Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62539 dokumen yang sesuai dengan query
cover
RM.B.A.W.M. Poetro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Maiciptaani
"Berbagai permasalahan pada pelayanan kereta Commuter Line Jabodetabek menuntut PT. KAI Commuter Jabodetabek untuk memperbaiki kualitas pelayanannya dalam rangka memberikan kepuasan bagi para pelanggan dan meningkatkan jumlah penumpang kereta Commuter Line Jabodetabek. Dalam penelitian ini, kualitas pelayanan kereta Commuter Line Jabodetabek dievaluasi menggunakan metode SERVQUAL dan atribut kualitas pelayanan dikategorikan menggunakan Model Kano berdasarkan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan. Selanjutnya House of Quality digunakan untuk mendapatkan strategi guna meningkatkan kualitas pelayanan. Hasil metode SERVQUAL menunjukkan bahwa terdapat 23 atribut kualitas pelayanan dengan kesenjangan SERVQUAL bernilai negatif dan hanya 1 atribut kualitas pelayanan dengan kesenjangan SERVQUAL bernilai positif.
Hasil dari Model Kano menunjukkan bahwa 5 atribut kualitas pelayanan memiliki kategori attractive, 2 atribut kualitas pelayanan memiliki kategori one-dimensional, 11 atribut kualitas pelayanan memiliki kategori must-be dan 6 atribut kualitas pelayanan memiliki kategori indifferent. Kemudian terdapat 17 atribut kualitas pelayanan yang diprioritaskan untuk diperbaiki dan dengan menggunakan House of Quality, 17 atribut kualitas pelayanan ini diterjemahkan ke dalam persyaratan teknis untuk mendapatkan strategi peningkatan kualitas pelayanan yang tepat. Dari hasil House of Quality, didapatkan 29 strategi dan penambahan jalur rel pada stasiun transit merupakan strategi dengan prioritas paling tinggi untuk dikembangkan.

Many problems in Commuter Line Jabodetabek services forces PT. KAI Commuter Jabodetabek to improve service quality in order to provide satisfaction for customers and increasing the number of Commuter Line Jabodetabek passenger. In this study, the quality of Commuter Line Jabodetabek services are evaluated by using SERVQUAL method and service quality attributes are categorized using the Kano Model according to their effects on customer satisfaction. Furthermore, House of Quality is used to obtain the strategies to improve service quality. The findings of SERVQUAL shows that there are 23 service quality attributes with negative SERVQUAL gap and only 1 service quality attributes with positive SERVQUAL gap.
The findings of Kano Model shows that 5 service quality attributes are categorized as attractive, 2 service quality attributes are categorized as one-dimensional, 11 service quality attributes are categorized as must-be and 6 service quality attributes are categorized as indifferent. Furthermore, there are 17 service quality attributes that prioritized to be improved and by using House of Quality these 17 service quality attributes are translated into technical requirements to obtain the appropriate service quality improvement strategies. The findings of House of Quality, there are 29 strategies and addition of rail track at transit station is a strategy with the highest priority to be developed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Perdana Hidayat
"Daihatsu bersaing dengan berbagai merk lain di Indonesia untuk mendapatkan pangsa pasar sekaligus memberikan kepuasan pelanggan. Beberapa tahun ini, pangsa pasar yang meningkat justru menurunkan kepuasan pelanggan. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, maka survey dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Hasil survey dianalisa dengan Importance Performance Analysis dan Potential Gain in Customer Value. Importance Performance Analysis dan Potential Gain in Customer Value dapat menunjukkan variabel pelayanan yang perlu ditingkatkan kualitasnya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Selanjutnya, House Of Quality merancang variabel pelayanan menjadi respon teknis berdasarkan strategi dan kemampuan perusahaan. Dari hasil analisa, didapatkan 5 respon teknis prioritas tertinggi adalah program pelatihan petugas dan operator (16,72%), recruitment tenaga ahli (15,30%), maintenance sarana dan service equipment (11,30%), improvement standard operating procedure (11,30%), dan pengembangan layanan informasi (10,13%).

Daihatsu compete with other brands in Indonesia for gaining market share while providing customer satisfaction. In recent years, increasing market share actually affect customer satisfaction. For improving customer satisfaction, customer needs is necessary to be identified by conducting a survey. This survey will be analyzed using Importance Performance Analysis and Potential Gain in Customer Value. Importance Performance Analysis and Potential Gain in Customer Value can displays service variables that required to be improved to fulfill customer needs. Furthermore, House Of Quality design service variables into technical responses based on company strategy and ability. From this analysis, can display 5 technical responses with high importance are training program for employee and operator (16,72%), recruitment of experts (15,30%), maintenance of facilities and service equipment (11,30%), improvement standard operating procedure (11,30%), and information service development (10,13%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1729
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Nisalatin Najiyah
"Terminal petikemas merupakan salah satu bagian penting yang berada dalam lingkungan pelabuhan. Adanya peningkatan jumlah keluhan pelanggan mengenai pelayanan yang diberikan merupakan salah satu permasalahan yang dialami saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan terminal petikemas di Tanjung Priok. Metode SERVQUAL diterapkan untuk mengukur gap antara persepsi dan harapan yang dirasakan pelanggan lalu dikategorikan dengan Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui atribut pelayanan yang paling butuh ditingkatkan kualitasnya. Perumusan strategi dilakukan dengan studi literatur dan wawancara expert. Hasil dari IPA dan rumusan strategi dimasukan ke dalam matriks House of Quality (HOQ) untuk menentukan prioritas rekomendasi strategi. Penelitian ini menghasilkan strategi terbaik untuk meningkatkan kualitas pelayanan terminal petikemas Tanjung Priok.

Container terminal is one of the crucial parts in the port area. The increasing number of a customer complaint about the services is one of the main problems nowadays. This research aims to design a service quality improvement strategy for container terminal in Tanjung Priok port area. The SERVQUAL method applied to measure the gap between customer perception and expectation. The results from SERVQUAL will be categorized with Importance Performance Analysis (IPA) to determine which service attributes need improvement. The alternative strategies are generated by literature review and interviewing the expert. IPA and alternative strategy results are included in House of Quality (HOQ) matrix to determine the priority of strategic recommendations. The results of this research has the best strategy to improve service quality in Tanjung Priok container terminal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezqi Adhika Prasetya
"ABSTRAK
Shelter sebagai hunian bagi manusia terus mengalami perkembangan hingga sekarang. Kemajuan teknologi dan inovasi yang terus bermunculan turut membantu dalam proses perkembangan tersebut. Seiring berjalannya waktu, pengadaan hunian terkendala dengan permasalahan populasi yang terus bertambah dengan lahan yang terbatas. Solusi hadir dengan cara yang berbeda dan disesuaikan dengan lingkungan sekitar atau lebih dikenal dengan lokalitas. Penerapan konsep compact house merupakan salah satu cara yang dilakukan dalam arsitektur hunian Jepang. Studi kasus dilakukan dengan melihat prinsip compact house di Jepang untuk kemudian dikaitkan dengan compact house di Indonesia. Di Indonesia konsep tersebut coba diterapkan dengan mempertimbangkan aspek lokalitas yang dimiliki. Di Jepang, dominasi aspek budaya pada lokalitas mempengaruhi konsep compact house. Sedangkan di Indonesia, lokalitas hadir sebagai respon terhadap iklim dalam mendukung konsep compact house.

ABSTRACT
Shelter as a shelter for humans had been developed until now. Advances in technology and innovation that keeps popping helped in the development process. Over time, the provision of shelter is plagued with problems of growing population with limited land. The solution comes in different ways and adapted to the surrounding environment or better known as the locality. The application of the concept of compact house is one way in which the Japanese residential architecture. The case study done by looking at the principles of the compact house in Japan for later attributed to the compact house in Indonesia. In Indonesia the concept of trying to apply by considering the locality owned. In Japan, the dominance of the cultural aspects of the locality affect the concept of the compact house. While in Indonesia, locality comes as a response to the climate in favor of the concept of compact house."
2016
S62807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Suryolaksono
"Semakin berkembangnya industri sepatu dengan begitu cepat, penting bagi sebuah perusahaan untuk dapat terus meningkatkan daya saingnya. Kebutuhan konsumen menjadi dasar yang penting dalam mengembangkan sepatu khususnya kategori sneakersuntuk bersaing dengan kompetitor. Hal itumenjadi penting bagi perusahaan untuk dapat merancang strategi pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah alternatif strategi yang dapat mengembangkan produk sepatu sesuai dengan kebutuhan konsumen. Penelitian ini membahas mengenai perancangan strategi berdasarkan kebutuhan konsumen (voice of customer). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah House of Quality (HOQ). Hasil dalam penelitian ini, diperoleh 3alternatif strategiyang diharapkan dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam mengembangkan produk sepatu kategori sneakers.

Along with the fast-paced development of shoe industry, it is important for a company to be able to constantly escalate its competitiveness. Customer needs become the basic importance in developing shoes, notably sneakers category, to compete with competitors. It is crucial for a company to design a product development strategy that fits the needs of its customers. Therefore, product development alternative strategies, particularly for sneakers, are made based on customer needs. This research aims to design strategies based on customer needs (voice of customer). The method used in this research is House of Quality (HoQ). The output of this research shows that there are three alternative strategies that are expected to become a reference for the company in developing their product, notably sneakers category.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Di tengah persaingan yang semakin ketat, rumah sakit sebagai industri jasa yang memberikan pelayanan kesehatan harus memberikan pe!ayanan yang berkualitas supaya koosumen merasa puas. Dengan demikian konsumen akan kembali menggunakan pelayanan rumah sakit tersebut dan mendatangkan keuntungan/laba bagi rumah sakit. Rumah sakit St Carolus sebagai salah satu rumah sakit yang besar perlu terus meningkalkan kualilas pelayanan sehingga dapat memenangkan persaingan. Kualltas suatu pelayanan didefinisfkan oleh konsumennya sehingga pihak rumah sakit perlu mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen, Quality Function Deployment adalah suatu metode untuk perencanaan dan pengembangan produk terstruktur yang memungkinkan tim pengembang untuk menentukan dengan jelas kebutuhan dan keinginan konsumen dan kemudian mengevaluasi tiap kemampuan produk atau jasa secara sistematik dengan melihat dampaknya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Dengan membangun matriks House of Quality (HOQ} diharapkan pihak rumah sakit mendapatkan gambaran mengenai atribut kebutuhan konsumen prtoritas dan dapat mengambil tindakan operasional yang tepat. Voice of Customer didapatkan dari studi literatur dan wawancara dengan pihak rumah sakit. kemudian dilakukan pengukuran harapan dan kepuasan konsumen terhadap pelayanan rumah sakit melalui penyebaran kuesioner. Atribut kebutuhan dan Keinginan konsumen kemudian diterjemahkan ke dalam rencana teknis perusahaan. Setelah matriks HOQ selesai dibuat maka dilakukan analisa terhadap keseluruhan…"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beatricia Pahlevi Thamarica
"Persaingan industri rumah sakit yang semakin kompetitif menyebabkan kualitas pelayanan yang diberikan menjadi penting. Setiap rumah sakit bersaing untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasiennya. Hal ini juga dirasakan oleh RS PGI Cikini, sebagai salah satu rumah sakit swasta terkemuka di Jakarta. Oleh karena itu, rumah sakit perlu mengetahui karakteristik pasien yang signifikan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien, sehinggajenis pelayanan yang diberikan dapat sesuai dengan kebutuhan spesifik masing-masing karakteristik. Selain itu, juga diperlukan identifikasi atribut dan dimensi pelayanan yang sebenamya penting bagi pasien, kemudian mengembangkannya. Identifikasi karakteristik yang signifikan mempengaruhi tingkat kepuasan dilakukan dengan analisis diskriminan. Selain itu, identifikasi dimensi pelayanan yang penting menurut pasien dilakukan dengan analisis faktor, yang dilanjutkan dengan analisis regresi majemuk. Dengan analisis faktor, atribut pelayanan yang jumlahnya banyak dapat disederhanakan menjadi beberapa dimensi pelayanan. Kemudian dengan analisis regresi majemuk dapat diketahui bobot masing-masing dimensi pelayanan terhadap pelayanan secara keseluruhan, yaitu melalui koefisien persamaan regresi. Identifikasi atribut pelayanan yang penting menurut pasien dilakukan dengan Importance-Performance Analysis. Dengan metode ini dibuat Importance-Performance Diagram yang dapat menunjukkan perfbrma atribut pelayanan saat ini dibandingkan dengan tingkat kepentingannya, dan menunjukkan atribut-atribut yang perlu ditingkatkan. Kemudian dengan House of Quality (HOQ), sebagai dasar penerapan metode Quality Function Deployment (QFD), dilakukan pengembangan terhadap atribut-atribut yang penting tersebut menjadi service elements. Quality Function Deployment (QFD), yang merupakan suatu metode sistematis untuk merencanakan desain pelayanan ataupun produk berdasarkan pada ekspektasi konsumen, telah sukses digunakan pada hampir semua jenis industri. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak RS PGI Cikini untuk menentukan strategi dalam mengembangkan performa pelayananuntuk mencapai kepuasan pasien."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Hendrianto
"PT Sarana lnsan Muda Selaras (SIMS) sedang dalam tahap upaya penyediaan jasa internet di Ciputat. Dengan kondisi terhatasnya sumber daya parusahaan dan adanya jasa internet dari Internet Services Provider (ISP) lain, perlu dilakukan upaya penyadisan jasa internet yang tepat untuk dapat memberikan jasa internet yang lebih memuaska.n daripadajasa internet kompetilomya. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan menggnnaka.n metode integrasi Servqual dan K.arro Model ke dalam QFD, yang bertnjuan untuk mengukur kondisi knalitas jasa internet yang telah ada di Ciputat dan menghasilkan House of Quality yang kesimpulannya dijadikan usulan prioritas aspek teknis untuk penyediaan jasa internet di Ciputat. Dari basil penguknran terhadap 18 atribut jasa internet yang telah ada di Ciputat dengan menggnnakon Servqual, disimpulkan bahwa seluruh atribut jasa internet belum memiliki kualitas yang bagus. Seluruh atribut jasa internet yang ada memilikl gap skor negati:f dengan rata-rata sebesar -1,16. Sedangkan dari penggunaan Kano Model, dapat diklasifikasi kategori atribut-atribut tersebut, 5 atribut kategori A (Attractive), 5 atribut kategnri 0 (One-dimensional) dan 8 atribut kategori M (Mustbe). Sebagai kesimpulan dari matrik House of Quality, aspek teknis yang perlu diprioritaskan PT SIMS untuk penyediaan jasa internet di Ciputat ada1ah: (i) penyediaan konekai via llX, (ii) penyediaan variasi bamiwidth untuk pengguna, (iii) pemelibaraan jaringm, (iv) penyediaan koneksi internasional via satelit, (v) penggunaan bandwidth monitoring, (vi) penyedia.an sarana entertainment, (vii) support online 24 jam, (viii) optimasi responses center, (ix) penyediaan rekening di bank dan (x) program pelatihan I training.

PT Sarana lnsan Muda Selaras (SIMS) is currently nndergoing a project to provide internet services in the Ciputat area With limited company resources and competing with other Inremet Service Providers (ISP), PT SIMS must present a better internet service options than their competitors. The research on the subject utilizes integtating Servqual and Kano Model into QFD method to obtain information on 1he quality of internet service providers in the Ciputat area and to generate a House of Quality that the conclusion will be technical aspect priority recommendations for internet services provision in Ciputat As 1he outcome of the research by Servqual, results from 18 attributes in the Ciputat area shows that all internet services attributes are still low in performam:e. All of them have a negative gap score mean is -1,16. In addition, 1he Kana Model resulted 1he classification of those attributes wieb are: 5 attributes of category A (Attractive), 5 attributes of category 0 (One-dimensional) and 8 attributes of category M (Must-be). As conclusion from the House of Quality matrix, recbnical aspect priority recommendations for PT SIMS to provide internet services in the Ciputat area are as follows: (i) provision of internet with the connection via IIX, (il) provide multi bandwidth inrernet options for users, (iii) continuous maintenance of network, (iv) provision of international connection via satellite, (v) utilize a bandwidth monitoring system in the network, (vi) provision of entertainment services, (vii) provision of a 24 hours online support, (viii) optimize responses center, (ix) optional payment services via bank transfer, and (x) 1he provision of training progouus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aida
"Kontrol kualitas adalah proses penting dalam pencitraan kedokteran nuklir. Tujuan kontrol kualitas (QC) adalah untuk mendeteksi degradasi dari performa sistem peralatan pencitraan seperti Single Photon Emisssion Computed Tomography (SPECT). Evaluasi parameter kontrol kualitas SPECT menggunakan fantom Jaszczak dan fantom in-house. Fantom Jaszczak untuk evaluasi citra uniformitas, kontras dan resolusi spasial dan fantom in-house untuk evaluasi citra hot. Evaluasi uniformitas menunjukkan konsentrasi aktivitas rendah 0.068 MBq/ml menunjukkan standar deviasi tinggi ±18.6 sedangkan konsentrasi aktivitas tinggi 0.235 MBq/ml menunjukkan standar deviasi rendah ±14.2.
Hasil evaluasi kontras pada citra cold menunjukkan standar deviasi rendah ± 21.8 pada konsentrasi aktivitas terendah 0.068 MBq/ml dan standar deviasi tinggi ± 25.1 ditunjukkan pada konsentrasi aktivitas tinggi 0.235 MBq/ml, dan pada evaluasi citra hot standar deviasi rendah ±29.45 pada konsentrasi aktivitas terendah 0.5 MBq/ml dan standar deviasi tinggi ± 32.2 pada konsentrasi aktivitas tinggi 6.0 MBq/ml. Evaluasi pada standar deviasi menunjukkan kontras citra. Citra dengan standar deviasi tinggi menunjukkan kontras tinggi.

Quality control is an important process in imaging nuclear medicine. The aim of quality control (QC) is to detect degradation of the performance of imaging equipment systems such as Single Photon Emisssion Computed Tomography (SPECT). Evaluation QC SPECT parameters using Jaszczak phantom and in-house phantom. Jaszczak phantom for evaluation of uniformity, contrast and spatial resolution and in-house phantom for hot image evaluation. Uniformity evaluation showed a low activity concentration of 0.068 MBq/ml showed high standard deviation of ± 18.6 with high activity concentration of 0.235 MBq/ml showed low standard deviation ± 14.2.
The results contrast evaluation on cold images showed low standard deviation ± 21.8 at the lowest activity concentration of 0.068 MBq / ml and a high standard deviation of ± 25.1 was shown at a high activity concentration of 0.235 MBq/ml, and low standard standard deviation image evaluation ± 29.45 at the lowest activity concentration 0.5 MBq/ml and high standard deviation ± 32.2 at high activity concentration of 6.0 MBq/ml. Evaluation standard deviation shows image contrast. Images with high standard deviation showed high contrast.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>