Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93244 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miko Bayu aji
"Konsep nilai hasil adalah teknik pengukuran kinerja poyek yang merupakan salah satu bentuk pengendalian biaya dalam suatu sistem manajemen biaya proyek. Konsep ini perlu diterapkan pada pengendalian biaya PT IT mengingat banyaknya status overbudget untuk proyek-proyeknya. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan hasil evaluasi kinerja manajemen biaya proyek-proyek PT IT dan analisisnya sehingga dapat dijadikan input oleh PT IT dalam melakukan perbaikan pada proyek-proyek berikutnya.
Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan menara telekomunikasi bertipe greenfield new site yang dimulai pada tahun 2006 dan telah berakhir pada tanggal 30 April 2007. Tahan pengumpulan dan pengolahan data untuk penelitian ini dibagi ke dalam 3 tahap. Pada tahap pertama yaitu tahap pengestimasian biaya, penulis mengumpulkan data estimasi biaya-biaya proyek dari PT IT. Pada tahap kedua yaitu tahap penganggaran, penulis menyusun standar anggaran setiap proyek. Pada tahap ketiga yaitu tahap pengendalian biaya, penulis menggunakan tiga indikator konsep nilai hasil yaitu SPI, CPI, dan CR untuk mengevaluasi kinerja proyek.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa secara umum kinerja proyek dari sisi manajemen biaya masih buruk. Saat evaluasi dilakukan dengan mengelompokkan proyek menurut area pembangunannya, area Sumatera menjadi satu-satunya area yang memiliki kinerja baik. Saat evaluasi dilakukan dengan mengelompokkan proyek menurut ketinggian menaranya, tidak ada satu kelompok pun yang memiliki kinerja baik.
Dari analisis juga diketahui bahwa kegiatan sewa/beli lahan, penyambungan PLN, ME, serta pagar dan halaman secara umum menguasai lebih dari 80% penyimpangan yang terjadi. Rencana tindakan perbaikan yang sebaiknya dilakukan PT IT adalah melakukan updating data harga tanah secara periodik, melakukan updating data harga per unit material atau per volume pekerjaan untuk kegiatan konstruksi, serta meninjau kembali standar volume pekerjaan konstruksi yang selama ini digunakan.

Earned value technique is a project performance measurement method which is a form of cost control in a project cost management system. This technique is needed by PT IT because it has many projects in overbudget status. The objective of this research is to get the result and analysis of project cost management performance evaluation so that it can be used as PT IT's input to improve it next projects.
The research is implemented in greenfield new site projects which started in 2006 and had ended at April 30th 2007. There are 3 steps in data collecting and processing phase. In the first step, cost estimation, writer collected cost estimation data from PT IT. In the second step, cost budgeting, writer arranged budget for every project. In the last step, cost control, writer used 3 earned value technique's indicator, SPI, CPI, and CR to evaluate project performance.
The result of data processing indicates that in general projects have bad performance. When evaluation done by grouping data according to it development area, Sumatera become the only one that has good performance in CPI. When evaluation done by grouping data according to it tower's height all of the groups have bad performance.
Analysis phase also give information that more than 80% of total variance scattered only in 4 activities: land renting/buying, PLN connection, ME, and fence and yard. Corrective action planning that PT IT should do is periodically update land price, periodically update material price per unit or price per volume of work, and review standard volume of construction work that was used for arranging standard budget.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Avriana
"Salah satu bagian dari manajemen proyek adalah manajemen waktu proyek. Dalam pengaplikasiannya, manajemen waktu proyek dapat diterapkan ke dalam seluruh bidang, termasuk industri pembangunan menara infrastruktur alat telekomunikasi. Tingkat pemesanan menara yang tinggi, batasan waktu pembangunan menara dari konsumen, dan jumlah pegawai yang sedikit menjadi tantangan tersendiri bagi sebuah perusahaan dalam melakukan proyek.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kinerja manajemen waktu proyek pembangunan menara dan difokuskan kepada pembangunan menara baru bertipe Greenfield (menara yang dibangun di atas tanah). Pembangunan menara yang dimasukkan ke dalam penelitian adalah pembangunan yang telah selesai dibangun atau seluruh material menara telah terpasang lengkap.
Studi kasus PT X yang merupakan perusahaan pembangunan menara terbesar di Indonesia digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena PT X belum memiliki standar waktu pembangunan menara secara detil maka dalam penelitian dilakukan pengidentifikasian standar waktu pembangunan menara.
Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mendefinisikan aktivitas pembangunan menara secara detil. Tahap selanjutnya adalah menentukan jenis keterkaitan antar aktivitas, sumber daya dan durasi yang diperlukan dalam setiap aktivitas.
Kemudian, dengan bantuan metode jalur kritis didapatkan standar waktu pembangunan menara yang akan digunakan sebagai pembanding terhadap waktu actual dalam melakukan evaluasi kinerja manajemen waktu proyek pembangunan menara. Ukuran evaluasi kinerja didapatkan dengan menggunakan rumus time slip dan Indeks Kinerja Penjadwalan.

One of the area of project management is project time management. Project time management can be applied in all of aspects, including in the telecommunication tower industry. The high amount of order, limited time from customer, and limited resources become some special challenge to do this project.
This research is to evaluate the project time management performance in building tower, but it is focused on Greenfield new site (tower which is built on the ground). The data is gained from actual time of the finish tower (all of the materials had completed).
The case study from PT X which is the biggest telecommunication tower company in Indonesia is used in this research. Because of PT X does not have the detailed standard time in building tower, then this research did identification of the standard time.
The first step is activity definition. Then, the next steps are activity sequencing which is used for knowing the connection between all of the activities, activity resource estimating, and activity duration estimating. Schedule baseline is calculated based on Critical Path Method.
Then, it will be used for the comparison of actual time in order to evaluate the project time management performance. All of the performance evaluation use time slip and Schedule Performance Index formula.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Susanto
"Konsep nilai hasil adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengkur kinerja suatu proyek. Kinerja yang diukur adalah dari segi biaya dan waktu pelaksanaan proyek. Konsep ini diterapkan pada proyek yang dilakukan PT X dengan tujuan mendapatkan evaluasi dari kinerja manajemen proyek PT X.
Penelitian ini dilakukan pada proyek PT X yang berlangsung dari bulan Desember 2006 dan berakhir pada bulan Juni 2007. Penelitian ini melewati tiga tahap. Pada tahap pertama, Penulis mengumpulkan data berupa biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proyek. Kemudian pada tahap berikutnya, Penulis membuat anggaran biaya yang dikeluarkan dalam proyek. Pada tahap ketiga yaitu tahap analisis, penulis melakukan analisis kinerja proyek dengan menggunakan indikator SPI dan CPI.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa secara umum kinerja proyek dari sisi penggunaan biaya sudah baik. Hal ini dapat terlihat dari sebagian besar kegiatan proyek yang memiliki CPI>1. Namun, kinerja proyek dari sisi ketepatan sesuai jadwal yang direncanakan kurang baik. Hal ini dapat terlihat dari sebagian besar kegiatan proyek yang memiliki SPI.

Earned value technique is a concept that is used to measure project performance. Performance measured is from the side of cost and project finished time. This concept is implemented in Project that is performed by PT X with aim to gain evaluation of project performance.
This research is done in project of PT X which was held from December 2006 and end in June 2007. This reasearch is done through three step. In the first step, researcher collect data like all cost that is used in tha project. Then in the next step, researcher make budget of the cost that is used in the project. In the third step, analysis step, researcher doing project performance analysis using SPI and CPI as indicator.
Data tabulation showed that as a general performance of the project from the side of cost is well-done. Almost all acticities in the project have CPI>1. However, project performence in schedule working is not too good. Almost all acticities in the project have SPI>1. Big amount of vost overrun is effected by eqpt purchase and eqpt rental activities. Late project finishing is caused by almost all activities in project is late done.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50303
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto
"Syarat kinerja proyek yang cukup baik adalah kesesuaian produk terhadap rencana yang erpenuhi, realisasi biaya dan waktu dimungkinkan lebih rendah dari rencana. Suatu pendekatan terhadap kondisi ideal evaluasi kinerja dilakukan sebagai studi pada proyek pembangunan gedung yang dilakukan PT.X dengan metode earned value yang merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu.
Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh evaluasi kinerja proyek dari manajemen biaya dan waktu dengan metode earned value dengan indikator cost variance (CV), schedule variance (SV), SPI, CPI, EAC, dan ECD serta mengetahui biaya dan jadwal apa saja yang tidak sesuai dari rencana juga memperoleh tindakan koreksi apa yang dapat dilakukan oleh PT.X pada biaya dan jadwal yang tidak sesuai dengan rencana.
Metode penelitian yang dipilih yaitu dengan pendekatan kuantitatif berupa archival analysis ke lapangan. Archival analysis dimaksud adalah merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti penerapan earned value pada proyek ABC PT.X.
Hasil penelitian ini menunjukkan grafik ECD vs waktu rencana penyelesaian proyek dan grafik EAC vs RAPK, dari analisis kinerja waktu akumulasi tiap bulan, jenis pekerjaan yang paling terlambat adalah pekerjaan persiapan, tanah, pondasi bangunan gedung, basement, ground floor, struktur atas lantai 3. Sedangkan jenis pekerjaan yang paling rugi adalah pekerjaan tanah, pondasi bangunan gedung, basement, ground floor, struktur atas ruang mesin. Lalu dari beberapa jenis pekerjaan yang paling terlambat dan rugi, didapatkan perbandingan antara upaya proyek di lapangan dengan upaya yang dilakukan menurut pakar di lapangan.

Terms of a good project performance are the suiteness of the product according to the plan, the realization of costs lower than planned. An approach to ideal conditions as a performance evaluation is conducted on the development of building projects undertaken by PT.X with the earned value method, which is one of the tools used in the management of projects that integrate the cost and time.
The objective of this research is to obtain the performance evaluation of the project management cost and time with the earned value method with the indicators such as cost variance (CV), schedule variance (SV), SPI, CPI, EAC, and the ECD and the cost and schedule to know what's not according to work plan but also to obtain corrections which can be done by PT.X on cost and schedule.
The research method that was used is the approach of the form of quantitative analysis to the archival field. Archival analysis is referred as a quantitative study that is used to examine the implementation of earned value project on ABC PT.X.
The results of this research shows a graph of time versus ECD project plan and the settlement of the graph EAC versus RAPK, analysis of the performance of the accumulation of each month, the type of work which is delayed the most, preparatory work, land, building the foundation of buildings, basement, ground floor, the floor third landing. While the type of job loss are mostly of landwork, building the foundation of buildings, basement, ground floor, the upperstructure of the machine compartment. Then, of the several types of work and the loss, it was able to find the comparison between project efforts in the field with the efforts made by experts in the field.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50468
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silalelo, Yudi Fernando
"Kebutuhan akan akses oksigen yang lebih mudah dan terjangkau masih menjadi kendala untuk sebagian wilayah Indonesia, terutama wilayah Indonesia Timur. Generator oksigen medis merupakan salah satu alat yang dapat menjawab permasalahan terkait sulitnya akses oksigen. Sering terjadi keterlambatan dalam waktu pengerjaan proyek generator oksigen medis (PSA Oxygen Plant) sehingga mengakibatkan pembengkakkan biaya dan keterlambatan dalam memberikan pertolongan pertama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja manajemen proyek perusahaan dan memberikan usulan strategi perbaikan sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerja proyek mereka. Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan merekap beberapa data estimasi biaya proyek, dilanjutkan dengan menyusun standar anggaran setiap proyek. Berdasarkan kedua data tersebut, kinerja manajemen proyek perusahaan dievaluasi menggunakan metode earned value dengan indikator CR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan strategi terbaik untuk meningkatkan kinerja manajemen proyek perusahaan berdasarkan hasil penelitian. Hasil pengukuran memberikan tahapan yang memiliki kinerja yang kurang baik dan kemudian memberikan solusi bagi perusahaan untuk setiap tahapan yang memiliki kinerja yang kurang baik.

The needs for easier and more affordable access to oxygen is still an obstacle in some parts of Indonesia, especially in the eastern part of Indonesia. Medical oxygen generator is a device that can answer the problems related to the difficulty of accessing oxygen. There are frequent delays in the completion of the medical oxygen generator project, causing cost overruns and delays in provide first aid. The purpose of this study is to measure the performance of companies project management and provide suggestions for improvement strategies so that companies can improve their project performance. In this study, data collection was carried out by recapitulating some of the estimated project cost data, followed by compiling standard budgets for each project. Based on these two data, the company's project management performance is evaluated using Earned Value method with the CR as the indicator. The goal is to find the best strategies to improve company’s project management performance based on our results. The proposed measurements provide the stages who have poor performance and then provide solutions for the company for each stages who have poor performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christy Frisca Rambi
"Proyek Terminal Bandara XYZ dibangun untuk mengatasi kelebihan kapasitas pada bandara tersebut. Proyek ini menggunakan kontrak Design and Build yang umumnya dipilih untuk efisiensi dan efektivitas pekerjaan proyek, tetapi dalam pekerjaannya masih didapati adanya klaim yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan klaim konstruksi pada proyek Design and Build dan mengembangkan sistem manajemen klaim untuk meningkatkan kinerja waktu dan biaya pada proyek tersebut.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survei kuesioner dan wawancara terkait proyek Design and Build. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor penyebab klaim yang dominan dan ditolak oleh owner serta tindakan korektif berupa sistem manajemen klaim untuk meminimalisir klaim pada proyek konstruksi.

Project Terminal of XYZ Airport built to cope with the excess capacity at the airport. This project uses a Design and Build contract are generally chosen for the efficiency and effectiveness of project work, but during the operation there still found the claims which occurs in the process. This study aims to identify the factors that led to the claim construction on the project Design and Build and develop a claims management system to improve the performance of the time and cost of the project.
The study was conducted by collecting data via survey questionnaires and interviews related to Design and Build projects. Results shows the factors that cause the dominant claims and rejected by the owner as well as corrective measures in the form of claim management system to minimize claims on construction projects.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46655
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlillah Akmal Yusron
"Project Management Office (PMO) mempunyai peran yang berbeda-beda akan tetapi jika ditarik kesimpulan keberadaan PMO ini akan dibutuhkan oleh proyek. Faktor yang berkontribusi terhadap kinerja proyek diantaranya adalah dukungan dari PMO. PMO pada PT. XYZ mulai di implementasikan mulai tahun 2019. Pada tahun 2019 sampai dengan 2022 mengerjakan 3 royek penugasan dari pemerintah daerah. Dalam pelaksanaannya terdapat masalah dimana 2 dari tiga proyek tersebut menglami keterlambatan penyelesaian dan 1 proyek lainnya mengalami penundaan pembayaran, dimana risiko-risiko pada proyek belum secara maksimal dilakukan pengelolaan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi peran project Management office (PMO) yang dimiliki oleh PT. XYZ, melakukan identifikasi risiko pada pengelolaan PMO dan identifikasi peran PMO yang paling berpengaruh terhadap kinerja proyek berbasis risiko pada PT. XYZ. metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode survey kepada beberapa responden dimana kuisioner sebelumnya di validasi oleh pakar serta dilakukan pilot survey dan hasil kuisioner akan dianalisa menggunakan analisa RII. Pada perannya PMO harus dapat melakukan pembuatan prosedur kontrol terhadap finansial proyek, memiliki knowledge management yang sistematis dalam pembangunan proyek, melakukan pengembangan karir professional untuk manajer proyek dan staff proyek, serta memiliki wewenang berdasarkan divisi atau perorangan dalam emmonitor proyek yang ada didalam domainnya. Dalam peran, tugas dan tanggung jawabnya PMO harus dapat melakukan pengelolaan terhadap risiko yang berpengaruh terhadap kinerja proyek serta memiliki kemungkinan terjadi tinggi antara lain perubahan desain pada saat berlangsungnya proyek, keterlambatan pembayaran, kesalahan perhitungan durasi pekerjaan, kerusakan pada perangkat atau peralatan yang digunakan, kekurangan tenaga kerja, kesulitan akses kepada pengambil keputusan dan proses pengadaan terkendala dana. Dan level PMO yang sejajar atau dibawah Direktur Utama dapat menjadikan peran PMO lebih efektif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk menghindari resistensi dengan tim proyek serta dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja proyek

The Project Management Office (PMO) has different roles, but if it is concluded that the existence of this PMO will be needed by the project. Factors contributing to project performance include support from the PMO. PMO at PT. XYZ will begin to be implemented starting in 2019. From 2019 to 2022 work on 3 project assignments from the local government. In practice, there were problems where 2 of the three projects experienced delays in completion and 1 other project experienced payment delays, where the risks to the project have not been optimally managed. This study aims to identify the role of the project management office (PMO) owned by PT. XYZ, identify risks in PMO management and identify the role of PMO that has the most influence on risk-based project performance at PT. XYZ. The research method used in this study is a survey method for several respondents where the previous questionnaire was validated by experts and a pilot survey was carried out and the results of the questionnaire will be analyzed using the RII method. In its role, the PMO must be able to create control procedures for project finances, have systematic knowledge management in project development, carry out professional career development for project managers and project staff, and have authority based on divisions or individuals in monitoring projects within its domain. In its role, duties and responsibilities, the PMO must be able to manage risks that affect project performance and have a high probability of occurring, including design changes during the project, late payments, errors in calculating work duration, damage to devices or equipment used, shortages. workforce, difficulties in access to decision makers and the procurement process is constrained by funds. And a PMO level that is equal to or below the President Director can make the PMO's role more effective in carrying out its duties and responsibilities to avoid resistance with the project team and can have a significant influence on project performance."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resi Aseanto
"ABSTRAK
Pada proyek pembangunan pipa gas sering terjadi di PT. XYZ sering terjadi cost overrun dan time overrun salah satunya dikarenakan oleh Stakeholder Manajemen yang belum dilakukan dengan baik, stakeholder sebagai pihak yang berkepentingan erat dengan pembangunan pipa gas merupakan elemen yang penting yang perlu dikelola. Penelitian ini telah diidentifikasi kepentingan masing-masing stakeholder internal dan eksternal serta dilakukan survey untuk mengidentifikasi kepentingan dari tiap-tiap stakeholder yang berpengaruh dalam rangka peningkatan kinerja waktu dan biaya pada pembangunan pipa gas, dari hasil survey tersebut dilakukan identifikasi dan analisis terhadap stakeholder tersebut menggunakan software structural equation modelling (SmartPLS 3.0) kemudian disusun strategi dan pengelolaan hubungan termasuk didalamnya pola komunikasi antara para stakeholder sehingga dapat meningkatkan kinerja waktu dan biaya proyek yang berbasis PMBOK.

ABSTRACT
In the gas pipeline construction project at PT. XYZ often occur time overrun and cost overrun because of Stakeholder Management who haven’t done well, stakeholders closely with the construction of the gas pipeline is an important element that needs to be managed. This study has identified the interests of each stakeholder internal and external and conducted a survey to identify the interests of each stakeholder influence in order to improve the performance of the time and cost of the construction of a gas pipeline, from the result of the survey conduct stakeholder identification and analysis using structural equation modelling software (SmartPLS 3.0), then prepared a strategy and relationship management including communication patterns among stakeholders so as to improve the performance of the time and cost of project based PMBOK."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriel Huda
"Ditemukan fenomena pembengkakan (cost overrun) pada PT. XYZ yang disebabkan oleh pemborosan (Waste). Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah Mengevaluasi Work breakdown structure (WBS) yang menyebabkan Waste (pemborosan) sehingga menyebabkan pembengkakan biaya proyek, serta mengevaluasi metode yang cocok yang dapat diterapkan serta dampaknya dengan konsep / prinsip Lean Construction. Hasil yang diperoleh menunjukkan penerapan lean construction dapat menurunkan deviasi progress sebesar 4,27%; memperbaiki kinerja biaya sebesar 18,15%; serta memperbaiki durasi selama 134 hari. Dapat disimpulkan bahwa hipotesa awal diterima, yaitu penggunaan kombinasi Lean Construction tools dapat memperbaiki kinerja biaya proyek pada proses berulang pada proyek gedung bertingkat tinggi.

The phenomenon of cost overrun was found at PT. XYZ caused by waste. So the purpose of this research is to evaluate the work breakdown structure (WBS) that causes waste, causing project cost overruns, as well as evaluating suitable methods that can be applied and the impact on the concept/principle of Lean Construction. The results obtained show that the application of lean construction can reduce the deviation of progress by 4.27%;
improve cost performance by 18,15%; and improved duration by 134 days. It can be concluded that the initial hypothesis is accepted, namely the use of a combination of Lean Construction tools can improve project cost performance in iterative processes in high-rise building projects.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aini Damazni Chaniago
"Indonesia, sebagai negara berkembang, berupaya untuk mencapai status negara maju dengan meningkatkan pendapatan per kapita. Salah satu strategi yang diadopsi untuk mencapai tujuan ini adalah pembangunan infrastruktur, sebagaimana diuraikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebesar 64% atau sepanjang 1.600 km jalan tol baru didominasi oleh Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Namun JTTS tidak berjalan dengan baik karena terdapat dua ruas tol yang dijual oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) karena mengalami kerugian akibat pendapatan yang tidak mencukupi dari operasional dan pemeliharaan jalan tol di Sumatera. Dari latar belakang inilah penelitian dilakukan, dengan tujuan mengidentifikasi risiko dominan yang mempengaruhi kinerja biaya pada tahap operasional dan pemeliharaan JTTS, menganalisis keterkaitan antar risiko, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan berdasarkan risiko tersebut. Menggunakan metode Grey Delphi, ditemukan 13 faktor risiko dominan termasuk perubahan kebijakan, inflasi, dan fluktuasi mata uang. Metode Rough DEMATEL kemudian digunakan untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antar risiko. Rekomendasi yang diberikan mencakup penggunaan teknologi digital untuk efisiensi biaya pemeliharaan, pembangunan jembatan timbang untuk mengatasi kelebihan muatan kendaraan, dan peningkatan studi kelayakan rute untuk mengurangi risiko rute kompetitif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung pengelolaan risiko yang lebih efektif dan peningkatan kinerja biaya dalam proyek pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia.

Indonesia, as a developing country, seeks to achieve developed country status by increasing per capita income. One of the strategies adopted to achieve this goal is infrastructure development, as outlined in the National Long Term Development Plan (RPJPN) 2005-2025. In the 2020-2024 National Medium Term Development Plan (RPJMN), 64% or 1,600 km of new toll roads are dominated by the construction of the Trans Sumatra Toll Road (JTTS). However, JTTS did not run well because there were two toll roads that were sold by the Toll Road Business Entity (BUJT) because they experienced losses due to insufficient income from toll road operations and maintenance in Sumatra. It is from this background that research was conducted, with the aim of identifying the dominant risks that influence cost performance at the operational and maintenance stages of JTTS, analyzing the relationship between risks, and providing recommendations for improvements based on these risks. Using the Gray Delphi method, 13 dominant risk factors were found including policy changes, inflation and currency fluctuations. The Rough DEMATEL method is then used to identify cause-and-effect relationships between risks. Recommendations provided include the use of digital technology for maintenance cost efficiency, construction of weighbridges to overcome vehicle overloads, and improvement of route feasibility studies to reduce the risk of competitive routes. It is hoped that the results of this research can support more effective risk management and increase cost performance in toll road infrastructure development projects in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>