Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8530 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok : Departemen teknik UI, 2007
711.4 IND b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rizaldin Nurman
"Sebagai upaya mendukung Prioritas Nasional di bidang energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meluncurkan Program Dana Alokasi Khusus Bidang Energi Skala Kecil (DAK ESK Kementerian ESDM) tahun 2018, dengan memanfaatkan potensi keenergian lokal di Daerah, di mana Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemprov DIY) menjadi salah satunya Daerah yang mengusulkan Program tersebut, berupa Pembangunan Instalasi Biogas Rumah Tangga 4 m3 dengan target output terbangunan 254 unit dan kapasitas total 1016 m3. Pada pelaksanaanya kemudian target output tersebut mengalami penurunan, menjadi hanya 104 unit dengan kapasitas total 416 m3, namun estimasi biayanya yang dibutuhkan tetap sama dengan rencana target output awal, hal ini diduda terjadi karena belum optimalnya perencanaan biaya yang dilakukan, tidak hanya itu penyerapan anggaran pasca tender juga belum maksimal, dari empat proyek Pembangunan Instalasi Biogas Rumah Tangga 4 m3, hanya menghasilkan total nilai kontrak sebesar 84,85% dari total alokasi, penyebab kondisi tersebut adalah rendahnya nilai penawaran pada proses tender. Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian bertujuan untuk menganalisis proses dan tahapan dalam implementasi Program DAK ESK Kementerian ESDM tahun 2018, khususnya pada proses tender menggunakan teori Public Sector Project Management dari David S. Kassel. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif post postivist, dengan jenis deskriptif, sedangkan data penelitian didapatkan melalui wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan perencanaan biaya pendahuluan sebagai engineering estimate Pembangunan Instalasi Biogas Rumah Tangga 4 m3 dilakukan satu tahun sebelum pelaksanaan, yang membuat estimasi biaya berbeda dengan harga pasar pada saat pelaksanaan, sedangkan pada proses tender ditemukan bahwa penggunaan metode evaluasi harga terendah yang menjadikan penawaran harga paling murah sebagai dasar penetapan pemenang menyebabkan rendahnya penyerapan anggaran pada implementasi Program DAK ESK Kementerian ESDM tahun 2018 di Pemprov DIY.

To support the National Priorities in the energy sector, the Ministry of Energy and Mineral Resources launched the Special Allocation Fund Program for the Small Scale Energy Sector (DAK ESK Ministry of Energy and Mineral Resources) in 2018, by utilizing the potential for local energy in the Region, where the Provincial Government of the Special Region of Yogyakarta (Pemprov DIY) is one of the regions that proposed the program, in the form of the construction of a 4 m3 household biogas installation with a target output of 254 units and a total capacity of 1016 m3. In its implementation, the output target has decreased, to only 104 units with a total capacity of 416 m3, but the estimated cost required remains the same as the initial output target plan, this is because the cost planning has not been optimal, not only that it is posted budget absorption. The tender was also not maximal, out of the four 4 m3 Biogas Installation Construction projects, only a total contract value of 84.85% of the total allocation resulted, the cause of this condition was the low bid value in the tender process. Based on the above problems, the research aims to analyze the processes and stages in the implementation of the DAK ESK Program of the Ministry of Energy and Mineral Resources in 2018, especially in the tender process using the theory of the Public Sector Project Management from David S. Kassel. The research was conducted with a postpositivist qualitative approach, with a descriptive type, while the research data was obtained through in-depth interviews and literature studies. The results showed that the preliminary cost planning as an engineering estimate for the construction of a 4 m3 Household Biogas Installation was carried out one year before the implementation, which made the cost estimate different from the market price at the time of implementation, while in the tender process it was found that the use of the lowest price evaluation method made the lowest-priced bid. cheap as the basis for determining the winner cause low budget absorption in the implementation of the 2018 ESDM Ministry of Energy and Mineral Resources DAK Program in the DIY Provincial Government. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyawati Santoso
"Sejumlah indikator moneter seperti suku bunga SBI, KPR, tingkat inflasi yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2003 dan 2004 terlihat sangat positif. Hal tersebut berdampak pada kembali bergairahnya bisnis sektor properti setelah sekian lama stagnan akibat krisis moneter beberapa tahun lalu, termasuk diantaranya terjadi pada jenis properti Pusat Perbelanjaan Modem. Ini dapat terlihat dari betapa banyaknya pembangunan mall I plaza di berbagai tempat di Jabotabek dalam kurun waktu belakangan ini. Kondisi demikian membuat kondisi industri menjadi semakin kompetitif.
Menghadapi era industri yang semakin kompetitif tersebut, diperlukan pelaku-pelaku pasar (pengembang) yang bekerja dengan prinsip "doing right things ( efisien)" dan doing things right ( efektif)" untuk dapat memenangkan persaingan dan mere but pasar. Dalam hal ini maka diperlukan suatu mEajemen proyek ya.'lg mampu mengatur penggunaan sumber dayanya secara optimal untuk memperoleh hasil yang maksimal. Menjawab tuntutan tersebut, PT. Primatama Nusa Indah (PNI) selaku pengembang I developer The Plaza Semanggi membentuk manajemen proyek yang bertugas mengelola sumber dayanya untuk mengendalikan aspek biaya, waktu dan kualitas dalam melaksanakan proyeknya yaitu Kawasan Bisnis Granadha- The Plaza Semanggi.
Penekanan dalam penulisan karya akhir ini adalah menganalisa dan mengukur kemampuan PNI dalam menerapkan manajemen proyek yang efisien dan efektif untuk dijadikan sebagai masukan dan introspeksi diri yang berguna bagi pengembangan proyek selanjutnya. Berdasarkan atas Project Evaluation Tools dari Alberta Major Construction yang diperoleh dan dipakai untuk mengukur efisiensi dan efektivitas manajemen proyek dalam penulisan ini, ada beberapa indikator yang mempengaruhi pencapaian efisiensi dan efektivitas tersebut. Hal tersebut melingkupi aspek biaya, jadwal, rencana kerja, progress & produktivitas, organisasi, material, subkontrak, peralatan dan fasilitas konstruksi. Selanjutnya seluruh aspek tersebut diuji kembali untuk mengetahui signifikansinya dalam pembangunan proyek yang disesuaikan dengan sistem dan kultur di Indonesia, dan dipakai sebagai tools untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi manajemen proyek. Tools yang merupakan hasil dari pengujian dan dipakai dalam proses evaluasi ini menjadi fokus analisa penilaian kinerja manajemen proyek. Dari hasil analisa, didapat fokus-fokus tersebut berturut-turut sesuai signifikansinya adalah terdiri dari Work Planning, Cost Management, Schedule Management, Organization, Progress & Productivity, Quality Management, Material Management, Labour Relationship dan Subcontract Administration.
Dengan menggunakan tools tersebut, penulis mulai mengevaluasi fokus-fokus yang dimaksud dalam penerapannya di manajemen proyek The Plaza Semanggi. Dari hasil evaluasi yang diperoleh, menggambarkan bahwa kineija PNI ternyata berhasil mengelola sumber dayanya hingga mencapai ±80% dari tingkat efisiensi dan efektivitas yang optimal. Beberapa aspek yang masuk dalam kriteria yang mempunyai signifikansi terhadap efektivitas dan efisiensi seperti kontrak I sub kontrak, biaya dan progress-produktivitas terlihat sangat diperhatikan oleh PNI dengan penilaian kuantitatif yang tinggi. Aspek lainnya seperti organisasi, material, rencana keija, jadwal, kualitas dan hubungan pekerja memperoleh nilai yang lebih rendah. Penyebab rendahnya nilai-nilai tersebut diidentifikasi dan dibahas lebih lanjut oleh penulis untuk kemudian diberi rekomendasi-rekomendasi yang sifatnya applicable untuk diterapkan pada pengembangan proyek selanjutnya, sehingga hasil proyek-proyek selanjutnya dapat lebih optimal lagi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain Djamin
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1983
658.18 ZUL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Hartawan
"Proses Perencanaan hingga Pengendalian Proyek selama Pelaksanaan Konstruksi merupakan kegiatan limiting dari suatu proyek. Keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan sering kali disebabkan kurang terencananya kegiatan proyek serta pengendalian yang kurang efektif, sehingga kegiatan proyek berjalan kurang atau bahkan tidak effisien, hal ini tentunya akan mengakibatkan keterlambatan, menurunnya kualitas pekerjaan dan membengkaknya biaya pelaksanaan. Manajemen proyek mempunyai sifat istimewa, dimana waktu kerja manajemen dibatasi oleh jadwal yang telah ditentukan. Perubahan kondisi yang begitu cepat menuntut setiap pimpinan yang terlibat dalam proyek untuk dapat mengantisipasi keadaan, berikut menyusun bentuk tindakan yang diperlukan. Hal ini dapat dilakukan bila ada konsep perencanaan yang matang dan didasarkan pada data, informasi, kemampuan dan pengalaman.
Pekerjaan dalam proses perencanaan merupakan pekerjaan suatu tim, tanpa susunan tim yang tangguh, mustahil perencanaan dapat dibuat dengan baik. Keterlibatan pihak-pihak yang terkait merupakan persyaratan khusus, namun demkian bukan be rarti, 'semua pihak harus selalu bersama-lama mengerjakan seluruh urusan kegiatan proyek Disinilah letak pentingnya variasi keterlibatan pimpinan yang terkait dan pandistribusian wewenang dam tanggung jawab dalam membuat perencanaan dan pengendalian. Penelitian ini membagi proses perencanaan sampai dengan pengendalian menjadi 4 tahap, yaitu; tahap Pengumpulan Informasi, tahap Pengembangan Alternatif, tahap Pemilihan Alternatif, tahap Pembuatan Keputusan, ketiga tahap ini merupakan kegiatan proses perencanaan dan terakhir tahap Pengendalian. Pihak-pihak (pimpinan) yang terkait atau berperan aktif adalah; Project Manager (PM), General Super Intendant (GM), Project Engineer (PE), Home Office (HO) dan External (Client, Design Engineer dan Subcontractor). Jabatan ini mewakili semua kepentingan proyek. berlaku untuk semua kegiatan dari berbagai macam jenis proyek. Keterlibatan Proyek Manajemen dicerminkan oleh Degree of Involvement (DOI) atau derajat keterlibatan, dalam suatu variasi pada setiap kegiatan perencanaan atau pengendalian. Keterlibatan proyek manajemen dapat diketahui dari aktifitasnya dalam rapat maupun meeting, karena meeting merupakan salah satu sarana utama manajemen proyek untuk melakukan koordinasi, menjaring permasalahan, mencari jalan keluar penyelesaian dan tempat dimana pimpinan proyek dapat memberikan pcngarahan dan motifasi kepada seluruh jajaran yang terkait Proses ini bukan cuma dilakukan pada awal kegiatan proyek tapi selama umur proyek melalui rapat reguler, insidentil maupun yang tidak terjadwal.
Hasil-hasil yang telah diperoleh dari penelitian ini secara ringkas dapat dijelaskan sebagai bcrikut 1) Keterkaitan antar kegiatan dalam proses perencanaan sampai pengendalian, 2) Kontribusi dan peranan manajemen proyek selama proses konstruksi, 3) Pengelompokan jenis jenis kegiatan yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dalam mencapai sasaran yang ditetapkan, 4) Penyusunan klasifikasi kontraktor berdasarkan kemampuan, 5) Matriks Proporsi dari DOI, yang dapat memberi gambaran secara jelas partial proporsi keterlibatan berbagai pimpinan sesuai jenis pekerjasn, termasuk pendelegasian tugas dari kantor pusat kepada site manajemen dalam membuat keputusan selama pelaksanaan proyek Bagi pimpinan perusahaan matriks proporsi ini dapat digunakan sebagai alat prediksi dan mengevaluasi kemampuan Proyek Manajer dalam melaksanakan kegiatan proyek.
Hasil-hasil tersebut diatas diperoleh dari hasil analisa multivariat (Corelasston, regression, cluster dan factor analysis) dari sejumlah data yang diperoleh dari 11 perusahaan kontraktor dengan kriteria yang telah ditentukan. Analisa ini dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan softwear "Statgraphilcs" , hal ini dilakukan mengingat penelitian ini melibatkan banyak variabel."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Idris
"Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai salah satu lembaga penegak hukum di Indonesia, yang senantiasa ingin terbuka dan transparan dalam melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi sangat memerlukan sebuah infrastruktur Jaringan Telepon Intra Organisasi (JTIO) yang tangguh dan terintegrasi. Untuk itu dilakukan sebuah perencanaan proyek untuk mengembangkan suatu aplikasi sistem informasi call center yang berbasis IP Telephony, yang bertujuan untuk meningkatkan layanan sistem pelaporan dan pengaduan dari masyarakat terhadap tindak pidana korupsi yang terjadi. Tahapan penelitian yang dilakukan pada kajian ini meliputi: studi literatur terhadap teknologi Private Automated Branch Exchange-PABX dan teknologi IP Telephony; analisa keuntungan dan kelemahan antara kedua teknologi tersebut; analisa dan perencanaan kebutuhan pengguna dengan memperhatikan kondisi sistem informasi eksisting yang sudah diterapkan; hingga perencanaan proyek dengan menggunakan konsep project management melalui penerapan 4 (empat) knowledge area management yakni: manajemen ruang lingkup proyek (scope), manajemen waktu proyek (time), manajemen biaya proyek (cost) dan manajemen resiko proyek (risk). Dan juga membahas perubahan-perubahan (change) yang terjadi setelah dilakukannya implementasi aplikasi sistem informasi call center yang baru.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) is one of law enforcement institutions in Indonesia, with mission to eliminate corruption in an open way and transparency. The institution needs telephone network infrastructure among organizations which is reliable and integrated for doing the mission. A project planning is required in order to improve a call center information system application based on IP Telephony project. This is to increase report service system from society regarding corruption activities. This research is included: study of literature to PABX technology and IP Telephony technology; analysis of strength and weakness between both technology; user requirement analysis and planning which is focus on existing information system applied; project planning consist of four knowledge areas management, they are project scope management, project time management, project cost management and project risk management, a call center information system being implemented, the change discussed."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman B. Aji
Jakarta: Bumi Aksara, 1990
658.404 FIR p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S3518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaerudin
"Dalam rangka meningkatkan sarana dilingkungan RS. Persahabatan dan bertitik tolak pada tujuan dan fungsi bangunan yang dapat menunjang kebutuhan khususnya lstalasi Rawat lnap (IRIN) dan fasilitasnya dengan sumber biaya dari keseluruhan pakerjaan dibebankan pada dana Daftar isian Proyek (D.I.P.) yang dibiayai dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (A.P.B.N.). Sebagai langkah awal dari upaya tersebut, selanjutnya diupayakan suatu kegiatan perencanaanlperancangan yang akan berlanjut sampai tahap konstruksi. Proses perencanaan-perancangan dilakukan selelah tahapan formulasi gagasan dan studi kelayakan atau sebelum tahap pe!aksaan pekeljaan konstruksi. Tahapan proyek konstruksi, bersama berbagai aspek yang harus dikaji ditiap tahap menjadi kerangka dasar dari proses konstruksi. Tahapan proyek ini terbagi dalam heberapa aspek antara lain : Formulasi gagasan : umumnya herupa kerangka acuan kerja (term of reference), berupa pendifinisian secara teknis keinginan dari pemilik proyek Study kelayakan : upaya untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang keterlaksanaan tujuan ( Lokasi, pilihan teknologi, investasi sumber dana, kajian ekonomi, pasar, lingkungan, hukum, perijinan, sosial politik dan lain sebagainya). Perencanaan perancangan : merupakan rencana teknik dasar yang menggarnbarkan wujud serta proses fisik dari alat atau fasilitas yang akan diadakan dalam mngka mewujudkan tujuan dan dikembangkan lebih lanjut berdasarkan kriteria yang tersedia. Pelaksanaan konstruksi : berdasarkan gambar, petunjuk pelaksanaan, rencana kerja dan spesifikasi material maupun peralatan serta kuantitas. Pengujian akhir : berupa pengujian terbadap peralatan yang terpasang apakah sesuai fungsi maupun spesifikasi yang telah ditetapkan, serta sertifikasi dan jaminan peralatan selama periode operasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>