Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132343 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Visca
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Rahadiyanto Sumitro
"ABSTRAK
Suatu objek dapat terlihat karena mata kita mempersepsikan objek tersebut secara visual. Kemampuan ini tidak terlepas faktor adanya cahaya. Keberadaan cahaya memungkinkan suatu objek terlihat lengkap karena proses tertentu. Proses tersebut bagi mata kita salah satunya dipersepsikan sebagai warna.
Warna memiliki berbagai karakter yang mampu mendefinisikan objek ataupun ruang lewat berbagai cara. Karakter ini terutama berkaitan dengan perilaku warna terhadap cahaya. Perilaku ini bersifat objektif dan subjektif.
Makna ruang dalam khususnya bangunan religi sangat terkait dengan unsur cahaya. Keberadaan warna memperkuat makna yang tercipta pada ruang dalam. Bangunan gereja Katolik mempergunakan cahaya dan warna ini sebagai pemenuhan makna ruang dalamnya."
1999
S48948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Andini
"Senior living yang berperan sebagai tempat tinggal untuk orang tua mempunyai visi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup senior. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan memastikan penggunaan pencahayaan yang benar, sehingga senior dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mandiri.
Skripsi ini bertujuan untuk memahami bagaimana pencahayaan yang terbaik untuk digunaakan di senior living dan juga apakah penggunaan lampu yang pada umumnya digunakan (CFL) dapat memenuhi kebutuhan senior.
Metode dari penulisan ini disertai dengan studi literature, analisa, penghitungan iluminasi, dan juga intercie. Studi kasus akan di bandingkan dengan prinsip pencahayaan untuk senior living.
Penelitian menunjukkan bahwa pencahayaan yang terbaik untuk senior living harus mengituki prinsip dan standard yang sudah itu. Terlebih lagi, komponen seperti tekstur dan cahaya natural harus di pikirkan dalam design. Walaupun penggunaan CFL dapat membantu peningkatan kesejahteraan hidup senior, tetapi peningkatan penggunaan cahaya matahari lebih berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan penghuni senior living.

Senior living as a place for senior to dwell has a goal to provide a place that could ensure the increase of the senior?s well-being. One of the way to enhance the wellbeing of the senior is to have a proper lighting design, to ensure that senior is engaged into a day to day activities more independently.
This undergraduate thesis seeks to understand the best lighting design that needs to be applied for the senior living and also whether the current design which mostly use CFL can accommodate seniors.
The method of this research includes a literature study, analyzation, illuminance measurement, and interview. The study case data will be compared with the principal of lighting for the senior living.
The research show that the best lighting design of senior living needs to follow the principal of senior living. On top of that, other components such as the texture of the interiority and also the daylight needs to be considered. Even though CFL is sufficient to be used within senior living, however the use of sunlight is more efficient in ensuring the seniors more active.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Christian Surya
"Gereja Katedral merupakan tempat beribadah serta berkumpul umat Katolik di Jakarta. Tentunya gereja tersebut bertanggung jawab dalam mewadahi berbagai aktivitas ritual ataupun liturgi beserta aktivitas pendukungnya. Dalam agama Katolik dijelaskan tentang liturgi yang merupakan puncak dan sumber kehidupan dalam gereja, dimana Kristus hadir di tengah umat manusia. Dalam ruang ibadah pencahayaan merupakan salah satu unsur penting dalam memenuhi aspek keindahan tata ruang dalam liturgi umat Katolik, karena tata cahaya yang baik dapat membuat nuansa khusuk dan sakral dalam mengikuti liturgi. Pemetaan ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik serta kualitas pencahayaan alami dan buatan yang berada di gereja Katedral. Pencahayaan alami dan buatan diterapkan dalam suatu ruang bukan hanya untuk penerangan saja, melainkan untuk membangkitkan suasana dan membantu pengguna menikmati ruangan tersebut. Aplikasi pencahayaan dalam gereja harus bisa memenuhi standar kenyamanan visual, serta meningkatkan nilai estetika dari bangunan itu sendiri sehingga nilai teologis cahaya dalam iman Katolik dapat tercapai. Oleh sebab itu, judul penulisan ini adalah “Pemetaan dan Analisis Sistem Pencahayaan Alami dan Buatan dalam Bangunan Ibadah Gereja Katedral Jakarta”

The Cathedral Church is a place of worship and gathering for Catholics in Jakarta. Of course, the church is responsible for accommodating various ritual or liturgical activities and their supporting activities. In Catholicism, it is explained about the liturgy which is the culmination and source of life in the church, where Christ is present in the midst of mankind. In the worship room, lighting is one of the important elements in fulfilling the aesthetic aspects of the layout of the Catholic liturgy, because good lighting can create a solemn and sacred feel in following the liturgy. Light mapping was carried out to determine the characteristics and quality of natural and artificial lighting in the Cathedral church. Natural and artificial lighting is applied in a space not only for lighting, but to evoke the atmosphere and help users enjoy the room. The application of lighting in the church must be able to meet the standards of visual comfort, as well as increase the aesthetic value of the building itself so that the theological value of light in the Catholic faith can be achieved. Therefore, it is important to discuss the Natural and Artificial Lighting Systems in Jakarta Cathedral Church Buildings through Mapping and Analysis.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Widyo Prakoso
"Pencahayaan merupakan salah satu aspek penting dalam perancangan bangunan. Dengan pencahayaan yang optimal, maka aktivitas yang dilakukan pada ruangan/tempat tersebut akan menjadi nyaman. Pencahayaan pada suatu ruangan dapat berasal dari pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami berasal dari sinar matahari, sedangkan pencahayaan buatan berasal dari lampu ruangan. Seiring pekembangan zaman, jenis lampu yang tersedia di masyarakat terdiri dari berbagai macam jenis, mulai dari yang hemat daya hingga lampu dengan tingkat penerangan yang tinggi. Berbagai jenis lampu juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan standar yang berlaku. Di Indonesia, sistem pencahayaan telah diatur dalam Standar Nasional Indonesia SNI 03-6197-2000 mengenai Konservasi energi pada sistem pencahayaan. Tingkat pencahayaan pada suatu ruangan diukur dengan menggunakan satuan lux dan alat ukur Luxmeter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pencahyaan ruang pada rumah, apakah sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh SNI, dan apakah dengan pencahayaan yang telah disesuiakan tersebut dapat mempengaruhi konsumsi daya lampu pada rumah tersebut. Pada penelitian ini, untuk mengukur tingkat iluminasi cahaya ruang pada rumah tersebut digunakan alat Luxmeter. Luxmeter tersebut digunakan pada berbagai titk uji dimana penghuni rumah tersebut beraktivitas. Hasil dari pengukuran dengan Luxmeter tersebut didapat bahwa ruangan kamar mandi 2 dan dapur tidak sesuai dengan standar yaitu dengan 191.2 lux dan 153.4 lux. Setelah penggantian lampu, pencahayaan pada ruangan tersebut telah sesuai dengan standar yaitu 247.7 lux dan 252.4 lux. Dari penggantian lampu tersebut, penggunaan listrik untuk lampu bertambah dari Rp. 109.869,93 menjadi Rp. 169.030,66 per bulan, serta biaya penggantian lampu sebesar Rp. 126.580,00.

Lighting is an important aspect of designing a building. With an optimal lighting, activity in that room will feel comfortable. Natural lighting comes from sunlight, while artificial lighting comes from room lights. Along with the times, the types of lamps in society consist of various types, ranging from lamps with high saving power to lamp with a high level of illumination. Various types of lamps are of course adjusted to each needs and applicable standards. In Indonesia, the lighting system has been regulated in the Indonesian National Standard SNI 03-6197-2000 concerning to energy conservation in lighting systems. The lighting level of a room is measured using the lux unit and the Luxmeter measuring instrument. The purpose of this study is to determine the level of room lighting in the house, whether it is in accordance with the standards set by SNI, and whether the adjusted lighting can affect the power consumption of the house lights. In this study, to measure the level of room light illumination in the house, a Luxmeter was used. The luxmeter is used at various test points where the occupants of the house do their activities. The results of the measurements with the Luxmeter showed that the bathroom 2 and kitchen were not in accordance with the standard, namely 191.2 lux and 153.4 lux. After replacing the lamp, the lighting in the room was in accordance with the standard, namely 247.7 lux and 252.4 lux. From the replacement of these lamps, the use of electricity for lamps increased from Rp. 109,869.93 to Rp. 169,030.66 per month, and the cost of replacing the lamp is Rp. 126,580.00."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulani Saripulono
"Cahaya merupakan faktor yang amat penting dalam kehidupan manusia_Pencahayaan buatan dapat mempengaruhi tampak sebuah bangunan dari segi arsitektur, menjadi suatu nilai estetis di luar nilai fungsionalnya.
Mesjid, sebagai bangunan umum yang dapat ditemukan di seluruh pelosok kota Jakarta dan sebagai bangxman religius, tempat ibadah umat Muslim memiliki karakter dan elemen arsitektur yang khusus.
Penulis melakukan Studi kepustakaan, wawancara dengan berbagai pihak terkait dan analisa terhadap kasus. Dari hasil kajian ini, dapat disimpulkan bahwa suatu teknik pencahayaan yang terencana dengan baik pada tampak mesjid dapat memperkuat karakter mesjid sebagai bangunan religius dan memiliki suatu nilai estetis di luar nilai fungsionalnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S48222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Kurniawati
"Atmosfir ruang yang nyaman, menarik dan berkesan adalah sesuatu yang diinginkan pengunjung disamping rasa makanan dan minuman selama mengunjungi suatu café atau restoran. Hal ini sangat mempengaruhi penataan interior dan pencahayaannya. Fungsi cahaya pada café dan restoran bukan hanya secara fungsional dan estetika, namun juga dapat menarik perhatian dan mempengaruhi mood pengunjung.
Berbagai macam lampu dan teknik pencahayaan secara konvensional telah banyak dilakukan, namun terkadang masih membatasi keinginan untuk menampilkan pencahayaan yang atraktif, dinamis dan efektif.
Light Emitting Diode (LED) merupakan teknologi lampu terbaru yang memberikan solusi pencahayaan baru yang inovatif dengan instalasi yang fleksibel, warna yang excellent (baik sekali) dan umur yang panjang.
Cafe dan restoran yang dibahas dalam studi kasus adalah 33 Restoran dan Lounge, Lux Lounge dan restoran Sushi Samba. Masing-masing cafe dan restoran ini menggunakan LED pada pencahayaan interior sesuai dengan kebutuhan ruangnya.
Pembahasan topik ini berdasar pada bagaimana teknik pencahayaan LED dan efeknya terhadap suasana interior cafe dan restoran melalui studi kepustakaan dan analisis.
Dengan pencahayaan LED melalui sistem dynamic lighting dapat menghasilkan suasana ruang cafe dan restoran yang lebih atraktif dan dinamis. Selain itu, pencahayaan ruang menjadi lebih efektif karena dengan satu macam luminaire bisa menghasilkan berbagai macam suasana yang mempengaruhi dan menarik perhatian pengunjung.

Cozy, Interesting and impressive in atmosphere of space is one thing desired by visitor besides foods and drinks during visiting a café or restaurant. This case very influences in ordering their interior and lighting design. The function of lighting in a café or restaurant not only for functional and aesthetics, but also for collect attention and influence mood the visitor.
Many kinds of lamp and lighting techniques as convensional do, but sometimes its limited desire to show an attractive, dynamic and effective lighting.
Light Emitting Diode (LED) is the newest lamp technology that gives solution for innovative lighting with flexible installation, excellent color and long lifetime.
The case study of café and restaurant in this topic is 33 Restaurant and Lounge, Lux Lounge and Sushi Samba Restaurant. Each places using LED for their interior lighting as their spaces needed.
This topic is about how LED lighting techniques and its effect for ambience or atmosphere interior café and restaurant space through literacy study and analysis.
With LED lighting through dynamic lighting system can produce an attractive and dynamic atmosphere of cafe and restaurant. Beside that, lighting design will be more effective because with one type of luminaire can produce many kind of ambiences that influence and attract visitor attention.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48405
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Medelyn Hannastassya Togatorop
"Ruko (rumah toko) merupakan bangunan yang dominan keberadaannya di Indonesia. Banyak penghuni ruko menerapkan konsep defensive architecture pada fasad bangunannya. Hal itu dilakukan untuk memberi perlindungan pada barang dagangan, penghuni, maupun ruko itu sendiri. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan defensive architecture pada kenyamanan visual ruko yang bersumber dari pencahayaan alami dengan mengambil sebuah ruko di Kota Medan, Indonesia sebagai bangunan studi kasus. Beberapa metode dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Metode tersebut antara lain wawancara dengan penghuni, simulasi daylighting menggunakan program DIALux, dan perhitungan manual nilai faktor langit (fl). Simulasi DIALux digunakan untuk memperoleh tingkat iluminasi (E) cahaya alami pada tiap ruangan. Sementara, nilai fl digunakan untuk mengetahui apakah ruangan-ruangan ruko studi kasus memiliki nilai fl yang memenuhi standar atau tidak. Dari pengolahan data ditemukan bahwa hampir semua ruangan di dalam ruko studi kasus tidak mendapat pencahayaan alami yang memenuhi standar baik sebelum maupun sesudah dipasang defensive architecture. Setelah diberi defensive architecture, pencahayaan alami di dalam ruko menjadi semakin jauh dari standar. Pencahayaan alami mengalami penurunan sebesar 26-100% dari tingkat iluminasinya. Dapat dipastikan, bahwa defensive architecture menjadi salah satu jenis obstruksi yang berdampak terhadap berkurangnya penetrasi cahaya alami ke dalam bangunan.

Shophouse is one of the dominant building types in Indonesia. Many of its occupants apply defensive architecture to the facade of their shophouses. It is used to protect the goods, the occupants, and the shophouse itself. This paper aims to determine the relationship between defensive architecture and the visual comfort in a shophouse produced by natural lighting by using a shophouse in Medan, Indonesia as a case study. The data are obtained with several methods. The methods are interviews with user, daylighting simulation using DIALux, and manual calculation of sky factor (fl). The results show that almost all rooms in the case study shophouse do not get natural light that meet the standards before and after defensive architecture is implemented. After the defensive architecture is applied, daylight intensity in the shophouse was getting lower and lower than the standard. Daylighting decreased by 26-100% of its illumination level. It can be confirmed that defensive architecture is one kind of obstruction that has an impact on reducing the quantity penetration of daylight into the building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Afifah Wulandari
"Kawasan bersejarah melalui berbagai proses restorasi dan revitalisasi, bertujuan untuk menguatkan citranya di tengah-tengah kemajuan teknologi. Meski jarang disadari, urban lighting atau pencahayaan urban adalah salah satu elemen yang paling berpengaruh terhadap aktivitas manusia di malam hari. Pencahayaan urban dapat menjadi salah satu kunci agar kawasan bersejarah dapat mempertahankan atau bahkan memperkuat citranya pada malam hari.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memahami peran pencahayaan urban pada kawasan bersejarah dan pengaruhnya terhadap citra yang ditangkap oleh pengunjung. Metode yang dilakukan adalah studi teori pada literatur, serta observasi lapangan dan survey.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan warna dan teknik pencahayaan yang menyorot detail dari suatu elemen dapat menonjolkan karakter elemen tersebut dan menguatkan citranya. Kesinambungan pada pencahayaan urban yang membentuk sebuah cerita dan tujuan akan memperkuat citra kawasan bersejarah.

Historical sites have gone through various process of restoration and revitalization to strengthen its image. As the technology advances, urban lighting has become one of the elements that influences human activity at night. It is one of the key elements to help historical sites keep or even strengthen their image at night.
This research aims to help people understand the role of urban lighting in historical sites and how it influences the image captured by visitors. The methods used in this thesis are theoretical studies by literatures, field observation, and survey.
The result shows how application of colors and other lighting techniques that highlight details of an element in the site would bring out its character and strengthen its image. Integrated urban lighting that creates a story of the site will bring out more identity and strengthen the image of the historical site.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyan Ratna Nabila
"Ketika manusia mendengar kata “Klub Malam” manusia membayangkan tempat hiburan bagi orang dewasa. Banyaknya peminat klub malam menjadikan klub malam sebagai tempat bersaing dalam komersil. Sehingga setiap klub malam akan berusaha memberikan kualitas yang terbaik.
Pada skripsi ini saya mencoba mencari tahu bagaimana suatu klub malam mengkomunikasikan branding. Apakah pencahayaan dan warna pencahayaan dapat mengidentifikasikan konsep branding klub malam sehingga memberikan pengunjung klub pengalaman ruang yang berbeda dari yang lain?
Skripsi ini membahas dua jenis klub yang berbeda yaitu dance club dan live music dance club. Dari dua jenis klub malam yang berbeda. penulis dapat menganalisis persamaaan dan perbedaan ruang yang diciptakan pada klub malam.

When we hear the term ‘nightclub’, we automatically assume an entertainment venue for adults. The high number of nightclub’s enthusiasts makes it a very competitive commercial zone, where every nightclub would put a huge effort in giving the best quality of services.
In this thesis, author would like to determine how a nightclub communicate its branding, and whether lighting and lighting colors could identify this concept of branding that would create a different and unique experience for customers while at the same time distinguishing it from its competitors. This thesis examines two different types of nightclubs: dance club and live music dance club. From these two types of nightclubs, author would like to analyze the similarity and differences that are created by the two nightclubs. ;When we hear the term ‘nightclub’, we automatically assume an entertainment venue for adults. The high number of nightclub’s enthusiasts makes it a very competitive commercial zone, where every nightclub would put a huge effort in giving the best quality of services.
In this thesis, author would like to determine how a nightclub communicate its branding, and whether lighting and lighting colors could identify this concept of branding that would create a different and unique experience for customers while at the same time distinguishing it from its competitors. This thesis examines two different types of nightclubs: dance club and live music dance club. From these two types of nightclubs, author would like to analyze the similarity and differences that are created by the two nightclubs. ;When we hear the term ‘nightclub’, we automatically assume an entertainment venue for adults. The high number of nightclub’s enthusiasts makes it a very competitive commercial zone, where every nightclub would put a huge effort in giving the best quality of services.
In this thesis, author would like to determine how a nightclub communicate its branding, and whether lighting and lighting colors could identify this concept of branding that would create a different and unique experience for customers while at the same time distinguishing it from its competitors. This thesis examines two different types of nightclubs: dance club and live music dance club. From these two types of nightclubs, author would like to analyze the similarity and differences that are created by the two nightclubs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>