Ditemukan 147386 dokumen yang sesuai dengan query
Teddy Rionald Bachtiar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47942
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
White, Edward T.
Bandung: Intermedia, 1985
720 WHI p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Coriesta Dian Sulistiani
"Berlibur, tamasya, piknik, berubah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat kota dalam menyeimbangkan irama hidup. Kebutuhan ini menjadi latar belakang maraknya usaha-usaha sarana hunian wisata, salah satunya hotel resort. Hotel resort tampil dengan daya jual menonjolkan potensi-potensi lokasi setempat, seperti budaya dan alam. Salah satu usaha menonjolkan potensi budaya dan alam ini dengan membentuk citra arsitektur tradional pada bangunan hotel resort. Bali, selain sebagai daerah tujuan wisata favorit, juga terkenal dengan arsitektur tradisional yang unik dan eksotis. Dengan memegang Asta Kosala Kosali sebagai pedoman membangun arsitekturnya, bangunan-bangunan tradisional Bali memiliki ciri khas tersendiri, sehingga penerapan konsep-konsep pedoman ini pada pendekatan rancang bangun diyakini dapat menciptakan citra arsitektur tradisional Bali, salah satunya yang terjadi pada disain hotel-hotel resort di Bali. Oleh karena itu, penulis melakukan observasi secara langsung ke beberapa hotel resort di kawasan Bali untuk menelusuri bagaimana mengadaptasi kaidah arsitektur tradisional Bali untuk masuk ke dalam tuntutan standar-standar bangunan sebuah resort, sejauh apa penerapan kaidah ini diterapkan pada disain hotel, dan konsep-konsep arsitektur tradisional Bali apa saja yang diterapkan, serta di elemen hotel resort apa konsep tersebut diterapkan.
Holiday, vacation, picnic, has been turned into a need for city people to balance their rhythm of life. These needs are the background of the vast development of tourist residential facilities for tourism. Hotel resorts appear as one kind of the tourisrt residential fascilities with highlighting the potential of the local sites, such as its culture and nature. To support this, the hotel resort adjust the sense of the traditional architecture into the concept design of the hotel resort. Bali, as well as one of the most favorite tourist destination on the world, is also famous for its unique and exotic traditional architecture. By holding the Asta Kosala Kosali as a guide to build the architecture, traditional Balinese buildings has its own characteristics, so that the application of the concepts of these guidelines on the design approach is believed well-to-do to create the sense of traditional Balinese architecture, which also occurs in the designof the hotel resorts in Bali. Therefore, the writer took some observation to some hotel resorts on Bali to explore how to adapt the guidelines for local traditional architecture in Bali into the demands of the standards for a hotel resort buildings, how far these guidelines for local traditional architecture influence the hotel resort's design, and what concepts of Balinese traditional architecture is applied, also what the elements of those concepts are implemented on the design of hotel resort."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52257
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], 1997
728.559 8 KAR
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Pena, William M.
Bandung: Intermedia, 1985
721.01 PEN p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Victor Widiputra
"Intensitas konsumsi energi (IKE) merupakan komponen penting dalam proses audit energi. Nilai IKE yang diperoleh dari hasil audit energi digunakan sebagai acuan untuk menentukan tingkat keefisienan pemakaian energi di suatu gedung. Perhitungan nilai IKE menggunakan perbandingan antara energi yang digunakan dengan luas total bangunan gedung tanpa memperhitungkan area dengan kepadatan energi rendah. Standar IKE yang ada saat ini hanya mengelompokkan suatu gedung komersial sesuai fungsi gedungnya saat ini, mengakibatkan penyamarataan karakteristik pada gedung yang memiliki kebutuhan energi berbeda. Hal ini terjadi khususnya pada hotel di mana kebutuhan akan faktor kenyamanan dipenuhi dengan menggunakan banyak peralatan pengkonsumsi energi. Dalam tesis ini diajukan metode perhitungan IKE dengan memperhitungkan luas area dengan menggunaan persamaan baru yaitu EUI= (TE-EL)/(GFA excluding carpark-LL-ADxAK)x(168/JK) serta proses pengambilan data untuk memperoleh data yang diperlukan.
Energy usage intensity (EUI) is the most important component in energy auditing process. The value of the EUI will be used as a milestone to determine the efficiency level of energy usage in a building. The calculation of EUI is done by dividing the total of energy use in a building with the total gross floor area on a building without considering the area with low energy density. The standard for EUI in recent time divides the EUI for building based on its function. The problems are for the same type of building, there are differences in energy needed for it to be fully functional based on its need of energy. This is true espescially for hotel where the need of comfort is compensated by a lot of energy-consuming tools. In this thesis, a method to calculate EUI with low energy density area considered is proposed. The calculation is done by using the formula EUI= (TE-EL)/(GFA excluding carpark-LL-ADxAK)x(168/JK) steps to create some clusters based on temperature and energy need of hotels are also proposed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44678
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Herman Laksamana
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18254
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tania Nitrina Nanda Lawi
"Penelitian ini membahas tentang penyusunan perencanaan dan program audit kinerja pada proses pelayanan perkara di Mahkamah Konstitusi (MK). MK selama ini belum pernah melakukan audit kinerja terhadap proses pelayanan perkara yang menjadi aktivitas inti/utamanya (core activity). Peneliti melakukan tahap-tahap dalam perencanaan audit kinerja dengan melalui proses penentuan area kunci, dimana hasil proses tersebut menghasilkan pelayanan perkara sebagai area kunci yang dapat dijadikan objek pemeriksaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analis deskriptif. Peneliti melakukan studi literatur, observasi dan wawancara untuk mengetahui pelaksanaan audit kinerja yang selama ini dilakukan auditor internal serta untuk menentukan kriteria audit yang selanjutnya digambarkan dengan ?model manajemen yang baik? (good management model) dan dijadikan dasar dalam menyusun program audit kinerja.
Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu perencanaan audit kinerja di MK belum mengikuti metodologi yang benar, sehingga penentuan objek pemeriksaan di MK selama ini tidak melalui tahap pemilihan area kunci yang mempertimbangkan faktor risiko, signifikansi, dampak audit dan audibilitas. Hal ini yang menyebabkan bagian Kepaniteraan yang bertanggungjawab dalam proses pelaksanaan pelayanan perkara "luput" sebagai objek pemeriksaan auditor internal. Penelitian menghasilkan penyusunan perencanaan dan program audit kinerja pada proses pelayanan perkara yang dapat diterapkan sebagai langkah awal pengawasan dan upaya untuk meyakinkan serta melegitimasi pelayanan perkara di MK telah berjalan baik.
This research aims at providing insights of the arrangement of planning and performace audit program on case service process at the Constitutional Court (CC). So far, the CC has been neglecting teh audit performace of case service process as its core activity. The researcher conducted the stages of performance audit planning, through determination process of key area. That process generates case service as the object of audit. This type of research is analysts descriptive and principally based on qualitative method. The study mainly rely on literature study, observation and interview on the implementation of performace audit conducted by auditor internal. It also to determine audit criteria are further described as a good management model. The model then used as the base of the arrangemnet of performace audit program.This research concludes that the performace audit planning didn?t comply the correct methodology. Therefore the determination of the object audit didn?t follow the selection stage of key area taht considering risk factor, significance, impact and audibility of auditor. That causes Kepaniteraan which has responsible for implementation of case service process "miss" as a audit object by auditor internal. This research generates the arrangement of planning and performace audit program on the case service process. It also can be used as a first step of implementation monitoring and as an effort to legitimize that case service at CC has been going well."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T54347
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nurul Yanti
"Matahari sebagai salah satu alternatif sumber energi alami yang tersedia di muka bumi, merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan pada proses perencanaan bangunan dengan prinsip desain arsitektur solar. Teori mengenai matahari, iklim, dan energi menjadi dasar bagi upaya penerapan arsitektur solar pada bangunan sekolah, selain tentunya pemahaman teori mengenai arsitektur solar dan sistemnya.
Analisis penerapan arsitektur solar pada beberapa bangunan sekolah pada daerah beriklim dingin dan bangunan sekolah yang berada di Jakarta bertujuan untuk mengetahui upaya pemanfaatan energi matahari pada suatu desain bangunan sekolah dan mengetahui pengaruh posisi dan orientasi suatu bangunan sebagai faktor yang perlu diperhatikan dalam prisip desain arsitektur solar, terhadap suhu radiasi yang diterima."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48303
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Daud Jaka Peranata
"Byzantine adalah suatu kerajaan yang terbentuk pada saat terjadi pemindahan kekuasaan kerajaan Romawi dari Roma ke Constantinople, berpusat di Constantinople dan hampir sebagian besar elemen-elemennya dahulu merupakan bagian dari kerajaan Romawi.
Metamorfosis', adalah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan suatu proses dari kerajaan Roma (kafir) menjadi kerajaan Byzantine (Kristen)- suatu istilah yang tepat karena perubahan ini timbul karena modifikasi dari tradisi yang sudah ada menjadi suatu tujuan baru. Kerajaan Byzantine yang baru muncul ini jelas berbeda dari yang sebelumnya (Kerajaan Roman), tetapi walaupun begitu tetap masih dapat terlihat mengenai asal usulnya. Tujuan baru dari kerajaan Roma dimulai pada akhir dari kuartal pertama abad ke-4, yaitu pada saat Constantine yang Agung memindahkan ibukotanya dari Roma ke Byzantium dan memberikan keleluasaan kepada Kekristenan untuk menjadi agama negara. Kedua peristiwa ini yang menjadi kunci dari terbentuknya kerajaan Byzantine.
Keberadaan Byzantine menjadi suatu bagian dari rantai sejarah arsitektur yang hingga sekarang masih berlanjut. Mendapatkan pengaruh dan memberikan pengaruh adalah hal yang biasa terjadi pada arsitektur Byzantine. Berbagai karya besar dihasilkan dapat dikatakan suatu karya yang luar biasa yang pemah dibuat pada..."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49036
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library