Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173988 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dana Yasa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suhandi
"ABSTRAK
Baja :ahan kéffdf austenilik adalah material reknik yang banya/c digunakan dalam aplikasi modern dimana dibuluhkan sU`ar mekanis dan ketahanan Icorosi yang bailc Secara klzusus, baja fahan karat austenirik AISI 304 dan AISI 316 bargyak dig-unakan dalam sisrem penu/car panas (heal exchanged pada indusrri perminyalcan dan petrokimia yang dalam pengoperasiannya mengalami siklus pemanasan dan pendinginan yang konrinu. Pada bagian-bagian lerrenru duri .vixlem penukar panas sering dilakukan penyambungan antara kedua jenis baja rahan kara! rersebul dengan merode pengelasan. Sedangkan untuk aplikasi yang melibalkan prosex pengelasan dperlukan kualiras .sambungan yang baik_ yang memenuhi persyararan Ieknis Ierlcnlu, bail: dari segi kekuatan mekanis maupun lcerahanan korosinya. Prosedur serla kondisi pengelasan yang lcpa! sangal menenrukan kuaiitax Izasil Iusan, mulai dari .fcomposisi kimia Iogam induk_ pemifihan logam pengisi, kcccpulan penge/asan. hingga pemilihan /sua! arus pengefasan yang berkailan era! dungan jumlah nlusukan panux (hear fnpuU yang akan dihasifkan.
Pada penelftian ini dilakukan fH(£l()dC pc'ngr:la.vun GI/21W (Gas Tungsten Arc Welding) dengan menggurzakan begin :alum kara: AISI 3()-I dan .-1!.?§I 3/6 .vebagai Iogam indufc dan E 3 08 sebagai logam pengisf. Adapun gan: pelindmzg _vang diguna/ran adala/1 gas argon. Arus yang digunakan aclala/z arux berpnlurfrax lurns D( 'SP dcngan bexur arus 125 A dengan variabe! kecepalan pengc/axan I _ 3, 5 mm del.
Dari hasif /Jenelilian diperole/1 ba/:wa clcpaxil lux mcmiliki _/'Ulilftl/I FN f/~`¢:rrfrc Number) scbexar 2-3 dan raxia (frm, Ni", .vehexar L32 deugan nmdc perm?>r:kuun yang Ierjadi adalalz lipe AI-` (Amrerziric I-brrirq; _vang mcrniliki kunmrzgkmrm bu.\'ar fLfi'f]¢!¢fH[l?(l relak dan korosi pada daerah llaxil lasan. Herdaxarkan /ruxi! unalixu .vlruklur mikrn menunjukkan ada/:ya perbedaan Icandungan dan /Jemuk dar: dufra _/ara pada (.f(f[7ll.\'fI /as. Diclapaljuga Izuhungan dengan semakin besar maxukan panux _vang dipero/ul: dari kecepalan paling rendu/1 (I mm del), maka .vemakin harlvak dan kamr de!ru_/éru _rang dihasifkan. Hash' analisa dixrrihuxi ke/:craxan n|c'nmy`ukkau hagran deposit lux _vang paling ringgi, selelah [tu bagian HAZ kemudian baru base metal. Dapar (fi.\`f!1|[7Il/IKUII bahwa nilai lcekerasan xanga( dipengaruhi uleh ukuran bu!ir_ _fwea _vang terhemuk, kcberadaan kandungan fasa karbfda dan maxukan prmas yang diberikan.

"
2000
S41588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Herman Yuwono
"Pengelasan dua logam yang berbeda (dissimilar metals) antara baja tahan karat AISI 304 dan 316 merupakan salah satu teknik penyambungan yang banyak dipakai dalam suatu sistem penukar panas (heat exchanger) sebagai suatu cara untuk meningkatkan kinerja sistem, disamping adanya pertimbangan ekonomis tertentu. Walaupun demikian terdapat pembatasan dalam pengoperasiannya yaitu hasil lasan dapat mengalami siklus pemanasan dan pendinginan akibat rentang temperatur yang besar dari aliran cairan atau gas. Kondisi ini memungkinkan hasil sambungan dua logam dengan koefisien muai termal yang berbeda mengalami fluktuasi tegangan termal secara berulang-ulang yang pada akhirnya mengakibatkan suatu mekanisme kelelahan (fatigue). Oleh sebab itu diharapkan dengan mengetahui karakteristik kelelahan termal hasil lasan dua lagam yang berbeda tersebut diperoleh suatu pengetahuan yang baik mengenai teknik pengelasan yang mampu menghasilkan sambungan las dengan resiko kegagalan yang minimum.
Pada penelitian ini dilakukan pengelasan dengan metode GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) dengan logam induk adalah baja AISI 304 dan AISI 316 dan E 308 sebagai logam pengisi. Adapun gas pelindung yang digunakan adalah gas argon dan arus yang digunakan adalah arus berpolaritas lurus DCSP dengan besar arus 125 A dan variabel kecepatan pengelasan 1, 3, 5 mm/detik. Simulasi termal dilakukan dengan pemanasan sampel di dalam furnace pada temperatur 500, 600 dan 700°C disusul pendinginan cepat dalam media air sebanyak 5, 10 dan 15 kali.
Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa pengelasan dengan variabel kecepatan las 1 mm/detik memberikan ketahanan yang paling baik terhadap siklus termal. Pada hasil lasan setelah simulasi siklus termal tidak didapatkan retak macro sebagai indikasi perbedaan respon muai panas antara deposit las, daerah terpengaruh panas dan logam induk. Masukan panas yang memadai dari kecepatan pengelasan tersebut serta pemilihan logam pengisi yang tepat memungkinkan penyebaran delta fern yang merata pada butir dan batas butir sebagai satu cara efektif menghambat perambatan retak antar daerah las akibat perbedaan koefisien muai termal selama siklus termal berlangsung."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Bonjol Bernandus
"Baja tahan karat Austenitik type 316L adalah material yang sangat banyak digunakan terutama untuk bidang industri dan alai transportasi, mempunyai sifat mekanik dan fisik serta ketahanan korosi yang baik. Penggunaan pada kapal laut antara lain untuk poros baling-baling, bila poros cacat/rusak dibagian tertentu selalu diganti dengan dalih tidak dapat direkondisi demi faktor keamanan. Dari keadaan tersebut timbul pemikiran kami bagaimana bila diadakan pengelasan pada bagian yang rusak kemudian diadakan pemesinan bubut, frais dan lainnya. Baja tahan karat austenitik mempunyai sifat mampu las yang balk dan tidak mengalami perubahan fasa selama pengelasan. Guna memecahkan tersebut maka mencoba menerapkan pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) untuk material baja tahan karat tipe 316L. Untuk lebih mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap hasil las maka dibuat 3 variabel arcs yaitu 120 A, 130 A, 140 A 0 dan benda uji mengalami perlakuan panas 800 C dan tidak mendapat pelakuan panas. Dari pengelasan TIG ini dilaksanakan beberapa pengujian yang berkaitan dengan sifat mekanis dan mikro antara lain : pengujian tarik, lengkung, kekerasan, metalografi, SEM dan x-ray. Material tipe 316L sesuai dengan bahan poros kapal hasilnya setelah pengujian memenuhi persyaratan dari sifat mekanis dan struktur mikro. Setelah melaksanakan penelitian di aplikasikan pengelasan las Tig pada poros kapal, poros yang direkondisi digunakan tanpa ada laporan kegagalan fungsi."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
04 Mun s
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S40994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sunoto Mudiantoro
"ABSTRAK
Pengelasan logam yang berbeda atau Dissimilar Metal Welding (DMW) adalah proses yang unik dan kompleks karena di setiap zona di daerah pengelasan logam yang berbeda memiliki struktur dan karakteristik yang unik. Struktur yang terbentuk pada masing-masing zona memiliki efek yang signifikan pada sifat-sifat logam las. Dalam penelitian ini, tujuan utamanya adalah untuk menyelidiki evolusi struktur mikro dan mode distribusi sifat mekanik dari pengelasan pelat baja HY80 dan baja tahan karat tipe dupleks 2205 yang dilas dengan menggunakan las manual Shielded Metal Arc Weld (SMAW). Struktur mikro dari setiap zona logam las diamati. Pelat spesimen dilas dengan menggunakan logam pengisi AWS A5.22 DW 309L (E309L) dan AWS A5.22 DW2209 (E2209). Ditemukan bahwa elektroda AWS A5.22 DW 309L memberikan keseimbangan antara fase austenit dan ferit di zona logam inti las yang berbeda dari sambungan baja Dupleks SS2205 dan HY80. Hasilnya menunjukkan bahwa distribusi kekerasan dari sambungan yang berbeda dari proses pengelasan ini dipengaruhi oleh evolusi struktur mikro, di mana kekerasan tertinggi diperoleh pada daerah HAZ. Nilai puncak kekerasan pada daerah HAZ logam dasar HY 80 ditemukan di daerah dekat garis fusi. Struktur mikro logam induk baja Dupleks SS 2205 menunjukkan butiran halus dengan struktur ferit dan austenit, dimana ferit ditunjukan dengan warna gelap dan austenit dengan warna terang. Pada bagian tertentu ditemukan sejumlah inklusi terak sebagai bintik hitam. Struktur mikro dari logam las menunjukkan butiran kasar austenit bersama dengan beberapa inklusi terak sebagai bintik hitam. Zona yang terkena panas dari pelat baja HY80 menunjukkan butiran kasar austenit dan ferit, sedangkan zona yang terkena pan as dari DSS 2205 menunjukkan garis fusi tipis dengan butiran kasar ferit sebagai zona gelap dan butiran kasar austenit sebagai zona terang. Tingkat variasi dalam kandungan ferit logam las juga diamati. Secara keseluruhan hasil pengelasan dengan menggunakan elektroda E 2209.

ABSTRACT
Dissimilar Metal Welding (DMW) is a unique and complex process because in each zone in different metal welding areas it has unique structure and characteristics. The structure formed in each zone has a significant effect on the properties of weld metal. In this study, the main objective was to investigate the evolution of microstructure and mechanical distribution modes of welding of HY80 steel plates and duplex 2205 stainless steel welded using Shielded Metal Arc Weld (SMAW) manual welding. The microstructure of each weld metal zone is observed. The specimen plate is welded using AWS A5.22 DW 309L and AWS A5.22 DW 2209 filler metal. It was found that AWS A5.22 DW 309L electrodes provide a balance between the austenite and ferrite phases in the weld metal zone which is different from the DSS and HY80 steel connections. The results show that the hardness distribution of the joints is different from this welding process, where the highest hardness is obtained in the HAZ region. Value of peak hardness in the HAZ region of base metal HY 80 is found in the area near the fusion line. The microstructure of base metal DSS 2205 shows fine grains with ferrite structures, with dark colors and bright austenites. In certain parts a number of inclusions of slag are found as black spots. The microstructure of the weld metal shows austenite coarse grains along with some inclusions of slag as black spots. The heat-affected zone of the HY80 steel plate shows coarse austenite and ferrite grains, while the heat-affected zone of DSS 2205 shows a thin fusion line with coarse grains of ferrite as a dark zone and coarse austenitic grains as a bright zone. There is a observed degree of variation in weld metal ferrite content. "
2018
T52366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnoe Milan Prayoga
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>