Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95749 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wara Triwardhani
"Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembentukan identitas suatu komunitas melalui elemen-elemen permukiman. Dengan mengambil kasus permukiman komunitas keturunan Arab yang tinggal di Jakarta, dalam hal ini terletak di Kampung Pekojan. Penulisan ini ingin mengangkat proses adaptasi yang dilakukan komunitas tersebut dalam upayanya untuk tetap dapat bertahan hidup pada lingkungan yang berbeda dengan lingkungan asalnya.
Sebagai bangsa pendatang, komunitas ini turut membawa nilai-nilai budaya dan tradisi mereka pada lingkungan yang mereka datangi. Proses adaptasi yang mereka lakukan akan mengikutsertakan nilai-nilai budaya dan tradisi tersebut dalam tempat mereka bermukim. Islam sebagai suatu kepercayaan sangat mempengaruhi setiap aspek kehidupan bangsa Arab. Sehingga dalam setiap elemen-elemen permukiman akan tergambarkan prinsip-prinsip Islam sebagai nilai budaya dan tradisi yang diterapkan.
Penerjemahan nilai-nilai tersebut ke dalam wujud fisik bangunan akan membentuk sebuah karakter yang memperlihatkan identitas kebangsaan komunitas Arab, sehingga jelas terlihat perbedaannya dengan bangunan lain yang ada di permukiman ini. Prinsip ini terlihat baik dalam ruang pribadi (rumah) ataupun ruang umum (tempat ibadah, jalanan). Mesipun tidak dapat disangkal bahwa perubahan setting permukiman akan menggeser nilai-nilai tersebut.
Meskipun terdapat perbedaan antara elemen-elemen permukiman yang ada di kawasan Arab dengan yang dibentuk oleh komunitas keturunan Arab di Kampung Pekojan, namun tetap terlihat prinsip Islam yang diterapkan. Pengaturan ruang-ruang disesuaikan dengan kondisi yang ada di lingkungan Kampung Pekojan. Proses adaptasi juga dilakukan terhadap nilai-nilai budaya yang terdapat dalam lingkungan ini, yang diwujudkan dalam wujud fisik bangunan ke dalam berbagai gaya seperti Eropa, Cina, dan Nusantara."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendaru Tri Hanggoro
"Skripsi ini memaparkan sejarah permukiman kumuh di Jakarta 1960—1969. Di tengah pembangunan ibukota, permukiman kumuh tersebut muncul dan tersebar. Awal 1960, Jakarta sedang bersiap menyambut Asian Games 1962. Gedung, kompleks olahraga, patung-patung, jalan-jalan, dan bangunan baru lainnya dipersiapkan untuk menyambut ajang tersebut. Jakarta mengalami perubahan besar di masa itu. Di saat yang sama, arus urbanisasi ke Jakarta meningkat pesat. Orang-orang dari desa menyerbu kota karena kemiskinan di desa dan pemberontakkan daerah. Hal ini ikut menyebabkan jumlah penduduk Jakarta meningkat. Jumlah penduduk Jakarta telah mencapai tiga juta orang sejak 1961. Penduduk tersebut memerlukan tempat bermukim di kota. Mereka yang mempunyai modal cukup dapat membangun permukiman yang layak. Sementara mereka yang tidak mempunyai cukup modal, seperti gelandangan, hanya mampu mendirikan gubuk-gubuk atau rumah-rumah kumuh tak permanen yang berbahan kayu, bambu, dan kardus. Pekerjaan mereka sebagai buruh kasar, pedagang asongan, penarik becak, dan sektor informal lainnya tidak banyak menghasilkan pemasukkan yang cukup. Sementara itu, pemerintah daerah belum mampu menyediakan permukiman yang layak untuk kelompok masyarakat tersebut. Akibatnya permukiman kumuh muncul dan tersebar di ibukota. Pemerintah daerah berusaha memecahkan masalah permukiman kumuh yang dapat menimbulkan masalah tambahan lainnya seperti pelacuran dan kriminalitas tersebut melalui berbagai cara. Melalui metode sejarah, skripsi ini mencoba memaparkan permasalahan tersebut.

This undergraduate theses describes the history of slum settlements in Jakarta among year 1960—1969. In the midst of capital development, slum settlements were emerged and spread. In the early 1960, Jakarta was preparing to welcome the Asian Games 1962. Buildings, a huge sport complexes, city statues, streets, and other new buildings were prepared to welcome this event. Jakarta had experienced major change in that period. At the same time, urbanization had rapidly increased. People from villages stormed the city because of poverty in rural areas and regional rebellions. It contributed toward the increase of city dwellers number. The population of Jakarta had reached three million people by the year 1961. The residents needed a settlement to live in the city. Those who had enough capital could build proper housing. While those who had no capital, such as nomad people, could only build huts or non-permanent houses which were made of wooden, bamboo, and cardboard. They only worked as unskilled laborers, hawkers, becak pullers, and other informal sector so that they could not raise enough revenue to build a proper house. Meanwhile, local government dad not been able to provide proper housing for these weak communities. As the result, slum settlements emerged and spread in the capital of Indonesia. Local government tried to solve the problem of slums that could cause additional problem such as prostitution and crime by doing many ways. Through the historical method, this undergraduate theses tries to explain the problems."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S94
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Nurindah W.S.
"Di dalam sebuah kota atau kawasan, di mana manusia beraktivitas, manusia tidak hanya beraktivitas di dalam sebuah bangunan, tetapi juga di luar bangunan, di dalam sebuah ruang terbuka perkotaan. Ruang terbuka ini berada di antara bangunan-bangunan yang ada di sekelilingnya. Ruang seperti ini ada yang terbentuk secara tidak sengaja, dan ada yang secara disengaja dibentuk. Bagaimana bangunan-bangunan di dalam sebuah kota atau kawasan dapat membentuk ruang terbuka perkotaan tersebut, sehingga dapat menjadi tempat manusia beraktivitas seperti halnya di dalam sebuah bangunan. Dan di setiap kota atau kawasan memiliki cara yang berbeda dalam pembentukan ruang terbuka perkotaan ini. Oleh karena itu, terbentuknya ruang terbuka ini tidak terlepas dari bangunan yang mengelilinginya dan lingkungan di sekitarnya, di mana ruang tersebut berada.

In a town or area, where human being have activity, they do not only have activity inside a building, but also outside building, in an urban space. This space reside in the building exist in around. This space, there is which is formed not intentionally, and there is which intentionally to be formed. How building in a town or area can form this urban space, so that can become a place where human being have activity as does inside a building. And each every town or area have the different way in forming this urban space. Therefore, the forming of this urban space is not quit of building encircling it and its surrounding environment, where the space reside in."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoshi Dessiani
"

Besarnya perputaran finansial dalam tata kelola rumah susun komersial milik, tidak jarang menghadirkan hubungan asimetris antara pelaku pembangunan sebagai sektor swasta dan pemilik rumah susun sebagai warga negara. Kondisi ini ditandai oleh pelanggaran administrasi yang dilakukan oleh pelaku pembangunan. Sepanjang tahun 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima berbagai keluhan terkait dengan tata kelola rumah susun, termasuk konflik kepentingan dan persoalan transparansi dalam Perhimpunan Penghuni dan Pemilik Satuan Rumah Susun (PPPSRS). Sebagai respons atas agenda kebijakan yang telah didorong oleh beberapa kelompok kepentingan sejak tahun 2006, pemerintah berusaha untuk merumuskan kebijakan publik dalam upaya melindungi setiap pihak yang terlibat dalam tata kelola perumahan bertingkat tinggi, terutama bagi warga negara. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji implementasi Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 132 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Apartemen Milik (Pergub 132/2018) pada bidang tata kelola di Apartemen Taman Rasuna dan Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.


The magnitude of profit turnover in commercial apartments management, frequently led to the asymmetrical relationship between real estate developer as private sector and apartments’ owner as citizen. This condition was marked by administrative violations which often carried out by real estate developers. Throughout 2018, the DKI Jakarta Provincial Government received various complaints related to the apartments’ management and operation, including conflict of interests and transparancy issues in the Apartments’ Owners and Residents Association (PPPSRS). Following certain policy agenda that had been pushed by several interest groups since 2006, the government attempted to formulate a particular public policy to protect each party involved in the vertical housing operation, especially citizen. Conducted with a qualitative research method, the objective of this study is to examine the implementation of the DKI Jakarta Provincial Governor Regulation Number 132 Year 2018 concerning in the Management of Owned Apartments (Pergub 132/2018) inApartemen Taman Rasuna and Apartemen Kalibata City, South Jakarta.

"
2019
T53569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gusti Arvianty
"Perkembangan kota-kota besar di Indonesia sejak 1990-an hingga sekarang mencerminkan perkembangan fisik kota yang lebih banyak ditentukan oleh sarana dan prasarana yang ada. Pembangunan kota cenderung meminimalkan ruang terbuka hijau dan menghilangkan wajah alam. Lahan-lahan bertumbuhan banyak dialihfungsikan menjadi kawasan infrastruktur perkotaan. Pertumbuhan populasi penduduk DKI Jakarta yang tinggi membutuhkan pemenuhan akan permukiman, sarana dan prasarana kehidupan penduduk kota yang layak. Keadaan lingkungan perkotaan menjadi berkembang secara ekonomi, namun menurun secara ekologi. Ruang terbuka hijau (RTH) DKI Jakarta merupakan aset pemerintah daerah yang dikelola oleh beberapa instansi salah satunya Dinas Pertanian dan Kehutanan Provinsi DKI Jakarta yang mengelola aset berupa lahan seluas 114, 22 ha yang terletak di 19 lokasi instalasi kebun bibit dan tersebar di 4 (empat) wilayah kotamadya DKI Jakarta (Selatan, Timur, Utara dan Barat) serta di Pulau Tidung Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Kebun bibit merupakan unsur ruang terbuka hijau yang produktif atau menghasilkan seperti bibit tanaman buah, tanaman hias, anggrek dan sayuran dan bernilai ekonomis, ekologis, dan sosial. Setiap kawasan yang sudah ditetapkan peruntukannya sebagai ruang terbuka hijau seperti lahan kebun pembibitan sebaiknya ditetapkan dengan peraturan daerah untuk menghindari konversi lahan atau peruntukan yang tidak sesuai di masa yang akan datang.
Tujuan dari penelitian adalah :1).Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas masing-masing kebun bibit sesuai peruntukan dan fungsinya akibat adanya kegiatan revitalisasi fasilitas kebun, 2) Mengetahui preferensi masyarakat dalam mempertahankan keberadaan dan fungsi kebun bibit sebagai kawasan ruang terbuka hijau di DKI Jakarta. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan diketahui bahwa revitalisasi fasilitas fisik dalam bentuk kegiatan pengurugan, pemagaran, jalan setapak, pembangunan green house, lathhouse, sere, sprinkle dan deep well serta vegetasi (tanaman) kebun bibit secara bersamasama tidak berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas Sedangkan preferensi berupa nilai kesediaan membayar atau WTP yang bersedia dikorbankan masyarakat dalam mempertahankan fungsi dan keberadaan kebun bibit dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat semakin tinggi tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat maka nilai WTP yang diberikan juga akan meningkat.

The development of DKI Jakarta tends to minimize green open space and diminish natural appearance. Many planted areas are functionally transferred into urban infrastructure areas. This is caused by high population growth in DKI Jakarta, which requires fulfillment of feasible settlement area, facility and infrastructure of the urban inhabitants. The condition of urban environment improves in terms of economy, but degrades in terms of ecology. In anticipating degradation to urban physical environment, the government has been making effort to optimize the existing green areas such as revitalization of nursery. Nursery is an element of cultivated open green space with economic, ecological and social values. Nursery produces plants seeds of fruit plants, ornamental plants, orchids, and protective plants. Since 2004, revitalization to nursery has been conducted. Such effort of revitalization, however, has not given maximum result in accordance with the target and investment conducted. In the framework of increasing efficiency and effectiveness of nursery revitalization, we need to see the of effectiveness of impact of farm physical facility development/repair on productivity and use of nursery environment for the surrounding community.
This research is aimed to identify the factors unified as the activity of revitalization of nursery physical and supporting facilities that influence the level of farm productivity, and to find out community preference in maintaining the existence and function of nursery as green open space area in DKI Jakarta. Revitalization of physical facility and level of productivity are obtained from the result of survey and documents applying multiple linear regression analysis. Next, result of WTP is obtained from result of interview and questionnaire provided to the community around nursery, by applying method of contingent value. Result of discussion shows that revitalization of physical facilities in the form of activities of filling up, fencing, path making, green house construction, lathhouse, sere, sprinkle, and deep well as well as procurement of seed farm plants together does not have an impact on productivity. Partially, however, the activity of revitalization by filling up, fencing, path making, sere construction, sprinkle, deep well and procurement of nursery plants has an impact on productivity increase. Meanwhile, community preference in determining the payingpreparedness value be sacrificed in maintaining the function and existence of seed farm as green open area is influenced by level of education and income. The higher the level of education and income of the community, values of being prepared to pay will increase. Therefore, every area whose allocation has been determined as green open space such as seed farm area is better stipulated in regional regulation to avoid improper land conversion or allocation in the future."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 307.76 / 2008 (25)
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Stevi Della Ardina Putik Permata
"Tesis ini membahas metode partisipasi yang digunakan Forum Anak Kelurahan Benda Baru (FAKBB) dalam tahapan pembangunan kota dan derajat partisipasi Forum Anak Kelurahan Benda Baru (FAKBB) dalam Musrenbang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini menghasilkan temuan bahwa partisipasi Forum Anak Kelurahan Benda Baru (FAKBB) di Kota Tangerang Selatan masih dalam tahap sosialisasi. Derajat partisipasi dalam Musrenbang saat ini masih dalam derajat Non Participation sedangkan, motode partisipasi yang digunakan masih belum maksimal sehingga perlu adanya pengunaan metode partisipasi Community Action Planning (CAP), teknik partisipasi Awareness Methods, Classic Brainstorming, Interactive Brainstroming, dan Digital Technology yang disesuaikan dengan karakteristik anak dalam tiap tahapan pembangunan kota.

This thesis discussed the use of participatory methods Forum Anak Kelurahan Benda Baru (FAKBB) in the stages of urban development and the ladder of participation Forum Anak Kelurahan Benda Baru (FAKBB) in Musrenbang. This research was a qualitative which used case study approach. This research found that participation Forum Anak Kelurahan Benda Baru (FAKBB) in South Tangerang City was still in the stage of socialization. The ladder of participation in Musrenbang was still in Non Participation ladder, whereas the participatory methods used was not optimal so it was necessary to use Community Action Planning (CAP ) participatory methods, Awareness Methods participation techniques, Classic brainstorming, brainstorming Interactive and Digital Technology which needed to be adapted to the child characteristics in every stages of urban development."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica
"Penelitian ini bertujuan untuk mencaritahu bagaimana pola permukiman di Kota Medan berdasarkan etnik dan bagaimana pengaruhnya terhadap struktur ruang Kota Medan. Fenomena pengelompokan berdasarkan etnik di Kota Medan menarik untuk diteliti karena keberagaman etnik merupakan ciri Kota Medan dan pola permukimannya, yang menunjukkan adanya jejak pengaturan permukiman berdasarkan kelompok etnik pada masa kolonial Belanda, berpengaruh terhadap perkembangan Kota Medan. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, serta dibahas secara analisis-kritikal. Hasil penelitian menunjukkan adanya kecenderungan pengelompokan permukiman berdasarkan etnik di Kota Medan, yang berdampak terhadap perkembangan struktur ruang kota, yakni kepadatan kota, fungsi dan bentuk ruang kota.

The objective of this research is to reveal the settlement pattern of Medan City based on ethnicity and its impact towards the spatial structure of Medan City. The phenomenon of ethnic groups presence in Medan is interesting to study, for ethnic diversity has become a specific character of Medan, and their settlements show the existence of ethnic settlements segregation during the Dutch colonial era. The data for this research was collected by doing interviews, observation and documentation, and is analyzed by using critical-analysis. The study shows that the settlement development in Medan City tends to group based on ethnicity. The physical grouping has affected the city spatial structure, such as the density, function and form of the city."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43023
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Antari Ardhany Putri
"Artikel ini membahas mengenai upaya yang dilakukan oleh masyarakat marjinal kampung kota untuk dapat terlibat dalam perencanaan dan pembangunan kota. Studi-studi sebelumnya terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan bentuknya, yaitu studi mengenai upaya keterlibatan melalui aksi di ruang publik, upaya keterlibatan melalui kebijakan legislasi dan upaya keterlibatan publik melalui media sosial. Berbeda dengan studi-studi sebelumnya, studi ini berfokus pada bagaimana upaya kontrak politik yaitu community action plan dapat menjadi upaya alternatif kelompok masyarakat marjinal untuk terlibat dalam perencanaan dan pembangunan kota yang menekankan pada proses masyarakat marjinal kampung kota untuk ikut serta dalam proses perencanaan dan pembangunan kampungnya, dimana setiap individu memiliki peran aktif untuk terlibat dalam menyuarakan aspirasinya. Studi ini secara khusus menggambarkan keterlibatan publik kelompok masyarakat marjinal di Kampung Akuarium kota Jakarta yang dilihat menggunakan pendekatan civic engagement. Studi ini menggunakan metode kualitatif serta pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara mendalam.

This article discusses the efforts made by marginal urban villagers to be involved in urban planning and development. Previous studies are divided into three types based on their forms; the study of engagement through public action, through legislation and public engagement through social media. In contrast to previous studies, this study focuses on how political contracts through community action planning can be an alternative effort of marginalized groups to engage in urban planning and development. This political contract emphasizes the process of marginal urban villagers to participate in the village planning and development process where each individual has an active role to engage in voicing his aspirations through political contracts with political actors. This study specifically illustrates the public involvement of marginalized community groups in Kampung Akuarium Jakarta using a civic engagement approach. This study uses qualitative methods as well as data collection conducted through in-depth interviews."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sharfina Nur Dini
"ABSTRAK
Penelitian ini mempelajari mengenai kampung tematik yang merupakan program pemerintah Semarang dalam mengatasi kemiskinan, masalah sosial dan ekonomi yang ada di kota. Permasalahan ini kebanyakan disebabkan oleh perumahan kelas menengah ke bawah. Analisis dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode, yaitu studi literatur, kunjungan ke Kampung Batik, Kampung Pelangi, dan Kampung Jawi di Semarang yang memiliki lokasi, kontur, budaya yang berbeda, wawancara dengan penduduk kampung, dokumentasi, dan sketsa arsitektural. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan studi literatur terhadap kampung sebagai bagian dari kota, morfologi dan tipologi kampung, hubungan penghuni kampung dengan tempat mereka tinggal, dan kreativitas yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi dan sosial penghuni kampung. Penemuan dalam penelitian ini adalah kreativitas yang merubah kondisi fisik kampung dapat berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaan penghuni karena tempat tinggal semakin nyaman dan cantik. Turis yang berdatangan ke kampung membuat penghuni menjadi lebih sadar akan kebersihan dan keindahan kampung mereka. Penghuni menjaga lingkungan kampung dengan tidak lagi membuang sampah sembarangan dan menjaga agar kampung tetap cantik dan terawat. Kreativitas yang muncul di kampung juga dapat membuka peluang ekonomi bagi penghuni dengan mendatangkan wisatawan ke kampung. Penelitian ini menyarankan agar warga kampung terus menjaga kebersihan dan kreativitas di kampung seiring dengan perubahan waktu. Pemerintah juga perlu membantu penghuni kampung dengan membuat program dan memberikan donasi sesuai dengan kebutuhan penghuni kampung Kata kunci : kampung kreatif, kampung tematik, interaksi sosial, nilai ekonomi

ABSTRACT<>br>
KAMPUNG PHYSICAL CHANGES AS A RESULT OF INSERTING CREATIVITY Abstrack This paper study about thematic kampung in Semarang that is a government project to overcome poverty, social, and economic problem in the city that majority was caused by middle class housing. This research was analyzed using some method, such as literature study, site visit to Kampung Batik, Kampung Pelangi, and Kampung Jawi in Semarang that has different location, contour, and culture, interview with kampung inhabitants, documentation, and architectural sketch. Data collection was based on literature study that studying about kampung as a part of the city, site morphology, kampung typology, inhabitant relation with their dwelling place, and creativity in kampung that affect the inhabitant social and economic life. This study finds that creativity changes in kampung affect inhabitant happiness caused by their kampung transformation that becoming more beautiful and comfortable. Tourists that come into inhabitant kampung make them more aware about their kampung. They keep kampung cleanliness and continue to make improvement of their kampung. Kampung creativity also can raise inhabitant economic value by bringing tourist into the kampung. Based on this study, this paper suggests that inhabitant kampung needs to keep their kampung cleanliness and creativity as time changes. Government also needs to help the kampung inhabitant by making kampung improvement project and giving donation and supprot based on inhabitant needs. Keyword creative kampung, thematic kampung, social interaction, economic value"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>