Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107883 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gangga Widya Kartini
"Perkembangan karya arsitektur di Indonesia tergantung dari ide para arsitek yang mengisinya. Karya-karya mereka mengungkapkan berbagai macam karakter dan ciri khusus. Apabila kita telusuri akan keluar satu kata yang sama dalam rancangannya yang terjadl tanpa disadarinya. Tulisan ini mengkaji karakter perancangan dari tiga arsitek terkemuka di Indonesia yang mewakili generasi dan zamannya masing-masing waktu menjadi salah satu unsur terbentuknya pola tipe rancangan mereka dan masa kecil memberi dampak yang sangat besar dari perancangan tersebut. Studi literatur dipaparkan untuk menghubungkan keadaan dan kondisi masa kecil mereka dengan watak perancangan yang mereka realisasikan dalam karya arsitektur. Agar terdapat suatu masukan dan memberi peluang untuk lebih kreatif dan inovatif bagi perkembangan ilmu arsitektur di Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Genre cerpen dalam khasanah kesusastraan Jawa baru dikenal setelah masuknya pengaruh Eropa ke Indonesia, khususnya Jawa. Melalui muncul sistim pendidikan Eropa yang sangat berbeda dengan sistim pendidikan tradisional Jawa, maka masuk pulalah suatu kegiatan bersastra yang baru yang sebelumnya tidak pernah dikenal pada masyarakat Jawa.
Kegiatan ,sastra tersebut adalah menulis dan membaca karya sastra dengan orientasi yang berbeda. Jika pada masa sebelumnya orang Jawa menulis karya sastra sebagai sebuah karya yang penuh dengan hal-hal yang mengulas masalah filsafat, mistik, kejiwaan a la Jawa, maka sekarang pengarang Jawa mulai menulis hal-hal lebih banyak mengulas pada realita kehidupan.
Keadaan ini memberikan gambaran adanya perubahan cara berfikir pengarang Jawa. Tetapi apakah dengan demikian terjadi perubahan secara mendasar dalam pencipta seluruh karya sastra Jawa, hal inilah yang mendorong penelitian ini dilakukan.
Dengan mengambil genre cerpen yang pada saat ini sangat popular di kalangan masyarakat Jawa, peneliti ingin mengungkapkan bagaimana tiga buah cerpen dengan Judul yang sama ditulis oleh tiga orang pengarang yang berbeda.
Dengan data yang diambil dari dalam karya sastra itu sendiri, kami berharap secara kualitatif dapat melihat stuktur latar pada ketiga cerpen tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
LP 1996 7a
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Restu Agung, 2004
745 KRE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Restu Agung, 2004
745 KRE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Turnip, Berton Halomoan
"Rancangan pengajaran yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pemahaman siswa (Moreno & Mayer, 2002; Reigeluth, 1983; Snowman & Biehler, 2003). Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa adalah besarnya beban kognitif di dalam bahan pelajaran. Penambahan informasi akan meningkatkan pemahaman siswa selama beban kognitif yang diberikan bahan tersebut masih dalam batas kapasitas pernrosesan sistem kognitifsiswa.
Peneliti ingin melihat pengaruh beban kognitif, berupa penambahan informasi audio (narasi) kepada informasi visual (animasi), terhadap pembelajaran, khususnya pada siswa sekolah dasar.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas empat sebuah sekolah dasar di Bandung. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling, di mana anggota sampel dipilih secara acak, dan dilanjutkan dengan random assignment, yaitu menempatkan siswa ke dalam kelompokkelompok perlakuan secara acak.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa berupa seal pilihan berganda yang dikembangkan dari berbagai buku pelajaran ilmu pengetahuan alam (sains) untuk kelas lima sekolah dasar. Sedangkan alat untuk mengukur beban kognitif secara subyektif dikembangkan dan dimodifikasi dari Subjective Workload Assessment Technique yang dikembangkan oleh Reid etal (dalam Boff, Kauffman dan Thomas, 1986).
Kesimpulan yang diperoleh dari analisis penelitian ini adalah: (1) tidak ada perbedaan yang signifikan di antara kelompok-kelompok siswa yang menerima rancangan multimedia yang berbeda.
Berdasarkan adanya berbagai keterbatasan, kendala dan kelemahan dalam penye]esaian penelitian ini diajukan beberapa saran, yaitu: (1) penelitian selanjutnya disarankan untuk memakai sampel yang lebih besar, sehingga standar deviasi di dalam masing-masing kelompok lebih kecil; (2) bahan atau topik yang digunakan dalam penelitian ini hanya sate macam, dan durasinya juga sangat singkat. 1lasil yang didapat dalam penelitian ini perlu diujikan jugs terhadap jenis bahan yang lain, misalnya yang menjelaskan konsep-konsep yang lebih abstrak, dan yang lebih panjang durasinya; (3) dalam penelitian ini dipakai animasi yang dapat dengan mudah dipahami walaupun tidak disertai penjelasan berupa narasi.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk memakai informasi visual dan infomaasi audio yang dapat dipahami hanya bila dipadukan bersama-sama. Dengan kata lain, informasi visual bergantung pada informasi audio, dan sebaliknya; (4) dalam penelitian ini hanya pengaruh informasi audio (narasi) terhadap pemahaman siswa yang diteliti, sedangkan pengaruh informasi visual (animasi) tidak diteliti. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkombinasikan pengaruh informasi audio berupa narasi dan pengaruh informasi visual, misalnya berupa gambar diam (still pictures) versus animasi (animation), atau gambar sketsa (line drawing) versus foto nyata (real photograph)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17825
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwi Hergiawan
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S47909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Rahmatika Chania
"ABSTRAK
Formalin merupakan pengawet utama kadaver karena kemampuan pengawetan dan disinfektannya. Namun, sifatnya yang mudah menguap dan karsinogenik menyebabkan efek samping berbahaya yang dapat membahayakan nyawa dalam jangka panjang. Untuk itu, dibutuhkan larutan pengawet baru pengganti formalin. Studi eksperimental ini bertujuan untuk menganalisis hasil pengawetan dua jenis larutan bebas formalin (CaCl2 dan gliserin) pada otot rangka (musculus gastrocnemius) tikus Sprague-Dawley dibandingkan dengan larutan kontrol berformalin. Pengamatan dilakukan dengan melihat struktur makroskopik berupa konsistensi dan keberadaan jamur, dan struktur mikroskopik berupa persentase nekrosis dan abnormalitas struktur jaringan dalam sepuluh lapang pandang besar. Pengamatan strktur makroskopik dilakukan setiap bulan pada 6 bulan pertama dan setelah satu tahun. Pengamatan mikroskopik dilakukan pada jaringan yang diwarnai Hematoksilin-Eosin. Pengamatan struktur makroskopik menunjukkan bahwa pengawetan dengan 15% dan 20% CaCl2 kurang baik karena ketidakmampuannya untuk mempertahankan konsistensi jaringan otot, sehingga pengamatan struktur mikroskopik tidak bisa dilakukan. Pada pengawetan dengan larutan kontrol (larutan pengawet standar) dan larutan gliserin, konsistensi jaringan lebih baik, sehingga pengamatan struktur mikroskopik dapat dilakukan. Jamur ditemukan pada permukaan larutan pengawet (tidak ditemukan pada jaringan) terutama larutan CaCl2, tetapi tidak didapatkan pada larutan kontrol dan gliserin. Pengamatan struktur mikroskopik menunjukan bahwa gliserin dapat mempertahankan struktur jaringan otot. Studi ini menunjukan bahwa CaCl2 memiliki efek pengawetan yang kurang baik dibandingkan larutan kontrol berformalin, sedangkan larutan gliserin memiliki efek pengawetan sebanding dengan larutan kontrol berformalin.

ABSTRACT
Formalin has become a choice of cadaver preservative due to its preservation and disinfectant properties. However, its volatile and carcinogenic property are life threatening in long run. Therefore, new preservative technique is needed to replace formalin. This experimental study aimed to analyse the preservative effects of two formalin-free solutions (CaCl2 and glycerine) on gastrocnemius muscle of Sprague-Dawley rats. Observation was conducted by examining macroscopic structure, as in consistency and existence of fungi, and microscopic structure, as in percentage of necrotic and damaged tissue structure in ten large microscopic fields. Macroscopic structure observation was conducted every month in the first six month and after one year. Microscopic examination was conducted on tissues stained with Hematoxillin-Eosin. Macroscopic observation showed ineffective preservating ability of 15% and 20% CaCl2 due to its inability to preserve tissue consistency, therefore microscopic observation could not be conducted. Consistency of tissues were better in those preserved in control (standard preservative solution) and glycerine, allowing the proceeding microscopic observation. Fungal growth was noted and it was found to grow on the surface of solution instead of within the tissue, with more extensive fungal growth was found on CaCl2 groups compared to control and glycerine groups. Microscopic observation showed the ability of glycerine in maintaining tissue structures of skeletal muscle. This study also showed that CaCl2 has lessened efficacy compared to glycerinated solution, and the preservative ability of glycerine solution is comparable to formalin."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pendidikan tingkat menengah mempunyai tanggung jawab untuk mempersiapkan sebagian siswanya memasuki jenjang perguruan tinggi, sedangkan sebagian yang lain untuk langsung terjun ke dunia pekerjaan. Untuk dapat sukses pada kedua ranah tersebut, tidak hanya ilmu pengetahuan dan keterampilan terkait pekerjaan yan dibutuhkan, tetapi juga keterampilan untuk dapat berinteraksi dengan orang lain. Mengasah kecerdasan emosi, adalah salah satu cara untuk membina keterampilan ini. Individu dengan emosi yang cerdas, akan mengenali emosi yang ada pada dirinya dan orang lain, membedakan satu emosi dengan yang lainnya, serta menggunakan informasi tersebut sebagai panduan dalam berpikir dan bertindak. Dengan kata lain, kecerdasan emosi penting untuk menciptakan individu yang sadar akan peran dan fungsinya di dalam masyarakat. Kesadaran ini, diharapkan akan mampu mendorong individu tersebut untuk berkarya bagi dirinya dan orang lain, yang pada akhirnya akan mendongkrak nilai jual dan daya saing Indonesia di mata dunia. Walaupun sebaiknya dimulai sedini mungkin, pembahasan kecerdasan emosi sangat baik untuk difokuskan pada tingkat sekolah menengah. Hal ini karena permasalahan remaja banyak berkaitan dengan emosi dan pengelolaannya. Makalah ini mencoba menyajikan usulan untuk meningkatkan kecerdasan emosi remaja terutama pada tingkat sekolah menengah. "
330 ASCSM 7 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>