Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210663 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Tahoma
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T39555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Elfrida
"Ibu hamil dengan preeklampsia dengan gambaran yang parah dapat mengakibatkan komplikasi akut dan berisiko menetap dalam jangka panjang bagi wanita dan bayinya. Perjalanan klinis preeklampsia dengan gambaran berat ditandai dengan kemunduran progresif kondisi ibu dan janin. Pendekatan dengan teori Newman “health as expanding consciousness”, disini perawat hadir untuk klien pada titik pilihan kritis dalam hidup mereka dan berpartisipasi dengan mereka dalam proses perluasan kesadaran melalui proses keperawatan. Perawat memfasilitasi wawasan klien melalui berbagi proses pengenalan pola dalam bentuk pemberian proses keperawatan. Selama proses keperawatan, perawat hadir dalam merawat kesejahteraan biologis, psikologis, sosial dan spiritual pasien, sehingga melalui fokus caring Swanson ini yang berfokus pada “maintaining belief”, “being with”, “doing for” dan “enabling”. Uji coba evidence-based practice nursing (EBNP) dengan menggunakan teknik diaphragm breathing menjadi bagian dari proses keperawatan. Alat ukur atau tool yang digunakan untuk mengukur kecemasan ibu hamil adalah menggunakan PRAQ-R2. Hasil yang diterapkan oleh wanita hamil memiliki efek menguntungkan dalam menurunkan kecemasan ibu hamil dengan rata rata pre-test skor 38.6 menjadi 15.4 di post-test.

.Pregnant women with preeclampsia with severe features can cause acute complications and risk long-term persistence for the woman and her baby. The clinical course of preeclampsia with severe features is characterized by progressive deterioration of maternal and foetal condition. Approach to Newman's theory of "health as expanding consciousness", here nurses are present for clients at critical choice points in their lives and participate with them in the process of expanding awareness through the nursing process. The nurse facilitates client insight through sharing the pattern recognition process in the form of providing the nursing process. During the nursing process, nurses are present in caring for the biological, psychological, social and spiritual well-being of patients, so that through Swanson's caring focus which focuses on "maintaining belief", "being with", "doing for" and "enabling". Evidence-based practice nursing (EBNP) trials using the diaphragm breathing technique are part of the nursing process. Measuring instrument or tool used to measure the anxiety of pregnant women is using PRAQ- R2. The results applied by pregnant women have a beneficial effect in reducing the anxiety of pregnant women with an average pre-test score of 38.6 to 15.4 in the post-test."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riene Agustine
"ABSTRAK
Latar Belakang: Angka kematian ibu yang diakibatkan oleh kasus preeklampsia bervariasi antara 4-16 . Salah satu komplikasi yang diakibatkan oleh preeklampsia adalah Acute Kidney Injury AKI , berkaitan dengan peningkatan produksi thrombus yang berhubungan dengan peningkatan produksi D-dimer di urin. Pada studi 2013 menunjukkan bahwa D-dimer urin merupakan alat diagnostik yang baik untuk menilai adanya penumpukan fibrin pada endotel glomerulus pada pasien preklampsia dengan AKI.Tujuan: Penelitian ini bertujuan melihat perbandingan kadar D-dimer urin pada wanita hamil normotensif, preeklampsia berat disertai oligouria dan non oligouria sehingga dapat dijadikan pilihan pemeriksaan awal preventif lain terhadap komplikasi AKI. . Metode: Penelitian potong lintang dilakukan sejak September 2016 sampai Januari 2017 di Instalasi Gawat Darurat, Poliklinik, Instalasi Rawat Inap Departemen Obstetri dan Ginekologi, RSCM. Sebanyak 140 pasien hamil yang telah memenuhi syarat dan ditawarkan untuk ikut penelitian untuk diperiksa kadar D-dimer darah dan urinnya. Subyek penelitian diambil dengan metode consecutive sampling, kemudian dibagi menjadi 3 kelompok yaitu hamil dengan normotensi 45 subyek , pasien hamil dengan PEB tanpa oligouria 44 subyek , dan pasien hamil dengan oligouria 51 subjek . Kadar D-dimer diperiksa dengan menggunakan Abcam Human D-dimer ELISA. Penelitian ini telah disetuji oleh Komite Etik dan Penelitian di tahun 2016.Hasil: Terdapat perbedaan kadar D-dimer urin antara ketiga kelompok p 0,013 dan secara spesifik perbedaan terletak antara kelompok normotensi dibandingkan dengan PEB tanpa oligouria p 0,005 , tidak terdapat perbedaan bermakna antara PEB non oligouria dibandingkan PEB oligouria p 0,019 . Nilai diagnostik D-dimer urin dalam mendeteksi AKI pada PEB dengan sensitivitas 78 dan spesifisitas 55 memiliki nilai AU 0,407 40,7 dengan titik potong > 308,45 ng/dL. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya kadar D-dimer urin tidak secara signifikan mendiagnosis AKI.Kesimpulan: Kadar D- dimer urin tidak berbeda bermakna pada kelompok pasien PEB dengan oligouria maupun tanpa oligouria.Kata Kunci: Preeklampsia Berat, Kadar D-dimer urin, Acute Kidney Injury.

ABSTRACT
Introduction Maternal mortality rate MMR caused by preeclampsia was ranged between 4 and 16 . One of the complication of preeclampsia is acute kidney injury AKI which is related to increase of thrombus formation that correlates with the production of D dimer level in urine. This aim of study is to determine urine D dimer level in normotensive, severe preeclampsia with oliguria and non oliguric patients.Methods This was a cross sectional study from September 2016 to January 2017 to patients in Obstetric Emergency Unit, Policlinic, ward and ICU, Obstetrics and Gynecology Department Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital. There were 140 subjects of pregnant women fulfilled the subject rsquo s criteria included in the study. They were divided into 3 groups including pregnant normotensive 45 subjects , severe features of preeclampsia with oliguria 44 subjects , and no oliguric 51 subjects . Research was approved by Ethics Committee for Health Researches in 2016.Results Urine D dimer levels were different between each group p 0.013 and specific difference were found between normotensive group and no oliguric severe preeclampsia p 0.005 . No difference were found between group of no oliguric and oliguric severe preeclampsia p 0.119 . Urine D dimer provided 78 of sensitivity and 55 of specificity to support the diagnosis of acute kidney injury in severe preeclampsia, with cut off level 308.45 ng dL however, AUC of urine D dimer was 0.407 40.7 . High level of urine D dimer could not specifically diagnose AKI.Conclusion Urine D dimer level cannot differ between severe features of preeclampsia patient with oliguria and no oliguria.Keywords Severe features preeclampsia, Urine D dimer, Acute Kidney Injury."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sompie, Loesje Maria
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh pendidikan Gizi dan ANC terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku diet dan keteraturan periksa ibu hamil trimester akhir serta hubungannya dengan Berat Badan Lahir dalam rangka penurunan angka kematian bayi khususnya angka kematian perinatal.
Sumber data untuk penelitian ini adalah data primer hasil studi eskperimen pada kelompok ekuivalen yang dilakukan peneliti di Poliklinik Kebidanan RSCM, 1991. Setelah melalui proses pembersihan data, diperoleh jumlah responden sebanyak 99 orang pada kelompok Kelola dan 110 orang pada kelompok Perlakuan.
Dari hasil analisa data diperoleh angka prevalensi BBLR sebesar 5,7% Intervensi Pendidikan Prenatal dapat meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Diet serta Keteraturan Periksa Hamil ( p < 0.0005 ).
Terdapat peningkatan nilai rata - rata Hemoglobin setelah intervensi dan secara statistik perbedaan tersebut ternyata bermakna.
Dengan menggunakan analisa regresi ganda metode Stepwise ditemukan adanya korelasi yang positif antara BBL dengan Tinggi Fundus Uteri ( r = 0.21 ) demikian pula antara BBL dengan Perilaku Diet dan Keteraturan Periksa Hamil sesudah Intervensi ( r = 0.25 ).
Dalam upaya peningkatan Kesehatan Perinatal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, peranan subbagian Fetomaternal dan Obstetri Sosial sangatlah besar. Kegiatan Pendidikan mengenai diet dan Keteraturan Periksa ( ANC ) dapat lebih ditingkatkan baik pendidikan individual maupun kelompok. Kerjasama lintas program terkait dalam perencanaan dan pengembangan upaya perbaikan pelayanan perinatal dijajaran Departemen Kesehatan perlu ditingkatkan.
Disarankan untuk menyusun satu buku pedoman mengenai diet dan ANC pada ibu hamil. Buku tersebut haruslah bermutu, murah dan mudah dibawa dimana sebelum dibakukan, perlu dilakukan uji coba lapangan terlebih dahulu."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Pertiwi
"Sekitar 80% kematian maternal disebabkan secara langsung oleh komplikasi obstetri yaitu: perdarahan (25%), sepsis (15%), abortus tidak aman (13%), hipertensi pada kehamilan, eklampsia (12%), dan persalinan macet (8%). Di Indonesia eklampsia sampai saat ini merupakan salah satu penyebab kematian ibu hamil dan ibu bersalin disamping penyebah kematian maternal yang lain. Insiden eldampsia/preeklampsia di rumah sakit makin lama semakin meningkat. Di negara berkembang maupun maju 5-17% dari penderita eklampsia akan meninggal. Mereka yang berhasil hidup mungkin akan mengalami komplikasi berupa kelumpuhan, kebutaan, atau tekanan darah tinggi kronis, dan gangguan fungsi ginjal. Ibu dengan komplikasi akan meninggal apabila terlambat menerima pelayanan standar. Terdapat tiga faktor penyebab kematian ibu akibat PEB yang dapat dihindarkan, yaitu masalah yang berhubungan dangan pasien, masalah administnltif, dan masalah yang herhubungan dengan petugas kesehatan. Penelitian ini hertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang herlmbungan dengan kejadian komplikasi PEB pada ibu hersalin di RS wilayah Kabupaten Karawang, serta untuk mengetahui faktor yang paling dominan pengaruhnya. Desain penelitian ini adalah cross sectional terhadap 100 ibu hamil dengan PEB yang dirujuk oleh bidan ke Rumah Salit di Wilayah Kabupaten Karawang. Analisis data yang digunakan adalah uji chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 31% ibu hamil dengan PEB yang mengalami komplikasi. Analisis bivariate melalui uji chi square menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai hubunga bermakna dngan kejadian komplikasi PEB adalah riwayat ANC (nilai p=0,03), penghasilan keluarga (0,00), pendidikan bidan (0,01), penatalaksanaan pra rujukan (0,01).lama waktu penatalaksanaan oleh bidan merupakan factor yang paling dominan dengan OR 38,33. Mengacu pada hasil penilitian di atas maka disarankan agar bidan segera merujuk ke rumah sakit bila menjumpai ibu hamil dengan PEB, dilakukan penatalaksanaan sesuai standar, menyediakan prosedur tetap penatalaksanaan preeclampsia berat, bidan senantisa meningkatkan ilmu pengetahuan dengan jalan mengikuti pendidiksn ke jenjang yang lebih tinggi, perlu mengadakan penyuluhan yang lebih intensif agar ibu hamil mau melakukan ANC minimal 4 kali selama hamil. Hendaknya IBI Cabang Karawang memantau / memverifikasi penerapan prosedur tetap di tempat praktek bidan. Hendaknya RS selalu mempematikan prosedur tetap dalam memberikan pelayanan khususnya kepada ibu dengan PEB. Serta agar Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang menyelenggarakan program pelatihan LSS bagi bidan yang belurn pemah mengikuti pelatihan LSS.

Approximately 80% of maternal death is directly caused by obstetrics complication, namely: bleeding (25%), sepsis (15%), unsafe abortion (13%), pregnancy hypertension, eclampsia (12%) and delivery intervention (8%). Today, in Indonesia, eclampsia still becomes one of the cause of pregnancy and maternal death besides other maternal death causes. Eclampsia/Pre-Eclampsia incidents in hospitals are gradually increasing. In developing and developed countries. 5 ? 17% of eclampsia patients will die. Those who survive may experience complication such as paralysis. blindness, or chronic hypertension, and kidney function disorder. Mother with complication will be die if she does not get standard service on time. There are three factors causing maternal death because of SPE that can be hindered, i.e: problems related with patient, administrative problems.and problems related to health officials their knowledge by oontinuing their study to higher education, conduct more intensive compaign so- that pregnant women will have ANC at least 4 times during their pregnancy. IBI at Karawang district should analyze/verify th(! implementation of standard procedure in midwife>s practice. Hospitals pay attention to standard procedure in giving special service for SPE's pregnant mother. Hopefully Health Department of Karawang district facilitates midwives to improve their education level, namely three-year diploma program (D3), four-year diploma program (D4), Graduate program or Master of Midwifery program."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20905
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Fatmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi pada ibu hamil terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsia berat/eklampsia berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi di Puskesmas Sumberjaya tahun 2012. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel dari penelitian ini adalah ibu hamil di Wilayah Puskesmas sumberjaya berjumlah 90 orang. Hasil penelitian menyarankan bahwa dokumentasi asuhan kebidanan harus diterapkan untuk semua ibu hamil, dan informasi tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan harus disampaikan kepada ibu hamil.

This study aims to identify pregnant Woman to the possibility of Serious preeclampsia/eclampsia based on factors that affect In Sumberjaya Community Health Centers year of 2012. The study was a quantitative study With cross sectional research design. Sample of the study was pregnant at the Sumberjaya Community Health Centers numbered 90 people. The results suggest that the documentation of midwifery care should be applied to all pregnant Woman."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fasya Rizkiaputri
"Latar belakang: Preeklampsia dengan gejala berat menunjukkan perburukkan yang progresif pada kondisi ibu dan fetus, dimana persalinan segera diperlukan. Metode persalinan yang sering ditemukan pada preeklampsia dengan gejala berat adalah seksio sesarea, meskipun metode ini memiliki risiko jangka panjang dan pendek pada ibu dan bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan dari preeklampsia dengan gejala berat dan kejadian seksio sesarea pada ibu hamil. Metode: Studi cross sectional dilakukan menggunakan rekam medik pasien ibu hamil di Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM pada bulan Maret-Oktober 2019. Sampel diambil dengan metode consecutive. Data diagnosis preeklampsia dan metode persalinan diambil dan diuji menggunakan uji Chisquare untuk mengetahui hubungan antara preeklampsia dengan gejala berat dan seksio sesarea. Hasil: Didapatkan jumlah 68 sampel yang dianalisis, dengan frekuensi ibu dengan preeklampsia dengan gejala berat 34 orang dan 34 lainnya hamil normal. Karakteristik ibu adalah: 75% berasal dari DKI Jakarta, 51,5% tidak bekerja, 77,9% berusia ideal, 63,2% multipara, 64,7% aterm, dan 64,7% bersalin seksio sesarea. Sebanyak 76,5% pasien preeklampsia dengan gejala berat dan 52,5% pasien tanpa preeklampsia dengan gejala berat bersalin sesar. Hasil uji bivariat adalah p=0,042; IK95%:1,021-8,173; OR=2,889. Indikasi paling umum di pasien preeklamsia dengan gejala berat adalah komplikasi ibu, seperti impending eclampsia, sedangkan pada ibu hamil normal adalah ketuban pecah dini. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara preeklampsia dengan gejala berat dan seksio sesarea. Studi selanjutnya sebaiknya menganalisis lebih jauh mengenai riwayat penyakit ibu, kegagalan induksi, dan nilai Bishop

Introduction: Preeclampsia with severe features shows a progressive worsening of the condition of the mother and fetus, for which immediate delivery is required. The method that is often found in preeclampsia with severe features is cesarean section, although this method has long and short term risks to both the baby and the mother. The purpose of this study is to determine the relationship of preeclampsia with severe features and the incidence of cesarean section in pregnant women. Method: Cross-sectional study was conducted using the medical records of pregnant women at the Department of Obstetrics and Gynecology FKUI-RSCM in March-October 2019. Samples were taken using the consecutive method. Data on the diagnosis of preeclampsia and method of delivery were taken and tested using the Chi-square test to determine the relationship between preeclampsia with severe symptoms and cesarean section. Result: A total of 68 samples were analyzed, where 34 of those are patient with preeclampsia with severe features and the other 34 were not. A total of 76.5% of preeclampsia with severe features patients and 52.5% of patients without preeclampsia with severe symptoms had cesarean delivery. The test results showed a significant relationship between preeclampsia with severe symptoms and cesarean section (p=0.042; 95% CI: 1.021-8.173; OR=2.889). The most common indication for patients with preeclampsia with severe features is maternal complication (impending eclampsia), meanwhile in healthy patients is premature rupture of membrane. Conclusion: There is a meaningful relationship between preeclampsia with severe features and cesarean section. Future studies should further analyze factors such as induction failur, Bishop score, and maternal disease history."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helda
"Preeklampsia/eklampsia merupakan salah satu komplikasi persalinan yang berdampak pada ibu dan bayi. Sekalipun diobati prognosis preeklampsia umumnya kurang baik. Mereka yang selamat atau bertahan hidup kemungkinan mengalami gangguan kronis dan menetap, seperti kelumpuhan, kebutaan, tekanan darah tinggi atau kerusakan ginjal. Bayi yang dilahirkan akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. 40% bayi yang dilahirkan dari ibu yang mengalami preeklampsia/eklampsia berakibat kelahiran prematur dan iatrogenic.
Penelitian ini mengkaji faktor yang berhubungan dengan kejadian PETE pada ibu hamil. Faktor yang diteliti riwayat abortus, usia gestasi, umur, paritas, pendidikan, pekerjaan, layanan antenatal, dan jenis kelamin bayi. Penelitian ini berlangsung ini di RSU Tangerang dengan waktu pengamatan dari Januari 1999-Desember 2000.
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis ibu hamil di RSU Tangerang dari Januari 1999 Desember 2000. Analisis dilakukan dengan sampel sebanyak 206.
Kajian data menunjukkan faktor yang berhubungan dengan preeklampsia/eklampsia adalah riwayat abortus dan pendidikan. Faktor umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, usia gestasi, layanan antenatal, dan jenis kelamin bayi tidak berhubungan dengan PETE.
Disarankan pada RSU Tangerang untuk meningkatan layanan antenatal, melaksanakan penyuluhan tentang PETE dan melengkapi data rekam medis. Pada Dinas Kesehatan Tangerang disarankan memasukkan faktor riwayat abortus dan pendidikan pada program screening.

Factors Related to Preeclampsia/eclampsia in Pregnant Mothers in General Hospital of Tangerang from January 1999-December 2000Preeclampsia/eclampsia is one of the complications of birth delivery that affects mothers and infants. Even though it is treated, preeclampsia is not healthy. Those that survived or remain alive probably will experience recurring and permanent disturbances, such as cripple, blindness, high blood pressure or kidney damage. The born baby will experience growth disorder. Forty percent of the baby born from mother that experience preeclampsia/eclampsia will experience premature and iatrogenie birth.
This research is intended to study factors related to PETE occurrence in pregnant mothers. The factors studied are abortion record, gestation period, age, parity, education, occupation, antenatal service, and sex of the baby. This research took place in General Hospital of Tangerang with observation period from January 1999-December 2000.
This research uses cross-sectional design by using secondary from medical record of pregnant mothers in Public Hospital of Tangerang from January 1999 - December 2000. The analysis is done towards 206 samples. The data processing indicates that the factor related to preeclampsia/eclampsia is history of abortion and education. Age, education, occupation, parity, gestation period, antenatal service, and sex of the baby do not have relationship with PE/E.
It is suggested that General Hospital of Tangerang to improve its antenatal service, perform counseling of PETE and provide medical record. It is suggested that Tangerang Health Office to include history of abortus and education in screening.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isyti Aroh
"Karya ilmiah akhir disusun sebagai laporan praktik residensi ners spesialis keperawatan maternitas yang menggambarkan pencapaian kompetensi ners spesialis keperawatan maternitas dengan fokus pada aplikasi teori keperawatan need for help dan symptom management pada ibu hamil dengan preeklampsia berat. Kompetensi ners spesialis keperawatan maternitas diwujudkan dengan penerapan peran dan fungsi perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan, advokat, manajer, rehabilitator, komunikator, edukator, kolaborator, dan agen perubah. Aplikasi teori keperawatan need for help Wiedenbach dan symptom management Humphreys pada ibu hamil dengan preeklampsia berat dapat mengatasi masalah keperawatan selama fase akut dan pemeliharaan.

This final report is created as a report of maternity nursing specialist residency practice which describes the achievement of maternity nursing specialist’s competencies focused on the application of ‘need for help’ and ‘symptom management’ nursing theory to pregnant women with severe preeclampsia. The competencies of a maternity nursing specialist were actualized by the implementation of roles and functions as a nursing care provider, an advocate, a manager, a rehabilitator, a communicator, an educator, a collaborator, and a change agent. The application of Wiedenbach’s ‘need for help’ nursing theory and Humphreys theory of symptom management to pregnant women with severe preeclampsia could solve the nursing problems during acute and maintenance phase."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Evi
"Karya Ilmiah Akhir ini merupakan analisis dan rangkaian kegiatan praktik residensi ners spesialis keperawatan maternitas, dengan penerapan teori keperawatan konservasi Levine dan unpleasant symptoms pada proses keperawatan ibu hamil dengan preeklampsia berat. Teori konservasi Levine memungkinkan individu untuk beradaptasi guna mempertahankan integritasnya dengan hasil akhir berupa konservasi. Fokus utama konservasi adalah keseimbangan antara suplai dan kebutuhan energi agar terjaga seluruh aspek keutuhan individu. Sedangkan teori unpleasant sympthom digunakan dalam mengurangi gejala - gejala ketidaknyamanan dengan cara meningkatkan pemahaman terhadap sekumpulan gejala ketidaknyamanan dari berbagai konteks dan menyediakan informasi yang bermanfaat serta memberikan dampak negatif dari gejala ? gejala ketidaknyamanan. Laporan akhir residensi juga memaparkan pencapaian target kompetensi dan berusaha memodifikasi hambatan yang dihadapi selama praktik.

The final paper is an analysis of maternity nursing practice spesialist with the application Concervation Levine and unpleasant symptoms on nursing process with severe preeclampsia pregnant women. Levine conservation theory allows individuals to adapt in order to maintain its integrity with the final result of conservation. The main focus of conservation is a balance between supply and demand, in order to keep all aspects of individual integrity. While unpleasant theory sympthom use in reducing the symptoms - symptoms of discomfort by increasing the understanding of the group of symptoms of discomfort from a variety of contexts and provide useful information and that had a negative impact on the symptoms - symptoms of discomfort. The final report also describes residency achievement of competence and attempt to modify the constraints faced during practice.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>