Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166875 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gathut Dwihastoro
"Bangunan gudang-gudang VOC di Batavia mempunyai struktur bertingkat, dan umumnya bertingkat tiga. Semua bangunan pada ketiga kompleks berkonstruksi bata dan kayu. Bahan dasar bangunan berupa bata dan kayu yang kemungkinan sebagian besar diperoleh dari daerah lokal. Adanya besi kekang sebagai komponen pada bangunan gudang mempunyai nilai fungsional (struktural) sebagai penguat struktur bangunan. Pada bagian kaki bangunan mempunyai fondasinya dari susunan bata di atas balok dan papan, yang dilapisi atau diperkuat lagi dengan pecahan kerang, pasir dan batu karang. Biasanya jenis fondasi ini digunakan pada tanah yang lunak dengan kandungan atau permukaan air tanahnya tinggi. Seperti kondisi tanah dimana gudang-¬gudang (Pakhuizen) VOC berada. Orientasi bangunan gudang-gudang tersebut menghadap ke arah kanal atau sungai, sebagai jalur transportasi air. Di samping orientasi bangunan mengarah ke pelabuhan sebagai jalur utama. Hal ini menunjukkan bahwa gudang-gudang tersebut mengandalkan jalur air. Jalur transportasi air melalui kanal dan sungai ini memang penting dan mempunyai nilai strategis, terutama bagi aktivitas perdagangan. Pengaturan tata letak bangunan gudang-gudang (pakhuien) dalam aktivitas perdagangan VOC di Batavia, sengaja dibuat dengan orientasi bangunan menghadap..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T11434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dini Agustina
"Proses pembentukan sebuah kota merupakan hal yang kompleks, dimana setiap kota memilikl latar belakang khusus dalam proses pembentukannya yang tercermin dalam wujud fisik ruang kotanya, Indonesia pemah memasuki era kolonia!isme yang cukup panjang. Selama masa itu, kekuasaan atas Indonesia berada di tangan pihak aslng.Mereka menerapkan sistem dan kebljakan yang diadaptasi dari negara asalnya, termasuk juga dalam penerapan konsep kotanya.
Dalam skripsi ini diuraikan mengenai proses pembentukan kota di Indonesia, yang dibagi menjadi dua peliode utama, yaitu era pra-kofonialisme dan era kolonialisme, sehfngga dapat dianalisa mengenai peranan ko!onialisme dalam pembentukan kota-kota diIndonesia. Kota-kota kolonial di Indonesia secara umum memlliki karakteristik yang sama dalam ruang kotanya, namun penerapan dalam wujud fisiknya tidak sepenuhnya sama antara kota yang satu dengan yang lainnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artini Kusmiati
Jakarta: Djambatan, 2004
729 ART d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Artini Kusmiati
Jakarta: Djambatan, 2004
729 ART d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Risqi Gusdita Rahmadi
"ABSTRAK
Revolusi telah berkontribusi dalam pembentukan masyarakat di dunia. Fenomena tersebut mengubah nilai-nilai fundamental dan memberikan suatu pandangan baru di dalam masyarakat. Dengan berubahnya nilai fundamental, masyarakat pun berubah, dan hal hal yang sebelumnya diterima sebelum revolusi, menjadi kurang menarik ataupun tidak lagi diterima di dalam masyarakat. Pandangan baru ini membentuk sebuah selera dan kebutuhan baru, seperti halnya sebuah tren. Hal ini tampak pada perubahan di dalam dunia seni dan arsitektur. Arsitektur dan Revolusi: Perkembangan Arsitektur di Hindia Belanda dan Perubahan dalam Masyarakat Kolonial tidak membahas revolusi kemerdekaan Indonesia, melainkan membahas bagaimana konteks dan isu sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di Hindia Belanda membentuk sebuah revolusi dalam masyarakat kolonial pada periode akhir kolonial Belanda. Dimulai dengan analisis mengenai revolusi yang terjadi di Eropa, kemudian dilanjutkan dengan menganalisis korelasi antara revolusi tersebut dan perubahan di dalam gaya arsitektur di Eropa dan Rusia setelah revolusi. Akan tetapi, keadaan masyarakat kolonial di Hindia Belanda memiliki konteks yang berbeda dengan masyarakat Eropa. Oleh karena itu, saya menganalisis konteks tersebut dan bagaimana sebuah revolusi terbentuk. Pembahasan kemudian saya akhiri dengan menganalisis perubahan Arsitektur di Hindia Belanda untuk menekankan adanya sebuah upaya dalam merepresentasikan ide baru yang terbentuk pasca revolusi melalui sebuah bentuk yang konkrit, yaitu arsitektur.

ABSTRACT
Revolution changes the fundamental values in the society. As the fundamental values change, the society also changes, and things that were used to be agreeable before the revolution may become less appealing, or no longer accepted. This new value formed a new taste and necessity in the society. As a result, the process of designing will be influenced by this newfound value. This writing does not discuss the revolution of Indonesian Independence. It discusses how the social, economy and political context and issues in the Dutch East Indies formed a revolution within the colonial society during the late colonial era. It starts with the analysis of revolutions throughout Europe & Russia, then continues to analyze changes in the Architectural Styles in Europe after the revolutions. However, the European and Russian society were essentially different than the Dutch East Indies society, which was, a colonial society. Therefore, I analyze the context of the Dutch East Indies society and how the revolution was formed. The discussion subsequently analyzes the changes in the Indies Architecture to further emphasize an effort to represent the new ideas that formed after the revolution into a concrete form, which is architecture.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiyonda Kokarkin
"ABSTRAK
Arsitektur sebagai sebuah profesi yang terus mencari pendekatan baru dalam merancang sering melihat kepada dunia alam. Aspek yang diperhatikan tidak terbatas pada keindahan dan estetikanya saja, melainkan mekanisme dan strategi yang digunakan berbagai model alam untuk menyelesaikan permasalahan hidupnya. Biomimicry merupakan sebuah metode perancangan yang meniru strategi dan proses alam ini, dengan tujuan akhir menciptakan produk atau kebijakan yang teradaptasi dengan baik dalam jangka panjang. Umumnya biomimicry digunakan sebagai sebuah metode perancangan untuk meningkatkan kualitas sustainability sebuah desain. Namun, apakah semudah itu mereplikasi model alami menjadi sebuah komponen desain. Proses perubahan model alami menjadi sebuah bentukan desain dalam biomimicry dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu ?knowledge? pemahaman unsur alami yang di teliti, ?abstraction? proses deduksi informasi yang terkastndung di dalam unsur alam dan ?application? proses transfer prinsip organisme alam kepada komponen perancangan. Bagaimana seorang arsitek berfikir dan mengadaptasikan prinsip prinsip yang didapati pada melalui proses biomimicry menentukan bagaimana hasil desain mereka. Proses abstraction menjadi bagian yang paling menentukan dalam proses perancangan ini, karena berperan sebagai media transisi antara model alami menuju model arsitektural. Hasil abstraksi dalam biomimicry pada akhirnya dapat membantu perancang mencari sudut pandang baru dalam menyelesaikan sebuah permasalahan ataupun meningkatkan performa sebuah solusi lampau.

ABSTRACT
Architecture in practice continues to look for new approaches in design where nature oftenly becomes the object of observation. What designers tend to look in nature does not stop at its beauty and esthetics, however it continues towards its mechanics and strategy. Finding secrets used by nature in order for it to strive. Biomimicry is a design method that uses this principle, where it looks towards emulating various strategy and principles used by nature. Having the ultimate goal of creating products, process and insights to well adapted solutions for the long term. Commonly biomimicry is used a method to increase the sustainability of a design, however is it truly that simple to replicate nature to design?. The process to transform natures model into a form of design consist of three stages, ?knowledge? the idenfication of natures entity, ?abstraction? the deduction of biological information and ?application? the transfer of natures principles into architectural component. The train of thought of an architect and how he adapts the principles given by nature through biomimicry becomes the margin to evaluate their design. Abstraction has a vital role as a whole as it becomes the media of transition between nature towards architecture. The result of abstraction within biomimicry ultimately aids the search of a new point of view to solve an issue or it might even help to increase the performance of a preceding solution.
"
2016
S65130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviar Mahmud
"Arsitektur terbukti merupakan bidang interdisiplin ilmu. Biomimikri merupakan bidang yang menggabungkan dunia perancangan dengan dunia biologi. Melalui pendekatan biomimitik, tulisan ini ingin menjelajahi hubungan antara alam, manusia, dan arsitektur. Dalam kajian ini, penulis mencoba untuk memahami peran arsitektur di dalam konteks bagaimana manusia mengalami alam melalui indra pengelihatan dan pendengaran dengan melakukan proses perancangan arsitektur memakai pengetahuan yang disediakan oleh neuroscience. Tulisan ini juga akan menguji produk arsitektur yang lebih luas cakupannya seperti urban design dan perancangan ruang luar melalui kaca mata biologi dan sebaliknya untuk mengekspose kelayakan metode ini.

Architecture is proven to be an interdisciplinary field. Biomimicry is the one that merges the world of design and the world of biology. Using biomimietic approachment, this paper wants to explore the relationship between nature, human, and architecture. Within this research, author is trying to learn the role of architecture in the context of how human percieve nature through their senses using audio and visual senses as starting point by doing the architecture design process with the knowledge provided by neuroscience. This paper also examines some wider-scope product of architecture like urban design and exterior design through the perspective of biology and vice versa to exspose the reliability of this method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Khoirunnisa
"Skripsi ini membahas mengenai bentuk-bentuk rumah tinggal pada masa kolonial Belanda di Jalan Cipaganti, Bandung. Rumah-rumah di Jalan Cipaganti ini terletak di wilayah Bandung Utara dan pada masa lalu diperuntukkan bagi kalangan elit Eropa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bentuk pengaruh arsitektur rumah tradisional Jawa Barat dan arsitektur rumah-rumah peninggalan kolonial Belanda di Menteng, Taman Kencana, dan Cihapit yang tercermin dalam unsur-unsur rumah di Cipaganti. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa rumah tinggal kolonial di Jalan Cipaganti mendapat pengaruh arsitektur rumah tradisional Jawa Barat dan rumah peninggalan kolonial Belanda pada bagian atas, badan, dan bawah bangunan. Rumah-rumah di Cipaganti juga memiliki ciri khusus yang tidak ditemukan pada rumah tinggal kolonial di daerah pembanding Menteng, Taman Kencana, dan Cihapit.

This undergraduate thesis discusses about colonial houses from early 20th Century at Jalan Cipaganti, Bandung. The houses on Jalan Cipaganti are located in North Bandung area and in the past were reserved for the European elite. This study aims to see the influence of traditional architecture of West Java and architecture of Dutch colonial heritage houses in Menteng, Taman Kencana, and Cihapit which is reflected in the elements of house in Cipaganti. This research is analytical descriptive. The results of this study explain that the colonial residence on Jalan Cipaganti get the influence of the architecture of traditional houses of West Java and the Dutch colonial relics on the top, body, and bottom of the building. The houses in Cipaganti also have special characteristics that are not found in the colonial residence in the comparative areas Menteng, Taman Kencana, and Cihapit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugrahani Najmidhia Perlita
"ABSTRAK
Perancangan dengan metode pengulangan banyak dijumpai pada arsitektur
masa kini. Metode tersebut tidak lain adalah modular, penggunaan standar sebagai
pengatur keseluruhan elemen bangunan. Penulisan bermaksud untuk mengungkap
alasan seorang arsitek memakai sistem modular dan bagaimana ia menggunakan sistem
tersebut dalam rancangannya. Pembahasan isu terhadap kemunculan modular dan
aplikasinya hingga kini dibahas melalui kasus-kasus berdasarkan periode sejarah, dan
dilihat melalui sejarah singkat, teori-teori arsitek, serta karakteristik denah atau kasus
pada zaman tersebut. Metode yang digunakan dalam penulisan adalah deskriptif dengan studi literatur

ABSTRACT
Repetition method in design is common in architecture these days. That method
is none other than modular, a standard used as a regulator for the entire building
elements. This thesis intends to reveal the reasons why architects use and how they use
the modular system in their design. The issue of the emergence of modular and its
applications up to now discussed through cases based on historical periods, and viewed
through a brief history, theories of architects, as well as their plan characteristics or the
case of the era. The method used in writing is descriptive from literature study.;"
2016
S64568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>