Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89841 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Indah A.R.S.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlene
"Mendengar kata mal, maka akan terbersit dalam benak kita sebuah bangunan besar sebagai tempat berbelanja yang modem. Meskipun kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih, mal tetap ramai dikunjungi_ Hal yang menarik untuk diamati adalah bahwa hampir sebagian besar pengunjung mal tidak datang untuk berbelanja saja tapi juga untuk rekreasi.
Di sisi Iain, Jakarta sudah tidak mampu menyediakan fasilitas rekreasi umum yang murah, sehat dan nyaman. Di saat Iokasi tempat rekreasi umum semakin jauh dan harganya sudah tidak terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah, mal tampaknya dijadikan tempat rekreasi altematif yang gratis untuk dikunjungi.
Tapi apakah mal tersebut ideal sebagai sebuah tempat rekreasi? Olah sebab itu, skripsi ini ditujukan untuk membahas : Besar perbandingan antara kegiatan beianja dengan kegiatan rekreasi dalam suatu mal. Jenis-jenis kegiatan rekreasi apa saja yang terjadi di dalam mal ~ Fasilitas-fasilitas apa saja menampung kegiatan rekreasi tersebut Dengan menekankan pembahasan pada ketiga aspek tersebut diharapkan dapat diambil sebuah kesimpulan mengenai keberadaan tempat rekreasi di dalam mal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Riskapoetri
2011
S26833
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadila Daesya Tadiarus
"ABSTRACT
Pengembangan properti, khususnya mal, terus menjadikan mal-mal di BSD City semakin beragam. Keragaman mal ini disesuaikan dengan kebutuhan berbagai konsumen milenial juga. Namun, berbagai kebutuhan berdasarkan keragaman usia dan status sosial ekonomi dipengaruhi oleh motivasi dan intensitas kunjungan konsumen milenial ke semua mal di BSD. Ini membuat mal harus memiliki daya tarik untuk membawa konsumen milenial berkunjung. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis daya tarik mal di BSD dan pola kunjungan konsumen milenial yang dipengaruhi oleh daya tarik mal. Variabel penelitian ini meliputi karakteristik lokasi, konsep mal dan pengalaman masyarakat serta karakteristik konsumen milenial, motivasi untuk mengunjungi mal dan sumber informasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik Mal yang berbeda di BSD City membuat masing-masing memiliki daya tarik yang berbeda. Perbedaan daya tarik dapat mempengaruhi pola kunjungan konsumen milenial terkait dengan faktor motivasi, status sosial ekonomi dan sumber informasi yang dimiliki oleh masing-masing konsumen.

ABSTRACT
Property development, especially malls, continues to make malls in BSD City increasingly diverse. The diversity of the mall is adapted to the needs of various millennial consumers as well. However, various needs based on age diversity and socioeconomic status are influenced by motivation and intensity of millennial consumers' visits to all malls in BSD. This makes the mall must have an attraction to bring millennial consumers to visit. This thesis aims to analyze the attractiveness of the mall in BSD and the pattern of millennial consumer visits that are influenced by the attractiveness of the mall. The variables of this study include location characteristics, mall concepts and community experience as well as millennial consumer characteristics, motivation to visit the mall and information sources. The method used in this research is descriptive analysis. The results showed that the different characteristics of Mal in BSD City made each have a different appeal. The difference in attractiveness can affect the pattern of millennial consumer visits related to motivational factors, socioeconomic status and sources of information possessed by each consumer."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hutajulu, Roma
"Tesis ini tentang penyelenggaraan manajemen pengamanan fisik di kawasan ITC Kuningan -- Mal Ambasador dengan fokus penelitian terhadap koordinasi pengamanan fisik yang dilakukan oleh satuan pengamanan. Ruang lingkup penelitian adalah : (a) Prosedur operasional tindakan pengamanan fisik yang dilakukan oleh sekuriti ITC Kuningan - Mal Ambasador, dan (b) Koordinasi pengamanan fisik yang dilakukan oleh satuan pengamanan ITC Kuningan - Mal Ambasador.
Penelitian ini akan mempunyai tujuan sebagai berikut : (a) Mengetahui pola hubungan manajemen pengamanan fisik di ITC Kuningan - Mal Ambasador, dan (b) Mengetahui pola yang khusus menghasilkan hubungan antar individu.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara mend alam dan penelusuran dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
1. Kebijakan pengamanan pengelola gedung adalah membentuk kepala seksi pengamanan yang berada dibawah Departemen HRD dan GA. Operasionalisasi pengamanan yang dilakukan oleh satuan pengamanan melalui outsourcing dan internal pengelola gedung dengan berpedoman pada standar prosedur operasional yang sama. Koordinasi pengamanan gedung dilakukan oleh Kepala Sekuriti (Chief Security) masing-masing dan melakukan koordinasi bersama dibawah koordinator Kawasan ITC Kuningan - Mal Ambasador.
2. Koordinasi yang dilakukan antar personil satuan pengamanan menggunakan mekanisme koordinasi penyesuaian timbal balik karena hubungan antar individu/unit satuan pengamanan memiliki kesalingtergantungan timbal balik (reciprocal); sedangkan antara satuan pengamanan dengan kepolisian memiliki hubungan kesalingtergantungan berurutan (sequential) sehingga mekanisme koordinasi berdasarkann perencanaan. Adapun hubungan antara satuan pengamanan dengan karyawan merniliki kesalingtergantungan terpisah (polled) sehingga jenis koordinasi dilakukan berdasarkan suatu standar tertentu.
3. Hubungan antara satuan pengamanan dan manajemen bersifat vertikal dan formal, sedangkan hubungan dengan karyawan bersifat horisontal dan formal. Hubungan satpam dengan penyewa dan pengunjung bersifat horisontal dan informal. Kedua hubungan tersebut mendukung upaya penciptaan rasa aman dan nyaman. Sebaliknya, hubungan harrnonis antara satpam dengan supir angkot yang bersifat horisontal dan informal mengandung potensi konflik antar keduanya karena perbedaan tujuan.
4. Dilihat dan tingkat pengamanan fisik, pengamanan yang dilakukan oleh manajemen termasuk dalam "menuju" katagori High Level Security. Salah satu aspek yang belum mencukupi katagori sesungguhnya High Level Security karena belum tersedianya formal contingecy plans. Dari segi teknologi pengamanan masih belum memiliki kelengkapan yang sama. ITC Kuningan memiliki alat kontrol digital terhadap kegiatan pengamanan, sedangkan Mal Ambasador memiliki jaringan otomatis ke dinas pemadam kebakaran.
5. Dalam menjalankan fungsi pengawasan keamanan, dilaksanakan pengawasan pendahuluan dan pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan. Hal ini dinilai relevan karena sifat pengamanan yang Iebih menekankan pada tindakan preventif dan aktif."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salman Parsi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S33710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Nurul Triandayani
"Ruang publik terbuka di Jakarta kurang secara kualitatif dan kuantitatif sehingga sebagian masyarakat menjadikan mal sebagai tempat berkumpul dan berlindung dari iklim Jakarta. Mal merupakan pusat perbelanjaan yang kini juga menjadi ruang publik. Mal memiliki elemen ruang publik dengan menghadirkan court dan tempat duduk di dalam mal agar orang-orang dapat melihat dan dilihat dari berbagai lantai. Mal menarik pengunjung dengan memfasilitasi kebutuhan sebagian masyarakat Jakarta dan elemen kegiatan di ruang publik kota, sehingga mal menjadi ruang publik yang ideal bagi bagian masyarakat Jakarta karena dapat menciptakan interaksi sosial yang terjangkau secara ruang horizontal dan vertikal.

Open public spaces in Jakarta less qualitatively and quantitatively, so that the minority of people make the mall as a gathering place and shelter from the climate Jakarta. The mall is shopping center that has also become a public space now. The mall has elements of public space by presenting the court and seating inside mall, so that people can see and be seen on the various floors. The mall attracts visitors by facilitating the needs of the minority Jakarta society and elements of activities in the public space, so the mall is become an ideal public space for the minority of people in Jakarta, because it can reach space horizontally and vertically."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Naila Amanda
"

Pembangunan mal seringkali mengubah fungsi lahan ruang terbuka dan menciptakan persepsi persaingan. Diperlukan integrasi untuk mengubah persepsi, sehingga mal dan ruang terbuka dapat saling melengkapi, meningkatkan nilai, dan keberlanjutan keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi pengunjung terhadap keberadaan ruang terbuka di mal-mal Kota Jakarta dan keterkaitan persepsi dengan pola kunjungan ruang terbuka di malmal Kota Jakarta (Studi Kasus: Mal Senayan Park, Mal Central Park dan AEON Mal Jakarta Garden City. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah karakteristik lokasi ruang terbuka dan karakteristik pengunjung ruang terbuka. Pengumpulan data dilakukan melalui survei lapangan, wawancara dan studi pustaka. Pengolahan data dilakukan dengan membuat peta sebaran titik lokasi ruang terbuka, sketsa fasilitas dari masing-masing ruang terbuka di mal, dan sketsa pola kunjungan ruang terbuka di mal. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsep dan profil pengunjung di ketiga ruang terbuka mal. Pengunjung “Urban Park” dan “Green Park” cenderung menggunakan ruang terbuka sebagai tempat interaksi sosial dan relaksasi. Sedangkan pengunjung “Family Friendly” menggunakan ruang terbuka sebagai tempat edukasi. Pengunjung yang berada di ruang terbuka dengan konsep “Urban Park” dan “Green Park” mempunyai kesamaan pada pola kunjungan yang hanya singgah ke ruang terbuka saja, sedangkan ruang terbuka “Family Friendly” menunjukkan adanya kunjungan ke mal untuk beraktivitas selain ke area ruang terbuka. Perbedaan pola kunjungan tersebut menunjukkan adanya perbedaan integrasi keruangan antara mal dan ruang terbuka.


Mall construction often changes the function of open space and creates a perception of competition. Integration is needed to change perceptions, so that malls and open spaces can complement each other, increasing the value and sustainability of both. This research aims to analyze visitors' perceptions of the existence of open space in Jakarta City malls and the relationship between perceptions and open space visit patterns in Jakarta City malls (Case Study: Senayan Park Mall, Central Park Mall and AEON Jakarta Garden City Mall. Research This method uses qualitative methods. The variables used in this research are the characteristics of open space locations and the characteristics of open space visitors. Data collection was carried out through field surveys, interviews and literature studies. Data processing was carried out by making a map of the distribution of open space location points, sketches of facilities for each -each open space in the mall, and a sketch of the visiting patterns of open spaces in the mall. Data analysis techniques were carried out using descriptive and spatial analysis. The results of the research show that there are differences in the concept and profile of visitors in the three open spaces in the mall. Visitors to "Urban Park" and "Green Park” tend to use open spaces as places for social interaction and relaxation. Meanwhile, "Family Friendly" visitors use the open space as a place for education. Visitors who are in open spaces with the "Urban Park" and "Green Park" concepts have similarities in the pattern of visits which only stop at open spaces, while "Family Friendly" open spaces indicate visits to the mall for activities other than the open space area. These differences in visit patterns indicate differences in spatial integration between malls and open spaces.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>