Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 223772 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riniyanti P. Tassakka
"Penelitian ini berjudul Analisis Kegiatan Marketing Public Relations dalam rangka membangun Brand Awareness (Studi Kasus pada Produk McAfee di PT.Transition Systems Indonesia). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah kegiatan Marketing Public Relations (MPR) pada produk McAfee memberikan dampak awareness kepada konsumen, dimana hal ini dilakukan untuk menghadapi persaingan yang cukup ketat dengan perusahaan IT lainnya. Penelitian ini dilakukan pada khalayak sasaran produk McAfee yaitu pemakai dari produk McAfee itu sendiri dan mengetahui perkembangan dunia tekhnologi. Dalam metode penelitian, peneliti menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif, paradigma kontruktivis. Dalam pengumpulan data menggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam (In-depth interviewing).
Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa McAfee diduga telah berhasil meningkatkan awareness dari audience. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dampak Marketing Public Relations disusun yang dilakukan oleh McAfee diduga menjadi suatu bauran strategi secara tepat. Dalam rangka membangun brand awareness konsumen dengan menggunakan marketing communication mix dan didukung oleh sarana yang ada. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan Marketing Public Relations yang diselenggarakan oleh McAfee diduga telah berhasil meningkatkan awareness dari audience. Kegiatan Marketing Public Relations itu penekanannya bukan pada selling ( seperti pada kegiatan periklanan). Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang kuat terhadap tingkat awareness konsumen.

This research titled Analysis Activity of Marketing Public Relations in order to build brand awareness (Case Study on the McAfee Products in PT.Transition Systems Indonesia). The purpose of the research is to analyze whether the activities of Marketing and Public Relations (MPR) on the McAfee products to give effect to the consumer awareness, where this is done to face tight competition with other IT companies. This research was conducted at the target audience of users of McAfee products from McAfee's own product and know the world of technology development. In a research method, researchers used a qualitative descriptive research approaches, paradigms Constructivism. The data were collected by In-depth interviewing.
From the results of data analysis, the output showed that McAfee consectuable has succeeded in increasing awareness of the audience. In this research we can conclude that the impact of Marketing and Public Relations organized by McAfee is supposed to be a mix of strategies as appropriate. In order to build brand awareness among consumers by using marketing communication mix and is supported by the existing facilities. The implication of this research showed that the activities of Marketing and Public Relations organized by McAfee is alleged to have managed to increase awareness of the audience. Marketing and Public Relations activities that the emphasis is not on selling (as in advertising activities). This activity is expected to give a strong impact on the level of consumer awareness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S291
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Keni Agusriati
"Brand adalah representasi dari kepribadian produk yang dapat meningkatkan pemasaran produk. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang bersedia untuk menghabiskan banyak anggaran untuk membangun brand image yang positif. Salah satu cara untuk membangun brand image adalah menggunakan strategi marketing public relations. PT. Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang menggunakan strategi ini untuk membangun brand image salah satu produknya, Dove dengan membuat program "Dove The Real Beauty".
Seperti halnya tulisan ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi marketing public relations yang dilakukan pada program Dove. Program "Dove The Real Beauty" menggunakan strategi marketing public relations seperti pull, push dan pass kegiatan yang dilakukan yaitu publikasi, event, dan kegiatan pelayanan publik. strategi marketing public relations memiliki peran yang besar dalam membangun brand image positif Dove diantara persaingan produk kosmetik.

Brand is a representation of a product personality that can improve product marketing. Therefore, many companies are willing to spend alot of money to build a positive brand image. One way to build a brand image is using public relations marketing strategy. PT. Unilever Indonesia Tbk is a company that use this strategy to build the brand image of one of its products, Dove by making campaign Dove "Real Beauty The Dove".
As it does this paper is to investigate and analyze strategic marketing public relations conducted in Real Beauty The Dove campaign. The program Dove Real Beauty use marketing public relations strategy such as pull, push and pass strategy consisting consist of publication activities, events, and public-service activities. Marketing public relations strategy can play a major role in building Dove positive brand image among the cosmetic products competition."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad August Dwi Hariyanto
"Setiap perusahaan pastilah ingin memiliki citra brand yang kuat dan baik di mata masyarakat. Salah satu cara untuk mendapatkan brand image yang baik ialah menggunakan strategi marketing public relations. Spotify, perusahaan aplikasi streaming musik asal Swedia pun menggunakan beberapa strategi marketing public relations dalam membangun brand imagenya, yakni strategi push dan pull. Kedua strategi ini diimplementasikan dengan cara aktivasi media sosial, event-event, serta benefit dari kerjasama yang dilakukannya dengan partner-partner bisnisnya. Konsistensi Spotify dalam membangun brand image-nya di Indonesia yang selalu menyertakan tanda pagar #WaktunyaSpotify terbukti ampuh dalam meningkatkan awareness masyarakat mengenai brand-nya. Maka dari itu, tulisan ini dibuat untuk mengetahui seberapa besar peranan marketing public relations yang dilakukan Spotify untuk membangun brand image-nya di antara persaingan yang ketat dalam industri aplikasi streaming musik.

Every company surely wants a good brand image in the eyes of their people. One way to gain the good brand image is by doing marketing public relations. Spotify, a music streaming startup based in Sweden also using some marketing public relations strategies such as push and pull to obtain its goals. Both strategies are implement with social media activation, events making, and benefits from the cooperation with their business partners. Spotify?s consistency in building its brand image by adding a hashtag #WaktunyaSpotify successfully effective to gain awareness from their publics. Therefore, this paper was made to know how big is the role of marketing public relations from Spotify to establish its brand image among tight competition in music streaming application market."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bianca Resita
"[Kegiatan PT Lenovo Indonesia meluaskan pemasaran pengaruh serta kekuatan citra perusahaan kepada konsumen melalui kegiatan kemediaan marketing public relations yang ditujukan kepada wartawan merupakan ujung tombak media Penelitian ini bertujuan untuk meneliti sikap wartawan agar perusahaan dapat melakukan kegiatan kemediaan marketing public relations yang tepat dan wartawan memberikan publisitas yang menguntungkan bagi konsumen maupun perusahaan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dilakukan dengan survei kepada 115 orang wartawan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kognitif dan afektif dari sikap wartawan memiliki mean yang dikategorikan sebagai Sangat Tinggi dan dimensi konatif dari sikap wartawan memiliki mean yang dikategorikan sebagai Tinggi.

Activities of PT Lenovo Indonesia to broaden marketing influence and power of the company 39 s image to consumers via marketing public relations media activities aimed to journalists are important parts of media. This study aimed to investigate the attitude of journalists so that the company can conduct marketing public relations media activities right and journalists deliver favorable publicity for consumers and companies This study uses a quantitative approach performed by conducting a survey to 115 journalists. The results showed that cognitive and affective dimensions of attitudes journalists have a mean which is categorized as Very High value and conative dimensions of an attitude of the journalists has a mean which is categorized as High value. ;Abstract Activities of PT Lenovo Indonesia to broaden marketing influence and power of the company 39 s image to consumers via marketing public relations media activities aimed to journalists are important parts of media This study aimed to investigate the attitude of journalists so that the company can conduct marketing public relations media activities right and journalists deliver favorable publicity for consumers and companies This study uses a quantitative approach performed by conducting a survey to 115 journalists The results showed that cognitive and affective dimensions of attitudes journalists have a mean which is categorized as Very High value and conative dimensions of an attitude of the journalists has a mean which is categorized as High value Keyword attitude journalists attitude journalists marketing public relations , Abstract Activities of PT Lenovo Indonesia to broaden marketing influence and power of the company 39 s image to consumers via marketing public relations media activities aimed to journalists are important parts of media This study aimed to investigate the attitude of journalists so that the company can conduct marketing public relations media activities right and journalists deliver favorable publicity for consumers and companies This study uses a quantitative approach performed by conducting a survey to 115 journalists The results showed that cognitive and affective dimensions of attitudes journalists have a mean which is categorized as Very High value and conative dimensions of an attitude of the journalists has a mean which is categorized as High value Keyword attitude journalists attitude journalists marketing public relations ]"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Silvera
"Dalam era digital, media sosial memiliki peranan penting dalam strategi pemasaran perusahaan. Instagram, sebagai salah satu platform media sosial yang populer, memungkinkan perusahaan untuk terhubung dengan konsumen potensial secara global. Dalam upaya memanfaatkan potensi media sosial, perusahaan mengembangkan berbagai strategi pemasaran, termasuk pemanfaatan influencer. Influencer marketing telah menjadi tren terbesar dalam dunia pemasaran, didorong oleh perubahan perilaku konsumen yang semakin terkoneksi secara digital. Dalam konteks Marketing Public Relations (MPR), penggunaan influencer sebagai alat untuk meningkatkan citra merek telah menjadi perhatian utama bagi perusahaan. Studi ini fokus pada pemanfaatan influencer dalam strategi pemasaran merek "Scarlett" di Instagram. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan influencer telah memengaruhi peningkatan pengetahuan merek Scarlett dan dampaknya terhadap performa penjualan. Selain itu, strategi promosi dan influencer marketing memiliki peran penting dalam membangun brand image di mata konsumen. Kombinasi kedua strategi ini dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam membangun brand image, meningkatkan kesadaran merek, memperkuat kepercayaan konsumen, dan menciptakan hubungan emosional dengan merek.

In the digital age, social media plays an important role in corporate marketing strategies. Instagram, as one of the most popular social media platforms, allows companies to connect with potential consumers globally. In an effort to harness the potential of social media, the company developed a variety of marketing strategies, including the use of influencers. Influencer marketing has become the biggest trend in the marketing world, driven by changing consumer behavior that is increasingly digitally connected. In the context of Public Relations Marketing (MPR), the use of influencers as a tool to enhance the brand image has become a major concern for companies. The study focuses on the use of influencers in the marketing strategy of the "Scarlett" brand on Instagram. Analysis shows that influencing has influenced the improvement of Scarlett's brand awareness and its impact on sales performance. In addition, promotion and influencer marketing strategies play an important role in building a brand image in the eyes of consumers. The combination of these two strategies can create strong synergies in building brand image, raising brand awareness, strengthening consumer confidence, and creating an emotional relationship with the brand.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Izzaty Zephaniah
"ABSTRAK
Profil Perusahaan: UMKM Centre Depok (UCD) merupakan pusat etalase promosi produk dan jasa unggulan dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Depok. Organisasi ini diinisiasi oleh Dinas Koperasi, UMKM, dan Pasar (DKUP) Kota Depok sejak tahun 2007 dalam rangka memfasilitasi aktifitas pemasaran dan penjualan UMKM setempat. Selain sebagai etalase promosi, UCD juga kerap difungsikan untuk berbagai pelatihan yang terbuka bagi seluruh anggota dan umum. Usaha yang terdaftar di UCD terdiri atas bermacam jenis, seperti kuliner, seni, busana, dan lain-lain.
Analisis SWOT: Strengths (Kekuatan): 1. UCD beranggotakan lebih dari 1000 UMKM yang menjual beragam jenis produk dan jasa. 2. Mutu dan kualitas produk kuliner di UCD cukup terjamin dengan adanya sertifikasi halal serta pengawasan kadaluarsa yang ketat. Weakness (Kelemahan): 1. Keterbatasan tenaga kerja cukup menghambat operasionalisasi UCD secara keseluruhan. 2. Letak UCD di ITC Depok tidak strategis sehingga sulit dijangkau pengunjung. 3. Kondisi interior UCD masih belum memandai. 4. Jumlah kedatangan pengunjung dan tingkat keberhasilan penjualan sangat bergantung pada pengadaan program pelatihan yang terbuka untuk umum. 5. Terbatasnya anggaran dari pemerintah Kota Depok menghambat proses perkembangan UCD. 6. UCD belum mengoptimalisasi penggunaan media sosial dan website. Opportunities (Peluang): 1. Kota Depok memiliki potensi wisata yang mampu menarik kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara. 2. Kota Depok memiliki perkembangan ekonomi yang cukup pesat. 3. Antusiasme pelaku UMKM di Kota Depok untuk bergabung di UCD tergolong cukup tinggi. 4. Adanya dukungan dari berbagai komunitas, asosiasi, dan konsultan bisnis yang secara sukarela memberikan pelatihan kepada anggota UCD. Threats (Ancaman): 1. Program pemberdayaan dan pengembangan dari perusahaan-perusahaan skala besar belum secara kontinu menyentuh seluruh potensi UMKM yang ada di Kota Depok. 2. Kesadaran masyarakat Kota Depok terhadap UMKM Centre Depok masih sangat rendah. Pernyataan Masalah: Tingkat aksesibilitas dan kenyamanan lokasi UCD berperan besar dalam kualitas pelayanannya. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan merupakan salah satu penyebab rendahnya brand awareness masyarakat Kota Depok terhadap UCD sebagai pusat etalase promosi yang mengangkat produk dan jasa karya pelaku UMKM di Kota Depok. Demi meningkatkan kualitas pelayanan UCD, pemerintah Kota Depok telah membuat wacana untuk melakukan renovasi. Bersamaan dengan proses renovasi tersebut, perlu direncanakan pula program komunikasi yang tepat sasaran. Gabungan antara pelayanan yang berkualitas baik dengan program komunikasi yang mumpuni diharapkan mampu meningkatkan brand awareness UCD pada target khalayak.

ABSTRACT
Organization Profile: UMKM Center Depok (UCD) is the center of the promotional display of products and services from Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in Depok City. The organization was initiated by Dinas Koperasi, UMKM, dan Pasar (DKUP) of Depok City since 2007 in order to facilitate marketing activities and sales of local MSMEs. Aside from being a promotional storefront, UCD is also often functioned for various training that is open to all members and public. Enterprises listed in UCD consists of various types, such as culinary, art, fashion, and others. SWOT Analysis: Strengths: 1. UCD consists of more than 1000 MSMEs which sell various types of products and services. 2. The quality of all culinary products at UCD is guaranteed by the use of halal certification as well as the strict expiry surveillance. Weakness: 1. Limited manpower impeded overall operationalization of UCD. 2. UCD`s location in ITC Depok is not strategic enough and so it is hard for the visitors to reach. 3. UCD`s interior condition is still inadequate. 4. The number of visitor arrivals and the level of sales are depend heavily on the training programs that are open to the public. 5. Limited budget from the government impedes UCD`s development process. 6. UCD has not optimized the use of social media and website. Opportunities: 1. Depok City has tourism potential that is able to attract local and foreign tourists. 2. Depok city has a fairly rapid economic development. 3. The enthusiasm of MSMEs in Depok City to join UCD is quite high. 4. UCD is highly supported by various communities, associations, and business consultants who volunteer to train all members. Threats (Threats): 1. The empowerment and development programs from large-scale companies have not continuously touched the potential of MSMEs in Depok City. 2. UCD`s brand awareness towards people in Depok City is still very low. Problem Statement: The level of accessibility and convenience of UCD play a major role in the overall quality of service. Based on the analysis that has been done, it can be seen that the low quality of service is one of the causes of UCD`s low brand awareness towards people in Depok City. In order to improve the service quality of UCD, the government of Depok City has made an arrangement for a renovation. Along with the renovation process, it is necessary to also plan the right communication program. The combination of an excellent service quality with a qualified communication program is expected to increase UCD`s brand awareness to the target audience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Megan Ddanesia
"Makalah ini membahas tentang peluncuran produk Magnum Red Velvet sebagai varian baru produk Magnum Indonesia. Adanya varian baru ini merupakan salah satu bentuk inovasi yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia dalam menghadapi persaingan bisnis. Makalah ini menganalisis tiga strategi MPR yang dilakukan yaitu strategi push, pull dan pass.
Makalah ini menganalisis setiap kegiatan dari masing-masing strategi yang dilakukan. Ketiga strategi MPR yang dilakukan kemudian dikaitkan dengan tingkatan brand awareness. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menganalisis masing-masing strategi MPR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap varian baru Magnum Indonesia yaitu Magnum Red Velvet.
Hasil dari analisis pada makalah ini ialah bahwa PT Unilever Indonesia menggunakan ketiga strategi MPR tersebut pada peluncuran produk Magnum Red Velvet. Pada strategi push, kegiatan yang dilakukan adalah publikasi melalui website resmi dan media sosial. Pada strategi pull, kegiatan yang dilakukan adalah ajang khusus berupa pameran dan kompetisi. Sedangkan pada strategi pass, kegiatan yang dilakukan adalah Corporate Social Responsibility CSR . Sehubungan dengan tingkatan brand awareness, setiap strategi MPR dapat meningkatkan setiap tahapan pada brand awareness.

This study talks about the launching of Magnum Red Velvet product as a new variant of Magnum Indonesia. This new variant is one of PT Unilever Indonesia rsquo s innovation to compete in business world.
This study analyzes three MPR strategies that are push, pull and pass strategy. This study also analyzes every activities that are done in each MPR strategies. Those three MPR strategies are then connected with brand awareness stages. The aim of this study is to analyze each MPR strategies that are done by PT Unilever Indonesia as a means to increase public awareness of new Magnum Red Velvet.
The result of this study is that PT Unilever Indonesia used those three MPR strategies when launching Magnum Red Velvet. On the push strategy, the activity is publication through official website and social media. On the pull strategy, the activity is special event such as exhibition and competition. While on the pass strategy, the activity is Corporate Social Responsibility CSR . Each MPR strategy can increase every stages of brand awareness."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyana Abd. Majid
"Makalah ini merupakan studi tentang penerapan strategi Marketing Public Relations (MPR) PT Trinusa Travelindo (atau bisa dikenal dengan merek dagang “Traveloka”) dalam meningkatkan brand awareness produk terbarunya, “Traveloka Xperience". Persaingan yang ketat dalam bisnis online travel agent menuntut perusahaan melakukan inovasi melalui berbagai strategi, khususnya dalam hal marketing. Strategi marketing tersebut diterapkan Traveloka melalui aktivitas MPR sebagai upaya menciptakan kesadaran masyarakat. MPR merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh PR dalam mendukung kegiatan marketing sebuah perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar dan reputasi sebuah perusahaan. Makalah ini akan membahas hal tersebut melalui model pendekatan yang dikemukakan oleh Thomas L. Harris, antara lain Publicity, Event, News, Community Involvement, Inform to Image, Lobbying and Negotiation, serta Social Responsibility (P.E.N.C.I.L.S). Berdasarkan hasil peninjauan, strategi MPR yang diterapkan Traveloka dalam mempromosikan Traveloka Xperience mampu meningkatkan kesadaran masyarakat. Dalam proses meningkatkan brand awareness terhadap Traveloka Xperience, seluruh strategi MPR berpengaruh dalam meningkatkan brand awareness. Berdasarkan konsep tools MPR yang dikemukakan oleh Philip Kottler, Traveloka hanya menjalankan empat tools yang terbentuk hubungan kontinuitas antara PT Traveloka dengan pelanggan.

This paper is a study on the implementation of the Marketing Public Relations (MPR) strategy of PT Trinusa Travelindo (or known as the trademark “Traveloka”) in increasing brand awareness of its newest product, “Traveloka Xperience”. Tight competition in the online travel agent business requires companies to innovate through various strategies, especially in terms of marketing. This marketing strategy is implemented by Traveloka through MPR activities as an effort to create public awareness. MPR is one of the strategies undertaken by PR in supporting the marketing activities of a company to increase the market share and reputation of a company. This paper will discuss this matter through the approaching model proposed by Thomas L. Harris, including Publicity, Event, News, Community Involvement, Inform to Image, Lobbying and Negotiation, and Social Responsibility (PENCILS). Based on the results of the review, the MPR strategy implemented by Traveloka in promoting Traveloka Xperience was able to increase public awareness. In the process of increasing brand awareness of Traveloka Xperience, all MPR strategies affect increasing brand awareness. Based on the MPR tools concept proposed by Philip Kottler, Traveloka only runs four tools that form a continuity relationship between PT Traveloka and its customers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Defina Sari
"Marketing Public Relations (MPR) merupakan salah satu kegiatan yang dapat digunakan dalam memberikan informasi mengenai produk kepada konsumen. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Bank Muamalat Indonesia melakukan kegiatan (MPR) dalam upaya membentuk product knowledge khalayak tentang produk Shar-E dan bagaimana product knowledge pada khalayak terhadap produk tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menggetahui kegiatan MPR yang dilakukan dalam membentuk product knowledge dan mengetahui product knowledge khalayak terhadap produk Shar-E.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan jenis penelitian kualitatif. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan strategi fenomenologi. Yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah individu dengan teknik wawancara mendalam. Dari data, diperoleh bahwa kegiatan MPR yang digunakan untuk memberikan pengetahuan kepada khalayak-nya adalah special event, sponsorship, pemberian award, contest dan competitions, exhibits, hotline, news release, road shows, seminar, video news release, dan website. BMI lebih menekankan publisitas dalam memberikan informasi. Pengetahuan khalayak dapat digolongkan berdasarkan tiga jenis pengetahuan akan produk yakni pengetahuan khalayak mengenai atribut Shar-E, manfaat Shar-E dan berdasarkan kepuasan nilai.
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah, BMI menggunakan kegiatan MPR untuk memberikan informasi dan edukasi kepada khalayak mengenai Shar-E. Budget memegang peranan penting dalam menentukan kegiatan.

Marketing Public Relations (MPR) is one of the activities that can be used to providing information about the product to the customer. Become a problem in this research is how the Bank Muamalat Indonesia doing activities (MPR) in an effort to shape public knowledge about the product Shar-E products and product knowledge on how the audience of the product. Goal of this research to know MPR?s activities to informed product knowledge and know product knowledge of audience.
This research use paradigm construktivism with type of research is qualitative. The nature of research used is descriptive by using the strategy fenomenologi. Which is the unit of analysis in this research is the individual with the technical depth interviews. From the data, that the MPR is used to provide knowledge to the audience it is special events, sponsorship, the award, contest and Competitions, exhibits, hotline, news releases, road shows, seminars, video news releases, and website. BMI emphasize more publicity in providing information. Public knowledge can be classified according to three types of knowledge products that will be public knowledge about the attributes of E-Shar, Shar-E benefits based on the satisfaction and value.
Conclusions obtained in this research is to use a BMI of MPR to provide information and education to the audience about the Shar-E. Budget is important role in determining activity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Qanita Luqman
"ABSTRAK
Dalam perkembangannya, perusahaan semakin menyadari bahwa brand merupakan asset perusahaan yang paling bernilai. Brand lah yang secara riil berhubungan dengan konsumen. Oleh karenanya PR menjadi penting karena memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan informasi atau pesan
komunikasi kepada khalayak sasarannya guna membangun brand image suatu produk. Perkembangan teknologi yang sangat membantu arus komunikasi saat ini adalah Internet. Internet mampu menunjang strategi PR, salah satunya adalah publikasi dengan menggunakan media sosial. Meningkatnya jumlah
pengguna media sosial telah melahirkan media baru bagi komunikasi humas. Dengan kemunculan media sosial dan meningkatnya pengguna Facebook dan Twitter, maka Nü Green Tea juga menyadari pentingnya Facebook dan Twitter sebagai media komunikasi kehumasan yang bisa menjangkau berbagai macam khalayak dengan cepat dan efisien. Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Nü Green Tea untuk membuat fan page Facebook Nu Green Tea dan akun Twitter @nugreentea yang dijadikan sebagai media komunikasi dengan khalayak dengan memuat berbagai konten informasi guna membangun brand image Nü Green Tea. Konsep yang digunakan dalam tulisan ini adalah konsep mengenai strategi PR yang berfokus pada publikasi di media sosial Twitter dan Facebook dari produk Nü Green Tea dan konsep brand image.

ABSTRACT
In the process, company more aware that the brand is the most valuable company asset. Brand is who engage with consumers in real terms. Hence PR is important because it has a good ability to convey information or communication messages to the target audience in order to build a brand image of a product. Technological developments were incredibly helpful the flow of communication now is the internet. Internet is able to support the PR strategy, one of which is the publication which uses social media. The increasing number of users of social media has spawned a new medium for communication relations. With the advent of social media and increased user of Facebook and Twitter, then nü Green Tea is also aware of the importance of Facebook and Twitter as a public relations communications media that can reach a wide range of audiences quickly and efficiently. This opportunity was used by Nü Green Tea to create a Facebook fan page Nu Green Tea and @nugreentea Twitter account which serve as a medium of communication with the audience to load any content of information in order to build brand
image Nü Green Tea. The concept used in this paper is the concept of a public relations strategy that focuses on publications in the social media Twitter and Facebook and the concept of brand image."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>