Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130470 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danang Aditia Pranoto
"Persaingan industri yang semakin kompetitif di bidang steel wire mendorong PT. A untuk meningkatkan efisiensi khususnya dalam proses produksi dengan menggunakan sumber daya yang ada saat ini. Kriteria utama pencapaian efisiensi produksi ini diukur dari jumlah lost production yang didefinisikan sebagai selisih antara jumlah aktual bahan baku yang digunakan dengan jumlah aktual barang jadi yang dihasilkan. Semakin besar lost production yang terjadi akan berakibat semakin banyak bahan baku yang terbuang dalam proses. Oleh karena itu diperlukan pengendalian dan perbaikan dalam proses produksi.
Penelitian ini memfokuskan pada faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya lost production dalam hal ini adalah cacat pada permukaan steel wire dengan menggunakan metode Six Sigma (Define, Measure, Analyze, Improve, Control), dicari akar permasalahan dan dilanjutkan dengan mencari solusi yang mungkin.
Sebagai hasil penelitian, kinerja perusahaan saat ini diterjemahkan dalam level sigma adalah sebesar 4.375 sigma, dimana nilai tersebut berada dalam standar perusahaan manufaktur namun masih belum mencapai tingkatan 6 sigma. Penyebab utama dari masalah cacat permukaan adalah gesekan permukaan material dengan dinding dapur annealing. Sebagai solusinya adalah mendisain bentuk dinding dapur annealing agar kemungkinan gesekan permukaan steel wire yang terjadi dapat dikurangi.

An increasing steel wire industry competition are getting aggressive forced PT. A to increase its efficiency especially on production process using current resources. The main criteria is measured by the number of lost production, which is define as the difference between actual total raw material used and finish good resulted. As increasing in lost production means raw material lost during process indeed. There for production process control and improve are needed.
This research focused on investigate what factors will causing lost production in this case is defect on steel wire surface using six sigma methodology which are (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) to find out the root caused and then the possible solution.
As the result of the research, performance of company is on 4.375 sigma level, which is on standard manufacture company however its still below optimum performance 6 sigma level. The main cause of defect on steel wire surface is friction between surface material and annealing furnace wall. As solution is make new design annealing furnace wall to reduce friction occurrence.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52024
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Ayu Lestari
"Adanya pandemi COVID-19 pada awal tahun 2020 menyebabkan permintaan produksi obat meningkat, hal ini juga dirasakan oleh PT. XYZ yang merupakan sebuah industri farmasi multinasional yang berlokasi di Depok, Jawa Barat. Adanya kenaikan produksi obat ini berimbas pada kenaikan jumlah sampel bahan baku yang diterima oleh laboratorium Quality Control PT. XYZ hingga 14,6%. Kenaikan jumlah sampel ini tidak diimbangi dengan kenaikan personil laboratorium divisi analisis bahan baku. Untuk itu, dianggap perlu untuk menerapkan prinsip lean agar didapatkan proses analisis bahan baku yang efisien secara waktu dan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan lean operations di laboratorium Quality Control divisi analisis bahan baku PT. XYZ menggunakan metode value stream mapping, mengidentifikasi aktivitas yang memberikan value dan tidak memberikan value pada proses analisis bahan baku dengan metode war of waste, dan menghitung efisiensi waktu dan biaya dari perbaikan proses yang didapat dari kedua metode tersebut. Efisiensi dari penerapan lean operations ini diukur dengan adanya penurunan throughput time analisis sebelum dan sesudah penerapan lean operations. Adanya penurunan throughput time tersebut kemudian akan dikonversi ke efisiensi biaya labor analis bahan baku. Hasil dari value stream mapping menunjukkan penurunan throughput time analisis sebesar 42,7% untuk enam parameter analis yang paling sering dilakukan di laboratorium. Selain itu didapatkan total efisiensi biaya labor analis bahan baku sebesar Rp 84.401.977. Adanya hasil ini membuktikan bahwa lean operations juga penting untuk diimplementasikan di laboratorium agar dapat membantu industri farmasi untuk menghasilkan produk obat yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.

COVID-19 pandemic in early 2020 has had an impact in demand increase for drug production on pharmaceutical industries. The mentioned condition is also experienced by PT. XYZ, a multinational pharmaceutical industry located in Depok, West Java. This increase in drug production has an impact on increasing the number of raw material samples received by Quality Control laboratory of PT. XYZ up to 14.6%. Unfortunately, the increase in the number of raw material samples was not followed by an increase in the number of laboratory personnel. Thus, it is necessary to apply lean principles to obtain time and cost efficiency in raw material analysis process. This study aims to analyze the application of lean operations in raw material analysis division of Quality Control laboratory using value stream mapping method, identify added value or non-added value activities of raw material analysis process using war of waste method, and calculate time and cost efficiency of process improvements obtained from both mehods. Efficiency is measured by reducing the throughput time for raw material analysis after lean operations implementation. The throughput time reduction then converted into efficiency of labor cost. The analysis result is laboratory significantly reduces 42,7% of throughput time for top 6 parameter analysis of raw material. In addition, it reduces the cost of labor by IDR 84.401.977. These results show us the importance of implementing lean operations in laboratory to support pharmaceutical industries in producing quality and affordable drug product."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faidah Mardika
"ABSTRACT
Dalam proses produksi industri manufaktur, Material Handling adalah hal paling penting untuk diperhatikan. Secara bersamaan keamanan material dan bahan baku serta hasil produksi untuk terhindar dari Internal Theft juga merupakan sebuah prioritas yang tidak bisa dikesampingkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peran Material Handling dalam pencegahan terjadinya Internal Theft dengan melakukan kajian menggunakan konsep Analisis Segitiga Kejahatan. Analisis tersebut dilakukan terhadap kebijakan dan tindakan yang dilakukan oleh controller terhadap lokasi, pelaku dan target potensial. Hasil penelitian menjelaskan bahwa tindakan dan metode Material Handling yang dilakukan memberikan batasan terhadap lokasi, pelaku potensial dan target sehingga memberikan peranan dalam mencegah terjadinya Internal Theft. Hal ini dilakukan terutama di titik-titik produksi dengan nilai target yang tinggi, serta perlu peningkatan dan pengembangan di titik-titik produksi yang menghasilkan barang setengah jadi.

ABSTRACT
In manufacturing industrial production process, Materials Handling is one of the important thing to be focused on. At the same time, security of materials and product to escaped from Internal Theft is also the priority. This research aim is to find out Materials Handling as one of Internal Theft prevention using Crime Triangle Analysis concept. We analysed controller rsquo s act to places, potential offenders and targetsThe result of this research explain that Material Handling method gave the boundary to place, potential offenders, and targets so it can prevent Internal Theft crime mostly at the place with high amount of assets and still need improvement for the half finished goods production spot. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Nurcahyo
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S36085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firza Alia
"Tesis ini membahas tentang penilaian risiko dari kegiatan penanganan bahan baku kimia dan produk kimia di PT. N pada tahun 2009 dimana fokus penilaian risiko dilihat pada pekcxja di gudang bahan baku, pnoduksi, gudang produk, laboratorium Serta kontrol teknik. Penelitian ini adalah peneiitian semi-kuamitatii Data dikumpulkan dengan pengamatan dan diolah dengan matriks penilaian risiko autara iiwekuensi kejadian, peluang teljadi dan kosekuensi kejadian. Hasil penclitian menyarankan bahwa perlunya dilakukan pengendalian bempa pelatihan terhadap pekerja, komitmen manajemen dan penggunaan alat pelindung diri yang tepat bagi para pekerja untuk mengurangi risiko dari kegiatan penanganan bahan baku kimia dan produk kimia di PT. N.

The focus of this study is the risk assessment of chemical material and product handling at PT. N in 2009, the focus of risk assessment are the employee in the material warehouse, production, Enishcd-good warehouse, laboratory and technical control. This research is semi-quantitative. The data were collected by observation and being input in the risk assessment matrix of frequencies, probability and Severity. The researcher recommend that training for employee, management commitment and usage of personal protection equipment are needed to the risk of material and product chemical handling at PT. N."
Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T33798
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Willyono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Elfa Rosdina
"Setiap industri farmasi memiliki tanggung jawab untuk menangani keluhan dan informasi lain yang berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kerusakan obat dan dilakukan pengkajan sesuai dengan prosedur tertulis. Keluhan yang diterima dilakukan penyelidikan, evaluasi, tindak lanjut yang sesuai termasuk pertimbangan untuk penarikan kembali produk dalam menanggapi keluhan terhadap obat yang diduga cacat. Metode yang digunakan untuk mempelajari prosedur penanganan keluhan kualitas produk dengan membaca standar prosedur operasional terkait dengan penanganan keluhan di PT. Pfizer Indonesia kemudian metode untuk membuat trend product quality complaint untuk produk Pfizer dengan menggunakan rangkuman data yang telah diperoleh dari Quality Tracking System (QTS) yang terintegrasi dengan sitem manajemen yang menangani keluhan/keluhan yang disebut Complaint Intake. Triage, and Investigation (CITI). Sementara itu, untuk produk third party J&J keluhan diperoleh langsung melalui komunikasi dengan pihak J&J. Penanganan keluhan kualitas produk di PT.Pfizer Indonesia sudah sesuai dengan GMP guideline Indonesia, Pfizer Quality System (PQS), dan toller requirement. Secara garis besar, hasil trend keluhan terhadap produk Pfizer maupun third party J&J yang diproduksi dan dikemas di PT. Pfizer Indonesia mayoritas termasuk normal priority, tidak ada keluhan tampering complaint (pemalsuan produk), dan berdasarkan perbandingan dengan data keluhan di tahun 2018 terdapat 1 (satu) produk Pfizer yang mendapat keluhan dengan klasifikasi yang sama. BPJS Kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan serta memudahkan akses pelayanan kesehatan khususnya untuk peserta penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil namun masih membutuhkan pengobatan jangka panjang maka dilakukan optimalisasi dengan implementasi Program Rujuk Balik. Apotek yang bekerjasama dengan BPJS sebagai fasilitas kesehatan penunjang dalam program PRB ini bertanggung jawab untuk menyediakan dan melakukan pelayanan obat. Oleh karena itu, dibuatlah rancangan apotek PRB dengan memberikan pelayanan kefarmasian secara mandiri dalam sistem jaminan kesehatan. Data yang digunakan dalam laporan ini diperoleh dari data pada website BPJS, website PTSP di wilayah Cirebon, website e-katalog LKPP, serta peraturan perundang-undangan tentang BPJS, JKN, Pajak Penghasilan dan Badan Usaha dan lain sebagainya. Nama apotek yang akan dibuka bernama Apotek Sejiwa, lokasinya terletak di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 70, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Apotek Sejiwa menggunakan tenaga kerja sebanyak 1 (satu) Apoteker Pengelola Apotek, 1 (satu) Apoteker lain, dan 1 (satu) Tenaga Teknis Kefarmasian untuk menjalankan operasional Apotek. Apotek Sejiwa layak untuk dibangun dan beroperasional dengan modal yang telah ditentukan dengan Break Even Point sebesar Rp. 109.126.075/ bulan dan PayBack Period 2 tahun 9 bulan. 


Pharmacy industries have responsibilities for complaint handling and other information to all concerning potentially defective products and must be carefully reviewed according to a written procedure. Receipt complaint must be investigation, evaluation, and appropriate corrective action include consideration for recall products in response complaints toward drugs that suspected defect. The method that used for study product quality complaints by reading standard operational procedure related to handling complaints at PT. Pfizer Indonesia. Meanwhile, the method used for create trend product quality complaints for Pfizer products by using summary data obtained from Quality Tracking System (QTS) integrated with management system which handling complaints called Complaint Intake, Triage, and Investigation (CITI). Futhermore, for complaint of third party J&J products obtained through direct communication with J&J. Handling product quality complaints at PT. Pfizer Indonesia in accordance with GMP Guideline Indonesia, Pfizer Quality System (PQS), and toller requirement. Overall, trend result of product quality complaints for Pfizer products and third party J&J products which produced and packaged at PT. Pfizer Indonesia majority include normal priority, theres no complaint about tampering product (product counterfeiting), and based on comparised between trend complaint 2018, theres one Pfizer product which have complaint in same classification.

BPJS Kesehatan improve the quality of health services and facilitating access to health services, especially for participants with chronic diseases with stable condition but still need long term treatment then BPJS Kesehatan implementation Program Rujuk Balik. Pharmacy retail which collaboration with BPJS as supporting health facility in Program Rujuk Balik is responsible for providing and conducting pharmaceutical services. Therefore, retail pharmacy was designed which could provide pharmaceutical services independently in the health insurance system. The data used in this report is obtained from data on BPJS website, PTSP Cirebon website, LKPP e-catalog website, and regulations about BPJS, JKN, income tax and business entities, et cetera. The name of retail pharmacy to be opened is Apotek Sejiwa located on Jl. Dr Wahidin Sudirohusodo No. 70, Kejaksan, Cirebon, West Java. Apotek Sejiwa use a one Managing Pharmacist, one other Pharmacist, one Pharmacy Technician for operation retail pharmacy. Apotek Sejiwa is feasible to build and operate with asset which has been determined with Break Even Point Rp. 109.126.075/month and PayBack Period 2 years and 9 months."

Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Kurniawan
"Pertumbuhan pangsa pasar sepeda motor dan suku cadang di Indonesia semenjak krisis ekonomi menunjukan kenaikan yang signifikan. Hal ini telah banyak mengundang masuknya perusahaan manufaktur sejenis dari negara Cina dan Korea Selatan ke dalam kompetisi industri sepeda motor di Indonesia. Tingginya tingkat persaingan ini telah memacu setiap perusahaan manufaktur untuk menjaga kualitas produknya dalam mempertahankan pelanggan setia serta memperbesar pangsa pasar. Berdasarkan hal ini, banyak perusahaan manufaktur mulai memahami pentingnya dilaksanakan peningkatan kualitas berkesinambungan untuk meminimalkan tingkat klaim pelanggan. Peningkatan kualitas dapat dilakukan dengan pendekatan define-measureanalyze-improve-control (DMAIC) Six Sigma. Dengan pendekatan ini, dapat mengukur posisi masalah yang ada sekarang dengan sigma capability, serta perbaikan kapabilitas atau lebih terkenal dengan nama problem solving. Penelitian tentang penerapan Six Sigma pada proses assembly di PT. FSCM ini menghasilkan nilai kapabilitas proses assembly rantai cam sebesar 2,79 sigma. Hal ini menunjukkan proses tersebut masih jauh dari target ideal 6 sigma yang setara dengan 3,4 produk cacat dalam 1.000.000 produksi. Kemudian perbaikan kapabilitas proses tersebut dapat dilakukan dengan identifikasi failure modes dengan diagram Cause Failure Modes Effect dan merencanakan solusi perbaikan terhadap failure modes yang memiliki nilai risk priority number (RPN) terbesar.

The growth of motorcycle and it's component in Indonesian market share after economic crisis has significant. For these reason, many of manufacturing companies from China and South Korea entered in motorcycle industry competition. This high competition has also grown the need of many companies to improve their quality of product to sustain their customer royalty and increase market share. Quality improvement, as the main supporting aspect in manufacturing companies to minimize their customer's complain, also needs to be considered. Quality improvement can be conducted by define-measure-analyze-improvecontrol (DMAIC) Six Sigma approach. This approach will measure the current problem position with sigma capability, also to improve it's capability as well known as problem solving. This study about Six Sigma application in assembly process at PT. FSCM has result 2,79 sigma in sigma capability value. They means this process is still far from the ideal target of 6 sigma where we can say that the _Ccurances 3.4 defect per 1 million opportunity. After that capability improvement can be conducted by failure modes identification with Cause-Failure-Modes-Effect diagram and plan the solution for the highest Risk-Priority-Number of failure modes."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S50424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovi Efidori
"Permintaan akan menara pada Industri Telekomunikasi mengharuskan perusahaan penyedia penyewaan menara mengaplikasikan ilmu manajemen proyek dalam melakukan pembangunan menara yang baru dimana proses yang dibutuhkan selain rumit juga terdiri dari ratusan atau ribuan proses. Dengan pengaplikasian ilmu manajemen proyek maka perencanaan yang dilakukan dalam pembuatan menara menjadi lebih rapi dan detil sehingga jadwal pelaksanaan proyek menjadi sesuai dengan perencanaan proyek maka keterlambatan dalam waktu penyelesaian proyek dapat dihindari.
Untuk memenuhi kualitas proyek pembangunan menara maka diperlukan suatu manajemen kualitas proyek dan bisnis proses yang baik agar pembangunan menara bisa mencapai waktu pembangunan yang diinginkan, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan seperti yang diharapkan, data yang di dapat anatara lain adalah data mengenai lokasi yang memiliki kekurangan material ukuran kecil maupun besar, kurang lubang, kualitas material galvanis yang buruk, spesifikasi vendor, pemesanan material, dan kapasitas produksi vendor.
Kesimpulannya adalah ketidak presisian material tower dan kurang lubang adalah karena 57% vendor masih melakukan pabrikasi secara manual, dan vendor menggunakan karung goni pada saat packaging material tower kecil, serta overload dari vendor yang mengakibatkan lamanya produksi material tower.

The demands of towers in Telecommunication Industry recently require a tower provider company to apply Project Management on their next project which process is going to be complicated and contains hundreds or thousands processes. With the implementation of project management, the process in erecting tower can be well-planned so the project schedule appropriate with the project plan and the delay of time in finishing a project can be avoided.
To fulfill the quality of tower erecting project, it requires a wellknowledged of project quality management and business process to reach the time that we wish to achieve customer satisfaction. The focus in this study includes some data such as: some locations that have a lack of amount in materials both in small size and big size, lack of hole, terrible galvanish quality material, vendor specification, material order, and vendor capacity production.
The conclusion is the unprecision of tower material and the lack of hole is because 57% of vendors still do the manufacturing manually, and vendors use gunny sack in packaging for the smaller material of tower, and they are also overload so that cause the production of tower material need more lenght of time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51909
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
TA2205
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>