Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74591 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Turnip, Augusman
"Pada umumnya, penyelesaian suatu proyek konstruksi, khususnya konstruksi jembatan, tidak bisa tepat dengan waktu dan anggaran yang direncanakan. Hal ini disebabkan, proses konstruksi merupakan sesuatu yang sangat kompleks dan memiliki banyak ketidakpastian. Oleh karena itu, selama pelaksanaan konstruksi, setiap proyek memerlukan beberapa perubahan lingkup pekerjaan, yang mungkin diusulkan oleh pemilik proyek, diusulkan oleh kontraktor, atau disebabkan oleh faktor-faktor lain. Perubahan lingkup kerja tersebut akan berpengaruh terhadap kinerja biaya dan kinerja waktu proyek konstruksi. Karena itu, untuk mengurangi dampak negatifnya, perlu dilakukan pengendalian terhadap perubahan lingkup kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh pengendalian perubahan lingkup kerja pada pelaksanaan proyek konstruksi jembatan (jembatan air, jembatan fly over, serta gabungan jembatan air & flyover) terhadap kinerja kontraktor. Data yang akan diolah merupakan data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner dan mengadakan wawancara dengan personil yang mengisi F' kuesioner (project manager, site manager, atau site engineer). Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 6 kontraktor, terdiri dari 3 kontraktor BUMN dan 3 kontraktor swasta nasional. Data tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS Base 7.5 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dan pengaruh antara perubahan lingkup kerja dengan kinerja biaya serta kinerja waktu kontraktor untuk melaksanakan proyek konstruksi jembatan. Pada umumnya, hubungan dan pengaruh perubahan lingkup kerja tersebut signifikan, terhadap kinerja biaya dan kinerja waktu pada proyek konstruksi jembatan. Tapi ada juga pengaruh perubahan lingkup kerja yang tidak signifikan, yaitu terhadap kinerja biaya pada gabungan proyek konstruksi jembatan air & jembatan fly over."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahala Pangihutan S.
"ABSTRAK
Perubahan-perubahan pada masa konstruksj adalah suatu yang normal dan hampir tidak dapat dihindari. Perubahan pada masa masa konstruksi adalah suatu modifikasi atau yang berdampak kepada proyek yang mana menambah atau mengurangal Iingkup kerja kontrak awal atau yang mempengaruhi waktu atau biaya penyelesaian lingkup kerja awal.
Perubahan pada masa konstruksj mungkin diprakarsai atau disebabkan oleh pemilik proyek, perancang, dan kontraktor. Selain disebabkan oleh pemilik, perancang, dan kontraktor perubahan-perubahan mungkin disebabkan hal-hal lain seperti tindakan atau kelalaian pihak ketiga , kondisi tapak yang berbeda dan yang digambarkan, cuaca yang luar blasa, kondisi moneter, dli.
Perubahan pada masa konstruksi menjadi perubahan kontrak (change condition) bila sifat dan pekerjaan yang dihadapi pada suatu proyek berbeda secara significant dan yang digambarkan dalam dukumen kontrak, seperti kondisi fisik atau kondisi pekerjaan di lapangan sesungguhnya berbeda dan gambar dan spesifikasi yang diperkirakan. Apabila terjadi perubahan kontrak maka perlu dilceluarkan change order, yaitu sebagai mekanisme untuk melakukan perubahan kontrak.
Perubahan yang terjadi pada masa konstruksi akan dapat memberikan dampak pada biaya dan/atau waktu proyek dan mempengaruhi kineija proyek, karena perubahan akan menyebabkan dikeluarkannya atau digunakannya biaya danlatau waktu tambahan.
Karena perubahan kontrak ini ini dapat mempengaruhi biaya dan waktu dan dapat menuninkan kinerja dan pelaksanaan konstmksi, maka perubahan lingkup keija ini hanis dikelola dengan balk oleh kontraktor. Kontraktor hams berusaha untuk mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan biaya dan waktu ekstra yang dikeluarkan akibat dan perubahan kontrak tersebut. Mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan adanya perubahan kontrak yang disebabkan pemilik atau tanggung jawab pemilik melalui change order adalah merupakan bagian dalam pengendalian perubahan lingkup kerja. Jadi dengan peningkatan kualitas pengendalian change order diharapkan akan dapat memngkatkan kinerja proyek.
Tujuan penelitian ini meithat adanya hubungan secara kuantitatif melalui analisis regresi berganda pengaruh pengendalian pembahan lingkup kerja (change order) kepada kinerja akhir dan pelaksanaan proyek konstruksi Kinerja yang hendak diamati adalah kinerja biaya dan waktu, seclangkan proyek konstruksi yang menjadi sampel adalah proyek bangunan bertingkat yang berada di wilayah Jakarta.
Pengumpulan data dilakukan dengan nienggunakan kuesioner yang ditujukan kepada project manager, general superintendent (site manager), atau engineering manager dan proyek bangunan bertingkat di Jakarta yang telah dikelolanya. Total 28 sampel dikumpulkan. Kemudian terhadap data yang dikumpulkan dilalwkan analisis statitistik untuk akhirnya mendapatkan model regresi berganda tentang hubungan antara variabel pengendatian perubahan lingkup keija terhadap kinerja biaya maupun kinerja waktu pelaksanaan proyek.
Model regresi yang diperoleh menunjukkafl bahwa ada korelasi yang positif antara variabel-variabel pengendalian lingkup kerja pada kinerja biaya dan juga terhadap kinerja waktu pelaksanaan proyek konstruksi bangunan bertingkat di Jakarta."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Teguh Wiyono
"Secara umum proyek adalah suatu rangkaian tahapan kegiatan dari ide/gagasan berturut-turut menuju keperwujudan secara fisik tentunya hal ini tidaklah mudah dilaksanakan tanpa adanya suatu usaha yang serius untuk mewujudkannya. Kualitas pengendalian pelaksanaan pekerjaan merupakan hal yang pokok dalam pelaksanaan proyek dimana tingkat keberhasilan suatu proyek dapat dinilai dari tingkat kualitas pengendaliannya, karena dapat menyangkut finansial maupun waktu pelaksanaan.
Hasil penelitian dari data yang yang diperoleh dari kuesioner yang di sebar dan diolah dengan analisa statistik mempergunakan bantuan komputer program SPSS 7.5 memperlihatkan hasil yang menyatakan bahwa Kualitas Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan, dengan variabel penentu (Kualitas pembuatan jadwal pelaksanaan. Kualitas koordinasi dengan pihak lain/instansi lain. Kualitas sistem pengendalian) yang mewakili variabel lainnya mempunyai pengaruh 83 % tehadap Kinerja Biaya dengan model persamaan linier ; Demikian pula Kualitas Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan dengan variabel penentu (Kualitas monitoring proyek. Kualitas sumber daya. Kualitas metode konstruksi) yang mewakili variabel lainnya mempunyai pengaruh 80.5% terhadap Kinerja Waktu dengan model persamaan linier. Dengan demikian memperlihatkan bahwa peningkatan Kualitas Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan akan meningkatkan Kinerja Proyek Peningkatan Jalan dan Jembatan di Propinsi Jawa Barat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40592
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Setiadi
"Terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi akan mempengaruhi kinerja pelaksanaan proyek konstruksi. Oleh karena itu diperlukan identifikasi faktor risiko dalam penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar tidak mengganggu kinerja waktu pelaksanaan proyek jembatan flyover.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berpengaruh terhadap kinerja waktu pada proyek konstruksi jembatan flyover.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan studi penelitian dimana dalam pengumpulan data digunakan instrument penelitian berupa kuesioner, selanjutnya dianalisis dengan SPSS.
Hasil penelitian ini berupa faktor dominan adalah memakai alat pelindung / pengaman diri; mengatur penempatan prasarana kerja, peralatan, dan bahan dalam penerapan manajemen K3; dan memasang rambu-rambu pengaman.

The occurrence of work accidents on construction projects will affect the performance of project implementation. Therefore, it required the identification of risk factors in the implementation of occupational health and safety management so as not to interfere with the performance time of the flyover bridge project.
The purpose of this study is to determine the factors of health and safety management that affect the performance time on the flyover bridge construction project.
The method used is the method of survey and research studies which used data collection instruments in the form of a questionnaire study, then analyzed with SPSS.
The result is a dominant factor is wearing protective equipment / safety self-employment; regulating the placement of infrastructure, equipment, and materials management in the implementation of health and safety management; and setting safety signs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50679
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lenggogeni
"Peranan manusia pada industri konstruksi disetiap fase sangat besar, baik sebagai pihak yang memperkerjakan (employers) ataupun pihak yang dipekerjakan (employee), sehingga produktivitas pada pelaksanaan proyek konstruksi ditentukan juga oleh produktivitas tenaga kerja yang terlibat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja produktivitas tenaga kerja pada proyek konstruksi dapat dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Yang termasuk faktor internal adalah faktor manajemen, faktor proyek, serta faktor tenaga kerja, dan faktor eksternal adalah faktor cuaca, politik, dan bencana alam. Penelitian ini difokuskan pada faktor-faktor kondisi kerja di proyek konstruksi yang merupakan bagian dari semua faktor yang mempengaruhi kinerja produktivitas tenaga kerja di proyek konstruksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kondisi kerja di proyek konstruksi dan mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor kondisi kerja tersebut terhadap kinerja produktivitas tenaga kerja pada tahap pelaksanaan pekerjaan struktur atas proyek konstruksi gedung di Jakarta dan sekitarnya. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada kontraktor-kontraktor di Jakarta dan sekitarnya, dimana data yang terkumpul kemudian diolah dengan analisis statistik.
Dan penelitian ini didapatkan tiga faktor kondisi kerja yang paling mempengaruhi kinerja produktivitas tenaga kerja di proyek konstruksi yaitu faktor tenaga kerja, faktor proyek, dan faktor manajemen dengan variabel-variabel penentu adalah hubungan sesama pekerja, kepadatan/kesesakan lokasi, dan keterlambatan pengiriman material dari suplier. Faktor lain yang cukup berperan dalam kinerja produktivitas tenaga kerja ini, diluar variabel penentu, didefinisikan sebagai faktor ketidakcocokkan material dengan pekerjaan. Untuk meningkatkan kinerja produktivitas pada proyek konstruksi gedung di Jakarta perlu dilakukan peningkatan kondisi kerja di proyek tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T3935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Dinariana
"Secara umum proyek akan mengalami perubahan-perubahan pada saat pelaksanaan yang dapat berpengaruh terhadap mutu, waktu dan biaya yang disyaratkan. Identifikasi dan antisipasi terhadap besaran resiko perubahan pada rencana biaya yang disebabkan oleh perubahan tersebut akan sangat bermanfaat bagi pelaksanaan proyek konstruksi khususnya di lingkungan Bank BNI. Hal ini dapat memperkecil timbulnya Change Order, Klaim dan Dispute yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja biaya proyek.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan dan pengaruh perubahan-perubahan terhadap kinerja biaya pada saat pelaksanaan proyek bangunan di lingkungan Bank BNI.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada pihak pemilik (Owner) proyek dalam hal ini BNI untuk proyek-proyek konstruksi yang sudah dilaksanakan di lingkungan bank BNI. Pembuatan. suatu persamaan model regresi, digunakan untuk meramalkan hubungan perubahan-perubahan yang terjadi pada saat pelaksanaan dengan kinerja biaya proyek dimasa yang akan datang.
Dari hasil penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut antara lain, variabel-variabel bebas penentu perubahan-perubahan yang terjadi pada tahap pelaksanaan memiliki korelasi negatif terhadap kinerja biaya proyek-proyek konstruksi Bank BNI. Variabel bebas penentu yang memiliki korelasi negatif terhadap kinerja biaya proyek konstruksi di lingkungan Bank BNI adalah perubahan pada pekerjaan Exterior Cladding dan perubahan pada pekerjaan dinding dan pintu Interior. Dengan metode dummy diperoleh variabel penentu tambahan Perubahan pada Pekerjaan Fire Protection yang sanagat signifikan untuk mempengaruhi kinerja biaya proyek.
Jumlah sampel penelitian di lapangan termasuk sangat kecil maka dilakukan simulasi variabel-variabel perubahan-perubahan dengan teknik Monte Carlo yang berhasil menyediakan sampel besar untuk memberikan gambaran yang mungkin terjadi di lapangan. Dari simulasi Monte Carlo, kinerja biaya yang paling rendah dihasilkan oleh kombinasi dari nilai perubahan terhadap pekerjaan Exterior Cladding dengan perubahan > 75%, perubahan pads pekerjaan dinding dan pintu Interior dengan perubahan > 50% dan 5 75% serta perubahan pada pekerjaan Fire Protection sebesar 5 25%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T1565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Eddy Husin
"ABSTRAK
Keselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang proyek konstruksi, merupakan suatu subyek yang oleh sebagian besar kalangan hanya dijadikan sebagai bahan percakapan selingan saja. Padahal fakta telah memperlihatkan bahwa bidang proyek konstruksi ini memang benarbenar merupakan industri yang berbahaya. Kegiatan Industri Proyek Konstruksi mempunyai sifat yang berbeda dengan industri lain, yaitu :
 Kegiatan lndustri terdiri dari bermacam-macam kegiatan yang rawan kecelakaan.
 Jenis - jenis kegiatannya sendiri tidak standar, sangat dipengaruhi oleh banyak faktor
luar seperti kondisi lokasi bangunan, cuaca, bentuk design, metode pelaksanaan dan
sebagainya.
 Perkembangan teknologi.
 Tingginya turn over tenaga kerja menjadikan masalah yang tersendiri.
 Banyak pihak-pihak yang terkait dalam proses konstruksi.
Oleh karena itu "Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Kegiatan Proyek Konstruksi Bangunan Bertingkat" merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proyek sesuai Biaya yang hemat, Waktu yang tepat, Mutu yang cermat dan Manusia berikut Bangunannya selamat adalah menarik untuk dipertimbangkan.
Penelitian ini melakukan analisis statistik terhadap sampel-sampel dalam bentuk questionnaire, yang memperlihatkan suatu basil bahwa kualitas penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) untuk :
Kinerja Biaya K-3 Proyek
Dengan model persamaan linier mempunyai pengaruh sebesar 83,2 %, dengan variabelvariabel penentunya adalah kualitas pengalaman kontraktor dalam penerapan program K-3, kualitas turn over personil proyek, kualitas sistem pengadaan sumber days manusia proyek dan kualitas sistem pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program K-3.
Kinerja Kecelakaan Proyek
Dengan model persamaan Tinier mempunyai pengaruh sebesar 81,9 %, dengan variabelvariabel penentunya adalah kualitas perencanaan program K-3, kualitas sistem pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program K-3, kualitas sistem pengadaan sumber daya manusia proyek, kualitas pengalaman kontraktor dalam penerapan program K-3 dan kualitas pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai reneana kerja. Dan penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa penerapan program K-3 pads proyek mempunyai pengaruh postif dalam meningkatkan kinerja K-3 proyek, sehingga penerapan program K-3 pada proyek apabila dilakukan dengan baik dan benar akan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar untuk insdustri jasa konstruksi.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah
"Proses pengendalian biaya pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi sangat penting, agar pelaksanaannya tidak mengalami penyimpangan yang besar dari perencanaan yang ada. Pengendalian dapat- dilakukan melalui tiga tahap, mulai dari membandingkan kemajuan pekerjaan dengan suatu standar perencanaan, menganalisa penyimpangan yang terjadi, sampai dengan tindakan koreksi (corrective action) yang diperlukan untuk memperkecil penyimpangan tersebut Corrective action yang dilakukan sebaiknya mencakup semua unsur biaya yang ada, seperti: biaya tenaga kerja, material, peralatan, sub-kontraktor serta biaya overhead. Dengan adanya pengendalian biaya pada manajemen tenaga kerja diharapkan kinerja biaya proyek meningkat.
Metode yang dilakukan untuk memperoleh data mengenai pengaruh tindak, koreksi pada manajemen tenaga kerja adalah dengan studi literatur dan survey dengan menggunakan kuesioner yang disebar pada kontraktor yang mempunyai proyek gedung bertingkat di wilayah Jabodetabek.
Dari hasil analisa diperoleh 53 model simulasi tunggal dan 26 model simulasi kombinasi berdasarkan risk level dan nilai R2 yang cukup signifikan (>0.5) untuk tindakan koreksi yang dapat meningkatkan kinerja biaya tenaga kerja dimana nilai probabilitasnya diatas 50%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T11501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
TA3439
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Melia Nugraheni
"Perubahan kinerja akibat dari lingkup non excusable merupakan situasi yang tidak dapat dihindari pada tahap pelaksanaan suatu proyek. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor non excusable yang berprioritas memiliki risiko pada kinerja proyek baik biaya dan waktu. Survei dilakukan dengan sasaran responden adalah kontraktor yang pernah mengerjakan proyek pembangunan stasiun daerah di kantor X. Dan hasil penelitian dikaji dengan Analythical Hierarchy Process (AHP), untuk mengetahui faktor non excusable yang paling berprioritas. Didapatkan bahwa keterlambatan pengiriman material menjadi faktor yang paling beresiko mengakibatkan perubahan kinerja proyek. Respons resiko yang tepat adalah dengan adanya pengawasan dan kontrol yang baik disetiap proses proyek baik dari tahapan perencanaan hingga pelaksanaan.

Changes in performance due to the scope of non excusable is a situation that can not be avoided in the implementation phase of a project. The purpose of this research is to investigate the non excusable factors that has priority of risk on project performance of both cost and time. The survey was conducted with the target of respondents are the contractor who worked on development projects in the office of the X station. The results analyzed by the Analythical Hierarchy Process (AHP), to investigate the most priority of non excusable factors. The delay in delivery of material was found out to became the risk factors which lead to the changes in project performance. The appropriate risk response are the presence of good surveillance and control at each phase of the project process from planning to implementation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31247
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>