Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131798 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Douglas Prabawono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchlis Pantjapermana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Herdiana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Hendratno Hery W.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40288
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Cornel
"Baja tahan karat Austenitik tipe 304 merupakan jenis yang terluas pemakaiannya, yaitu sekitar 65 -70 % dari total kebutuhan baja tahan karat. Baja ini mempunyai sifat yang sangat reaktif pada temperatur di atas 500 _C, sehingga menimbulkan korosi batas butir ( intergranular corrosion ) pada temperature sensitization ( 500 ? 800 _C ) sesuai dengan beberapa kondisi, antara lain a). proses pengelasan b). perlakuan panas dan c). kondisi lapangan. Hasil pengelasan baja tahan karat austenitik dipengaruhi banyak faktor, antara lain jenis logam pengisi, persiapan material sebelum di las, perlakuan sebelum dan sesudah di las, gas pelindung yang digunakan dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh media pendingin terhadap struktur mikro dan sifat mekanis pengelasan austenitik tipe 304 dengan FCAW dan dengan media pendingin udara, air dan perlakuan preheating serta gas pelindung CO2 dan gas pelindung campuran (CO2 + Argon ). Hasil penelitian enam sampel yang diuji dengan parameter media pendingin yang berbeda dan gas pelindung yang juga berbeda, diperoleh kekuatan tarik dan kekerasan yang bervariasi, mulai dari kekuatan tarik 605 MPa sampai dengan 648 MPa dan kekerasan vickers di HAZ dari 220 HV sampai dengan 268 HV. Hasil pengelasan optimum terdapat pada Sampel B ( media pendingin air dan gas pelindung CO2 ). Pembentukan krom karbida di HAZ, paling banyak terdapat pada Sampel D ( krom 29, 42 wt% ) dan paling sedikit pada Sampel A ( krom 12,25 wt% )
Austenitic stainless steel type 304 is the most widely used type, which is about 65 -70% of the total demand for stainless steel. This steel has very reactive properties at temperatures above 500 _C, causing intergranular corrosion at temperature sensitization ( 500 ? 800 _C ) in accordance with several conditions, including a). welding process b). heat treatment and c). field conditions. The results of welding of austenitic stainless steel are influenced by many factors, including the type of filler metal, preparation of the material before welding, treatment before and after welding, the shielding gas used and others. This study aims to study the effect of the cooling medium on the microstructure and mechanical properties of type 304 austenitic welding with FCAW and with air cooling, water and preheating treatment as well as CO2 shielding gas and mixed shielding gas (CO2 + Argon). The results of the six samples tested with different cooling media parameters and different shielding gases, obtained varying tensile strengths and hardness, ranging from tensile strength of 605 MPa to 648 MPa and Vickers hardness in HAZ from 220 HV to 268 HV. The optimum welding results were found in Sample B (water cooling media and CO2 protective gas). The formation of chromium carbide in HAZ was most abundant in Sample D (chrome 29.42 wt% ) and the least in Sample A (chromium 12.25 wt% )."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Yunir
"Proses perlakuan panes metoda celup konvensional dimaksudkan untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu dari produk logam agar dapat bermanfaat dalam penggunaannya. Proses ini telah banyak dignmakan dalam industri pernbuatan bahan baku, perkakas dan otomotif, karena rangkaian proses dag peralatannya yang sederhana, mudahnya pengontrolan, serta media celup yang murah. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat sampai sejauh mana efek perlakuan celup konvensional dan temper terhadap peningkatan kekerasan baja karbon rendah RSt 41-2, yang merupakan material baku komponen Gehause, yang digunakan untuk mengikat per daun dengan chasis bagian depan pada kendaraan truk Mercedes Benz. Proses celup konvensional dilakukan dengan Cara pemanasan sampel pada temperatur austenisasi 800, 900, 1000°C. Untuk masing-masing temperatur tersebut diberikan waktq tahan selama 5, 10 dan 15 menit, dan dilanjutkan dengan pencelupan dalam media air. Selanjutnya sampel hasil pengerasan tersebut ditemper pada temperatur 500°C dengan waktu tahan 30 menit. Hasil pengujian kekerasan memperlihatkan bahwa setelah proses celup dan temper terjadi peningkatan kekerasan dari nilai kekerasan awal material, dengan njlai kekerasan maksimum diperoleh dari penggunaan temperatur pengerasan 900°C dan waktu tahan 15 menit, yaitu sebesar 229 BHN."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wakiyono
"Perkembangan pembangunan yang semakin cepat diiringi dengan perkembangan teknologi yang menunjang pelaksanaan pembangunan teknologi di bidang elektronika khususnya bidang komputer baik perkembangan perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Perkembangan dalam bidang industri khususnya bidang pertambangan dan pengolahan material membutuhkan peralatan-peralatan dengan sifat kekerasan dan ketahanan aus yang tinggi. Baja mangan austenitik merupakan salah satu aternatif dalam pemilihan material peralatan karena keunggulan-keunggulan dalam hal sifat ketahanan aus yang tinggi serta memiliki sifat pengerasan kerja pada permukaannya. Sifat kekerasan material dipengaruhi oleh perlakuan panas diantaranya temperatur austenisasi, waktu tahan, dan volume media quench.
Pemrograman komputer dengan bahasa Delphi yang menggunakan operasi atematika merupakan sarana dalam mempercepat penentuan perlakuan panas yang harus dikerjakan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan regresi linier dan metode regresi polinomial. Dengan mengasumsikan kondisi pada temperatur austenisasi 950ºC, waktu tahan 45 menit dan volume media quench 5 liter diperoleh hasil pemrograman yang berbeda-beda untuk masing-masing metode. Metode regresi linier memberikan kesalahan sebesar 9,2%, 18,73%, dan 1,22%. Metode polinomial sebesar 0,2%, 1,76%, dan 19,73%, dan pada program utama dengan menggunakan gabungan dua metode regresi linier dan polinomial memberikan kesalahan sebesar 2,3%, 3,6%, dan 1,22%. Sehingga pemrograman dengan menggunakan dua metode lebih baik dibandingkan dengan salah satu metode."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhandi
"ABSTRAK
Baja :ahan kéffdf austenilik adalah material reknik yang banya/c digunakan dalam aplikasi modern dimana dibuluhkan sU`ar mekanis dan ketahanan Icorosi yang bailc Secara klzusus, baja fahan karat austenirik AISI 304 dan AISI 316 bargyak dig-unakan dalam sisrem penu/car panas (heal exchanged pada indusrri perminyalcan dan petrokimia yang dalam pengoperasiannya mengalami siklus pemanasan dan pendinginan yang konrinu. Pada bagian-bagian lerrenru duri .vixlem penukar panas sering dilakukan penyambungan antara kedua jenis baja rahan kara! rersebul dengan merode pengelasan. Sedangkan untuk aplikasi yang melibalkan prosex pengelasan dperlukan kualiras .sambungan yang baik_ yang memenuhi persyararan Ieknis Ierlcnlu, bail: dari segi kekuatan mekanis maupun lcerahanan korosinya. Prosedur serla kondisi pengelasan yang lcpa! sangal menenrukan kuaiitax Izasil Iusan, mulai dari .fcomposisi kimia Iogam induk_ pemifihan logam pengisi, kcccpulan penge/asan. hingga pemilihan /sua! arus pengefasan yang berkailan era! dungan jumlah nlusukan panux (hear fnpuU yang akan dihasifkan.
Pada penelftian ini dilakukan fH(£l()dC pc'ngr:la.vun GI/21W (Gas Tungsten Arc Welding) dengan menggurzakan begin :alum kara: AISI 3()-I dan .-1!.?§I 3/6 .vebagai Iogam indufc dan E 3 08 sebagai logam pengisf. Adapun gan: pelindmzg _vang diguna/ran adala/1 gas argon. Arus yang digunakan aclala/z arux berpnlurfrax lurns D( 'SP dcngan bexur arus 125 A dengan variabe! kecepalan pengc/axan I _ 3, 5 mm del.
Dari hasif /Jenelilian diperole/1 ba/:wa clcpaxil lux mcmiliki _/'Ulilftl/I FN f/~`¢:rrfrc Number) scbexar 2-3 dan raxia (frm, Ni", .vehexar L32 deugan nmdc perm?>r:kuun yang Ierjadi adalalz lipe AI-` (Amrerziric I-brrirq; _vang mcrniliki kunmrzgkmrm bu.\'ar fLfi'f]¢!¢fH[l?(l relak dan korosi pada daerah llaxil lasan. Herdaxarkan /ruxi! unalixu .vlruklur mikrn menunjukkan ada/:ya perbedaan Icandungan dan /Jemuk dar: dufra _/ara pada (.f(f[7ll.\'fI /as. Diclapaljuga Izuhungan dengan semakin besar maxukan panux _vang dipero/ul: dari kecepalan paling rendu/1 (I mm del), maka .vemakin harlvak dan kamr de!ru_/éru _rang dihasifkan. Hash' analisa dixrrihuxi ke/:craxan n|c'nmy`ukkau hagran deposit lux _vang paling ringgi, selelah [tu bagian HAZ kemudian baru base metal. Dapar (fi.\`f!1|[7Il/IKUII bahwa nilai lcekerasan xanga( dipengaruhi uleh ukuran bu!ir_ _fwea _vang terhemuk, kcberadaan kandungan fasa karbfda dan maxukan prmas yang diberikan.

"
2000
S41588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Julaga P.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S40955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>