Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198995 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muslim Amin Siregar
"ABSTRAK
PT Torishima Guna Indonesia merupakan perusahaan produsen pompa
yang produknya dikhususkan untuk kebutuhan industri. Sistem produksi yang
diterapkan di PT Torishima Guna Indonesia adalah job order. Perusahaan
memperkirakan bahwa permintaan akan produk pompa dalam dunia industri akan meningkat, sehingga dibutuhkan perbaikan dalam sistem produksinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi baik atau tidaknya sistem produksi di PT Torishima Guna Indonesia adalah keseimbangan lini yang efektif dan efisien. Hal ini dihasilkan dari perhilungan wakiu siklus dan etisiensi produksinya. Waktu siklus dan efisiensi tersebut sangat bergantung pada waktu standar yang dihitung dari observasi waktu operasi pengeijaan tiap komponen.
Penulis melakukan perhitungan waktu normal berdasarkan observasi
waktu proses lalu ditambahkan faktor penilaiannya. Setelah itu baru dilakukan
perhitungan waktu standamya dengan ditambahkan beberapa kelonggaran.
Setelah didapat waktu standamya, penulis melakukan perhitungan waktu siklus
dan efisinsinya.
Dari hasil proses observasi yang dilakukan penulis didapat waktu standar
yang berbeda-beda untuk tiap jenis shaft, tergantung dari diameter akhir produk. Lalu didapat pula waktu siklus dan idle timenya, kecuali di stasiun kerja M2. Efisiensi produksi komponen shah di dapat dari perhitungan waktu siklus. Ketiga hasil perhitungan tersebut ditampilkan dalam bentuk tabel. Diharapkan dari hasil perhitungan waktu siklus dan efisiensi tersebut kiranya dapat membantu manajemen produksi di PT Torishima Guna Indonesia dalam pembentukan keseimbangan lini produksinya. Sehingga diharapkan sistem produksi dapat lebih efelctif dan efisien

"
2001
S50407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Iswanto
"Poros disamping berputar juga melakukan pusaran, yaitu poros berotasi mengelilingi sumbu bantalan. Timbul karena adanya ketidak imbangan pada poros, yang berasal diantaranya dari bobot takimbang, gaya-gaya akibat perputaran poros itu sendiri atau bahan poros yang kurang homogen.
Jumlah bantalan dan susunan peletakannya merubah arah serta besar gaya-gaya reaksi bantalan. Defleksi statin pores berubah pula dan pada akhirnya mempengaruhi nilai kecepatan kritis dan koefisien peredaman sistem poros.
Pengamatan dilakukan pada poros dua bantalan dan poroa tiga bantalan. Untuk poros tiga bantalan jarak peletakan bantalan tengah adalah seperempat, setengah dan tiga per empat dari bentang yang terbentuk antara rotor dengan bantalan kiri dan kanan. Rotor diletakan pada jarak 400 mm, 500 mm dan 600 mm dari bantalan kiri.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa kecepatan kritis dan koefiaien peredaman poros tiga bantalan berbeda secara berarti, taraf keberartian 5 %, dengan poros dua bantalan, dan mencapai nilai maksimum pada jarak peletakan bantalan tengah terhadap posisi rotor minimum dan daerah peletakan pada bentang yang minimum pula."
1996
S36296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Taufiq Shidqi
"Tembaga merupakan salah satu mineral yang cukup penting dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan bagi sebuah negara. Pada bijih jenis oksida yang berkisar 20% dari seluruh cadangan tembaga dunia, teknologi hidrometalurgi yang lebih ekonomis. Penggunaan alternatif lixiviant selain asam sulfat, misalnya ammonium bikarbonat, perlu diteliti lebih lanjut dengan parameter-parameter tertentu.
Penelitian ini menjelaskan mengenai pengaruh dari konsentrasi lixiviant dan waktu pelindian dengan menggunakan ammonium bikarbonat. Pada penelitian ini juga akan menganalisa mengenai pengaruh klasifikasi dengan menggunakan media air pada wadah bertingkat terhadap tren kecenderungan suatu unsur.
Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi maka akan semakin banyak pula kandungan PLS dan pengayaan yang dicapai. Sementara itu, Semakin lama waktu pelindian maka akan semakin banyak pula kandungan PLS dan pengayaan yang didapat. Kandungan PLS tertinggi dicapai pada konsentrasi 2.5 M dengan 4076 mg/L dan recovery sebesar 11.42 %. Pada waktu pelindian, kandungan tertinggi didapatkan pada waktu 120 menit dengan kandungan sebesar 2196 mg/L dan recovery sebesar 6.15%. Pengaruh klasifikasi dengan media air juga diteliti dalam percobaan ini dimana terjadi penurunan kadar pengotor dan kenaikan kadar tembaga.

Copper is the one of important mineral for economic growth and the country development. Copper oxide ore which only 20% of total reserves in the world, hydrometallurgical technology is more economical process. Aside from sulfuric acid, alternative lixivant such as ammonium bicarbonate need further investigation with specific parameters.
This study explain the effect of lixiviant concentration and leaching time using ammonium bicarbonate. This study also analys the effect of classification mineral using water with storay container toward the trend tendency of mineral.
The study shows the pregnant leach solution increased and more recovery gained with the increasing of lixiviant concentration. Also, the increasing of leaching time, pregnant leach solution and recovery increased. The highest PLS gained at 2.5 molar mass of ammonium bicarbonate with 4076 mg/L and 11.42% of recovery. The longest leaching time also gain 2196 mg/L and 6.15 % of recovery. The classification mineral show the decrease tendency of gangue and the increase tendency of copper.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42728
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lendi Trigondo
"ABSTRAK
Penelitian terhadap proses penghalusan butir harus dilakukan pada saat ini untuk mendapatkan material dengan sifat mekanis yang baik yang diharapkan dapat bermanfaat untuk masa depan industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur canai hangat multi pass dan waktu tahan terhadap kekerasan, struktur mikro, dan besar butir baja karbon rendah. Sampel dideformasi pada temperatur 500˚C dan 550˚dengan waktu tahan dan 10 menit dan derajat deformasi 20%-20%-20%-20%. Kemudian di-quench dengan media air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin rendah temperatur canai hangat maka butir yang dihasilkan semakin halus dan kekuatan material yang dihasilkan juga lebih tinggi. Selain itu semakin singkat waktu tahan maka butir yang dihasilkan semakin halus dan kekuatan material yang dihasilkan juga lebih tinggi. Hasil yang didapatkan dari temperatur canai yang lebih rendah dan waktu tahan lebih singkat adalah ukuran butir 17,19 2m dengan nilai kekuatan 621 MPa.

ABSTRACT
Nowadays, the research of grain refinement process must be done, to get material with good mechanical properties that expected will be benefit for industry in the future. The object of the present work is to investigate the effect of temperature and delay time warm rolling multi pass on hardness, microstructure, and grain size of Low Carbon Steel. The samples deformed at temperature of 500 and 550 with holding time of and 10 minutes and the degree of deformation of 20% -20% -20% -20%. Then, the samples were quenched by water. Experimental results have shown that the lower the temperature of warm roll produced finer grain and higher strength. Shorter holding time produce finer grain and higher strength. The results obtained from the rolled lower temperatures and shorter holding time is the grain size of 17.19 2m with 621 MPa. "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S884
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iswanto
"Material yang digunakan sebagai bahan struktural haruslah memiliki kekuatan luluh yang tinggi, kemampuan las yang baik dan kekuatan yang tinggi. Sehingga selama pemakaian dan perlakuan lainnya mampu berjalan maksimal. penelitian ini dilakukan agar kita dapat mengetahui sifat-sifat baja HSLA setelah perlakuan panas, seperti perubahan sifat mekanik dari material baja dan perubahan mikrostrukturnya. Baja HSLA direheating pada temperatur, waktu tahan dan media pendingin yang berbeda, yaitu 9000C dan 10000C, dengan tanpa waktu tahan dan waktu tahan 5, 20 dan 40 menit dengan menggunakan media pendingin air dan udara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu tahan maka austenit prior yang terbentuk akan semakin besar, dimana presentase bertambahnya ukuran butir austenit berada pada kisaran 9 sampai 11%. Sedangkan temperatur dan waktu tahan yang berbeda tidaklah berpengaruh terhadap ukuran butir ferit. Namun terjadi perbedaan atau perubahan pada baja sebelum dan sesudah reheating, namun hanya pada reheating 10000C saja, dimana ukuran butir ferit mengalami perbesaran sampai 25-35%. Sedangkan untuk kekerasan, proses reheating yang dilakukan tidaklah berpengaruh terhadap perubahan kekerasannya.

Material used in structural application should exhibit high yield strength, good weld ability and high strength, thus it can shows good performance during its applications. The aim of this research is to understand the properties of HSLA steels after heat treatment, such as changes in mechanical properties and microstructure. HSLA steel was reheated on different temperature, holding time and cooling medium, which were at 900oC and 1000oC, with no holding time and holding time 5, 20 and 40 minutes, and with water cooled and air cooled condition.
The results showed that the longer the holding time, the bigger the size of prior austenite formed where the percentage of increasing of austenite grain size is in range 9 to 11%. While different on temperature and holding time showed less effect in change of ferrite grain size. But there is such a difference or change in the HSLA steel before and after reheating, particularly when reheated at 1000oC, where the grain size of ferrite having a magnification up to 25-35%. Further, reheating process applied did not affect hardness of HSLA materials
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S906
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Miska Rahmaniati
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh waktu terhadap korosi mikrobiologi yang diaplikasikan pada material baja karbon API 5L grade B. Media lingkungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air formasi yang berasal dari sistem injeksi salah satu perusahaan minyak dan gas di Indonesia. Air formasi itu sendiri adalah produk buangan yang berasal dari proses pengolahan minyak dan gas yang kemudian diinjeksikan kembali ke dalam tanah melalui sumur yang tidak lagi aktif berproduksi. Penelitian dilakukan melalui metode uji celup korosi dengan lima periode waktu yang berbeda yaitu 3, 6, 9, 12, dan 15 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu memiliki pengaruh terhadap korosi mikrobiologi yang terjadi. Laju korosi yang dihitung dengan metode kehilangan berat menunjukkan nilai yang terus mengalami penurunan dengan adanya pertambahan waktu dimana periode waktu tiga hari memiliki laju korosi terbesar yaitu 5.080 mpy dan laju korosi terkecil terjadi pada periode pencelupan selama lima belas hari dengan nilai sebesar 1.874 mpy. Fenomena ini memiliki kesesuaian dengan jumlah koloni bakteri yang juga mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya waktu dengan jumlah koloni terbesar pada periode pencelupan selama tiga hari yaitu sebesar 329000 cfu dan terus menurun hingga mencapai titik terkecilnya pada periode uji selama lima belas hari yaitu sebanyak 61000 cfu. Berdasarkan pengamatan terhadap morfologi kerusakan, penelitian ini menunjukkan adanya korosi seragam dengan adanya pembentukan tubercle yang disebabkan oleh bakteri aerob dan korosi sumuran yang disebabkan oleh bakteri pereduksi sulfat.

The purpose of this research is to study the effect of time to microbiology influenced corrosion which applied to API 5L grade B carbon steel. Medium which used in this research is produced water disposal from one of oil and gas company?s water well injection system in Indonesia. Produced water disposal itself is by-product from oil and gas processing which re-injected to the earth through injection well which is no longer active in production. The research was conducted using immersion corrosion test method in five different time period i.e. 3, 6, 9, 12, and 15 days. Result of this research shows that time really has an effect to microbiology influenced corrosion which occured when the test conducted. Corrosion rate which counted using weight loss method shows gradually decreasing value to the increasing time period where three days period of immersing specimen has the highest corrosion rate in the amount of 5.080 mpy and fifteen days period has the lowest corrosion rate with the amount of 1.874 mpy. This phenomenon has consistency to the colony form unit which reduced to the increasing time which the most number of colonies is in three days period as many as 329000 cfu and gradually decrease to its fewest number of colonies in fifteen days period which has 61000 cfu. Based on specimen?s failure morphology, this research shows the developing corrosion is uniform corrosion through the establishment of tubercle which caused by aerobic bacteria and pitting corrosion which caused by sulfate reducing bacteria (SRB)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S894
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suprayogi
"Deposit laterite merupakan salah satu jenis bijih nikel yang paling berlimpah di alam. Di Indonesia khususnya di Kabupaten Pomala, Sulawesi Tenggara memiliki deposit laterite yang tergolong tinggi. Salah satu mineral yang ada di dalam lapisan laterite yaitu bijih nikel saprolit yang memiliki kadar unsur nikel yang lebih tinggi dibandingkan lapisan lainnya seperti limonit.
Untuk mendapatkan recovery nikel yang efektif dan efisien, diperlukan suatu pengembangan penelitian proses ekstraksi. Pada penelitian ini akan dilakukan beberapa proses seperti separasi dengan fluida air, pirometalurgi (roasting reduction) dan hidrometalurgi (pelindian). Penelitian ini akan membahas pengaruh penambahan reduktor yang berasal dari batubara dengan kadar yang berbeda-beda yaitu 8%, 16%, 24% dan 32%. Untuk mengetahui komposisi kimia dari bijih saprolit yang murni dan yang telah dilakukan proses separasi, akan dilakukan pengujian EDX (Energy Dispersive X-Ray) terlebih dahulu.
Sebelum ketahap hidrometalurgi, sampel dengan masing-masing penambahan batubara tersebut dilakukan proses roasting reduction pada temperatur 1250oC di dalam furnace carbolyte. Selanjutnya akan dilakukan pengujian STA dan XRD dengan tujuan untuk melihat senyawa-senyawa yang terdapat pada bijih nikel saprolit tersebut. Setelah tahap ini selesai dilakukan, sampel dilindi dengan menggunakan larutan Asam Sulfat 1 Molar dalam waktu 90 menit.
Dari hasil yang diperoleh, pada proses pelindian asam sulfat dengan konsentrasi 1 Molar, persentase recovery nikel yang tertinggi berada pada bijih saprolit yang ditambahkan dengan batubara sebanyak 16% dengan perolehan Nikel nya yaitu sebesar 59.85% (persentase optimum).

Laterite deposit is one of the most abundant ore in nature. In Indonesia, especially in Pomala regency, Southeast Sulawesi, has a high laterite deposit. One of the minerals in the laterite layer is saprolite nickel ore which has a higher nickel content than the other layers, such as limonite.
To get recovery of nickel with effective and efficient, a study about development of extraction process is needed. This research will conduct several processes such as float and sink process, pyrometallurgy (roasting reduction) and hydrometallurgical (leaching). This research also will disscus the effect of addition of coal as reductor, with varied levels of coal: 8%, 16%, 24% and 32%. To determine the chemical composition of saprolite ore that have been treated by float and sink process, EDX (Energy dispersive X-Ray) test is performed.
Before hydrometallurgy process is conducted, the samples that have been added by varied levels of coal was reduction roasted at temperature 1250oC in Carbolyte furnace. Further testing will be conducted by the STA and XRD with purpose to determine the compounds presence in the saprolite nickel ore. After that stage, the sample is leached in Sulfuric Acid at 1 Molar for 90 minutes.
From the obtained results, the process of leaching with sulfuric acid at 1 Molar, the recovery percentage of nickel from 16% of coal addition is the highest with obtained value 59.85% (optimum percentage).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43343
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyono Suprapto
"ABSTRAK
Didalam penelitian ini penentuan variabel proses pelapisan "hard chrome" untuk cetakan tempa yang dimaksudkan untuk mendapatkan lapisan pelindung tahan aus, diteliti pada rapat arus (60, 80 dan 100 Amp/dm ), temperatur sel (50, 60 dan 70 °C) dan konsentrasi CrC3 dalam elektrolit (150, 200 dan 250 g/l).
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dalam skala industri. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh ketiga parameter diatas dalam pembentukan ion metalik (Cr) dan pembentukan gas hidrogen. Gas hidrogen yang mengendap dalam katoda berakibat pada karakteristik elektro deposisi lapisan "hard chrome" (seperti; sifat fisik, sifat mekanik dan tampilan warna).
Penentuan variabel proses pelapisan elektro deposisi "hard chrome" dilakukan dengan mengevaluasi karakteristik (fisik, mekanik dan tampilan warna) setiap hasil proses pelapisan. Proses pelapisan elektro deposisi yang efektif dan effisien diberikan oleh proses dengan konsentrasi elektrolit 200 g/l CrO, temperatur 60 °C dan rapat arus 60 Amp/dm."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Septiawan
"Aluminium matrix composite (AMC) ialah sebuah kelas komposit logam dengan berbagai potensi aplikasi struktur dan termal yang sedang berkembang.AMC dapat menyediakan tambahan sifat mekanis, ketahanan termal, ketahanan aus, stabilitas dimensi, dan berat yang lebih ringan.
Dalam penelitian kali ini digunakan grafit sebagai penguat dalam matriks Al-Si dengan menggunakan proses fabrikasi pengecoran aduk. Variasi penambahan kadar dari grafit yang ditambahkan ialah 1%, 3%, dan 5% fraksi berat dimana hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan grafit pada sifat sifat dari AMC tersebut. Untuk meningkatkan kemampubasahan alulminium terhadap grafit, digunakan magnesium untuk mengurangi sudut kontak antara grafit dengan aluminium dengan kadar grafit yang digunakan ialah 3,3% fraksi berat.
Aluminium memiliki sifat mekanis yang bertambah baik saat dilakukan proses perlakuan panas. Hal ini karena pengaruh pengerasan dari presipitat yang terbentuk saat proses perlakuan panas. AMC pada penelitian ini akan diberikan proses perlakuan panas T6 dimana hasilnya akan dibandingkan dengan AMC pada keadaan setelah pengecoran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar grafit pada aluminium memberikan nilai kekerasan yang menurun. Tetapi di lain hal, ketahanan aus semakin meningkat seiring dengan meningkatnya penambahan grafit. Porositas dari komposit meningkat seiring dengan penambahan penguat grafit.Sementara komposit dengan perlakuan panas T6 memiliki kekerasan yang lebih tinggi dan juga ketahanan aus yang lebih baik dari keadaan setelah pengecoran.

Aluminium matrix composite (AMC) is a developing metal composite class with vast structural and thermal aplication. AMC provide a better mechanical properties, thermal resistance, dimensional stability, and lighter weight.
In this research graphite was used as a reinforce on aluminium silicon matrix and fabricated with stir casting. Graphite is variated from 1%, 3%, and 5% by weight percent in order to investigate the effect of increasing graphite percentage in the AMC. To increase the aluminium wettability to graphite, magnesium used to decrease the contact angle of graphite in aluminium and the percentage of magnesium used is 3,3% by weight percentage.
Aluminium is a heat treatable, in particular condition, and gain a better mechanical properties through heat treatment. The reason is the birth of precipitate because of heat treatment. The AMC on this research was treated in T6 and then compared with as-cast AMC.
The results show that increasing of graphite content in aluminium matrix give a decreasing hardness value. In the other hand, the wear resistances is increasing. Composite porosity increasing by increasing of graphite content. Meanwhile, T6 perlakukan panas composite have a higher hardness value and better wear resistance than the as-cast condition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43032
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Aditya Wicaksono
"Bijih nepheline mengandung unsur-unsur dominan berupa Al, Si, Na dan K. Untuk pengembangan pemanfaatan bijih ini di Indonesia lebih menguntungkan jika kandungan unsur aluminium pada bijih tersebut dapat diekstraksi secara efektif dan ekonomis. Hal ini dikarenakan pada negara berkembang, konsumsi logam aluminium meningkat secara pesat dalam satu dekade terakhir. Hal ini bertujuan agar Indonesia dapat memenuhi konsumsi akan pemakaian aluminium sendiri.
Pada penelitian ini difokuskan pada proses ekstraksi dengan menggunakan proses pelindian yaitu metode Proses Bayer dimana dalam prosesnya metode ini sederhana dan relatif murah. Dalam metode Proses Bayer ini digunakan larutan NaOH teknis 1 M sebagai larutan pelarut. Hal yang akan diamati dalam penelitian ini adalah pengaruh temperatur proses pelindian terhadap % recovery aluminium. Temperatur yang dipakai adalah 140°C, 170°C, 200°C dan 230°C. Dari hasil yang didapat, % recovery tertinggi ada pada temperatur 140°C.

Nepheline ore contains some dominant elements such as Al, Si, Na and K. Developing this ore's utilization in Indonesia are profitable if aluminium's contain can be extracted efectively and economically. Because in developing country like in Indonesia, aluminium consumption is incresing drastically in the last decade. One of this experiment's goal is to make Indonesia can fulfill aluminium consumption itself.
This experiment focus on leaching process with Bayer's Process methode. This methode used because its simple and economic. NaOH 1 M industrial liquid are used in this leaching process. The effects of temperature in leaching process to Al % recovery will be obeserved and analyst. Temperature that used in this experiment are 140°C, 170°C, 200°C and 230°C. From the experiment result, highest % recovery happened in temperature 140°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42896
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>