Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24894 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sharpe, William F.
Jakarta: Prenhallindo, 1997
332.6 SHA it
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Manulang, Mario Paulus
"Tesis ini membahas tentang optimalisasi kinerja suatu portofolio investasi di Indonesia. Dalam melakukan investasi, investor disarankan untuk tidak melakukan spekulasi dan mempunyai pengetahuan yang cukup tentang berbagai instrumen investasi. Dengan memahami prinsip ?jangan menaruh telur dalam satu keranjang?, dengan maksud agar investor jangan menempatkan dana yang akan diinvestasikan ke dalam satu aset investasi saja tapi lebih dari satu, diharapkan investor dapat mengurangi risiko investasinya. Dengan melakukan seleksi instrumen investasi model Markowitz, diperoleh hasil portofolio yang optimal yang dapat digunakan investor sebagai strategi dalam berinvestasi.

This thesis is presenting optimize the performance of investment portfolio in Indonesia. In investing, investor should not to speculate and they should have knowledge widely about various investment instruments. By knowing principle of ?don?t put the eggs in one basket?, in other words, when investor invest their funds, invest them in many investment forms, by expecting investor could reduce their investement risks. By selecting instrument of Markowitz investment?s model, resulted optimum portfolio that investor could use as strategy in investment."
2012
T32254
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Yulianto
"ABSTRAK
Reksadana di Indonesia sudah berada pada tahun ketujuh, dimana pada usia
tersebut sudah layak untuk dievaluasi keberadaannya. Jumlahnya yang cukup
banyak menunjukkan tren meningkat, walaupun ban yak juga yang tersingkir.
Maraknya industri reksadana rilembuat para investor cukup bingung untuk
memilih produk reksadana yang paling tepat. Sedangkan keputusan untuk memilih
produk reksadana yang paling tepat adalah sangat penting. Saat ini belum banyak
pedoman yang dijadikan acuan bagi investor sebagai pertimbangan dalam
pengambilan keputusan untuk memilih produk reksadana yang paling tepat. Salah
satu pedoman yang dapat digunakan adalah dengan membandingkan kinerja return
reksadana yang ada di pasar.
Berdasarkan komposisi sekuritas yang dibentuknya, di pasar modal Indonesia
terdapat reksadana saham, reksadana pendapatan tetap dan campuran. Masingmasing
reksadana memiliki karakter yang berbeda satu dengan lainnya.
Untuk memperoleh hasil investasi yang optimum, manajer investasi
diharapkan dapat memberikan proporsi dana yang tepat untuk ditanam pada masingmasing
reksadana. Selain itu investasi melalui instrumen investasi yang merupakan
kombinasi dari reksadana ekuitas, pendapatan tetap dan reksadana campuran
diharapkan dapat mengeliminasi risiko sistematis yang ada.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis apakah selama krisis ekonomi yang
terjadi di Indonesia, terjadi perubahan proporsi optimum yang signifikan dari
komponen Reksadana Saham, Pendapatan Tetap dan Campuran dengan melakukan
pengujian terhadap return dengan uji Anova.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Tri Hastuti
"Sejak disahkannya Undang- Undang N0.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Reksa dana sebagai salah satu dari variabel utama kegiatan pasar modal di Indonesia, mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama bisnis reksa dana terbuka daJam bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang menarik perhatian berbagai kalangan investor, baik investor lokal maupun asing. Beberapa jenis reksa dana yang tersedia dan biasa dipakai sebagai instrumen investasi adalah reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan reksa dana pasar uang.
Tetapi sejak tahun 1997 perkembangan kondisi moneter di Indonesia mengalami keterpurukan. Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya tidak terlepas dari keterpurukan kondisi moneter itu yang tercermin dari indeks harga saham gabungan. Hal ini juga mempengaruhi kinerja reksa dana di Indonesia.
Dan seiring membaiknya kondisi ekonomi di tahun 1999, bisnis reksa dana pun mulai semarak kembali. Untuk itu penulis ingin melihat gambaran kinerja reksa dana pendapatan tetap yang dikelola oleh Manajer Investasi Lokal yang efektif melakukan perdagangan selama tahun 2000-2002 sehingga dapat dijadikan pertimbangan oleh investor bahwa kinerja reksa dana pendapatan tetap tersebut relatif bisa diandalkan sebagai tempat investasi.
Adapun yang menjadi pengukuran kinerja reksa dana ini adalah metode Sharpe, Treynor, dan Jensen. Setelah ketiga pengukuran ini di dapat maka untuk menentukan pengukuran kinerja apakah baik atau buruk akan dibandingkan dengan benchmark-nya yaitu kinerja pasarnya (yang juga menggunakan ketiga metode tersebut). Jika outperformed terhadap pasar berarti reksa dana baik, sedangkan sebaliknya jika underperformed berarti buruk.
Hasil yang didapat penulis, temyata sejak tahun 2000 hingga tahun 2002, kinerja reksa dana pendapatan tetap yang dikelola oleh Manajer Investasi Lokal baik berdasarkan metode Sharpe, Treynor dan jensen tidak menunjukkan hasil yang memuaskan, dimana kinerja reksa dana masih banyak yang bemilai negatif dibandingkan dengan benchmark-nya sehingga underperformed untuk melakukan investasi.
Walau pun demikian, perkembangan reksa dana di Indonesia makin semarak, dan pengukuran kinerja dalam penulisan karya akhir ini hanya sebatas menggunakan metode sharpe, Terynor dan Jensen saja. Kiranya untuk penelitian studi selanjutnya digunakan parameter-parameter lain yang dapat digunakan untuk melihat kinerja reksa dana di Indonesia, sehingga dapat dijadikan altematifpilihan dalam melakukan investasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Chandra
"ABSTRAK
Sejak terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia, Bursa Efek Jakarta (BEJ) turut mengalami keterpurukan yang tercermin dari Indeks Barga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok akibat harga saham yang turun secara drastis. Akibatnya investor mengalami trauma untuk menginvestasikan dananya pada perangkat investasi saham.
Dalam kondisi yang seperti ini, Reksa Dana Pendapatan Tetap menjadi suatu altematif investasi yang menarik. Selain memberikan risiko yang relatif rendah, Reksa Dana jenis ini juga memberikan return yang relatif stabil karena menanamkan sebagian besar dananya pada obligasi, deposito dan SBI (Sertifikat Bank Indonesia).
Pada berbagai kesempatan, penulis membaca l'leberapa artikel di media cetak, yang memberikan kesimpulan bahwa untuk kondisi sekarang ini sebaiknya investor melakukan investasi dengan hati-hati, yaitu menaruh dananya pada instrumen investasi yang benar-benar likuid. Diantaranya, mereka menyarankan agar investor menanamkan dananya pada Reksa Dana Pendapatan Tetap. Namun untuk investor yang tetap ingin bem1ain saham sebaiknya melakukan portofolio atas saham-saham blue chip atau unggulan. Berdasarkan hal inilah, maka penulis menyusun Karya Akhir ini dengan maksud untuk membuktikan hal tersebut.
Penulis mernbentuk portofolio dari 3 Reksa Dana Pendapatan Tetap dan portofolio dari 5 saham unggulan dengan periode penelitian tahun 2000 hingga 2002. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah kinerja portofolio yang terbentuk dari portofolio 5 saham unggulan tersebut lebih unggul dibandingkan dengan kinerja 3 Reksa Dana Pendapatan Tetap, sehingga dapat dijadikan altematif investasi pada peri ode tersebut.
Pengukuran kinerja masing-masing portofolio tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Sharpe 's Index dan Treynor's Index. Dari hasil penelitian, penulis menemukan bahwa kinerja dari portofolio 3 Reksa Dana Pendapatan Tetap relatif lebih buruk dari kinerja Indeks Obligasi, dan kinerja portofolio dari 5 saham unggulan relatif lebih baik dari kinerja IHSG. Sernentara, jika membandingkan kedua instrumen investasi tersebut, terlihat bahwa kinerja yatlg ditunjukkan oleh portofolio 3 Reksa Dana Pendapatan Tetap relative lebih rendah dibandingkan dengan portofolio 5 saham unggulan. Terlepas dari ketidakakuratan kriteria pemilihan, hal ini dapat menjadi petunjuk bagi para investor bahwa pembentukan portofolio saham, dapat memberikan pe1jormance atau kinerja yang baik, asalkan portofolio tersebut terdiri dari saham-saham unggulan. Sementara, bagi investor yang ingin bennain Reksa Dana Pendapatan Tetap; sebaiknya perlu mengetahui komposisi dan proporsi dari aset hutang yang dikelola oleh Manajer Investasi.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Adityo Nugroho
"ABSTRAK
Tesis ini mencoba untuk mempelajari apakah portofolio yang dibentuk dengan menggunakan metode value investing, growth investing, dan GARP dapat menghasilkan return yang lebih baik daripada return pasar, yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia. Lebih lanjut lagi tesis ini juga mencoba untuk meneliti apakah metode GARP dapat menghasilkan return yang paling besar dari ketiga metode tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan ketiga portofolio berhasil menghasilkan return yang lebih baik dari pasar. Dari ketiga portofolio yang diteliti, ternyata portofolio yang dibentuk menggunakan metode GARP bukanlah yang terbaik dalam menghasilkan return, melainkan metode growth investing.

ABSTRACT
This thesis studies whether portfolios that made up using value investing, growth investing, and GARP could generate return exceeding those generated by market, as resembled by The Jakarta Composite Index. Further more, this study also trying to find out whether the GARP method is the best in generating return among those three methods being compared. This research find that all of those three portfolios outperform market, in term of returns. And the best method among those three are growth investing not GARP, respectively.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildatul Fitri Tatiara
"

Tesis ini bertujuan untuk menginvestigasi dampak penetapan Daftar Negatif Investasi (DNI) terhadap keputusan berinvestasi perusahaan asing dan lokal di Indonesia. Dengan menggunakan data rencana investasi di tingkat bidang usaha dari tahun 2005 hingga 2018,  penelitian menunjukkan bahwa, pertama, penetapan NIL dapat menarik masuk investasi ke Indonesia, di mana Penanaman Modal Asing (PMA) lebih menyukai bidang usaha yang “terbuka penuh” daripada yang “terbuka secara bersyarat”, sedangkan kondisi sebaliknya berlaku untuk Penanaman Modal Dalam Negeri. Kedua, terdapat efek crowding-in paralel antar perusahaan asing dan nasional dalam merespon peluang investasi yang terbuka bagi kedua belah pihak. Sebagai implikasi kebijakan, studi ini menyarankan agar informasi di DNI disusun secara lebih rinci dan transparan untuk menjamin keefektivitasannya dalam menarik investasi. Selain itu, karena pemerintah sedang mencari cara terbaik untuk menarik lebih banyak investasi ke dalam negeri—khususnya PMA—sembari melindungi perusahaan nasional, penetapan Daftar Investasi Positif patut dipertimbangkan.


This thesis aims to investigate the impact of the NIL introduction on the investment decisions of foreign and national firms in Indonesia. By using business field-level data of the investment-planned values from 2005 to 2018, the analysis shows, first, the NIL introduction may generate the investment inflows, where Foreign Direct Investment (FDI) favors the “fully open” business fields over the “conditionally open” ones, while the opposite condition applies for the Domestic Direct Investment (DDI)s. Second, there is a parallel movement of crowding-in effect between foreign and national firms responding to the investment opportunities open to both parties. As a possible policy implication, this study suggests that more detailed and transparent information should be provided in the NIL to guarantee its effectiveness. Additionally, since the government is looking for the best way to attract more investment into the country—specifically FDI—while protecting national firms, the stipulation of a Positive Investment List is worth considering.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhsan Burhanuddin
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kinerja strategi investasi Magic Formula yang diperkenalkan oleh Joel Greenblatt (2006) yang diaplikasikan pada Bursa Efek Indonesia. Magic formula adalah strategi pemilihan saham sederhana dengan cara memeringkatkan saham berdasarkan return on capital dan earning yield. Langkah selanjutnya adalah memilih tiga puluh saham teratas dari peringkat gabungan untuk dijadikan portofolio. Indeks Kompas100 dipilih untuk pasar saham Indonesia. Pengembalian dari portofolio Magic Formula kemudian dibandingkan dengan pengembalian pasar. Rebalancing portofolio dilakukan tahunan. Analisis Sharpe, Treynor dan Jensen's Alpha digunakan untuk mengukur pengembalian yang disesuaikan dengan risiko (RAR).
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan return on capital dan earning yield mampu menghasilkan pengembalian rata-rata yang lebih tinggi daripada indeks pasar dari April 2007 sampai dengan April 2019 namun tidak signifikan. Portofolio magic formula menghasilkan pengembalian rata-rata 35,11% dengan RAR 72% dan pasar menghasilkan pengembalian rata-rata 15,01% dengan RAR 76% selama periode yang diuji.

This study aims to investigate the performance of the Magic Formula investment strategy introduced by Joel Greenblatt (2006) which was applied to the Indonesia Stock Exchange. Magic Formula is a simple stock selection strategy by ranking stocks based on return on capital and earnings yield. The next step is to choose the top thirty stocks from the combined rank to become a portfolio. The Kompas100 index was chosen for the Indonesia stock market. Returns from the magic formula portfolio are then compared to market returns. Portfolio rebalancing is conducted annually. Sharpe, Treynor, and Jensen's Alpha analysis is used to measure returns adjusted for risk (RAR).
Overall, this study shows that using return on capital and earnings yields can produce higher average returns than the market index from April 2007 to April 2019 but not significant. The Magic Formula portfolio yields an average return of 35.11% with RAR 72% and the market produces average returns 15.01% with RAR 76% during the period under test.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Abrori
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan dan penempatan investasi dari dana kontribusi peserta yang dilakukan oleh asuransi jiwa Bringin Life Syariah dan membandingkan kesesuaiannya dengan peraturan terkait, yakni PSAK 108 dan PMK No.11/PMK.010/2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study) dengan pendekatan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2011 di Bringin Life Syariah, pengelolaan dana kontribusi peserta telah sesuai dengan PSAK 108 dan penempatan investasi pada deposito, sukuk, SBSN, reksadana syariah telah sesuai dengan PMK No.11/PMK.010/2011.

The focus of this study is to analyze the investment portfolios management in Bringin Life Syaria as well as the compliance with the relevant regulations, the PSAK 108 and PMK No.11/PMK.010/2011. The methods of research being used is case study with a descriptive analysis approach.
The results showed that the Bringin Life Sharia on 2011, has managed the contributions in accordance with PSAK 108 and placement of portfolios in deposits, Sukuk, SBSN and Islamic mutual funds are in line with PMK No.11/PMK.010/2011.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jones, Charles P.
New York: John Wiley & Sons, 1998
332.6 JON i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>