Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146551 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Stress kerja adalah perasaan tertekan yang dialami seseorang dalam menghadapi
pekerjaan. Tinggi rendahnya tingkat stres kerja tergantung dari manajemen stress
yang dilakukan oleh individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
membandingkan tingkat stress kerja perawat yang bekerja di ruang ICU dan ruang
perawatan umum di RS Azra Bogor. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2008.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif
dengan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel menggunakan
tehnik simple random sampling. Besar sample yang diteliti sebanyak 46 responclen.
Analisa data menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian adalah Ho gagal
ditolak yang berarti tidak ada perbedaan tingkat stress kelja perawat di ruang ICU
dengan perawat di mang perawatan umum. Secara umum sebagian besar perawat
mengalami tingkat stress ringan di ICU sebanyak 91,7% sedangkan perawat ruang
perawatan umum sebanyak 91,3%."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5703
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Susilowati
"Kejadian flebitis di rumah sakit seharusnya dapat ditekan dengan upaya pengendalian terhadap infeksi nasokomial. Data pendokumentasian infeksi nosokomial menunjukkan bahwa kejadian tlebitis di ruang perawatan umum RSPAD Gator Soebroto tahun 2009 adalah 11,34%, Kejadian flebitis disebabkan berbagai faktor, yaitu: faktor kimia, faktor mekanis, dan faktor bakterial. Faktor bakterial atau infeksi dipengaruhi oleh pengetahuan perawat tentang tentang pemasangan infus yang benar.
Peneliti merasa tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan perawat dalam pemasangan infus yang benar dengan kejadian flebitis di ruang perawatan umum RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Data penelitian diolah menggunakan korelasi Pearson.
Berdasarkan penelitian di dapat hasil besarnya hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dalam pemasangan infus yang benar dengan kejadian flebitis adafah 0,039. Hubungan ini tennasuk kategori korelasi yang kurang kuat. Koefisien deteminasi dari hasil perhitungan didapat sebesar 0,15%. Hal ini memberikan pengertian bahwa kejadian tlebitis dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan perawat dalam pemasangan infus sebesar 0,15%, sedangkan sisanya 99,85% merupakan kontrfbusi variabel lain selain tingkat pengetahuan perawat dalam pemasangan infus.
Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilai signifikansi (p-value) sebesar 0,703 yang lebih besar dari a (0,05) sehingga H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawat dalam pemasangan infus yang benar dengan kejadian flebitis di RSPAD Gatot Soebroto.

Incidence of phlebitis in the hospital should be repressed by infection control measures against nosokomial. Documenting the data showed that the incidence of nosocomial infections of phlebitis in the general treatment room Gatot Soebroto Army Hospital in 2009 was 11.34% Incidence of phlebitis caused by various factors, namely: chemical factors, mechanical factors, and factors bacterial or infections influenced by the knowledge of nurses about the proper insert of infusion.
Researchers feel interested in doing research to find out if there is a correlation between knowledge of nurses in the correct insert of infusion with the incidence of phlebitis in the general treatment room Gatot Soebroto Army Hospital in Jakarta. The research data in using the Pearson correlation.
Based on the research can be the result of the relationship between the level of knowledge of nurses in the correct insert of infusion with the incidence of phlebitis was 0.039. This relationship is categorized as a less powerfull correlation. The coeiiicient of determination obtained from the calculation of 0.15%. This gives the sense that the incidence of phlebitis was influenced by the level of knowledge of nurses in the insert of infusion of 0. 15%, while the remaining 99.85% is contributed by other variables other than the knowledge level of nurses in the insert of infusion.
Based on result above get the significance value (p-value) amounted to 0.703 larger than a (0.05) so that H0 is accepted. Thus we can conclude that there is no significant relationship between knowledge level of nurses in the proper insert of infitsion with the incidence of phlebitis in the Gatot Soebroto Army Hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
Lap. Penelitian End N10h
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Widyastuti
"Perawat mempakan tenaga terbesar di RS yang memberikan pelayanan keperawatan selama 24 jam kepada pasien dan keluarganya. Kepuasan kerja perawat dapat mempengaruhi pelayanan keperawatan yang diberikan. Peneliti tertari untuk melakukan penelitian di RS Karya Bhakti Bogor untuk mengetahui ”Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat di ruang penyakit dalam dan bedah RS Karya Bhakti Bogor“. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana dengan alat ukur kuisioner. Pelaksanaan dilakukan pada responden yang mau berpanisipasi dalam penelitian. Sampel yang digunakan sebanyak 30 orang perawat. Setelah terkumpul data 30 responden kemudian diolah dengan distribusi frekwensi. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa 70% perawat diruang penyakit dalam dan bedah RS Karya Bhakti Bogor merasakan situasi kerja cukup kodusif, 66,7% imbalan yang mereka terima cukup memuaskan, 66,7% mengatakan sumberdaya memadai. Namun demikian pihak rumah sakit tetap hal-hal yang menjadi ketidakpuasan sebagian responden terkait dengan kinerja perawat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5514
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggra Martina
"ABSTRAK
Stres kerja merupakan reaksi seseorang terhadap tekanan atau tuntutan yang
berlebihan di tempat kerja yang bersifat merugikan. Stres kerja pada perawat
merupakan salah satu permasalahan dalam manajemen sumber daya manusia di
rumah sakit. Hal ini disebabkan karena profesi perawat merupakan tenaga
kesehatan yang paling tinggi intensitas interaksinya dengan pasien dan sering
berhadapan dengan situasi yang dapat menyebabkan terjadinya stres kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran tingkat stres kerja
perawat di ruang rawat inap RSPG Cisarua Bogor. Penelitian deskriptif ini
dilakukan dengan tehnik quota sampling pada 80 perawat di ruang rawat inap.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 69 perawat (86%) yang bekerja di ruang
rawat inap RSPG Cisarua Bogor berada pada tingkat stres kerja sedang. Penelitian
ini merekomendasikan bahwa perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang
hubungan antara tingkat stres kerja dengan karakteristik responden. Penelitian ini
berguna sebagai sumber informasi untuk mengembangkan manajemen stres kerja
perawat di rumah sakit

ABSTRACT
Work stress is a person's reaction to excessive pressure or demand in the
workplace. Work stress is one of the biggest problem in nursing management
since nurses have to interact with patients and often facing different situation that
could lead to a work stress. This descriptive study aims to identify the level of
work stress of nurses in RSPG Cisarua Bogor. Data were collected from 80
nurses in inpatient departement. This study found that 69 nurses (86%) has a
moderate level of work stress. Some recommendations of this study were proposed
that a future study is needed to identify the relationship between work stress with
the characteristic of respondents. The result of this study could be beneficial to
develop the management of work stress nurses in the hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43883
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irman Maulana
"ABSTRAK
Mayoritas penderita diabetes mellitus menggunakan suntikan insulin dalam pengobatannya. Banyak pasien membutuhkan bantuan perawat dalam pemberian insulin. Pemberian insulin berisiko kesalahan bahkan oleh perawat. Oleh karena itu, perlu diketahui hubungan antara pengetahuan insulin dengan keterampilan injeksi insulin pada perawat. Studi potong lintang ini melibatkan 119 responden di ruang ICU dan perawatan umum di Rumah Sakit Umum Daerah Fatmawati, Jakarta melalui teknik total sampling. Pengumpulan data dengan instrumen angket untuk memperoleh pengetahuan dan data observasi untuk mengetahui keterampilan injeksi insulin. Melalui Chi-square diperoleh tidak ada hubungan antara pengetahuan insulin dengan keterampilan injeksi insulin (p = 0,863). Meskipun tidak memiliki hubungan, penting bagi perawat untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi mengingat risiko dan dampak yang ditimbulkan.
ABSTRACT
The majority of people with diabetes mellitus use insulin injections in their treatment. Many patients require nursing assistance in administering insulin. Administration of insulin carries the risk of error even by nurses. Therefore, it is necessary to know the relationship between insulin knowledge and insulin injection skills in nurses. This cross-sectional study involved 119 respondents in the ICU and general care at the Fatmawati Regional General Hospital, Jakarta through a total sampling technique. Collecting data using a questionnaire instrument to gain knowledge and observational data to determine insulin injection skills. Through Chi-square obtained there is no relationship between insulin knowledge and insulin injection skills (p = 0.863). Despite not having a relationship, it is important for nurses to have high knowledge and skills considering the risks and impacts."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Suerni
"Survei tentang stres perawat menunjukkan hasil bahwa mayoritas perawat ICU pernah mengalami stres. Perawat yang bertugas di ICU dituntut harus mampu berpikir dan bertindak cepat dalam situasi stres tinggi. Secara keseluruhan, perawat ICU mengalami berbagai hambatan kinerja dalam pekerjaan mereka setiap hari karena dampak stres.
Tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stres perawat ICU di RSU di Jawa Tengah. Desain penelitian Cross Sectional. Penelitian dilakukan pada 76 responden secara total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin, beban kerja, tuntutan kerja, dukungan sosial dengan tingkat stres perawat (p-value<α 0,05). Rekomendasi hasil penelitian adalah perlunya evaluasi penyebab stres perawat secara periodik, pelatihan teknik manajemen stres dan pelatihan ICU.

Survey about the stress of nurses showed the majority ICU nurses experienced stress. Nurses working in the ICU is required to be able to think and act quickly and criticaly in high stress situations. Overall, ICU nurses experience a variety of difficulties in the performance of their jobs every day because of the effects of stress.
The purpose of the study was to determine the factors assosiated with stress levels in the public hospital ICU nurses in Central Java. The quantitative research method with cross sectional approach was used. The research was conducted to 76 respondents.
The results showed that there was a relationship between the factors of sex, workload, work demands, social support with stress level nurses (p-value < α 0,05). This research recomended that there was a need for psychological evaluation and regular nursing technical skills training and stress management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31305
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pipin Farida Yosefina
"Salah satu masalah paling pokok dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan adalah yang menyangkut sumber daya tenaga. Hal ini juga berlaku dalam kegiatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan mempunyai sumber daya manusia yang kualitasnya sangat berperan dalam menunjang pelayanan tersebut. Sumber daya terpenting dalam rumah sakit adalah perawat, karena selain jumlahnya yang terbesar dari seluruh tenaga yang ada, mereka memberikan pelayanan 24 jam sehari selama tujuh hari dalam seminggu serta kontak yang konstan dengan pasien. Meningkatnya prevalensi gangguan jiwa akhir-akhir ini dan persentase rawat inap yang mengalami peningkatan, memerlukan pelayanan yang optimal dari RS Jiwa. Apalagi RS Jiwa Pusat Bogor sebagai pusat rujukan tertinggi dalam bidang kesehatan jiwa dituntut untuk senantiasa meningkatkan sumber daya manusianya secara terus menerus, sehingga mampu memberikan konstribusi bagi peningkatan kinerja RS Jiwa Pusat Bogor. Secara teori dijelaskan bahwa salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja adalah terpenuhinya faktor kepuasan dalam pelaksanaan tugasnya. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja perawat dengan kinerja menurut persepsi mereka (perawat) di RS Jiwa Pusat Bogor.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah "Cross sectional", dengan responden seluruh perawat pelaksana fungsional di ruang rawat inap sebanyak 137 orang, dari 172 orang perawat. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Analisis dilakukan dengan univariat, selanjutnya analisis bivariat dengan uji "Kai Kuadrat". Adapun analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik untuk mengetahui variabel independen yang paling berhubungan dengan variabel dependen.
Hasil penelitian menunjukkan lebih sedikit responden yang mempunyai kinerja yang baik menurut persepsi mereka sendiri yaitu 35.04 % dan hasil uji bivariat diketahui variabel kepuasan kerja tidak ada yang memiliki nilai p value 0.05, berarti tidak ada variabel independen yang menunjukkan adanya hubungan bermakna secara statistik dengan persepsi kinerja, serta variabel kontrol adalah pendidikan yang memiliki nilai p value < 0.05 (0.003) mempunyai hubungan bermakna dengan persepsi kinerja. Hasil uji multivariat dengan regresi logistik menunjukkan tidak ada variabel yang berhubungan dengan persepsi kinerja. Sesuai dengan hasil penelitian ini. maka disarankan kepada pimpinan RS Jiwa Pusat Bogor untuk mengupayakan program peningkatan kinerja perawat melalui peningkatan kemampuan (ability) dan motivasi (motivation), antara lain dengan memberi kesempatan mengikuti pendidikan keperawatan baik jalur formal dan non formal, sesuai dengan perencanaan rumah sakit.
Bagi peneliti lain disarankan melakukan penelitian sejenis dengan populasi yang lebih luas dan mencakup seluruh variabel kepuasan kerja dari Herzberg serta pengukuran kinerja dengan metoda lainnya, sehingga data yang diperoleh lebih akurat, reliabel dan tidak bias.

Relationship between Job Satisfaction and Performance Appraisal Perception of the Nurses at the Bogor Mental Hospital 2000. One of the main problems in health service is the human resources. That human resources is an important element is the success of this health services in the hospital. The most important human resources in the hospital is nurses, they give a 24 hour service a day. 7 days service a week, and they make a constant contact with the patients. The increase of mental sickness prevalence and the increase of the patients recently cause an optimum service need in a mental hospital, especially Bogor Mental Hospital is the centre of mental health referral. It this, therefore, demanded to always improve the quality of its human resources continuously. This will also give an impact on the improvement Bogor Mental Hospital performance. Theoretically, its said that one factor Co improve the performance appraisal is the fulfillment of one's satisfaction in doing jobs.
The study was done to find out the relationship between nurses' job satisfaction and performance appraisal Perception in the Bogor Mental Hospital. Cross Sectional approach were used in this study. As many as 137 out of 172 functional nurses become the respondents. Questionnaires the respondents filled in were used to collect the data.
The result of study shows that fewer nurses have a good performance appraisal perception 35.04 %. And bivariat analysis that there is no job satisfaction variables which has p value < 0.05. Control variable is education which has p value <0.05 (p = 0.003) has a significant correlation with a performance appraisal. Multivariat analysis shows that there no independent variables (job satisfaction) correlation with performance appraisal perception.
Considering these promising results, it`s recommended that the ability and motivation improvement be continued, and to other researchers it?s suggested the same study involving a larger population which covers all job satisfaction from Herzberg and the data gained with other methods.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Azharini
"Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi pengikutnya. Gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala ruangan dapat memengaruhi lingkungan kerja perawat, khususnya stres kerja.
Studi deskriptif korelasional ini bertujuan mengidentifikasi hubungan karakteristik perawat dan gaya kepemimpinan kepala ruangan yang dipersepsikan perawat pelaksana dengan stres kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner gaya kepemimpinan menurut Gillies dan Occupational Stress Inventory-Revised yang telah dimodifikasi oleh peneliti.
Hasil studi terhadap 89 responden didapatkan bahwa karakteristik perawat tidak berhubungan dengan stres kerja perawat pelaksana, sedangkan gaya kepemimpinan kepala ruangan berhubungan dengan stres kerja perawat pelaksana (p<0.000; OR, 0.34; 95% CI, 0.009-0.125).
Studi ini menyarankan diterapkannya gaya kepemimpinan demokratik oleh kepala ruangan untuk menurunkan stres kerja perawat pelaksana, serta adanya studi lanjutan mengenai faktor lain yang berhubungan dengan stres kerja perawat.

Leadership style is a behavioral norm which is used by a leader to pursuade others. The leadership style used by the head nurse can affect the work environment in hospital ward, especially the work stress of the nurse staffs.
The aim of this descriptive correlational study is to investigate relationship between nurse's characteristics and head nurse's leadership style and nurse staff's occupational stress in hospital ward. The instruments used are the Gillies' leadership style questionnaire and Occupational Stress Inventory-Revised which have been modified.
The results from 89 respondents found that nurse's characteristics are not related to nurse staff's occupational stress, while the head nurse's leadership style is significantly related to nurse staff's occupational stress (p<0.000; OR, 0.34; 95% CI, 0.009-0.125).
This study recommends the implementation of head nurse's democratic leadership style and further examination of factors contributing to nurse occupational stress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S58052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinnar Trisnawati
"Infeksi ini terjadi akibat penggunaan kateter urin menetap pada pasien yang dan merupakan salah satu infeksi
yang paling banyak di lingkungan perawatan kesehatan di dunia (CDC, 2017). Hal ini berkaitan dengan penggunaan kateter urin. Adapun bundle pencegahan infeksi saluran kemih memiliki pengaruh dalam mengurangi angka kejadian CAUTI. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran perilaku perawat dalam pencegahan infeksi saluran kemih dengan bundle ISK. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang diambil dengan teknik simple random sampling terhadap 107 responden perawat di ruang perawatan intensif dewasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan, sikap, dan praktik perawat dalam kategori cukup baik. Rekomendasi terkait penelitian ini adalah perlunya pengembangan terhadap staf-staf keperawatan untuk meningkatkan perilaku dalam pencegahan infeksi saluran kemih pada pasien dengan kateter urin.

These infections result from the use of indwelling urinary catheters in patients and are one of the most prevalent infections in healthcare settings worldwide (CDC, 2017). This is related to the use of urinary catheters. The urinary tract infection prevention bundle has an influence in reducing the incidence of CAUTI. The purpose of this study was to look at the description of nurse behavior in preventing urinary tract infections with the UTI bundle. This research is a quantitative research with descriptive approach. Data were taken with simple random sampling technique to 107 nurse respondents in adult intensive care unit. The results showed that the average knowledge, attitudes, and practices of nurses were in the good enough category. Recommendations related to this study are the need for development of nursing staff to improve behavior in preventing urinary tract infections in patients with urinary catheters."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cilik Ratnaningrum
"Stres pada perawat disebabkan karena merawat pasien, konflik dengan rekan kerja, atasan dan rumah sakit tempatnya bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat stres perawat di ruang psikiatri intensif Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Sampel sebanyak 30 orang perawat yang bertugas di ruang psikiatri intensif pria dan wanita. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat di ruang psikiatri intensif mayoritas (66,6%) mengalami tingkat stres rendah. Tingkat Stres rendah yang dialami oleh perawat di ruang psikiatri intensif disebabkan karena peran atasan serta hubungan interpersonal yang baik antara sesama perawat maupun dengan tim kesehatan lain. Perlunya hubungan yang baik antar sesama perawat, tim kesehatan lain dan atasan dalam suatu ruang rawat merupakan rekomendasi dari penelitian ini.

Stress in nurses due to caring for patients, conflicts with colleagues, superiors and the hospital where she works. The purpose of this study is determine the stress level nurses in the psychiatric intensive ward in Dr. H. Mahdi Marzoeki Hospital Bogor. Sample of 30 nurses who served in the psychiatric intensive ward, men and women. The results of this study indicate that nurses in the psychiatric intensive ward majority (66.6%) had low level of stress. The low level of stress experienced by nurses in psychiatric intensive ward due to the role of supervisor, and a fairly good interpersonal relationships among nurses, other health team. The need for good relations among nurses, other health team, and tops in a ward is a recommendation of this study."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42326
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>