Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193883 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Perilaku penyalahgunaan Napza semakin meningkat dewasa ini. Pelakunya sebagian besar adalah remaja, kurangnya tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS merupakan salah satu faktor penyebab mengapa jumlah usia remaja berkontribusi besar terhadap penyalahgunaan Napza. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan sikap remaja terhadap penyalahgunaan Napza. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 81 siswa dari total populasi 440 siswa, pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling, populasinya adalah siswa SMU Negeri I Krueng Sabee Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel mempunyai tingkat pengetahuan tidak memadai (56%) tetapi sebagian besar responden mempunyai sikap yang negatif untuk melakukan penyalahgunaan Napza (54%). Analisis bivariat dengan melakukan uji chi square mendapatkan basil nilai P lebih besar dari α yang berarti Ho gagal di tolak. Kesimpulannya tidak ada hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap terhadap penyalahgunaan Napza, hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan sikap seseorang dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan. Hasil penelitian ini mungkin dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti yaitu latar belakang keluarga, agama, budaya dan aturan sosial di masyarakat yang melarang tindak penyalahgunaan Napza. Penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi remaja untuk melakukan penyalahgunaan Napza."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5699
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pietro Grassio Eko Yulio
"Indonesia saat ini telah mengalami masa darurat narkoba yang mana penyalahgunaan narkoba sudah masuk ke titik terdalam yaitu pelajar, penyalahgunaan narkoba oleh pelajar SMA terlihat marak di Kota Tangerang, hal ini disebabkan oleh lemahnya kesadaran orangtua, masyarakat dan pelajar SMA itu sendiri, dengan jumlah 103.124 siswa siswi yang ada di Kota Tangerang sangat dibutuhkan kerja keras untuk melakukan pencegahan terhadap narkoba, upaya pencegahan telah dilakukan oleh pemerintah pusat, daerah dan lembaga penegak hukum lokal untuk mencegah kejahatan ini terjadi, nyatanya pencegahan ini tidak terasa efektif, pihak sekolah memiliki peran penting dalam melakukan pencegahan narkoba di sekolah dengan dibantu oleh pihak BNNK, Kepolisian serta masyarakat. Dalam tesis ini penulis menggunakan teori pencegahan kejahatan, kemitraan dan pemolisian komunitas yang dirasa sangat efektif untuk melakukan pencegahan narkoba terhadap pelajar SMA, dengan penelitian ini penulis ingin memberikan kajian pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar SMA di Kota Tangerang dengan efektif dalam sudut pandang kriminologi.
Lokasi penelitian berada di SMAN 8 dan SMAN 5 Kota Tangerang yang dinilai sangat rentan, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang berfokus pada hasil lapangan, wawancara kepada narasumber yang kompeten di bidangnya serta menganalisa penelitian terdahulu, jurnal, serta buku yang relevan untuk menganalisa fenomena pencegahan yang terjadi, dengan hasil penelitian dan analisa penulis yang telah menghadirkan proses kerja sama antar lembaga penegak hukum di dalam bidang narkoba seperti kepolisian dan BNNK yang mana pencegahan ini sangat perlu dilakukan secara kemitraan dan dengan cara-cara yang akurat dengan menggabungkan tugas, pokok, dan fungsi sekolah serta organisasi masyarakat yang ada wilayah Kota Tangerang sehingga menjadi sebuah penelitian akurat dengan tujuan untuk menghasilkan model integrasi yang efektif terhadap pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi pelajar SMA di Kota Tangerang, yang pada akhirnya pencegahan ini dapat menjadi referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dalam proses pencegahan narkoba di lingkungan sekolah.

Indonesia is currently experiencing a drug emergency period where drug abuse has reached its deepest point, namely students. Drug abuse by high school students is seen to be widespread in the city of Tangerang, this is due to weak awareness of parents, the community and high school students themselves, with a total of 103,124 students. female students in Tangerang City really need to work hard to prevent drugs. Prevention efforts have been carried out by the central government, regional governments and local law enforcement agencies to prevent this crime from happening, in fact this prevention does not feel effective, the school has an important role in carrying it out. drug prevention in schools with assistance from the National Narcotics Agency, Police and the community. In this thesis the author uses the theory of crime prevention, partnership and community policing which is felt to be very effective in preventing drugs against high school students. With this research the author wants to provide an effective study of drug abuse prevention among high school students in Tangerang City from a criminological perspective.
Location The research took place at SMAN 8 and SMAN 5, Tangerang City, which were considered very vulnerable, using qualitative research methods that focused on field results, interviews with competent sources in their fields and analyzing previous research, journals and books that were relevant to analyzing the prevention phenomenon that occurred. , with the results of the author's research and analysis which has presented a process of cooperation between law enforcement agencies in the drug sector such as the police and BNNK where prevention really needs to be carried out in partnership and in accurate ways by combining the tasks, principals and functions of schools and community organizations in the Tangerang City area so that it becomes an accurate research with the aim of producing an effective integration model for preventing drug abuse for high school students in Tangerang City, which ultimately can become a reference for parties in need in the drug prevention process in school environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilya Setyawati
"Pelajar/mahasiswa adalah sumber dayamanusia yang menentukan masa depan pembangunan kesehatan dan kemakmuran suatu bangsa. Pada tahap perkembangannya banyak remaja yang mulai merokok, minum alkohol dan melakukan seks pranikah hingga melakukan penyalahgunaan narkoba. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan pelajar/mahasiswa terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba antara lain faktor dari narkoba itus endiri, faktor biologis, faktor psikologi dan faktor sosial. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penyalahgunaan narkoba pada pelajar/mahasiswa di Indonesia.
Desain studi penelitian ini adalah cross sectional dengan mengunakan data survei perilaku penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di kalangan pelajar/mahasiswa di Indonesia oleh BNN dan PPK-FKM UI tahun 2016. Penelitan ini dilakukan pada bulan November sampai Desember 2017. Analisis yang dilakukan meliputi univariat, bivariat dan multivariat denganmenggunakan Program Statistical Package for Social Sciences SPSS software versi 20.
Hasil penelitian ini adalah didapatkan bahwafaktor-faktor yang paling berhubungan terhadap perilaku penyalahgunaann arkoba pada pelajar/mahasiswa dari faktor biologis adalah jenis kelamin laki-laki OR=5,5. Dari faktor psikologi yang paling berhubungan adalah riwayat pernah ditawari narkoba OR=9,0, sedangkan untuk faktor sosial yang paling berhubungan adalah kerawanan lingkungn sekolah/kampus OR=1,8 setelah dikontrol dengan variabel lainnya.

Students are the human resources that determine the future of health development and prosperity of a nation. At this stage of development many teenagers start smoking, drinking alcohol and having premarital sex to do estimates of drugs. Factors that can cause students to fall into drug custody include factors from the drug itself, biological factors, psychological factors and social factors. This research was conducted with the aim to know the factors related to the behavior fixed to the students students in Indonesia.
The design of this study is cross sectional study by using surveillance data and illicit circulation among students students in Indonesia by BNN and PPK FKM UI in 2016. This research was conducted in November to December 2017. The analysis was conducted en univariate, bivariate and multivariate with using software program of Statistics for Social Sciences SPSS version 20.
The result of this research is the result of factors most related to certain behavior in student student of biological factor is male gender OR 5, 5. Of the psychologically related factors, history has been offered drugs OR 9.0, whereas for social factors most closely related is the school campus environment OR 1,8 after controlled with other variables.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellan Jaya Septiyono
"ABSTRAK
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan penggunaan tembakau di kalangan remaja (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Siswa sekolah menengah dianggap yang terbesar kelompok remaja yang menggunakan tembakau. Beberapa faktor telah diidentifikasi sebagai
prediktor penggunaan tembakau; salah satunya adalah masalah kesehatan mental. Tujuan dari ini penelitian adalah untuk menguji efek depresi, melakukan masalah, dan hiperaktif / tidak aktif pada penggunaan tembakau di kalangan siswa sekolah menengah. Di dalam studi longitudinal, kami bertujuan untuk menguji efek distal dan proksimal mental masalah kesehatan pada penggunaan tembakau. Tiga model dinilai dalam penelitian ini; satu distal model dan dua model proksimal. Partisipan penelitian adalah siswa dari 5 SMA sekolah di daerah perkotaan Jakarta (N = 530). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada
model-modelnya signifikan; menunjukkan tidak ada efek signifikan dari masalah kesehatan mental penggunaan tembakau di kalangan siswa. Namun, kami menemukan efek signifikan dari perilaku tersebut
masalah di kelas 10 pada penggunaan tembakau di kelas 11 (β = 0,156, df = 1, p <0,05) dan kelas 12 (β = 0,159, df = 1, p <0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini, kami menyarankan untuk melakukan penelitian serupa pada remaja yang lebih muda; misalnya di antara sekolah menengah pertama
siswa.

ABSTRACT
In recent years, there has been an increase in tobacco use among adolescents (Indonesian Ministry of Health, 2018). Middle school students are considered the largest group of adolescents who use tobacco. Several factors have been identified as predictor of tobacco use; one of them is a mental health problem. The aim of this study is to examine the effects of depression, doing problems, and hyperactivity / inactivity on tobacco use among middle school students. In a longitudinal study, we aim to examine the distal and proximal effects of mental health problems on tobacco use. Three models were assessed in this study; one distal model and two proximal models. The study participants were students from 5 high schools in urban areas of Jakarta (N = 530). The results of the study showed that none the models are significant; showed no significant effects of mental health problems on tobacco use among students. However, we found a significant effect of this behavior problems in class 10 on tobacco use in class 11 (β = 0.156, df = 1, p <0.05) and grade 12 (β = 0.159, df = 1, p <0.05). Based on the results of this study, we recommend conducting a similar study in younger adolescents; for example among junior high schools
student.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwi Widowati
"Prevalensi perokok di Indonesia meningkat seiring banyaknya remaja usia sekolah berperilaku merokok, terutama remaja Iaki-laki. Siswa memerlukan konsentrasi dalam proses belajar. Merokok sama dengan mengkonsumsi nikotin yang dapat mempengaruhi fungsi otak, khususnya konsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dengan konsentrasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan uji Kai Kuadrat dengan jumlah responden 175 siswa di SMK Binakarya Mandiri. Instrumen berupa kuesioner perilaku merokok dan tes Bourdon. Siswa yang merokok dan berkonsentrasi rendah 69,65% sedangkan 30,4% berkonsentrasi tinggi. Siswa yang tidak merokok clan berkonsentrasi rendah 60,3% sedangkan 39,7% berkonsentrasi tinggi. Secara statistik, hasil penelitan menyatakan tidak ada hubungan antara perilaku merokok dengan konsentrasi belajar (p value 0,262 dan alpha 5%).

A prevalence of smoker in Indonesia is increasing due to large number of teenagers which are mostly students, especially male students. Students need high concentration on learning process, while smoking is consuming nicotine which can affect the brain function, particularly the ability to concentrate. This research aimed to assess the relationship between students' smoking behaviour and their learning concentration. This research used Chi-Square test. Data were collected from 175 second level students of SMK Binakarya Mandiri. The instrument consisted smoking behaviour questionnaire and Bourdon test. The smoker students who had low concentration were 69,65% and who had high concentration were 30,4%. At the same time, non-smoker students who had low concentration were 60,3% and who had high concentration were 39,7%. The results showed that there was no relationship between students smoking behaviour and their learning concentration (p value 0,262 and alpha 5%)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5928
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Mukhlishoh
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas detail pengembangan Kawasan Tanpa Rokok di SMK IPTEK berdasarkan tiga komponen KTR yang ada yaitu Kebijakan KTR, Tenaga KTR dan Media KTR. Penelitian ini menggunakan mixed method, yaitu penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder dengan studi intervensi dan kualitatif untuk pendalaman dari penelitian kuantitatif dengan desain analisis isi. Hasilpenelitiankuantitatifdidapatkanbahwa persentase tiap komponen KTR menjadi kategori baik setelah adanya Duta KTR, diantaranya Kebijakan KTR 96,1 , Tenaga KTR 85,1 dan Media KTR 94,7 . Berdasarkan hasil uji wilcoxon test seluruh komponen KTRmengalami peningkatan yang signifikan dengan p value = 0,001. Adapun faktor yang memudahkan adalah dukungan guru dan sekolah untuk melakukan pembentukan Duta KTR dan yang menjadi hambatan adalah kepercayaan diri Duta KTR untuk mengingatkan temannya serta belum adanya monitoring evaluasi catatan pengawasan KTR oleh Duta KTR.

ABSTRACT
This study discussed about the development details of Non Smoking Area in IPTEK Vocational High School based on the three existing Non Smoking Area components such as Non Smoking Area Policy, Team, and Media. This study used mixed method, a quantitative research using secondary data with intervention and qualitative study for deepening of quantitative research with content analysis design. The result of quantitative research showed that the percentage of each Non Smoking Area component had become good category after the existing of Non Smoking Area Ambassadors, such as Non Smoking Area policy 96,1 , Non Smoking Area team 85,1 , and Non Smoking Area media 94,7 . Based on the result of wilcoxon test, Non Smoking Area components experienced a significant improvement with p value 0.001. The factor which facilitated this study was teachers and other school staff support in forming Non Smoking Area Ambassadors. In addition, the obstacles of this study were confidence of Non Smoking Area Ambassadors for reminding their friends and none of Non Smoking Area monitoring evaluation records by Non Smoking Area Ambassadors."
2017
S68611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depdikbud, 1987
R 373.24 Ind p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Listyasari
"ABSTRAK
Tujuan utama penelitiam cross-sectional ini adalah untuk melihat perbedaan
tingkat penggunaan ganja antar status identitas pada remaja, difokuskan hanya
pada mahasiswa. Sampel penelitian ini adalah 40 mahasiswa (32 laki-laki dan 8
perempuan) dengan rata-rata berusia 21.43 tahun (SD = 0.712, range = 19-22).
Para responden diminta untuk mengisi self-report pada The Extended Objective
Measure of Ego Identity Status-Version 2 (EOM-EIS II) dan penggunaan ganja
pada The Cannabis Use Disorders Identification Test-Revised (CUDIT-R).
Hasil analisis menggunakan One-Way ANOVA membuktikan tidak adanya
perbedaan yang signifikan antar kedua variabel [F(3, 36) = .862, p > 0.05].
Dalam penelitian ini ditemukan pula aspek yang mempengaruhi intensi
penggunaan ganja, yaitu enhancement motives dan konformitas. Enhancement
motives menjelaskan bahwa pengguna ganja menyukai efek yang diperoleh dan
memberikan perasaan yang menyenangkan

ABSTRACT
The main objective of this cross-sectional study is to see whether there is a
difference in the level of cannabis use between adolescents? identity status, only
focused on college students. The sample of this study consists of 40 students
(32 males and 8 females) being on M = 21.43 years old (SD = 0.712, range =
19?22). These respondents were requested to complete and to fill a self-report
on The Extended Objective Measure of Ego Identity Status-Version 2 (EOMEIS-
II) and on their use of cannabis on The Cannabis Use Disorders
Identification Test-Revised (CUDIT-R). The result of the analysis using One-
Way ANOVA has proved that there is no significant difference between the two
variables. In this study, also found aspects that influence the intention of
cannabis use, that is enhancement motives and conformity. Enhancement
motives explain that the cannabis users enjoy the effect of using it as it gives
them a sense of happiness/enjoyment"
2016
S65067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narwidi
"Kondisi sekolah SMA di kabupaten Indramayu mengalami penurunan performa, terutama pada kualitas output dan outcomenya, terjadi juga penurunan pada sektor pelanggan dengan ditandai bahwa animo lulusan SMP lebih cenderung memilih SMK dibanding harus memilih SMA. Hal ini disinyalir karena adanya masalah pada manajemen sekolah tersebut, yang mengakibatkan sekolah menjadi tidak efektif.
Balanced Scorecard merupakan pendekatan/metode/alat ukur yang memiliki keunggulan selain berfungsi sebagai alat ukur kinerja yang komprehensif, koheren, berimbang dan terukur, juga dapat meningkatkan kualitas perencanaan dan meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja. Pada penelitian ini akan mengukur efektivitas manajemen sekolah dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard berdasarkan empat perspektif yaitu : perspektif pelanggan, perspektif proses internal, perspektif pembelajaran karyawan dan pertumbuhan dan perspektif keuangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, dengan teknik penelitian yang digunakan adalah metode survey.
Tujuan penelitian ini akan menganalisis efektivitas manajemen sekolah apabila diukur dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard. Hasil pengukuran terhadap efektivitas manajemen sekolah, menunjukan bahwa sekolah ? sekolah SMA dikabupaten Indramayu masih tergolong sebagai sekolah dengan kategori baik.

Condition of high school in the district Indramayu decreased performance, especially on the quality of output and outcome, there is also a decrease in customer sector with graduates graduates indicated that the interest of more junior tendency choose vocational rather than have to choose the high school. This is presumably due to problems in school management, which resulted in ineffective schools.
Balanced Scorecard is an approach / method / measurement tool that has advantages in addition to functioning as a performance measure of a comprehensive, coherent, balanced and scalable, it can also improve the quality of planning and improving the quality of performance management. By using the concept of Balanced Scorecard authors wanted to measure the effectiveness of school management based on four perspectives: customer perspective, internal process perspective, employee learning and growth perspective and financial perspective.
Research conducted by the author using quantitative descriptive approach. The purpose of this study will analyze the effectiveness of school management when measured using the Balanced Scorecard concept. The measurement results show the effectiveness of school management that the school - high school Indramayu county, belonging to the category of effective schools.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29822
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muna Namira
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran hubungan antara dukungan sosial (orang tua, guru, teman sekelas dan teman dekat) dan keterlibatan siswa di sekolah. Pengukuran dukungan sosial dilakukan menggunakan alat ukur Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS) (Malcki & Demaray, 2002) dan pengukuran variabel keterlibatan siswa di sekolah menggunakan Student Engagement in School (Lam, Wong, Shin, Negovan, Nelson, Liu, Duck dkk., 2014). Partisipan penelitian ini berjumlah 127 siswa SMA (66 siswa kelas X dan 61 siswa kelas XI).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan ditemukan terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara dukungan sosial dengan keterllibatan siswa di sekolah (R = 0,564). Hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan keterlibatan siswa di sekolah, hanya ditemukan pada dukungan sosial orang tua (r = 0,263) dan guru (r = 0,359) dengan keterlibatan siswa di sekolah.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial orang tua dan guru yang diterima siswa, maka kecenderungan keterlibatan siswa di sekolah akan semakin meningkat. Untuk dukungan sosial teman kelas dan teman dekat, tidak ditemukan memiliki hubungan yang signifikan dengan keterlibatan siswa di sekolah.

This study was conducted to find the correlation between social support (parents, teachers, classmates, and close friends) and student engagement. Social support was measured with Child and Adolesent Social Support Scale (CASSS) (Malecki & Demaray, 2002). Student Engagement is measured with Student Engagement in School instrument (Lam dkk., 2014). Total of 127 high school student was selected to participate in this study.
The result of this study show that significant correlation with student engagement only found in parents social support ( r = 0,263) and teacher social support ( r = 0,369).
Based on these result, it can be concluded that the more parents and teachers social support that perceived by student, the more engage they are. The correlation found highest in teachers social support, and followed by social support from parents. Furthermore, these study also found that there is no significant correlation between social support from classmates and close friend on student engagement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60883
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>