leaders.
The results show that the reproductive and sexual health education does not match the reality of sexual behavior and sexual risk faced by teenagers because: (1) reproductive health and sexuality education that is given to the high school level is more focused on the biological aspects alone, (2) There is still a notion that sexuality is a taboo to be given at school, (3) the sexuality education tends to emphasize the dangers of premarital sex from the moral and religious point of view, (4) the sexuality education has not looked at the importance of aspects of gender relations and rights of adolescents in adolescent reproductive and sexual health. The construction of adolescent sexuality and the discourse on sexuality education contribute to the content and methods of sexuality and reproductive health education for adolescents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>