Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191769 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Misan
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelakasanaan program pemberdayaan melalui pendampingan yang dilakukan Kalyanamitra pada suatu Komunitas di Prumpung.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yakni metode yang bertujuan untuk menggali secara mendalam mengenai suatu peristiwa atau kejadian tertentu secara deskriptif.
Hasil dari penelitian ini adalah pada proses pemberdayaan melalui pendampingan harus dipersiapkan sedini mungkin, seperti persiapan tenaga pendamping dan metode yang tepat untuk melakukan intervensi komunitas. Selain itu, juga perlu memperhatikan potensi dan tantangan yang ada pada suatu wilayah tertentu agar selama program tersebut berjalan potensi tersebut bisa dimanfaatkan dan tantangannya bisa diminimalisir.

This study aims to describe exercising their empowerment through mentoring programs conducted Kalyanamitra on a Community in Prumpung. Method used in this study is the qualitative method that aims to explore indepth about a particular event or events descriptively.
The results of this study is in the process of empowerment through mentoring should be prepared as early as possible, such as the preparation of mentors and the appropriate method to perform community intervention. In addition, also need to consider the potential and challenges that exist in a particular region so long as the program runs this potential can be harnessed and the challenge can be minimized.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28665
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Dayana
"Penelitian ini mendeskripsikan program pemberdayaan perempuan melalui kegiatan pendidikan kewirausahaan yang dilaksanakan oleh Dreamdelion di RW 04 Manggarai, Jakarta Selatan, dengan target sasaran ibu rumah tangga dengan golongan ekonomi menengah kebawah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis deskriptif. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan melalui kegiatan pendidikan kewirausahaan dilaksanakan sesuai dengan tahapan pemberdayaan masyarakat, walaupun belum dilaksanakan dengan maksimal. Program ini telah memberikan manfaat bagi peserta programnya, diantaranya adalah dengan peningkatan pengetahuan dan pemberian keterampilan kepada peserta program. Dalam penelitian ini akan dijelaskan pula faktor pendukung dan penghambat yang dialami selama proses pemberdayaan perempuan berlangsung.

The research describe about women empowerment through entrepreneurship education program conduct by Dreamdelion in RW 04 Manggarai, South Jakarta with the middle-low housewife groups as a target. The research is qualitative descriptive interpretive. The research show that women empowerment through entrepreneurship education had been carried out well based on the community empowerment, although it isn’t carried out maximum. The program already give benefits to its member, such as increase knowledge and skill capacity. In this research will also describe about the supporting and barrier factors during the women empowerment processes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Setyani
"Kemandirian klien pemasyarakatan dapat terwujud apabila klien mendapatkan pendampingan yang baik dari orang terdekatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku mandiri klien pemasyarakatan dalam proses pengembangan kemandirian, mengetahui bentuk pendampingan sosial yang diterima oleh klien pemasyarakatan guna pengembangan kemandirian serta pelaksanaan bimbingan kemandirian di Bapas Kelas I Jakarta Pusat guna mendukung pengembangan kemandirian klien pemasyarakatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan studi literatur, wawancara mendalam dan observasi, sedangkan informan dalam penelitian ini adalah tujuh orang klien dewasa yang telah bekerja, dua orang anggota keluarga klien, satu orang tokoh masyarakat, dan tiga orang pembimbing kemasyarakatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada klien yang mendapatkan stigma negatif dari masyarakat, namun klien mampu mengembangkan kemandiriannya berkat pendampingan yang diberikan dari orang terdekatnya. Klien yang telah mandiri memiliki perilaku mampu mengidentifikasi dan memecahkan masalah, menguatkan diri untuk menjadi lebih baik, mampu mengembangkan potensi diri serta mampu mengakses lapangan pekerjaan sesuai keterampilan yang dimiliki. Selain itu, klien juga mendapatkan pendampingan dari keluarga dan pembimbing kemasyarakatannya berupa sikap menerima klien kembali, dukungan, saran serta informasi yang berhubungan dengan pengembangan potensi dirinya. Klien belum mendapatkan pendampingan sosial dari masyarakat karena ada rasa ketidakpedulian masyarakat terhadap upaya klien untuk mandiri. Masyarakat sekitar tempat tinggal klien hanya sebatas memenuhi hak sosial klien dengan menerima kembali keberadaan klien di lingkungan dan belum memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan kemandiriannya.
The self-reliance of correctional clients can be realized if the client gets good assistance from the people closest to him. This study aims to describe the self-reliance behavior of correctional clients in the process of developing self-reliance, to find out the forms of social assistance received by correctional clients for the development of self-reliance and the implementation of self-reliance guidance at Correctional Center in Central Jakarta for supporting correctional client independence development. This study uses a qualitative approach with a descriptive design. Data gathering techniques include literature and documentary search, in-depth interviews and observations, while the informants in this study were seven adult clients who had worked, two members of the clients family, one community leader, and three community counselors. This study result described that there are still clients who get a negatif stigma from the community, but clients are able to develop their self-reliance thanks to the assistance provided from their closest people.The client who has independent has a behavior able to identified and solved their problem, reinforced themselves to be better, be able to developing their potency and be able to has a job accessed which could appropriate with their skills. Moreover, the clients also got a good social assistance from their family and community mentors in the form of accepting returning clients, support, advices and information which connected with their potential development. The client has not received social assistance from the community because there is a sense of public indifference to the clients efforts to be independent.Their neighborhood society just fulfilled client social rights with reacceptance them in society and has not paid more attention to the development of its self-reliance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Martgiani Soehartami
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Haliza
"Skripsi ini membahas tentang proses pelaksanaan Program Keluarga Harapan dalam upaya pemberdayaan penerima program di PKH Jakarta Selatan dengan menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi langsung ibu KPM diperlukan dalam merancang kegiatan pemberdayaan di PKH; dibutuhkan fasilitator lebih banyak dan pendamping PKH perlu dilatih dan memiliki kompetensi khusus agar pemberdayaan yang dilakukan dapat efektif; dan perlu ada kemauan dari ibu KPM itu sendiri untuk mau mandiri dan berdaya.

This thesis discusses the process of implementing the Family of Hope Program in an effort to empower program recipients in PKH South Jakarta by using the concept of community empowerment. This research is a qualitative research with a descriptive design. The results showed that the direct participation of KPM mothers was needed in designing empowerment activities in PKH; more facilitators are needed and PKH Facilitators need to be trained and have special competencies so that the empowerment can be carried out effectively; and there needs to be a willingness from the KPM mother herself to want to be independent and empowered."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Rini Zafira Ningrum
"Penelitian ini tentang upaya pemberdayaan komunitas perempuan yang dibahas dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Urgensi dilakukannya penelitian ini adalah terungkapnya upaya-upaya pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh KPSW Nurhikmah sebagai lembaga keuangan mikro (LKM) atau microfinance institution (MFIs). Penelitian ini dilakukan dalam waktu tujuh bulan, sepanjang 2021-2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, teknik pemilihan informan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan total 7 informan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan analisis data dilakukan dengan open coding, axial coding, dan selective coding. Penelitian dilakukan di KPSW Nurhikmah karena KPSW Nurhikmah merupakan koperasi wanita yang berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Koperasi Terbaik Tahun 2015 dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DKI Jakarta, serta menurut anggota koperasi, KPSW Nurhikmah telah memberdayakan mereka secara baik. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa upaya pemberdayan dilakukan oleh KPSW Nurhikmah, yaitu dengan pengembangan kapasitas perempuan di lingkup personal, ekonomi, dan kepemimpinan serta dengan melakukan pemberian kredit mikro. Setelah dilakukan upaya pemberdayaan terdapat perubahan yang dirasakan oleh komunitas perempuan tersebut, yaitu perubahan pada aspek personal seperti peningkatan daya yang mereka miliki, seperti kepercayaan diri, keberanian untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dan dipikirkan, keberanian untuk mengungkapkan hal yang membuat mereka merasa tidak nyaman, kemampuan untuk mendengarkan orang lain tanpa menghakimi, keberanian dan kemampuan untuk berbicara di depan publik, kemampuan untuk mengaplikasikan konsep kesetaraan gender dalam keseharian, kemampuan untuk mengelola keuangan dengan memisahkan kebutuhan dan keinginan, memiliki keterampilan manajemen usaha mikro, serta peningkatan penghasilan. Jadi, dari penelitian ini terungkap bahwa terdapat upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh KPSW Nurhikmah dengan melakukan pengembangan kapasitas terhadap anggota perempuan dan dengan pemberian kredit mikro terhadap anggota perempuan, serta terdapat perubahan meningkatnya keberdayaan anggota perempuan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, terutama untuk mata kuliah ix Universitas Indonesia intervensi komunitas dan pengembangan masyarakat, dan mata kuliah dimensi sosial ekonomi bagi kesejahteraan sosial.

This study discusses efforts to empower women from the Social Welfare Studies. The urgency of this research is the disclosure of women empowerment efforts carried out by KPSW Nurhikmah as one of microfinance institutions (MFIs). This study uses a qualitative approach with descriptive research type, the informant selection technique in this study uses purposive sampling with a total pf 7 informants, data collection is carried out using in-depth interviews and data analysis is carried out by open coding, axial coding, and selective coding. The research was conducted at KPSW Nurhikmah because KPSW Nurhikmah is a women's cooperative that won an award as the Best Cooperative of 2015 from Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DKI Jakarta and according to cooperative members, KPSW Nurhikmah has empowered them well. The results of this study explain that there are empowerment efforts carried out by building the capacity of women in the personal, economic, and leadership spheres as well as by providing microcredit. After the empowerment efforts were carried out, there were changes felt by the women's community, namely the increase in their strengths, such as self-confidence, the courage to express what they felt and thought, the courage to express things that made them feel uncomfortable, the ability to listen to others without judgment, courage and ability to speak in public, ability to apply the concept of gender equality in daily life, ability to manage finances by separating needs and wants, have micro business management skills, and increase income. So, from this research it is revealed that there are empowerment carried out by doing capacity building programs for women and by providing microcredit to women, and there are changes felt by the women. The results of this study are expected to contribute to the Social Welfare Studies Programe, especially for the course of community intervention and community development, and socio-economic dimensions for social welfare courses."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kanita
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui garnbaran umum tentang korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan peran Lembaga Kalyanamitra Jakarta dalam menanganai kasus KDRT serta mengidentifikasi faktor penghambat dan faktor pendukung yang dihadapi oleh lembaga tersebut dalam penanganan kasus kekerasan. Fenomena ini diambil karena kekerasan dan ketidakberdayaan (powerless) lingkup KDRT kini semakin menonjol, dan menurut data yang ada setiap tahun kasus tindak kekerasan dalam rumah tangga ini mengalami peningkatan baik secara kuantitas maupun kualitas, sementara upaya-upaya dari pihak terkait untuk mengatasi masalah tersebut juga sangat terbatas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode lebih ditekankan pada verstehen, yaitu memberi tekanan interpretatif terhadap pemahaman informan penelitian. Pemilihan informan dilakukan dengan non-probability sampling yang meliputi dewan pimpinan Lembaga Kalyanamitra, Koordinator Divisi Pendampingan, Pendamping lapangan, psikolog dan korban KDRT. Untuk mengumpulkan data dari penelitian ini digunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interview), observasi partisipan dan studi dokumentasi. Ketiga teknik ini digunakan untuk saling melengkapi, sehingga dapat mengungkap realitas sosial dari berbagai jawaban informan. Adapun teori yang dijadikan rujukan dan kerangka analisis dalam penelitian ini adalah teori proses pekerjaan sosial (social work process) yang dikemukakan oleh Compton & Galaway (1994) yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial, termasuk dalam penanganan kasus korban KDRT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam konteks ini, kasus kekerasan suami terhadap istri masih dipandang sebagai aib, bila dibawa ke sektor publik atau diperkarakan secara hukum, tetapi dianggap sebagai kewajaran, yaitu sebagai bentuk pendisiplinan suami terhadap istri. Secara sosiologis, mereka lebih tepat disebut korban-korban tindak kekerasan suami terhadap istri atau KDRT. Pemahaman ini berangkat dari realitas bahwa sebagian besar dari mereka merupakan korban kejahatan dalam rumah tangga yang mengakibatkan timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, ekonomi dan psikologis, juga termasuk menerima ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang dalam lingkup rumah tangga.
Penelitian ini menemukan bahwa bentuk kekerasan yang paling banyak dialami korban adalah kekerasan ganda dan pada umumnya korban tidak menyangka kalau suami korban akan tega melakukan kekerasan terhadapnya. Dampak kekerasan yang dialami oleh korban adalah menimbulkan trauma fisik dan psikologis yang berlangsung lama (jangka panjang), menimbulkan kerugian moril dan materil, bahkan ada korban yang mengalami depresi berat sehingga membutuhkan pendampingan psikiater dan sampai sekarang kondisi jiwanya labil.
Kendala yang dihadapi lembaga dalam proses penanganan kasus korban tindak kekerasan dalam rumah tangga terkait dengan keterbatasan dana dan tidak dimilikinya tenaga pengacara untuk menangani kasus ligitasi; tidak adanya peraturan perundang-undangan yang secara khusus mengatur anti-KDRT, sikap pelaku dan keluarga korban pada umumnya tak peduli terhadap program yang diselenggarakan Lembaga Kalyanamitra, dan sikap korban sendiri yang cenderung mengalah, pasrah dan ketidaktahuan dalam mencari akses bantuan.
Berdasarkan temuan penelitian ini, maka disarankan kepada Lembaga kalyanamitra untuk : menggali dana dari funding lain (fundraising), membentuk network yang solid dengan stakeholder dan pihak terkait di tingkat lokal, nasional maupun internasional sehingga basis sosial Lembaga Kalyanamitra kuat dan isue KDRT diangkat sebagai isue politis, perlu dipersiapkan petugas khusus yang menangani data pendukung (case record), merekrut atau mendidik pendamping yang berpendidikan ilmu pekerjaan sosial, tanggung jawab pendamping sesuai dengan jumlah korban dampingannya hingga proses penanganan selesai dan perlunya membuat kontrak penanganan antara korban dan lembaga."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13328
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Margareth Gondosari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S6044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Meilita Sugiana
"Tesis ini membahas tentang pelaksanaan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang ada di wilayah Jakarta Selatan. Kelompok usaha bersama adalah salah satu program pemerintah melalui kementerian sosial untuk meminimalisasi angka kemiskinan di Indonesia. Jakarta sebagai pusat negara dengan kompleksitas masalah melaksanakan program ini pada tahun 2009. KUBE merupakan metode pendekatan yang terintegrasi dari keseluruhan proses kementerian sosial dalam rangka MPMK. KUBE tidak dimaksudkan untuk menggantikan keseluruhan prosedur kecuali untuk Program Bantuan Kesejahteraan Sosial Fakir Miskin yang mencakup Keseluruhan proses. Pembentukan KUBE dimulai dengan proses pembentukan kelompok sebagai hasil bimbingan sosial, pelatihan keterampilan berusaha, bantuan stimulans dan pendampingan. Pelaksanaan KUBE belum menjadi jawaban yang pasti dalam pengentasan kemiskinan di ibu kota. Jakarta selatan dipilih sebagai pilot project program ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kebijakan program KUBE sebagai bentuk penanggulangan kemiskinan melalui program pemberdayaan ekonomi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Jakarta Selatan da mengetahui hambatan dalam implementasi kebijakan program KUBE. Dalam pelaksanaannya kemampuan manajerial serta pemasaran dalam bentuk kemasan menjadi kendala yang dihadapi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara dengan narasumber yang sudah ditentukan.
Hasil penelitian ini menyarankan untuk melakukan penilaian terhadap kebutuhan kelompok sasaran. Selain itu Pendampingan terhadap KUBE perlu ditingkatkan dan dikembangkan sehingga efektivitas KUBE dalam meningkatkan keterampilan para anggota menjadi lebih tinggi dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan sasarannya secara lebih besar. Hambatan dari pelaksanaan program ini adalah pada implementasi program ini, banyaknya jenis usaha macet. Masih terbatasnya kemampuan dan keterampilan anggota juga menjadi hambatan tersendiri dalam pelaksanaan program ini.

The focus of this study is implementation of policy for Tackling Poverty through a program of economic empowerment group together (KUBE) in South Jakarta. Joint business group is one of the Government through the Ministry of social programs to minimize poverty rate in Indonesia. Jakarta as the Centre of the country with the complexity of the problems of implementing this program in 2009. KUBE is an integrated approach to the method from Social Departement of whole process in order MPKP. It is not intended to replace all the prosedure except for social walfare assistance programs that cover the entire process. Formution of KUBE began with the formation of the group as a result of process guidance, social skill training and assistance and mentoring stimulant. Implementation of the KUBE is not yet a definite answer in alleviating poverty in the capital. South Jakarta was chosen as a pilot project this program. Managerial capability in the implementation as well as marketing in the form of packaging to be obstacles faced. This research is a qualitative research using the method of data collection in the form of interviews. The interviewer is a pople who has a qualification to answer.
The results of this research suggest to carry out assessment of the needs of the target group. In addition to Mentoring KUBE needs to be improved and expanded so that its effectiveness in improving the skills of the KUBE members became higher and can ultimately increase revenue goals are bigger. The resistance of the implementation this programme is the implementation of this programme has many of bussiness to a standstill. Still limited abilities and skill of its member has also become a obstacles in the implementation of the programme.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31556
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadia Amanda
"Penelitian ini membahas tentang pemberdayaan dan aspek keberdayaan yatim duafa melalui program Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Jakarta yang dibahas dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan yatim duafa yang tidak mampu melanjutkan pendidikan tinggi dan mendapatkan pekerjaan layak akibat meninggalnya orang tua dan kemiskinan yang mereka alami. Sementara itu, pemberdayaan yatim duafa yang umumnya dilakukan oleh panti asuhan hanya dilakukan hingga mereka lulus sekolah menengah atas. Oleh karena itu, dibutuhkan pemberdayaan lebih lanjut bagi yatim duafa agar kesejahteraan mereka bisa tercapai. Penelitian ini didasari urgensi untuk mengungkap upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh organisasi nonpemerintah agar memberikan keberdayaan bagi yatim duafa. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan pemberdayaan yatim duafa melalui program MEC Jakarta serta aspek daya yatim duafa yang dikembangkan dalam program MEC Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2024. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi partisipan, serta studi literatur dan dokumentasi yang melibatkan dua belas informan, yaitu empat orang pelaksana program dan delapan orang peserta didik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan yatim duafa oleh MEC Jakarta yang berfokus di bidang bisnis digital terdiri dari ragam kegiatan berupa penerimaan peserta didik baru, masa orientasi peserta didik, kelas-kelas pendidikan dan pelatihan, pengabdian di Yatim Mandiri, magang di perusahaan, pengkaryaan atau bekerja, dan wisuda. Proses pemberdayaan yatim duafa terlihat dari adanya peningkatan kapasitas, pengetahuan, keterampilan, dan motivasi belajar peserta didik oleh kepala asrama, mentor, dan dosen MEC Jakarta. Strength perspective juga terdapat dalam berbagai kegiatan MEC Jakarta yang berfokus pada pengembangan kapasitas dan memperlihatkan bahwa MEC Jakarta lebih menekankan potensi yang dimiliki yatim duafa selaku peserta didik. Pemberdayaan dilakukan agar yatim duafa bisa memiliki daya atau “power”. Terdapat lima aspek daya yatim duafa yang dikembangkan dalam program ini, yaitu kekuatan untuk membuat pilihan pribadi dan menentukan kesempatan hidup, kekuatan untuk mendefinisikan kebutuhan, kekuatan untuk berpikir, kekuatan untuk mengakses dan memanfaatkan sumber daya, dan kekuatan untuk terlibat dengan kegiatan ekonomi. Kelima daya ini memungkinkan yatim duafa untuk mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa ragam kegiatan pemberdayaan dalam program MEC Jakarta menekankan pada potensi yatim duafa agar mereka dapat memiliki aspek keberdayaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial terutama pada mata kuliah Sistem Usaha Kesejahteraan Sosial dan Analisis Masalah Sosial.

This research is about empowerment and power aspects of underpivileged orphans through the Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Jakarta program which is discussed from the Social Welfare discipline. This research is motivated by the situation of orphans who are unable to continue higher education and get decent work due to the death of their parents and the poverty they experience. Meanwhile, the empowerment of underpivileged orphans which is generally done by orphanages is only carried out until they graduate from high school. Therefore, further empowerment is needed for underpivileged orphans so that their welfare can be achieved. This research is based on the urgency to uncover empowerment efforts by non-governmental organizations to provide empowerment for underpivileged orphans. This research aims to explain the empowerment of underpivileged orphans through the MEC Jakarta program as well as aspects of the power of underpivileged orphans developed in the MEC Jakarta program. This research uses a qualitative approach and descriptive research type which was conducted from March to June 2024. Data collection was carried out using in-depth interviews, participant observation, as well as literature and documentation studies involving twelve informants, namely four program implementers and eight students. The results of this research show that the empowerment of underpivileged orphans by MEC Jakarta which focuses on digital business consists of various activities such as admission of new students, student orientation, education and training classes, service at Yatim Mandiri, internships at companies, employment, and graduation. The process of empowering underpivileged orphans can be seen from increasing the capacity, knowledge, skills and learning motivation of students by the MEC Jakarta dormitory head, mentor and lecturer. The strength perspective is also found in various MEC Jakarta activities which focus on capacity development and show that MEC Jakarta places more emphasis on the potential of orphans as students. Empowerment is carried out so that underpivileged orphans can have power. There are five aspects of power developed in this program, namely power to make personal choices and determine life opportunities, power to define needs, power to think, power to access and utilize resources, and power to engage in economic activities. These five powers enable underpivileged orphans to change their lives for the better. The conclusion of this research shows that the various empowerment activities in the MEC Jakarta program emphasize the potential of underpivileged orphans so that they can have aspects of power. It is hoped that the results of this research can contribute to the development of Social Welfare Science, especially in the subjects of Social Welfare Delivery Systems and Analysis of Social Problems"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>