Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125864 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Azis HN
"ABSTRAK
Pelayanan kepada masyarakat harus diperhatikan dengan baik oleh pemerintah daerah kabupalen Bekasi mengingat, seluruh Iapisan masyarakat sangat membutuhkan pelayananan dari pemerintah daerah. Sarana-sarana umum yang berada di bawah wewenang pemerintah daerah, seperti pasar, terminal bis, stasiun kereta dan sarana umum yang lainnya, menjadi prioritas yang harus diperhatikan dengan baik.
Pasar baru Cikarang merupakan pasar kabupaten Bekasi yang memberikan konstribusi keuangan bagi pendapatan asli daerah. Pada peristiwa kerusuhan Mei 1998, pasar tersebut dibakar dan semua fasilitas yang ada hancur total termasuk sumur untnk mensuplai air bagi pedagang dan pengunjung, hal ini tennmya sangat merugikan bagi seluruh mmyarakat yang membutuhkan.
Pada renovasi pasar baru Cikarang, pembuatan sumur bor artesis menjadi salah satu yang diprioritaskan. Dan untuk itu diperlukan pompa sumur dalam (deep well ), maka diperlukan suatu survei data dan perhitungan perancangan kapasitas air yang dibutuhkan. Untuk kebutuhan para pedagang ikan, sayur-mayur, warung makan, kamar mandi umum, tempat ibadah dan lain-lain. Pemilihan pompa yang sesuai dengan kapasitas debit air yang diperlukan 62,5 m/jam, kedalaman sumur bor artesis 120 meter.
Pengeboran sumur bor artesis di pasar baru Cikarang dilakukan pemasangan pompa submersible pada kedalaman 65 meter, dan dari hasil perhitungan pada perancangan ini., diharapkan dapat mencukupi kebutuhan air bagi para pedagang dan pengunjung pasar tersebut. Dan diharapkan bahwa keberadaan sumur bor artesis ini tidak mengganggu sumur-sumur air tanah masyarakat yang berada di sekitar pasar baru Cikarang.

"
2000
S37649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The change of natural land-use has altered water sources at cultivated land where water conservation principles are not implemented in to a source of disaster because of the change of soil surface into an impermeable layer...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Nuriswarawati
"PT Kawasan industri Jababeka merupakan suatu perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengembangan kawasan industri di daerah Cikarang, kabupaten daerah tingkat II Jawa Barat. Pada kawasan ini terdapat 1008 buah industri yang bergerak di berbagai bidang. Limbah cair yang dihasilkan bermacam-macam. Pengolahan Limbah cair ini dilakukan secara terpadu dengan menggunakan proses Lumpur aktif dengan menggunakan oxidation ditch.
Efluen Iimbah cair ini harus memenuhi syarat baku mutu yang ditetapkan dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 6 Tahun 1999. Efluen ini dibuang ke saluran Cikarang Bekasi Laut. Menurut data analisis Laboratorium Jababeka, nilai COD masih di atas baku mutu sehingga perlu penanganan lebih lanjut. Selain itu limbah Lumpur aktif (waste activated sludge) yang dihasilkan cukup banyak sehingga menjadi beban ekonomi bagi pengelola karena biaya pembuangannya cukup mahal.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh Jababeka dalam hal limbah cair industri di Jababeka.
2. Untuk mengetahui proses pengolahan limbah cair industri di VVWTP Jababeka.
3. Untuk mengetahui kemampuan aktivator biologis untuk mereduksi TS, TVS, TSS dan COD dalam Oxidation flitch dalam rangka upaya minimasi limbah cair industri di Jababeka.
Penelitian ini bersifat deskriptif dan eksperimental dengan membuat pilot oxidation ditch yang merupakan scale down oxidation ditch VVWTP Jababeka. Eksperimen dilakukan dengan ulangan sebanyak empat kali dalam berbagai variasi dosis (0,5 ml, 2,5 mf, 5 ml) dengan waktu detensi 24 jam. Kemudian eksperimen dilakukan dengan variasi waktu detensi (24 jam, 48 jam, 72 jam dan 96 jam) untuk dosis aktivator biologis 0,5 ml dan 5 ml. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan penurunan parameter dengan variasi dosis.
Kesimpulan dari penelitian ini:
1. Pengelolaan Iimbah cair di Kawasan Industri Jababeka sudah mengikuti arahan yang terdapat dalam Amdal Kawasan namun hasilnya tidak efektif terutama dalam hal pemantauan limbah cair industri.
2. Proses pengolahan limbah cair Kawasan industri Jababeka yang menggunakan metode lumpur aktif dengan oxidation ditch plant menghasilkan efluen yang sudah memenuhi baku mutu SK Gubernur Jawa Barat kecuali nilai COD yang masih di atas baku mutu. Selain itu, Oksigenasi oxidation ditch kurang, tidak adanya emergency plant menyebabkan rotor oxidation ditch tripped. Nilai MISS lumpur aktif pun cukup tinggi.
3. Kemampuan aktivator biologis dalam berbagai dosis untuk mereduksi TS, TVS, TSS dan COD dalam oxidation ditch dalam rangka upaya minimasi limbah cair industri menghasilkan kesimpulan bahwa dosis tidak berpengaruh pada kenaikan TVS dan penurunan TSS namun dosis berpengaruh pada kenaikan TS dan penurunan COD. Namun, perlu ada yang perlu digarisbawahi, dalam percobaan ini, masih dalam skala laboratorium sehingga untuk bisa dioperasionalkan harus di scale up dengan menggunakan pickle number.
Penelitian ini menghasilkan saran:
1. Beban pemantauan lingkungan yang selama ini ditanggung PT Kawasan Industri Jababeka hendaknya dipindahkan ke masing-masing industri dengan mengirimkan efluen limbahnya ke laboratorium yang ditunjuk dan memberikan laporan langsung kepada Jababeka
2. Perlu ada perbaikan dari sistem oxidation ditch seperti penambahan tangki ekualisasi untuk menghindari shock loading, perbaikan oksigenasi pada oxidation ditch dengan menambah jumlah rotor.
3. Dalam pengelolaan limbah dapat ditambah aktivator biologis 0,5 mill agar dapat menurunkan COD sampai dengan di bawah baku mutu lingkungan.

Jababeka Industrial Estate is private company which develops industrial area in Cikarang, Bekasi, West Java. There are 1008 industries operate in Jababeka that produce wastewater everyday. The wastewater treatment of these industries is integrated in one plant using activated sludge process.
According to the laboratory annual report, COD of supernatant is over the standard of Governor Decree of West Java No. 6 Year 1999. The
activated sludge process also produces wasted sludge that cost a lot of money because the disposal is expensive.
The aims of this research are:
1. To know environmental management in wastewater industry that implemented in Jababeka.
2. To know wastewater treatment process in Jababeka.
3. To know the removal of TS, TVS, TSS and COD by addition of Bio-Activator.
This research used descriptive and experiment method by using two oxidation ditch pilot which a scale down of Jababeka oxidation ditch. This experiment is repeated four times with various dosage of Bio-Activator (0,5 m11L, 2,5 mi1L and 5 ml1L).
The results are:
1. Jababeka has implemented environmental management in wastewater industry that stipulated in the environmental impact assessment of Jababeka but environmental control isn't goad enough,
2. Lack of oxygenation in oxidation ditch, sometimes oxidation ditch is tripped because there is no equalization tank, MLSS of sludge is very thick, because the activated sludge process is not in optimum condition.
3. There is no significant removal differences in various dosage except COD but can be used to reduce COD.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15205
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Suryo Arwindo
"Kota Bekasi berfungsi sebagai penyangga kota Jakarta memiliki jumlah penduduk yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Laju pertumbuhan penduduk setiap tahun mencapai 3,73 persen. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan jumlah timbulan sampah juga akan mcningkat. Untuk itu perlu diketahui kondisi sistem pcngelolaan sampah dan daya dukung wilayah kota Bekasi untuk dapat menentukan strategi dalam mengelola dan mengurangi timbulan sampah kota Bekasi. Peningkatan jumlah timbulan sampah tersebut ddak diimbangi dengan sistem pengelolaan sampah yang sesuai, sehingga menimbulkan permasalahan dengan lingkungan. Dari pcrmasalahan tersebut maka dirumuskan tujuan penclitian ini, yaitu: 1) Mengetahui kondisi pengelolaan sampah kota Bekasi; 2) Mengevaluasi kondisi pengelolaan sampah kota Bekasi; dan 3) Merumuskan stratcgi pcngelolaan sampah sesuai dengan daya dukung wilayah kota Bekasi. Untuk menjawab tujuan pertama penelitian ini, digunakan metode observasi, wawancara dan studi literatur. Tujuan kedua menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis komparasi Serta untuk memmuskan strategi dengan menggunakan metode SWOT. Kondisi pengelolaan sampah Kota Bekasi dapat digambarkan sebagai berikut: pengelola formal masalah persampahan adalah Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman, dengan sistem teknik operasional pengelolaan sampah mulai dari pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, dan pembuangan akhir, serta anggaran berasal dari APBD Kota Bekasi dan retribusi. Evaluasi pengclolaan sampah Kota Bekasi yang masih kurang adalah pada: penegakan hukum, sumber daya manusia (tenaga kerja), sistem pelayanan prasarana persampahan, penerimaan retlibusi, dan tingkat partisipasi masyarakat. Namun pengolahan sampah pada TPA Sumur Batu Kota Bekasi sudah baik. Daya dukung wilayah Kota Bekasi adalah daya dukung lingkungan yang berada di wilayah Kota Bekasi dan terdiri atas daya dukung fisik dan daya dukung sosial. Daya dukung fisik dalam penelitian ini lebih menekankan pada daya dukung Iahan, karena bcrkaitan dengan jumlah penduduk dan pernanfaatan Iahan di Kota Bekasi, sedangkan daya dukung sosial, menekankan pada pola konsumsi penduduk dan tingkat partisipasi penduduk yang akan dikaitkan dengan bidang persampahan. Strategi pengelolaan sampah yang sesuai dcngan daya dukmmg wilayah Kota Bekasi adalah: a) Peningkatan penegakan hukum atau peraturan dibidang persampahan; b) Membuat cluster pelayanan sampah untuk mempennudah pelayanan dan pemantauan; o) Penambahan jumlah tenaga keqia sesuai dengan kebutuhan; d) Peningkatan pcnerimaan retribusi; dan e) Mengubah tradisi masyarakat, membangun paradigma bahwa sampah memiliki potensi iebih dan memberikan ketrampilan kepada masyarakat dalam mengolah sampah.

The Bekasi city had a function of as buffer zone of Jakarta city, having the number of inhabitants who tended to increase each year. The growth rate of the inhabitants every year reached 3.73 percent. The increase in the number of inhabitants resulted in the number of waste generation will also increase. So must be learnt the condition for the carrying capacity of the Bekasi city territory to be able to determine the strategy in managed and reduced waste generation of the Bekasi city. The increase of waste generation has not comparable with appropriate solid wastes management system, it resulted in environmentally problems. The objective of this research according to problems is: l) To observe Belcasi City solid wastes management condition; 2) Evaluate Bekasi City solid wastes management condition; and 3) To determine the strategic management of solid waste based on carrying capacity of Bekasi City. Observation method interview, and literature study used to solve first objective. To solve second objective by use of descriptive analysis method and comparing analysis. SWOT method used to determine the strategy. Description of Bekasi City solid wastes management condition as follow: Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman as formal manager with operational .9/stem started in placing, collecting, transference, and final processing. Bekasi City solid wastes management financial based on Bekasi City APBD and retribution ke. Bekasi City solid wastes management condition still was received by the lack (less _#om standard), that is: law enforcement, human resources (man power), solid waste servicing system, retribution jee income, and the level of community's participation. However final solid wastes processing at Sumur Batu Bekasi City was received excess. Carrying capacity of Bekasi City consist of physical carrying capacity and social carrying capacity. The physical carrying capacity in this research more stressed on land carrying capacity, because of being linked with the number of inhabitants and the utilization of the land in the Bekasi City. Whereas the social carrying capacity, it stressed on the pattern of consumption of the inhabitants and the level of the inhabitant's participation that will be connected with wastes. The strategic management of solid waste based on carrying capacity of Belfast City is: a) Increasing in law enforcement or the regulation of solid wastes management; b) Make cluster the solid wastes services to facilitate the service and the monitoring; c) Increasing human resources (man power) based on requirement; th Increasing retribution fee income; and e) Changing the community is tradition, developed the paradigm that the waste had the potential more and gave skills to the community in processing the waste. "
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29209
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kismoyohadi
"Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat atas arti penting mutu layanan publik, maka berbagai institusi publik makin dituntut untuk senantiasa memberikan layanan yang bermutu bagi pelanggannya. Suku Dinas Kebersihan sebagai salah satu contoh institusi publik pun tidak lepas dari trend tersebut. Untuk memenuhi keinginan publik atas layanan jasa yang bermutu tersebut, dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi keinginan publik atas berbagai atribut mutu layanan jasa yang memuaskan.
Penelitian ini mempunyai maksud dan tujuan untuk mengidentifikasi keinginan publik yaitu seperti apa bentuk yang dianggap bermutu dan untuk mengetahui kesenjangan antara persepsi masyarakat dan harapan yang diinginkan terhadap mutu layanan pengangkutan sampah rumah tangga, dimensi mutu layanan manakah yang paling besar kesenjangannya dan perlu segera di tanggapi serta untuk mengetahui kebijakan apa saja yang dapat dibuat oleh Suku Dinas Kebersihan Kodya Jakarta Selatan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kebersihan sampah rumah tangga.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel daerah operasional Suku Dinas Kebersihan Kodya Jakarta Selatan, yaitu dengan cara menyebarkan kuisioner pada pengguna jasa Suku Dinas Kebersihan Kodya Jakarta Selatan di 10 kecamatan wilayah Kodya Jakarta Selatan.
Berdasarkan hasil analisis data pada setiap dimensi Service Quality (servqual) dapat teridentifikasi bahwa;
1. Dimensi mutu layanan yang paling tinggi kesenjangannya adalah dimensi tangible sebesar -1,950, dimensi mutu Empathy sebesar -1, 636, dimensi mutu Responsiveness sebesar --1,035, dimensi mutu Reliability sebesar -0.952, dan dimensi mutu Assurance sebesar 0,053. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum organisasi publik seperti Suku Dinas Kebersihan Kodya Jakarta Selatan masih belum mampu menunjukkan kinerja layanan mutu yang memuaskan.
2. Berbagai kunci sukses yang paling mempengaruhi mutu layanan Suku Dinas Kebersihan Kodya Jakarta Selatan, Kunci sukses tersebut diantaranya adalah : peningkatan jumlah TPS dan sarana angkut sampah berupa gerobak dan mobil sampah, penambahan pegawai usia produktif pada petugas golongan I, adanya saluran komunikasi bagi warga yang ingin menyampaikan keluhan sampahnya.
3. Model layanan kebersihan yang dianggap bermutu adalah model layanan pengelolaan sampah yang responsif terhadap keluhan masalah sampah dari warga, dan layanan yang memiliki empathy bagi warga yang tinggal di daerah yang kumuh, serta struktur pembiayaan jasa pengelolaan sampah yang berpihak pada prinsip keadilan bagi daerah kaya dan miskin.
Berbagai temuan yang didapatkan melalui penelitian ini perlu mendapatkan penanganan tindak lanjut baik dalam kerangka praktis maupun dalam kerangka akademis. Tindak lanjut dalam kerangka praktis merupakan masukan bagi institusi pengelola layanan kebersihan dan tindak lanjut dari kerangka akademis merupakan tantangan untuk melakukan penelitian lebih mendalam dengan metodelogi dan pendekatan yang lebih variatif.
Berkaitan dengan ini, maka pemerintah DKI Jakarta melalui biro Kepegawaian perlu merencanakan penambahan pegawai kontrak untuk ditempatkan sebagai tenaga pengangkut sampah, agar para pegawai tersebut mudah untuk dikendalikan baik dari segi administrasi maupun operasionalnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadyan Adli
"Sampel limbah cair laboratorium telah diturunkan kadar logam beratnya dengan metode presipitasi dan metode adsorpsi dengan menggunakan Natrium Sulfida, Natrium Karbonat, dan Natrium Hidroksida sebagai precipitating agent serta menggunakan variasi jenis karbon aktif dan zeolite sebagai adsoben. Jumlah precipitating agent yang ditambahkan divariasikan dan telah didapatkan nilai presipitasi yang maksimal dicapai dengan menggunakan penambahan Natrium Sulfida sebanyak 250 mg/ 100 mL limbah. Presipitasi ini mampu mengendapkan logam-logam berat dari sampel limbah yaitu: Cu terendapkan sebanyak 97,54%, Pb terendapkan sebanyak 90.90%, Cd terendapkan sebanyak 93.48%, Co terendapkan sebanyak 70,55%, dan Zn terendapkan sebanyak 91,58%. Adsorpsi dilakukan pada sampel yang telah dipresipitasi, dengan menvariasikan massa adsorben yang digunakan. Adsorpsi dengan karbon aktif B lebih baik dibandingkan dengan karbon aktif A dan mampu menyerap logam berat sebanyak 36,90% dari juga menjernihkan warna dan bau dari limbah. Sedangkan adsorpsi dengan zeolit sebagai adsorben mampu menyerap 40,57% logam berat yang terdapat pada sampel.

Abstract
Sample of laboratory waste water has been treated in order to reduce the heavy metal concentration with precipitation and adsorption method. In this research, Sodium Sulfide, Sodium Carbonate, and Sodium Hydroxide were used as the precipitating agent and actived carbon and Zeolite were used as the adsorbent. The amount of the precipitating agents and the adsorbents were variated and the maximum number of precipitaion is achived by using 250 mg Sodium Sulfide. This precipitation can reduce the concentration of heavy metals studied, such as: 97.54% for Cu, 90.90% for Pb, 93.48% for Cd, 70.55% for Co, and 91.58% for Zn. Adsorption were conducted using the wastewater treated by the optimum precipitation with different mass of actived carbon and zeolite as the variation. As the result, actived carbon B adsorbs heavy metals better than actived carbon A which reducing 36.90% of heavy metals and clearing the color and the odor from wastewater sample. Therefore, zeolite adsorbs 40.57% of heavy metals in the sample."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43704
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isaiah Kurnia
"Fakultas Teknik Universitas Indonesia merupakan salah satu fakultas rumpun ilmu sains dan teknologi universitas indonesia, yang berada di bawah Universitas Indonesia, dan termasuk ke dalam salah satu fakultas dengan penghasil limbah B3 cair dalam jumlah yang besar. Analisis dan simulasi pemodelan, melalui perangkat lunak VENSIM, dilakukan untuk limbah cair anorganik di laboratorium. Nilai laju timbulan yang didapatkan adalah sebesar 0,66 L/praktikan.minggu untuk Laboratorium Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, serta 3 L/praktikan.minggu untuk laboratorium Departemen Teknik Kimia. Hasil pemodelan selama 10 tahun menunjukkan bahwa timbulan limbah B3 cair anorganik memiliki nilai puncak sebesar 754,85 L. Nilai tersebut berpengaruh kepada pengujian total biaya pengelolaan, dengan besar Rp5.965.150,00, di minggu inisial. Dalam hal ini, skenario intervensi yang diberikan adalah penambahan luas TPS, penambahan jumlah pengangkutan, dan penggunaan thermal cracking unit. Analisis untuk ketiga skenario menunjukkan bahwa skenario terbaik adalah penambahan jumlah pengangkutan, dengan total biaya sebesar Rp13.765.150,00. Sesuai dengan hasil pemodelan, skenario tersebut akan diperlukan pada minggu ke 489, yang disebabkan lebih lanjut akibat kenaikan jumlah civitas FTUI, sebagai parameter yang paling sensitif terhadap perubahan timbulan limbah B3 cair anorganik. Keberadaan limbah anorganik yang berlebihan di lingkungan dapat memberikan dampak buruk jika secara kontinu tidak dilaksanakan fungsi pengelolaan yang memadai.

The Faculty of Engineering, University of Indonesia is one of the faculties of the science and technology cluster at the University of Indonesia, which is under the University of Indonesia, and is included in one of the faculties that produce large amounts of liquid B3 waste. Analysis and modeling simulations, via VENSIM software, were performed for inorganic wastewater in the laboratory. The generation rate obtained was 0.66 L/practitioner.week for the Laboratory of the Department of Civil and Environmental Engineering, and 3 L/practice.week for the laboratory of the Department of Chemical Engineering. The results of modeling for 10 years show that the generation of inorganic liquid B3 waste has a peak value of 754.85 L. This value affects the total management cost test, with an amount of IDR 5,965,150.00, in the initial week. In this case, the intervention scenario provided is to increase the TPS area, increase the number of transports, and use a thermal cracking unit. The analysis for the three scenarios shows that the best scenario is an additional number of transportation, with a total cost of IDR 13,765,150.00. In accordance with the modeling results, this scenario will be required in week 489, which is further due to the increase in the number of FTUI members, as the parameter that is most sensitive to changes in the generation of liquid inorganic B3 waste. The existence of excessive inorganic waste in the environment can have a negative impact if adequate management functions are not carried out continuously."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Azamia
"Pencemaran lingkungan menyebabkan rusaknya lingkungan yang berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya. Sumber pencemaran lingkungan diantaranya berasal dari industri, domestik, dan laboratorium. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengolahan limbah dengan metode koagulasi dan adsorpsi untuk menurunkan kadar organik serta logam berat Fe, Mn, Cr. Jenis koagulan yang digunakan: Tawas, PAC, Trimer 3626, dan Trimer 6784 menggunakan uji jar dalam metode koagulasi. Kondisi optimum yang diperoleh adalah konsentrasi koagulan trimer 6784 sebanyak 19,2 mg/100 mL sampel dengan kisaran pH 4-7 pada suhu ruang. Pengolahan limbah secara koagulasi dapat menurunkan TSS = 69,13 %, TDS = 46,95 %, DHL = 72,33 %, kekeruhan = 93,5 %, KMnO4 = 48,89 %, kadar organik (COD) = 7,4 %, dan kadar logam berat Fe = 85,53 %, Mn = 55,84 %, Cr = 43,07 %. Sedangkan, nilai pH menjadi tinggi dan nilai suhu tetap. Proses adsorpsi dengan karbon aktif dapat menurunkan kadar organik (COD) = 58,53 %, namun terjadi peningkatan kadar logam Fe = 3,95 %, logam Mn = 63,8 %, dan logam Cr = 7,5 %. Sedangkan, adsorpsi dengan zeolit dapat menurunkan kadar organik (COD) = 54,61 % serta logam Cr = 38,67 %, namun terjadi peningkatan kadar logam Fe = 1,22 % serta logam Mn = 11,02 %. Kadar organik setelah adsorpsi menurun 58,53 % dengan karbon aktif dan 54,61 % dengan zeolit, namun masih jauh di atas baku mutu limbah cair menurut KEP-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri.

Bad environment makes the environment damage which can effect to another live creatures in around. This phenomenon is sourced by waste water which from many places such as industry, domestic, and laboratory. The purpose of this research is to do waste water treatment by coagulation and adsorption method to decrease organic content and heavy metal Fe, Mn, Cr. Some kinds of coagulation materials are Tawas, PAC, Trimer 3626, and Trimer 6784. It is used by jar test instrument in coagulation method. The optimum condition which is appropriate with waste water chemistry laboratory is by increasing Trimer 6784 coagulation material?s concentration 19,2 mg/100 mL sample with range pH 4-7 in room temperature. Waste water treatment by coagulation method can decrease TSS = 69,13 %, TDS = 46,95 %, DHL = 72,33 %, turbidity = 93,5 %, KMnO4 = 48,89 %, organic content (COD) = 7,4 %, and heavy metals Fe = 85,53 %, Mn = 55,84 %, Cr = 43,07 %.. Besides, the value of pH become high and the temperature is constant. Adsorption process with active carbon can decrease (COD) = 58,53 %, but it can increase Fe = 3,95 %, Mn = 63,8 %, and Cr = 7,5 %. In the other hand, adsorption with zeolite can decrease (COD) = 54,61 % and Cr = 38,67 %, besides it can increase Fe = 1,22 % and Mn = 11,02 %. The organic content is also decrease after adsorption process 58,53 % with active carbon and 54,61 % with zeolite, but it is not too significant and still over from the standard quality waste water from KEP-51/MENLH/10/1995 about Standard Quality of Waste Water Liquid for Industry Activities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42511
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muljono Achmad Bulug
"Kehilangan jiwa para pekerja dan harta perusahaan karena peristiwa kebakaran umumnya terjadi dari ketidaktahuan tentang sifat dan perilaku api, akibatnya yang mematikan, yang dalam keadaan normal api dianggap biasa-biasa saja tanpa mengandung adanya bahaya yang dapat mengancam.
Pada tempat yang berbahaya seperti halnya tempat penyimpanan bahan kimia berbahaya harus dikelola dengan benar dengan melibatkan segenap aspek program kesehatan dan keselamatan kerja dengan maksud untuk menghidari terjadinya kecelakaan dan gangguan kegiatan perusahaan. Dengan mengendalikan bahaya kebakaran yang berujung pada pada kerugian jiwa dan harta, berarti kita harus dapat mengidentifikasi hazard, hazard kebakaran. Data yang diperoleh dari identifikasi hazard dapat dijadikan dasar monitoring kegiatan dikemudian hari.
Pihak manajemen sebenarnya memiliki kesempatan luas dalam mengurangi risiko kebakaran melalui pencegahan, dan mereka harus terdorong untuk melakukannya. Mereka tidak hanya bertugas mengendalikan api yang sudah menjadi kebakaran, mereka harus dapat mencegah awal terjadinya api dengan pengenalan faktor-faktor terjadinya api melalui teori api, dan pengetahuan dasar tentang api seperti pada teori segi tiga api.
Dalam pencegahan kebakaran di setiap tempat, dapat dengan cara meniadakan salah satu elemen segitiga api, atau menciptakan keadaan yang tidak memungkinkan terjadinya suatu rantai reaksi. Karena oksigen sebagai salah satu elemen dari segitiga api tersedia cukup banyak di udara, maka sangatlah sulit untuk menghilangkannya. Suatu lokasi kegiatan usaha tertentu tidak memungkinkan untuk menghilangkan bahan berbahaya sebagai bahan bakar dalam segitiga api selama lokasi tersebut memang dirancang untuk penyimpanan bahan kimia berbahaya. Maka, elemen terakhir dalam segitiga api yang tersisa adalah sumber panas yang teridentifikasi sebagai sumber penyalaan yang pada kebanyakan industri berperan sebagai sumber penyalaan api.
Sumber panas yang dapat menimbulkan nyala api dalam gudang penyimpanan limbah yang teridentifikasi dalam penelitian harus dapat dikendalikan dengan semestinya. Identifikasi menyatakan bahwa nilai tertinggi yang dapat berisiko sebagai sumber panas adalah dart panel distribusi listrik yang berada di dalam gudang, pengelasan dan pemotongan logam bila dilakukan pekerjaan perbaikan dan perawatan, dan sumber panas dari kendaraan pengangkut yang melayani gudang.
Guna mencegah bahaya kebakaran, panel distribusi listrik harus dipindahkan ke luar ruangan gudang, memberlakukan sistem hot-work permit, dan lebih selektif dalam memilih kendaraan pengangkut yang melayani gudang.
Research Of Ignition Risk In Temporary Hazardous Waste Storage At Cnooc Ses LtdLost of workers life and company property by fire most commonly occur because of ignorance about the nature of fire and its behavior, possibly lethal, in circumstance that normally appear perfectly harmless. The hazardous location such as hazardous chemical storage should be managed properly from the whole aspect of health and safety program in order to avoid the business interruption especially on fire hazard. By controlling fire hazard according to lost of life and property, it means that we have to identified the hazard, fire hazard. Data from hazard identification can be recognized as baseline for future monitoring activities.
The management will have numerous opportunities to reduce fire risks through prevention, and they should be urged to do so. They should not only control the fire whenever it already start burning, they have to prevent the initial ignition source of fire which can be recognized through the fire theory, and the very basic knowledge of fire triangle as well.
In order to prevent fires in any environment, it is necessary to eliminate one of the three side of the fire triangle, or provide an environment in which the chain reaction cannot exist. Because there is usually enough oxygen in the air, it is difficult to control this side of the fire triangle. In some condition of business activities, it is not a choice if we have to eliminate the hazardous material since the location is designed as hazardous materials storage. So, the rest of the side on fire triangle is only heat sources that should be identify as ignition sources that initiate most industrial fire.
The heat source cause of fire in the storage room that identified on this research are should be controlled accordingly. Identification stated that the highest score of heat sources could be from electrical distribution panel that placed in the storage room, welding and cutting process during maintenance work, and heat source that exist on the transportation vehicle during materials handling.
To control the fire, the electrical distribution panel should be moved to the out side of the storage room, apply the hot work permit system, and be selected on using vehicle that serve the hazardous waste materials storage.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imaduddin Noor Muhashiby
"Pengelolaan sampah adalah mengumpulkan, mengangkut, mengolah, dan mendaur ulang bahan sampah dari Rumah Tangga, Tempat Pengelolaan Sampah 3R/Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu, dan TPA. Pengelolaan sampah yang optimal dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah. Paradigma masyarakat saat ini dalam pengelolaan sampah masih bersifat kumpul-angkut-buang. Tulisan ini menjelaskan bagaimana Kecamatan Pesanggrahan mengelola sampahnya dengan menerapkan paradigma baru yaitu reduce-sorted-processing. Tulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengelolaan sampah di Jakarta Recycle Center (JRC), Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dan mengidentifikasi dokumen peer-review dalam sistem pengelolaan sampah. Kajian ini menggunakan pendekatan kajian semi sistematik dengan mengkaji dokumen-dokumen yang relevan. Skema pengangkutan sampah yang dilakukan dalam program JRC terbagi menjadi empat jenis pada tujuh hari yang berbeda. Komposisi sampah yang paling signifikan di JRC adalah sampah organik. Pengolahan sampah organik dilakukan dengan dua metode yaitu pengomposan dan BSF. Dengan dukungan fasilitas pengangkutan dan pengolahan sampah yang memadai dari pemerintah, JRC dapat menjadi program percontohan yang dapat diterapkan di daerah lain dalam mengelola sampahnya.

Waste management is collecting, transporting, processing, and recycling waste materialsfrom the Household, 3R Waste Management Site / Integrated Waste Management Site, and the landfill. Optimal waste management can reduce the impact of environmental pollution caused by waste. The current community paradigm in waste management is still in the collecttransport-dispose. This paper describes how Pesanggrahan District managesits waste by applying a new paradigm, namely reduce-sorted-processing. This paper aims to evaluate the waste management system at the Jakarta Recycle Center (JRC), Pesanggrahan, South Jakarta, and identify peer-reviewed documents in the waste management system. This study approaches a semi-systematic review by reviewing relevant documents. The waste transportation scheme carried out in the JRC program is divided into four types on seven different days. The composition of the most significant waste in JRC is organic waste. Two methods carry out the processing of organic waste, namely composting and BSF. With the support of sufficient waste transportation and processing facilities from the government, the JRC can become a pilot program that can be applied in other areas in managing their waste."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>