Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56354 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erlyn Mareti
"Rumah sakit sebagai suatu institusi pelayanan kesehatan perlu terus dikembangkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, demi tercapainya pemerataan fasilitas kesehatan di pedesaan & di perkotaan. Secara umum setiap rumah sakit mempunyai tujuan yang sama yaitu memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya, menyenangkan, efektif serta efisien tanpa melupakan kontinuitas & kelanjutan kehidupan rumah sakit.
Untuk mewujudkannya, dibutuhkan suatu perancangan rumah sakit yang baik & matang. Instalasi rawat inap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit memerlukan perhatian khusus dalam perancangannya, karena di tempat tersebutlah pasien menginap selama proses penyembuhan. Salah satu aspek penting dalam pembentukan kualitas kenyamanan thermal ruang rawat inap adalah faktor bangunan, seperti bukaan & material yang digunakan. Selain itu kondisi iklim & faktor manusia juga merupakan aspek-aspek yang tidak dapat dikesampingkan.
Ruang rawat inap yang menggunakan pengudaraan alami umumnya memakai metode ventilasi silang. Keefektifan metode ini salah satunya dipengaruhi oleh keberadaan bukaan pada ruang tersebut. Oleh karena itu, untuk memberikan kenyamanan thermal terbaik bagi pengguna ruang rawat inap, perlu dikaji sejauh mana pengaruh bukaan terhadap penciptaan kenyamanan thermal di dalam ruang. Permasalahan inilah yang menjadi titik tolak pembahasan selanjutnya dalam skripsi ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Philiani
"Pertukaran udara dan kenyamanan termis pada kamar tidur penting untuk diketahui mengingat pentingnya peranan kamar tidur sebagai tempat beristirahat dan teritori bagi manusia. Untuk mengetahui pertukaran dan kenyamanan termis, dapat dilakukan simulasi aliran udara pada kamar tidur dengan software Computational Dynamics Fluid (CFD). Kamar tidur dengan pertukaran udara yang memenuhi standar, belum tentu memenuhi standar kenyamanan termis. Letak bukaan, luas bukaan, kecepatan angin, suhu udara, aktivitas manusia, luas permukaan tubuh manusia serta pakaian yang dikenakan pada kamar tidur sangat berpengaruh pada pertukaran udara dan kenyamanan termis.

Air exchange and thermal comfort in bedroom is important, as bedroom is a territory and resting place for people. To determine the exchange and thermal comfort, air flow simulation can be performed using Computational Fluid Dynamics (CFD) software. Bedroom which has standard air exchange, is not always meet thermal comfort standard condition. Location of the opening, wide of the opening, wind speed, air temperature, human activities, human body surface area and clothing worn in the bedroom is very influential on the thermal comfort and air exchange."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Putri S.
"Pada masa lalu, perawatan di rumah sakit dianggap sebagai bentuk isolasi terhadap para pesakitan. Sekarang, justru berkembang pemikiran dalam masyarakat bahwa perawatan di rumah sakit hanya diperuntukan bagi golongan tertentu. Selain pola pikir, desain ruang rawat pun telah mengalami perubahan. Desain yang tengah berkembang berusaha mengakomodir bukan hanya pasien, melainkan juga pihak kerabat yang terlibat dalam proses pengobatan. Pihak pengelola berusaha mensimulasikan desain kamar hotel berbintang di dalam sebuah ruang rawat inap yang bahkan menampilkan ciri dan layanan lebih ramah pelanggan dari hotel sebenarnya. Proses pengobatan dikemas dengan sangat menarik dan dipasarkan melalui media. Konsumen tergiur untuk memakainya tanpa sadar bahwa sebenarnya mereka tengah terjebak dalam bentuk isolasi baru dalam ruangan individual yang sarat polesan dan dekorasi.

Long time ago, people thought that inpatient treatment at a hospital was a kind of isolation towards the patients. Instead of that opinion, people nowadays think that inpatient treatment only belongs to upper class society. It's not only the ideology that has changed; but also the design of the inpatient room that has improved from time to time. The design development is trying to accommodate both patients and their relatives. It simulates the equal quality of a four stars hotel room, even more. The medication was packed in a very attractive way then promoted trough various mass media. The consumer was tempted to spend their money without realizing that actually they were trapped in a modern kind of isolation, the one that is so individual and full of excessive decoration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43015
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sangkertadi
Manado: Waja Utama , 2012
697.92 SAN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dipo Arjanggi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S47895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nieniek Ritianingsih
"ABSTRAK
PPOK merupakan penyakit yang mengarah kepada adanya beberapa gangguan yang
mempengaruhi keluar masuknya udara paru-paru. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia
terutama kebutuhan oksigen dapat terganggu dengan adanya PPOK, sehingga untuk
mengoptimalkan kesehatan pasien kembali diperlukan tindakan keperawatan yang tepat.
Salah satu tindakan mandiri keperawatan guna mempertahankan fungsi ventilasi paru
adalah mengatur posisi pasien PPOK. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan
perbedaan pengaruh posisi duduk high fowler dan orthopneic terhadap fungsi ventilasi
paru pada asuhan keperawatan pasien PPOK di RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo
Bogor. Desain penelitian menggunakan metoda kuasi eksperimental dengan pendekatan
pre test post test group design. Sampel berjumlah 36 orang yang diambil secara
purposive sampling. Pasien diberikan tindakan pengaturan posisi high fowler dan
orthopneic. Hasil penelitian menunjukkan posisi high fowler dan orthopneic dapat
meningkatakan fungsi ventilasi paru (p=0,0005), tetapi posisi orthopneic dapat
meningkatkan fungsi ventilasi paru lebih baik dibandingkan high fowler (p=0,0005).
Usia berhubungan terhadap peningkatan fungsi ventilasi paru pasien PPOK baik pada
posisi high fowler (p=0,0048) maupun pada orthopneic (p=0,0005). Tinggi badan
(p=0,453 dan p=0,456), berat badan (p=0,385 dan p=0,411), dan jenis kelamin (p=0,240
dan 0,164) tidak mempengaruhi peningkatan fungsi ventilasi paru baik pada posisi high
fowler maupun orthopneic. Rekomendasi hasil penelitian adalah perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pasien PPOK dengan dispnea sebaiknya memberikan
posisi orthopneic sehingga fungsi ventilasi paru pasien dapat ditingkatkan

ABSTRACT
Fungsi ventilasi paru dapat terganggu dengan adanya penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK). Salah satu tindakan mandiri keperawatan guna mempertahankan fungsi
ventilasi paru adalah mengatur posisi pasien PPOK. Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan perbedaan pengaruh posisi duduk high fowler dan orthopneic terhadap
fungsi ventilasi paru pada asuhan keperawatan pasien PPOK di RS Paru Dr. M.
Goenawan Partowidigdo Bogor. Desain penelitian menggunakan metoda kuasi
eksperimental dengan pendekatan pre test post test group design. Sampel berjumlah 36
orang yang diambil secara purposive sampling. Pasien diberikan pengaturan posisi high
fowler dan orthopneic. Hasil penelitian frekuensi nafas memiliki nilai yang sama. Posisi
high fowler dan orthopneic dapat meningkatkan nilai APE (p=0,0005), tetapi posisi
orthopneic dapat meningkatkan nilai APE lebih baik dibandingkan high fowler
(p=0,0005). Usia berhubungan terhadap peningkatan nilai APE pasien PPOK baik pada
posisi high fowler (p=0,0048) maupun pada orthopneic (p=0,0005). Tinggi badan, berat
badan, dan jenis kelamin tidak mempengaruhi fungsi ventilasi paru baik pada posisi high
fowler maupun orthopneic. Rekomendasi hasil penelitian adalah perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pasien PPOK dengan dispnea sebaiknya memberikan
posisi orthopneic sehingga fungsi ventilasi paru pasien dapat ditingkatkan
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T24772
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febriansyah Budi Pratama
"Skripsi ini membahas tentang kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta tahun 2010. Digunakan pendekatan cross-sectional dengan metode kuantitatif untuk penilaian kelengkapan rekam medis berdasarkan standar yang berlaku. Metode kualitatif digunakan untuk mencari informasi mengenai pelaksanaan rekam medis. Diperoleh hasil bahwa 64% dari rekam medis rawat inap tidak lengkap pengisiannya. Hal ini akan berdampak pada pelayanan kesehatan dan administrasi pasien. Hal ini disebabkan perubahan format rekam medis yang tidak disertai standar pengisian atau peraturan penyelenggaraan rekam medis, sehingga pengisian rekam medis menjadi tidak seragam. Selain itu, sosialisasi yang tidak menyeluruh kepada tenaga pengisi rekam medis juga menjadi faktor yang menyebabkan ketidaklengkapan pengisian rekam medis. Diajukan saran untuk sosialisasi ulang dan pembuatan pengisian dan penyelenggaraan rekam medis yang tepat.
This research aimed to describe the completeness of inpatient's medical record in Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta, using cross sectional design. Quantitative study was used to measure the completeness of medical record according to standard and qualitative study used to analyze challenges in implementing of medical record. It was found that 64% medical record were not compeletely filled out by nurses and physicians. This may cause problems in delivering services to the patient as well as administration. Introduction of new medical record form has not been followed by information on how to complete the forms. It is recomended to disseminate information of new forms and develop appropriate procedure."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S300
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Surdjadiredja, Catharina Butet
"Seiring dengan dikeluarkannya deregulasi yang baru oleh pemerintah, yang mengizinkan pemodal asing untuk ikut berpartisipasi didalam bidang kesehatan, maka banyak didirikan rumah sakit baru oleh swasta nasional maupun dengan modal asing, yang berdampak makin ketatnya persaingan antar rumah sakit di Indonesia. Untuk dapat unggul dalam persaingan yang demikian ketat, rumah sakit perlu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan dan tetap berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan layanan rawat inap oleh perusahaan pelanggan. Dipilihnya Rumah Sakit Sint Carolus sebagai tempat penelitian, adalah agar peneliti dapat menyumbangkan hasil penelitian ini kepada instansi dimana peneliti bertugas dan berharap hasil dan penelitian ini dapat dipergunakan oleh pihak manajemen Rumah Sakit Sint Carolus.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, dan variabel-variabel yang hendak diteliti dan diduga berhubungan dengan pemanfaatan layanan rawat inap adalah promosi, mutu pelayanan kesehatan dari para medis, perawat, tenaga administrasi dan customer service, persepsi tarif, persepsi terhadap kebersihan ruang perawatan, jarak perusahaan, pengambil keputusan. Analisa data secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-kuadrat.
Dari hasil penelitian ternyata hanya ada 1 faktor yang terbukti berhubungan secara bermakna dengan pemanfaatan layanan rawat inap, yaitu faktor persepsi mutu layanan perawat, sedangkan variabel-variabel yang lain tidak terbukti berhubungan dengan pemanfaatan layanan rawat inap. Melihat banyaknya perusahaan yang mengikat kerja sama dengan Rumah Sakit Sint Carolus, maka pemanfaatan layanan rawat inap oleh perusahaan pelanggan saat ini belum optimal sehingga perlu usaha pemasaran yang lebih baik yang mencakup seluruh kegiatan pemasaran. Khususnya untuk promosi, kiranya perlu tindakan yang lebih proaktif terhadap konsumen antara lain kepada perusahaan pelanggan. Selain itu juga perlu pemberdayaan sumber daya yang ada sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan, dan akhirnya dapat meningkatkan pemanfaatan layanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Sint Carolus.

In line with the new deregulations stipulated by the government which enable the foreign investor to participate in the health sector, and so many new hospitals have been established by foreign as well as private national investor that has caused strong competitions among hospitals in Indonesia. In order to become a winner in such a strong competition, the hospital should improve its medical treatment quality and should always conformed to the customer satisfaction.
The purpose of this survey is to learn the related factors in regards with the utilization of inpatient service by the company at Sint Carolus Hospital. The reason why Sint Carolus is chosen as the place for research, is to enable the researcher to contribute the result of this research to Sint Carolus Hospital dan hopefully it can also be applied by the management.
This research is based on the quantitative research and cross sectional design, and variables to be researched and is assumed has relations with the benefit of hospital service such as the promotion, medical service quality given by the doctors, nurses, administration staff and customer service, tariff perception, perception toward the housekeeping aspect of patient's room, distance of company, decision maker. Univariat as well as bivariat data analysis based on chi square statistic test.
Based on the research result, there is only one factor that is prove to have relations with the utilization of inpatient service, i.e. perception factor of nurse service quality, whereas the other variables are not prove to have relations with the utilization of inpatient service. In view with the high number of companies which has partnership with Sint Carolus Hospital, it is realized that the service of inpatient still do not fiilly satisfy the company, therefore the marketing activities should be developed in better ways to cover all aspects of marketing. Especially in the sector of promotion, proactive action should be carried out toward the customer such as to the company. Aside fiom that, empowennent of the available resources should be promoted in order to increase the medical treatment quality, and finally improve the medical treatment benetits provided by Sint Carolus Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Engelbert, Suzette Evelien
"ABSTRAK
Perkembangan di bidang perumah sakitan di Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan iklim persaingan yang semakin ketat. Kondisi ini membawa dampak, bahwa aspek pemasaran semakin banyak diperhatikan oleh para pengelola rumah sakit.
Sejak dua tahun terakhir Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia diberi kemandirian dalam mengelola keuangan dan ketenagaan. Agar dapat mempertahankan kemandirian itu, fasilitas ruang rawat inapnya ditambah dengan Kelas VIP, dan Kelas I Utama. Pemanfaatan ruangan tersebut masih perlu ditingkatkan, agar dapat memenuhi harapan para pengelola.
Melalui Analisis Peluang Pasar Ruang Rawat Inap RSU UKI, diharapkan agar kedua masalah tersebut dapat diselesaikan.
Tiga langkah ditempuh untuk mencapai tujuan ini. Pada langkah pertama, dilakukan analisis terhadap pasien rawat inap Rumah Sakit Umum UKI untuk mengetahui karakteristik daripada konsumen yang dilayani. Juga diadakan penelusuran terhadap tanggapan pasien atas berbagai aspek layanan yang telah dialami selama. perawatan.
Pada langkah berikutnya, dilakukan analisis terhadap konsumen dan pelanggan rumah sakit, untuk menelusuri berbagai aspek layanan rawat inap yang dinilai penting. Penilaian khusus terhadap Rumah Sakit Umum UKI dilakukan dengan jalan membandingkan aspek-aspek layanan rawat inap dengan rumah sakit lain. Dengan jalan ini juga diperoleh kesimpulan mengenai rumah sakit yang menjadi pesaing. Penerapan langkah ini dilakukan pada masyarakat penghuni Perumahan Real Estate Cipinang Indah, perusahaan pelanggan, dan para dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum UKI.
Langkah terakhir merupakan suatu analisis terhadap para pesaing. Tujuan langkah ini, adalah untuk memperkirakan.besarnya pasar yang selama ini berhasil ditembus oleh Rumah Sakit Umum UKI, dibandingkan dengan para pesaing.
Analisis SWOT dan pengamatan terhadap kegiatan pemasaran yang telah dijalankan oleh RSU UKI, juga digunakan untuk mendukung analisis peluang pasar ini.
Dari hasil penelitian disimpulkan, bahwa konsumen sasaran RSU UKI berasal dari kelas masyarakat menengah dan atas lapisan bawah. Dalam mengembangkan fasilitas rawat inap, aspek "dokter ahli" dan "mutu perawatan" perlu mendapat perhatian utama. Disamping itu sarana fisik dan medis juga perlu ditingkatkan.
Rumah Sakit Umum UKI belum banyak dikenal oleh masyarakat dalam pasar sasarannya. Upaya pemasaran yang lebih intensif dan penetratif perlu dilaksanakan untuk memperluas pasar yang ditembus. Untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan pemasaran, disarankan agar ditetapkan seorang staf khusus sebagai koordinator.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiorini
"Skripsi ini menganalisa utilisasi dan biaya klaim rawat inap PT BGS dan PT XYZ periode polis 2011-2012 di PT Asuransi Allianz Life Indonesia menurut usia,jenis kelamin, diagnosa, status peserta, LOS (lenght of stay), dan tipe provider. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan design study crossectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa utilisasi dan biaya klaim pada PT BGS didominasi oleh peserta dengan usia dewasa produktif, berstatus employee, berjenis kelamin laki-laki, dengan diagnosa certain infectious and parasitic disease, biaya klaim tertinggi terdapat pada usia dewasa produktif. Sedangkan untuk PT XYZ, utilisasi dan biaya klaim didominasi oleh peseta dengan usia dewasa produktif, berjenis kelamin perempuan, berstatus peserta child, dan biaya klaim tertinggi pada usia dewasa produktif.

This study aims to analyze utilization and inpatient claim cost of PT BGS and PT XYZ in PT Asuransi Allianz Life Indonesia 2011-2012 Policy Periode based on age, gender, diagnose, member status, LOS (lenght of stay), and tipe of provider. This study is a cross sectional study with descriptive design through a quantitative approach.
The result of this study showed that PT BGS is dominated by productive age , in men gender, with certain infectious and parasitic disease, the highest of claim is in productive age. Thus, PT XYZ is dominated by productive age , in female gender, with certain infectious and parasitic disease, the highest of claim is in productive age.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>