Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181860 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmi Hadiati
"Menjadi salah satu world class university berarti juga standarisasi layanan berkelas dunia. Peningkatan pelayanan Universitas Indonesia terhadap mahasiswa ditujukan untuk memfasilitasi kegiatan belajar-mengajar dan kehidupan sosial mahasiswa di lingkungan kampus. Akan tetapi layanan terhadap calon lulusannya belum mendapatkan perhatian secara maksimal. Terbukuti dengan lamanya waktu penerbitan ijazah dan transkrip akademik yang diterima olehlulusannya jauh hari setelah proses wisuda dilaksanakan. Oleh karena itu perlu adanya perubahan proses dalam penerbitan ijazah dan transkrip akademik sehingga lulusan dapat menerimanya saat proses wisuda berlangsung.
Salah satu konsep yang dapat diterapkan adalah dengan melakukan rekayasa ulang proses bisnis (Business Process Reengineering), yaitu suatu teknik manajemen perubahan yang radikal terhadap proses-proses bisnis yang berlangsung yang dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, kualitas pelayanan, serta mengurangi biaya. Dalam penelitian ini akan dirancang suatu proses baru untuk memperbaiki proses yang selama ini berjalan.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari proses yang berjalan, cycle time terlama yang dapat diketahui untuk menyelesaikan produksi ijazah dan transkrip akademik selama 73.65 hari dan 97.15 hari. Sedangkan dari proposed process diperoleh cycle time yang sangat efisien yaitu 17.07 hari untuk produksi ijazah dan 10.38 hari untuk produksi transkrip akademik. Sehingga ijazah dan transkrip akademik dapat diterbitkan bersamaan dengan wisuda berlangsung.

Being one of the world-class university is also mean world-class service standardization. University of Indonesia increased their services to their students aimed to facilitate learning activities and social life of students in campus environment. However, services to prospective graduates are not getting the maximum attention. In fact, the publication period of certificate and academic transcripts received by the graduates need a long period after the graduation ceremony. Therefore there is need for change in the certificate issuance process and transcripts academic, so every graduates can receive it during the graduation process.
One concept which is applicable is business process reengineering, this is a management technique that radically change the business processes occur that can increase the efficiency, effectiveness, service quality, and reduce costs. In this study a new process will be designed to improve during the running process.
The results of this study found in the current process, which identify the longest cycle time to complete the production of certificate and academic transcripts is 73.65 days and 97.15 days. Meanwhile, the proposed process cycle time obtained a very efficient, which is 17.07 days for the production of certificate and 10.38 days for the production of academic transcripts. Therefore, the certificate and academic transcripts can be published along with the graduation took place.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52079
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Shabriy
"Skripsi ini membahas tentang penerapan Business Process Reengineering (BPR) sebagai metode yang dipakai oleh perusahaan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari proses bisnis yang ada. Semua bagian pun tak luput dari perbaikanperbaikan baik proses maupun sistem. BPR merupakan pemikiran ulang fundamental dan mendesain ulang proses bisnis secara radikal untuk mencapai peningkatan performa. Dengan penggunaan teknologi informasi, manajemen operasi, perubahan perilaku, pemberdayaan, dan penghapusan kegiatan-kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah, maka akan didapatkan suatu peningkatan kinerja dan kualitas secara dramatis dan radikal.

The focus of this study is about application of Business Process Reengineering (BPR) as method that can be used to improve effectiveness and efficiency from existing business process. Each company getting improve their process and system. BPR is a fundamental rethinking and redesigning business process radically to achieve higher performance. By using information technology, operation management, behavior modification, empowerment, and eliminating non value added activities, we can achieve better performance and quality improvement dramatically and radically."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52361
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Arifianto
"Skripsi ini membahas usulan perbaikan beberapa proses operasional pada sebuah penerbitan buku dengan menggunakan pendekatan Rekayasa Ulang Proses Bisnis. Beberapa proses operasional tersebut memiliki banyak kegiatan yang tidak mempunyai nilai tambah. Tujuan skripsi ini adalah memetakan proses sekarang dan rmernberi usulan kepada rancangan proses bisriis baru yang lebih efisien, sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen internal. Metode Pemetaan Proses Bisnis digunakan dengan para pemilik proses. Ada dua buah pendekatan didalam me rekayasa ulang proses bisnis, yaitu penekatan desain ulang sistematis dengan metode ESIA (Eliminasi, Sederhanakan, Integrasi dan Otomatisasi) dan pendekatan kertas barsih dengan metode pengidealan. Pendekatan mana yang akan dipakai akan sangat tergantung kepada keinginan organisasi/perusahaan. Hasil perbandingan antara proses usulan dengan proses sekarang menunjukkan bahwa proses usulan mampu meningkatkan efisiensi proses dan memenuhi kepuasan konsumen internal perusahaan secara signifikan. Peningkatan efisiensi aktivitas pada kedua proses mencapai kisaran 50% dan peningkatan efisiensi waktu penyelesaian mencapai kisaran 50%.

This research is about improvement method in book publishing operational process, using business process reengineering approach. Several operational processes have many non-value-adding activities. The objectives of this research are to mapping current process and proposed a newdesign business process that is more eficient, so that can increase intemal costumer satisfaction. The Business Process Mapping method is used by gathering infomiation from observation and in-depth interview with process owner. There are two main approaches to redesigning process, systematic redesign approach using ESLA method (Eliminate, Simplify, Integrate, and Automate) and clean sheet approach (with idealizing method). The choices between these two approaches will depend on what the organizationfcompany is most comfortable with. The comparison between proposed process and current process showed that proposed process can improve the process effeciences and fulfill the customer satisfaction significantly. The improvement made by proposed processes reached about 50% on the activity efficiences and about 50% on the time efficiences."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrah Hardiansyah
"Skripsi ini membahas perbaikan proses pada Badan Kemitraan Ventura Universitas Indonesia dengan menggunakan pendekatan Business Process Recngineering. Proses yang diperbaiki adalah Proses Penandatanganan SPK/Kontrak dan Proses Pencairan Dana Operasional Proyek. Hasd dari skripsi ini adalab adanya suatu rancangan proses baru yang lebih baik daripada proses yang sudah ada sekamng. Metode Pemetaan Proses Bisnis digunakan unruk mempelajari proses yang sud.ah ada dan melakukan perbaikan terhadap proses tersebut setelah data didapat meJalui dokumen~okumen yang ada dan wawancara dengan pemilik proses, Untuk memperoleh pemaharnan yang benar mengenai proses yang ada dilakukan anal isis kuantitatif (jumlah aktivitas dan waktu). Dalam mendesain ulang proses yang ada dilakukan dengan pendekatan disain ulang sistematis (menggunakan metode Eliminasi, Penyederhanaan, Penggabungan~ dan Otomatisasi Proses). Hasil perbandingan antara proses sekarang dengan proses usulan menunjukkan bahwa proses usu1an mampu memperbaiki proses sekarang dilihat dari sisi jurniah aktivitas yang ada dan waktu yang dibutuhkan Lmtuk menyelesaikan satu siklus proses. Peningkatan efisiensi aktivitas pada kedua proses mencapai 20o/o-24% dan peningkatan efisiensi waktu penyelesttlan mencapai 22%-33%.

This research is about process improvement at "Badan Kemitraan Ventura" University of Indonesia using business process reengineering approach. The processes to be improved are "Proses Penandatanganan SPK/Kontrak" and "Proses Pencairan Dana Operasional Proyek." The objective of this research is proposing new processes which are better than the current processes. The business process mapping method is used to learn the current processes and do the improvement of its after gathering information from docwnent comprehension and in-depth interview with process owner. To gain better understanding about the process, quantitative analysis (considering number of activity and time) is used. In redesigning new process, the systematic redesign approach (with Eliminate, Simplify, Integrate, Automate method) is conducted. The comparison between current process and proposed process showed that the proposed process can improve the current process according to the number of activities and the length of time needed for completing one cycle of process. The improvement made by proposed process reached 20-24% on the activities efficiencies and 22%- 33% on the time efficiencies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50230
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Universitas Indonesia, [date of publication not identified]
R 378.24 BUK (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Reynata Anggelica Moria Indah
"Rumah sakit memiliki pelayanan pasien sebagai core businessnya. Di Rumah Sakit Universitas Indonesia, jumlah kunjungan pasien setiap tahunnya meningkat, diiringi oleh peningkatan pasien pengguna asuransi. Pembiayaan pasien menggunakan asuransi masuk ke dalam piutang, karena baru dapat dibayarkan setelah rumah sakit melengkapi persyaratan yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi alur proses klaim pasien asuransi di Rumah Sakit Universitas Indonesia dengan menggunakan theory of constraint. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan wawancara, observasi, dan telaah dokumen sebagai metode pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sudah terdapat SPO proses klaim, SDM yang ada sudah cukup dan memiliki peran masing-masing, terdapat sarana prasarana penunjang klaim, serta kendala yang ditemukan berupa konfirmasi dari asuransi yang memakan waktu lama, sistem rumah sakit yang kurang stabil, perbedaan format formulir antar perusahaan asuransi, hasil penunjang yang membutuhkan waktu lama, serta formulir asuransi yang tidak diisi lengkap oleh dokter. Kendala-kendala tersebut kemudian disusun ke dalam current reality tree untuk mencari akar masalah, dicari solusi yang potensial dengan future reality tree, dan dibuat rencana implementasinya dengan prerequisite tree. Berdasarkan penggunaan tools theory of constraint tersebut, didapatkan solusi berupa digitalisasi berkas klaim asuransi serta pembuatan SPO bagi dokter dalam pengisian formulir asuransi. Saran yang diberikan kepada RS adalah untuk melakukan digitalisasi bagi proses klaim yang masih manual dengan melakukan integrasi berkas persyaratan klaim dengan sistem rumah sakit, serta membuat SPO dengan melibatkan dokter dan melakukan sosialisasi SPO setelah pembuatannya.

Hospitals have patient care as their core business. At Universitas Indonesia Hospital, the number of patient visits increases every year, accompanied by an increase in patients using insurance. Patient financing using insurance is included in receivables, because it can only be paid after the hospital completes the existing requirements. The purpose of this study is to evaluate the flow of the insurance patient claim process at the University of Indonesia Hospital using theory of constraint. This research is a qualitative study with interviews, observations, and document reviews as data collection methods. The results of this study show that there is already a SPO for the claims process, the existing human resources are sufficient and have their respective roles, there are supporting infrastructure for claims, and obstacles found in the form of confirmation from insurance that takes a long time, a hospital system that is less stable, differences in form formats between insurance companies, supporting results that take a long time, and insurance forms that are not filled in completely by doctors. These constraints were then compiled into a current reality tree to find the root of the problem, look for potential solutions with a future reality tree, and make an implementation plan with a prerequisite tree. Based on the use of the theory of constraint tools, a solution was obtained in the form of digitizing insurance claim files and making SPO for doctors in filling out insurance forms. The advice given to the hospital is to digitize the claims process that is still manual by integrating the claim requirements file with the hospital system, as well as making SPO by involving doctors and socializing SPO after making it. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Harumsari
"This research is about improvement on several operational processes at Human Resource Department PT X using business process reengineering approach. The operational processes have many non-value-adding activities. The objectives of this research are to mapping current process and proposed a new design business process that is more efficient, so that can increase intemal customer satisfaction. The Business Process Mapping method is used by gathering information hom observation and in-depth interview with process oumers. Qualitative _analysis (service tasks, people, technology) and quantitative analysis (number of activity and time) were also conducted to gain a better understanding about the process.
There are two main approaches to redesigning process, systematic redesign approach (with Eliminate, Simplify, Integrate, Automate method) and clean sheet redesign approach (with idealizing method). The choice between these two approaches will depend on what the organization is most comfortable with. Results of the comparison between proposed process and current process show that proposed process can improve the process etiiciencies and fulfill the customer satisfaction signiiicantly. The improvement made by proposed processes reaches 50%-60% on the activity etiiciencies and 73%-94% on the time efficiencies.

Studi ini membahas perbaikan beberapa proses operasiona! pada Departemen Sumber Daya Manusia PT X dengan menggunakan pendekatan rekayasa ulang proses bisnis. Proses operasional memiliki banyak kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah. Tujuan studi ini adalah memetakan proses sekarang dan mengusulkan rancangan proses bisnis bam yang lebih etisien, sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen intemal. Metode Pemetaan Proses Bisnis 'digunakan dengan mengumpulkan infonnasi utama dari observasi dan wawancam dengan para pemilik proses. Untuk memperoleh pemahaman yang benar mengenai proses. dilakukan pula analisis kualitatif (pelayanan, sumber daya manusia, teknologi) dan analisis kuantitatif (jumlah aktivitas dan waktu).
Ada dua pendekatan utama untuk mendisain ulang proses, yaitu pendekatan disain ulang sistematis (dengan metode mengeliminasi, menyederhanakan, menggabungkan, dan mengotomatisasi proses) dan pendekatan disain ulang clean sheer (dengan metode pengidealan). Penggunaan antara kedua pendekatan ini akan tergantung pada keinginan organisasi. Hasil perbandingan antara proses usulan dengan proses sekarang menunjukkan bahwa proses usulan mampu meningkatkan efisiensi proses dan memenuhi kepuasan konsurnen intemal perusahaan secara signifikan. Peningkatan oleh proses usulan mencapai 50%-60% pada efisiensi aktivitas dan mencapai 73%-94% pada efisiensi waktu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Budiarto
"Otonomi kampus menuntut kemandirian dan profesionalitas universitas dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Di sisi lain universitas juga harus mampu menjawab tantangan globalisasi di era pasar bebas. Kualitas yang baik dalam penyelenggaraan administrasi pendidikan/akademik menjadi tulang punggung kesuksesan universitas tersebut dalam kancah persaingan. Tuntutan kebutuhan informasi menjadi sangat penting dalam upaya pengambilan keputusan khususnya dalam dunia pendidikan. Setiap pimpinan universitas dan fakultas hingga jurusan membutuhkan informasi yang akuran, cepat, dan tepat dalam proses pengambilan keputusan mereka. Oleh karenanya diperlukan sistem informasi yang dapat merekam semua informasi yang berkaitan dengan aktivitas pendidikan/akademik guna mendukung kualitas keputusan dan pembuatan strategi di masa mendatang. Kebutuhan informasi yang cepat juga mulai tumbuh di kalangan mahasiswa sebagai entitas yang signifikan dalam sistem pendidikan di universitas. Mereka membutuhkan informasi yang cepat, akurat dan dapat diakses dimanapun mereka berada. Skripsi ini melakukan upaya pencermatan pada pengembangan sistem informasi manajemen di Universitas Indonesia.
Dalam skripsi ini lebih difokuskan pada upaya pencermatan pada strategi pengembangan sistem informasi akademik dan kemahasiswaan. Upaya pencermatan ini dilakukan dengan mengelaborasi masalah dan tuntukan kebutuhan informasi dari setiap pengguna sistem informasi akademik dan kemahasiswaan di Universitas Indonesia. Selain itu juga dilakukan upaya membandingkan kondisi sistem informasi manajemen di bidang akademik pada 14 universitas di dalam dan luar negeri. Data-data ini kemudian diolah dan dikembangkan sehingga dapat didefinisikan permasalahan utama dalam penggunaan sistem informasi akademik dan kemahasiswaan. Selain itu juga didefinisikan jenis informasi yang dibutuhkan dalam upaya pengembangan.
Hasil akhir dari skripsi ini adalah berupa upaya penyelesaian masalah yang terjadi yang kemudian ditindaklanjuti dengan rekomendasi strategi pengembangan sistem tersebut menjadi online. Selain itu hasil akhir dari skripsi ini adalah pengembangan diagram alur data dari sistem informasi akademik dan kemahasiswaan di UI berdasarkan kebutuhan informasi yang telah didefinisikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naning Salasatain
"Output yang besar bukan merupakan parameter keberhasilan dari proses yang dijalankan oleh perusahaan. Output yang besar tidak ada artinya jika rasio output dengan input yang diperlukan oleh perusahaan untuk menghasilkan output tersebut kecil. Efisiensi adalah satu kata yang menggambarkan rasio antara output dan input yang menjadi kunci bagi keberhasilan suatu proses. Untuk perusahaan yang telah mencapai kapasitas produksi maksimal, upaya peningkatan efisiensi menjadi salah satu opsi yang tak terelakkan. Dengan meningkatkan efisiensi proses, perusahaan akan mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar dengan sumber daya yang relatif lebih sedikit. Proses filling cat kedalam kaleng di PT. ICI Paints Indonesia memiliki nilai Operation Process Efficiency (OPE) yang berada dibawah 60%. Rendahnya nilai efisiensi ini mengakibatkan proses filling menjadi bottleneck bagi perusahaan. Upaya debottlenecking proses filling dilakukan dengan metode DMAIC Six Sigma dan alat-alat bantu yang dimilikinya. Pada fase Define dan Measure didapati rata-rata OPE untuk stasiun kerja (Devree) 3 dan 5 dibawah 60% dengan nilai Cp masing-masing 0.55 dan 0.77 dan nilai sigma 2.15 dan 2.39, suatu nilai yang sangat rendah untuk perusahaan multinasional. Pada tahap Analyze, diidentifikasi beberapa faktor penyebab rendahnya nilai OPE yang terbagi pada empat faktor yaitu manusia, mesin, material dan metode (4M). Beberapa usulan perbaikan dihasilkan pada fase Improve, mulai dari perubahan cara kerja sampai dengan perubahan layout stasiun kerja, sehingga proses filling bisa mencapai nilai OPE diatas 60%.

Big output is not a paramater for succesful company production process. Big output doesn't mean anything if ratio between output and input to yield the output is small. Efficiency is a word depicting ratio between output and input which becoming a key for process efficacy. For the company which have reached maximal production capacities, increasing efficiency become unavoidable option. By increasing process efficiency, company will be able to produce larger profit with relative slimmer resources. Paint filling process into can in PT. ICI Paints Indonesia have Operation Process Efficiency (OPE) value under 60%. This low efficiency value make filling process become a bottleneck process. The filling process debottlenecking conduct by using DMAIC Six Sigma methodology and the tools it have. At Define and Measure phase discovered that OPE mean value for workstation (Devree) 3 and 5 under 60% with Cp value each 0.55 and 0.77 and sigma value 2.15 and 2.39, it's a very low value for multinational company. At Analyze phase, identified some factors that make OPE value low which divided into four factors that is human, machine, material and methods (4M). Some improvement propose at Improve phase, start from change the methodology until change the workstation layout, so that the filling process can reach OPE value above 60%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riovaldi Royaldi
"Tingginya kenaikan jumlah penerbangan domestik Indonesia merupakan suatu tantangan untuk perusahaan penyedia Inflight Catering dalam memenuhi target operasionalnya. Target operasional dapat tercapai dengan meningkatkan produktivitas dan mengurangi Non-Value Added Time dalam perusahaan. Pada penelitian ini, konsep Lean Manufacturing menggunakan Value Stream Mapping VSM diimplementasikan pada PT Aerofood selaku penyedia inflight catering di Indonesia sehingga dapat meningkatkan produktivitas operasional dengan mengurangi pemborosan dan mencapai target dari perusahaan. Penggunaan Value Stream Mapping bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh sehingga dapat mengidentifikasi pemborosan yang ada pada lini operasi persiapan dan pengadaan Inflight Catering. Kemudian untuk mencari bobot dari pemborosan penulis menggunakan Analytical Hierarchy Process. Setelah ditemukan bobot 3 waste terbesar, dilakukan pencarian akar permasalahan menggunakan fishbone diagram. Selanjutnya seperangkat solusi akan dicari untuk mengatasi pemborosan tersebut dan berujung pada peningkatan produktivitas dan pencapaian target dari perusahaan. Penerapan solusi yang berupa redesign layout, inspeksi tiap workstation, realokasi pekerja, SOP dan Adjustment , In-process Kanban dan 5s penyortiran pada lini operasi persiapan dan pengadaan trolley flight meals berhasil membuat beberapa perubahan yaitu berkurangnya Non-Value Added Time dari sebelumnya 36,36 menit/trolley menit menjadi 22,31 menit/trolley, dan penurunan waktu total lead time dari sebelumnya 64,94 menit/trolley menjadi 55,34 menit/trolley. Kemudian, tercapainya target untuk tahun 2018 dari perusahaan yaitu memproduksi 4310 Meals per shift 8 jam kerja.

The increasing number of domestic flights in Indonesia is a challenge for inflight catering companies to fulfill the operational target. Operational targets can be achieved by increasing productivity and decreasing Non Value Added Time within the company. In this research, Lean Manufacturing concept using Value Stream Mapping VSM is implemented at PT Aerofood as catering provider in Indonesia so it can increase operational productivity by reducing waste and achieving targets from company. The use of Value Stream Mapping is to get an overview so it can identify the extravagance on the preparation and procurement lines of inflight catering. Then to find the weight of waste, author uses Analytical Hierarchy Process. After found the largest 3 waste weight, the root of problem were searching with fishbone diagram. Furthermore, a set of solutions will be sought to cope these wastes and lead to increased productivity and targets of the company. Implementation of solutions such as redesign layout, inspection of each workstation, reallocation of workers, SOP and adjustment, in process kanban and 5s sorting on the preparation operation lines and procurement of trolley flight meals managed to make some changes such reduced Non Value Added Time from 36.36 minutes trolley minutes to 22.31 minutes trolley, and decreased total lead time from 64.94 minutes trolley to 55.34 minutes trolley. Then, the achievement of the target on 2018 from the company is producing 4310 meals shift 8 working hours."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>