Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30169 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Husein Tanusasmita
1976
S2276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esi Erawati
"Perkembangan lembaga amil zakat nasional saat ini menempatkan Lembaga X pada urutan ke-3 penghimpunan dari 10 lembaga sejenis yang diperbandingkan oleh Forum Zakat (2004). Dalam rangka menghadapi persaingan yang terjadi, lembaga X memeiliki permasalahan yang harus segera diatasi, yaitu masalah kurangnya kompetensi tenaga penjualnya. Padahal tenaga penjual merupakan ujung tombak bagi lembaga karena merekalah yang secara langsung behubungan dengan konsumen/pengguna jasa. Kompetensi yang perlu ditingkatkan meliputi kemampuan presentasi, kemampuan negosiasi, kemampuan dalam memberikan pelayanan memuaskan serta penampilan diri.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis mengajukan program pelatihan menjual Pelayanan Prima yang didalamnya diberikan materi berupa: strategi penjualan produk sosial lembaga X, keterampilan komunikasi, presentasi, negosiasi, dan kepuasan pelanggan. Program pelatihan ini disertai pula dengan alat evaluasi pelatihan sebagaimana yang dikemukankan oleh Philips (1997) yaitu Reaction & Planned Action berupa evaluasi reaksi dan rencana tiga bulan ke depan, Learning berupa pre-test dan post-test serta Job application berupa daftar periksa perilaku yang ditujukan pada peserta pelatihan dan atasan peserta."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julius Hanafi Pertamana
"Latar Belakang Penelitian
Kapasitas kerja fisik (KKF, physical working capacity) yaitu derajat metabolisme (kerja) yang dapat dicapai oleh seseorang. KKF menilai kesanggupan seseorang untuk melakukan kerja fisik dinamis berat yang berlangsung dalam waktu relatif cukup lama (1).
WHO (1969) merumuskan bahwa physical performance capacity atau potensi untuk mencapai prestasi dari segi fisik, ditentukan oleh daya aerobik maksimum dan kapasitasnya, daya anaerobik maksimum dan kapasitasnya, kekuatan otot maksimum serta ketahanannya, koordinasi sistem neuromuskuler dan toleansi subjektif terhadap kerja (2).
Di laboratorium Ilmu Faal, KKF diukur dari daya tangkap oksigen maksimum atau daya aerobik maksimum yang disingkat sebagai V02 max. Tetapi hingga saat ini belum ada indikator kuantitatif baku yang dapat digunakan secara pasti sebagai prasyarat tercapainya optimasi latihan berupa peningkatan KKF yang nyata (1).
Mengingat dalam setiap kerja fisik tubuh memperoleh energi dari hasil metabolisme aerob dan anaerob (3,4), maka selain pengukuran V02 max. yang mengukur sistem kardiorespirasi (aerobik), perlu pula dilakukan pengukuran kadar asam laktat (AL) darah yang menilai kemampuan anaerobik tubuh.
Kemampuan anaerobik ini menjadi lebih penting setelah diketahui bahwa endurance performance mempunyai korelasi lebih baik terhadap AL daripada V02 max. (5).
"
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukiono
Jakarta: UI Publishing, 2019
658.81 LUK e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Subandi
"Strategic environmental developments in the global and regional levels pose a threat to the country, both military and non military threat that requires a state of readiness to conduct a precaution. One step is to hold enemy's preparedness to defend the country program for all people. In this case the community must have the spirit of nationalism, patriotism, love of the homeland and the physical ability and discipline to defend the country when the country is in a state of war against an enemy. Defending the country is very important for Indonesia given the country's defense system is a defense system of the universe where the people are supporting components that must be ready to defend the country from the threat of the enemy. Readiness required juridical, human resources, budget, infrastructure and cultural in organizing to defend the state program."
Bogor: Universitas Pertahanan Indonesia, 2015
345 JPUPI 5:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pietersz, Edward J
"Keberhasilan Perusahaan Umum Listrik Negara menyediakan tenaga listrik dalam jumlah yang memadai bagi keperluan Pembangunan Nasional yang sedang dilaksanakan sekarang ini memerlukan pegawai-pegawai tekhnik yang mempunyal pengetahuan dan keterampllan tinggi. Untuk itu diperlukan suatu pelaksanaan program pendidikan dan latihan. Keberhasilan pelaksanaan program pendidikan dan latihan tersebut, tergantung dari beberapa hal yang menunjang seperti pemillhan peserta, pendidik dan pelatlh, kurikulum, metode pendidlkan dan latihan, fasilltas pendidikan dan latihan, serta dana dan biaya. Skripsi ini ingin nelihat bagaimana pelaksanaan program pendidikan dan latihan Pusat Listrik Tenaga Disel bagi para pegawai tekhnik Perusahaan Umum Listrik Negara. Didalam penulisan skripsi ini, penelltian yang dllaksanakan bersifat deskriptif analitis dimana dalam pengumpulan data diIgunakan dua metode yaitu studi kepustakaan dan studi lapangan.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pelaksanaan program pendidikan dan latihan Pusat Listrik Tenaga Disel bagi para pegawai tekhnik Perusahaan umum Listrik Negara telah berhasil dengan balk. Dengan demikian pelaksanaan program pendidikan dan latihan PLTD agar tetap dilaksanakan dengan terus mengikuti perkembangan tekhnologi sehingga pengetahuan dan keterampilan para pegawai tekhnik selalu dapat disesuaikan dengan perkembangan tekhnologi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Handayani
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Wahyudi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara faktor latar belakang pendidikan peserta, sebagai bagian dari karakteristik peserta, kemampuan instruktur, proses interaksi belajar mengajar dan ketersediaan fasilitas pelatihan dengan tingkat keberhasilan dalam mengikuti uji keterampilan bagi calon TKI bidang penatalaksana rumah tangga. Di samping itu, juga untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas pelatihannya, ditinjau dari tingkat reaksi peserta dan tingkat hasil belajar. Hal ini didasari kenyataan adanya disparitas masukan dan proses penyelenggaraan pelatihan antar BLK-LN.
Unit analisis penelitian ini adalah individu peserta uji keterampilan, dengan sampel sejumlah 80 orang yang terpilih dari penarikan secara berkelompok sederhana. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kombinasi dari teknik angket, observasi, studi kepustakaan dan wawancara. Sedangkan untuk melakukan analisis data digunakan teknik korelasi dan regresi baik sederhana, parsial maupun berganda.
Secara umum hasil penelitian menjelaskan bahwa berdasarkan analisis korelasi dan regresi sederhana, keempat faktor yang dipilih dalam penelitian ini, memiliki derajat keeratan hubungan yang signifikan dengan nilai skor uji keterampilan. Sedangkan berdasarkan atas analisis korelasi parsial dan analisis regresi berganda, temyata proses interaksi belajar mengajar, tidak menunjukkan adanya pengaruh dan kontribusi yang signifikan dengan nilai skor uji keterampilan, sedangkan ketiga lainnya signifikan menentukan nilai skor uji keterampilan sebesar 78,1 %. Dari analisis efektivitas pelatihan dapat dijelaskan bahwa tingkat reaksi dan tanggapan peserta terhadap isi dan proses pelatihan di BLK-LN Aji Ayah Bunda Sejati sebesar 92,1 % dari kriteria yang ditentukan, atau berada pada posisi mendekati sangat baik. Sedangkan tingkat belajar, dijelaskan bahwa pelatihan telah secara efektif meningkatkan pengetahuan dan kemampuan belajar sebesar 41,8 %.
Implikasi dari penelitian ini diharapkan akan menjadi acuan dalam melakukan perbaikan kinerja BLK-LN, yaitu penyempurnaan .fasilitas pelatihan yang ada di BLK-LN dan rekrutmen calon peserta yang memenuhi standar minimal oleh perusahaan pengerah jasa TKI."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T9864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Purwina Laksmi Suntari
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara persepsi akan dukungan organisasi (P05), kepuasan kerja (JS), komitmen terhadap organisasi (OC), dan kemauan untuk ke luar dari organisasi (ITL) pada tenaga penjual. Secara spesifik, dalam penelitian ini dilakukan analisis untuk melihat hubungan dan pengaruh antar dimensi dalam model yang digunakan, serta peran OC sebagai mediator penghubung antara PO5 dan JS dengan ITL. Hal ini panting untuk diketahui, mengingat tenaga penjual merupakan ujung tombak dalam suatu organisasi, dan turnover pada kelompok ini akan berpengaruh terhadap kinerja bisnis dan operasionalisasi organisasi sehari-hari.
Secara teoritis dan berdasarkan hasil penelitian terdahulu, diketahui bahwa jika tenaga penjual memiliki komitmen terhadap organisasi tempatnya bekerja; baik komitmen afektif, komitmen kontinyuitas, maupun komitmen normatif; maka kemauannya untuk ke luar dari organisasi pun rendah. Seiring dengan rendahnya ITL, maka kemungkinan terjadinya turnover aktual pun akan menurun. Adanya komitmen ini dapat terwujud bila tenaga penjual di organisasi merasa puas dengan berbagai aspek dalam pekerjaannya dan mempersepsikan bahwa organisasi memberikan dukungan.
Penelitian yang menggunakan metode eksplanatif ini dilakukan pada buian Februari sampai dengan Juni 2004, dengan cara menyebarkan kuesioner. Pemilihan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sampel purposif (purposive sampling). Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 104 orang tenaga penjual, dari 48 perusahan di 10 bidang usaha di Jakarta.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 10.0 dan teknik structure equation modeling (SEM) dalam LISREL 8.30, guna memperoleh statistik deskriptif, melihat hubungan dan pengaruh antar dimensi, serta menguji model hubungan struktural yang digunakan dalam penelitian ini.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa POS dan JS secara signifikan mempengaruhi terbentuknya komitmen afektif dan normatif pada tenaga penjual yang menjadi responden penelitian. Kedua komponen komitmen ini secara signifikan juga mempengaruhi ITL dari tenaga penjual. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga penjual yang mempersepsikan organisasi mendukung dirinya dan merasa puas dengan berbagai aspek dalam pekerjaannya, akan memiliki keterikatan emosional ataupun kewajiban moral, yang menyebabkan ITL menjadi rendah. Namun, penelitian ini belum dapat membuktikan bahwa tenaga penjual yang mempersepsikan organisasi tidak memberikan dukungan dan merasa tidak puas dengan pekerjaannya, akan tetap bertahan di organisasi karena takut kehilangan hal-hal yang selama ini menguntungkan.
Melalui pengujian kecocokan model, diketahui bahwa model awal yang diajukan peneliti belum dapat dikatakan sesuai dengan data. Dari pengujian mediasi, ditemukan pula bahwa OC bukan merupakan mediator yang menghubungkan POS dan JS dengan ITL dari tenaga penjual. Adapun model yang sesuai dengan data, baik melalui pengujian kecocokan model maupun pengujian mediasi, adalah alternatif model II, yang menempatkan OC sebagai prediktor dari JS, dan JS berperan sebagai mediator penghubung antara QC dan ITL dari tenaga penjual di Jakarta. POS yang secara signifikan memiliki pengaruh terhadap OC maupun JS dalam penelitian ini, temyata kurang sesuai untuk dimasukkan dalam model.
Mengacu pada altematif model II, teriihat bahwa tenaga penjual yang memiliki keterlibatan emosional atau kewajiban moral untuk tetap tinggal di organisasi, akan merasa puss dengan pekerjaannya, yang selanjutnya akan mempengaruhi kemauan tenaga penjual untuk ke luar dari organisasi. OC jugs memiliki pengaruh terhadap ITL, namun bersifat tidak langsung, dan dimediasi oleh JS.
Untuk organisasi, hasil penelitian ini menegaskan pentingnya OC pada tenaga penjual, karena dimensi ini memiliki pengaruh terhadap kemauan untuk ke luar dari organisasi. Namun, karena pengaruh ini bersifat tidak langsung, melainkan dimediasi oleh JS, maka pihak manajemen juga harus memperhatikan kepuasan tenaga penjual akan berbagai macam aspek yang ada dalam pekerjaan, terutama aspek penghargaan, upah, dan supervisi. Untuk pengembangan penelitian, ada baiknya bila dilakukan penelitian mengenai peran POS dan faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya OC pada tenaga penjual."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>