Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9622 dokumen yang sesuai dengan query
cover
617.6 Deb d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
DeBiase, Christina B.
Philadelphia : Lea & Febiger, 1991
617.6 DEB d (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Annastasia Dinny S.
"Kecemasan gigi merupakan respon rasa cemas pasien terhadap hal yangberhubungan dengan bidang kedokteran gigi dikarenakan kurangnya edukasitentang kesehatan gigi mulut sehingga dapat menyebabkan masalah saatpemeriksaan gigi mulut. Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untukkondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam inderapenglihatan sehingga mempengaruhi kemampuan mereka dalam memperolehedukasi tentang kesehatan gigi mulut, memiliki kecemasan yang tinggi dan statuskesehatan gigi mulut yang rendah.Tujuan: Memberikan edukasi kesehatan gigi mulut pada anak tunanetramenggunakan leaflet-dental-braille LDB dan audio-dental AD untukmengurangi kecemasan dental Disain penelitian: adalah studi eksperimental klinisVariabel yang dihubungkan adalah tingkat kecemasan dental setelah LDB padaanak tunanetra serta tingkat kecemasan dental setelah AD pada anak tunanetra.Kuisioner untuk mengukur tingkat kecemasan menggunakan Modified Dentalanxiety Scale MDAS yang diubah menjadi huruf brailleHasil:uji T test tidak berpasangan menunjukkan terdapat perbedaan bermaknatingkat kecemasan dental pada anak tunanetra setelah mendapat edukasi denganmetode AD p0.05 Disimpulkan bahwa menguji keefektifan alatLDB dan AD sebagai metode edukasi non tatap muka tentang kesehatan gigi mulutanak tunanetra dengan indikator tes kecemasan dental.

Dental anxiety is patient rsquo s anxious response to dentistry due to lack of educationabout dental health care therefore causing problems while doing dental check up.Visually impairment is a common term for individual who has disturbance orobstacle of sense of sight which influence the ability to obtain dental healtheducation, Aim this individual also having high anxiety and low dental healthstatus. Leaflet dental braille LDB and audio dental AD are tools to approachvisually impaired child to facilitate dental health education. Method clinicalexperimental study. The variables are dental anxiety level after LDB and AD invisually impaired child. Questionnaire that is used to measure dental anxiety isModified Dental Anxiety Scale MDAS in braille letter. Result Unpaired T teststatistical analysis showed significance difference of dental anxiety in visuallyimpaired children after receiving dental health education using MD method p0.05 . In conclusion, effectiveness test on LDB and AD toolsas a non face to face education method for visually impaired children in receivingdental health education with dental anxiety as indicator."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Morina Leony Himra
"ABSTRACT
Latar Belakang: Kualitas kesehatan gigi dan mulut yang baik masih menjadi hal yang sulit didapatkan. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap kesehatan rongga mulutnya sendiri -dalam hal ini lansia-, dan kurangnya kemampuan lansia untuk melaporkan status kesehatan gigi dan mulutnya. Intervensi DHE dibutuhkan guna menurunkan meningkatkan kesadaran, persepsi dan kemampuan lansia untuk mencegah masalah gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh DHE terhadap self-perceived oral health pada lansia Kota Depok. Metode: Metode penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimental one-group pretest-post-test design dengan membandingkan self-perceived oral health sebelum dan sesudah diberikan intervensi DHE pada 195 lansia yang menjadi subjek penelitian. Penelitian dilakukan di Kecamatan Beji, Sukmajaya, dan Pancoran Mas. Hasil: Ketimpangan terlihat antara self-reported oral health dengan status klinis dari penilaian normatif dengan perbedaan persentase melebihi 50%. Self-perceived oral health setelah diberikan intervensi DHE mengalami peningkatan dilihat dari analisa uji komparatif menggunakan perhitungan Chi-Square dan uji Wilcoxon dengan batas perbedaan bermakna p<0,05. Kesimpulan: DHE berpengaruh dalam meningkatkan self-perceived oral health.

ABSTRACT
Background: The good quality of oral health is still difficult to obtained. This is due to the lack of awareness and public attention to their own oral health -especially elderly-, and the lack of ability of the elderly to report their oral health status. DHE intervention are needed to increase awareness, self-perceived, and to reduce the percentage of oral health problems. This study is purposed to evaluate the effect of DHE on self-perceived oral health in elderly in Depok. Method: The method of this study is quasi-experimental study one-group pretest-post-test design which compares self-perceived oral health before and after DHE intervention among 195 elders in Beji, Sukmajaya, and Pancoran Mas. Result: Discrepancies is occurred between self-reported oral health and clinical status from normative assessment which has more than 50% difference percentage. Self-perceived after being given DHE intervention has increased, seen from the comparative test analysis using Chi-Square calculation and Wilcoxon test with the significant difference in p<0,05. Conclusion: DHE has an effect in increasing self-perceived oral health."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Oxford University Press, 2013
362.197 6 ESS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Wahyu Saputri
"Media diperlukan untuk membantu proses pembelajaran. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efek penggunaan aplikasi DHESTA dan flipchart sebagai media edukasi dilihat dari peningkatan dan retensi pengetahuan. Pada 30 siswa SD N Menteng 01 dan 30 siswa SD N Menteng 02 diberi tes pra perlakuan menggunakan kuesioner kemudian tiap kelompok diberi edukasi menggunakan media yang berbeda. Tes paska perlakuan dilakukan 20 menit, 1 hari, 6 hari, dan 14 hari setelah perlakuan.
Hasil menunjukkan terdapat perbedaan bermakna peningkatan pengetahuan (p = 0,000) dan penurunan retensi pengetahuan (p = 0,05) pada kedua kelompok. Aplikasi DHESTA menghasilkan peningkatan pengetahuan yang lebih rendah namun retensi pengetahuan yang dihasilkan lebih baik daripada flipchart.

Media is needed to assist the learning process. The research aimed to determine the effects of using DHESTA application and flipchart as seen from the increase of knowledge and knowledge retention. 30 student of SD N Menteng 01 and 30 SD N Menteng 02 were given a pre-test questionnaire and then each group was given dental health education using different media. Then post-test given 20 minutes, 1 day, 6 days, and 14 days after learning.
The results showed there were significant differences in the increase of knowledge (p = 0.000) and decrease retention of knowledge (p = 0.05) in both groups. DHESTA application can increase knowledge lower than flipchart however knowledge retention is better.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Russell, Robert D.
Washington: National Education Association, 1975
613.071 RUS h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ames, Iowa: Wiley-Blackwell, 2010
617.605 2 HEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fatiany Fadillah
"Latar Belakang: Menuruthasil Riskesdas, prevalensi masalah gigi dan mulut anak usia7-9 tahun meningkat dari 21,6% pada tahun 2007 menjadi 28,9% pada tahun 2013. Dalam usaha mencegah karies gigi anak, peran guru dan orangtua (ibu) sangat penting sehingga diperlukan pendidikan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, kegiatan sikat gigi bersama juga dapat dilakukan dalam upaya mencegah karies dengan menghilangkan plak gigi.
Tujuan: Mengetahui pengaruh pendidikankesehatan gigi dan mulutkepada guru dan orangtua (ibu) terhadap program menyikat gigi 16 permukaan pada anak usia 7-9 tahun.
Metode: Kuasi eksperimenta ldengan desain nonrandomized control group, pretest-posttest. Responden adalah 20 guru dan 66 ibu sebagai kelompok intervensi, kelompok kontrol adalah 10 guru dan 54 ibu. Seluruh responden diberikan edukasi mengenai cara menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut anak lalu memberikannya kepada anak. Pengambilan data pengetahuan dan sikap guru dan ibu melalui pengisian kuesioner pretest dan posttest.Kepada 66 anak dalam kelompok intervensi diberikan program menyikat gigi, sedangkan 54 anak pada kelompok kontrol hanya diberikan edukasi oleh guru dan orangtua (ibu). Evaluasi pemeriksaan dilakukan setelah 1 bulan untuk menilai indeks plak gigi anak.
Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut guru dengan persentase 16.7%,sikap kesehatan gigi dan mulut guru 20%, pengetahuan kesehatan gigi dan mulut ibu 16.7%, sikap kesehatan gigi dan mulut ibu 20%dan penurunan indeks plak anak 47%.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan gigi dan mulut kepada guru dan orangtua (ibu) disertai program menyikat 16 permukaan terhadap penurunan indeks plak gigi pada anak usia 7-9 tahun. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>