Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 361 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogyakarta: LKIS Yogyakarta, 2008
920.71 Kel
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Demang Warsapradangga
"Notasi tigabelas gendhing pelog pathet gangsal. Notasi ini dibuat oleh Mas Demang Warsapradangga di Surakarta pada tahun 1906, atas perintah Adipati Sasradiningrat IV. Sistem notasi yang dipakai adalah transkripsi gaya Kepatihan, yaitu dengan angka untuk menunjukkan lagu balungan dan tanda-tanda lain (>,=) untuk pukulan gong kenong. Naskah ketikan ini disalin pada tahun 1935 oleh staf Panti Boedaja, menyalin naskah SMP/RP-G.1. Penyalinan sebanyak empat eksemplar. Satu dikirim kepada musikolog ternama, J. S. Brandts-Buys, dua lainnya disimpan oleh Pigeaud (SS.8-9) dan sisanya lagi diserahkan kepada Panti Boedaja (lihat MSB/M.12). Naskah koleksi Museum Sono Budoyo tersebut telah pernah dimikrofilm (reel 109,5), oleh karena itu naskah koleksi FSUI ini tidak dimikrofilm"
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SS.8-B 56.10
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Demang Warsapradangga
"Tembusan karbon dari FSUI/SS.8. Lihat deskripsi naskah tersebut untuk informasi lebih lanjut."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SS.9-G 90
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Demang Warsapradangga
"Tembusan karbon dari FSUI/SS.12. Informasi selanjutnya lihat deskripsi naskah tersebut."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SS.13-B 56.09
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Siswantari
"Penelitian ini merupakan studi tentang birokrasi pemerintahan Hindia Belanda khususnya membahas tentang jabatan Demang yang merupakan struktur bawah dari birokrasi pemerintahan. Fokus permasalahan penelitian ini adalah bagaimana kehidupan Demang di wilayah Bekasi, dengan mengambil studi kasus Demang Moedjimi yaitu seorang Demang yang memerintah di wilayah Bekasi.
Demang kedudukannya sama dengan kepala distrik yang mempunyai kedudukan dan peran membawahi kepala desa Demang mengawasi tugas dan kewajiban kepala desa Dalam melaksanakan tugasnya ada Demang yang melaksanakan tugasnya secara baik, namun ada juga Demang yang melaksanakau tugasnya yang melakukan tindakan yang menentang atau melanggar- ketentuan yang telah ditetapkan sehingga dia dipecat oleh pemerintah dan diajukan ke pengadilan. Hal ini dialami oleh Demang Moedjimi, dimana dia telah melangar tugasnya dan diajukan ke pengadilan.
Moedjimi bekas Demang Bekasi sangat ditakuti di .jamannya, ketika perkaranya - masih diperiksa oleh polisi, Moedjimi sudah dimasukkan di dalam penjara yaitu dipertempatkan buat sementara waktui di teloek Betoeng, sebab orang kuatir saksi-saksi tidak dapat memberikan keterangan yang sebenar-benarnya sebab takut akan pembalasan Moedjimi jika ia mengetahui.
Menurut surat dakwaan pada Moedjimi sudah dipersalahkan menyalahgunakan jabatannya sebagai seorang Demang meskipun ia masih memegang jabatan ambtenaar, kesalahan yang dilimpahkan kepadanya adalah menyalah gunakan jabatannya dengan meminta dan menerima uang dari orang lain yang terlibat dalam kejahatan atau tidak, dengan perjanjian akan dibebaskan dari penjara."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Palupi, Dian Setia
"Sekitar akhir tahun 70-an sampai awal tahun 80-an, Junus Jahja mencetuskan suatu gagasan yang pada saat itu dianggap sebagai suatu gagasan yang sangat tepat dalam menyelesaikan masalah etnis Cina di Indonesia. Adapun gagasan beliau adalah dengan masuk Islam, seluruh permasalahan orang Cina yang menyangkut hubungannya dengan orang pribumi, akan terselesaikan."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S13058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Prasetya
Jakarta : Navila, 2004
899.221 3 HER s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wiesel, Elie
Yogyakarta: Bentang, 2005
813 WIE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Hirata
"Saya berani jamin, rekan-rekan sudah baca buku ini. Bahkan sudah me review. Iya kan? Nggak apa-apa, saya tetap ingin membahasnya, karena saya yakin setiap orang pasti mendapat hikmah yang berbeda dari setiap buku yang dibaca.
Buku ini merupakan buku kedua dari empat karya tetralogi Andrea Hirata. Saya baru selesai baca buku ini minggu lalu, setelah buku ke empatnya malah sudah ludes dilahap para penggila buku. Kebangetan deh... :)
Sama seperti buku pertama Andrea, Laskar Pelangi, buku ini masih bertutur seputar kehidupan anak-anak Melayu di Belitong, khususnya dalam usaha meraih dan mempertahankan cita-cita untuk terus dapat mengecap dunia pendidikan. Pada intinya buku ini menekankan pada betapa hebatnya cinta seorang Ayah pada putranya, betapa dasyatnya kekuatan mimpi yang dimiliki oleh jiwa-jiwa seperti Arai dan Ikal (tokoh dalam novel ini). Selain kekuatan pesan yang disampaikan, satu keluarbiasaan Andrea di mata saya adalah kemampuannya merangkai setiap kalimat dengan pilihan kata-kata yang luar biasa, tanpa membuat kita bosan. Sangat kreatif! Bacalah, bagaimana Andrea menuliskan karakter Minar, si biang gosip. Atau Bang Zaitun, selebritis kampung beristri empat yang dicap sebagai play boy cap Dua Cula itu. Kocak habis...!
Setiap kali membaca buku Andrea saya selalu tergelak-gelak, terbahak-bahak, tapi juga kadang-kadang menitikkan air mata. Gaya Andrea menuliskan suatu peristiwa benar-benar memikat, membuat kita seperti berada dalam kejadian tersebut. Satu hal yang sangat mengesankan bagi saya adalah karena kejadian-kejadian yang diceritakan Andrea sangat familier dengan generasi saya yang semasa kanak-kanak dibesarkan di kampung. Sepupu saya bilang :?Aduh, Kak. Itu buku kan kita banget.? *Iya sih, cuma kita nggak nulis... he..he...*
Andrea Hirata, adalah penulis generasi baru yang tiba-tiba mencuat bak turun dari langit. Sebelum ?Laskar Pelangi? tak sepotong cerpen pun pernah ditulisnya. Pemuda bertubuh mungil ini berhasil membius dunia sastra Indonesia dengan idenya yang sangat orisinil. Betapa tidak. Novel yang ditulisnya sebetulnya adalah kisah hidupnya (tentu saja tidak seratus persen). Dan yang menarik adalah dia berani mengambil tema ?pendidikan?, suatu hal yang jarang disentuh para novelis *yang lebih suka mengangkat tema cinta-cintaan*. Pilihan ini juga membuat Andrea tidak terkenal sendirian. Ibu Muslimah, guru SD Andrea yang diceritakan di ?Laskar Pelagi? turut populer karena novel Andrea. Andrea sukses menghantarkan Ibu guru bersahaja ini ke panggung Kick Andy beberapa waktu lalu.
Terlepas dari kesempurnaannya, bagi saya ada yang kurang dari buku ini, yaitu pada begian ketika Arai dan Ikal sudah menjadi mahasiswa. Arai di Universitas Mulawarman dan Ikal di Universitas Indonesia. Menurut saya Andrea kurang menggali secara detil bagaimana dua anak Melayu Belitong ini beradaptasi di dunia kampus di kota besar. Padahal bagian ini akan lebih menarik mengingat ke dua tokoh (Arai dan Ikal) memiliki karakter yang kuat dan religius. Andrea seperti terburu-buru menutup kisah ini dengan ringkas. Sempat terpikir di benak saya, apakah Andrea kuatir pembacanya bosan, atau sengaja membuat penasaran? Atau, ... jangan-jangan Andrea dibatasi oleh jumlah halaman...:))
Akan lebih mengasikkan jika sebelum membaca novel ini, Anda sudah membaca ?Laskar Pelagi? karena ada beberapa bagian yang disinggung Andrea di buku ini yang mengacu pada isi ?Laskar Pelagi?.
Happy reading.... :)
---------------------------------
Risensi oleh: Kalarensi Naibaho
"
Yogyakarta: Bentang, 2008
899.221 AND s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>