Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111668 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Seiring dengan pesatnva pertumbuhan perekonomian di perkotaan, maka kebuthan akan fasilitas pelayanan telekomunikasi yang andal sangat dibutuhkan untuk kelancaran bisnis. Untuk menjawab semua tantangan itu, maka lahirlah teknologi telekomunikasi selular GSM yang sudah dirancang sebelumnya untuk mampu melaksanakan proses roaming, baik itu roaming nasional maupun internasional, sehingga daerah liputannya semakin luas dengan mobilitas yang sangat tinggi. Dewasa ini pelayanaan telekomunikasi selular GSM di Indonesia yang selama ini dilayani oleh 2 operator nasional yaitu PT. Telkomsel dan PT. Satelindo telah semakin bertambah ramai dengan masuknya satu operator baru, yaitu PT. Excelkomindo. Dengan kondisi seperti ini kemungkinan besar akan terjadi daerah yang salinb meliput (overlap) antar ke 3 operator. Kondisi ini memungkinkan untuk dilakukannya satu kerjasama antar operator (roaming), di mana apabila di suatu wilayah layanan pelanggan salah satu operator tidak mendapatkan akses pada jarinban layanan induknya (HPLMN) dapat menggunakan jaringan operator lainnya. Kejadian ini dimungkinkan terjadi pada daerah layanan set yang kelebihan beban (trafik overload) atau rusak pada salah satu bagian peralatan infrastrukturnya, maka dimungkinkan untuk dapat meminjam ke operator lainnya yang mungkin saja masih hanvak kanal pada saal itu. Untuk itu diperlukan pengkajian yang lebih mendalam lagi, kemungkinan proses roaming dapat terlaksana sebelum berlanjut ke MUU."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinambela, Horas
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abda Sakira Chusna
"Vehicle Routing Problem with Roaming Delivery Locations (VRPRDL) merupakan permasalahan pencarian rute dengan setiap pelanggannya memiliki lebih dari satu pilihan lokasi pengiriman. Dalam penelitian ini, pengiriman bisa dilakukan ke rumah pelanggan (home delivery) atau ke lokasi cadangan milik pelanggan (roaming delivery). Digunakan metode Algoritma Memetika untuk menyelesaikan VRPRDL pada penelitian ini. Algoritma Memetika bekerja dengan cara melakukan operasi genetika pada sepasang solusi dari sebuah populasi (kumpulan solusi feasible), kemudian mengolah solusi yang dihasilkan dari operasi genetika ke dalam proses local search. Data yang digunakan berupa 30 pelanggan dengan masing-masing pelanggan memiliki 2 lokasi. Dengan ukuran populasi (popsize) sebesar 10 individu, jumlah generasi sebesar 50 generasi, crossover rate (Cr) sebesar 0.3 , dan mutation rate (Mr) sebesar 0.3 pengiriman menggunakan sistem roaming delivery mampu menghemat biaya sebesar 17.45% jika dibandingkan dengan pengiriman tradisional home delivery. Selain itu, pengiriman menggunakan sistem roaming delivery hanya memerlukan 4 kendaraan pengiriman, lebih sedikit dibandingkan home delivery yang memerlukan 5 kendaraan.

Vehicle Routing Problem with Roaming Delivery Locations (VRPRDL) is a routing problem where each customer has more than one choice of delivery locations. Hence, it is necessary to determine the right location for delivery. In this study, delivery can be made to the customer's home (home delivery) or the customer's backup location (roaming delivery). The Memetics Algorithm method will be used to solve VRPRDL in this study. The Memetics Algorithm works by performing genetic operations on a pair of solutions from a population (a set of feasible solutions), then processing the solutions generated from genetic operations into a local search process. The data we used are 30 customers with each customer having 2 locations. By using population size of 10 individuals, the number of generations of 50 generations, a crossover rate (Cr) of 0.3, and a mutation rate (Mr) of 0.3, shipments using a roaming delivery system can save costs by 17.45% when compared to traditional home delivery. In addition, delivery using a roaming delivery system only requires 4 delivery vehicles, less than home delivery which requires 5 vehicles."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verawati Laksairini
"Teknologi Enhanced data for global evolution (EDGE) adalah teknologi mobile data dengan kecepatan tinggi yang merupakan pengembangan dari generasi kedua untuk komunikasi Global System for Mobile (GSM) dan jaringan Time Division Multiple Access (TDMA) yang mentransmisikan data hingga 384 kbps. Teknologi EDGE dapat meningkatkan kecepatan data rate dengan mengubah jenis modulasi yang digunakan dan efisiensi jenis carrier yang digunakan. Teknologi EDGE juga mendukung evolusi menuju generasi ketiga (sistem IMT-2000) seperti untuk sistem UMTS (Universal Mobile Telephone System) dengan mengimplementasikan beberapa perubahan di jaringan yang nantinya akan diimplementasikan di generasi ketiga (3G).
Teknologi EDGE merupakan pengembangan dari teknologi General Packet Radio Service (GAS) dan juga teknologi High Speed Circuit Switched Data (HSCS) yang sudah diimplementasikan dibeberapa operator GSM di dunia. Layanan ini dapat mentransmisikan data dengan kecepatan yang lebih tinggi pada posisi dekat dengan Base Station dengan menggunakan Eight Phase Shift Keying (8PSK) yang merupakan pengembangan dari Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK).
Modulasi 8PSK dapat beradaptasi dengan mudah untuk menawarkan data rate yang lebih tinggi pada posisi dekat dengan BTS. Layanan ini dapat menawarkan data rate 48 Kbps per timeslot dibandingkan pada teknologi GPRS yang hanya 14 Kbps dan 9,6 Kbps pada HSCSD. Dan jika digunakan konfigurasi 8 timeslot maka data rate yang ditawarkan hingga 384 2 Kbps.

Enhanced data for global evolution (EDGE) is a high-speed mobile data standard, intended to enable second-generation global system for mobile communication (GSM) and time division multiple access (TDMA) networks to transmit data up to 384 kilobits per second (bps) EDGE provides speed enhancements by changing the type of modulation used and making a better use of the carrier currently used EDGE also provides an evolutionary path to third-generation IMT 2000-compliant systems, such as universal mobile telephone systems (UMTS), by implementing some of the changes expected in the later implementation in third generation systems.
EDGE built upon enhancements provided by general packet radio service (GAS) and high-speed circuit switched data (HSCS) technologies that are currently being tested and deployed It enables a greater data-transmission speed to be achieved in good conditions, especially near the base stations, by implementing an eight-phase-shift keying (8 PSG) modulation instead of Gaussian minimum-shift keying (GMSK).
8PSK modulation automatically adapts to focal radio conditions, offering the fastest transfer rates near to the base stations, in good conditions. It offers up to 48 7Kbps per channel, compared to 14 Kbps per channel with GPRS and 9.6 Kbps per channel for GSM. By also allowing the simultaneous use of multiple charmers, the technology allows rates of up to 384 Kbps, using all eight GSM channels.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wendy Adewijaya
"Perencanaan strategis menjadi semakin penting mengingat lingkungan persaingan bisnis yang bertambah kompetitif. Adaptasi terhadap dinamika ekstemal atas visi, misi, dan strategi menjadi keniscayaan, tujuannya adalah perusahaan yang mampu bertahan dalam jangka panjang.
Pada Network Operation Telkomsel Regional Jabotabek, balanced scorecard (BSC) dapat digunakan sebagai strategy map untuk mendukung proses optimalisasi jaringan telekomunikasi dan membelikan monitoring performansi keadaan jaringan. Optimalisasi difokuskan pada peningkatan total jumlah pendudukan trafik, dengan monitoring lima parameter indikator penyebab perubahan performansi yaitu : drop call rate (DCR), handover success rate (HOSR), erlang minute drop (EMD), TCH blocking (TCHB), dan SDCCH success rate (SDSR).
Keadaan performansi jaringan GSM secara keseluruhan dapat terlihat melalui statistik pengukuran CCR (Call Completion Rate) dan SCR (Success Call Rate). Pengaturan parameter indikator penyebab secara optimal dapat meningkatkan pendudukan trafik pada jaringan sebesar 81,51% di bulan Mei 2005, namun pengaturan tersebut harus sesuai dengan strategi pengambilan keputusan optimalisasi jaringan yang akan dipaparkan pada tesis ini.
Optimalisasi jaringan GSM dengan pendekatan menggunakan balanced scorecard dapat diterjemahkan ke dalam sasaran-sasaran strategik dengan tolok ukur parameter indikator penyebab yang mempunyai rincian nilai pengukuran, sehingga dapat diperiksa secara kontinyu dan dapat mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan pada waktunya.

Strategic plan has become more important as a result of highly competitive business environment. Adaptation to external dynamics over vision, mission, and strategy is a certainty. The objective is a sustainable company in a long period of time.
At Network Operation of Telkomsel Regional Jabotabek, balanced scorecard (BSC) can be used as a strategic map to support optimalization process of a telecommunication network and monitor network performance condition. Optimalization is focused on the increase of traffic seizurement quantity by monitoring tive indicator parameters performance change, which are : drop call rate (DCR), handover success rate (HOSR), erlang minute drop (EMD), TCH blocking (TCHB), and SDCCH success rate (SDSR).
The condition of GSM network performance as a whole can be seen through CCR (Call Completion Rate) and SCR (Success Call Rate) measurement statistics. The arrangement of these indicator parameters optimally could increase traffic seizurement on the network by 81,51% on May 2005, but the arrangement had to match with the decision making of the network optimalization strategy which will be presented in this thesis.
GSM network optimalization with balanced scorecard approach can be translate in to strategic objectives with cause indicator parameter standard that have measurement values details. so it can be continuously checked and appropriate repairing can be taken in exact time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raninditha
"ABSTRAK
Manajemen servis merupakan suatu proses transferring kegiatan operasional harian yang
berkaitan dengan kegiatan operasional dalam mengatur kegiatan operasional perusahaan agar
bisa mengefektifkan dan mengefisienkan kegiatan operasional perusahaan tersebut sehingga,
dapat membantu suatu perusahaan untuk dapat berkonsentrasi kepada bisnis utamanya.
Pada aplikasinya manajemen servis dapat menjadi solusi bagi provider telekomunikasi, dan
dapat menjadi peluang bagi provider network agar dapat tetap bernisnis di dunia
pertelekomunikasian Indonesia. Selain itu manajemen servis akan menjadi suatu ancaman bagi
provider telekomunikasi apabila tidak ada kontrol dari perkembangan dan persaingan pada
provider network keamanan data, dan sebagainya.
Saat ini kerjasama antara kedua belah pihak ini diikat dan diatur oleh kerjasama dan
kesepakatan antara kedua belah pihak saja. Campur tangan pemerintahan untuk mengatur
sistem ini, dengan membuat regulasi sangat diperlukan,dan saran regulasi yang bagaima agar
dapat bermanfaat dari manajemen servis ini, dan akan berdampak pada pertelekomunikasian
Indonesia dan masyarakat.

ABSTRACT
Management of Services have a pivotal role to play in support of the core business
and must be closely coupled with the organisation's overall strategy. Management service is
simply a process of transferring the daily operations related to the company services and
maintenance to set up operations in order to make the overall process effective and efficient.
That will allow time to focus in core areas that matter most for the development and growth
of business.
Application of Management of Services can be a solution for
Telecommunications providers, and can be an opportunity for Network providers in order to
remain in the Indonesian Telecommunication business. However, at the same time it has to be
well controlled in terms of market competitiveness, development pace and security systems
etc, in order to protect and minimize any threat to Telecommunications providers.
The current rules between the two sides are bound and regulated only by the
agreement between both parties only (Telecommunication provider and Network
provider).Government intervention to regulate this system is needed, by making the
appropriate and adequate Regulations for this service, considering the benefits of
management service that will have an impact on Pertelekomunikasian Indonesia in particular
and the community in general."
2012
T31184
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Djauhari
"Penyederhanaan jaringan telekomunikasi nasional adalah suatu upaya dalam mengelola jaringan secara efisiensi untuk memberikan pelayanan telekomunikasi nasional dimasa mendatang yang cenderung meningkat dan semakin beragam menuju pelayanan multimedia.
Upaya penyederhanaan jaringan masa datang dilakukan dengan menerapkan konfigurasi jaringan nasional dengan hirarki lebih sederhana dan memperbesar kapasitas sentral-sentral penyambungan yang berorientasi pada penerapan jaringan pita lebar.
Sental-sentral dengan kapasitas besar yang disusun secara lebih sederhana akan berpengaruh pada kemudahan pengoperasian di lapangan.

National Network Simplification is an efficiently network management effort in order to offer national telecommunication services according to development of services in the future. The future services would tend more varity which need more bandwidth facilities and to be run by broadband network.
The future network simplification effort is guided by implementing new national network configuration so that one could find simple hierarchy as well as high switching capacity.
By having several high capacity switching equipment and putting them in national network will keep management doing much better.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Djauhari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>