Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166086 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Agus Bayu Aji
"Pemakaian teknologi informasi yang semakin luas, penggunaan secara massal dan era globalisasi telah menciptakan lingknngan yang kompetitif dimana struktur biaya rendah sering menjadi sesuatu yang kritis untuk mencapai kesuksesan. Lingknngan seperti ini meminta kebutuhan yang lebih besar untuk akurasi pengukuran biaya dan teknik-teknik management. Telah banyak organisasi yang menyadari bahwa metode akuntansi tradisional perlu dilengkapi dengan pengukuran biaya tambahan dan manajemen. Lingknngan yang baru telah menciptakan sebuah kebutuhan alat agar dapat lebih baik dalam pengukuran bagaimana aktivitas mengbabiskan sumber daya. Sebuah pengukuran biaya yang populer dan efektif saat ini adalah Activity Based Costing (ABC) ABC mampu mengindentifikasi dan menghitung sumber daya, penggunaan sumberdaya pada aktivitas dan penggunaan biaya-biaya aktivitas pada customer atau produk. Productivity Enhancement Centre (PEC), salah satu departemen di PT Panasonic Manufacturing Indonesia, adalah perusahaan yang telah lama bergelut dibidang pembuatan cetakan plastic (mould) dan cetakan plat (die). Tidak hanya sebagai penyokong penyediaan pembuatan cetakan komponen dari dalam perusahaan PT PMI sendiri namun juga bersaing di pasar luar yang untuk bersaing secara kompetitif dengan perusahaan yang sejenis. Penelitian ini sendiri bertujuan untuk menyelidiki apakah dengan menggunakan system perhitungan ABC mampu menelusuri dan mengidentifikasi sumber-sumber aktifitas yang terpakai dalam proses pembuatan cetakan sehingga didapat perhitungan biaya produksi yang lebih akurat.

The greater use of information technologies, mass customization, ang globalization has created a competitive environment in which low-cost structure often becomes critical for success. This environment has created a greater need for accurate cost measurement and management techniques. Many organization have realized that traditional accounting methods need to be supplemented with adtional cost measurement ang management. This new environment has created aneed for tools that better measure how activities consume resources. A popular and effective cost measurement tool is Activity-Based Costing (ABC). ABC can indentify and quantify resources, assign resources to activities, and assign activity costs to customers or products. Productivity Enhancement Centre (PEC), one of the department in PT Panasonic Manufacturing Indonesia, is a organization that had been ran in mould and die manufacturing. PEC Not only supporting the internal of PT PM! but also competing in external market. The purpose of this research is to learn whether implementing the ABC system able find and identify the assign activities resource in mould manufacturing to get more accurate production cost measurement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Riani
"Laporan biaya produksi bermanfaat bagi manajemen untuk keperluan analisis maupun sebagai dasar penentuan harga jual produk. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Alokasi biaya overhead yang tepat sangat diperlukan agar dapat dihasilkan suatu informasi biaya produksi yang bermanfaat bagi perusahaan.
PT. Indofarma (Persero) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur dan pemasaran produk farmasi. Dengan beragamnya jenis produk yang diproduksi dan penggunaan teknologi untuk meningkalkan eisiensi, efektivitas, dan produktivitasnya maka perhitungan biaya produksi yang tepat bagi setiap produk yang dihasilkannya adalah suatu hal yang penting bagi perusahaan.
Peneiitian ini membandingkan sistem perhitungan biaya produksi yang dilakukan oleh perusahaan saat ini dengan sistem Activity Based Costing. Activity based costing (ABC) merupakan suatu sistem perhitungan biaya yang mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas yang dikonsumsi oleh produk. Berdasarkan perhitungan sistem ABC terlihat bahwa pada beberapa produk biaya produksi yang dibebankan oleh perusahaan selama ini terlaiu besar (overcosfed) dan pada beberapa produk lainnya terlu kecil (undercosted).
Dari 19 jenis produk yang diteliti, produk yang mengalami overcosfedterdiri dari 10 jenis dengan persentase selisih berkisar antara 1,1% - 116,1%, sedangkan produk yang mengalami undercosted terdiri dari 9 jenis produk dengan persentase selisih antara 1.57% -74,32%. Perbedaan tersebut mempenihatkan bahwa perhitungan biaya produksi yang dilakukan PT. lndofamma selama ini belum mampu mengalokasikan biaya produksi secara tepat ke produk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amiluddin Zahri
"ABSTRAK
Penggunaan pemakaian pompa sentrifugal sangat luas, untuk penunjang proses industri, irigasi maupun untuk kebutuhan rumah tangga dan lain-lain.
Guna mengantisipasi perkembangan dan permintaan konsumen yang akhir-akhir ini meningkat, maka industri manufaktur perlu dengan teliti menghitung waktu operasi proses pabrikasi, supaya tepat menghitung biaya produksinya. Dengan demikian pompa yang dihasilkan mempunyai daya saing di pasar.
Penelitian ini membahas estimasi waktu, untuk mendapatkan target waktu operasi elemen-elemen utama pompa sentrifugal, melalui regresi linier dari metoda kuadrat larked, kemudian dipakai sebagal dasar untuk menghitung perkiraan biaya (cost estimation) dari biaya produksi (manufacturing cost).
Berdasarkan hasil waktu dari Model, maka didapatkan hasil yang mendekati dengan waktu pengamatan pabrikasi sebenarnya, demikian juga biaya produksi dari model memperlihatkan hasil mendekati dengan biaya produksi sebenarnya.

ABSTRACT
The use of centrifugal pump Is widely utilized for Industrial process, irrigation, home appliance needs, etc.
The development of industry as well as the national domestic demands have recently increased, industrial manufacture needs the accurate production cost time calculation in order to get the exact budget of manufacturing cost. By means of this, the pump manufacture can Increase the gain of the competitive quality In the global marketing.
The research deals with the discussion of time operation estimate to reach the target of operating time of main element through the linear regression using the smallest square method. Using this method the cost estimation could be calculated from the total manufacturing cost.
The result indicates that the time estimated by this model have a close value comparing with the time estimation observed directly in the field. The cost production model have the same result as well as the time estimation model comparing with the real one. The cost production obtained by this model reaches the closest result compared with the manufacturing cost of the exact one.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarto
"Cold rolling mill adalah salah satu divisi produksi pada pabrik baja PT."X" yang berfungsi untuk melakukan penipisan baja lembaran.
Karena beragamnya produk yang dihasilkan baik kualitas, tebal strip, lebar strip dan beret cogs; tentunya tiap macam produk mernerlukan biaya produksi yang berberda.
Saat ini metode yang digunakan untuk mengetahui biaya produksi adalah membagi biaya yang dikeluarkan dengan tonase produk yang dihasilkan pada peroode tertentu, tanpa memperhatikan parameter strip yang telah diproses. Penghitungan tersebut tidak dapat menggambarkan proses yang sebenarnya. Maka perlu dicari metode baru sistem penghitungannya.
Pada penelitian ini dilakukan konversi dan parameter bent coil, tebal strip, lebar strip menjadi bentuk satuan lain yaitu panjang strip, luas permukaan strip, luas sisi strip serta jam produksi. Satuan tersebut merupakan dasar pembebanan untuk tiap elemen penyusun biaya konversi. Dengan demikian akan dapat dihitung biaya konversi untuk tiap jenis strip yang diproses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Martinus Amrih Utomo
"ABSTRAK
Secara umum transaksi luar negen atau transaksi ekspor impor tidak berbeda
dengan transaksi dalam negen atau transaksi jual beli pada umumnya, namun transaksi luar
negen lebih rumit dan lebih beresiko dibandingkan dengan transaksi perdagangan dalam
negen, karena adanya faktor jarak yang dipisah oleh batas-batas kenegaraan, perbedaan
antara satu negara dengan negara lam dalam hal mata uang, bahasa, budaya, aturan
perdagangan, perpajakan, aturan hukum, alat ukur, dan lain-lain Dalam perkembangannya,
cara pembayaran transaksi luar negen juga bermacam-macam, antara lam pembayaran
dimuka, pembayaran kemudian, konsinyasi, wesel inkaso dan pembayaran dengan Letter of
Cr edit (L/C) Saat mi cara pembayaran transaksi luar negen yang paling umum adalah
pembayaran dengan L/C, karena cara tersebut dirasa paling aman baik bagi pihak penjual
(eksportir) maupun bagi pembeli (importir) dengan adanya keterlibatan bank sebagai pihak
yang menjamin transaksi tersebut
Selam eksportir dan importir, pihak-pihak yang terkait dalam transaksi L/C antara
lam bank penerbit (issuing bank), bank yang melakukan konfirmasi atas penerbitan L/C
(confirming bank), bank yang meneruskan L/C (advrnng bank), bank yang menegosiasi
wesel dan dokumen ekspor (negotiating bank), bank yang menyelesaikan transaksi
pembayaran/penggantian pembayaran (reimbursing bank), dan masih ada pihak lam yang
terkait Jenis-jenis L/C juga bermacam-macam, antara lam revocable L/C irrevocable
L/C confirmed L/C unconfirmed L/C sightUC usance L/C dan masih banyak jenis-jenis
lainnya Untuk usance L/C bagi importir selam membenkan rasa aman juga memberikan
keuntungan lam berupa kredit dan eksportir, karena dapat memanfaatkan barang yang
dikirim tanpa terlebih dahulu atau segera membayar Keterlibatan bank dalam transaksi usance L/C mengandung resiko berupa
keharusan mengambil alih kewajiban membayar kepada eksportir pada saat jatuh tempo,
jika importir gagal memenuhi kewajiban tersebut Resiko bank atas kewajiban membayar
tersebut sebetulnya dapat dieliminir dengan meminta kepada importir untuk menjamin
dengan uang tunai 100 % Namun demikian kewajiban menyetor 100 % tersebut tidak
sepenuhnya dapat dipenuhi oleh semua debitur Bahkan apabila antara bank dan debitur
terdapat hubungan yang khusus, kewajiban menyetor tersebut adakalanya relatif kecil (5 %,
atau bahkan 0 %)
PT ABC adalah debitur Bank X Cabang Solo saat ini mendapatkan fasilitas
pembukaan usance L/C sebesar USD 750 000 (selam itu juga memperoleh kredit tunai
berupa Kredit Modal Keija), yang saat nu telah jatuh tempo Oleh karena itu PT ABC
mengajukan untuk memperpanjang fasilitas tersebut dan jika dimungkinkan untuk
menambah limitnya, dengan alasan fasilitas tersebut masih dibutuhkan serta dirasa adanya
kekurangan karena adanya peningkatan kebutuhan usance L/C untuk mengimpor bahan
baku Mengingat keterbatasan dana, setoran diajukan sebesar 5 %
Bank X Cabang Solo berkepentingan untuk miembenkan fasilitas pembukaan
usance L/C karena fasilitas tersebut terkait dengan pemberian fasilitas kredit tunai.
Pembayaran kewajiban dan pelunasan kredit tersebut sangat tergantung dan kelancaran
operasional pabnk PT ABC, yang bahan bakunya diimpor dengan menggunakan fasilitas
usance L/C Tetapi disisi lain, Bank X Cabang Solo menghadapi resiko yang cukup besar
karena setoran tunainya hanya 5 %
Berdasarkan pendekatan biaya produksi, maka dapat ditentukan maksimal atau
hmit usance L/C yang dapat diberikan kepada PT ABC, yaitu sebesar Rp 6 144 juta, atau USD 768 000 Dengan mempertimbangkan kemungkinan perubahan kurs, perubahan
harga atau perubahan kebutuhan ml bahan baku/perubahan realisasi produksi, maka limit
yang ada saat ini sebesar USD 750 000 diperhitungkan sudah memenuhi kebutuhan
Dengan demikian maka permohonan untuk memperpanjang fasilitas usance L/C yang jatuh
tempo dapat dipertimbangkan, sedangkan penambahan limit tidak dapat dipertimbangkan
Dengan limit sebesar USD 750 000, maka diharapkan sebagai benkut
Pembenan usance L/C sesuai kapasitas pabnk, dan dapat mendukung atau
memenuhi kebutuhan impor bahan baku
Kewajiban jatuh tempo usance L/C yang diterbitkan dapat dipenuhi oleh PT ABC
tepat waktu dan sesuai kemampuan pelunasannya
Pembatasan pembenan usance L/C dapat mencegah agar PT ABC tidak melakukan
kegiatan spekulasi
Dan analisa dan perhitungan tersebut, maka terhadap permasalahan yang
dihadapi PT ABC disarankan agar dilakukan penelitian dan pembenahan lebih lanjut
sistem pengadaan dan sistem pembelian bahan baku impor yang dibutuhkan dan dilakukan
efisiensi penggunaan atas penyediaan fasilitas yang ada
Secara umum, limit pembenan fasilitas usance L/C oleh bank kepada debiturnya
dapat diketahui atau didekati dengan melihat struktur biayanya Apabila struktur biaya
diketahui, dan persentase kebutuhan bahan baku impor diketahui, maka secara sederhana
limit tersebut dapat ditentukan dengan formula sederhana, yaitu
Biaya Produksi X % Kandungan Impor X Siklus Usance L/C"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermanto Simon
"Dunia industri manufaktur terus berubah seiring dengan perubahan teknologi yang semakin maju. Dunia usaha juga terus berubah dengan tingkat persaingan yang semakin kompetitif. Itulah kenyataan yang dihadapi dewasa ini, perubahan yang progresif menjadikan suatu pola tertentu segera menjadi kuno.
Akuntansi manajemen selama ini dikenal sebagai alat bantu manajemen untuk pengambi~an keputusan operasional. Dalam situasi yang telah berubah, relevansinya menjadi patut dipertanyakan. Kemajuan teknologi telah merubah sistem produksi ke arah otomasi, yang berarti pula merubah struktur dan perilaku biaya produksi. Ketatnya persaingan telah merubah pola manajemen dengan pendekatan multi produk serta mengutamakan faktor-faktor multi strategis seperti cost, quality, delivery, flexibility. Dengan demikian strategi senantiasa difokuskan pada customer satisfaction. Melihat banyaknya perubahan ini, tampaknya akuntansi manajemen memang segera akan menjadi kuno bila tidak mengikuti perubahan tersebut.
Tuntutan tersebut telah dijawab dengan munculnya teori-teori baru sistem manajemen biaya, yang tidak hanya relevan tetapi juga antisipatif. Pendekatan aktivitas merupakan perubahan yang menjadi ciri utama, dimana pol a alokas i biaya disempurnakan dengan model activity-based costing. Dikemukakan pula bahwa pengendalian aktivitas ternyata merupakan kunci keberhasilan untuk meningkatkan kinerja operasional manufaktur. Teori ini memang telah berusaha mengejar ketinggalan dan menyelaraskan praktek akuntansi manajemen dengan tantangan praktek manufaktur saat ini.
Teori telah dikemukakan, tantangan berikutnya adalah implementasinya dalam praktek akuntansi manajemen. Sejauh ini sistem manajemen biaya modern ini baru diterapkan pacta beberapa perusahaan di Amerika Serikat. Sementara dalam masa transisi, praktek akuntansi manajemen yang diterapkan pacta perusahaan-perusahaan di Indonesia memang masih berorientasi tradisional. Menyadari kekurangan yang ada, sedang dilakukan usaha-usaha menerapkannya walau masih dalam batas-batas tertentu.
Bagian dari usaha tersebut adalah perancangan konsep sistem manajemen. biaya pada PT. AACP. Sesungguhnya sistem manajemen biaya modern ini berlaku untuk organisasi manufaktur maupun nonmanufaktur, namun studi ini hanya membatasi pacta organisasi manufaktur. Dengan meninggalkan konsep tradisional diharapkan lebih banyak informasi relevan yang diperoleh dari sistem tersebut. Konsep terse but mel iputi pengembangan model activity-based costing untuk penentuan product costing, pengendalian operasional pabrik dan pengukura kinerja. Ketiganya didasarkan telaah kondisi perusahaan, dan ditujukan untuk lebih mendukung manajemen dalam mengendalikan operasional perusahaan agar lebih kompetitif dalam menghadapi persaingan.
Meski baru terbatas pacta perancangan konsep, namun telah merupakan bagian dari usaha memperkenalkan praktek akuntansi manajemen yang relevan dalam era manufaktur saat ini. " Nothing can be done or made by theory, but knowledge of theory improves the doing and making "."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wida Herawati
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26970
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikri Haikal
"Laporan magang ini bertujuan mengevaluasi ketepatan prosedur pembuatan rate alokasi biaya yang dilakukan oleh PT EPS untuk mengalokasikan common support costs terhadap produk berupa minyak dan gas bumi. PT EPS merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri minyak dan gas (Migas) dan merupakan perusahaan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Prosedur yang dilaksanakan adalah melakukan perhitungan rate alokasi yang didasarkan pada proporsi dari total biaya eksplorasi dan biaya produksi non-capital. Evaluasi prosedur pembuatan rate alokasi common support costs dilakukan dengan membandingkannya dengan pedoman tata kerja (PTK) terkait, yaitu PTK 059 revisi 01, PTK 063, serta dokumen terkait lainnya. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, prosedur pembuatan rate alokasi untuk mengalokasikan common support costs PT EPS telah dilaksanakan sesuai dengan kedua PTK tersebut.

This internship report aims to evaluate the accuracy of the procedure for making cost allocation rates carried out by PT EPS to allocate common support cost to products in the form of oil and gas. PT EPS is a company engaged in the oil and gas industry that act as a Production Sharing Contract company (PSC). The procedure implemented is to calculate the allocation rate based on the proportion of the total exploration costs, and non-capital production costs. Evaluation of the procedure for making the common support costs allocation rate is carried out by comparing it with the pedoman tata kerja (PTK) that is relevant, which is PTK 059 revision 01, PTK 063, and other related documents. Based on the evaluation, the procedure for making allocation rate to allocate PT EPS common support costs has been implemented in accordance with the two PTKs."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sufia Tanwiny
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
TA2271
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>