Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212394 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Rizki Ibtida Prasetyaningtyas
"CNOOC SES Ltd. yang merupakan perusahaan minyak lepas pantai dengan pusat produksi di Pulau Pabelokan, Kepulauan Seribu memanfaatkan desalinasi air laut sebagai sumber air bersih dengan teknologi reverse osmosis. Peningkatan kebutuhan air secara pesat dan penurunan kualitas sumber menuntut adanya usaha untuk mendukung penyediaan air bersih yang berkelanjutan dan salah satunya adalah dengan daur ulang air limbah domestik. Alternatif ini dapat menjadi pemenuhan kebutuhan air di lokasi tersebut untuk mensubstitusi penggunaan air laut dengan tujuan mencegah pencemaran, konservasi air serta menghemat biaya pengolahan. Dari neraca air diperoleh masing-masing konsumsi sebesar 59,3 m3/hari, 144 m3/hari, dan 34,3 m3/hari. Dari hasil pemeriksaan di laboratorium diperoleh kulitas efluen IPAL eksisting untuk beberapa parameter seperti BOD5 21,0 mg/l; TDS 243 mg/l; TSS 12,3 mg/l; COD 42,5 mg/l; amonia 6,87 mg/l dan fecal coliform lebih dari 1600 MPN/100 ml. Beberapa potensi daur ulang limbah cair domestik di Pulau Pabelokan diantaranya untuk penggelontoran toilet, penyiraman taman, serta tower pendingin (cooling tower). Target kualitas air daur ulang mengacu pada kualitas air kelas dua berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, sehingga parameter yang harus diturunkan adalah BOD5, COD dan amonia. Untuk mencapai target kualitas tersebut dibutuhkan pengolahan lanjutan sebagai pengolahan daur ulang dengan alternatif unit ultrafiltrasi dan reverse osmosis. Berdasarkan metode pembobotan dengan aspek teknis dan biaya unit yang dipilih adalah ultrafiltrasi dengan pretreatment filter karbon aktif serta ultraviolet sebagai unit disinfeksi.

CNOOC SES Ltd, which is an offshore oil company with production center location in Pabelokan Island, uses seawater as the source of clean water by desalination water using reverse osmosis technology. The rapid increase in water demand and water resource degradation require efforts to support sustainable provision of clean water and one of them is domestic waste water reuse. Water reuse is an alternative to provide the water needs to substitute the use of sea water in order to prevent pollution, water conservation and save on processing costs. Effluent wastewater qualities from laboratory tests for several parameters such as BOD5 is 21,0 mg/l; TDS is 242 mg/l; TSS is 12,3 mg/l; COD is 42,5 mg/l; ammonia is 6,87 mg/l; and fecal coliform is over 1600 MPN/ 100 ml. The potential of water reuse in Pabelokan Island are for toilets flushing, gardens watering, and cooling water. Consumptions of water reuse obtained from water balance are 59,3 m3/day, 144 m3/day, and 34,3 m3/day. The quality target of water reuse refers to water quality class two based on Government Regulation No. 82 of 2001, so the parameter should be derived are BOD5, COD and ammonia. Ultrafiltration and reverse osmosis are tertiary treatments alternatives used as water reuse treatment. Weighting parameter consists of technical and cost aspects, the unit chosen as water reuse treatment is ultrafiltration with activated carbon filter as pretreatment and ultraviolet as disinfection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1964
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meliala, Verenia Sembiring
"Sebagai perusahaan minyak dan gas bumi, CNOOC SES Ltd. memiliki beberapa wilayah kerja, salah satunya adalah Pulau Pabelokan. Pada pulau tersebut berlangsung aktivitas yang menghasilkan air limbah, yaitu aktivitas di dapur, tempat laundry, kamar mandi, dan toilet. Sebelum dialirkan ke badan air terdekat, air limbah tersebut diolah di sewage treatment plant yang terdiri dari beberapa unit, yaitu ash tank, grease trap, aeration tank, abiotech tank, dan activated carbon tank. Unit abiotech tank merupakan unit pengolahan air limbah secara biologis dengan prinsip attached growth reactor. Keberadaan biofilm pada tangki ini memungkinkan terjadinya kombinasi reaksi nitrifikasi-denitrifikasi yang berdampak pada penurunan konsentrasi amonia. Namun, berdasarkan data harian kualitas air limbah STP Pabelokan, setiap hari terjadi peningkatan konsentrasi amonia sebesar rata-rata 20-30% setelah air limbah melalui proses pengolahan di unit abiotech tank. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya kenaikan konsentrasi amonia tersebut dan memberikan solusi pencegahan. Kegiatan operasional pihak pengelola STP Pabelokan yang diduga dapat menjadi faktor penyebab kenaikan konsentrasi amonia adalah penambahan 0,2 kg nutrisi dan 0,5 kg mikroorganisme ke unit aeration tank. Hasil analisis dampak pemberian nutrisi melalui perhitungan stoikiometri dengan reaksi nitrifikasi membuktikan adanya peningkatan konsentrasi amonia dalam air limbah yang diolah sebesar rata-rata 15-19%. Sedangkan penambahan mikroorganisme berdampak pada peningkatan angka kematian mikroorganisme di unit abiotech tank. Mikroorganisme yang mati berdampak pada peningkatan konsentrasi amonia karena mikroorganisme tersebut terhidrolisis menjadi senyawa-senyawa sederhana, salah satunya amonia. Solusi yang dapat diberikan berdasarkan analisis yang telah dilakukan adalah mengalihkan pemberian nutrisi dan mikroorganisme yang pada awalnya melalui unit aeration tank menjadi langsung ke unit abiotech tank.

As an oil and gas company, CNOOC SES Ltd. has some working areas, one of them is Pabelokan Island. Activities that produce wastewater originate from the kitchen, laundry, bathroom, and toilet. Before dumped into the sea, the wastewater is treated at the sewage treatement plant that consists of several units: ash tank, grease trap, aeration tank, abiotech tank, and activated carbon tank. Abiotech tank is a biological wastewater treatment that adopts attached growth reactor principle. The presence of biofilm in the tank allows the combination of nitrification and denitrification which can reduce the ammonia concentration. However, based on the daily report of wastewater quality, it is known that the increase of ammonia concentration consistently occurs after being processed in abiotech tank, with the increase of around 20-30%. The purposes of this study are to determine the factors that cause the increase of ammonia concentration in treated domestic wastewater at STP Pabelokan and to suggest solutions. It is estimated that the causes of the ammonia increase are the addition of 0,2 kg nutrition and 0,5 kg microorganism to aeration tank. The result of adding nutrition to nitrification reaction (done with stoichiometry calculation) gave evidence that by adding nutrition causes an increase in the concentration of ammonia around 15-19%. Whereas the addititon of microorganism increases the dead rate of microorganism in abiotech unit. The dead microorganisms can trigger an increase of ammonia concentration because their body will be hydrolyzed into several compounds, one of them is ammonia. The solution can be given based on those analysis is to shift the distribution of nutrient and microorganism that initially given to aeration tank, directly to abiotech tank."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Mochamad Adas
"Kesehatan manusia tidak hanya meliputi kesehatan raga atau badan, tetapi juga kesehatan jiwa (Joint ILO/WHO Committee on Occupational Health 12th session in 1995). Hasil penelitian dari ILO (lntemational Labour Office) tahun 2000 mengenai program dan kebijakan kesehatan jiwa pada angkatan kerja di Amerika Serikat dan Eropa, menunjukkan kasus gangguan jiwa meningkat, dimana satu orang dari sepuluh pekerja mengalami kecemasan, stres, kehilangan semangat, bahkan depresi. ILO begitu peduli dengan stres yang berhubungan dengan pekerja ini, karena berhubungan dengan aspek kepentingan bisnis perusahaan dan kesejahteraan pekerja. Dampak dari stres yang berhubungan dengan pekerjaan (occupational stress) telah menghabiskan biaya yang tidak sedikit. ILO memperkirakan biaya yang dikeluarkan untuk mengatasi stres pekerjaan adalah Iebih dari 200 milyar dolar per tahunnya.
Penelitian ini bertujuan untuk didapatkannya gambaran stres dan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan aspek bahaya psikososial kerja pekerja migas lepas pantai di pulau Pabelokan tahun 2006.
Desain penelitian adalah cross-sectional dengan metode kuesioner, populasi sampel adalah pekerja di Pulau Pabelokan, besar sample sejumlah 100 orang dengan rumus uji hipotesis beda dua proporsi. Analisis data menggunakan analisis statistik univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil penelitian didapatkan ada hubungan bermakna antara faktor perusahaan tempat bekerja dengan stres kerja pada pekerja di Pulau Pabelokan.
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan masukan dan rekomendasi kepada perusahaan untuk membuat program manajemen stres kerja dengan mengacu kepada aspek bahaya psikososial kerja."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arista Nurbaya
"Efisiensi prosedural kerja yang melibatkan relevansi antar data yang kompleks dan dalam kuantitas yang besar adalah sangat diperlukan. Salah satu solusi adalah dengan menggunakan fasilitas mesin database AS/400 yangmenyediakaii sarana untuk mengolah data kapasitas besar sesuai dengan keinginan pengguna dari operasi sistem yang tersedia. Dalam skripsi ini dibahas tentang dasar-dasar database relational, tujuannya adalah mempelajari fasilitas database relational yang terintegrasi pada AS/400. Database relational merupakan suatu cara untuk melihat data dengan model relational berkenaan dengan aspek data seperti struktur data, integritas data dan manipuiasi data. Pembahasan lebih jauh akan mengungkap seluk beluk tabel jamak, arsutektur database dan fasilitas database. Pada skripsi ini dibuat suatu rancangan aplikasi database untuk keperluan pembelian material menggunakan dasar-dasar database relational untuk membangun relasi antar data yang disediakan oleh AS/400. Algoritma yang dibangun mempertimbangkan mapping database relational dalam menuungkan kebutuhan pengolahan data yang diperlukan dalam proses pembelian. Selanjutnya program aplikasi ini dikembangkan dengan membangun program tambahan P/O error list sebagai sarana database material yang diabaakan dalam program aplikasi OSL supaya dapat dengan mudah diolah kembali jika diperlukan. Sistem AS/400 yang dipakai sebagai mesin database menyediakan fasilitas database relational tcrintegrasi akan mcmberikan data secara sama dan konsisten schingga dapat dibangun program aplikasi database yang cfisien. Respon waktu proses adalah salah situ sarana untuk mcngetahui parameter tersebut, mcskipun sistem dengan banyak pengguna seperti AS/400 akan bmariasi responnya sciring dengan beban data dan sistem. Dari hasil uji coba didapatkan bahwa program inti OSL akan menggunakan utilitas sistem 47 % dan memiliki efisiensi sekitar 20% dibandingkan dengan program aplikasi pembehan acuan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Setiawan Wibowo
"Data merupakan sumber daya krusial dalam ekonomi informasi, dan Badan Pusat Statistik (BPS) berperan sentral dalam mengelola statistik resmi di Indonesia. Dalam menjalankan kegiatannya, BPS mengadopsi Statistical Business Framework and Architecture dan Corporate Statistical Infrastructure dengan tujuan meningkatkan kualitas data melalui pengumpulan data berbasis Teknologi Informasi (TI). Aplikasi Computer-Assisted Personal Interview (CAPI), sebagai salah satu moda pengumpulan data, telah diimplementasikan dalam berbagai kegiatan yang wajib digunakan dan menghasilkan disrupsi terhadap pencacah akibat pergeseran peran. Penulis kemudian merumuskan masalah berupa CAPI belum maksimal mendukung pencacah pada pengumpulan di BPS. Sehingga, penelitian ini berfokus untuk mengidentifikasi faktor penerimaan dan memberikan rekomendasi peningkatan adopsi CAPI di BPS dengan mengintegrasikan 3 model penerimaan dan dua variabel terkait: meta-UTAUT, Information System Success Model, Task-Technology Fit, Self-Efficacy, dan Technostress. Dengan 1.122 respon valid dari pencacah di seluruh Indonesia, penulis menganalisis data menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modelling membuktikan bahwa 13 faktor memiliki pengaruh pada penerimaan pencacah terhadap CAPI, antara lain kualitas informasi, kualitas aplikasi CAPI, layanan TI, kesesuaian CAPI dengan pencacahan, self-efficacy, technostress, ekspektasi performa/kegunaan, ekspektasi usaha/kemudahan, pengaruh sosial, fasilitas dan infrastruktur pendukung, sikap, niat penggunaan, dan penggunaan sistem. Penulis kemudian melakukan wawancara terhadap stakeholder yang terlibat untuk melihat kondisi terkini di BPS untuk menyusun rekomendasi yaitu (i) penyediaan informasi berkualitas yang disesuaikan; (ii) menerapkan dan menggunakan uji coba/testing aplikasi CAPI; (iii) desain dan fungsionalitas aplikasi CAPI; (iv) mengoptimalkan infrastruktur organisasi; (v) dokumentasi aplikasi; (vi) meneruskan dan memperkuat supportive culture; (vii) melanjutkan dan menyesuaikan pelatihan (training); (viii) meningkatkan partisipasi dan kemandirian pencacah; (ix) pengadaan sumber daya pencacahan; (x) menyediakan dedicated IT service untuk CAPI; (xi) peningkataan persiapan pencacahan. Penelitian ini juga memberikan implikasi teoretis dengan terwujudnya model integrasi untuk melihat penerimaan pegawai pemerintah pada aplikasi wajib.

In the information economy, data becomes an irreplaceable fuel, and BPS-Statistics Indonesia (BPS) assumes a central role in overseeing the fuel—official statistics. BPS thus administers the Statistical Business Framework and Architecture, along with Corporate Statistical Infrastructure, aiming to enhance data quality through Information Technology (IT) based data collection. The implementation of the Computer-Assisted Personal Interview (CAPI) application, one of the data collection modes, has faced disruptions and role shifts among enumerators during various mandatory activities. The author then pinpoints the core problem of this issue: CAPI has yet to fully support data collection in BPS. Consequently, this study focuses on identifying acceptance factors and proposing recommendations to enhance CAPI adoption in BPS. The integration of three acceptance models and two related variables— meta-UTAUT, Information System Success Model, Task-Technology Fit, Self-Efficacy, and Technostress—forms the nucleus of this study. After thoroughly analysing 1,122 valid responses from enumerators across Indonesia through Partial Least Squares Structural Equation Modelling, the authors hence establish that 13 factors influence enumerators' acceptance of CAPI. These factors include information quality, system quality, IT services quality, task-technology fit, self-efficacy, technostress, performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, attitude, behavioural intention, and system use. Subsequent interviews with stakeholders are then conducted to formulate recommendations. The author thereby proposes the following recommendation to improve CAPI acceptance among enumerators: (i) providing adjusted high-quality information; (ii) exercising system testing; (iii) focusing on design and functionality of CAPI; (iv) maximising infrastructure support; (v) providing proper documentation; (vi) continuing and strengthening supportive culture; (vii) conducting and customising training; (ix) ensuring the availability of organisational resources; (x) providing a dedicated IT Service; (xi) conducting proper planning for data collection. The author believes this study also contributes theoretical implications, presenting an integrated model for assessing government employee acceptance in a mandatory context."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer. Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rey Fariz Irwansyah
"ABSTRAK
Model sintetik radial receiver function pada lapisan mantle, kerak, dan sedimen (SCM) dibuat dengan memvariasikan ketebalan sedimen mulai dari 0.4 hingga 1.0 km. Forward modelling dijalankan menggunakan program hrftn pada Computer Program in Sesimology (CPS). Parameter data sintetik yang digunakan adalah Vp, Vs, Vp/Vs, dan densitas yang masing-masing nilainya adalah 1.8 km/s, 0.61 km/s, 2.95 dan 2.33 g/cm3 untuk lapisan sedimen. Untuk lapisan kerak Vp, Vs, Vp/Vs, dan densitasnya masing-masing adalah 6.1 km/s, 3.52 km/s 1.73 dan 2.73 g/cm3. Dengan memvariasikan ketebalan sedimen didapatkan respon sinyal receiver function yang mengandung multiple ditandai dengan adanya waktu tunda yang terjadi pada masing-masing fase. Waktu tunda yang terjadi dipengaruhi oleh ketebalan sedimen dan multiple yang terjadi. Multiple yang ada pada receiver function berhasil dikurangi dengan menerapkan filter prediktif. Filter diaplikasikan pada data sintetik receiver function terlebih dahulu kemudian diaplikasikan pada data real receiver function. Parameter filter yang didapat adalah kekuatan multiple yang berasosiasi dengan koefisien refleksi dan waktu bolak-balik pada setiap event gempa. Filter diterapkan kembali pada data real di stasiun BKNI dan BASI. Filter yang diaplikasikan pada data sintetik dan data real cukup efektif untuk mengurangi multiple pada receiver function.

 


A synthetic radial receiver function model has been prepared on mantle, crust, and sedimentary layers (SCM) by varying the thickness of the sediment from 0.4 until 1.0 km. Forward modelling models are executed with the hrftn program in the Computer Program in Sesimology (CPS). Synthetic data parameters for sedimentary layer using Vp, Vs, Vp/Vs, and density which values are 1.8 km/s, 0.61 km/s, 2.95 and 2.33 g/cm3 respectively. Crustal layer using the same parameter with sedimentary layer that are values 6.1 km/s, 3.52 km/s, 1.73, and 2.73 g/cm3 respectively. By varying the thickness of the sediment obtained the respons of reverberations receiver function signals characterized by delay on every phase. The delay of receiver function caused by sediment thickness and multiple/reverberation. Multiple on receiver function have sucsessfully reduced by applying a filter predictive. The Predictive filter applied on synthetic data and then on real data of receiver function. Parameters of filter have obtained by the filter are strong of reverberation that is associated with the reflection koeficient and two way time of reverberation obtained of every event. Then filter applied on real data on BASI and BKNI station. The filter predictive have successfully reducing multiple effect of the receiver function on real and synthetic data. 

 

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Subaga Widiatmaka
"ABSTRAK
Perlindungan struktur dari bahan besi dalam lingkungan air laut yang korosif, mutlak diperlukan, karena besi mempunyai sifat aktif dalam lingkungan tersebut dan cenderung untuk bereaksi secara elektrokimia dengan lingkungannya.
Salah satu metode yang digunakan untuk melindungi logam besi tersebut adalah proteksi katodik, yang menurunkan potensial besi mendekati potensial pasif. Ada dua metode proteksi katodik yang digunakan, yaitu metode Anoda Korban dan Arus Paksa.
Metode Arus Paksa ditetapkan oleh NACE (National Assosiation of Corrosion Engineer), dalam salah satu kriterianya, yaitu -0,85 V potensial besi terhadap elektroda referensi Cu-CuSO4. Hal tersebut selama ini berlaku untuk lingkungan air tanah, dimana tahanan tanah persatuan panjang termasuk besar. Dalam hal ini kriteria tersebut akan diuji dalam lingkungan air laut selat Lalang yang mengandung unsur-unsur limbah industri kimia yang bermuara diselat tersebut. Kriteria ini tidak berlaku universal. Dalam kondisi ekstrim, kriteria tunggal mungkin tidak mencukupi, sehingga dibutuhkan beberapa kriteria. Kriteria ini akan diuji di Selat Lalang, dimana konsentrasi dari unsur-unsur tertentu berlebihan sehingga tingkat konduktivitasnya menjadi tinggi.
Kondisi overpotensial dan under potensial sebagai akibat ketidak telitian pengaturan potensial juga akan diamati, sejauh mana memberikan dampak terhadap proteksi dan efek samping yang ditimbulkannya. Kondisi selat yang berbeda dari laut lepas, memungkinkan kebutuhan arus proteksi yang lebih besar persatuan luas pada sebuah struktur yang diproteksi. Rapat arus proteksi ini merupakan hal yang penting dalam proses desain proteksi katodik, untuk menentukan kapasitas tenaga atau jumlah anoda korban yang diperlukan. Bagi sebuah struktur yang secara terus menerus berada dilokasi ini mutlak dibutuhkan rapat arus yang spesifik untuk kondisi di Selat Lalang.
Kerak yang timbul dalam kondisi overproteksi juga merupakan suatu hal yang dapat menguntungkan atau merupakan. Dari segi penambahan berat mati suatu struktur mengapung, jelas hal ini merupakan, begitu pula pada struktur yang mengalami pasang surut. Namun kerak yang melapisi permukaan logam ternyata dapat menahan laju reaksi elektrokimia, sehingga tidak terjadi korosi. Kandungan magnesium, kalsium dan karbonat yang tinggi pada lingkungan korosif tersebut merupakan salah satu sebab terbentuknya kerak tersebut.
Arus air laut, kedalaman, lapisan cat, kandungan mineral jelas merupakan variabel yang menentukan jumlah arus proteksi yang dibutuhkan. Kesemuanya ini diamati dalam sebuah simulasi mini tentang struktur yang diwakili oleh sebuah sampel korosi standard, dalam sebuah lingkungan mini air laut, di daerah Selat Lalang.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Subaga Widiatmaka
"Perlindungan struktur dari bahan besi dalam lingkungan air laut yang korosif, mutlak diperlukan, karena besi mempunyai sifat aktif dalam lingkungan tersebut dan cenderung untuk bereaksi secara elektrokimia dengan lingkungannya.
Salah satu metode yang digunakan untuk melindungi logam besi tersebut adalah proteksi katodik, yang menurunkan potensial besi mendekati potensial pasif Ada dua metode proteksi katodik yang digunakan, yaitu metode Anoda Korban dan Arus Paksa.
Metode Arus Paksa ditetapkan oleh NACE (National Assosiation of Corrosion Engineer), dalam salah satu kriterianya, yaitu -0,85 V potensial bagi terhadap elektroda referensi Cu-CuS04. Hal tersebut selama ini berlaku untuk lingkungan air tanah, dimana tahanan tanah persatuan panjang termasuk besar. Dalam hal ini kriteria tersebut akan diuji dalam lingkungan air laut selat Lalang yang mengandung unsur-unsur limbah industri kimia yang bermuara diselat tersebut. Kriteria ini tidak berlaku universaL Dalam kondisi ekstrim, kriteria tunggal munkin tidak mencukupi, sehingga dibutuhkan beberapa kriteria. Kriteria ini akan diuji di Selat Lalang, dimana konsentrasi dari unsur-unsur tertentu berlebihan sehingga tingkat konduktivitasnya menjadi tinggi.
Kondisi overpotensial dan under potensial sebagai akibat ketidak telitian pengaturan potensial juga akan diamati, sejauh mana rnemberikan dampak terhadap proteksi dan efek samping yang ditimbulkannya. Kondisi selat yang berbeda dari laut lepas, memungkinkan kebutuhan arus proteksi yRng lebih besar persatuan luas pada sebuah struktur yang diproteksi. Rapat arus proteksi ini merupakan hal yang penting dalam proses desain proteksi katodik, untuk menentukan kapasitas tenaga atau jumlah anoda korban yang diperlukan. 8agi sebuah struktur yang secara terus menerus berada dilokasi tm mutlak dibutuhkan rapat arus yang spesifik untuk kondisi di Selat Lalang.
Kerak yang timbul dalam kondisi overproteksi juga merupakan suatu hal yang dapat menguntungkan atau merugikan. Dari segi penambahan berat mati suatu struktur mengapung, jelas hal ini merugikan, begitu pula pada struktur yang mengalami pasang surut. Namun kerak yang melapisi permukaan logam ini ternyata dapat menahan laju reaksi elektrokimia, sehingga tidak terjadi korosi. Kandungan magnesium, kalsium dan karbonat yang tinggi pada lingkungan korosif tersebut merupakan salah satu sebab terbentuknya kerak tersebut.
Arus air laut, kedalaman, lapisan cat, kandungan mineral jelas merupakan variabel yang menentukan jumlah arus proteksi yang dibutuhkan. Kesemuanya ini diamati dalam sebuah simulasi mini tentang struktur yang diwakili oleh sebuah sampel korosi standard, dalam sebuah lingkungan mini air laut, di daerah Selat Lalang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T40978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>