Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7028 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kuoshu, Harry H.
Carbondale: Southern Illionis University Press, 2002
791.437 5 KUO c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Riesti Fadryona
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang bentuk pelaksanaan konsep bakti di Cina Xiao yang muncul dalam film Ju Dou dan keterkaitannya dengan kerumitan permasalahan rumah tangga di pedesaan yang menjadi konflik dalam film tersebut. Peran masing-masing anggota keluarga akan dianalisis dengan melihat bagaimana mereka melaksanakan Xiao sesuai dengan posisi mereka yang diatur oleh konsep Wu Lunn Lima Hubungan dalam filsafat Cina. Sumber data penelitian ini adalah film Ju Dou serta buku-buku kebudayaan Cina dan kajian apresiasi film.

ABSTRACT
This thesis discusses the implementation of Chinese concept of filial piety Xiao which appeared in the movie Ju Dou and its interrelatedness with complexity of a rural household family that serves as conflict of this movie. Each family members role will be analyzed as to how they practice Xiao according to their position in Wu Lun The Five Confucian Relationship in Chinese philosophy. The data source of this research is the film Ju Dou and books on Chinese culture and film appreciation studies."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Patricia W.
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang konsep pernikahan putih di dalam budaya Barat
yang direpresentasikan oleh film Bride Wars. Dengan menggunakan teori
semiotik milik Roland Barthes, beberapa ritual serta atribut pernikahan putih yang
ditampilkan dalam film tersebut dianalisa untuk mengetahui makna yang terdapat
di dalamnya, terkhusus makna konotasi atau mitos. Dari analisa tersebut,
diketahui bahwa di dalam ritual dan atribut pernikahan putih terdapat mitos-mitos
yang memanipulasi perempuan. Mitos-mitos tersebut membentuk tataran ideal
pernikahan yang harus dipenuhi oleh perempuan. Tuntutan untuk perempuan
mengikuti tataran ideal tersebut akhirnya membangun karakter-karakter di dalam
diri perempuan, yang tanpa disadari merugikan diri perempuan itu sendiri

ABSTRACT
The focus of this study is to show the way the white wedding concept manipulate
women as represented in a movie, titled Bride Wars. Using the semiotic theory of
Roland Barthes, some white wedding rituals and attributes in Bride Wars are
analyzed in order to find the denotative and conotative meanings within them.
From the analysis, it is shown that the connotative meanings or myths which lies
within the rituals and attributes manipulate the idea of wedding on women?s
minds. The myths unconciously put pressure in women?s mind so that women
follow the ideal standard of a wedding which is constructed by the myth.
Unfortunately, the pressure build some characters within women that causes
detriment to women.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43701
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Hyang-jin
New York: Manchester University Press, 2000
KOR 791.43 LEE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cita Pratiwi Karyadi
"The Great Wall (长城 Chángchéng) adalah film kerja sama antara Cina dan Hollywood yang disutradarai oleh Zhang Yimou. Film ini resmi dirilis pada Desember 2016 di Cina dan Februari 2017 di Amerika Serikat. Film yang mengambil latar waktu pada masa Dinasti Song Utara (960-1127 M) ini menceritakan tentang pedagang dari barat yang melakukan perjalanan ke Cina untuk mencari bubuk mesiu. Ia tidak sengaja terjebak dalam Tembok Besar bersama pasukan rahasia Cina yang sedang bertarung melawan serangan gerombolan monster. Pada akhirnya ia melepaskan tujuan awalnya datang ke Cina setelah berinteraksi dengan pasukan tersebut, khususnya lewat tokoh utama perempuan yang mengenalkannya kepada xinren (信任xìnrèn). Xinren adalah sebuah konsep yang berakar dari Konfusianisme yang memiliki arti percaya. Tulisan ini membahas penjelasan xinren, perbedaan motivasi dua tokoh utama (Jenderal Lin Mei dan William Garin) dalam bertarung, serta pergeseran karakter William melalui adegan-adegan yang berhubungan dengan xinren. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif analitis untuk menganalisis data tersebut. Hasil analisis menunjukan bahwa karakter William bergeser dari egois menjadi turut memikirkan kepentingan orang lain berkat xinren.

The Great Wall (长城 Chángchéng) is a China-Hollywood coproduction film directed by Zhang Yimou. It was officially released on December 2016 in China and February 2017 in USA. The film, which takes place in the time of the Northern Song Dynasty (960-1127 CE) tells the story of a trader from the west who traveled to China seeking for gunpowder. He was accidentaly trapped in the Great Wall with Chinese secret troops who were fighting against attack from hordes of monsters. In the end he disposed his original purpose of coming to China after interacting with the troops, especially through the main female character, who introduces him to xinren (信任xìnrèn). Xinren is a concept rooted from Confucianism which means trust. This paper discuss xinren explanation, the difference in motivation of the two main characters (General Lin Mei and William Garin) in fighting, as well as William`s character shift through scenes related to xinren. This paper uses descriptive analytical methods to analyze data. The results of the analysis show that William`s character shift from selfish to take part in considering other people`s interest because of xinren.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Artanti
"Film (色,戒) Sè, Jiè karya Ang Lee dirilis pada tahun 2007 , mengisahkan tentang perjalanan seorang wanita bernama Wang Jiazhi yang bekerja sebagai mata-mata. Film ini diangkat dari novela dengan judul yang sama karya penulis wanita ternama di Cina, Eileen Chang. Berlatarkan Hongkong di tahun 1938 dan Shanghai di tahun 1942 pada saat perang Sino-Jepang kedua. Film ini mengisahkan bagaimana sosok Wang Jiazhi, seorang mahasiswi tahun pertama Universitas Lingnan, menjadi seorang mata-mata yang menargetkan kolabolator Jepang bernama Yi Mocheng. Melalui analisis tokoh Wang Jiazhi, pada makalah ini penulis ingin membahas apa saja strategi yang dilakukan selama ia menjadi mata-mata, dan apakah tokoh Wang Jiazhi mampu merepresentasikan narasi mata-mata penggoda atau seductress spy yang berkembang pada masa Republik Tiongkok (1911-1949).

Sè, Jiè (色,戒) is a movie directed by Ang Lee and was released in 2007. The movie tells about a long journey of a young woman named Wang Jiazhi that works as a spy. This movie made based on a same-titled novella written by the most famous female writer in China, Eileen Chang. The story is set in Hong Kong in 1938 and Shanghai in 1942, during the Sino-Japanese war. It depicts how a Lingnan University freshman, Wang Jiazhi, became a spy and targeted a Japanese collaborator named Yi Mocheng. Through the character analysis of Wang Jiazhi, this paper will discuss what kind of strategy that Jiazhi use to get into Yi Mocheng and did the character of Wang Jiazhi represented the narration of seductress-spy that is familiar during the Republic of China period (1911-1949)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wan Ghassani Nabila
"Film Under the Hawthorn Tree (山楂树之恋Sanzhashuzhi Lian) berkisah tentang hubungan cinta sepasang kekasih yang akrab dipanggil Jingqiu (Zhang Jingqiu) dan Lao San (Sun Jianxin). Film ini mengambil latar waktu pada masa Revolusi Kebudayaan. Jingqiu dan Lao San memiliki hubungan yang sangat unik, penuh keluguan, menjadikan pohon sanzha sebagai simbol cinta, yang semuanya terjalin pada saat Revolusi Budaya berlangsung. Sepanjang film tidak terlihat adanya campur tangan atau pengawasan Partai terhadap perjalanan kisah cinta mereka. Pengawasan dan keberatan terhadap hubungan mereka justru muncul dari pihak Ibu Jingqiu. Keberatan dari Ibu Jingqiu disebabkan oleh alasan-alasan politis dan kondisi keluarga mereka. Bagaimana kondisi keluarganya? Dan apa yang terjadi dengan hubungan cinta mereka dengan latar belakang keluarga masing-masing? Untuk menjawab pertanyaan ini, penulis akan melakukan pembedahan terhadap film melalui analisis tokoh dan penokohan serta analisis cerita dalam film. Melalui analisis ini diharapkan dapat mengungkapkan bagaimana keunikan kisah cinta antara kedua tokoh yang berbeda latar belakang di masa Revolusi Kebudayaan dalam film Cinta Under the Hawthorn Tree (山楂树之恋Sanzhashuzhi Lian).

`Under the Hawthorn Tree,` a movie that tells a romance story of Jingqiu (Zhang Jingqiu) and Lao San (Sun Jianxin). The tale of this two lovers set during the Chinese Cultural Revolution. Jingqiu and Lao San have a very unique relationship, ingenuous love, they both perceive shanzha tree as a symbol of love. Although their love tale in the movie shows that there is no interference to their relationship by the communist party, it's Jingqiu's mother that disapprove about their love between one another. Family background and politics reason are causing this objection from Jingqiu's mother. What is the background situation within their family? What happen with their love relationship with such family circumstances? To answer these questions, the author will examine the story through character and characterization analysis by also analyzing the story plot within the movie. Through this analysis, the author expects to reveal uniqueness of this romance between two different characters and two different background during the Cultural Revolution in the movie entitled Under the Hawthorn Tree (山楂树之恋Sanzhashuzhi Lian)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nasiha Bella Safira
"Dalam komunikasi ada tiga jenis tindak bahasa yang terjadi, yaitu tindak lokusi, tindak ilokusi dan tindak perlokusi. Salah satu jenis tindak ilokusi yang sering ditemui sehari-hari adalah tindak tutur ilokusi direktif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis tindak tutur direktif serta hubungan antara tindak tutur direktif dengan tindak tutur perlokusinya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dialog antara Sun Wukong dan Jiang Liuer, 2 tokoh utama dalam film Monkey King : Hero is Back. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, ada 4 jenis tindak tutur direktif dalam dialog antara Sun Wukong dan Jiang Liuer yang terbagi dalam 11 tindak tutur direktif memerintah, 5 tindak tutur direktif meminta, 4 tindak tutur direktif memperingatkan dan 1 tindak tutur direktif menyarankan. Tindak tutur direktif meminta terjadi ketika penutur memiliki status yang lebih tinggi daripada mitra tutur. Tindak tutur direktif meminta umumnya digunakan oleh penutur yang memiliki status lebih rendah daripada mitra tutur. Tindak tutur memperingatkan terjadi ketika penutur peduli dengan keselamatan mitra tutur. Tindak tutur menyarankan terjadi ketika penutur memberikan pendapat yang bermanfaat bagi mitra tutur. Dalam tindak tutur direktif, situasi, status dan hubungan antara penutur dan mitra tutur mempengaruhi keberhasilan komunikasi.

There are three types of speech acts that occur In communication, locution, illocution and perlocution. One type of illocution acts that is often encountered in everyday life is the act of directive speech acts. This study aims to describe the types of directive speech acts as well as the relationship between directive speech acts and their perlocution acts. The data used in this study are dialogue between Sun Wukong and Jiang Liuer, the two main characters in the film Monkey King: Hero is Back. The method used is descriptive-qualitative. The results showed, there were 4 types of directive speech acts in the dialogue between Sun Wukong and Jiang Liuer which were divided into 11 command, 5 request, 4 warning and 1 suggestion. Command occur when the speaker has a higher status than the speech partner. Request generally used by speakers who have lower status than speech partners. Warning occurs when the speaker cares about the safety of the speech partner. Suggestion occur when a speaker gives an opinion that is beneficial to the speech partner. In directive speech acts, the situation, status and relationship between the speaker and the speech partner affect the success of communication."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Farhana
"Film Shadow (Yǐng) adalah film bergenre Wuxia garapan Zhang Yimou yang dirilis pada 30 September 2018 di Cina. Film yang mengambil latar zaman Tiga Negara 三国時代 (220-280 M) mengisahkan tentang tokoh Jing Zhou yang menjadi bayangan tokoh Komandan Zi Yu, komandan Kerajaan Pei. Penelitian ini menggambarkan prinsip harmoni sesuai filosofi Yin-Yang melalui karakterisasi tokoh Jing Zhou dan Komandan Zi Yu. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan penerapan prinsip harmoni dalam filosofi Yin-Yang melalui karakterisasi tokoh Jing Zhou dan Komandan Zi Yu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa hubungan Jing Zhou dan Zi Yu menunjukkan konsep Yin-Yang. Jing Zhou mewakili prinsip Yin, sedangkan Zi Yu menggambarkan prinsip Yang. Zhang Yimou menunjukkan bahwa prinsip harmoni dapat tercapai setelah melalui berbagai kekacauan yang terjadi antara kedua tokoh utama. Kematian yang menimpa Zi Yu sebagai representasi Yang tidak menjadikan Yang hilang selamanya. Kekuatan Yang kembali muncul dari dalam diri Jing Zhou. Oleh karena itu, pada akhirnya Jing Zhou merepresentasikan dua prinsip sekaligus, yaitu Yin dan Yang.

Shadow (Yǐng) is a Wuxia film directed by Zhang Yimou, which was released on September 30, 2018, in China. Shadow, which takes backdrop of the Three Kingdoms Era 三国時代 (220-280 M) tells the story of Jing Zhou who becomes the shadow of Commander Zi Yu, the great commander of the Pei Kingdom. This research describes the harmony principle according to the Yin-Yang philosophy through the characterization of Jing Zhou and Commander Zi Yu. This study explains the application of harmony principle in the Yin-Yang philosophy through the characterization of Jing Zhou and Commander Zi Yu. The method used in this research is a qualitative method. The result of the study reveals that the relationship between Jing Zhou and Zi Yu shows the concept of Yin-Yang. Jing Zhou represents the Yin principle, while Zi Yu represents the Yang principle. Zhang Yimou shows that the harmony principle can be achieved after going through various chaos that occurs between two main characters. The death of Zi Yu as the representation of Yang doesn’t make Yang disappear forever. Yang power reappears from within Jing Zhou. Therefore, in the end, Jing Zhou represents two principles at once, namely Yin and Yang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Deviana
"ABSTRAK
Film Shinjuku Incident (新宿事件Xīnsù Shìjiàn) adalah film yang disutradarai oleh Derek Yee (尔冬升Ěr Dōngshēng) dan diproduseri oleh Jackie Chan (成龍Chéng Lóng). Film ini merupakan gambaran kehidupan para imigran gelap yang berasal dari Cina daratan di Jepang. Di dalam film ini tokoh utama Tie Tou (铁头) diperankan oleh Jackie Chan, seorang imigran gelap dari Cina daratan yang kemudian berubah menjadi seorang yang berkuasa di wilayah Shinjuku melalui serangkaian tindak kekerasan yang dilakukannya. Jurnal ini berfokus pada analisis perubahan penokohan Tie Tou sebagai tokoh utama sebelum dan setelah berkuasa di wilayah Shinjuku. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan fokus pada analisis karakterisasi tokoh utama dalam film. Penulisan jurnal ini bertujuan untuk memaparkan penokohan Tie Tou yang merepresentasikan keadaan mayoritas imigran gelap Cina di Jepang pada tahun 1990.

ABSTRACT
Shinjuku Incident (新宿事件Xīnsù Shìjiàn) is a film directed by Derek Yee (尔冬升Ěr Dōngshēng) and produced by Jackie Chan (成龍Chéng Lóng). This film is a representation of the illegal immigrants existence from mainland China in Japan. In this film the main character Tie Tou (铁头) played by Jackie Chan, an illegal immigrant from mainland China who later turned into a ruler in the Shinjuku region through the series of violence that he did. This study focuses on the analysis of the characterizations changes of Tie Tou as the main character before and after dominated in the Shinjuku region. The author uses qualitative research methods with focus on the analysis of the main character characterizations in the film. This journal aims to explain the characterizations of Tie Tou who represented the majority of Chinese illegal immigrants in Japan in 1990."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>