Ditemukan 132606 dokumen yang sesuai dengan query
Adela Putri Rizkia
"Elpiji merupakan salah satu jenis energi yang digunakan masyarakat Indonesia. Pertamina merupakan pemain tunggal dalam bisnis ini. Dalam menjalankan bisnisnya Pertamina menjalankan indirect marketing dengan melibatkan SPPBE (Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji) dan agen Elpiji. Pola distribusi Elpiji di Indonesia menjadikan Pertamina sebagai pemegang kuasa penuh dalam distribusi Elpiji. Konsumen membeli Elpiji dari agen yang telah mendapatkan Elpiji dari SPPBE yang ditunjuk Pertamina. Sebelum pengambilan Elpiji oleh agen, agen diharuskan terlebih dahulu membayar Elpiji yang akan diambil di SPPBE yang telah mengambil bulk elpji dari Pertamina. SPPBEini akan diberikan ongkos pengangkutan dan pengisian Elpiji. Ongkos pengisian dihitung berdasarkan jumlah bulk Elpiji yang diangkut sedangkan ongkos pengangkutan dihitung berdasarkan jarak yang ditempuh dari Pertamina ke SPPBE. Kedua ongkos ini merupakan satu-satunya sumber pendapatan yang dimiliki oleh SPPBE.
SPPBE Z sebagai perusahaan baru yang akan memulai usahanya ingin mengetahui bagaimanakah SPPBE ini akan beroperasi, khususnya dalam kegiatan pengambilan bulk Elpiji yang sepenuhnya diatur oleh Pertamina. Walaupun kegiatan ini tidak dapat dikontrol oleh SPPBE, namun kegiatan ini harus dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi SPPBE. Hal-hal yang dapat berpengaruh pada keuntungan SPPBE dalam kegiatan ini adalah penggunaan resource dalam pengambilan bulk Elpiji, yaitu meliputi penentuan jumlah storage tank, transport tank, pengemudi beserta kondektur transport tank. Penentuan penggunaan reource ini tentulah bukan persoalan yang mudah. Pihak SPPBE harus memperhatikan skenario-skenario yang mungkin dijalankan dalam kegiatan ini.
Salah satu skenario yang perlu dipertimbangkan adalah program pemerintah pengalihan minyak tanah ke tabung Elpiji 3 Kg. Program ini mengakibatkan meningkatnya pengambilan bulk Elpiji di Pertamina sebanyak dua kali lipat dibanding dengan sebelumya. Terdapat berbagai kemungkinan yang diambil Pertamina untuk menghadapi program ini. Apa sajakah kemungkinan tersebut dan bagaimanakah SPPBE Z dalam menghadapinya? Penelitian dengan pendekatan simulasi ini akan menjawabnya. Model hasil penilitian ini akan dijalankan pada berbagai macam kemungkinan yang akan dilakukan Pertamina. Kemudian akan dihasilkan penggunaan resource yang akan menghasilkan biaya rendah dalam menghadapi berbagai skenario yang dilakukan Pertamina.
Elpiji is a mean of energy commonly used by Indonesian customer. In Indonesia Pertamina serves as a single provider in Elpiji business sector. Pertamina runs its business by implementing indirect marketing along with SPPBE (Bulk Elpiji Transport and Filling Station) and Elpiji agents. Elpiji distribution pattern in Indonesia allows Pertamina to be the highest authority holder for Elpiji distribution. End customers get their Elpiji from agents that obtain it from Pertamina's authorized and appointed bulk Elpiji filling and transport station or SPPBE. Agents ought to fulfill payment for their orders before they retrieve their ordered Elpiji from the SPPBE, which has previously obtained the bulk Elpiji from Pertamina. This SPPBE will then be paid with Elpiji transport and filling cost by the Agent. The filling cost is charged based on the number of transported Elpiji while the transport cost is charged based on the distance between Pertamina and the SPPBE. Both of these expenses are the components of the SPPBE's income. SPPBE Z as a newly found company that wants to find out a best operating way, specifically in bulk Elpiji retrieval activity that is fully regulated by Pertamina. In spite of this regulation constrain, the Company has to find a way to maximize its profit in such business condition. The use of resource in obtaining bulk Elpiji can highly affect the Company's profit. The resource itself includes a number of storage tanks, transport tanks, and tank drivers along with his assistant. The resource usage decision is not an easy task to do because the SPPBE has to consider possible scenarios prior to this business process.One of the scenario worth to be considered is the government's program of replacing kerosene with Elpiji in 3 Kg gas cylinders. This program had caused an increase in bulk Elpiji demand for as many as twice as before. There are other possibilities in how Pertamina might respond to this program. These possibilities are covered in this research. This research will try to find out solutions about how the Company should act in these different possibilities. Findings of this research will be based on the analysis of a number of possible scenarios that are modeled and simulated. Finally the research will came out with the resource usage that will bring out the lowest cost in different Pertamina scenarios."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50257
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yelita Anggiane Iskandar
"Gas elpiji merupakan salah satu energi penting bagi masyarakat Indonesia. Elpiji biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak bagi konsumen rumah tangga atau sumber energi operasi pabrik. Biasanya elpiji dijual kepada masyarakat dalam kemasan tabung 6 kg, 12 kg dan 50 kg. Seiring dengan keluarnya kebijakan pemerintah mengenai konversi minyak tanah ke elpiji, muncul satu jenis tabung elpiji baru kemasan 3 kg yang saat ini baru didistribusikan di daerah-daerah tertentu saja. Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji atau biasa disingkat sebagai SPPBE adalah organisasi yang bertanggung jawab melakukan operasi pengisian tabung gas elpiji. Selain SPPBE dan Pertamina_selaku pemilik elpiji, ada satu pemain lain yang terlibat dalam kegiatan distribusi tabung elpiji yaitu agen. Agen merupakan perpanjangan tangan dari SPPBE yang didefinifisikan sebagai organisasi yang bertanggung jawab dalam memasok tabung elpiji secara langsung kepada masyarakat dalam rantai distribusi elpiji.
SPPBE X adalah pemain baru di industri distribusi elpiji di Bali. Pabrik yang baru akan beroperasi pada Agustus 2007 ini nantinya akan melakukan operasi pengisian tabung elpiji untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar wilayah Tabanan. Perencanaan operasi adalah hal yang krusial bagi perusahaan baru seperti SPPBE X karena itu pengusaha SPPBE X ingin mengetahui bagaimana pola produksi tabung ketika pabrik beroperasi. Untuk itu dilakukan pembuatan imitasi operasi pengisian tabung gas elpiji SPPBE X dalam bentuk simulasi model menggunakan software ProModel yang diawali dengan pemetaan sistem dalam diagram IDEF0. ProModel digunakan karena dapat menampilkan model yang diinginkan secara visual.
Beberapa tahap yang dilakukan untuk memperoleh model yang menggambarkan operasi pengisian tabung gas elpiji di SPPBE X adalah mengumpulkan data umum dan waktu operasi proses produksi dengan metode time study dan wawancara dengan pihak SPPBE lalu dilakukan uji kecukupan data dan penentuan distribusi menggunakan Stat::Fit yang akan digunakan dalam tahap formulasi model. Uji skenario dapat dilakukan jika model sudah valid dan terverifikasi. Uji ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sistem yang dimodelkan serta bagaimana pengaruhnya dengan memperhatikan jumlah tabung yang masuk dan keluar SPPBE.
Liquid Petroleum Gas (LPG) definitely is an important energy for Indonesian society. The usage of LPG is not restricted only for any distinct economics class. Commonly, LPG was sold to family in cylinder. The type can be any like in 6 kg cylinder, 12 kg cylinder, and 50 kg cylinder. When 'kerosene exchange to LPG' policy showed, come up a new kind of LPG cylinder, the 3 kg. This time, 3 kg cylinder was distributed only in certain area. LPG Bulk Shipment and Filling Station or abbreviated as SPPBE is an organization which is responsible to do LPG cylinder filling operation. Beside SPPBE and Pertamina_as LPG's owner, there is another player involved in LPG cylinder distribution activity, that is agent. This agent is SPPBE extend that defined as an organization which is responsible to supply LPG cylinder directly to consumer in LPG distribution chain.SPPBE X actually is a new player in LPG distribution industry in Bali. The plant that will be operating on August 2007 will do LPG cylinders filling operation in Tabanan and nearby. Operation planning certainly becomes a crucial major to new company like SPPBE X then the owner of SPPBE is eager to know the production pattern the time that plant start to operate. By having related information to agent and production process from similar company and also the information about plant facility that now has been being installed, the making of imitation of SPPBE X LPG cylinder filling operation was done in form of model simulation using ProModel software preceded by mapping the system in IDEF0 diagram. The ProModel was used since having the ability to show requested model visually.Several steps to perform in having a model that represent LPG cylinder filling operation are collecting general data and production process operation time using time study method and interview then the data will be tested by statistic method to know the adequacy level and calculated using Stat::Fit application in ProModel to fit the distribution that will be used in model formulation phase. Scenario analysis in the model can be done only when verification and validation phase have passed. This analysis was executed to find factors that influencing modeled system and the effect by observing LPG cylinder throughput in SPPBE."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50426
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eko Pardianto
"Kenaikan harga minyak dunia hingga di atas USD 100 per barrel telah memaksa pemerintah untuk mempercepat program konversi minyak tanah ke gas LPG. Percepatan program konversi ini telah mendorong peluang investasi yang massif dalam bisnis pembangunan SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji) khususnya untuk pengisian tabung gas LPG 3 kg. Pertamina pun telah mengeluarkan standar SPBE. Namun, para pengusaha perlu mengetahui animasi bisnis proses SPBE yang dapat menampilkan proses di SPBE yang sebenarnya secara jelas dan baik. Output di SPBE dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti fluktuasi permintaan tabung gas, tingkat kedatangan truk agen, dan pasokan gas. Berbagai fluktuasi tersebut mendorong pengusaha untuk mengetahui komposisi penggunaan sumberdaya yang dimiliki SPBE yang dapat menghasilkan tingkat output tertinggi.
Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah membuat model simulasi sistem SPBE standar Pertamina guna mengetahui penggunaan sumberdaya yang menghasilkan tingkat output tertinggi dalam menghadapi fluktuasi permintaan tabung dan pasokan gas; agar tidak terjadi kelangkaan distribusi tabung gas. Penelitian ini dimulai dengan penyusunan konsep model simulasi SPBE dengan menggunakan flowchart dan diagram IDEF_. Kemudian dilakukanlah pengumpulan data struktural dan data operasional SPBE. Sedangkan data kuantitatif SPBE dikumpulkan dengan time study untuk kemudian diuji kecukupan data dan akhirnya ditentukan persebaran distribusi data kuantitatif tersebut dengan aplikasi Stat::Fit dalam ProModel.
Perancangan model simulasi SPBE dibuat dengan memasukkan semua data yang telah dikumpukan sebelumnya. Perancangan model simulasi menggunakan software ProModel karena fitur ProModel yang user friendly sehingga mudah digunakan, kemampuan ProModel memodelkan sistem yang memiliki variabilitas dan komponen yang saling bergantung, serta ProModel dapat menampilkan animasi proses yang jelas secara visual. Setelah dirancang, model simulasi SPBE harus melalui uji verifikasi dan validasi agar menjamin bahwa model simulasi SPBE ini memang mewakili proses yang terjadi pada SPBE yang sebenarnya. Dengan model simulasi SPBE yang telah lulus uji verifikasi dan validasi, maka akan dilakukan eksperimen dengan serangkaian skenario yang nantinya akan didapat penggunaan sumberdaya SPBE yang dapat menghasilkan tingkat output tertinggi.
The increase of world petroleum price which is over USD 100 per barrel, has urged Indonesian government to accelerate the conversion program from petroleum to LPG. This conversion program acceleration has opened massive investment in building SPBE (LPG bulk Filling Station) business especially for 3 kg tubes filling. Pertamina has also made SPBE standards. Nevertheless, businessmen need to know SPBE business process animation which can display real SPBE process clearly and properly. Output in SPBE is influenced by many external factors which are like: fluctuation of gas tubes demand, arrival rate of agencies' trucks, and LPG bulk supplies. These fluctuations make businessmen to find resources owned by SPBE allocation which can yield highest output rate.To solve these problems, the purpose of this research is to design simulation model of SPBE based on Pertamina standards in order to find resources owned by SPBE allocation which can yield highest output rate in facing fluctuation of gas tubes demand, arrival rate of agencies' trucks, and LPG bulk supplies. This research is initialized by designing simulation model concept of SPBE by using flowchart and IDEF_ diagram. Next, structural and operational data of SPBE are collected. While quantitative data are collected using time study method and then are tested to be adequate data and finally distribution probability of quantitative data are determined using Stat::Fit application in ProModel.Those data which are previously collected are using in building simulation model of SPBE. ProModel software is used in designing simulation model of SPBE because fitures in ProModel are user friendly so that it's easy to use, ProModel also has capability to model a system which consists of variability and interdependency among its components, and also ProModel can display process animation visually. After simulation model of SPBE is built, it must pass verification and validation test to ensure that it represent real process in real SPBE. By using simulation model of SPBE that has passed verification and validation test, experiment with several scenarios will be conducted. After the experiment is completed, we will find resources owned by SPBE allocation which can yield highest output rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50315
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Heny Rosaria
"Compressed Natural Gas (CNG) merupakan gas alam yang dimampatkan hingga mencapai tekanan 250 bar. Seiring dengan menipisnya cadangan minyak bumi di Indonesia, penggunaan CNG sebagai bahan bakar alternatif semakin meningkat. Kondisi ini memberikan tantangan pada perusahaan distributor CNG untuk dapat selalu dapat memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat.
PT H merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan distributor CNG, jenis bisnis yang termasuk baru di Indonesia sehingga jumlah bisnis pesaing belum terlalu banyak namun kelemahannya data historis yang dimiliki masih sedikit. Hal ini membuat pengambilan keputusan lebih banyak dilakukan dengan trial and error yang membuang waktu dan biaya. Hingga saat ini PT H telah telah memiliki 8 konsumen dan tiap konsumen membutuhan suplai CNG setiap harinya secara kontinu dengan jumlah yang fluktuatif sehingga dengan keterbatasan armada distribusi yang dimilikinya PT H diharapkan mampu memenuhi semua permintaan konsumen dengan efektif dan efisien walaupun terdapat variasi permintaan setiap harinya.
Simulasi merupakan jawaban atas permasalahan yang dihadapi PT H karena melalui simulasi, PT H dapat mengetahui kondisi sistem distribusinya pada berbagai skenario tingkat permintaan yang mungkin terjadi. Dari hasil simulasi diketahui bahwa tiap tingkat permintaan menghasilkan kondisi yang berbeda dengan permasalahan yang berbeda pula, untuk menyelesaikan permasalahan ini maka kembali simulasi digunakan untuk melakukan uji coba pada beberapa elemen simulasi hingga didapatkan solusi dari permasalahan untuk tiap skenario tingkat permintaan.
Compressed Natural Gas (CNG) is a mean of natural gas that is compressed into up to 250 bar pressure. Along with the shortage of oil buffer in Indonesia, the use of CNG as an alternative energy in industry is continually increasing. This condition offers challenge to CNG distributor companies to fulfill the continually increasing market demand.PT H is one of CNG producer and distributor company, a kind of business that is considerably new in Indonesia. As the advantage, there's only a small number of competitors for PT H but the disadvantage is a unavailability of historical data that is essentially needed as a base of decision making. This condition might force the company to run a number of expensive and time spending trial and error activities. PT H has obtained 8 customers where each of them need CNG supply for all day with fluctuative volume of demand. With the company's constrain of distribution armada, PT H is expected to fulfill every customer's daily demand in CNG consumption effectively and efficiently eventhough it may face many variation on daily volume demand that come to it. Simulation is the solution for the problem faced by PT H because it can give the company a description how the system will behave for any level of demand that are possible to happen, as it define in scenario. From the simulation results, it can be known that each level of demand will produce different condition with its own problem and once again, simulation become the answer for this problem. With simulation, PT H can do trial and error method to find the best solution for the problem that came in each level of demands? scenario."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50365
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Meilida Mirza Akmala
"Studi "Analisa Keekonomian Dalam Pembangunan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Di Sulawesi Tengah" dilakukan agar investor swasta tertarik untuk dapat ikut berpartisipasi dalam mendukung program kebijakan konversi minyak tanah ke LPG, salah satunya dengan berinvestasi dalam pembangunan pendukung infrastruktur SPBE sebagaisalahsatumata rantai pendistribusian LPG di Indonesia bagian tengah. Salah satu tujuan program konversi adalah penghematan dan penurunan subsidi bahan bakar dari minyak tanah ke LPG. Pada tahun 2015 terdapat beberapa wilayah yang mengalami konversi minyak tanah ke LPG, salah satunya adalah Sulawesi Tengah. Program konversi membutuhkan dukungan dari masyarakat dan tentunya swasta untuk ikut berperan membangun mata rantai pendistribusian LPG sampai konsumen akhir. Penulis menganalisis kebutuhan LPG 3Kg di Sulawesi Tengah berdasarkan kesetaraan energy realisasi kuota minyak tanah bersubsidi. Berdasarkan tingginya kebutuhan LPG 3 Kg pada suatu wilayah dan belum tersedianya SPBE di wilayah tersebut, dipilih KabupatenToli-Toli dan Kabupaten Poso sebagai 2 (dua) alternatif utama wilayah pembangunan SPBE. Nilai CAPEX pembangunan SPBE di Sulawesi Tengah adalah sebesar Rp 11,98 milyar. Sedangkan nilai OPEX SPBE sebesar Rp 498,45 juta/tahun di Kabupaten Toli-Toli dan sebesar Rp 358, 92 juta/tahun di Kabupaten Poso. Dengan basis kuota pengisian 30 Ton/hari -yang merupakan kebutuhan LPG hasil kesetaraan energi kuota minyak tanah bersubsidi- di Kabupaten Toli-Toli, didapatkan nilai IRR 15 %, NPV (+) Rp 3,2 milyar dan PBP 3,8 tahun. Sedangkan dengan basis kuota pengisian 27,7 Ton/hari -yang merupakan hasil kesetaraan energi kuota minyak tanah bersubsidi- di Kabupaten Poso, didapatkan nilai IRR 14 %, NPV (+) Rp 1,9 milyar , dan PBP 3,9 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kuota pengisian produksi sangat berpengaruh pada tingkat pengembalian modal.
The study "The Economic Analysis in LPG Bottling Plant Project in Central Sulawesi" conducted so that investors are interested to be able to participate in supporting the policy of kerosene to LPG, including by investing in the project of LPG infrastructure or LPG supply chain in the central part of Indonesia. One of the purpose of this conversion program is saving and reduction if fuel subsidy from kerosene to LPG. In 2015, Central Sulawesi become one of some provinces which will undergo this program. This program need supports from society and of course private sector to participate develop the LPG supply chain to the end user. This study analyze the demand of LPG 3 Kg in Central Sulawesi based on the energy equivalence of subsidized kerosene quota. By the high demand of LPG 3 Kg and unavailability LPG bottling plant in regency, Toli-Toli and Poso are chosen as two main alternatives of LPG bottling plant project area. CAPEX of LPG bottling plant values IDR Rp 11,98 billions, OPEX values IDR 498,45 millions/year in Toli-Toli and IDR 358, 92 millions/year in Poso. Based on 30 Ton/day as bottling "which is the demand of LPG 3 Kg based on the energy equivalence of subsidized kerosene" in Toli-Toli regency, IRR results IRR 15 %, NPV (+) Rp 3,2 billions and PBP 3,8 tahun. And based on 27,7 Ton/day as bottling "which is the demand of LPG 3 Kg based on the energy equivalence of subsidized kerosene" in Poso regency, IRR 14 %, NPV (+) Rp 1,9 billions, and PBP 3,9 tahun. This study shows that bottling quota significantly influences the return of LPG bottling plant investment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45583
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Randy Adityas
"Di tengah meningkatnya harga minyak dunia, gas elpiji menjadi salah satu energy penting bagi masyarakat Indonesia. Elpiji biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak bagi konsumen rumah tangga atau sumber energi operasi pabrik. Sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai konversi minyak tanah ke elpiji, khususnya satu jenis tabung elpiji baru kemasan 3 kg untuk menekan subsidi dalam APBN. Stasiun Pengisian Bulk Elpiji atau biasa disingkat sebagai SPBE adalah organisasi yang bertanggung jawab melakukan operasi pengisian tabung gas elpiji. Dalam hal ini, program pemerintah pengalihan minyak tanah ke tabung elpiji 3 kg perlu mendapat perhatian khusus.
Program ini mengakibatkan meningkatnya pendistribusian elpiji dibanding dengan sebelumnya. Selain itu, belum banyak pemain dalam pengoperasian SPBE untuk tabung gas 3 kg. Oleh karena itu, perencanaan operasi adalah hal yang krusial bagi perusahaan baru seperti SPBE untuk tabung gas 3 kg. Sehingga pengusaha SPBE ingin mengetahui bagaimana proyeksi keuangan sejak pabrik didirikan hingga beroperasi. Untuk itu, dilakukan pembuatan aplikasi untuk menghasilkan proyeksi keuangan untuk mendapatkan analisis kelayakan keuangan dalam bentuk spreadsheet excel dengan bantuan software visual basic.
Dari data yang didapat, dengan melihat aktivitas operasional perusahaan sejenis, diperoleh gambaran operasi pengisian tabung gas elpiji di SPBE dan investasi yang harus dilakukan. Uji kasus dapat dilakukan untuk memvalidasi spreadsheet yang dihasilkan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui tampilan yang dihasilkan serta perhitungan di dalamnya telah menghasilkan jawaban yang benar atau belum.
In the middle of increasing of oil price, Liquid Petroleum Gas (LPG) definitely becomes an important energy for Indonesian society. The usage of LPG is on vast range, from household usage until the usage for manufacturing energy. Commonly, LPG was sold in cylinder. So, government established 'kerosene exchange to LPG' policy, especially a new kind of LPG cylinder, the 3 kg, to limt the load of subsidy in APBN. LPG Bulk Filling Station or abbreviated as SPPBE is an organization which is responsible to do LPG cylinder filling operation. In this case, the government's program of replacing kerosene with LPG in 3 kg gas cylinders needs more consideration.This program will cause an increasing in distribution than before. Beside that, there were just only some players in operating of SPBE for 3 kg gas cylinder. Because of that, operational planning certainly becomes a crucial major to new company like SPBE for 3 kg gas cylinder. So, the owner of SPBE is eager to know the financial projection the time that plant start to build until the operation. By having related information to agent, development and production process from closed similar company and also the information about plant facility that now has been being installed, the making of application for establishing financial projection to get financial feasibility study will be done in form of excel's spreadsheet using visual basic software. From obtained data which collected by gain knowledge of operational activities of closed similar company, is achieved reflection of LPG cylinder filling operation and first investment which has to be done. Case analysis in the application can be done to validate the spreadsheet which has been generated. This test is executed to analyze the resulted spreadsheet and the calculation inside whether all of that have provided the right answer or not."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50397
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Achmad Hammam Gopar
"Penelitian ini mempelajari terkait analisis hambatan kapal bulk carrier pada skala model dan skala penuh menggunakan CFD NUMECA Fine/Marine dan formula empiris metode Holtrop-Mennen. Penelitian ini juga akan membandingkan perbedaan hambatan antara hasil simulasi CFD dan perhitungan formula empiris metode Holtrop-Mennen yang digunakan sebagai validasi hasil simulasi. Selanjutnya, penelitian ini menganalisis nilai koreksi (ΔCF) dari skala model dan skala penuh dengan menggunakan hasil dari simulasi CFD yang diharapkan dapat digunakan sebagai gambaran terkait ekstrapolasi dalam mencari nilai hambatan dengan ukuran kapal tertentu. Hasil penelitian dari kedua metode menunjukkan bahwa gaya yang dihasilkan meningkat signifikan seiring dengan peningkatan skala kapal, dimana tidak adanya perbedaan yang signifikan diantara kedua metode tersebut dengan nilai error dari 1,72% sampai dengan 13,30%. Selain itu, didapatkan bahwa nilai koreksi (ΔCF) yang lebih besar pada ukuran kapal kecil menunjukkan bahwa simulasi pada skala model memerlukan penyesuaian yang lebih signifikan untuk akurasi pada skala penuh dibandingkan ukuran kapal yang lebih.
This study analyses the correction value (ΔCF) of the model scale and full scale us using CFD NUMECA Fine/Marine and the empirical formula of the Holtrop-Mennen method. It will also compare the difference in drag between the CFD simulation results and the empirical formula calculation of the Holtrop-Mennen method, this serves as a validation for the simulation findings. The findings of the two techniques demonstrate that as the ship's scale rises, the forces generated increase significantly. Between the two approaches, there is no discernible difference in error levels, which range from 1,72% to 13,30%. Moreover, the greater correction value (ΔCF) for lower ship sizes implies that model-scale simulations need more substantial modifications to be accurate at full scale than do larger ship sizes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eka Permana
"Skripsi ini membahas mengenai simulasi pengembangan model proses pengisian Bulk LPG di Depot Pertamina Manggis dari tampilan 2 dimensi menjadi 3 dimensi dengan menggunakan perangkat lunak plant simulation 9.0, selain melakukan pengembangan model dari 2 dimensi, skripsi ini juga membahas model simulasi proses pengisian Bulk LPG di Depot Pertamina Manggis dan distribusi Bulk LPG ke SPPBE yang berada di Bali dengan Object Oriented Simulation dan didapatkan gambaran umum sistem serta diketahui kapasitas pengisian Bulk LPG pada depot pertamina dengan 2 pengisian dan 3 pengisian dan dapat mengetahui besarnya jumlah Bulk LPG yang didistribusikan ke SPPBE yang ada di Bali Setelah melakukan skenario, kemudian penelitian dilanjutkan dengan membandingkan hasil sebelum skenario dan hasil sesudah skenario.
This script describes the simulation model development process Bulk LPG filling in Depot Pertamina Manggis of the 2 dimensions to 3 dimensions using software plant simulation 9.0, in addition to the development of 2-dimensional model, this paper also discusses simulation model of the charging process at the Depot Pertamina LPG Bulk Mangosteen and distribution of bulk LPG to SPPBE who was in Bali with Object Oriented Simulation and obtained a general system well known to Bulk LPG filling capacity at the Pertamina depot with 2 filling and 3 filling and to know the size of the number of Bulk LPG is distributed to SPPBE in Bali After doing the scenario, then the research was continued by comparing the results before the scenario after scenario and outcome."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52032
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Armand Omar Moeis
"Program Studi Profesi Insinyur adalah program pendidikan tinggi setelah program sarjana untuk membentuk kompetensi keinsinyuran. Laporan Praktek Keinsinyuran ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan dari progam ini. Laporan ini adalah gambaran dari kegiatan yang dilakukan penulis di sebuah Stasiun Pengisi Elpiji pada propinsi Bali. Penulis ditugaskan untuk bertanggung jawab pada kelayakan khususnya dalam hal desain dan perencanaan proyek. Dari kegiatan tersebut, penulis memetakan dan mendapatkan kompetensi-kompetensi dari seorang Insinyur Profesional.
The Professional Engineer Study Program is a higher education program to build engineering competence after the bachelor's degree program. This Engineering Practice Report is made as a graduation requirement from this program. This report is an overview of the activities carried out by the author at an LPG Filling Station in the province of Bali. The author was assigned to be responsible for project feasibility, especially in project design and planning. Therefore, the authors mapped and obtained the competencies of a Professional Engineer from these activities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mutia Resty
"Sejak tahun 2007 pemerintah Indonesia melaksanakan program konversi untuk penggunaan bahan bakar minyak tanah ke Elpiji. Dengan meningkatnya permintaan LPG, kesempatan usaha Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) juga meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengevaluasi model bisnis PT ABC sebagai salah satu SPPBE. Pada awal operasional perusahaan, PT ABC adalah satu-satunya stasiun pengisian LPG yang melayani pengisian tabung 3 kg di Bali. Pada tiga tahun pertama operasional, Perusahaan mengalami peningkatan produksi yang signifikan sehinga pendapatan Perusahaan meningkat. Namun, seiring dengan tumbuhnya industri jumlah pesaing pun meningkat yang menyebabkan penurunan pangsa pasar dan laba Perseroan. Penelitian ini kemudian mencoba mengembangkan model bisnis Perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dengan melakukan efisiensi dan meningkatkan produksi. Hasilnya meski pertumbuhan industri berdampak negatif terhadap Perusahaan namun PT ABC masih tetap menarik karena terus meningkatnya permintaan akan LPG. Sejak 2004-2011 konsumsi LPG meningkat 57.57% per tahunnya dan diperkirakan terus berlanjut karena pertumbuhan penduduk dan keberhasilan atas program konversi tersebut.
Since 2007 Indonesian government started a conversion program to shift kerosene consumption to LPG. With a growing demand of LPG, the opportunity from LPG filling station industry has also rise. This research main purpose is to evaluate PT ABC?s business model as one of LPG filling stations. At the beginning of the Company?s operation, PT ABC is the only LPG filling station that caters LPG 3 kg in Bali. On the first three years operation, the Company has experienced a significant increase on their production which leads to the increase on their revenue. However, due to the industry growth the numbers of competitor has increased resulted a decrease on the Company?s market share and profit. This research tries to develop the Company?s business model to increase the Company?s revenue by conducting efficiency and increase the production. The result is although the Company has been negatively affected by the industry growth but the Company is remaining atrractive due to the growing demands. Since 2004 to 2011 LPG consumption has been increased by 57.57% per year in average and this increasing trend is expected to continue due to the growth of population and the success of the conversion program."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library