Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141098 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sibarani, Rudolf P.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41244
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Duplex Stainless steel (DSS) 2205 is wedely used in shipbuilding industry as well as in gas and oil industry because its supenorit N in corrosion resistant and thoughness compared to other metals, during welding process, deformation may occur in DSS 2205. Line heating followed by quenching is often used to relieve deformation following welding process. Line heating applied to DSS 2205 may change microstructure and properties of the steel as well. There are many factors that affect the microstructure change during line heating process and one of them is the number of line heating passes applied to the material at the same location. This reseach examines microstructure and properties of DSS 2205 due to line heating process. Three samples of weld joints were line heated. Each sample were line heated once to and three times respectively in the direction perpendicular to thje weld line. Quanching in fresh water carried out following the line heating process. Each sample was cut into two pieces for metallography, hardness, and ferritescope test. Data obtained from metallography, hardness and ferrtescope tests showed that more line heating passes applied to the same location resulted in creasing ferrite contents increased 21.3% in base metal and 14.6% in weld metal. Ferritescope test showed that ferrite number (FN) increased 6.21 in base metal and 8.13% in weld metal. Hardness number of base metal increased 13 - 71%, 8.85% fusion line and 11.02% weld metal."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Secuandra Elania RH.
"Heat treatable low alloy steel (HTLA) mempalam baja paduan rendah yang memiliki kekuatan mekanis, hardenability, dan kekerasan yang tinggi. Tetapi pada pengelasan baja. IITLA sering terjadi retak dingin atau hydrogen '|;7Id'Il6Gd cracking yung discbabkan ohh sinzldwr mikro Q/071g kcras, hidrogen yang bB1"d’|:fIl-Sl; kc dalam Zogam indulc, dan tcgrmgan tennal pada benda lcezja. Hardanability yang tinggi dapat dcngau mudah menghasiflcmz struktur 'mm-tensit yang sangat keras. Scmalcin tinggi kekerasan pada deposit Las dan, dacrah HAZ, scmakin tinggi pfula sans-itivitas tm-hudap hydrogen induced cmclcing. Pembentulcan strulctuf fmikro pada daerah HAZ dipcngaruhi old: silclua tcrmal las selama pengelascm. Pada pendinginan 'yang sangat cepat dapnt tcrbersmk martzmsit yang mempalcan .sftmktur m11h-ro yang lwras. Untuk 'mermimi-maU¢an pembrmtulcnn marlcnsit dalam pe/ngelasan baja 4340 dapat dilalculfan dengcm mengumngi laju pfmdinginan nwlalzvi pfmggnmaan penumasan awal sebesar 3009.1 35011, 40033 dan pcngaturafn masznlcan pcmas mclalui pfmgaturan arus scbesar 100, 150 dan 200/1 sclama pcngclasan. Dari hasil pengmnatavz dipcrobeh bahwa pada pengelasan tanpa pemanasa/n awal sangat scnsitrftcrhadap hydrogen induced cracking karcna kclcerasan pada dacrah deposit Las dan .HAZ > 350HB atau 370 HVa1c:`bat adanya struktur mikro yang keras. Kekerasan pada dacrah HAZ mcnunm sccara bertahap dengan adwnya pcmafnaswn awal. Namun dc1ru7c£a1z!cclfcrasan pad# daerah deposit las cenderufng tidal; tcrpengaruh olch. adafnya pemcmnasan naval mengifngat pengalasan pada pcnatitian fini dilakulcau secara autagcmous. Pada, dacrah HAZ dengan pcmanasan awal 400‘C tmjadi peningkatan kclccrasan Iwmbali Dacrah, HAZ dcngwn pcmanasan awal scbesar 350"C dan arus pcngclasan 200A juga mefngalmni pcningkatfm kclwrasan kmnbali. Dapaf dérimprdlcan, bahwa pemanasfm awal dapat mcnzheimalkan pcmbcntukan strukiur miicro yang kcras pada daemh HAZ, saiangfran masulcan panas kurang ¢;fc.Fct1§f dalam m¢'m1In1I1naUu1.1fx pcmbcntmdca-11 stfulctwr 'mikro im; Pcngclasan baja HTL./1 4340 dengan pcmanasan awal scbesar 300°da'n 350‘U dengan arus sebesar 100 dan 15011 'mcnglzadlkan Fmkcrasan yang dapat mcngurangi scns‘£t'£_{itas im-hadap 'rcéak Irhmnumya pada dacmlr HAZ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Irfan Hidayat
"Baja tahan karat dua fasa (Dupfex Stainfess Sfeey merupakan baja yang memiffki kekuafan mekanis dan ketahanan korosi yang bafk sahingga pada industri modem dawasa inf mulai banyak digunakan terutama pada industri minyak, gas, petrokimia, dan kenas. Dalam aphkasinya diperlukan suatu proses penyambungan a7mana dafam ha! ini proses penyambungan yang dapat dirakukan terhadap materia! ini adafah pengelasan. Untuk mendapafkan has!! pengefasan yang baik pedu dmerharikan parameter-parameter penge!asan sepeni besar arus dan kecepatan pengelasan. Oleh karena itu diiakukan penefitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh parameter pengalasan tersebuf dengan menggunakan metoda TIG. Ams yang digunakan sebasar 100, 150, dan 200 A, sedangkan kecepatannya sabesar 3, S dan 7 mm/defik. Dari basil pengamafan tedihaf adanya perbedaan Iebar dan penatrasi lasan untuk besar arus dan kecepatan yang berbeda, dirnana untuk daarah yang masukan panasnya rendah rebar dan panelrasi lasan akan Iebih rendah daripada daarah masukan panas yang febih tinggi. Daarah HAZ dengan masukan panas yang rendah akan di dapaf suatu struktur mikro dengan perbandingam fasa fen? dan ausfenit yang lebfh linggi Masukan panas yang tinggijuga dapat meningkafkan kekerasan pada daerah HAZ. Jaw dapaf disimpulkan bahwa semakin besar masukan panas semakin besaf pula lebar Iasan dan penetrasi fasan pada Iogam induk. Di samping ilu masukan panes juga mempengaruhi perfumbuhan austenif, an mana semakin tfnggi masukan panas semakin banyak fasa austenit yang tumbuh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Chaiti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41302
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dana Yasa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Nadjib
"Pada penelitian ini dipelajari sifat mampu las baja API 5L-X65 yang merupakan salah satu jenis High Strength Low Alloy Steel (HSLA) menggunakan elektroda type OK 12.10 sedangkan fluksnya adalah type OK 10.70 (produk ESAB). Proses pengelasan dilakukan dengan las busur rendam dengan memvariasikan bentuk kampuh dengan besarnya masukan panas (dengan mengubah parameter arus dan tegangan).
Dari penelitian ini harapkan akan didapat sifat mampu las baja API 5L-X65 ditinjau dari hubungan struktur mikro dengan sifat mekanis. Baja API 5L-X65 dilas dengan teknik proses Submerged Arc Welding (busur rendam), dengan jalan memvariasikan antara tiga bentuk kampuh (U, V dan Y) dengan masukan panas (parameter arus dan tegangan).
Bila ditinjau dari struktur mikro, ketiga macam bentuk kampuh lasan diatas mempunyai struktur Widmanstatten dengan komposisi pada kampuh V = 90% ferit bentuk plat, bentuk kampuh Y sebesar 70% dan bentuk kampuh U sebesar 25%. Bila dihubungkan dengan harga kekuatan tumbuk maka lasan bentuk kampuh U mempunyai harga kekuatan tumbuk paling tinggi (85 Joule), sedangkan kampuh Y sebesar 49 Soule dan bentuk kampuh V hanya 40 Joule.
Bila ditinjau dari hubungan antara besar diameter butir dengan distribusi kekerasan, terlihat bahwa daerah pertumbuban butir (d''2 = 27), daerah temper (d'''2 = 49) dan daerah rekristalisasi butir (d'''2 = 58) jika dihubungkan dengan harga distribusi kekerasan maka harga kekerasan untuk daerah rekristalisasi mempunyai harga yang paling tinggi 219,1 Hv, sedangkan daerah temper 207,2 Hv dan daerah pertumbuhan butir 192,2 Hv."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Pudji Hertanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuhani Djaya
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39727
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Sumarno Siradj
"ABSTRAK
Pengelasan gas oksi-acetilene pada baja karbon rendah yang biasa digunakan pada pelat mobil atau pelat-pelat yang lain sering menimbulkan banyak masalah. Yaitu terjadinya hasil las-lasan yang tidak rapi pada kampuh las dan juga sering timbul sifat mekanis yang tidak diharapkan.
Bertitik tolak dari hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian ini dengan menggunakan baja SPCC. Dimana dalam penelitian ini dilakukan perubahan variabel-variabel yang diduga sebagai penyebab terjadinya masalah yang sudah disebutkan diatas, seperti perubahan tekanan oksigen, logam pengisi. Dengan demikian diharapkan masalah yang terjadi dapat dikurangi atau dihindari.
Dari pengujian tari, kekerasan serta struktur mikro dapat dilihat dengan tekanan oksigen 0.05 kg/mm2 dan tekanan asetilene 0.05 kg/mm2 serta menggunakan logam pengisi dengan CE sebesar 0.28% akan diperoleh kekuatan tarik dan kekerasan yang optimal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>