Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89450 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Suhardi
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana cara mengurangi reject part painting plastic yang ada, yaitu dengan metode Six Sigma yang akan mengetahui bagian penyebabpenyebab mana saja yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya cacat pada part painting plastik tersebut. Dan inti dari skripsi ini ialah, bagaimana memperbaiki performa proses dan meningkatkan nilai-nilai metric indeks kemampuan proses.
Hasil penelitian menyarankan bahwa harus dilakukan penyediaan spare part serta pembuatan standar pemeriksaan kereta dan penjadwalan pemeriksaan kereta secara periodik dan memberikan training kepada operator supaya operator mengerti standar kualitas dan dapat meningkatkan keahlian.

This mini thesis explained about how to reduce part painting plastic, that is with six sigma method will find out the most influential causing part to the rejection of the part painting plastic. and the main point of this mini thesis is how to fix the performance process and to increase the metric index values of process capability.
The result of the research suggesting to do the spare part supplying, the making of train checking standard, train checking schedule periodicaly and training, so the operator understand the quality standard and developing their skill.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52145
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Joko Prasetyo Utama
"Penelitian business coaching ini ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan faktor dominan penyebab reject ratio pada kegiatan produksi PT. Hudiya Hayat Hanif dengan menggunakan pendekatan six sigma sehingga dapat mengurangi biaya produksi perusahaan.
Dalam penelitian ini, dilakukan proses wawancara dan observasi dalam mendapatkan data. Data yang didapat digunakan untuk pemetaan kondisi UMKM dengan beberapa metode analisis yang dilakukan. Pemetaan kondisi UMKM tersebut berfokus pada permasalahan reject ratio kegiatan produksi. Oleh karena itu, dilakukan pembahasan pendekatan six sigma dalam upaya penurunan faktor dominan penyebab reject ratio.
Hasil pembahasan pendekatan six sigma antara lain: faktor dominan penyebab reject ratio adalah pegawai baru, mesin manual, pegawai tidak sesuai SOP, dan pemindahan material; pendekatan six sigma dan asumsi yang digunakan dapat menurunkan reject ratio; dan dapat menurunkan biaya COPQ dalam kegiatan produksi.

This business coaching research is aimed to solve the dominant factor of reject ratio problem on PT. Hudiya Hayat Hanif's production with six sigma approach in order to decrease the company's production cost.
In this research, interview and observation are done to get the needed data. The data are used to map the company's performance with some analysis methods. The map of the performance focuses on production's reject ratio. Therefore, the six sigma approach is done in order to gett the efforts to reduce the dominant factor of reject ratio.
The results of the study are dominant factors of reject ratio are new employees, manual machine, not following the standard and procedure, and material moving the six sigma approach and the using assumption can decrease the reject ratio dan can reduce the COPQ of production.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizzal Firdaus
"Logistik merupakan salah satu bagian dalam dunia manufaktur yang berperan besar dalam performance perusahaan secara keseluruhan, fungsi utama logistik adalah mengatur inventory yang didalamnya terdapat suatu komponen persediaan untuk menanggulangi terjadinya abnormalitas kondisi produksi, rendahnya kapabilitas pemasok maupun terhadap kebutuhan pasar yang berubahubah. Jika dilihat dari sundut pandang lean, safety stock merupakan salah satu sumber dari pemborosan.
Pada penelitian ini dilakukan suatu analisa pengurangan faktor-faktor safety stock dengan mengunakan pendekatan metodologi lean six sigma, dari hasil analisa didapatkan bahwa salah satu faktor diperlukananya safety stock adalah adanya urutan produksi yang berubah atau terjadinya resequence (Un-FIFO level).
Setelah dikaji lebih dalam terjadinya urutan produksi yang tidak FIFO disebabkan karena adanya cacat dalam proses pengecatan dan lamanya proses perbaikan karena cacat dalam proses pengecatan tersebut. Berdasarkan hal itu maka dibuatkanlah rencana-rencana penanggulangan masalah.

Logistic is one part on the manufacturing world which have give great impact to total company performance , the main function of logistic is management of inventory , which consist inside with a component of stock , which utilize for cover any abnormality of production condition, the low supplier capabilities and fluctuation of demand. If we see on lean point of view, safety stock is one kind of waste resources.
On this research will be perform an analyze of reducing safety stock factor with using lean six sigma methodology, from the result, we founded that one factor of safety stock is Un-FIFO of production sequence (Un-FIFO level).
After deeply analyze the Un- FIFO level is caused by defect of painting process and lead time of repair painting. Base on above condition the improvement planning for avoid both cause is necessary to be implement in order to reducing of safety stock.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51838
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Wahyudi
"Supply chain atau rantai pengadaan, adalah sistem yang dilalui organisasi bisnis untuk menyalurkan barang produksi atau jasa ke pelanggan (user). Mata rantai ini juga merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan, yang mempunyai tujuan sama yaitu seefektif dan seefisien mungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang atau jasa tersebut.
Salah satu program yang dijalankan dalam rangka mendukung sistem Supply chain pada PT. AHM (Astra Honda Motor) adalah dengan melaksanakan program multisourcing pada kegiatan pengadaan barang, yaitu suatu program yang tidak hanya berorientasi pada satu sumber atau satu subkontraktor saja, tapi dengan minimal dua subkontraktor dalam pengadaan barangnya. Aspek-aspek yang diperhatikan dalam pelaksanaan program multisourcing ini antara lain : 1. Quality 2. Cost 3. Delivery 4. Development 5. Management.
Dalam skripsi ini, penulis akan mengevaluasi program mutisourcing yang telah dijalankan untuk part radiator dengan menitikberatkan pada aspek kualitas dan delivery, karena ini merupakan aspek terpenting yang harus dipertimbangkan dalam memilih subkontraktor apakah subkontraktor itu tetap layak dipertahankan kontribusinya dalam pengadaan barang ke PT. Astra Honda Motor. Analisa Six Sigma digunakan untuk mengukur kualitas subkontraktor dengan menggunakan pendekatan DMAIC (Define Measure Analyze Improve Control).
Dari hasil evaluasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa program multisourcing yang telah dilakukan, sourcing untuk subkontraktor kedua memiliki performance yang lebih baik daripada subkontraktor awal yang mendatangkan partnya dari Thailand. Hal ini menunjukkan bahwa subkontraktor lokal yang diajukan sebagai subkontraktor kedua layak dipertahankan eksistensinya untuk pengadaan part ke PT. AHM.

Supply chain is a system which passing by business organization for distribute product or service to user. This supply chain is also constitute network from any organization that related each others, which have the same goal to implement more effective and efficience for produce or distribute product.
One program for supporting supply chain system at PT. AHM (PT. Astra Honda Motor) is implementing multisourcing program on procurement activity which is not program that just oriented by one subcontractor, but two or more subcontractor. There are aspects focus to implement multisourcing program : 1. Quality 2. Cost 3. Delivery 4. Development 5. Management.
In this final report, the writer will evaluate multisourcing program that had already done at PT. AHM for radiator part focuses by quality aspect and delivery aspect, because that aspect are important to consider in choosing subcontractor to see eksistency feasibility from them. Six sigma analysis used to measure subcontractor quality aspect and delivery aspect with using DMAIC approach.
From this evaluation, we can take conclusion that multisourcing program that had already done have better performance from second subcontractor than the first subcontractor. It is mean that local subcontractor which proposed to be second subcontractor feasible to holdover they eksistency by PT. AHM.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52127
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hestianto
"Penelitian ini membahas tentang losses material pada proses pembuatan Open Top Can (OTC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab dan mengurangi losses material. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman, sedangkan fokus penelitian pada proses pembuatan OTC yang akan dipakai dalam proses pengalengan produk tersebut. Penelitian ini dianalisis menggunakan metode Six Sigma dengan tahapan Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC). Metode Six Sigma merupakan tahapan peningkatan kualitas untuk mencapai 3,4 kecacatan per satu juta kesempatan. Hasil penelitian ini yaitu 4 penyebab terjadinya losses material yaitu defect OTC, defect lid, defect body can dan juga material sisa. Pengurangan defect OTC sebesar 25.838,50 Defect Per Million Opprtunities (DPMO) dan kenaikan level Sigma sebesar 0,35.

The focus of this research is the material loss in the process of making Open Top Can (OTC). This research aims to identify the cause and to reduce material loss. The object of this research is a company working in food and beverage field, while the focus of the research is the making process of Open Top Can (OTC) that will be used in the canning process of the product. This research is analyzed using Six Sigma method with Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC) phase. Six Sigma methods are step to increase quality to reach 3.4 defects per million opportunities. The research reveals four causes of material loss - defect OTC, defect lid, defect body can and scraps of material. Reduce the defect OTC up to 25,838.50 Defect Per Million Opportunities (DPMO) and increase the Sigma level up to 0.35."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1910
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"PT Diamond Cold Storage is one of food manufacturing in Indonesia and the second ranking position in ice cream production beside walls. PT Diamond Cold Storage has sales growth significantly and has increasing trend of volume sales in ice cream product in 2013."
600 TEKNOSAINS 1:11 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hendriawan Budi Laksmono
"Dunia industri manufaktur pada saat ini sangat ketat dalam persaingan menjadi perusahaan manufaktur nomor satu di dunia. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tingginya kualitas produk yang dituntut oleh konsumen dengan harga yang dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya dan mampu terjangkau oleh masyarakat sekarang ini. Begitu pula dengan PT. Indonesia Epson Industry yang memproduksi printer Epson dan dipasarkan ke seluruh dunia. Sebagai perusahaan besar tentu saja masalah kualitas dari produk yang dihasilkan harus dapat selalu terjaga. Agar produk yang dihasilkan selalu terjaga kualitasnya maka setiap proses produksi yang berlangsung harus selalu terkontrol kualitasnya pula. Terutama pada departemen plastik (Plastic Part Production Department), sebagai departemen produksi yang menjadi proses pertama dalam keseluruhan proses produksi maka departemen ini juga harus mampu untuk menjaga kualitas dari part yang dihasilkannya. Setelah mengambil data-data mengenai part yang sering bermasalah maka dapat dilihat bahwa ada satu part yaitu Scale PF yang banyak terdapat cacat dan ditemukan di customer. Oleh karena itu dengan menggunakan metode six sigma akan dapat dihasilkan langkah-langkah perbaikan dalam proses produksi part Scale PF sehingga dapat mengurangi bahkan diharapkan dapat menghilangkan cacat dominan yang sering muncul pada part tersebut.

In manufacture industry nowadays competition becomes very tight to be the number one manufacture company in the world. It is shown by the higher product's quality required by consumer with affordable and competitive price between other congener companies. Since PT. Indonesia Epson industry produce Epson's printers and market them to all around the world, qualities of products must always be protected. To protect product's quality, every production process should always be controlled especially in plastic part production department as production department that becomes the first process in whole production process should protect the quality of produced parts. After taking data about parts that become in trouble very often, there is one part, Scale PF, which has many detects found by customers. Because of that, using six sigma method, improvements steps in production process of Scale PF parts can be proceed, so that dominant defects can be minimized, even eliminated."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Aliyanti
"Persaingan yang semakin kompetitif di pasar global mendorong PGT Sapuran untuk meningkatkan efisiensi produksi khususnya untuk pemakaian sumber daya yang ada. Kriteria utama pencapaian efisiensi produksi ini diukur dari jumlah lost production yang didefinisikan sebagai selisih antara jumlah aktual bahan baku yang digunakan dengan jumlah aktual barang jadi yang dihasilkan. Semakin besar lost production yang terjadi akan berakibat semakin banyak bahan baku yang hilang dalam proses. Hal ini akan sangat merugikan perusahaan. Oleh karena itu pengendalian dan penekanan terhadap jumlah lost production ini mutlak diperlukan oleh perusahaan.
Penelitian ini memfokuskan pada upaya umtuk mencari solusi-solusi yang dpat menurunkan jumlah lost production dengan menggunakan metode Six Sigma. Dengan mengikuti metodologi Six Sigma (Define, Measure, Analyze, Improve, Control), dicari akar permasalahan kejadian lost production dan dilanjutkan dengan mencari solusi yang mungkin.
Sebagai hasil penelitian, kinerja perusahaan yang diterjemahkan ke dalam level sigma adalah sebesar 2.3 sigma, dimana nilai ini jauh dari standar minimal kinerja nilai sigma perusahaan secara internasional yaitu 4 sigma. Penyebab utama muncul dari tiga kejadian yaitu material ikut terbuang bersama air dan kotoran, terdapat banyak kotoran pada bahan baku, dan kebocoran di pipa yang menghubungkan mesin satu dengan mesin lain. Sebagai solusi perlu dilakukan beberapa usaha untuk peningkatan dan pengendalian proses.

An increasing in global market competition forced PGT Sapuran to increase its production eficiency especially in the use of their resource. The main criteria is measured by the number of lost production, wich is defined as the difference between actual total raw material used and the finish good result in a day. As increasing in lost production means lossing more in raw material, it takes effect in reducing the company?s profit. There for an effort to control and minimize lost production number is importantly needed.
This paper focused on finding solutions to reduce the number of lost production using Six Sigma methodology. By following the methodology (Define, Measure, Analyze, Improve, Control), this paper seeks for the root caused of lost production and then find the possible solution.
As the result of the research, the performance of PGT Sapuran is in 2.3 sigma level, wich is far from the standard level performance. The main caused is the material is trown away along with water and waste, the raw material contains lot of waste, and last is leak in pipe. As solution, PGT Sapuran need to do some efforts to increase and maintain its process capability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rony Ramdhani
"Kualitas memiliki peranan penting dalam dunia industri, perusahaan yang mampu bersaing adalah perusahaan yang dapat mempertahankan kualitasnya dan mampu memenuhi keinginan pelanggan. Metode peningkatan kualitas salah satunya adalah Six Sigma. Six Sigma memiliki fokus pada mengurangi tingkat cacat, dengan mencapai standar 3,4 cacat perjuta peluang, Six Sigma memiliki 5 fase, Define, Measure, Analyze, Improvement dan Control (DMAIC) . Pada penelitian ini, Six Sigma di terapkan di bagian Tube Mill, dengan tujuan meningkatkan kualitas dengan cara mengatasi dan mengurangi banyaknya cacat yang timbul. Hasil penelitian ini di dapat bahwa nilai sigma bagian tube mill adalah 4 dan 3,9 yang ekuivalen dengan nilai indeks kapabilitas 1.3 kemampuan proses produksi dalam batas spesifikasi yang diinginkan pelanggan dan memiliki kapabilitas yang cukup baik tetapi masih diperlukan perbaikan guna mencapai perusahaan kelas dunia.

Quality is important thing in Industry, company which can compete and improve quality dan fill the customer requirement. Quality Improvement method such as Six Sigma have fokus to reduce defects, with standar 3,4 defect per million, Its have 5 fase, Define, Measure, Analyze, Improvement dan Control (DMAIC). In this case Six Sigma held on Tube Mill Section, and its purpose to reduce defect. The Sigma value are 4 and 3.9, which equivalen with value make an index to 1.3, the capability production in spesification and having good capability but its meaning still be needed repair utilize to reach company of world class."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2008
S52009
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadeak, Renni Rouli
"PT Aneka Star adalah perusahaan manufaklur pembuatan Banking system dan racking system Karma meningkatnya tingkat persaingan industri maka PT. Aneka Star bemsaha meningkatkan kepuasan pelanggan dengan bemsaha memenuhi semua spesiiikasi yang pelanggan. Spesitikasi yang pelanggan inginkan dalam proscs pengecatan seperti ketebalan pengecatan dan tingknt kematangan pengecatan. Metode yang digunakan untuk menekan vmiasi serendah munglcin, digimakan Six Sigma dengan pendekatan statistic, Six Sigma mampu menjadi alat perbaikan l¢l'llS menems. Dengan menggunakan proses yang beijalan saat ini PT. Aneka Star memiliki kemampuan sigma sebesar 3.8 sigma sebagai baseline ldneija tingkax output, dengan analisa mulai dari proses awal pretreatment sampai proses akhir cooling daprat diketahui bahwa kesalahan mama taletak pada proses pretreatment dau proses pengovenan. Sebagai tahap akhir yang dicapai, PT Anekn Star harus membuat suani standar/acuan kerja baku mmtuk pmses pengovennn dan pretreaunent dan juga membuat jadwal preventive mainienance.

PT. Aneka Star is a manufacturer company which made a banking system and a racking system Because ofthe industry competitive level nowadays so PT. Anoka Star ny to increase statisfying of the customer with ny to complete all the specincation of customer want. Speciiication that the customer want such as the thick of painting and the ripe level of painting. Using statistical base approach Six Sigma methodology is a very good tool for reducing variability and for continuous improvement _ Using current production process PT. Aneka Star could reach the sigma capability as 3.8 sigma as a baseline capability in output level, with the analysis start from the beginning process pretreatment rmtil the end process cooling, the main problem could be identified. The main problem are pretreatment process and curing process. As the conclusion, PT. Aneka Star has to make an accurate work standard for curing and pretreatment and also PL Aneka Star has to make a schedule of preventive maintenance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>