Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salomon, Lithrone Laricha
"Persaingan didunia industri minyak dan gas bumi semakin hari bertambah ketat, dimana perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi adanya perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Melihat hal tersebut di atas, maka organisasi harus dapat meningkatkan kinerjanya dan menunjukkan kemampuannya untuk bisa bertahan dalam persaingan. Persaingan yang ketat ini juga mengharuskan organisasi terkait untuk memiliki inovasi dan karyawan yang tidak hanya mengikuti perkembangan, tetapi yang juga menjadi berkembang karena perubahan yang ada. Dalam upaya peningkatan kinerja yang ada dalam organisasi, maka harus terdapat keselarasan antara ambisi/tujuan organisasi dengan ambisi/tujuan setiap individu yang ada dalam organisasi tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menyelaraskan ambisi/tujuan organisasi dengan ambisi/tujuan individu didalamnya dengan menggunakan pendekatan Total Performance Scorecard. Melalui pendekatan ini penyelarasan ambisi organisasi dengan ambisi individu dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah perumusan Personal Balanced Scorecard. Pada tahap ini terjadi pertemuan ambisi antara manager dengan head of dari masing-masing section serta head of dari masing-masing section dengan seluruh staff dibawahnya. Tahap selanjutnya adalah penentuan Organizational Balanced Scorecard dan penurunannya kedalam scorecard masing-masing section.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah penghubungan/pengkomunikasian antara Organizational Balanced Scorecard dengan Scorecard Section dan rencana kinerja individu didalamnya. Hubungan diantara ketiga hal tersebut dapat merupakan suatu rumusan strategi yang terintegrasi bagi perusahaan. Dikatakan terintegrasi karena dalam perumusannya melibatkan pihak departemen, section, serta seluruh karyawan yang berada didalamnya. Dimana hal ini dapat merupakan jaminan bahwa karyawan mengerti ambisi dari departemen dan section tempatnya bekerja dan mereka ikut terlibat dalam pelaksanaan strategi tersebut.

The competition in the oil and gas industry progressively increase to getting tighter day by day, where company claimed to face existence of change that happened around the environment. Because of that problems above, hence the organization have to improve their performance and show their ability to be able to ride out in this competition. This tight competition also oblige the related organization to have innovation and employees which not only keep abreast of, but become to expand or growth because of the changes happened. In order to increase the performances in the organization, there must be compatibility between organizational ambition with the personal ambition inside the organization.
The purpose of this research is to make a harmony between organization ambition with the personal ambition inside the organization by using the Total Performance Scorecard approach. Through this approach, harmonization between organizational ambition and individual ambition conducted through some phase. First phase is formulating Personal Balanced Scorecard. In this stage, there is an ambition meeting between the manager with the head of every section and with all the employees behind them. The next stage is formulating Organizational Balanced Scorecard and the derrivative to the scorecard every section.
The result that obtained of this research is alignment between Organizational Balanced Scorecard with Scorecard Section and the plan of each personal inside the organization. The relation among third that mentioned above can represent formula of integrated strategy for company. It said integrated because in formulating that strategy, it involves department, section, and all the employees inside the organization. So, it will guarantee that all the employees know the department, section, and their personal ambition in doing the strategy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T41040
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salomon, Lithrone Laricha
"Persaingan didunia industri minyak dan gas bumi semakin hari bertambah ketat, dimana perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi adanya perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Melihat hal tersebut di atas, maka organisasi harus dapat meningkatkan kinerjanya dan menunjukkan kemampuannya untuk bisa bertahan dalam persaingan. Persaingan yang ketat ini juga mengharuskan organisasi terkait untuk memiliki inovasi dan karyawan yang tidak hanya mengikuti perkembangan, tetapi yang juga menjadi berkembang karena perubahan yang ada.
Dalam upaya peningkatan kinerja yang ada dalam organisasi, maka harus terdapat keselarasan antara ambisi/tujuan organisasi dengan ambisi/tujuan setiap individu yang ada dalam organisasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menyelaraskan ambisi/tujuan organisasi dengan ambisi/tujuan individu didalamnya dengan menggunakan pendekatan Total Performance Scorecard.
Melalui pendekatan ini penyelarasan ambisi organisasi dengan ambisi individu dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah perumusan Personal Balanced Scorecard. Pada tahap ini terjadi pertemuan ambisi antara manager dengan head of dari masing-masing section serta head of dari masing-masing section dengan seluruh staff dibawahnya. Tahap selanjutnya adalah penentuan Organizational Balanced Scorecard dan penurunannya kedalam scorecard masing-masing section.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah penghubungan/pengkomunikasian antara Organizational Balanced Scorecard dengan Scorecard Section dan rencana kinerja individu didalamnya. Hubungan diantara ketiga hal tersebut dapat merupakan suatu rumusan strategi yang terintegrasi bagi perusahaan. Dikatakan terintegrasi karena dalam perumusannya melibatkan pihak departemen, section, serta seluruh karyawan yang berada didalamnya. Dimana hal ini dapat merupakan jaminan bahwa karyawan mengerti ambisi dari departemen dan section tempatnya bekerja dan mereka ikut terlibat dalam pelaksanaan strategi tersebut.

The competition in the oil and gas industry progressively increase to getting tighter day by day, where company claimed to face existence of change that happened around the environment. Because of that problems above, hence the organization have to improve their performance and show their ability to be able to ride out in this competition. This tight competition also oblige the related organization to have innovation and employees which not only keep abreast of, but become to expand or growth because of the changes happened. In order to increase the performances in the organization, there must be compatibility between organizational ambition with the personal ambition inside the organization.
The purpose of this research is to make a harmony between organization ambition with the personal ambition inside the organization by using the Total Performance Scorecard approach. Through this approach, harmonization between organizational ambition and individual ambition conducted through some phase. First phase is formulating Personal Balanced Scorecard. In this stage, there is an ambition meeting between the manager with the head of every section and with all the employees behind them. The next stage is formulating Organizational Balanced Scorecard and the derrivative to the scorecard every section.
The result that obtained of this research is alignment between Organizational Balanced Scorecard with Scorecard Section and the plan of each personal inside the organization. The relation among third that mentioned above can represent formula of integrated strategy for company. It said integrated because in formulating that strategy, it involves department, section, and all the employees inside the organization. So, it will guarantee that all the employees know the department, section, and their personal ambition in doing the strategy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T 23306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Mardi Safitri
"Organisasi dituntut untuk dapat bertahan menghadapi perubahan lingkungan, sehingga organisasi membutuhkan inovasi dan karyawan yang tidak hanya dapat mengikuti perubahan, tetapi juga menjadi berkembang karena perubahan tersebut. Persaingan yang teljadi dalam dunia pendidikan tinggi mengharuskan perguruan tinggi menjadi suatu lembaga inovator, kreator, dan pelopor yang dapat ikut berperan dalam dinamika pembahan yang terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan penyelarasan ambisi pribadi karyawan dengan ambisi organisasi dan usulan pembentukan strategi bagi Jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti pendekatan Total Performance Scorecard. Penyelarasan ambisi pribadi karyawan dengan ambisi organisasi di Jurusan Teknik Industri yang dilakukan dengan suatu pertemuan ambisi antara Anggota laboratorium dan studio dengan kepala laboratorium dan studio, Kepala laboratorium dan studio dengan Ketua Jurusan Tenaga Penunjang dengan Kepala Sub Bagian Administrasi Jurusan (Kasuajur) dan Kasuajur dengan Ketua Jurusan.
Hasil dari pertemuan ambisi ini adalah keselarasan Personal Balanced Scorecard karyawan dengan Organizational Balanced Scorecard Jurusan Teknik Industri dan rencana kinerja individu setiap karyawan. Rumusan strategi bagi Jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti yang dilakukan dengan pendekatan Total Performance Scorecard merupakan strategi yang terintegrasi dengan strategi tim di tingkat laboratorium dan studio dan rencana kinerja seluruh karyawan. Hal ini menjamin bahwa seluruh karyawan memahami ambisi Jurusan Teknik Industri dan memiliki keterlibatan dalam pelaksanaan strategi tersebut.

Organization should be continue to exist in the changing environment. Organization needs innovation and people who can adapt and developed by the changing. In the competition era, higher education institution should be the innovator, creator, and initiator that have role in the dynamics changing.
This research?s goal is to align the personal ambition of the employee with the organization ambition of Industrial Engineering Department, Trisakti University and to propose the strategy formulation through Total Performance Scorecard approach. The aligning is done by the ambition meeting between the member of laboratory/studio and the head of the laboratory/studio, the head of the laboratory/studio and the head of department, supporting employee and the head of administration, and the head of administration and the head of department.
Outcome of the ambition meeting is the alignment of personal ambition of the employee with the organization ambition and the individual performance plan of employee. Strategy for Industrial Engineering Department, Trisakti University which is formulated through total performance scorecard is integrated with the scorecard in laboratories level and the individual performance plan of employee. This ensures that the entire employees is familiar with the organization ambition and have the involvement in the strategy implementation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Yuri M. Zagloel
"Untuk menghadapi persaingan, umumnya kalangan industri terus berupaya untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja. Dalam upaya peningkatan kinerja organisasi, keselarasan antara tujuan organisasi dengan tujuan setiap individu yang ada dalam organisasi merupakan hal yang penting. Penelitian di sebuah perusahaan minyak dan gas bumi ini bertujuan untuk menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan individu dengan menggunakan pendekatan Total Performance Scorecard. Pendekatan ini mempunyai kekhasan yaitu menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan individu yang tergambar dalam hubungan antara Organizational Balanced Scorecard, Scorecard Section dan rencana kinerja individu. Hubungan tersebut dapat menjadi rancangan strategi yang terintegrasi bagi perusahaan, yang dalam perumusannya melibatkan pihak departemen, seksi, serta seluruh karyawan yang berada didalamnya. Hal ini dapat meningkatkan kepastian bahwa para karyawan mengerti dan mendukung tujuan dari departemen dan seksi tempatnya bekerja, dimana mereka ikut terlibat dalam proses pembuatan dan pelaksanaan strategi tersebut.

The competition in industry is getting harder, where companies face changes in their environment. So that organization must increase their performance and show their ability to win the competition. This tight competition makes organization has to own innovation where employees grow according to change. In the effort of improving organization performance, it must be an harmony between organization and individual objectives. This research in the oil company Indonesia aims to harmonize it based on Total Performance Scorecard (TPS). This harmonization is done through several phases with the results of a communication among organizational Balance scorecard, scorecard section and Individual Performance plan. These things become a integrated strategic planning of the company. This integrated plan means in the process of planning, it involves departments, sections, and all employees. The advantages are to make sure all employees understand the objective of their departments and their sections, whereas they involve in the process and the implementation of the strategy."
Universitas Kristen Petra Surabaya; Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vinka Syamdia Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan variabel mediasi learning culture. Komunikasi Organisasi diukur dengan beberapa indikator dari Riggio 2009 , untuk learning culture diukur menggunakan konsep oleh Denison 1990 , dan yang terakhir untuk kinerja karyawan menggunakan pengukuran kinerja yang diterapkan di CNOOC SES Ltd. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif, pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 183. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi serta analisis mediasi causal step dan sobel test.
Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi organisasi mempengaruhi learning culture secara signifikan. Komunikasi organisasi mempengaruhi kinerja karyawan secara signifikan. Learning Culture mempengaruhi kinerja karyawan secara signifikan. Berdasarkan hasil uji mediasi yang telah dilakukan, learning culture mempengaruhi hubungan komunikasi organisasi dan kinerja karyawan sebagai mediasi secara signifikan.Kata kunci: Komunikasi Organisasi, Learning Culture, Kinerja Karyawan.

This study aims to examine the effect of organizational communication on employee performance by considering learning culture as a mediating variable. Organizational communication is measured by several indicators from Riggio 2009 , learning culture measured by several indocators from Denison 1990 , and employee performance using performance measures implemented at CNOOC SES Ltd. This study uses quantitative approach, collecting data by distributing questionnaires to 183 respondents. Data analysis was done by regression analysis and mediation analysis causal step and sobel test.
The results showed that organizational communication affect learning culture significantly. Organizational communication affects employee performance significantly. Learning Culture affects employee performance significantly. Based on mediation analysis, learning culture affects the relationship of organizational communication and employee performance significantly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S68573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvia Raynata
"Perusahaan perlu meningkatkan internal marketing karena berperan penting dalam kepuasan kerja karyawan sesuai dengan penelitian oleh Sulieman et al (2013), jika karyawan puas maka diharapakan dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap perusahaan. Tujuan utama skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari internal marketing yang dilakukan perusahaan (motivation, empowerment, communication and training & development) terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan dengan metode Structural Equation Modeling, mengambil sampel sebanyak 164 orang, dengan unit analisis karyawan CNOOC SES Ltd. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa sebagian besar internal marketing mempengaruhi kepuasan kerja karyawan melalui dua dimensi internal marketing yaitu empowerment dan training & development.

Company need to increase the implementation of Internal Marketing since it effect employee job satisfaction as per reasearch by Sulieman et al (2013), if employee satisfied then it will contributed to the benefit of the company. The main purpose to know the impact of internal marketing thru dimension of motivation, empowerment, coomunication and trainig & developement to employee satisfaction. The research methodology use Structural Equation Modeling with 164 respondent, the unit analysis is CNOOC SES Ltd employee. The result show that empowerment and training & development has a significant effect on employee job satisfaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Nugraheni
"Skripsi ini membahas tentang skema pelepasan beban menggunakan rele frekuensi pada sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. yang mempunyai pembangkit listrik tenaga gas. Pelepasan beban dilakukan sebagai usaha memperbaiki kestabilan sistem yang terganggu karena beban lebih. Salah satu komponen stabilitas sistem yang mampu menjadi referensi pelepasan beban adalah frekuensi. Pelepasan beban diharapkan dapat memulihkan frekuensi dengan cepat dan jumlah beban yang dilepaskan seminimal mungkin. Oleh sebab itu diperlukan beberapa pengaturan pada rele frekuensi seperti waktu tunda rele, frekuensi kerja dan besar beban dilepaskan. Dengan menggunakan persamaan swing generator pada beberapa perhitungan, didapatkan nilai frekuensi kerja untuk rele frekuensi yang sesuai dengan sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. dan nilai beban lepas yang paling efektif pada setiap tahap pelepasan beban. Untuk membuktikan keefektifan dari skema pelepasan beban, dibuatlah beberapa simulasi generator lepas yang menghasilkan ketidakseimbangan daya aktif antara daya yang dibangkitkan dan daya yang dibutuhkan beban dengan menggunakan ETAP 7.0. Dari simulasi, frekuensi sistem dapat pulih sekitar 3-9 detik setelah gangguan tergantung pada besar kelebihan beban pada sistem tenaga listrik.

This undergraduate thesis discusses about load shedding scheme using under frequency relay in CNOOC SES Ltd. electric power system which have gas power plant. Load shedding is carried out as an effort to restore disturbed system stability because of overload condition.One of electric system stability components, which can be a reference for load shedding, is frequency. Load shedding is expected to restore generator frequency rapidly and the amount of load shed as minimum as possible. Therefore, it is needed under frequency relay setting such as relay time delay, frequency trip and percentage of released load. By using swing generator equation on some calculation, it is obtained the values of frequency for under frequency relay which is proper with the power system and the number of the most effective load shed in every load shedding scheme. To prove the effectiveness of the under frequency load shedding scheme, the undergraduate thesis makes some simulations about generators shed to make unbalance active power between generation disctrict and load district by using ETAP 7.0 software. From simulation, the system frequency is able to recover in 3 ? 9 seconds after disturbance depends on the magnitude of overload in the power system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1063
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
G Sony Hernantyo
"ABSTRAK
Gas Metering Station CNOOC SES Ltd di Cilegon adalah fasilitas
untuk serah terima gas dari pihak CNOOC SES Ltd kepada PLTGU Cilegon
dengan jumlah penyerahan gas sekitar 80 juta kaki kubik per hari yang
berlokasi di Kecamatan Pulo Ampel Kabupaten Serang Propinsi Banten.
Bahaya yang timbul dari kegiatan operasi Gas Metering Station ini adalah
bahaya kebakaran akibat kebocoran gas dari fasilitas yang ada antara Iain :
slug receiver, closed drain dmm, pig receiver, filter coalescer & metering skid
serta pipa penyalur serta kemungkinan terjadinya Iedakan. Penelitian yang
dilakukan merupakan penelitian analitis deskritif dengan melakukan analisa
dan perhitungan terhadap faktor-fakior yang menyebabkan terjadinya bahaya
kebakaran dan ledakan serta level keparahan (severity) yang mungkin terjadi.
Metode yang dipergunakan adalah melakukan sectioning di Gas Metering
Station, penghitungan frekuensi kebocoran berdasarkan data yang ada di
dalam E&P Forum, menilai scenario kebakaran yang mungkin terjadi dengan
metode ETA-Event Tree Analysis, menilai severity yang mungkin timbul
dengan menggunakan acuan Health & Safey Executive Standard serta
menentukan hazardous area dengan menggunakan tabel dari Canada Gas
institute. Gas Metering dapat dibagi menjadi 5 section yakni : slug receiven
closed drain drum, pig receiver; filter coalescer & metering skid dan pipa
penyalur dengan scenario berdasarkan safety protection philosophy sebagai
berikut : Kemungkinan Percikan - Alarm Sukses - Emergency Shutdown -
Blowdown System - Fire Protection Sukses - Trend Teijadinya Kebakaran.
Frekuensi kebakaran per tahun untuk masing-masing section adalah sebagai
berikut : slug receiver (5.2x10?), closed drain drum (3.8 x10"), pig receiver (2.2
x 10"), rilter coalescer & metering skid (5 x10"?) dan pipa penyalur (7.5x10??).
Event outcome sebagai hasil Event Tree Analysis beserta nilainya adalah
sebagai berikut : Gas Bocor -> Percikan Langsung -> BDS Sukses -> Jet
Fire (0.00E+OO), Gas Bocor -> Percikan Langsung -> BDS Gagal -> Jet Fire
(3.07E-02), Gas Bocor -> Percikan Langsung ~> FPS Sukses -> Eksplosion (0.00E+0O), Gas Bocor -> Percikan Langsung -> FPS Gagal -> Eksplosion
(1 .62E-03), Gas Bocor -> Percikan Menyusul -> BDS Sukses -> Flash Fire
(0.00E+00), Gas Bocor -> Percikan Menyusul -> BDS Gagal -> Flash Fire
(1 .62E~03), Gas Bocor -> Deteksi Gagal -> ESD Sukses -> BDS Sukses ->
FPS Sukses (8.08E-05), Gas Bocor -> Deteksi Gagal -> ESD Gagal -> BDS
Gagal (4.25E-06). Pada keadaan teriadi kebakaran maka severity
mempunyai level significant dengan kecepatan gas terbakar 0.57 lgq/detik
selama 125 detik, dan tangki bahan bakar solar PLTGU Cilegon dalam
keadaan aman. Dengan program perawatan peralatan fire protection system
di Gas Metering Station dan pelatihan tanggap darurat untuk personil di
Iapangan, diharapkan severity level dapat ditekan menjadi minor bahkan tidak
terjadi.

ABSTRACT
The risk of Gas Metering Station operation is the gas leakage of the following
equipment such as: slug receiver, closed drain drum, pig receiver, filter
coalescer & metering skid which potentially result a tire and followed by a
explosion. The research- design is analytical descriptive by performing
analysis and calculation of the related factors produces a tire and explosion
and its level of severity. The sequences of research are as follow: Gas
Metering Station sectioning, calculate frequency refering the E&P Forum
database, assessment of the Ere scenario by using ETA-Event Tree Analysis,
assessment of the Severity by using Health & Safety Executive Standard and
determine the hazardous area by using Canada Gas Institute table. Gas
Metering Station consists of 5 sections i.e. slug receiver, closed drain drum,
pig receiver, filter coalescer 8. metering skid and pipeline. Refer to the safety
protection philosophy of Gas Metering Station, the sequences of a fire as
follow: Initial Ignition - Alarm Success - Emergency Shutdown success -
Blowdown System Success - Fire Protection System Success and Escalation
of fire occurrence. The fire frequencies per year for each seclioning are as
follow: slug receiver (5.2x10"), closed drain drum (3.8 x10??), pig receiver (2.2 x
10??), filter coalescer & metering skid (5 x1 O"?) and pipeline (7.5x10?°).The event
outcome of event tree analysis including the values are as follow:
Gas Leaking ~> Immediate Ignition -> BDS Success -> Jet Fire (0.00E+00),
Gas Leaking -> Immediate Ignition -> BDS Fail -> .let Fire (3.07E-02),
Gas Leaking -> Immediate Ignition -> FPS Success -> Explosion (0.00E+O0),
Gas Leaking -> Immediate Ignition -> FPS Fail -> Explosion (1.62E~03),
Gas Leaking -> Lagging Ignition -> BDS Success -> Flash Fire (0.00E+0O),
Gas Leaking -> Lagging ignition -> BDS Fail -> Flash Fire (1 .62E-03), Gas Leaking -> Detector Fail -> ESD Success -> BDS Success -> FPS
Success (8.08E-05),
Gas Leaking -> Detector Fail -> ESD Fail -> BDS Fail (4.25E-06)
ln case of ire occurs, the severity will be signiticant level with gas leak flow
rate is 0.57 kgs/second during 125 seconds and the PLTGU Cilegon fuel
storage tank is in safe condition.
By implementing the tire protection system maintenance program and regular
personnel training for emergency response, the severity level of Gas Metering
Station will be minor and expected to be zero.
"
2007
T34523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muljono Achmad Bulug
"Kehilangan jiwa para pekerja dan harta perusahaan karena peristiwa kebakaran umumnya terjadi dari ketidaktahuan tentang sifat dan perilaku api, akibatnya yang mematikan, yang dalam keadaan normal api dianggap biasa-biasa saja tanpa mengandung adanya bahaya yang dapat mengancam.
Pada tempat yang berbahaya seperti halnya tempat penyimpanan bahan kimia berbahaya harus dikelola dengan benar dengan melibatkan segenap aspek program kesehatan dan keselamatan kerja dengan maksud untuk menghidari terjadinya kecelakaan dan gangguan kegiatan perusahaan. Dengan mengendalikan bahaya kebakaran yang berujung pada pada kerugian jiwa dan harta, berarti kita harus dapat mengidentifikasi hazard, hazard kebakaran. Data yang diperoleh dari identifikasi hazard dapat dijadikan dasar monitoring kegiatan dikemudian hari.
Pihak manajemen sebenarnya memiliki kesempatan luas dalam mengurangi risiko kebakaran melalui pencegahan, dan mereka harus terdorong untuk melakukannya. Mereka tidak hanya bertugas mengendalikan api yang sudah menjadi kebakaran, mereka harus dapat mencegah awal terjadinya api dengan pengenalan faktor-faktor terjadinya api melalui teori api, dan pengetahuan dasar tentang api seperti pada teori segi tiga api.
Dalam pencegahan kebakaran di setiap tempat, dapat dengan cara meniadakan salah satu elemen segitiga api, atau menciptakan keadaan yang tidak memungkinkan terjadinya suatu rantai reaksi. Karena oksigen sebagai salah satu elemen dari segitiga api tersedia cukup banyak di udara, maka sangatlah sulit untuk menghilangkannya. Suatu lokasi kegiatan usaha tertentu tidak memungkinkan untuk menghilangkan bahan berbahaya sebagai bahan bakar dalam segitiga api selama lokasi tersebut memang dirancang untuk penyimpanan bahan kimia berbahaya. Maka, elemen terakhir dalam segitiga api yang tersisa adalah sumber panas yang teridentifikasi sebagai sumber penyalaan yang pada kebanyakan industri berperan sebagai sumber penyalaan api.
Sumber panas yang dapat menimbulkan nyala api dalam gudang penyimpanan limbah yang teridentifikasi dalam penelitian harus dapat dikendalikan dengan semestinya. Identifikasi menyatakan bahwa nilai tertinggi yang dapat berisiko sebagai sumber panas adalah dart panel distribusi listrik yang berada di dalam gudang, pengelasan dan pemotongan logam bila dilakukan pekerjaan perbaikan dan perawatan, dan sumber panas dari kendaraan pengangkut yang melayani gudang.
Guna mencegah bahaya kebakaran, panel distribusi listrik harus dipindahkan ke luar ruangan gudang, memberlakukan sistem hot-work permit, dan lebih selektif dalam memilih kendaraan pengangkut yang melayani gudang.
Research Of Ignition Risk In Temporary Hazardous Waste Storage At Cnooc Ses LtdLost of workers life and company property by fire most commonly occur because of ignorance about the nature of fire and its behavior, possibly lethal, in circumstance that normally appear perfectly harmless. The hazardous location such as hazardous chemical storage should be managed properly from the whole aspect of health and safety program in order to avoid the business interruption especially on fire hazard. By controlling fire hazard according to lost of life and property, it means that we have to identified the hazard, fire hazard. Data from hazard identification can be recognized as baseline for future monitoring activities.
The management will have numerous opportunities to reduce fire risks through prevention, and they should be urged to do so. They should not only control the fire whenever it already start burning, they have to prevent the initial ignition source of fire which can be recognized through the fire theory, and the very basic knowledge of fire triangle as well.
In order to prevent fires in any environment, it is necessary to eliminate one of the three side of the fire triangle, or provide an environment in which the chain reaction cannot exist. Because there is usually enough oxygen in the air, it is difficult to control this side of the fire triangle. In some condition of business activities, it is not a choice if we have to eliminate the hazardous material since the location is designed as hazardous materials storage. So, the rest of the side on fire triangle is only heat sources that should be identify as ignition sources that initiate most industrial fire.
The heat source cause of fire in the storage room that identified on this research are should be controlled accordingly. Identification stated that the highest score of heat sources could be from electrical distribution panel that placed in the storage room, welding and cutting process during maintenance work, and heat source that exist on the transportation vehicle during materials handling.
To control the fire, the electrical distribution panel should be moved to the out side of the storage room, apply the hot work permit system, and be selected on using vehicle that serve the hazardous waste materials storage.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zico Muhammad Achlazzikry
"Dalam suatu perusahaan minyak dan gas, sistem tenaga listrik sangat berperan penting dalam proses pengolahan produksi. Oleh karena itu pada suatu sistem tenaga listrik dibutuhkan sistem proteksi yang baik. Salah satu gangguan yang sering terjadi pada suatu sistem tenaga listrik adalah gangguan beban berlebih. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai suatu metode sistem proteksi untuk menanggulangi gangguan beban berlebih yang dikenal sebagai metode pelepasan beban dengan menggunakan rele frekuensi pada sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. Gangguan berlebih yang terjadi adalah akibat lepasnya generator, dimana pada skripsi ini akan dibuat beberapa skenario kejadian lepasnya generator untuk melihat respon frekuensi sistem.
Dengan melakukan metode pelepasan beban, diharapkan frekuensi sistem dapat kembali pulih ke frekuensi nominal dengan beban yang dilepaskan seminimal mungkin. Oleh sebab itu diperlukan pembuatan prioritas beban dan beberapa pengaturan pada rele frekuensi. Untuk membuktikan keefektifannya dilakukan simulasi menggunakan perangkat lunak ETAP 12.6.0 dengan sebelumnya melakukan pemodelan sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. Dari hasil simulasi terbukti bahwa skema pelepasan beban yang dibuat berhasil memulihkan frekuensi sistem setelah terjadi gangguan dengan tahap pelepasan sesuai dengan yang diharapkan.

In an oil and gas company, the power system plays an important role in the production process. Therefore, a power system required a good protection system. One of the most common disturbances in a power system is overloading. In this essay will be discussed about a method of protection system to overcome the overload known as the load shedding method by using under frequency relay on the power system of CNOOC SES Ltd. Overload that occurs is due to the trip fault of the generator, which in this essay will be made some scenarios of generator trip to see the response of frequency system.
By doing the load shedding method, it is expected that the system frequency can be recovered to the nominal frequency with the load that released is as minimum as possible. Therefore we need to make the priority of load and some settings on the under frequency relay. To prove the mehthod effectiveness, in this essay will be made some simulation using software ETAP 12.6.0 with previously modeling the power system of CNOOC SES Ltd. The simulation results proved that the load shedding scheme that is created successfully recover the frequency of the system after a disturbance with the shedding phase as expected.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>