Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86618 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tobing, Andrew M.L.
"GPRS (General Packet Radio Service) adalah layanan bearer yang ditambahkan pada GSM face 2+. Tujuannya adalah menggantikan tugas komunikasi data yang selama ini pada GSM ditanggung oleh circuit switched data yang kurang efisien karma data runumnya bersijat bursty sehingga ada waktu-waktu di mana saluran lidak digunakan, karma tidak ada data yang ditransmisikan, namun dibiarkan tersambung karena s jat saluran yang terdedikasi. Dengan G!'RS penggunaan kanal akin menjadi lebih ejisien karena data ditransmisikan dalam betuk paket sehingga kanal dapat digunakan beberapa user bersama-sama. Dalam skripsi ini akan dibahas sedikit mengenai S7B GSM kenrudian membahas GPRS dari segi sistem, sifat pengintegrasiannya dengan GSM, .parameter_ QoS-GPRS &m-teori rekayasa trafik yang menumpilkan hasil-simulasi dari literal/1r Iwzpa melakukan simulasi clang yang serupa. K aren sifal pengintegrasian GPRS dengan GSM adalah pelaplsan ((;1'RS pada (;.1M) maka cliperlukan komponen baru yang disebut (;S'N ((PRS Support Node). GPRS mengenal 4 coding scheme yang masing-masing berbeda besar data ratenya. l'ennlihan pemakaian coding scheme akan Inempengaruhi secara langsung kualitas pelayanan (QoS). Selain coding scheme, peugintegrasian GPRS dan GSM akan mempengarz hi parameter-parameter QoS GPRS. Layanan GP/CS pada Gad mi memprniyaz pro. pek maul depwi yang balk sehubungan dengan kebutuhan akan komunikasi data yang memiliki inob:liras dan kemampuan akses internet yang semakrn tinggi."
2000
S39761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Kristiyanti
"Seringkali Penerangan Lampu Jalan Umum (PLJU) membawa dampak buruk kepada pemborosan energi dan uang jika tidak dikelola dengan baik. Ditambah fungsinya sebagai penerangan pun terkadang juga tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sehingga perlu dibangun suatu teknologi untuk pengawasan dan pengendalian lampu jalan secara efektif. Sebenarnya, sudah banyak dilakukan penelitian sebelumnya mengenai lampu jalan pintar yang dilengkapi berbagai sensor untuk efektivitas penggunaannya dengan menggunakan komunikasi Zigbee. Namun zigbee memiliki keterbatasan jarak tempuh dan hanya mampu untuk jarak dekat, sementara kita membutuhkan komunikasi untuk jarak jauh. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan merancang dan membangun sebuah sistem node transisi antara Zigbee dan modul GSM/GPRS pada lampu jalan pintar sebagai fungsi pengiriman data lampu yang akan dikirim ke webserver. Setelah dilakukan perancangan, akhirnya sistem ini pun berhasil dibangun dan siap untuk diuji coba. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa tingkat keberhasilan pengiriman dengan waktu yang ditetapkan (per 1 menit dalam beberapa jam) dengan topologi jaringan Adhoc sebesar 71.34% dan jaringan Star sebesar 85.32%. Walaupun juga terdapat kelemahan dimana sistem ini sesekali mengalami hang up setelah beroperasi beberapa jam.

Sometimes public streetlight can have some bad impact in cost and also electricity consumption, unless it is maintained well. In addition sometimes we found that the streetlight doesn’t work as it is supposed to be. Therefore, there is a need to build a technology where we can monitor and control the condition of the streetlights effectively. Actually, there has been a research before to monitor and control streetlight system using some sensors and Zigbee as the communication module. But, we know that Zigbee is limited in range, it’s only for short-distance communication not for long-range communication. So, this paper intends to plan a technology about the transition node in smart streetlight system between Zigbee and GSM module communication for transmitting streetlight information to a webserver. After designing it, finally this system has successfully been built and ready to be tested. From the result of the test, it can be concluded that the the success of transmitting streetlight information to webserver (per 1 minute in couple of hours) in adhoc network is 71.34% and star network is 85.32%. Eventhough there is a limitation of the system that sometimes the system hangs up after operating in couple of hours."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"GPRS adalah layanan bearer yang ditambahkan pada GSM fasa 2 agar transmisi
data pada jaringan GSM dapat lebih efisien dan fleksibel sehingga aplikasi data
yang biasa dijalankan pada jaringan data lokal dan internet dapat dijalankan pada
layanan GPRS. Karena setiap aplikasi tersebut membutuhkan spesifikasi kualitas
layanan yang berbeda maka GPRS mendukung pembagian kelas kualitas pelayanan.
GPRS mempunyai 4 parameter kualitas pelayanan dimana setiap
parameternya dibagi menjadi beberapa kelas. Setiap pelanggan dapat meminta
kualitas pelayanan untuk setiap aplikasinya dimana spesifikasi kelas kualitas
pelayanan dapat berbeda satu sama lain. Skripsi ini membahas mengenai parameter
kualitas pelayanan beserta manajemen GPRS dalam menangani permintaan kelas
kualitas pelayanan dari suatu pelanggan. Negosiasi kualitas pelayanan GPRS dari
pelanggan dilaksanakan pada prosedur packet data protocol (PDP)-context yang
dijalankan sebelum pengiriman data berlangsung. Diterima atau tidaknya
permintaan kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan jaringan GPRS
menangani hal tersebut. Modifikasi kualitas pelayanan yang sudah dinegosiasikan
dapat dilakukan dari pelanggan yang ingin merubah spesifikasi kualitas
pelayanannya maupun oleh operator akibat perubahan kemampuan jaringan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Immanuel Perananta
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
TA3380
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Verawati Laksairini
"Teknologi Enhanced data for global evolution (EDGE) adalah teknologi mobile data dengan kecepatan tinggi yang merupakan pengembangan dari generasi kedua untuk komunikasi Global System for Mobile (GSM) dan jaringan Time Division Multiple Access (TDMA) yang mentransmisikan data hingga 384 kbps. Teknologi EDGE dapat meningkatkan kecepatan data rate dengan mengubah jenis modulasi yang digunakan dan efisiensi jenis carrier yang digunakan. Teknologi EDGE juga mendukung evolusi menuju generasi ketiga (sistem IMT-2000) seperti untuk sistem UMTS (Universal Mobile Telephone System) dengan mengimplementasikan beberapa perubahan di jaringan yang nantinya akan diimplementasikan di generasi ketiga (3G).
Teknologi EDGE merupakan pengembangan dari teknologi General Packet Radio Service (GAS) dan juga teknologi High Speed Circuit Switched Data (HSCS) yang sudah diimplementasikan dibeberapa operator GSM di dunia. Layanan ini dapat mentransmisikan data dengan kecepatan yang lebih tinggi pada posisi dekat dengan Base Station dengan menggunakan Eight Phase Shift Keying (8PSK) yang merupakan pengembangan dari Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK).
Modulasi 8PSK dapat beradaptasi dengan mudah untuk menawarkan data rate yang lebih tinggi pada posisi dekat dengan BTS. Layanan ini dapat menawarkan data rate 48 Kbps per timeslot dibandingkan pada teknologi GPRS yang hanya 14 Kbps dan 9,6 Kbps pada HSCSD. Dan jika digunakan konfigurasi 8 timeslot maka data rate yang ditawarkan hingga 384 2 Kbps.

Enhanced data for global evolution (EDGE) is a high-speed mobile data standard, intended to enable second-generation global system for mobile communication (GSM) and time division multiple access (TDMA) networks to transmit data up to 384 kilobits per second (bps) EDGE provides speed enhancements by changing the type of modulation used and making a better use of the carrier currently used EDGE also provides an evolutionary path to third-generation IMT 2000-compliant systems, such as universal mobile telephone systems (UMTS), by implementing some of the changes expected in the later implementation in third generation systems.
EDGE built upon enhancements provided by general packet radio service (GAS) and high-speed circuit switched data (HSCS) technologies that are currently being tested and deployed It enables a greater data-transmission speed to be achieved in good conditions, especially near the base stations, by implementing an eight-phase-shift keying (8 PSG) modulation instead of Gaussian minimum-shift keying (GMSK).
8PSK modulation automatically adapts to focal radio conditions, offering the fastest transfer rates near to the base stations, in good conditions. It offers up to 48 7Kbps per channel, compared to 14 Kbps per channel with GPRS and 9.6 Kbps per channel for GSM. By also allowing the simultaneous use of multiple charmers, the technology allows rates of up to 384 Kbps, using all eight GSM channels.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Diah Ratnawati
"Perkembangan jaringan komunikasi seluler GSM (Global system for Mobile Communication), membuat operator-operator penyedia jasa layanan ini dituntut untuk memberikan kualitas layanan yang baik. Selain dari luas cakupan dan kapasitas jaringan, performansi jaringau hams menjadi perhatian khusus bagi operator, seiring dengan penambahan jumlah pelanggan. Terlebih lagi dengan diterapkannya sistern GPRS (General Packet Radio Service) yang diintegrasikan dengan jaringan GSM. Beberapa teknik untuk meningkatkan performansi telah dicoba diterapkan pada system GSM, yaitu teknik power control dan teknik _frequency hopping. Kedua teknik tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas sistem dengan berkurangnya pengaruh fading dan interferensi. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari penerapan teknik power control dan baseband frequency hopping pada jaringan GSM terhadap perfonnansi GPRS. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif berdasarkan data yang didapatkan dari PT. Indosat-M3. Data berupa parameter-parameter indikator GPRS pada cell level, yang terdiri dari parameter active of allocated PDCH rate, PDCH allocation failure rate, retransmitted downlink dan uplink. Selain ilu juga dilakukan pengolahan data untuk melihat throughput yang diperoleh dengan coding scheme 2 pada downlink dan uplink. Analisis dilakukan berdasarkan parameter- parameter penilaian dari data yang dirata-ratakan. Hasil rata-rata pengambilan data tersebut selanjutnya menjadi perbandingan untuk dianalisis. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa penerapan power control dan Fequency hopping pada GSM juga dapat mempengaruhi performansi GPRS dilihat dari adanya perubahan pada parameter-parameter berupa kenaikan active of allocated PDCH rate Serta penurunan PDCH allocation failure rate dan retransmitted downlink/uplink. Throughput downlink/uplink juga terjadi peningkatan yang dipengaruhi oleh faktor retransmisi yang terjadi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida I Dewa G. Utama
"Penggelaran layanan GPRS oleh operator komunikasi bergerak di Indonesia menimbulkan berbagai tantangan baru. Salah satu hal yang menarik untuk dibahas adalah permasalahan tarif layanan ini. Data operator menunjukkan terjadinya penurunan trafik GPRS setelah dikenakan pentarifan, dibandingkan dengan kondisi sebelum dikenakan tarif pada satu tahun pertama penggelarannya.
Skema pentarifan yang optimum untuk meningkatkan kembali minat pasar serta profitabilitas layanan GPRS di Indonesia, diperoleh melalui metode pendekatan value-based pricing, dikombinasikan dengan pendekatan proactive pricing yang mempertimbangkan respon pasar terhadap perubahan ataupun penetapan suatu harga layanan. Serta melalui suatu perbandingan terhadap beberapa skema pentarifan oleh operator GPRS di negara lain.
Skema pentarifan yang dihasilkan disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pengguna. Dimana pentarifan tersebut berdasarkan volume data serta jenis layanan yang diakses, dengan kombinasi paket-paket pentarifan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan pengguna.

The deployment of GPRS service in Indonesia presents mobile operators with many new challenges. One of the challenges that are interesting to be analyses is the pricing for this service. The operator's data shows that the traffic of this service is decreasing significantly after the tariff scheme introduced.
The optimum tariff scheme, which can stimulate demand and profitability for the Indonesian market, is identified by using the Value Based Pricing approach combined with the Proactive Pricing approach, which takes the market response in to consideration. And also does a comparative study to the tariff scheme of other operators in some different country.
The tariff scheme obtained is the tariff scheme based on the Data Volume and Services, which have some packet-tariff combination where user can choose, as they needs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida I Dewa G. Utama
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
TA3086
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
TA2802
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA2704
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>