Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174954 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Elizadiana Suza
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1997
WT100 SUZ N97P
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Samsul Bahri
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1997
WT100 BAH N97F
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hapsah
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1998
WT100 HAP N98F
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yusri Hapsari Utami
"Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan membahas hubungan antara tingkat kemandirian pasien geriatri dan beban pramurawat yang merawatnya.
Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang, dengan cara pengambilan sampel consecutive sampling, dengan subyek sebanyak 116 yang merupakan pramurawat pasien geriatri yang menjalani rawat jalan pada bulan Juli 2013-Agustus 2013. Seluruh subyek diminta mengisi lembar kuesioner ZBI, serta instrumen ADL yang diisi oleh peneliti, kemudian dilakukan analisis terhadap data yang sudah terkumpul.
Hasil: Gambaran kemandirian pasien geriatri diukur menggunakan intrumen Activities of Daily Living (ADL), Pada hasil didapatkan rerata skor ADL adalah 13 (SD 16, min-maks 0-20). Didapatkan gambaran beban pramurawat yang diukur dengan menggunakan instrumen The Zarith Burden Interview (ZBI) didapatkan rerata skor beban adalah 29,2 (10-61). Terdapat korelasi yang bermakna antara skor ADL dengan skor beban dengan r= -0,38 dengan p < 0,001.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bersifat terbalik antara tingkat kemandirian pasien geriatri dengan beban pramurawat yang merawatnya. dengan kekuatan korelasi lemah. Perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kemandirian pasien geriatri serta dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi beban pramurawat tersebut.

Background: Being caregiver of geriatric patient lead the risk for developing of health and mental health conseguences and also caregiver burden. This study is aim to analysis asscociated dependecy and caregiver burden of geriatric patient.
Method: This is a cross-sectional study of 116 caregiver of geriatric out patient in Geriatric Holistic Clinic at Cipto Mangunkusumo Hospital. The study went on July-August 2013. All of the caregivers filled the questioner of The Zarith Burden Interview (ZBI) and questioner of Activity Daily Living (ADL) filled by reseacher.
Result: this study found that mean average of Activity Daily Living (ADL) of geriatric patient is 13 (SD 16, min-maks 0-20). Average mean of caregiver burden is 29,2 (10-61). There's a kcorelation beetween score of ADL and caregiver burden score (p < 0,001). Corrrelation value -0,381 showed the menunjukkan bahwa arah korelasi negatif dengan kekuatan korelasi lemah.
Conclusion: There is reciprocal significant association between degree of kemandirian and caregiver burden with weak correlation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinarti
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1994
WT100 Din N94H
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI Publishing, 2023
610.736 KED
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eva Rista Machdalena
"Lansia seringkali mengalami imobilisasi, terutama lansia yang mengalami perawatan di rumah sakit. Konsekuensi negative dari imobilisasi yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah penuruanan dalam melakukan aktivitas, dan memperburuk kondisi kognitifnya. penelitian dengan menggunakan desain cross sectional dangan purposive sampel dengan dengan melibatkan 61 responden lansia. Hasil penelitian didapatkan hubungan yang bermakna antara status mobilisasi dengan status fungsional. Status mobilisasi dan status nutrisi juga berperan besar mempengaruhi status fungsional individu lansia. Oleh karena itu, diperlukan adanya diagnosis dini terhadap status mobilisasi dan status nutrisi untuk mencegah menurunnya kemampuan status fungsional lansia sehingga kualitas hidup lansia selama dirawat di rumah sakit meningkat. Selain itu, tersusunnya program mobilisasi secara teratur dan simultan akan meningkatkan kemampuan fungsional lansia selama dirawat di rumah sakit.

The elderly are frequently immobilized, especially the elderly who experience hospitalization. The negative consequences of immobilization during hospitalization are a decrease in activity, and a decrease in cognitive condition. The study used a cross-sectional design with a purposive sample by involving 61 elderly respondents. The results showed a significant relationship between mobilization status and functional status. Mobilization status and nutritional status also have a major role in influencing the functional status of elderly individuals. Based on this, early diagnosis of mobilization status and nutritional status is needed to prevent the decline in the ability of the functional status of the elderly so that the quality of life of the elderly during hospitalization increases. In summary, the establishment of a regular and simultaneous mobilization program will improve the functional ability of the elderly during hospitalization."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1998
WY100 Har N98K
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Paskalis Andrew Gunawan
"[Latar belakang : Pendekatan Paripurna Pasien Geriatri (P3G) telah menjadi standar pelayanan di RSCM karena terbukti menghasilkan luaran perawatan geriatri yang lebih baik. Semenjak awal tahun 2014, di Indonesia diberlakukan sistem pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional. Belum diketahui apa pengaruh penerapan JKN terhadap kesintasan dan efektifitas biaya pasien geriatri yang dirawat di RSCM.
Tujuan : Mengetahui perbandingan kesintasan dan efektifitas biaya pasien geriatri pada era JKN dan non JKN yang dirawat di RSCM.
Metode : Penelitian menggunakan metode kohort retrospektif dengan kontrol historis. Sampel dikumpulkan dari pasien geriatri yang dirawat di RSCM selama periode Juli 2013-Juni 2014 yang kemudian dibagi menjadi kelompok JKN dan kelompok non JKN sebagai kontrol. Akan dinilai perbedaan kesintasan dengan kurva kesintasan dan efektifitas biaya perawatan dengan menghitung incremental cost effectiveness ratio (ICER). Hasil : Dari total 225 subjek, 100 subjek berada di era non JKN dan 125 subjek di era JKN dengan karakteristik demografis dan klinis yang relatif sama. Tidak ada perbedaan mortalitas selama perawatan dan kesintasan 30 hari antara kelompok JKN dan non JKN (31,2% vs 28%, p=0,602 dan 65,2% vs 66,4%, p = 0,086). Kurva kesintasan 30 hari antara kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan bermakna. ICER memperlihatkan pada era JKN investasi biaya Rp. 1,4 juta,- terkait dengan penurunan kesintasan 1,2% dibandingkan kelompok non JKN, namun perbedaan tersebut tidak bermakna secara klinis dan statistik.
Simpulan : Tidak ada perbedaan bermakna angka mortalitas antara pasien geriatri yang dirawat di RSCM pada kelompok JKN dan non JKN. Perhitungan ICER menunjukkan dibutuhkan investasi biaya untuk memperoleh penurunan kesintasan pada penerapan JKN, namun perlu dipertimbangkan implentasi JKN yang masih dalam tahap awal. Diperlukan penelitian lanjutan saat implementasi JKN telah berlangsung dalam kurun waktu lebih panjang., Background : Comprehensive Geriatrics Assesment (CGA) has been proven to improve the overall outcome of inpatient geriatric patients, and has been implemented in RSCM as the standard geriatric medical care. Since January 2014, a new insurance system called National Health Insurance Program (NHIP) was implemented in Indonesia. It is unclear how NHI will affect survival and cost effectiveness of geriatric inpatients receiving CGA.
Objectives : To compare the survival and cost effectiveness betewwn NHIP and non NHIP era in geriatric patients admitted in RSCM.
Method : This is a retrospective cohort study with hystorical control. The subject were geriatric inpatients ≥60 years old with one or more geriatrics giants between Juli to Desember 2013 (non NHIP) and Januari to Juni 2014 (NHIP). A survival analysis and determination of incremental cost effectivitveness ratio (ICER) was used to compare the survival and cost effectiveness between the two group.
Result : The clinical and demographics characteristics were relatively similar between the NHIP and non NHIP group. No difference in inhospital mortaliy rate and 30 day survival rate between NHIP and non NHIP group (31,2% vs 28%, p=0,602, 65,2% vs 66,4%, p = 0,086, respectively). No significant difference was found when comparing the survival curve between the two group. Calculation of ICER shows that
NHIP is associated with an increased cost of 1,4 million rupiah and 1,2 % higher mortality rate.
Conclusion: NHIP had no impact on survival in geriatric inpatients. ICER calculation shows NHIP implementation is associated with higher investment cost to yield lower survival rate. Further research is needed to evaluate this result when NHIP had been implemented for a longer duration.]"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>