Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108205 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Halley Putra
"Untuk menyokong pembangunan nasional diperlukan peran lembagalembaga keuangan. Dalam rangka tersebut maka P.T. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat melakukan kegiatan-kegiatan perbankan diantaranya penyaluran dana lewat pemberian kredit. Kegiatan penyaluran kredit oleh bank mengandung resiko adanya kredit yang bermasalah. Untuk mengetahui permasalahan kredit bermasalah, maka penulis mengemukakan beberapa permasalahan. Penelitian ini dianalisis secara deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan yuridis sosiologis.
Dari penelitian disimpulkan penyelamatan kredit bermasalah pada umumnya dilakukan dengan penjadwalan kembali, persyaratan kembali, penataan kembali. Akibat hukumnya adalah dilakukan perubahan klausul perjanjian kredit atau membuat perjanjian kredit baru. Dalam penyelamatan kredit ini PT. BPD SUMBAR mengalami kendala di lapangan, sebagian besar disebabkan oleh watak atau kepribadian debitur yang kurang baik.

To support the national development takes the role of financial institutions. In order that the P.T. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat perform banking activities such as channeling funds through the provision of credit. Lending by banks is the risk of credit problems. To know the context of problem loans, the authors propose several problems. This study descriptively analyzed analytically using a juridical approach to sociological.
From the study concluded the rescue of problem loans is generally done by rescheduling, reconditioning, restructuring. Due to the law is made changes to the credit agreement clause or create a new credit agreement. In this credit rescue PT. BPD SUMBAR experienced obstacles in the field, largely due to the character or personality of the debtor that are less good.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T28652
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zarina Marta Dahlia
"Bank merupakan lembaga keuangan yang memilki peran penting dalam rangka kesejahteraan masyarakat melalui berbagai jenis kegiatan perbankan. Salah satunya adalah pemberian kredit. Pemberian kredit ini tentunya ditujukan agar debitur yang membutuhkan dana dapat mendapatkan pinjaman dan agar bank juga mendapat keuntungan dalam bentuk bunga. Dalam pemberian kredit, bank harus berpegang kepada prinsip kepercayaan karena uang yang dipinjamkan kepada debitur merupakan uang titipan dari nasabah yang lain, meskipun telah berhati-hati tidak menutup kemungkinan bahwa kredit yang diberikan dapat menjadi kredit bermasalah. Kredit bermasalah dapat timbul karena berbagai faktor. Bank akan selalu berusaha untuk meminimalkan angka kredit bermasalah, diantaranya melalui upaya restrukturisasi kredit. Melalui Penelitian dengan metode yuridis normatif, penelitian ini membahas mengenai tinjauan hukum perkreditan pada perbankan di Indonesia serta upaya restrukturisasi kredit bermasalah. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai upaya restrukturisasi kredit bermasalah antara PT. X dan PT. Y dengan Bank Z.

Banks play an important role in creating and alleviating social welfare through its? activities. One of which is providing loans. Loans are given so that the debtor in need would be able to have funds and the bank would also benefit from receiving interests. In providing loans, a bank must uphold the fiduciary principle as the money belongs to other clients that have placed their trust upon said bank. Even when Banks have done their tasks carefully, there is still a possibility for the loan to become a non-performing loan. Non-performing loans occur due to numerous factors. Bank will always try to minimize the number of non-performing loans, one of the ways is through loan restructuring. By using normative legal research, this research will discuss the legal aspects of loans in banking and also loan restructuring as a method to mitigate non-performing loans. This research will also discuss the loan restructuring agreement in the non-performing loan between PT. X and PT. Y with Bank. Z."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S61912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Furra Pisga Pemasela
"Pengawasan kredit adalah suatu hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja dalam suatu pemberian kredit perbankan. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kredit bermasalah perbankan adalah pengawasan kredit yang tidak maksimal. Dalam skripsi ini, akan dibahas perihal pengawasan kredit sebagai upaya pencegahan potensi kredit bermasalah pada bank BRI, dengan terlebih dahulu membahas perihal pemberian kredit dan kredit bermasalah yang ada pada bank BRI. Dalam penerapannya, bank BRI, sebagai salah satu bank umum tertua yang ada di Indonesia telah memenuhi dan melaksanakan ketentuan-ketentuan mengenai pengawasan kredit dengan baik. Sistem pengawasan kredit yang dibangun oleh bank BRI pun telah berhasil menjadi upaya pencegahan potensi kredit bermasalah pada bank BRI, yang ditegaskan dengan rendahnya angka non-performing loans pada bank BRI. Skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang mengacu pada hukum positif atau norma hukum tertulis, ditambah dengan data hasil wawancara untuk melengkapi.

Credit supervision is an important thing in credit distribution. One of many factors that make the non-performing loans is due to the non-maximal credit supervision of a bank. This research is aim to describe the credit supervision as an effort to prevent the non-performing loans potential at bank BRI, with the credit distribution and the non-performing loans description at first. In the implementation, BRI, as one of the oldest bank in Indonesia had fulfilled and performed the provisions of credit supervision appropriately. The system of credit supervision which applied by BRI had basically success to prevent the non-performing loans potential at BRI, reflected by the low rate of non-performing loans at BRI. This research is using juridical-normative method which refers to positive law or written norms law, and the interview report as an additional data.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meinyda Fachrani
"Bank berfungsi sebagai perantara antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang kekurangan dan memerlukan dana. Fungsi tersebut dijalankan melalui berbagai jenis usaha bank, salah satunya adalah pemberian kredit. Pada pelaksanaannya, kredit dapat tumbuh menjadi kredit bermasalah yang disebabkan oleh berbagai faktor. Bank selalu berusaha untuk meminimalkan besarnya kredit bermasalah, yang dilakukan melalui penyelamatan kredit bermasalah dengan restrukturisasi kredit.
Penelitian ini membahas mengenai kriteria kredit bermasalah yang dapat direstrukturisasi serta mekanismenya berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum (PBI 14/15/PBI/2012). Selain itu, dalam PBI tersebut juga diatur mengenai kewajiban bagi bank umum untuk memilikiperaturan internal mengenai restrukturisasi kredit.
Berdasarkan ketentuan tersebut, penulis menganalisis apakah penerapan restrukturisasi kredit pada Bank X berdasarkan peraturan internal Bank X telah sesuai dengan ketentuan PBI 14/15/PBI/2012. Dalam penelitian ini penulis berkesimpulan bahwa penerapan restrukturisasi kredit pada Bank X sudah sejalan dengan yang digariskan dalamPBI 14/15/PBI/2012.

Bank serves as financial intermediary between those who have surplus of funds and those who are lack of funds through various bank’s business activities. One of the bank’s business activities is to provide loan. In practice, that loan can become non-performing loan, caused by various reasons. Banks always make efforts to minimize the number of non-performing loans by doing loan restructuring.
This thesis explains about criteria of the non-performing loans that can be restructured, and the mechanism of loan restructuring based on Bank Indonesia Regulation No. 14/15/PBI/2012 (PBI 14/15/PBI/2012) concerning Assessment of Commercial Bank Asset Quality. PBI 14/15/PBI/2012 also regulates that banks are required to have internal regulation concerning loan restructuring.
Based on that provision, the author analyzes whether the implementation of loan restructuring in Bank X based on its internal regulation has complied with the provisions in PBI 14/15/PBI/2012. Along with this thesis, the author concludes that the implementation of loan restructuring in Bank X has complied with PBI 14/15/PBI/2012.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Yulianti
"Sektor perbankan berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan mempunyai peranan strategis dalam kegiatan perekonomian karena kegiatan usaha utamanya, menghimpun dana dan menyalurkan kredit. Dalam peningkatkan pembangunan ekonomi sangat diperlukan dana dalam jumlah besar, yang sebagian diperoleh melalui kegiatan perkreditan perbankan. Kredit bermasalah yang tidak dapat diselesaikan pada bank akan berpotensi berkurangnya modal bank. Bank yang tidak memenuhi ketentuan persyaratan modal minimum akan termasuk sebagai bank bermasalah. Oleh karena itu, bank harus dapat segera melakukan penyelesaian terhadap kredit bermasalah.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah penyelesaian kredit macet menurut hukum perbankan yang berlaku di Indonesia dan bagaimana penyelamatan kredit bermasalah melalui restrukturisasi yang dilakukan Bank Nagari kepada Hotel G. Penelitian ini dianalisis secara deskriptif analitis dengan menggunakan bentuk penelitian bersifat yuridis normatif.
Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa ada beberapa cara penyelesian kredit bermasalah, 1) Penyelesaian kredit bermasalah yang diatur oleh Bank Indonesia, 2) penyelesaian kredit bermasalah melalui negosiasi, litigasi dan atribrase, dan 3) penyelesaian kredit bermasalah pada Hotel G melalui restrukturisasi yang dilakukan oleh Bank Nagari.

The banking sector serves as a financial intermediary has a strategic role in economic activities as core business activities is raise funds and extend credit. In promoting economic development is very necessary funds in large quantities, which are obtained through bank lending activities. Non-performing loans that can not be resolved at the bank will potentially decrease the bank's capital. Banks do not comply with the minimum capital requirements will be included as a troubled bank. Therefore, banks should be able to immediately perform the completion of the credit crunch.
Formulation of the problem in this research is the loan resolution under applicable banking laws in Indonesia and how to rescue troubled debt restructuring undertaken by the Nagari Bank on G Hotel. This study analyzed using descriptive analytical research juridical normative studies.
In this study concluded that there are several ways settlement problem loans, 1) settlement of non-performing loans arranged by Indonesian Bank, 2) settlement of non-performing loans through negotiation, litigation and atribrase and 3) settlement of non-performing to G Hotel through restructuring undertaken by the Nagari Bank.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S54063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novtiko Putra
"Skripsi ini membahas mengenai penyelesaian kredit macet debitur kredit pemilikan rumah bank PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. Salah satu kegiatan usaha bank adalah memberikan kredit. Dalam hal ini PT. Bank Tabungan Negara, Tbk merupakan bank yang mempunyai keunggulan fasilitas kredit pemilikan rumah. PT. Bank Tabungan Negara, Tbk mempunyai pertumbuhan kredit pemilikan rumah yang cukup tinggi sehingga dengan adanya pertumbuhan yang tinggi ini PT. Bank Tabungan Negara, Tbk mempunyai risiko yang besar terhadap adanya kredit bermasalah atau macet pada debitur kredit pemilikan rumah. Hal ini dibuktikan dengan persentase non performing loan dari kredit pemilikan rumah dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017 yang mengalami peningkatan.
Dalam penulisan skripsi ini dibahas mengenai bagaimana penyelesaian kredit macet debitur kredit pemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara, Tbk Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian yuridis normatif yang menghasilkan tipologi penelitian deskriptif.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa PT. Bank Tabungan Negara, Tbk dalam menyelesaikan kredit macet debitur kredit pemilikan rumah dalam hal ini telah berusaha melaksanakan ketentuan dalam penyelesaian kredit macet namun masih ditemukan beberapa ketentuan dalam PBI Pelaksanaan Good Coorporate Governance dan POJK Penerapan Manejemen Risiko yang belum dilaksanakan dengan baik.
Dengan demikian, penulis menyarankan agar PT. Bank Tabungan Negara, Tbk harus menyelesaikan kredit macet debitur kredit pemilikan rumah dengan baik khususnya sesuai dengan yang diatur dalam PBI Pelaksanaan Good Corporate Governance dan POJK Penerapan Manajemen Risiko.

This thesis aims to study about on how the dispute settlement in terms of non performing mortgage loan between the debtor and the creditor in PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. One of the bank's business activity is giving loan. PT. Bank Tabungan Negara, Tbk has business specialty, which is financing housing credit program. PT. Bank Tabungan Negara, Tbk has mortgage loan that grows high and as a result, PT. Bank Tabungan Negara, Tbk has a great risk towards their non performing mortgage loan. It is clearly shown by data that the percentage of non performing mortgage loan from 2012 until 2017 seems uprising.
This final thesis explains about the mechanism for the dispute settlement of non performing mortgage loan in PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. from the perspective of debtor. The methods used in this thesis is normative juridical research that produces a descriptive research typology.
The final result found that PT. Bank Tabungan Negara, Tbk has tried to implemented all of the regulations regarding dispute settlement in terms of non performing loan mortgage loan. However, there are some provisions in PBI Regulations of Bank of Indonesia on Implementation of Good Corporate Governance and POJK Regulations of Otoritas Jasa Keuangan on Implementation of Risk Management that have not been implemented properly.
Thus, the author suggest that PT. Bank Tabungan Negara, Tbk should make sure that the mechanism for dispute settlement in terms of non performing mortgage loan is compatible with all the regulations, especially PBI Regulations of Bank of Indonesia on Implementation of Good Coorporate Governonce and POJK Regulations of Otoritas Jasa Keuangan on Implementation Execution of Risk Management.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liem, Joeng Liang
"Tesis ini membahas tentang probabilitas nasabah KPR Pt Bank xyz Tbk,untuk mengalami status NPL.(kolektibilitas 3-5 dalam tiga tahun pertama kredtnya.Jangka waktu tiga Tahun ke 2 sampai tahun ke-3 dari kreditnya.Sehubungan dengan data yang imbalance. dimana kondisi NPL,sangat kecil dan nilai variabel Y adalah kualitatif, maka metode yang digunakan untuk mengukuran dengan kurva lift."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29482
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tongki Lentari
"Sebagai sebuah lembaga keuangan, bank melakukan kegiatan penerimaan dana dari masyarakat dan penyaluran dana tersebut kepada masyarakat melalui fasilitas pemberian kredit. Suatu fasilitas kredit adalah pemberian prestasi oleh satu pihak (bank) kepada pihak lain (debitur/nasabah sebagai penerima kredit), dan pihak yang menerima prestasi berkewajiban mengembalikan prestasi tersebut pada jangka waktu tertentu dengan kontraprestasi (bunga) yang telah diperjanjikan. Dalam transaksi pemberian kredit para pihak menandatangani suatu perjanjian yang karenanya menurut pasal 1338 KUHPerdata mengikat dan berlaku sebagai undang-undang bagi pihak-pihak yang bersangkutan (bank dan penerima kredit). Namun pada kenyataannya, banyak kredit yang telah diberikan bank kepada nasabahnya tidak selalu berjalan lancar. Dalam perbankan ini disebut "KREDIT BERMASALAH". Kredit bank dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Ketiga yang terakhir inilah yang termasuk kredit bermasalah. Jadi kredit bermasalah adalah kredit yang tidak dapat dilunasi/dibayar kembali oleh debitur dengan benar dan baik, sesuai maksud dan atau syarat dan ketentuan yang sudah
diatur/diperjanjikan didalam perjanjian kredit. ''Kredit bermasalah" merupakan suatu masalah yang dapat merusak kesehatan bank dan berdampak negatip terhadap profitabilitas bank. Karena itu untuk menjaga kesinambungan usahanya bank perlu mengetahui penyebab timbulnya kredit bermasalah dan mencari jalan keluar untuk mengatasinya. Upaya yang dilakukan bank adalah menyelamatkan nasabah yang kurang lancar dan diragukan agar tidak menjadi macet, dan kredit yang telah macet dapat diupayakan agar pinjaman kepada bank dapat dikembalikan (tanpa melalui Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) dan atau Pengadilan Negeri (PN) yang memakan waktu yang lama dan biaya yang besar) Pada tahap pertama bank akan mencari apa yang menyebabkan kredit menjadi bermasalah. Selanjutnya bank melakukan tindakan penyelamatan berupa rescheduling, reconditioning, restrukturting atau kombinasi dari ketiganya. Langkah antisipasi tersebut bersifat kasuistis artinya upaya penyelamatan yang dilakukan diselesaikan secara kasus per kasus karena setiap faktor penyebab kredit bermasalah mempunyai cara penanganan yang berbeda."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1994
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Butarbutar, Berlin Victor Vyatra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor makroekonomi, yaitu pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), perubahan nilai tukar mata uang, perubahan tingkat inflasi dan faktor internal bank, yaitu pangsa pasar dan strategi kredit terhadap tingkat kredit bermasalah (non-performing loans) pada bank umum terbuka di Indonesia. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi data panel model fixed effects dengan total sampel sebanyak 30 bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama triwulan pertama tahun 2009 sampai dengan triwulan keempat tahun 2013. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa pertumbuhan PDB dan pangsa pasar memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kredit bermasalah, sedangkan nilai tukar mata uang dan strategi kredit memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kredit bermasalah. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa perubahan tingkat inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kredit bermasalah.

The aim of this research is to analyze the effects of macroeconomic factors, namely gross domestic product (GDP) growth, changes in exchange rates, changes in inflation rate and bank internal factors, namely market shares and credit strategies on non performing loans in Indonesian listed banking companies. Hypotesis-testing is done using fixed effects model of panel regression with a total sample of 30 banks listed at Indonesia Stock Exchange during the first quarter of 2009 to the fourth quarter of 2013. The finding reveal that growth of GDP, and market shares have a negative and significant impact on non-performing loans, while changes in exchange rates and credit strategies have a positive and significant impact on nonperforming loans. The result of this research shows that changes in inflation rates has no significant impact on non-performing loans.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Wikutama
"ABSTRAK
Industri perbankan di suatu negara tentu sangat berkaitan dengan perekonomian di
negara tersebut. Jika perekonomian suatu negara sedang berkembang, maka industri
perbankan juga dapat tumbuh berkembang. Namun sebaliknya jika perekonomian
sedang mengalami krisis, maka hal ini dapat pula berdampak kepada industri
perbankan. Sebagai contoh, krisis yang terjadi di tahun 1997 membawa dampak
negatif bagi industri perbankan nasional, antara lain ditandai dengan terkikisnya
permodalan bank, meningkatnya Non Performing Loan (NPL), dan penutupan
sejumlah bank. Oleh karena itulah bank harus memperhatikan perubahan ekonomi
sebelum memberikan kredit agar kredit yang diberikan tidak menjadi macet.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perubahan variabelvariabel
makroekonomi terhadap kualitas kredit khususnya kredit bermasalah Bank
Pembangunan Daerah berdasarkan data historis periode Maret 2003 - Desember
2009. Variabel-variabel makroekonomi yang diuji meliputi tingkat inflasi, tingkat
suku bunga SBI, dan nilai tukar rupiah.
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi data panel (pool regression).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah
tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kredit bermasalah Bank
Pembangunan Daerah karena variabel inflasi yang digunakan adalah makro
sedangkan variabel NPL yang digunakan hanya NPL BPD sehingga ada faktor-faktor
lain yang berpengaruh, sedangkan nilai tukar rupiah tidak berpengaruh karena jumlah
kredit yang diberikan BPD dalam nominal dollar sangat kecil jumlahnya. Sedangkan
untuk variabel tingkat suku bunga SBI memiliki hubungan yang signifikan terhadap
kredit bermasalah Bank Pembangunan Daerah.

ABSTRACT
Banking industry in a country is closely linked with the country's economy. If a
country's economy is growing, the banking industry can also grow. But on the
contrary, if the economy is experiencing a crisis, then this may also affect the banking
industry. For example, the crisis that occurred in 1997 affecting the national banking
industry, such as the erosion of bank capital, increasing Non Performing Loan (NPL),
and closure of some banks. Hence, banks should pay attention to economic change
otherwise their credit loans will become not performed.
The objective of this research is to find out the relationship between changes of
macroeconomics variables to quality of credit, especially non performing loan of
regional development banks, based on historical data March 2003 until Desember
2009. In this research, the Macroeconomics variables include: inflation rate,
government interest rate, and the exchange rate.
This research uses regression analysis of panel data (pool regression method). The
results shows that changes in the rate of inflation and exchange rate have no
significant relationship to the nonperforming loans of Regional Development Banks
because of the inflation variable that used is macro variable while the NPL variable
only NPL of BPD so that there are some other factors that influence this research,
while the rupiah exchange rate have no significant relationship because of the total
loans of BPD in dollar amount is very little. While for the variable interest rate of SBI
have a significant relationship to the NPL of Regional Development Banks."
2010
T27766
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>