Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98064 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rimadina Nawangwulan
"Pemasaran dipandang sebagai pengeluaran yang memiliki bahasa misterius untuk menggambarkan keberhasilannya telah menghilang. Sebagai gantinya, sebuah model baru telah disusun yang mampu mengkombinasikan ilmu pengetahuan pemasaran dengan pengukuran kinerja dari sisi keuangan. Pengeluaran pemasaran dikategorikan menjadi investasi. Pengukuran ROMI membuat para eksekutif perusahaan, manajer keuangan, dan manajer pemasaran berbicara dengan bahasa sama untuk membahas kinerja yang diinginkan. ROMI membantu dalam pengambilan keputusan terbaik bagi investasi pemasaran, baik untuk perencanaan strategis dan pengukuran kinerja. Penelitian dilakukan untuk analisis ROMI pada pengukuran kinerja, dengan mengikutsertakan seluruh biaya historis selama tiga tahun (2003-2005) yang diukur secara langsung menggunakan data keuangan dari perusahaan penyedia jasa komunikasi data. Berdasarkan 29 jenis biaya pemasaran, investasi pemasaran mewakili biaya beresiko dan perjanjian jangka panjang. Selanjutnya, strategi pemetaan pelanggan dilakukan untuk mengidentifikasi investasi pemasaran mana yang memiliki pengaruh terbesar. Pada akhimya, perlakuan kampanye pemasaran sebagai investasi dengan ekspektasi untuk menghasilkan pengembalian yang positif membuatnya mungkin untuk mengatur seluruh anggaran pemasaran sebagai portofolio investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran retensi yang semakin meguntungkan merupakan pengembangan dari pemasaran akuisisi yang telah dilakukan oleh perusahaan informasi teknologi ini. Berdasarkan empat jenis investasi, portofolio invetasi pemasaran juga menunjukkan proporsi ideal untuk invetasi yang dialokasikan bagi keuntungan jangka panjang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martina
"Setiap perusahaan memiliki tujuan dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu tujuan tersebut adalah mendapatkan profit yang optimal dalam setiap bisnis yang dilakukan. Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut, diantaranya dengan memaksimalkan pendapatan penjualan, meminimalkan biaya, dan mengelola investasi yang dimilikinya pada tingkat risiko yang tepat dan tingkat pengembalian yang diharapkan. Pemasaran adalah salah satu bagian yang berperan besar dalam upaya perwujudan tujuan perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena pemasaran merupakan penghubung antara perusahaan dengan customer, sebagai. sumber terbesar profit perusahaan. Peranan pemasaran yang sangat penting ini membuat pemasaran membutuhkan suatu pengukuran kuantitatif yang memastikan bahwa setiap investasi pemasaran yang dilakukan memang benar-benar memberikan pengaruh positifbagi pencapaian tujuan perusahaan. Return on Investment (ROI), salah satu ukuran yang sudah sangat dikenal pada bidang keuangan, adalah metrik yang sangat sesuai digunakan untuk mengukur performa investasi pemasaran. Dari perhitungan ROI ini, performa investasi pemasaran yang telah dilakukan pada satu periode dapat dibandingkan dengan performa yang diharapkan perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui gap antara performa yang terjadi secara nyata dan performa yang diharapkan perusahaan. Hal ini tentunya akan berguna dalam perencanaan strategi investasi pemasaran pada masa mendatang. Dari perhitungan yang telah dilakukan pada penelitian ini, terdapat gap yang cukup besar antara performa investasi pemasaran pada kondisi nyata dan performa investasi pemasaran yang diharapkan perusahaan, yaitu sebesar 68.72%. ROI pemasaran pada kondisi nyata dari tahun 2004 - 2006, sebesar -38.72%, belum dapat melampaui ROI yang diharapkan perusahaan, sebesar 30%. Bahkan, gross margin investasi pemasaran yang diperoleh masih belum d.apat mencapai titik impas investasi pemasaran yang telah dilakukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia de Vega
"Semakin meningkatnya kebutuhan akan pengamanan data menyebabkan tingginya permintaan akan data center. Sebagai penyedia jasa layanan data center dengan nilai kontrak yang tidak sedikit perusahaan penyedia jasa layanan data center sepatutnya mengadakan analisa risiko dalam upaya mengurangi pencurian data. Penelitian ini melihat PT ?X? sebagai penyedia jasa data center melakukan analisa risiko kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan wawancara dan observasi sebagai teknik mengumpulkan data. Hasil penelitian ini menemukan bahwa PT ?X? belum melakukan analisa risiko dengan melewati tahapan yang baik, masih banyak kebijakan operasional yang diambil berdasarkan common sense dari manajemen

The increasing need for data security have led to higher demand for data center. As a provider of data center services with a high of contract value, a data center service provider should conduct the risk analysis in an effort to reduce the risk of data theft. The research had observed PT "X" as the provider of data center perform qualitative risk analysis. This study uses qualitative methods, with interviews and observation as a technique to collect data. The results of this study found that PT "X" has not done the risk analysis with a good pass through, there are still many operational policies taken under the common sense of management."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yogie Adhityawarman
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S25983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogie Adhityawarman
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S26367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarsono
"Pada saat ini, jaringan logistik memiliki peran yang sangat penting sehingga memaksa perusahaan, terlebih pada perusahaan penyedia jasa logistik (3PL) untuk mengevaluasi dan mengoptimisasi jaringan logistik mereka yang telah ada. Algoritma Greedy (GA) sebagai algoritma yang melihat dalam perspektif berbeda bagi tiap sub masalah telah dikawinkan dengan Multi-Period Single-Sourcing Problem (MPSSP) yang telah dimodifikasi agar menemukan solusi yang bersifat lokal optimal untuk mengevaluasi dan mengoptimalisasi jaringan logistik.
Dua hal utama yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yaitu: biaya operasional dan investasi sehingga didapatkanlah gudang yang seharusnya dioperasikan, kapasitas gudang per meter persegi, dan biaya total untuk jaringan logistik tersebut per tahun. Dari tiga buah gudang yang pertimbangkan, melakukan ekspansi gudang pertama dan membuka gudang kedua adalah solusi yang optimal untuk meminimalkan biaya jaringan logistik.

Nowadays, logistics network play an important role in supply chain management so it forces the company, furthermore for Third Party Logistic (3PL) Company to evaluate and optimize his current logistics network. Greedy algorithm (GA) who is an algorithm that conducts a different perspective in looking for every sub problem has engaged with modified Multi-Period Single-Sourcing Problem (MPSSP) to find the local optimal solution in evaluating and optimizing the logistics network.
Two main concerns of this evaluation and optimization are operation and investment cost so we can find the number of warehouses we need to open, the capacity per square meter for each warehouse, and total logistic network cost per year. Fom three warehouses that we concern in this research, At the end of reseach, the conclution comes to expansion capacity for first warehouse and opening the second warehouse is the optimal solution for minimize the entire logistic network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52334
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Gardita Zoraya Viedra
"Salah satu cara yang dapat digunakan dalam menghadapi tantangan pesatnya pertumbuhan industri konstruksi adalah dengan selalu memonitor kinerja rekanan pada proses kerja sama. Ditemukan beberapa kendala yang dominan terjadi dalam penilaian kinerja rekanan penyedia barang dan jasa. Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem penilaian pada evaluasi akhir CQSMS untuk meningkatkan kinerja rekanan penyedia barang dan jasa pada proyek konstruksi PT X menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Melalui pendapat pakar, penelitian ini memvalidasi 29 kriteria yang terbagi ke dalam 6 kelompok kriteria (X1) Kualitas Dokumen QHSE Plan, (X2) Implementasi QHSE Plan Tahap Pre Job Activity, (X3) Implementasi QHSE Plan Tahap Work In Progress, (X4) Komitmen Penanganan & Penyelesaian Defect, (X5) Lagging Indicator Kinerja QHSE, dan (X6) Dokumen Pendukung pada evaluasi akhir CQSMS yang berpengaruh terhadap kinerja mutu dan K3L. Kemudian diketahui bobot penilaian terbesar berada pada kriteria (X4.1) Tindak Lanjut Perbaikan Temuan sebesar 17%. Model sistem penilaian telah disusun dan disimulasikan pada 10 sampel penyedia barang dan jasa di PT X dan ditemukan rata-rata peningkatan nilai sebesar 15% dari hasil penilaian menggunakan model penilaian terdahulu.

ne way that can be used in facing the challenges of the rapid growth of the construction industry is to always monitor the performance of vendors in the collaboration process. Several dominant constraints were found in assessing the performance of vendors providing goods and services. This study discusses the development of an assessment system in the final evaluation of CQSMS to improve the performance of vendors on PT X construction projects using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Through expert opinion, this study validates 29 criteria which are divided into 6 groups of criteria (X1) Document of QHSE Plan, (X2) Implementation of QHSE Plan at Pre Job Activity, (X3) Implementation QHSE Plan at Work In Progress, (X4) Commitment of Defect Completion, (X5) Lagging Indicator QHSE Performance, (X6) Other Supporting Document in the final evaluation of CQSMS which affect quality and K3L performance. Then it is known that the largest weight of the assessment is in the criteria (X4.1) Improvement of Findings by 17%. An assessment system model has been developed and simulated for 10 samples of vendors at PT X and found an average value increase of 15% from the assessment results using the previous valuation model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emmanuel Bambang Suyitno
"Surat edaran Bank Indonesia No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993 perihal Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum telah memuat tolok ukur kinerja baik aspek keuangan maupun non keuangan. Sifat manajemen bank yang unik antara satu dengan lainnya merupakan derivasi dari visi bank yang unik antara satu bank dengan lainnya. Yang menjadi permasalahan di sini adalah bagaimanakah bank menetapkan tolok ukur kinerja yang dapat mencerminkan visi dan strateginya tanpa bertentangan dengan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. The Balanced Scorecard System ( sistem pengukuran kinerja berimbang ) PT. Bank Umum X yang nantinya berhasil diformulasikan inilah yang akan dijadikan pemandu sekaligus pengukur kinerja manajemen PT. Bank Umum X secara internal. Bagi manajemen PT. Bank Umum X, The Balanced Scorecard System ( sistem pengukuran kinerja berimbang ) berperan sebagai sistem pengukuran kinerja internal yang bersifat suplemen terhadap sistem pengukuran kinerja CAMEL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai otoritas moneter nasional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tony Arianto
"Iklim persaingan yang semakin ketat di Indonesia, menyebabkan perusahaan-perusahaan memerlukan suatu keunggulan dalam persaingan, untuk itu diperlukan suatu strategi yang dapat mengikuti perkembangan perekonomian dan kinerja yang baik untuk menjadi perusahaan yang efektif, efisien dan memuaskan peianggan.
Perusahaan yang efektif dan efisien diperlukan suatu sistem pengendalian manajemen yang baik. Disamping strategi yang tepat untuk mengatisipasi lingkungan yang turbulen.
Untuk mengimplementasikan sistem pengendalian manajemen, manajemen puncak sering mengalami kesulitan dalam menentukan penilaian kinerja terutama untuk perusahaan yang memiliki banyak Bagian, karena dengan menggunakan penilaian kinerja yang mempunyai bobot yang sama untuk setiap Bagian akan terjadi ketimpangan dalam pemberian bobot kinerja.
Dari hasil penilaian kinerja dari setiap Bagian, maka pinak manajemen puncak dapat menyimpulkan apakah sistem pengendalian manajemen dan strategi perusahaan sudah berjalan dengan baik atau tidak.
Dengan adanya pergeseran dari maksimisasi kesejahteraan pemegang saham ke maksimisasi kesejahteraan pelanggan. Peranan laporan non keuangan menjadi makin besar dan bila laporan ini baik, dengan sendirinya laporan keuangan diharapkan juga menjadi baik.
Balanced Scorecard adalah suatu sistem yang mementingkan visi, misi dan strategi dari perusahaan dan mengimplentasikan kedalam suatu sistem pengukuran yang dilihat dari keempat perspektif { keuangan, pelanggan, Internal, belajar terus menerus) guna mencapai sasaran perusahaan.
PT. X merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. XYZ, yang bergerak dibidang jasa awal dari industri minyak, seperti Data Acquisition, Data Processing dan Wire Logging. Bentuk organisasi yang diterapkan adalah bentuk organisasi fungsional.
Pengukuran kinerja yang digunakan PT. X adalah membandingkan anggaran laba dan penjualan dengan hasil yang diperoleh. Pada saat ini, Date Acquisition, Data Processing dan Wire Logging memiliki pangsa pasar yang cukup baik dan menduduki posisi market /eacteruntuk setiap bagiannya.
Untuk mengantisipasi perkembangan perekonomian di Indonesia PT. XYZ merencanakan Go Public secepatnya, yang mana PT. X merupakan salah satu anak perusahaan yang diikut sertakan dalam Go Public. Hal ini menggambarkan kinerja yang baik dari PT. X.
Dalam melakukan pengukuran kinerja dari setiap Bagian, PT. X hanya melihat dari laporan keuangan saja, meskipun sebenarnya memiliki catatan dari laporan non keuangan untuk mengevaluasi kegiatan operasionalnya, tetapi tidak mempengaruhi hasil kinerja dari laporan keuangan untuk setiap Bagian.
Berdasarkan dari catatan-catatan yang digunakan untuk mengevaluasi kegiatan operasinal, maka dibuat suatu tolok ukur yang meliputi lag indicator dan lead indicator dan sasaran dari keempat perspektif Balanced Scorecard.
Seperti yang diketahui bahwa keempat perspektif memiliki hubungan timbal balik dan keterikatan yang sang erat. Balanced Scorecard dapat membuat suatu kesatuan bahasa dari misi dan strategi perusahaan tersebut untuk memuaskan pelanggan kepada karyawan. Dan juga menggambarkan hubungan sebab akibat antara outcome measures dan kendali pengukuran.
Balanced Scorecard yang baik adalah yang dapat menggabungkan antara outcome measures (lagging measures) dan kendali pengukuran (leading indicators) untuk menggambarkan strategi dari bisnis.
Para manajer dengan Balanced Scorecard dapat membuat rencana kerja yang komprehensif dengan menjabarkan tujuan-tujuan strategik perusahaan dalam bentuk beberapa himpunan tolok ukur, dan informasi yang didapat para manajer hanya difokuskan kepada keempat kelompok tolok ukur yang paling kritikal dan memberikan motivasi untuk perbaikan yang berkesinambuangan terhadap bidang-bidang yang kritikal tersebut.
Sehingga dengan bantuan balanced scorecard pihak manajemen puncak dapat mengetahui kinerja dari tiap aktivitas dengan seobjektif mungkin, mencapai tujuan, dan menentukan tindakan apa yang dilakukan dalam menghadapi persaingan yang semakin keras di era globalisasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Anindita
"[ABSTRAK
Semakin bergantungnya perusahaan kepada penyedia jasa truk untuk melakukan operasi transportasi, masalah seperti keterlambatan pengiriman dan kenaikan biaya transportasi domestik pun bermunculan dari pemilihan penyedia sewa truk yang tidak efisien. Karena itulah penting untuk mengevaluasi dan dan memberi peringkat pada penyedia jasa sewa truk berdasarkan nilai efisiensi mereka sebagai dasar untuk keputusan pengiriman dan alokasi penyedia sewa truk untuk tiap wilayah. Data Envelopment Analysis (DEA) dengan minimum weight restriction merupakan metode yang tepat untuk memberi peringkat pada penyedia sewa truk karena metode ini cenderung mencari satu set bobot yang sama untuk seluruh DMU untuk membuat mereka dapat diberi peringkat secara keseluruhan, hal ini memiliki arti bahwa seluruh penyedia sewa truk diberi peringkat pada keadaan yang sama.
Hasil dari penelitian ini adalah peringkat dari penyedia jasa sewa truk yang direpresentasikan dalam sampel rute. Meskipun di beberapa wilayah peringkat di masing-masing rute berbeda, secara garis besar, rute-rute ini tetap dapat merepresentasikan peringkat dalam tingkat wilayah. Peringkat pada tiap wilayah dapat digunakan untuk melihat kekuatan masing-masing penyedia jasa vendor truk yang kemudian dapat dijadikan basis dalam pemilihan dan perencanaan pemilihan penyedia sewa truk.

ABSTRACT
Companies become solely dependent on truck vendors to execute its transportation operation, problems like late shipments and increased domestic transportation cost arise from the decision in choosing inefficient vendors. Thus, it’s increasingly important to evaluate and rank every truck vendors based on their efficiency scores as a foundation for shipment decision and vendor’s region allocation. Data Envelopment Analysis (DEA) with minimum weight restriction is an appropriate tool to rank the truck vendors because it tends to seek a common set of weights for all DMUs to make them fully ranked, which means all truck vendors are being ranked in the same condition.
The result of this paper is the ranking of all truck vendors which will be presented in the route samples. Although in some regions, the ranking on each route is different, overall, they can represent the ranking in the regions. The ranking in each region can be used to see the strength of each truck vendors, which later will be used in choosing and planning the use of truck vendors.;Companies become solely dependent on truck vendors to execute its transportation operation, problems like late shipments and increased domestic transportation cost arise from the decision in choosing inefficient vendors. Thus, it’s increasingly important to evaluate and rank every truck vendors based on their efficiency scores as a foundation for shipment decision and vendor’s region allocation. Data Envelopment Analysis (DEA) with minimum weight restriction is an appropriate tool to rank the truck vendors because it tends to seek a common set of weights for all DMUs to make them fully ranked, which means all truck vendors are being ranked in the same condition.
The result of this paper is the ranking of all truck vendors which will be presented in the route samples. Although in some regions, the ranking on each route is different, overall, they can represent the ranking in the regions. The ranking in each region can be used to see the strength of each truck vendors, which later will be used in choosing and planning the use of truck vendors.;Companies become solely dependent on truck vendors to execute its transportation operation, problems like late shipments and increased domestic transportation cost arise from the decision in choosing inefficient vendors. Thus, it’s increasingly important to evaluate and rank every truck vendors based on their efficiency scores as a foundation for shipment decision and vendor’s region allocation. Data Envelopment Analysis (DEA) with minimum weight restriction is an appropriate tool to rank the truck vendors because it tends to seek a common set of weights for all DMUs to make them fully ranked, which means all truck vendors are being ranked in the same condition.
The result of this paper is the ranking of all truck vendors which will be presented in the route samples. Although in some regions, the ranking on each route is different, overall, they can represent the ranking in the regions. The ranking in each region can be used to see the strength of each truck vendors, which later will be used in choosing and planning the use of truck vendors., Companies become solely dependent on truck vendors to execute its transportation operation, problems like late shipments and increased domestic transportation cost arise from the decision in choosing inefficient vendors. Thus, it’s increasingly important to evaluate and rank every truck vendors based on their efficiency scores as a foundation for shipment decision and vendor’s region allocation. Data Envelopment Analysis (DEA) with minimum weight restriction is an appropriate tool to rank the truck vendors because it tends to seek a common set of weights for all DMUs to make them fully ranked, which means all truck vendors are being ranked in the same condition.
The result of this paper is the ranking of all truck vendors which will be presented in the route samples. Although in some regions, the ranking on each route is different, overall, they can represent the ranking in the regions. The ranking in each region can be used to see the strength of each truck vendors, which later will be used in choosing and planning the use of truck vendors.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57869
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>