Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75672 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kompresor scroll termasuk kompresor yang pengembangannya paling akhir, sehingga literatur maupun penelitian yang ada masih sangat sedikit. Hal ini menyebabkan masih banyak penelitian yang dapal dilakukan terhadap kompresor jenis ini.
Kompresor scroll memiliki keunikan tersendiri yang menjadikannya Iebih
unggul dibandingkan kompresor jenis lain. Keunggulan kompresor ini adalah
sedikitnya jumlah komponen yang bergerak, tangguh, tidak adanya volume sisa
(clearence volume), efisiensi yang tinggi, Sena Suara yang tidak bising.
Semua Keunggulan tadi diperoleh akibat bentuk komponen dan mekanisme kerjanya yang unik, terutama adalah bagaimana mekanisme penghisapan, penampungan, pemampatan dan pengeluaran yang terjadi akibat pergerakan moving scroll.
Namun demikian sampai saat ini kompresor scroll yang telah diproduksi
hanya memiliki daya yang relatif kecil yaitu maksimum berdaya 5 kW (7HP)_ Hal
tersebut dikarenakan, masih banyak kendala yang dijumpai dalam menciptakan
kompresor yang memiliki daya lebih besar.
Pada penelitian ini diukur dan diamati tekanan statik yang terjadi pada
lubang lubang pengukuran (kontrol volum) yang timbul akibat gerakan moving
scroll, serta perubahan tekanan akibat variasi kecepatan gerak moving scroll."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S36984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Priambodo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tekanan dan kecepatan pada fluida laminer yang terdapat dalam Persamaan Bernoulli serta mendesain dan membuat rancang bangun pengukuran debit fluida menggunakan metode alat tabung venturi dan orifice plate. Penelitian menggunakan data kuantitatif dengan mengambil data berupa pengukuran tekanan yang terjadi pada alat tabung venturi dan orifice plate. Sensor MPXV7002DP digunakan dalam penelitian sebagai alat ukur perbedaan tekanan yang mengeluarkan data analog sehingga harus diolah terlebih dahulu menjadi data tekanan dengan menanamkan fungsi transfer ke dalam Mikrokontroler ATmega8 sebagai media akuisisi data yang diberikan oleh Sensor MPXV7002DP. Data kuantitatif terdiri dari tekanan, debit, dan kecepatan fluida yang berbentuk grafik. Pengolahan dari data tersebut menghasilkan hubungan antara tekanan dan kecepatan yang berupa akar dari ΔP dan nilai massa jenis fluida cair (air) yang digunakan sebesar 1.000,208 kg/m3.

The main purpose of this research is to observe the relation between pressure and velocity of a laminary fluid using Bernoulli?s formula and to design a prototype of flow measurement device using venturi tube and orifice plate. This research is conducted by gathering quantitative data such as pressure within the venturi tube and the orifice plate. The MPXV7002DP sensor which is used to measure the pressure difference has an analog output so it has to be converted into pressure data using a transfer function embedded in the ATmega8 microcontroller. The quantitative data measured are pressure, flow, fluid velocity, and are visualized using graphs. Data processing yields a relationship between pressure and velocity which is the square root of ΔP and the density of the fluid used (water) was 1.000,208 kg/m3."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S62559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan Umum:
mampu melakukan pengukuran tekanan darah (secara tidak langsung).
Tujuan Khusus:
1. Mengukur tekanan darah arteri brakhialis dengan cara auskultasi.
2. Menyebutkan nilai tekanan darah arteri brakhialis menurut metode lama dan metode baru."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1998
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Met Wisra
"Dalam kehidupannya manusia membutuhkan banyak alat bantu, salah satunya adalah sensor. Pada Tugas Akhir ini dirancang sebuah sensor tekanan yang menggunakan keping silikon dengan memanfaatkan sifat kapasitif untuk pengukuran tekanan rendah. Dalam perancangan dijelaskan beberapa teori dasar, spesifikasi sensor, struktur desain, rancangan proses dan simulasi rancangan dengan bantuan beberapa perangkat lunak. Sensor dirancang untuk bekerja pada tekanan 0-40 kPa. Untuk mengetahui unjuk kerja sensor maka rancangan disimulasikan, hasilnya kemudian dianalisa untuk melihat karakteristiknya. Dari hasil simulasi diketahui bahwa pada keadaan tanpa tekanan sensor mempunyai kapasitansi sebesar 3,23 pF yang meningkat menjadi 4,24 pF jika tekanan maksimum yang bisa diterima sensor diberikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Untuk mengetahui hubungan antara hasil pengukuran tekanan darah dengan waktu pengukuran yang dilakukan setelah klien bangun tidur dan menentukan waktu yang tepat untuk pengukuran tekanan darah setelah kiien bangun tidur, dilakukan penelitian kuantitatif analitik terhadap 120 klien di Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok dari tanggal 27 Desember 2001 sampai dengan 22 Januari 2002. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna / korelasi tinggi / sangat kuat (r = 0,99 - 1) antara hasil pengukuran tekanan darah dengan waktu pengukuran yang dilakukan setelah klien bangun tidur dan waktu pengukuran tekanan darah terbaik adalah 20 menit setelah klien bangun tidur."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5222
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Failure of flow a fluid from a equipment to other equipment often happen caused by significant presure drop. To ascertain pressure ability flow of fluid in piping system necessary done calculation pressure drop earlier in engineering, because pressure drop that calculated to make base generate of pipe routing correctly is connects fron nozzle of vessel to nozzle of suction compressor."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mahirul Mursid
"Pembentukan bodi kendaraan (mobil) dengan proses press tentunya banyak terjadi bengkokan-bengkokan dengan jari-jari tertentu sesuai desain dari perusahaan masingmasing. Dari bengkokan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan struktur mikro dan tegangan sisa, dimana pada akhirnya terpengaruh terhadap sifat mekanis dan kecepatan korosi.
Dilakukan penelitian tentang pengaruh proses press fanel roof ( salah satu bagian bodi kijang) di Toyota Astra Motor, yaitu melakukan pengepresan lembaran plat SPCD dengan merubah arah roll 00; 25°;90 dan jari-jari bengkokan yang terbentuk adalah 0 mm ;15,6 mm ; 22mm ; 27.8 mm ; 38mm.
Didapatkan hasil bahwa pada arah roll 25°kekuatan tarik kekuatan luluh dan kekerasannya paling tinggi juga diikuti dengan meningkatnya laju korosi. Untuk jari - jari kelengkungan 27,8 mm ; 38 mm di dapatkan kekerasan dan kekuatan tarik yang tinggi dan laju korosinya rendah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Fajria
"Pengukuran tekanan darah menggunakan mercury sphygmomanometer memiliki keterbatasan antara lain hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih serta harga alat yang cenderung mahal sehingga dibutuhkan pengukuran alternatif lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas pengukuran antropometri berupa IMT, lingkar pinggang, dan RLPT terhadap tekanan darah. Penelitian ini berlangsung pada bulan Februari hingga Juli 2017. Desain yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel 89 laki-laki dan 77 perempuan yang diambil menggunakan teknik systematic random sampling pada pegawai IPSK LIPI Jakarta. Uji korelasi dan ROC dilakukan untuk mengetahui pengukuran terbaik sebagai alternatif pengukuran tekanan darah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa RLPT merupakan pengukuran dengan koefisien korelasi paling tinggi pada laki-laki dan lingkar pinggang pada perempuan. Pada laki-laki nilai koefisien korelasi RLPT terhadap tekanan darah yang didapatkan adalah r=0.378 untuk tekanan sistolik dan r=0.452 untuk tekanan diastolik dengan cut-off point 0.57, sedangkan pada perempuan koefisien korelasi lingkar pinggang terhadap tekanan darah yang didapatkan adalah r=0.467 untuk tekanan sistolik dan r=0.335 untuk tekanan diastolik dengan cut-off point 86.6 cm.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa RLPT pada laki-laki dan lingkar pinggang pada perempuan merupakan pengukuran alternatif terbaik untuk mendeteksi hipertensi pada dewasa. Namun demikian, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memperkuat hasil validasi pengukuran antropometri terhadap tekanan darah dengan menggunakan ukuran antropometri lainnya, dan pada kategori usia yang berbeda.

Blood pressure measurements using mercury sphygmomanometer have some limitations, such as, can only be done by trained medical personnel and tend to be expensive, so the other alternative measurement are needed. This study aims to determine the validity of anthropometric measurements of BMI, waist circumference, and WHtR against blood pressure. This study was conducted between February July 2017. Design of this research is cross sectional with 89 men and 77 women samples taken using systematic random sampling technique on IPSK LIPI Jakarta employees. Correlation test and ROC curve analysis were performed the best measurement as an alternative blood pressure measurement.
The results show that WHtR is the highest action in men and waist circumference in women. The association of WHtR with blood pressure in man was r 0.378 for systolic and r 0.452 for diastolic pressure with cut off point 0.57, whereas in women association of waist circumference with blood pressure is r 0,467 for systolic pressure and r 0,335 for diastolic pressure with cut off point 86,6 cm.
Based on the results of this study, it was concluded that WHtR in men and waist circumference in women was the best alternative measure for detecting hypertension in adults. However, further research is needed to strengthen the anthropometric measurement validation results against blood pressure by using other anthropometric measures, and in different age categories.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allenidekania
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Asti Werdhani
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi program latihan Klub Jantung Sehat Pondalisa sekaligus mengetahui hubungan frekuensi dan keteraturan senam terhadap penurunan tekanan darah. Dengan demikian diharapkan akan didapatkan tekanan darah yang terkendali pada anggota KJS Pondalisa khususnya dan masyarakat usia dewasa tua umumnya.
Studi kohort retrospektif dilakukan dengan menggunakan data yang terdapat pada buku anggota KJS Pondalisa. Digunakan pendekatan analisis Cox Regression untuk melihat efek frekuensi dan keteraturan senam yang telah dilakukan oleh para anggota KJS Pondalisa selama 1 tahun pertama keanggotaan terhadap penurunan tekanan darah. HR (hazard ratio) digunakan sebagai estimasi RR (risiko relatif) efek frekuensi dan keteraturan senam terhadap penurunan tekanan darah. Anatisis multivariat digunakan untuk mengendalikan variabel-variabel perancu.
Sebanyak 132 data anggota K7S Pondalisa dianalisis dalam penelitian ini. Dalam 1 tahun pertama keanggotaan terdapat 11,36% anggota yang melakukan senam 2x1minggu, 39,39 % anggota yang melakukan senam > 8 minggu (9-15 minggu) berturut-turut, dan 11,36% anggota yang melakukan senam 2xlminggu selama > 8 minggu (9-15 minggu) berturut-turut. Tidak ada anggota yang melakukan senam 3xlminggu sesuai program dan tidak ada anggota yang melakukan senam 2x1minggu selama < 8 minggu berturut-turut_ Keteraturan senam anggota maksimum selama 15 minggu. Didapatkan penurunan tekanan darah pada 32,58 % anggota dengan rata-rata penurunan tekanan darah sistolikldiastolik sebesar 6 mmHg/4 mmHg yang dapat dipertahankan minimal selama 1 bulan. Besarnya penurunan TD ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat hipertensi; sedikitnya dapat memperlambat perjalanan penyakit hipertensi serta bermanfaat dalam pencegahan primer.
Efek frekuensi senam 2xlminggu terhadap penurunan tekanan darah meningkat sebesar 1 Va dibandingkan dengan frekuensi senam < 2xlminggu [RR 1,01;95%CI [0,43-2,38]. Efek senam teratur 9-15 minggu berturut-turut terhadap penurunan tekanan darah meningkat sebesar 36 % dibandingkan dengan senam teratur < 8 minggu berturut-turut [RR 1,36;95%CI [0,63-2,93]. Senam yang dilakukan 2xlminggu selama 9-15 minggu berturut-tunrt memberikan manfaat penurunan tekanan darah sebesar 34 % dibandingkan dengan senam <2xlminggu selama 8 minggu berturut-turut [RR 1,34;95% CI [0,50-3,60]. Tidak ada perbedaan manfaat penurunan tekanan darah antara senarn < 2xlminggu selama 9-15 minggu berturut-turut dengan senam < 2xlminggu selama < 8 minggu berturut-turut [RR 0,99;95% CI [0,42-2,32].
Dan basil penelitian ini disimpulkan bahwa efek frekuensi senam 2xlminggu terhadap penurunan tekanan darah tidak berbeda dengan efek frekuensi senam < 2xlminggu. Efek keteraturan senam 9-15 minggu berturut-turut terhadap penurunan tekanan darah lebih besar dibandingkan efek frekuensi senam 2xlminggu. Hal ini menunjukkan pentingnya mempertahankan keteraturan senam untuk mendapatkan basil penurunan tekanan darah yang lebih baik. Manfaat penurunan tekanan darah pada frekuensi senam 2xlminggu didapatkan bila dilakukan selama 9-15 minggu berturut-turut. Walaupun senam sudah dilakukan secara teratur sarnpai dengan 15 minggu berturut-turut, bila dilakukan dengan frekuensi < 2x1minggu tidak didapatkan manfaat penurunan tekanan darah.
Masih adanya faktor-faktor yang belum diperhitungkan seperti durasi dan intensitas latihan, peran obat anti hipertensi, dan adaltidaknya penyakit lain, serta masih lebar dan tidak konsistennya rentang interval kepercayaan yang dihasilkan, menyebabkan basil penelitian ini belum sepenuhnya menunjukkan efek frekuensi dan keteraturan senam terhadap penurunan tekanan darah yang sebenarnya pada populasi. Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lanjutan menggunakan berbagai nilai frekuensi dan keteraturan senam, dengan memperhitungkan berbagai faktor di atas dan jumlah sampel yang lebih besar, untuk memperoleh manfaat penurunan tekanan darah yang sebenarnya dan presisi yang lebih akurat.

The aim of this research is to evaluate the performance of `Klub Jantung Sehat Pondalisa' as well as the association of frequency and regularity of exercise with blood pressure reduction. The long-term benefit achieved will be adequate control of blood pressure among members of the club and adults as a whole.
Retrospective cohort study was conducted, using data found on the member's logbook. Cox Regression analysis approach was used to find the benefit of blood pressure reduction through exercise's frequency and regularity which have been done by all member of KJS Pondalisa during the first year of membership. HR (hazard ratio) was used to estimate the RR (relative risk) of both exercise's frequency and regularity to reduce blood pressure. Confounders were adjusted by multivariate analysis.
There were 132 members analyzed in this research. In the first year of membership, there were 11.36% members doing exercise twice weekly, 39.39 % members doing exercise > 8 weeks (9-15 weeks) regularly, and 11.36% members doing exercise twice weekly in > 8 weeks (9-15 weeks) regularly. There were no member doing exercise thrice weekly as programmed. There were no member doing exercise twice weekly in < 8 weeks regularly. The maximum exercise's regularity was 15 weeks. There were 32.58 % blood pressure reduction among members. The mean systolic/diastolic reduction which can be maintained for at least I month were 6 mmHg/4 mmHg, This amount of BP reduction might reduce morbidity and mortality among hypertensives; at least might retard the natural history of hypertension and give benefit to primary prevention.
The effect of twice weekly's exercise on blood pressure reduction increase 1 % as compared to less than twice weekly's exercise [RR 1,01;95%CI [0,43-2,38]. Effect of doing 9-15 weeks regular exercise on blood pressure reduction increase 36 % as compared to members doing 8 weeks regular exercise [RR 1,36;95%CI [ 0,63-2,93]. Members doing exercise twice weekly in 9-15 weeks regularly get benefit on blood pressure reduction 34 % more as compared to members doing exercise less than twice weekly in < 8 weeks regularly [RR 1,34;95% CI [0,50-3,60]. There were no difference in blood pressure reduction between members doing exercise less than twice weekly in 9-15 weeks regularly and members doing exercise less than twice weekly in < 8 weeks [RR 0,99;95% CI [ 0,42-2,32].
From this research, we conclude that there was no different effect of blood pressure reduction between twice weekly's exercise and less than twice weekly's exercise. The effect of exercise in 9-15 weeks regularly toward blood pressure reduction is bigger compared with effect of twice weekly's exercise. This fording shows the importance of maintaining exercise's regularity to get benefit of reducing blood pressure. The benefit of twice weekly's exercise for blood pressure reduction will be achieved when it is conducted in 9-15 weeks regularly. Although exercise has been conducted regularly up to 15 weeks, if done less than twice weekly, it will not yield the benefit of blood pressure reduction.
There are still many factors which have not been considered such as the duration and intensity of exercise, the role of anti hypertensive drugs, and the presence of other diseases. All of those factors together with the wide range and inconsistent of confidence interval, make the results of this study fail to show the maximal effect of exercise's frequency and regularity to reduce blood pressure in population. Therefore, further research is needed using several degrees of exercise's frequency and regularity, considering also the above mentioned related factors and bigger number of sample size, to obtain the true benefit of blood pressure reduction and more accurate precision.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19090
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>