Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15804 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 2003
649.33 IND i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI, 2000
613.33 IND m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Depkes RI, 1994
649.33 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa Maharani Rahmawati
"Sebagai salah satu upaya ibu bekerja dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, ibu bekerja menggunakan jasa kurir ASI sebagai fasilitas penunjang terlaksanakannya program ASI eksklusif oleh ibu bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perilaku pengguna jasa kurir ASI dalam upaya memberikan ASI eksklusif di Jakarta. Penelitian kualitatif dilakukan pada bulan April hingga Juli 2014 melalui metode wawancara mendalam kepada ibu bekerja, dan salah satu anggota keluarga yang aktif membantu ibu merawat anak. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh faktor predisposisi yaitu umur serta tingkat pendidikan ibu, pengetahuan, sikap dan keterpaparan informasi berpengaruh dalam penggunaan kurir ASI. Adapun faktor pemungkin yang berpengaruh adalah ketersediaan peralatan memerah berpengaruh pada penyedian ASIP oleh ibu sehingga ibu menggunakan kurir ASI untuk mengirim ASIP kepada bayi. Selain itu faktor penguat yang berpengaruh adalah dukungan dari teman maupun dari keluarga mengakibatkan ibu bebas dalam menggunakan fasilitas yang pemberian ASI eksklusif. Disarankan agar perusahan kurir ASI bekerja sama dengan AIMI untuk mengadakan kelas edukasi, sehingga memacu ibu untuk memberikan ASI pada bayi ketika kembali bekerja.
As one of the efforts in working mothers exclusively breastfed their babies, mothers work using a courier service facilities to support breastfeeding exclusively. This study aims to analyze behavior of courier breastfeeding user in effort breastfeed exclusively in Jakarta. Qualitative research conducted in April through July 2014 through in-depth interviews to working mothers, and one of the family members who actively help the mother care for the child. The results indicate that there are significant predisposing factors are age and maternal education level, knowledge, attitudes and information exposure effect in the use of breast milk couriers. The enabling factors that influence the availability of equipment reddening effect on the provision of ASIP by the mother so that the mother use a courier to send ASIP breast milk to the baby. Besides reinforcing factors that influence the support of friends and family resulting from maternal smoking in using the facilities of exclusive breastfeeding. It is recommended that breast milk courier company working with the AIMI to hold educational classes, thus spurring the mother to breast feed the baby when returning to work."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuryanto
"Pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih jauh yang diharapkan, padahal program pemberian ASI eksklusif telah dicanangkan sejak tahun 1990. Prevalensi pemberian ASI secara eksklusif menurut SDKI 1991 sebesar 52,5% dan SDKI 1994 47,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa belum tercapainya pemberian ASI ekeklusif pada bayi masih merupakan masalah bagi ibu-ibu menyusui dan perlu mendapat perhatian khusus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan ibu dengan kelangsungan pemberian ASI saja meliputi, seluruk wilayah/provinsi Indonesia terhadap ibu pernah kawin usia 15-35 tahun yang mempunyai anak usia kurang dari satu tahun, baik masih menyusui maupun sudah berhenti memberikan ASI kepada anaknya.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, dan cara pengambilan sampelnya dilakukan dengan metode multi stage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 3543 ibu yang mempunyai anak usia kurang dari satu tahun. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa prevalensi ibu yang memberikan ASI saja sampai 4 bulan (eksklusif) sebeser 77% dan median 6,07 bulan, selain itu didapat ada 63% ibu bekerja memberikan ASI secara eksklusif. Persentase ini lebih rendah dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.
Hasil uji bivariat menunjukkan hubungan bermakna aatara status pekerjaan ibu, penolong persalinan, keterpaparan oleh media elektronik dan keaktifan ibu dalam kegiatan sosial dengan kelangsungan pemberian ASI saja.
Dari hasil uji analisis multivariat, terdapat tiga variabel yang berhubungan bermakna dengan kelangsungan pemberian ASI saja, yaitu status pekerjaan, keterpaparan oleh media elektronik, dan penolong persalinan. Kelompok ibu yang bekerja mempunyai risiko 1,16 kali lebih cepat untuk berhenti memberikan ASI saja daripada kelompok ibu yang tidak bekerja setelah dikontrol variabel keterpaparan oleh media elektronik dan penolong persalinan.
Mengingat masih rendahnya pemberian ASI eksklusif dan semakin meningkatnya wanita usia reproduksi yang ikut berpartisipasi dalam kelompok angkatan kerja, maka perlu adanya dukungan dari tempat kerja agar pemberian ASI eksklusif tetap terlaksana yaitu dengan melakukan pengaturan cuti, adanya kelonggaran untuk memberikan ASI di tempat kerja, tersedianya ruangan untuk menyusui dan tersedianya fasilitas untuk tempat penyimpanan ASI dalam dot/botol, serta membudayakan pemberian ASI eksklusif pada tiap-tiap tempat kerja.

The Relationship between Mothers Job and Only Breast-Feeding Continuity on Children 0-11 MonthsExclusive breast-feeding is still far expected in Indonesia, where as the breast-feeding from has been announced since 1990. The amount of exclusive breast-feeding prevalence according to SDKI 1991 was 52, 5% and SDKI 1994 was 47,3%. It means that we haven't reached the target in giving milk to the baby and it is a problem for suckling mother and needs a certain attention.
The objective of this investigation is to know the relationship between the mother's job and breast-feeding continuity throughout Indonesian provinces or areas on married woman which are 15-35 years old with their children less than one year, either still suckling or stop suckling to their children.
The investigation design which was used cross sectional, and the method of taking samples was done with method of multistage random sampling with the amount of samples are 3543 suckling mothers which have children less than one year. This investigation result concludes that the mother prevalence which gives only exclusive breast-feeding is 77% and median is 6.07 months, besides there is 63% worked mother exclusive breast-feeding. This percentage is less than unworked mother.
Bivariate test result showed there was significant relationship between the mother job status, birth helper, electronic media involvement and mother activity in social activity with the only breast-feeding continuity. From the result of multivariate analysis test showed that there were three significant variables which have relationship with the only breast-feeding continuity, namely job status, electronic media involvement, and birth helper. The worked mother group has a risk 1, 16 times faster to stop giving only breast feeding than unworked mother after being controlled involvement variable by electronic media and birth helper.
Because exclusive breast-feeding is still low and the reproductive women who are working rising, so we need support from worked place to suggest giving only breast-feeding for their children, namely by managing furlough, allowance for breast-feeding in worked place, the room for suckling available, the facility to store breast milk in nipple of bottle available, and promote exclusive breast-feeding in any worked place."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 5075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Afriana
"Prevalensi pemberian ASI eksklusif di Indonesia cenderung menurun dari tahun ke tahun. Data SDKI tahun 1986 terdapat 86%, tahun 1991 menjadi 53,8% tahun 1997 tinggal 52% dan tahun 2002 hanya 39,5%. Keadaan ini sangat memprihatinkan dan semakin kompleks karena angkatan kerja wanita yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Keadaan ini tidak dapat dihindari karena kesempatan dibidang pendidikan yang diperoleh kaum wanita semakin terbuka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola menyusui di kalangan ibu-ibu yang bekerja di Instansi Pemerintah di DKI Jakarta tahun 2004 yang mempunyai anak umur 4 bulan s/d 2 tahun dan faktor-faktor apa yang berhubungan.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, pengumpulan data dilakukan dari data primer di 7 departemen terpilih melalui random sampling. Yaitu Departemen Agama, Departemen Luar Negeri, Departemen Perhubungan, Departemen Kehakiman dan HAM, Departemen Pertanian, Departemen Sosial dan Departemen Kehutanan. Dengan jumlah sampel 218 responden, dilaksanakan pada bulan Juni 2004. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur meliputi variabel umur, pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan atasan, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, sarana di tempat kerja, keterpaparan informasi, keterpaparan terhadap susu formula dan peraturan di tempat kerja. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan Chi Square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik.
Hasil penelitian ini menyimpulkan proporsi ibu yang memberikan ASI eksklusif pada ibu bekerja hanya 28 %. Presentase ini sangat jauh dari angka target nasional yaitu 80%. Hasil uji bivariat menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan secara bermakna dengan pola menyusui pada ibu bekerja adalah pendidikan, pengetahuan, sikap. dukungan keluarga, dan keterpaparan terhadap informasi tentang ASI.
Dari hasil uji analisis multivariat terdapat tiga variabel yang berhubungan bermakna dengan pola menyusui pada ibu bekerja yaitu pengetahuan (OR = 2,478), keterpaparan terhadap informasi tentang ASI (OR = 3,737) dan dukungan keluarga (OR= 2,986). Dari ketiga variabel tersebut dapat disimpulkan variabel yang paling dominan yang berhubungan dengan pola menyusui pada ibu bekerja adalah faktor keterpaparan terhadap informasi mengenai ASI.
Mengingat sangat rendahnya proporsi menyusui eksklusif di kalangan ibu bekerja disarankan agar perlu adanya dukungan dari tempat kerja agar pemberian ASI eksklusif dapat terlaksana di kalangan ibu bekerja misalnya peraturan TPA harus dirubah, yang tadinya hanya menerima bayi usia 8 bulan ke atas sekarang dipertimbangkan untuk dapat menerima bayi usia 3 bulan ke atas. Selain hal tersebut perlu dikaji ulang sistem cuti yang berlaku saat ini, peran petugas kesehatan dalam memberikan informasi mengenai ASI eksklusif agar ditingkatkan, perlu dukungan dan tindakan yang nyata dari pemerintah khusus Departemen Kesehatan mengenai kebijakan tentang promosi susu formula dan susu lanjutan di fasilitas pelayanan kesehatan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Budiati
"ABSTRAK
Beberapa tahun belakangan ini di negara- negara maju dan berkembang seperti Indonesia
terjadi peningkatan kejadian seksio sesarea. Ibu yang mengalami seksio sesarea seringkali
mengalami masalah dalam menyusui karena kurangnya produksi ASI dan keterlambatan
menyusui. Peningkatan kejadian seksio sesarea ini juga secara tidak langsung menurunkan
kesuksesan dalam menyusui. Olehkarenanya dibutuhkan usaha yang intensif untuk membantu
ibu post seksio sesarea menyusui bayinya Penelitian ini merupakan penelitian dengan
memadukan pendidikan kesehatan dengan intervensi pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini
adalah untuk melihat keefektifan pemberian paket sukses ASI ibu menyusui dengan seksio
sesarea terhadap produksi ASI di wilayah Depok Jawa Barat. Penelitian ini merupakan
penelitian dengan menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan Post
Test Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil usia 38- 40 minggu yang
direncanakan sekssio sesarea. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 orang,
29 orang kelompok intervensi dan 31 orang kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan di
RSUD Depok dan RSUD Cibinong. Hasil uji coba instrumen untuk pengukuran validitas dan
reabilitas digunakan uji Cronbach’s alpha. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
consequtive sampling. Dari hasil uji kesetaraan karakteristik responden didapatkan semua
nilai p lebih besar dari alpha (p > alpha, alpha= 0,05). Yang artinya tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil uji analisis dengan Chi-
Square didapatkan hasil terdapat perbedaan yang bermakna antara kepuasan produksi ASI
(p=0.002), kelancaran produksi ASI dari indikator bayi (p= 0,000) dan kelancaran produksi
ASI dari indikator ibu ( p= 0,004) antara kelompok intervensi dan kontrol.

ABSTRACT
Cesarean birth rate in developing country such as Indonesia is increasing recently, which makes many women have to cope with impact of cesarean birth and also the problems related to breastfeeding. Some of the mother terminate breastfeeding in early weeks of baby born since the insufficient of breast milk production. This situation needs intensive effort to help mother post cesarean birth to solve their problems in breastfeeding their baby. This study
used a quasi experiment with Post Test only Design. This study were combining health education and rolling massage named “ SUKSES ASI” as a package for intervention to the mother with cesarean birth. The aim of this study is to evaluate the effectiveness of “SUKSES ASI” package to Maternal breast milk production in the area of Depok Jawa Barat. The samples consisted 60 women who had planned cesarean birth through post cesarean. The instrument that used in this study had validity and reability test using the cronbach’s alpha. The samples were taken by consecutive sampling. The findings showed that in control and intervention group the results are equal or homogen ( p > alpha, alpha=0,05). Chi-Square test is used to see the different between control & intervention groups. There are significant
differences between intervention and control group in mother satisfaction ( p=0,002), breast milk production from baby indicator (p= 0.000) and from mother indikator (p=0,0004)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vetty Priscilla
"Selarna masa kehamilan, ibu akan mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya, baik perubahan fisik maupun perubahan psikologis. Tidak semua ibu dapat menerima berbagai perubahan yang terjadi. Masalah yang mungkin dialami adalah gangguan gambaran diri dan ideal diri. Jika masalah ini tidak segera diatasi, kemungkinana dapat berpengaruh terhadap perilaku ibu baik selama kehamilan maupun sesudah melahirkan. Penelitian ini mengunakan desain descriptive correlational dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan gambaran diri dan ideal diri ibu primigravida dengan pemberian ASI 10 jam setelah melahirkan. Sampel penelitian adalah ibu primigravida yang berjumiah 104 orang yang diambil secara purposive sampling. Untuk menguji hubungan antara gambaran diri dan ideal diri dengan perilaku pemberian ASI 10 jam setelah melahirkan mengunakan uji statistik chi-square, kemudian dilakukan uji regresi logistik ganda model faktor risiko untuk mengetahui variabel yang paiing dominan berhubungan dengan perilaku pemberian ASI 10 jam setelah melahirkan.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa setelah dikontrol variabel sikap, gambaran diri merupakan variabel yang paling dominan dan berhubungan secara bermakna dengan perilaku pemberian ASI 10 jam setelah melahirkan dengan nilai OR = 1,054. Saran: tenaga kesehatan khususnya perawat maternitas perlu memberikan dan meningkatkan pendidikan kesehatan dan konseling kepada ibu dan suami pada saat antenatal care (ANC) mengenai perubahan fisik dan psikologis yang terjadi selama kehamilan agar ibu dapat beradaptasi dan bersikap positifterhadap perubahan yang terjadi.

During a period of pregnancy mother will have experience of the change in her self, physical and psychological changes. Not all of mother has been accepted this condition. The problem is body image and self image disturbances. If this problem not immediately overcome by hence it would be have an effect to mother's behavior during pregnancy and also delivery like breastfeeding behavior during I0 hour after delivery. This study was a co relational descriptive design with cross sectional approach. One hundred four primigravida mothers were recruited by using purposive sampling involved in this study. Chi-square test was performance to analyze the correlation of body image and self image with breastfeeding behavior during 10 hour after bearing, and use regression logistic risk factor model test to know the most dominant variable related to breastfeeding behavior during 10 hour after delivery after control confounder variable.
This research relevance that, after control by attitude, body image primigravida's was the most dominant variable and only significant with breastfeeding behavior during 10 hour after delivery with OR value = 1,054. It would be recommended for health service specially maternity nursing to provide and improve health education for mother and her husband during antenatal care (ANC) about physical and psychological changes during pregnancy so that mother can adapt and have positive attitude to face these changes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulyanti
"ABSTRAK
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Pada tahun 2015 cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Cilandak adalah 43,5%, angka ini masih rendah dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan yaitu 80%. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan ibu dalam memberikan ASI eksklusif adalah gizi pada ibu menyusui. Oleh karena itu, ibu yang sedang menyusui sangat membutuhkan makanan dengan gizi yang seimbang selama menyusui, terutama asupan energi selama 6 bulan pertama menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Asupan energi ibu menyusui dengan pemberian ASI predominan di wilayah kerja puskesmas kecamatan Cilandak Jakarta Selatan Tahun 2016.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi berumur >6-12 bulan, terdaftar di posyandu, dan tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilandak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara asupan energi bulan pertama ibu menyusui (p=0,006; OR=0,108; 95% CI: 0,022-0,525), pendidikan (p=0,002; OR=0,205; 95% CI; 0,076-0,549),IMD (p=0,011; OR=4,598; 95% CI;1,417-14,923) dan sikap (p=0,008; OR=13,780; 95% CI; 1,987-95,583) dengan pemberian ASI predominan di wilayah kerja Puskesmas kecamatan Cilandak Tahun 2016. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan pemberian ASI predominan di wilayah kerja puskesmas adalah Sikap. Ibu yang memiliki riwayat sikap positif memiliki peluang 13,7 kali untuk memberikan ASI predominan dibandingkan dengan ibu yang tidak memiliki sikap negatif setelah dikontrol oleh variable pendidikan, asupan energi bulan keenam menyusui, dan IMD Perlu adanya pemberian informasi dan edukasi akan pentingnya memiliki sikap positif ketika menyusui.

ABSTRACT
Mother's Milk (ASI) is the best food for infants in the first 6 months of life. In 2015, coverage of exclusive breastfeeding in Cilandak sub-district health centers was 43.5%, this figure is still low compared to the set target of 80%. One of the factors that influence the success of the mother in exclusive breastfeeding is nutrition in nursing mothers. Therefore, women who are breastfeeding are in need of food with balanced nutrition during breastfeeding, especially energy intake during the first 6 months of breastfeeding. This study aims to determine the energy intake of nursing mothers with breastfeeding predominant in the working area of ​​the district health centers cilandak 2016.Penelitian year was quantitative research with cross sectional design. The population in this study were mothers with infants aged> 6-12 months, registered in Posyandu, and lived in Cilandak sub-district Puskesmas. The results of this study indicate that there is a significant relationship between energy intake of the first month of breastfeeding mothers (p = 0.006; OR = 0.108; 95% CI: 0.022 to 0.525), education (p = 0.002; OR = 0.205; 95% CI; 0,076- 0.549), IMD (p = 0.011; OR = 4.598; 95% CI; 1.417 to 14.923) and attitude (p = 0.008; OR = 13.780; 95% CI; 1.987 to 95.583) with predominant breastfeeding in Cilandak sub-district Puskesmas 2016. the most dominant variable related to predominant breastfeeding in the work area health centers is attitude. IMD Need for the provision of information and education on the importance of having a positive attitude when breastfeeding.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelvi
"Prevalensi pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah. Data Survei kesehatan Nasional pada bayi usia 0-3 bulan baru mencapai 48,0% dart pada usia 4-5 bulan hanya 14,0%. Kegagalan ASI eksklusif telah dimulai sejak 3 hari kelahiran bayi dengan inisiasi pemberian ASI yang terlambat dan pemberian makanan/minuman dalam tiga hari pertama kelahiran. Keadaan ini sangat memprihatinkan dan berdampak dengan kejadian diare pada bayi berusia kurang 6 bulan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inisiasi pemberian ASI pada ibu- ibu yang melahirkan di RB Puskesmas Jakarta Pusat tahun 2004 dan faktor-faktor apa yang berhubungan.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, pengumpulan data dilakukan dari data primer di 8 RB Puskesmas Jakarta Pusat. Yaitu RB Puskesmas Kemayoran,Cempaka Putih, Tanah Abang, Menteng, Sawah Besar, Senen, Gambir, Johar Baru. Jumlah sampel 243 responden, dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus s/d 27 September 2004. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner meliputi variabel umur ibu, pendidikkan, pekerjaan, pengetahuan, paritas, jarak kelahiran, rencana kehamilan, jenis kelamin bayi, berat badan lahir bayi, dukungan keluarga, pengetahuan petugas.
Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan chi quire dan analisis multivariate menggunakan regresi logistic.
Hasil penelitian ini menyimpulkan inisiasi pemberian ASI lambat cukup tinggi 32,9% seharusnya semua ibu post partum melakukan inisiasi pemberian ASI dini. Hasil analisis bivariat menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan secara bermakna dengan inisiasi pemberian ASI adalah pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan rencana kehamilan.
Dari hasil uji analisis multivariat terdapat dua variabel yng berhubungan bermakna dengan inisiasi pemberian ASI yaitu pekerjaan ibu (OR = 2,068) dan rencana kehamilan (OR = 0,145). Dari kedua variabel tersebut dapat disimpulkan variabel yang paling dominan berhubungan dengan inisiasi pemberian ASI adalah pekerjaan ibu.
Mengingat cukup tingginya proporsi inisiasi pemberian ASI lambat di RB puskesmas Jakarta Pusat disarankan agar lebih meningkatkan peran petugas kesehatan tentang pemberian ASI. Tidak melakukan promosi susu formula untuk bayi. Perlu ditingkatkan ceramah ilmiah secara rutin yang berkesinambungan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin serta dibuat kebijakan tentang keberadaan susu formula.

The Factors that are Related to the Initiation of Breast Feeding at Public Health Center (Puskesmas) RB Jakarta Pusat, 2004The prevalence of exclusive time for breast feeding in Indonesia is still at low level. The result of a National Health Survey shows that infant at age of 0-3 months have achieved 48,0% and only 14,0% at age of 4-5 months. The failings of the exclusive breast feeding has been started at 3 days from the delivery day by the lateness of the initiation time of breast feeding and nutrition giving in the first three days of delivery day. This condition is so sadden and results in diarrhea in babies at age less than 6 months.
The objective of this research is to discover the initiation of breast feeding in mothers who have delivered their babies at Maternal Care Health , Jakarta Pusat in 2004 and the related factors.
The model for this research is Cross Sectional. The compilation of the primary data has been done at 8 different Maternal Care health at Jakarta Pusat; which are: Puskesmas Kemayoran, Cempaka Putih, Tanah Abang, Menteng, Sawah Besar, Senen, Gambir and Johar Baru. The size of the respondents is 243, which has been done from August 14th 2004 until September 27th, 2004. The methods for data compilation were interviews complete with questionnaires about mother's age, education level, occupation, knowledge level, parity, time between delivery, pregnancy planning, babies' sex, babies weight, family support and the knowledge of the health provider.
The data analysis which have been done are univariant, bivariant (Chi Square) and multivariant (logistic regression).
The results of this research conclude that the late initiation of breast feeding is relatively low (32.9%), where all post partum mothers should have early initiation of breast feeding. Bivariant analysis shows that the factors that are significantly related to the initiation of breast feeding are mother's education, occupation and pregnancy planning.
Multivariant analysis shows that there are 2 variables that are significantly related to the initiation of breast feeding, which are mother's occupation (OR=2.068) and pregnancy planning (OR=0.145). Based on those 2 variables, it can be concluded that the most dominant variable is mother's occupation.
In relation with the proportion of initiation of late breast feeding at Puskesmas RB, Jakarta Pusat, these following points are suggested: to empower the role of Puskesmas' officer, to hold the promotion of formulas for babies, to support the regular public oration and to formulate a policy on formulas for babies.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>