Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104208 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Supartini
"Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Namun kebutuhan manusia akan scmakin meningkat seiring berkembangnya jumlah penduduk setiap tahunnya. Sclain itu sumber air bersih _iuga semakin terbatas akibat dari perkembangan industri dan kawasan pemukiman lerutama di daerah perkotaan_ Depok sebagai salah satu daerah penyangga kota Jakarta semakin tahun jumlah penduduk scmakin bertambah. Selain itu daerah industri di sepanjang sungai Ciliwung akan menimbulkan pengaruh kepada air baku yang akan digunakan PDAM Legong.
Pengolahan air sungai hingga menjadi air bcrsih yang dilakukan di inslalasi PDAM Legong Depok melalui tahapan seperti koagulasi, flokulasi, sedimcntasi, filterisasi dan penambahan disinfektan yang dimaksudkan untuk membunuh bakteri yang merugikan bagi kesehatan manusia, sebelum air tersebut di distribusikan ke konsurnen. Instalasi pengolahan air bersih yang dibangun pada awalnya dengan kurun waktu tertentu dan direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu melayani kebutuhan air bersih untuk 10 - 15 tahun mendatang. Penelitian ini menitikberatkan kepada evaluasi instalasi pengolahan air bersih PDAM Tirta Kahuripan cabang Legong Depok apakah masih dapat memenuhi kebutuhan air bersih hingga tahun 2020. Adapun evaluasi yang dilakukan adalah kapasitas dan kualitas air olahan yang dihasilkan. Dari analisa perhitungan dan survey, ternyata dari segi kualitas air produksi sudah memenuhi persyaratan pemerintah yang berlaku pada saat ini yaitu Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES RI/SK/VII/2002 sedangkan dari kapasitas, temyata pada tahun 2020 instalasi sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat sehingga diperlukan penambahan kapasitas dan penambahan dari unit pengolahan yang ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sani Harjono
"Dalam era globalisasi ini, perusahaan-perusahaan harus bersaing baik antara satu sama lainnya maupun dengan perusahaan bisnis kelas dunia. Untuk dapat bersaing dan bertahan hidup dalam persaingan yang keras maka perusahaan harus dapat berpacu dengan waktu, efisiensi dan produktivitas serta kemampuannya dalam mencapai standar yang baik.
Pada tesis ini akan diukur kinerja unit instalasi pengolahan air bersih dan kemudian dianalisa untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan baik berdasarkan data kinerja lingkungan dan instalasi pengolahan air bersih. Matriks obyektif digunakan sebagai perangkat untuk mempresentasikan kinerja perusahaan.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa instalasi pengolahan air bersih di Perusahaan XYZ sudah berjalan dengan baik dan hasilnya telah memenuhi standar kualitas air minum, tetapi perlu dilakukan peningkatan kinerja instalasi lagi agar mencapai sasaran yang telah ditetapkan sehingga diharapkan akan memberikan kepuasan yang lebih kepada pelanggan melebihi harapannya.

In this globalization, each company will compete with the other company or with the world-class business company. Each company should optimize their time, efficiency, productivity and capability in achieving the better standard for survive in hard world competition.
The performance of water treatment plant unit will measured in this thesis then will be analyzed to improve the company performance based on environmental performance data from that unit. Objective matrix will be used as a tool for represent the company performance
The result shows that water treatment plant unit in XYZ company has been work done and produce the water quality that fulfilled the drinking water standard quality. Plant performance improvement still need to improve to achieve the company objective. This improvement is expected to give customer satisfaction more than the customer expectation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T2861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T41077
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Tanama
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yety Yanutriastuti
"Perusahaan Daerah Air Minum Kota Bogor merupakan instansi yang mempunyai kewenangan dalam hal penyediaan air bersih sesuai dengan Surat Keputusan Mendagri nomar 5 tahun 1977 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum nomor 28/KPTS/1984. Berdasarkan SK tersebut target cakupan pelayanan PDAM Kota Bogor (termasuk kota sedang) adalah 80 % pelayanan. Sebelum terjadi perkembangan wilayah dan pertumbuhan penduduk target tersebut telah terpenuhi, namun dengan perkembangan yang teljadi cakupan pelayanan PDAM saat ini sebesar 53 %.
Agar dapat terpenuhi target raihan, PDAM hams melakukan pengembangan jaringan pipa air bersih di wilayah baru. Untuk itu sisa kapasitas produksi yang ada (idle capacity) perlu dievaluasi dengan pertambahan pelanggan yang dapat dilayani.
Total kapasitas produksi sebanyak 1102 liter/detik. Jumlah yang didistribusikan sebanyak 954 liter/detik. Sisa produksi = 1102 lt/det - 974 lt/det = 128 lt/det.
Dengan kondisi sisa produksi tersebut diatas dan pertumbuhan penduduk pada saat ini serta untuk memenuhi kebuluhan di masa mendatang jaringan sistem yang ada perlu dievaluasi, apakah masih diperlukan penambahan unit-unit pengolahan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evita Sari
"Sektor industri merupakan salah satu sektor yang beperan penting dalam penurunan Gas Rumah Kaca (GRK), salah satunya yang sedang berkembang yaitu industri air bersih dan air limbah. Hingga saat ini, sudah banyak perlakuan pemerintah dalam menurunkan emisi di sektor air limbah, namun tidak pada sektor air bersih. Di sisi lain, Indonesia sedang mengejar pembangunan infrastruktur air bersih hingga 60% terlayani oleh PDAM. Sehingga, sektor air bersih menjadi sektor yang harus diperhatikan termasuk dalam GRK yang dihasilkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi emisi CO2 sebagai emisi GRK dari pengolahan air bersih, yaitu Instalasi Pengolahan Air (IPA) Legong dan IPA Citayam yang mewakili Kota Depok, dan melakukan pengembangan skenario guna menurunkan emisi CO2. Estimasi emisi CO<2 menggunakan metode IPCC, model matematika, dan stokiometri. Total emisi CO2 yang dihasilkan dari pengolahan air bersih pada tahun 2018 yaitu 0,458 kg CO2/m3 dengan kapasitas produksi 2.313 m3/jam, dengan sumber emisi terbesar yaitu kegiatan konsumsi listrik untuk operasional IPA, transportasi bahan kimia, konsumsi koagulan, dan yang paling rendah yaitu penggunaan genset.
Dari hasil analisis dan pengembangan skenario, direkomendasikan perencanaan reservoir untuk mengurangi operasional pompa intake dan membuat emisi CO2 yang dihasilkan berkurang 1,6%. Rekomendasi lainnya yaitu dengan asumsi pembangkit listrik utama berasal dari tenaga surya, sehingga emisi CO2 yang dihasilkan berkurang 15,3%. Karena itu, pemanfaatan energi alternatif merupakan startegi utama dalam menurunkan emisi CO2 dari pengolahan air bersih.

The industrial sector is one of the important sectors in reducing GHGs, one of them is the water and wastewater industries. Until now, there has been a lot of government treatment in reducing emissions in the wastewater sector, but not in the clean water sector. On the other hand, Indonesia is pursuing the development of clean water infrastructure, up to 60% is served by PDAM. Thus, the clean water sector becomes a sector that must be considered including the GHG emission.
This study aims to estimate CO2 emissions as GHG emissions from water treatment, namely the Legong Water Treatment Plant (WTP) and Citayam WTP which represent Depok City, and develop scenarios to reduce CO2 emissions. CO2 emissions is calculated using the IPCC method, mathematical models, and stochiometry. The total CO2 emissions generated from the treatment of clean water in 2018 were 0.458 kg CO2/ m3< with a production capacity of 2,313 m3/hour, with the largest source of emissions are electricity consumption activities for IPA operations, chemical transportation, coagulant consumption, and the lowest, that is use of generator set.
From the results of scenario analysis and development, reservoir planning is recommended to reduce the intake pump operation and make the CO2 emissions produced reduced by 1.6%. Other recommendations are assuming that the main power plant comes from solar power, so the CO2 emissions produced are reduced by 15.3%. Therefore, alternative energy utilization is the main strategy in reducing CO2 emissions from processing clean water.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andryansya Putra Abinda
"Pengoperasian IPA Legong menimbulkan residu/limbah yang berupa lumpur yang tidak sesuai dengan baku mutu air limbah. Hingga saat ini IPA legong masih belum memiliki sistem pengolahan lumpur sehingga lumpur dialirkan kembali ke Sungai Ciliwung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Menganalisis karakteristik dan kuantitas lumpur IPA Legong dan merencanakan sistem pengolahan lumpur yang akan diterapkan di IPA Legong. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan pengujian karakteristik lumpur dan melakukan pemilihan alternatif teknologi dengan menggunakan tools berupa pairwise comparison chart dan decision matrix. Hasil dari penelitian ini adalah konsentrasi COD untuk Lumpur sedimentasi Kedasih, sedimentasi Konvensional, filtrasi Kedasih, dan filtrasi Konvensional sebesar 545,2 mg/L, 649,6 mg/L, 112,5 mg/L, dan 119 mg/L. % total solid untuk lumpur sedimentasi Kedasih, filtrasi Kedasih, sedimentasi Konvensional, dan filtrasi Konvensional berurut sebesar 1,89%, 1,06%, 1,39%, dan 0,65%. Dengan debit yang dihasilkan berurut sebesar 77,78 m3 /hari, 517 m3 /hari, 259,28 m3 /hari, dan 1723,33 m3 /hari. Untuk teknologi pengolahan yang terpilih adalah proses Thickening dengan unit Dissolved Air Flotation (DAF), Conditioning dengan Polymer Conditioning, dan proses Dewatering dengan unit Centrifuge Decanter. Terdapat juga Recovery Basin sebagai unit pelengkap untuk lumpur filter backwash. Sistem ini dengan % solid influent sebesar 3,4% dapat diproses hingga menjadi 40% total solid untuk Cake dan 0,43% total solid untuk effluent resirkulasi serta total reduksi volume lumpur sebesar 98,5%.

The operation of Legong Wastewater Treatment Plant (WTP Legong) generates residues/wastes in the form of sludge that do not comply with the wastewater quality standards. Currently, IPA Legong lacks a sludge treatment system, leading to the discharge of sludge back into the Ciliwung River. The objective of this research is to analyze the characteristics and quantity of IPA Legong sludge and to design a sludge treatment system for implementation at IPA Legong. The research method involves testing the sludge characteristics and selecting alternative technologies using tools such as pairwise comparison charts and decision matrices. The research findings indicate that the COD concentrations for Kedasih sedimentation sludge, Conventional sedimentation, Kedasih filtration, and Conventional filtration are 545.2 mg/L, 649.6 mg/L, 112.5 mg/L, and 119 mg/L, respectively. The % Total Solids for Kedasih sedimentation sludge, Kedasih filtration, Conventional sedimentation, and Conventional filtration are 1.89%, 1.06%, 1.39%, and 0.65%, respectively. The generated flow rates are 77.78 m3 /day, 517 m3 /day, 259.28 m3 /day, and 1723.33 m3 /day in sequence. The selected treatment technology comprises the Thickening process with Dissolved Air Flotation (DAF) unit, Conditioning with Polymer Conditioning, and Dewatering process with Centrifuge Decanter unit. Additionally, a Recovery Basin serves as a complementary unit for filter backwash sludge. This system, with an influent % solid of 3.4%, can process sludge to achieve 40% total solids for Cake and 0.43% total solids for effluent recirculation, resulting in a total sludge volume reduction of 98.5%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurannisa Shaleha
"Kebutuhan air minum di Kota Depok yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang juga semakin meningkat setiap tahunnya. Dalam memenuhi kebutuhan air minum dibutuhkan pengolahan air minum yang bekerja dengan baik serta pengembangan pengolahan air minum itu sendiri. Dalam pengembangan ini memerlukan evaluasi dan pengoptimalan kinerja dari Instalasi Pengolahan Air IPA di Kota Depok, salah satu yang perlu ditinjau adalah IPA Legong yang melayani kebutuhan air minum wilayah Kota Depok bagian Timur.
Evaluasi dilakukan dengan meninjau kualitas dan kuantitas air baku dan air produksi serta kapasitas pengolahan IPA yang digunakan. Langkah pertama yang dilakukan yaitu pengumpulan data primer dan sekunder, observasi lapangan, wawancara, dan diskusi dengan pengelola IPA Legong sistem Kedasih. Kemudian, tahap evaluasi kinerja unit pengolahan dengan menghitung dimensi setiap unit berdasarkan parameter kriteria desain yang tersedia dan membandingkannya. Tahap pengoptimalan kapasitas berdasarkan hasil evaluasi kinerja dengan memberikan solusi alternatif permasalahan.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa IPA Legong sistem Kedasih dapat meningkatkan kapasitas pengolahan sebesar 40 dari 300 l/dt menjadi 420 l/dt. Selain itu, hasil analisis penyisihan kualitas air juga menyimpulkan dair beberapa parameter yang diuji masih memenuhi syarat dalam Permenkes 429/2010 serta unit pengolahan IPA Legong masih bekerja dengan baik dan belum terdapat kendala akan melampaui syarat kualitas air minum.

The increasing demand for drinking water in Depok City is growing as the population grows every year. In meeting the needs of drinking water water treatment is required to work well and the development of drinking water itself. In this development and Performance optimization of Water Treatment Plant WTP in Depok City, one of the things to be considered is Legong WTP that serves the drinking water needs of East Depok City.
The evaluation is done by measuring the quality and quantity of air and air production and processing capacity of WTP. The first step is to dig primary and secondary data, interviews and discussions with Legong WTP Kedasih system manager. Then, the evaluation stage of the performance of the processing unit by calculating the unit of each parameter based on the available design parameters and compare them. Stage of capacity based optimization based on results with alternative solutions.
The results showed that Legong WTP system can increase processing capacity by 40 from 300 l dt to 420 l dt. In addition, the results of air quality allowance analysis also influenced some parameters that are still needed in Permenkes 429 2010 and Legong WTP processing unit still work well and no one will meet the drinking water quality requirements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>