Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45079 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Helius Sjamsuddin
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1986
927.292 HEL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Theresia E.E.
"ABSTRAK
Tesis ini mengevaluasi kebijakan komunikasi Pemerintah atas upaya pelestarian
angklung, dalam kaitannya dengan diplomasi kebudayaan sebagai bentuk
komunikasi internasional. Instrumen angklung sendiri telah diakui sebagai
warisan kebudayaan tak benda asal Indonesia oleh UNESCO pada November
2010 lalu. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan desain
evaluatif menggunakan model studi kasus. Adapun hasil penelitian ini
mengungkapkan bahwa kebijakan komunikasi Pemerintah sebagaimana dokumen
komitmen yang ditandatangani pada sidang UNESCO tahun 2010 lalu belum
terwujud. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dibutuhkan kebijakan komunikasi
yang integratif dari Pemerintah agar pengakuan angklung sebagai warisan
kebudayaan tak benda ini dapat dioptimalkan sebagai alat diplomasi kebudayaan
yang efektif bagi komunikasi internasional Indonesia.

Abstract
This thesis was evaluating the government communication policy for the
safeguarding of angklung, regarding to the cultural diplomacy as a form of
international communication. UNESCO has approved Angklung instrument itself
as an intangible cultural heritage from Indonesia on November 2010. This
research was using a qualitative method with an evaluated design in a study case
model. Therefore, the result of this research showed that government
communication policy, as a document of commitment that is signed in the
UNESCO convention in the year 2010, hasn?t been accomplished. This research
was concluding that the integrated communication policy by the government for
angklung existence as an intangible cultural heritage was needed to optimize the
effectiveness of cultural diplomacy for the international communication of
Indonesia."
2012
T31401
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Kevin Lineria
"Penelitian ini berfokus untuk melihat konsep community relations sebagai salah satu bentuk implementasi dari CSR yang juga merupakan salah satu jenis hubungan yang dilaksanakan oleh praktisi public relations suatu perusahaan. Peneliti mengambil sebuah contoh kasus unik dari sebuah perusahaan yang berfokus pada pelestarian kesenian tradisional musik angklung, PT Saung Angklung Udjo (SAU) di Kota Bandung, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah menggali bagaimana konsep community relations digunakan oleh PT SAU sebagai strategi utama perusahaan dalam membentuk reputasi yang positif di mata stakeholder terkait. Melalui pendekatan kualitatif dan strategi studi kasus, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan informan kunci yang telah dipilih, observasi, dan data sekunder digunakan sebagai metode pengumpulan data pada penelitian ini, Penelitian ini menggunakan metode analisis data tematik. Hasilnya adalah community relations telah diinternalisasikan menjadi nilai kunci yang dianut oleh perusahaan dan menjadi dasar dalam setiap perkembangan bisnis PT SAU kedepannya. Nilai dasar tersebut kemudian diturunkan menjadi strategi utama yang diterapkan ke dalam setiap bidang bisnis PT SAU. Community relations terbukti dapat digunakan sebagai strategi utama dalam membentuk reputasi perusahaan PT SAU secara positif di seluruh mata stakeholdernya. Hasil temuan yang menarik juga bahwa community relations memberikan efek lanjutan selain reputasi positif, yaitu berupa keberlanjutan perusahaan PT SAU yang telah bertahan selama 48 tahun sejak 1966. Akan tetapi hal ini tidak dibahas secara mendalam dan menjadi rekomendasi akademis untuk peneltian lanjutan.

This research is focusing on the concept of community relations which seen as one form of implementation of CSR and also one kind of relationship that is carried out by corporate public relations practitioners. In this study, the researcher took on a fairly unique case of a corporate that focuses on the preservation of angklung as traditional music of Indonesia, PT Saung Angklung Udjo (SAU) which located in Bandung, West Java, Indonesia. The purpose of this study is to explore and explain how PT Saung Anklung Udjo uses community relations as the main strategy to shape a positive corporate reputation in the eyes of their stakeholders. The approach used in this study is qualitative approach. First, the research conducted in-depth interview with key informants who have been chosen on the basis that they were directly or indirectly involved in PT. SAU’s decision to use community relations as their main strategy. Secondly, the researcher conducted observation in PT. SAU for a determined period of time. Thirdly, the researcher also collected secondary data to back up his findings. Using a thematic data analysis method, the study finds that community relations is internalized as a core corporate value in PT SAU and adopted as the basis for every single business development.The study also finds that community relations is indeed used as PT SAU’s main strategy to shape a positive corporate reputation in the eyes of its stakeholders. In addition to that, the study also finds that community relations has not only resulted in a positive corporate reputation, but also corporate sustainability of PT SAU – which is evidenced by the length of PT SAU’s existence for 48 years since 1966. However, PT SAU’s corporate sustainability will not be discussed in depth in this study, but instead will only be put forth as a future research recommendation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tini Kartini
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1979
899.209 TIN d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Angklung, is one of the instrument made of bamboo which's popular in west Java, had been known since the clasic era (around 9 to 14 century). at first, angklung was used in traditional ceremony that related with agriculture, such as: ritual to Dewi Sri. Now, angklung is as an instrument for entertaining"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Salmah Gosse
"Tesis ini berjudul "Opu Daeng Risaju dari Bangsawan Sampai Tokoh Pergerakan (1930-1950)". Masalah dalam penulisan tesis ini yaitu pertama, apa yang melatarbelakangi Opu Daeng Risaju aktif di PSII walaupun dia mendapat tekanan, baik dari kalangan bangsawan di kerajaan Luwu dan pemerintah kolonial Belanda karena status Opu Daeng Risaju sebagai keturunan bangsawan. Kedua sebagai seorang wanita pada masa itu, Opu Daeng Risaju memberikan gambaran yang unik, dalam arti apakah kegiatan Opu Daeng Risaju tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya Bugis terutama berkaitan dengan nilai martabat sebagai wanita,
Kedua permasalahan tersebut dapat dijelaskan pertama yaitu kedudukan Opu Daeng Risaju di PSII dapat dinilai memiliki rasa pesse/pacce yaitu membangun nilai solidaritas karena pada saat itu rakyat menderita akibat penjajahan. Sementara itu tekanan baik dari kalangan bangsawan maupun Belanda terhadap Opu Daeng Risaju dapat dinilai siri', karena sudah menyangkut kehormatan diri Opu Daeng Risaju. Akibatnya Opu Daeng Risaju melakukan pemberontakan dalam bentuk kegiatan di PSII. Secara teoretis pemberontakan Opu Daeng Risaju terjadi karena tekanan sehingga menimbulkan sikap frustasi. Menurut teori deprivasi relatif (relative deprivation), suatu pemberontakan timbul karena adanya dorongan psikologis yang bersifat agresif yaitu frustasi. Jawaban masalah kedua dapat dijelaskan dengan hubungan antara Opu Daeng Risaju dengan Andi Djemma (Datu Luwu), yang kemudian membuat Opu Daeng Risaju semakin intensif dalam kegiatan politik. Dalam budaya Bugis hubungan tersebut akan membangun konsep budaya masseddi siri'. Konsep ini dapat ditafsirkan adanya kewajiban rakyat untuk mengabdikan dirinya untuk membela kehormatan negara dan bangsa, tanpa melihat jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Apabila ada orang yang keluar dari komitmen ini, maka orang tersebut dianggap melawan nilai budaya atau dapat dianggap sebagai pengkhianat. Orang ini dianggap tidak konsisten.
Opu Daeng Risaju sebagai seorang wanita, dilihat dari nilai-nilai budaya Bugis tidak dapat dianggap sebagai penyimpangan terhadap adat. Kegiatan politik Opu Daeng Risaju sesungguhnya sebagai implementasi dari siri' itu sendiri. Sedangkan siri' merupakan inti utama dari kebudayaan masyarakat Bugis."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T1528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hans Daeng
Ende, Flores: Nusa Indah, 1970
330.9 HAN i (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlan Darise
Jakarta: Indeks, 2006
352 NUR p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Natsir, 1964-
Yogyakarta: Kepel Pess, 2017
290 NAT r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Effendi
"Rahman Arge merupakan seniman terkemuka di Ujungpandang serta telah mempunyai nama di tingkat Nasional. Dalam perjalanan panjang karir kesenimanannya, 1950-an hingga 1990-an, ia sudah menghasilkan sejumlah besar puisi, cerpen, esai, kritik seni, dan drama. Arge juga dikenal sebagai sutradara dan aktor teater yang handal, pendiri Teater Makassar (TM), dan pemain film. Di samping itu, ia pernah memimpin Dewan Kesenian Makassar (DAM), Badan Koordinasi Kesenian Nasional Indonesia (BKKNI) Sulawesi Selatan, Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Cabang Sulsel, dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sulsel selama beberapa periode.
Pada awal Orde Baru Rahman Arge menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan dan sejak itu terus-menerus tercatat sebagai anggota lembaga tersebut. Terakhir ia bahkan berhasil menjadi anggota DPR/MPR-RI mewakili Golongan Karya (Golkar) Sulawesi Selatan. Kini selain bertugas di Komisi I DPR-RI, Arge juga menduduki jabatan Wakil Ketua Pengurus Besar Parfi dan Anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat.
Untuk pencapaian prestasinya di bidang drama, pada tahun 1977 Pemerintah RI memberikan "Hadiah Seni" kepada Arge. Sementara itu, Pemerintah Jepang mengundangnya meninjau kehidupan perfilman di Jepang pada tahun 1979 setelah ia menulis banyak kritik atas film-film Jepang. Adapun dalam bidang perfilman, Arge pernah menerima penghargaan sebagai "Aktor Harapan Terbaik I" (FFI 1978) dan "Aktor Pembantu Pria Terbaik" (FFI 1991).
Sedikitnya ada 12 naskah drama yang telah ditulisnya dari paruh akhir tahun 1950-an hingga saat ini. Banyak di antaranya yang, disutradarai maupun dimainkannya sendiri bersama Teater Makassar. Lewat kelompok teater itu ia pun beberapa kali mementaskan naskah-naskah drama penulis Indonesia kenamaan maupun naskah-naskah terjemahan. Dapat dikatakan Teater Makassar dan Rahman Arge sukar dipisahkan satu sama lain. Kelompok itu tidak hanya memperkenalkan lebih luas karya-karya drama Arge serta memantapkan keberadaan drama modern di Ujungpandang, tetapi juga mengukuhkan kehadiran Arge di percaturan sastra-drama/teater Nasional melalui forum semacam "Temu Teater" yang rutin diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) sejak awal Orde Baru hingga paruh akhir tahun 1980-an.
Pada "Temu Teater Enam Kota" di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, tahun 1978, Teater Makassar menampilkan karya Arge berjudul "I Tolok Daeng Magassing" (ITDM). Tidak seperti pada beberapa temu teater sebelumnya, pementasan drama itu disutradarai oleh Aspar Paturusi. Kehadiran Aspar di forum tersebut menandai suatu regenerasi di Teater Makassar pada akhir tahun 1970-an itu. Sepeninggal Arge, Aspar kemudian tampil memimpin Teater Makassar dan menulis serta menyutradarai sejumlah pementasan kelompok tersebut. Dua di antara drama yang ditulis dan disutradarai Aspar ditampilkan di forum Temu Teater DKJ, yaitu "Samindara" (1982) dan "Perahu Nuh II" (1985).
Meskipun sejak Temu Teater 1976 Arge lewat drama "Opa" telah terlihat membawa pembaharuan, namun dengan drama ITDM ia menunjukkan puncak pencapaian karya sastra-drama/teaternya. Dalam salah satu tulisannya, Ikranagara (1993) menilai drama yang bertolak dari cerita rakyat Makassar itu sebagai drama yang menegaskan keeenderungan "post-modern Indonesia" yang antara lain berciri eksperimental dan pengolahan khazanah seni daerah/tradisional."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>