Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120739 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahendra Yustiawan
"Judul Penelitian 'Kajian Tentang Kebijakan Outsourcing Pada Perusahaan PT. NKP' ini diambil mengingat pengalaman penulis sendiri selama berkarir di PT. NKP dan tertarik mengenai fenomena tenaga outsourcing di kantor maupun di berbagai proyek yang dijalani penulis, terutama di konstruksi bangunan gedung. Sebagian besar personil kantor maupun proyek PT. NKP adalah outsourcing 1. Personil inti perusahaan (Organik) sebagian besar ditempatkan di posisi strategis 'managerial' maupun 'keuangan', dan di bagian 'keteknikan', posisi lainnya yang dianggap non-strategis kebanyakan adalah outsourcing yang direkrut secara kontrak project by project. Posisi 'managerial' itu sendiri di kantor meliputi Kepala Biro, Kepala Wilayah, Kepala Cabang baik di kantor pusat maupun kantor wilayah, maupun beberapa staf baru yang disiapkan untuk menempati posisi itu, sedangkan di proyek meliputi Project Manager/ Deputi Project Manager dan Office Engineer/Cost Control,posisi 'keuangan' meliputi Finance Manager, serta posisi 'keteknikan' meliputi Site Manager. Tolak ukur pegawai organik meliputi kenaikan jenjang dan kenaikan gaji berbeda dengan tolak ukur kinerja tenaga outsourcing yaitu me-review kinerja project by project mereka sebelumnya. Peningkatan, kepastian maupun kejelasan status kepegawaian yang lama setelah lama mengabdi di berbagai proyek di PT. NKP dan keterbatasan umur maupun peluang kerja di bidang lain merupakan faktor utama kenapa tenaga outsourcing menjadi begitu banyak di berbagai proyek PT. NKP, sedangkan untuk menjadi pegawai organik sendiri membutuhkan persyaratan yang kompleks dan tidak gampang untuk dicapai.

This research titled 'Study About Policy of Outsourcing at Company PT. NKP' was taken becouse of an experience of the writers itselt while working at PT. NKP and interested about phenomenon of outsourcing power at the office and any project that the writers concerned, especially in building construction. Most of office and project staff / personnel of PT. NKP is outsourced 1. Most of the permanent staff (organic) was placed in strategic position at 'managerial' or 'finance', or in 'engineering', most of the other position that considered non-strategic is outsourced that hired with contract project by project. Those 'managerial' at office are 'Kepala Biro', 'Kepala Wilayah', 'Kepala Cabang' in central office or in district office, or a new fresh graduate who's prepare to switch the older generations in that position., in the project those 'important position' is like Project Manager/ Deputi Project Manager and Office Engineer/ Cost Control, 'finance' is like Finance Manager, and 'engineering' is like Site Manager. The rules of between permanent staff or personnel consist of promotion or salary increased is different with the rules of the outsourced, is by review their competencies project by project. Hopes, or wishes of a good career after working for a long time in any project at PT. NKP cannot be easy to reach, limited of age or limited of vacancy in other field or company in the principal why the outsourced is become growing up in any project at PT. NKP, while to become the permanent staff or personnel is needs complicated term and hard to achieve."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T40662
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Denanda Zaldi
"Peranan sumberdaya manusia dalam perusahaan kontraktor adalah sangat penting. Hal ini berarti bahwa strategi perusahaan terhadap pengadaan sumberdaya manusia (human resource strategy) akan membawa peranan penting terhadap keberhasilan serta eksistensi dari perusahaan. Karakteristik dari perusahaan kontraktor adalah adanya ketidakpastian dari jumlah dan volume proyek yang dapat diperoleh perusahaan. Atas dasar tersebut, maka perusahaan kontraktor membutuhkan suatu strategi pengadaan sumber daya manusia tertentu yang mampu mengatasi kedua hal diatas, dan bentuk strategi tersebut adalah outsourcing.
Masalah utama bagi perusahaan kontraktor dalam menerapkan outsourcing sumber daya manusia adalah memilih bentuk pola outsourcing efektif yang sesuai dengan karakteristik dari perusahaan kontraktor. Untuk menjawab masalah tersebut, maka dilakukan analisa terhadap penerapan pola outsourcing sumber daya manusia di proyek pada perusahaan jasa konstruksi.
Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisa penerapan pola strategi outsourcing sumber daya manusia di proyek. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua tahapan survei. Survei tahap 1 dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai penerapan strategi outsourcing di proyek pada 8 kontraktor melalui kuesioner. Survey tahap 2 dilakukan melalui studi kasus pada PT. Hutama Karya (Persero), tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang detail terhadapa komponen pola outsourcing.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah perusahaan kontraktor melakukan strategi outsourcing karena adanya ketidakpastian mendapatkan proyek yang berdampak pada ketidakmampuan tenaga kerja tetap dalam hal keahlian maupun jumlah. Secara umum pola yang diterapkan perusahaan untuk latar belakang ketidakmampuan tenaga kerja adalah pola efektif.

The role of human resource in the construction company is significant. The human resource strategy takes an important role in the successfulness and the continuation of a company. The characteristic of the construction company is the uncertainty of the number and volume of the projects done. Thus, the company should apply the acquisition approach of human resource, the outsourcing strategy, which provides the solution for that characteristic.
The main problem in the application of outsourcing strategy is the selection of an effective pattern which is suitable with the characteristics of the company. The analysis of the application of outsourcing strategic pattern in the projects of a company is the solution for that condition.
The aim of this research is to analyze the application of strategic pattern of human resource in the construction projects. This research was divided in two phases of survey. The first stage was the distribution of questionnaire to eight companies to obtain the general condition of the application of outsourcing strategy. A case-study in PT. Hutama Karya (Persero) was done in the second phase to identify the specific components of outsourcing pattern.
This research concluded that the construction company applied the outsourcing strategy due to the uncertainty of contracting projects which resulted in the incapability of the number and skill of permanent employees. This strategic pattern was effective for the companies that had similar problems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24944
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Satya Pramana
"Pendapatan kontrak konstruksi diperoleh oleh pelaksana konstruksi dari pemberi kerja berdasarkan kontrak yang sebelumnya telah disepakati oleh kedua pihak. Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam menghitung pengakuan pendapatan kontrak konstruksi dalam suatu periode. Dalam hal ini, metode yang digunakan oleh PT Teknologi Informasi Fiktif Indonesia adalah metode presentase penyelesaian dengan basis cost-to-cost. Laporan magang ini menjelaskan tentang proses audit pendapatan kontrak konstruksi pada PT Teknologi Informasi Fiktif Indonesia dan menelaah kesesuaian penyajian informasi terkait dalam laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku.

Construction contract revenue obtained by contractor from construction owner based the contract that both have been agreed to. There are several methods that can be used to calculate the revenue recognized during a period. In this case, PT Teknologi Informasi Fiktif Indonesia uses percentage of completion method with cost-to-cost basis. This report explains about the construction contract revenue audit process used at PT Teknologi Informasi Fiktif Indoneia and examines its relevance to the applicable accounting standards."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yayuk Haryanti
"Kerusakan Jalan Lintas Timur Sumatera merupakan permasalahan rutin yang harus dihadapi pemerintah setiap tahun. Program pemeliharaan jalan yang dilakukan selama ini tidak mampu menyelesaikan masalah kerusakan konstruksi jalan yang lebih cepat dari umur rencana. Dari permasalahan ini, timbul sebuah skema pengelolaan jalan baru yaitu dengan menerapkan kontrak berbasis kinerja. Walaupun kontrak berbasis kinerja mempunyai banyak keunggulan namun dirasakan masih sulit untuk dapat diterapkan di Indonesia. Untuk mengetahui kesiapan penerapan kontrak berbasis kinerja pada pemeliharaan jalan lintas timur ruas Provinsi Lampung perlu dilakukan kajian dengan melihat berbagai pengalaman di luar negeri sehingga didapatkan kondisi ideal dari kontrak jenis ini.
Analisa yang digunakan untuk mengetahui potensi penerapan kontrak berbasis kinerja pada pemeliharaan jalan lintas timur di provinsi Lampung adalah melakukan perhitungan statistik dengan nilai mean, modus, median dan standard deviation. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa potensi penerapan PBC belum memadai karena rendahnya pengetahuan industri konstruksi di provinsi Lampung tentang PBC, berbagai faktor pendukung lain yang masih perlu dikembangkan lagi, dan faktor penghambat yang masih belum bisa diselesaikan.

East Sumatra connecting road damage has become a regular problem to the government for years. Road maintenance programs had been made routinely but could not solve the damage in road construction that appears to come faster than it was planned before. In response to this problem, a new scheme of road maintenance was developed by applying a Performance-Based Contract (PBC). While Performance-Based Contract has many benefits, it is seen rather difficult to put into practice in Indonesia. The objective of this research is to assess level of readiness to implement PBC along East Sumatra connecting road by taking into account experiences from other countries to formulate ideal conditions for PBC.
Analyzing tool that was used to assess potency of PBC implementation to along East Sumatra connecting road Lampung Province is statistic formulation through mean, modus, median and standard deviation. The conclusion of this research is a low potency of PBC implementation because inadequate knowledge of construction industry readiness, undeveloped influences factors, and unsolved barriers on PBC implementation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina Christophyllia Radjawane
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab financial distress pada perusahaan alih daya DPS dan bagaimana perusahaan menerapkan strategi turnaround untuk mencapai target kinerjanya. Strategi turnaround yang diterapkan meliputi restrukturisasi operasional, restrukturisasi keuangan, reposisi strategis, dan pergantian kepemimpinan. Untuk mengukur dampak dari strategi turnaround, penelitian ini menggunakan rasio keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dan Altman Z-score untuk mengukur risiko kebangkrutan perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif studi kasus yang menganalisis data kuantitatif dan kualitatif yang dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur secara mendalam dengan manajemen senior perusahaan, serta memeriksa laporan dan dokumentasi perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor internal menjadi penyebab utama menurunnya kinerja keuangan perusahaan. Dengan penerapan strategi turnaround yaitu perubahan manajemen, peningkatan modal kerja dan restrukturisasi keuangan, pengurangan biaya, dan perolehan pendapatan operasional, hasilnya menunjukkan peningkatan kinerja dalam profitabilitas, likuiditas, manajemen aset, dan Altman Z-score. Namun, perusahaan diperkirakan masih berada dalam posisi rugi bersih dan belum sepenuhnya bebas dari risiko kebangkrutan hingga akhir tahun 2024, oleh karena itu, perusahaan sebaiknya terus menerapkan strategi turnaround secara konsisten untuk mencapai laba bersih yang positif dan berkelanjutan serta pertumbuhan dalam jangka panjang.

This study aims to analyze the causes of financial distress in an outsourcing company DPS and how the company implements the turnaround strategies to achieve its performance target. The turnaround strategies implemented include operational restructuring, financial restructuring, strategic repositioning, and leadership change. To quantify the impact of the turnaround strategy, this study employs the financial ratio to measure the company's financial performance and uses the Altman Z-score to measure the company’s bankruptcy risk. This study employs a qualitative case study approach, analyzing both quantitative and qualitative data gathered through in-depth semi-structured interviews with the company's senior management, as well as through examination of the company’s reports and documentation. Analysis results show that internal factors are the major cause of the company’s decline in financial performance. With the implementation of turnaround strategies i.e. management change, working capital improvement and financial restructuring, cost reduction, and operational-revenue generation, results show performance improvement in profitability, liquidity, asset management, and Altman Z-score. However, the company is expected to remain in a net loss position and not yet entirely free from the risk of bankruptcy by the end of 2024, therefore, management should maintain a consistent approach in implementing the turnaround strategy to achieve positive net profits and long-term sustainable growth."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Widhia Sathria Suryawirawan
"Penelitian ini adalah mengenai pola pengembangan Sistem Infomasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM) pada Direktorat Jenderak Imigrasi. Dalam penelitian ini dianalisis alasan dan faktor-faktor yang melandasi mengapa pengembangan core business SIMKIM dari awal terbentuk sampai saat ini masih menggunakan bantuan dari pihak ketiga tanpa bisa melakukan swadaya teknologi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana akan berusaha untuk menggambarkan fakta-fakta positif dan negatif yang terjadi pada pengembangan SIMKIM dilihat dari konsep dan teori yang ada mengenai pengelolaan Sistem Informasi berbasis teknologi bersama pihak ketiga (outsourcing).
Dengan melakukan analisa pola pengembangan SIMKIM oleh pihak ketiga, maka diharapkan dapat mengetahui bagaimana proses yang dilakukan, kualitas hasil pengembangan dan masalah yang dihadapi. Masalah tidak berkembangnya sumber daya manusia dalam bidang teknologi informasi karena ketergantungan dengan pihak ketiga dilihat dari fungsi SIMKIM dalam hal penegakan hukum dan pengamanan Negara dalam hal Ketahanan Nasional menjadi atensi penting pimpinan untuk masa depan Direktorat Jenderal Imigrasi.
Dari hasil pengolahan data dari hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pola pengembangan SIMKIM oleh pihak ketiga dapat dikatakan masih relevan sampai saat ini, walaupun menjadi kekhawatiran dimasa depan, sehingga memerlukan peningkatan kualitas SDM dan profesionalisme para pemakai SIMKIM untuk dapat mencapai tujuan dari SIMKIM tersebut.

This research is about the development pattern of immigration management information system in Directorate General of Immigration (DGI). This rearch analyzed the factors and reasons of outsorcing usage in immigration management information system development pattern without any self-supporting basis.
This research used qualitative method which describes positives and negatives facts of immigration management information system development pattern based on the existing theories of outsorcing information system management usage.
By analyzing the development pattern of immigration management information system, this research shown the management process, output quality, and obstacles of the implementation. Undeveloped human resources issue was caused by relying on the third party should be a focus of DGI decision maker in the future, especially concerning law enforcement and security aspects of national resilience.
From data processing and interviews, it has concluded that the implementation of immigration management information system by the third party is currently seemed relevant, despite there are concerns in the future. Therefore, DGI should improve the human resources quality and professionalism of personnel in order to fulfill the goal of immigration management information system.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdian Pradhana
"Tingkat persamgan pada setiap industri tentunya meningkat semng dengan berjalannya perkembangan waktu. Dengan adanya kompetisi yang ketat serta akan bergulimya era pasar bebas, maka perusahaan harus semakin pintar dalam meningkatkan kinerjanya sehingga lebih memiliki competitive advantage. Salah satu isu yang kini terus berkembang dalam melaksanakan meningkatkan effisiensi dan juga untuk mengurangi reksiko adalah strategi outsourcing. PT.Multi Teknindo Infotronika (PT.MTI) merupakan contoh perusahaan nasional yang menerapkan strategi outsourcing dalam usaha meningkatkan daya saing perusahaannya.
Outsourcing dilakukan dengan cara melepaskan aktifitas fungsi-fungsi tertentu pada pihak luar sebagai mitra kerja baik menggunakan fasilitas mereka maupun tidak dan dimana fungsi tersebut dinilai tidak berkaitan dengan pengembangan kompetensi inti perusahaan sehingga penggunaan sumberdaya internal dapat dilakukan secara efektif. Pada tingkatan fungsional kriteria pemilihan aktifitas yang akan di outsource mempertimbangkan kompetensi inti dari perusahaan. Hal ini akan membawa dampak strategis pada perusahaan dikarenakan tercapainya kemampuan pertumbuhan yang bekelanjutan (sustainable growth) yangditentukan melalui pembentukan kompetensi inti.
Aktivitas perusahaan yang luas dengan jumlah pegawai yang sedikit dan merniliki mitra usaha menjadikan PT.MTI merupakan kasus yang menarik untuk dikaji mengingat hollow corporation jarang dipraktekkan di Indonesia. Dari kasus ini dihrapkan banyak pelajaran yang dapat diambil.
Permasalahan dalam penelitian ini berkaitan dengan sejauh mana kegiatan strategi outsourcing yang dilakukan PT.MTI, dan apa dampaknya bagi perusahaan secara keseluruhan.
Selama ini core competence yang diandalkan PT.MTI adalah fungsi aktivitas marketing. Namun mengingat semakin kuatnya persaingan di industri elektronik saat ini mengakibatkan PT.MTI harus memperhitungkan faktor para kompetitomya. Sehingga agar PT.MTI dapat fokus kepada core bu.siness-nya yaitu sebagai agen distributor sistem dan produk perusahaan Philips maka salah satu usahanya adalah meng-outsource-kan sebagian aktivitas-aktivitas tertentu untuk mengurangi biaya perusahaan.
Dalam thesis yang berjudul "Penerapan Strategi Outsourcing Pada PT.Multi Teknindo Infotronika" ini, penulis bermaksud menganalisa penerapan strategi outsourcing yang dilakukan PT.MTI dan melihat perbandingan efeknya terhadap PT.MTI. Terdapat beberapa Divisi yang sebagian aktivitasnya di-outsource pada para provider-nya, yaitu Divisi Human Resource Development, Divisi Product Management & Customer Support, Divisi Logistics.
PT.MTI merupakan private company dan merupakan bagian dari Philips Groups. PT.MTI memiliki bisnis inti menjual dan memasarkan produk Philips. Perseroan tersebut bergerak dibidang usaha perdagangan, industri dan instalasi alat-alat elektronik, komunikasi, dan peralatan kesehatan. Dengan betjalannya waktu ,PT.MTI telah memiliki keahlian dan pengalaman yang solid dalam menyediakan turnkey integrated total solution kepada customer dengan metode one stop shopping building untuk infrasturktur elektroniknya.
Dari hasil analisis terhadap aktivitas-aliivitas yang terdapat diketiga Divisi ini didapatkan bahwa penilaian kesuksesan outsourcing tidak selalu dilihat dari ada tidaknya penekanan biaya operasi. Karena itu, penting .untuk diingat apa sebenamya tujuan awal penerapan outsourcing pada suatu aktivitas.
Akhirnya pada penutup Bab V, penulis memberikan saran mengenai hal-hal yang dapat dilakukan PT.Multi Teknindo Infotronika untuk meningkatkan manfaat strategi outsourcing-nya, baik secara umum maupun yang spesifik per aktivitas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T11750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratidina Murty Gayatri
"Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, pemsahan saling berlomba untuk menerapkan strategi dan kiat bam untuk memenangkan persaingan itu. Salah satu strategi yang sedang populer di berbagai negara untuk meningkatkan efisiensi pemsahaan dalam rangka memenangkan persaingan adalah melalui outsourcing. PT. National Gobel (PT.Nabel) mempakan contoh pemsahaan nasional yang menerapkan outsourcing dalam usaha meningkatkan daya saing pemsahaannya.
Selama ini core competence yang diandalkan PT. Nabel adalah kualitas produknya yang awet dan tahan lama. Namun semakin kuatnya persaingan di industri elektronik saat ini mengakibatkan PT.Nabel hams memperhitungkan faktor competitive pricing bagi produknya, mengingat konsmnen Indonesia sangat mementingkan faktor harga dalam pembelian produk elektronik. Untuk dapat menekan harga akhir produknya, salah satu usaha yang dilakukan PT. Nabel adalah dengan meng-outsource-kan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mengurangi biaya produksi.
Dalam thesis yang berjudul "Penerapan Strategi Outsourcing Pada PT. National Gobel" ini, penulis bermaksud menganalisa penerapan outsourcing yang dilakukan PT.Nabel dan melihat perbandingan efeknya terhadap insourcing. Mengingat luasnya cakupan bidang outsourcing yang dilakukan, penulis mengambil beberapa contoh aktivitas untuk dianalisa, yaitu penyediaan bottom plate untuk komponen Standing Electric Fan, pembuatan packing design dan product mock-up.
Dari hasil analisis ketiga contoh aktivitas ini didapatkan bahwa penilaian kesuksesan outsourcing tidak selalu dilihat dari ada tidaknya penekanan biaya operasi/produksi. Karena itu, penting untuk diingat apa sebenamya tujuan awal penerapan outsourcing pada suatu aktivitas.
Akhirnya pada penutup Bab V, penulis memberikan saran mengenai hal-hal yang dapat dilakukan PT. Nabel untuk meningkatkan manfaat outsourcing-nya, baik secara umum maupun yang spesifik per aktivitas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Arifin
"Perkembangan politik, ekonomi, sosial dan budaya disertai kesepakatan dunia tentang pasar bebas (free market) menuntut dunia jasa konstruksi nasional untuk selalu servive dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. Oleh karna itu, dunia jasa konstruksi harus dapat mengembangkan perannya dalam pembangunan nasional melalui peningkatan keandalan kualitas yang didukung oleh struktur usaha yang kokoh dan mampu mewujudkan pehaksanaan konstruksi secara efektif dan etisien, seperti yang diamanatkan Undang-Undang Jasa Konstruksi Nomor 18 tahun 1999. Kesulitan utama sektor jasa konstruksi nasional dalam memunculkan keandalan kualitas yang bertumpu pada efektif dan eisien terletak pada budaya ekonomi biaya tinggi, berupa praktek-praktek korupsi konstruksi. Dimana praktek korupsi konstruksi pada tahap pelelangan dapat diukur dari kebiasaan para kontraktor dalam menggunakan strategi guna memenangkan lelang serta besaran markup yang biasa digunakan dalam pengajuan penawaran.
Penelitian dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan wawancara terhadap para wakil kontraktor (key person) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan Seminar Nasional sekitar Ekonomi Biaya Tinggi pada Proyek Konstruksi. Faktor-faktor berpengaruh yang didapat dari hasil wawancara dan seminar tersebut dibuat pertanyaan yang dikemas dalam bentuk kuisioner. Penyebaran kuisioner dilakukan kepada para kontraktor di DIY dan data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif analitik dengan menggunakan uji statistik non parametxik (Chi-Kuadrat dan Uji Konkordansi Kendali).
Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi yang paling sering dilaksanakan para kontraktor di DIY dan sangat berpengaruh terhadap dimenangkannya lelang oleh kontraktor termasuk kedalam strategi persekongkolan (bid-rigging strategic), yaitu strategi lobi kepada panitia lelang/ pimpinan proyek, strategi komitmen fee dan strategi dengan menggunakan beberapa bendera. Sedangkan besaran markup yang biasa digunakan dalam pengajuan penawaran berkisar antara 10 - 15% (diluar keuntungan dan overhead perusahaan), dan besaran markup tersebut dialokasikan kepada panitia lelang, pimpinan proyek, dan kepala dinas terkait dengan masing-masing sebesar 3-5%. Adapun faktor yang berpengaruh terjadinya hal tersebut (ekonomi biaya tinggi) adalah faktor individu pelaku, organisasi, dan faktor masyarakat. Faktor individu pelaku berupa sifat tamak dan gaya hidup konsumtif. Sedangkan faktor organisasi berupa kurang adanya keteladan dari pimpinan, dan faktor rnasyarakat berupa nilai-nilai yang berlaku di masyarakat cenderung mendukung, serta masyarakat kurang menyadari bahwa yang paling dirugikan adalah masyarakat sendiri."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T10954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Fariza Luthfia Danaz
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kontrak psikologis terhadap komitmen organisasi pada tenaga kerja outsourcing di perusahaan penyedia jasa outsourcing. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 119 karyawan outsourcing yang berasal dari satu perusahaan penyedia jasa outsourcing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontrak psikologis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi maupun terhadap ketiga komponen komitmen organisasi. Dari ketiga komponen komitmen tersebut, kontrak psikologis memiliki pengaruh dan memberikan sumbangan paling besar terhadap komitmen afektif.
Selanjutnya, kontrak transaksional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat komitmen maupun masing-masing komponen komitmen organisasi. Dari kedua tipe kontrak psikologis, kontrak transaksional memberikan sumbangan paling besar dan signifikan terhadap komitmen kontinuans karyawan outsourcing dalam penelitian ini.

The aim of this research is to know the impact of psychological contract on organizational commitment of outsourcing employees in outsourcing company. The participants of this study are 119 outsourcing employees derived from one outsourcing company. The result of this study indicate that psychological contract has a significant impact on organizational commitment and the three components of organizational commitment, namely affective commitment, continuance, and normative. Among the third component of this commitment, psychological contract has a biggest impact and contribution to affective commitment.
Furthermore, transactional contract has a significant impact on organizational commitment level and each of components of organizational commitment. Among the two types of psychological contract, transactional contract has a biggest impact and contribution to continuance commitment of outsourcing employees in this study.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>