Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14917 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Indonesia National Development Information Office, 1996
332.64 CAP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Hermanto
"We try to detect chaos structure on the capital market by searching for low dimensional chaos at the market portfolio index: IHSG. We apply BDS statistic, R/S Analysis, Correlation Dimension and Lyapunov Exponent for non linearity and chaos testing. We observe IHSG data from January 1988 until November 2003. We find nonlinearity, persistence and low dimensional chaos in IHSG"
2005
MUIN-XXXIV-11-Nov2005-3
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eppy Karwiyani
"Ketika Indonesia dilanda krisis keuangan dan ekonomi pada pertengahan tahun 1997, tidak sedikit perusahaan yang tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, apalagi mengembangkan kinerja perusahaannya. Hal tersebut membuktikan bahwa betapa sangat berpengaruhnya kondisi perekonomian terhadap kelangsungan hidup sebuah perusahaan.
Latar belakang permasalahan tersebut menimbulkan ide untuk melihat pengaruh variabel-variabel ekonomi terhadap tingkat pengembalian investasi saham dan membandingkannya pada dua periode penelitian, yaitu periode sebelum krisis dan periode setelah krisis ekonomi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan perubahan pengaruh (baik arah maupun nilai/besaran) variabel-variabel ekonomi terhadap tingkat pengembalian investasi saham pada dua periode penelitian. Data diperoleh dari (1) Bursa Efek Jakarta, yaitu berupa data harga penutupan saham individual (close price) 104 saham terpilih sejak bulan Januari 1992 sampai dengan bulan Maret 2004 dan data Indeks Harga Saham Gabungan; (2) Bank Indonesia, yaitu berupa data nilai tukar Rp/USD, data tingkat suku bunga deposito 3 bulanan pada bank persero dan data harga emas 24 karat di Jakarta; (3) Biro Pusat Statistik berupa data Produk Domestik Bruto (PDB) dan data tingkat inflasi. Data yang digunakan adalah data triwulanan yang dirata-ratakan dari data bulanan (kecuali data PDB yang tetap berupa data triwulanan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa enam variabel independen yaitu variabel tingkat pengembalian pasar (IHSG), PDB, tingkat inflasi, tingkat bunga deposito, nilai tukar Rp./USD dan harga emas secara bersama-sama dapat menjelaskan atau berpengaruh terhadap tingkat pengembalian investasi saham baik pada periode sebelum krisis maupun pada periode setelah krisis yang ditunjukkan dengan koefisien determinasi sebesar 63,9% pada periode sebelum krisis dan 69,7% pada periode setelah krisis.
Berdasarkan uji F diketahui bahwa model regresi yang digunakan baik pada periode sebelum krisis maupun periode setelah krisis adalah signifikan sehingga dapat memprediksi tingkat pengembalian investasi saham. Sementara dari uji t diketahui bahwa pada periode sebelum krisis hanya variabel IHSG saja yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian investasi saham, sementara pada periode setelah krisis variabel PDB dan Harga Emas juga berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian investasi saham disamping variabel IHSG.
Berdasarkan arah hubungan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat diperoleh gambaran bahwa pada periode sebelum krisis hanya satu variabel (PDB) yang memiliki arah hubungan berlawanan arah atau negatif (-) dengan tingkat pengembalian investasi saham. Sementara pada periode setelah krisis berubah menjadi tiga variabel (PDB, Inflasi dan Harga Emas) yang memiliki arah hubungan berlawasan arah atau negatif.
Dari hasil penelitian dikaitkan dengan kontribusi secara signifikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dan konsistensi arah hubungan sebelum dan setelah krisis, hanya indeks harga saham gabungan yang layak untuk dijadikan barometer dan alat estimasi bagi para investor untuk menilai tingkat pengembalian investasi.

As Indonesia suffered finance and economic crisis in the midst 1997, lots of companies incapable to survive, furthermore to improve their performance. It's proven that economic atmosphere affect a company's survival.
The background resulted an idea to scrutinize economic variables effect to stocks return and we can compare it with two periods of researches, pre-economic crisis and post-economic crisis period.
These researches concern on to find out the effect and changes of effect (either direction or value/scale) of economic variables toward stocks return within two researches periods.
Data obtained from (1) Jakarta Stock Exchange : close price data as 104 stocks selected since January 1992 through March 2004 and Composite Stock Price Index (CSPI); (2) Bank Indonesia : Rp/USD exchange rate, 3-monthly-deposit interest rate at state bank and 24-can-at-gold prices in Jakarta; (3) the Central Statistics Agency: Gross Domestic Product (GDP) and inflation rate. The data, in use, are quarterly which is on the average from monthly-data (except GDP, in quarterly, remain).
The research result shows that six independent variables : CSPI, GDP, inflation rate, deposit interest rate, exchange rate of Rp./USD and gold prices concurrently enable to explain or may affect stock return both in pre-crisis and post-crisis and indicated in determination coefficient amount to 63.9% before crisis and after crisis, 69.7%.
Pursuant to the F-test, figured that regression model in use in pre-crisis or post-crisis is significant, then it capable to predict stocks return. While of the t-test indicated that before crisis period, CSPI variable significantly affect to stocks return, only, meanwhile after crisis period, GDP variables and Gold Prices also affect significantly to stocks return besides CSPI variables.
Based on correlation of independent variables to dependent variables find that before crisis period, there shall be one variable (GDP) in possession of opposite correlation or negative (-) with stocks return. On the other hand, in post-crisis period changed into three variables (GDP, Inflation and Gold Prices) in possession of opposite correlation or negative.
Of the researches result, in sum, we can relate it to significantly-contribution from each of independent variables toward dependent variable and consistency of correlation before and after crisis, it shall Composite Stock Price Index, only, be appropriate to be barometer and estimation equipment for investors to review stocks return and situation of stock exchange market at JSX.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13957
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Curie Halimatus Sofia
"Tanggung jawab perusahaan dalam memanfaatkan modal yang dipcrolehnya dari pasar modal tidaklah mudah, karena perusahaan tersebut dituotut pula untuk memherikan peningkatan keuntungan bagi para pemodal yang telah ikut rnenginvestasikan dananya ke perusahaan. Tingkat pengembalian aset (Return on Asets = ROA) merupakan salah satu cara untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dalam menghasilkan laba atas suatu investasi tenentu. EVA adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas operasi/kinerja suatu perusahaan seeara nyata.Permasalahan pokok dalam tesis ini adalah Apakah terdapat pengaruh antara EV A,ROA dan ROE terhadap imbal hasil saham perusahaan pertambangan di BE] tahun 2000 - 2004. Objek dalam penelitian ini adalah Economic Value Added (EVA), Refilm On Asse/s (ROA) dan Relum on Equity (ROE) dalam pengaruhnya terhadap imbal hasil saham sektor pertambangan di BE) periode 2000 - 2004. Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah regresi berganda dan uji parsiaJ suatu metode yang dalam menilai suatu objek penelitian yang berkenaan dengan suatu kondisi ataupun suatu fase tertentu., dengan cara menganalisis dan menginterpretasikan data-data dan informasi yang diperoleh dalam upaya membuat tesis atau gambaran seeara sistematis. faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau sifat-sifat serta hubungan antar variabel yang diteliti. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan disajikan ke dalam bentuk label dalam upsya mempermudah proses anaJisis dan pengolahannya yang dibuat seeara kuantitatif dan kualitatif Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian Japangan. Uji yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain menggunakan uj i Asumsi Klasik yg didalamnya termasuk uji distribusi normal, uji multikolinearitas uji auto korelasi, uji heteroskedastisdan uji Regresi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perhitungan uji F atas persamaan regresi berganda disimpulkan b3hwa EVA., ROA dan ROE secara hersama-sarna tidak mernpengaruhi secara signifikan imbal hasil saham pertambangan. Seear. parsial, EV A,ROA dan ROE tidak mempengaruhi imbal hasil saham pcrtambangan di BEJ tahun 2000 - 2004."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T24500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Wahyu Hidayat
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh research and development expenditure terhadap kinerja dan nilai perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021. Research and development expenditure diproksikan dengan logaritma natural dari research and development expenditure masing-masing perusahaan. Sedangkan kinerja perusahaan dilihat dari kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan ROE serta kinerja pasar yang diproksikan dengan Tobins’q. Selanjutnya nilai perusahaan diukur dari logaritma natural dari market capitalization atau total kapitalisaasi pasar. Dengan menggunakan analisis data panel, hasil penelitian ini menunjukan bahwa research and development expenditure berpengaruh positif terhadap kinerja dan nilai perusahaan.

This study aims to examine the impact of research and development expenditure on the performance and firm value of companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2017-2021. Research and development expenditure is proxied by the natural logarithm of each company's research and development expenditure. The performance of the companies is measured by financial performance indicators, namely Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE), as well as market performance measured by Tobin's Q. Furthermore, firm value is assessed by the natural logarithm of market capitalization, representing the total market capitalization. Using panel data analysis, the findings indicate that research and development expenditure has a positive impact on both the performance and firm value."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Thofl Ghiffary
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel intellectual capital terhadap profitabilitas perusahaan perbankan di Indonesia yang diukut dengan rasio return on asset (ROA) dan return on equty (ROE). Total sampel yag digunakan yaitu sebanyak 10 perbankan konvensional di Indonesia yang terklasifikasi sebagai Bank Buku IV oleh Bank Indonesia dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam melakukan analisis penelitian ini menggunakan data panel dan metode regresi Ordinary Least Square (OLS) dengan data triwulan selama masa pandemi COVID-19, yaitu pada periode kuartal II 2020 sampai kuartal IV 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intellectual capital yang dihitung menggunakan model VAIC berpengaruh secara negatif terhadap ROA dan positif terhadap ROE perusahaan perbankan di Indonesia. Pada komponen intellectual capital, HCE dan CEE memiliki pengaruh positif, sedangkan variabel SCE memiliki pengaruh negatif terhadap ROA dan ROE perbankan di Indonesia.

This study aims to determine the effect of the intellectual capital variable on the profitability of banking companies in Indonesia as measured by the ratio of return on assets (ROA) and return on equity (ROE). The total sample used is 10 conventional banks in Indonesia which are classified as Buku IV Banks by Bank Indonesia and listed on the Indonesia Stock Exchange. In conducting this research analysis using panel data and the Ordinary Least Square (OLS) regression method with quarterly data during the COVID-19 pandemic, namely in the second quarter of 2020 to the fourth quarter of 2021. The results of this study indicate that intellectual capital is calculated using the VAIC model. has a negative effect on ROA and positive on ROE of banking companies in Indonesia. In the intellectual capital component, HCE and CEE have a positive effect, while the SCE variable has a negative effect on ROA and ROE of banking in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Jaianra Millenio
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh serta arah hubungan antara organization capital dan cash holding Perusahaan. Penelitian ini didasari tren peningkatan cash holding Perusahaan di Indonesia serta relevansi antara organization capital dan cash holding yang belum tereksplor sama sekali di Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori organization capital, cash holding, dan motif berjaga-jaga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menganalisis data berupa laporan keuangan. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perusahaan Non Keuangan di Bursa Efek Indonesia yang terdaftar pada periode 2013 – 2019. Metode analisis data yang digunakan adalah statistik deskripstif, univariat, korelasi dan regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa organization capital mempunyai pengaruh positif yang signifikan dengan cash holding pada perusahaan Non Keuangan di Bursa Efek tahun 2013-2019. Ketika perusahan berinvestasi pada organization capital lebih tinggi, maka tingkat cash holding perusahaan juga akan semakin tinggi. Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan motif berjaga-jaga dari cash holding dimana perusahaan akan meningkatkan cash holding akibat dari kendala pembiayaan serta argumen bahwa organization capital meningkatkan kinerja dan produktifitas, namun termasuk aset tidak berwujud yang lebih mahal, sehingga perusahaan akan menaikkan tingkat cash holding sebagai sumber pembiayaan internal.

This study aims to analyze the influence relationship between organization capital and corporate cash holding. This research is based on there is an increasing trend in corporate cash holding in Indonesia and the relevance of organization capital and cash holding that has not been explored at all in Indonesia. The theory used in this research is organization capital theory, cash holding, and precautionary motive. This study uses quantitative research methods by analyzing data in the form of financial reports. The sample used in this study were non-financial companies on the Indonesia Stock Exchange which were listed in the period 2013 - 2019. The data analysis methods used were descriptive statistics, univariate, correlation and multiple linear regression. The results of this study indicate that organization capital has a significant positive effect on cash holding in non-financial companies on the Stock Exchange in 2013-2019. When a company invests in a higher organization capital, the company's cash holding level will also be higher. This can be explained based on the precautionary motive of cash holding where the company will increase cash holding due to financing constraints as well as the argument that organization capital increases performance and productivity, but includes more expensive intangible assets, so that the company will increase the level of cash holding as a source internal financing."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Adira Kinanti Maheswari
"Dalam menciptakan sistem keuangan yang berkelanjutan, terdapat faktor-faktor yang berperan penting dalam mendukung sistem keberlanjutan tersebut, salah satunya dengan menerbitkan produk-produk berbasis ramah lingkungan seperti green bonds yang telah menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir. Tidak hanya mendanai proyek-proyek berkelanjutan, lebih dari itu naiknya popularitas produk ini mendorong pentingnya pemahaman mengenai peran green bonds sebagai hedging instrument untuk menghadapi risiko pasar. Risiko pasar sendiri merupakan suatu ketidakpastian yang dapat diprediksi melalui berbagai strategi seperti tren volatilitas di masa lalu maupun implied volatility. Kedua strategi ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meminimalisasi risiko ketidakpastian harga di masa depan. Melalui penelitian ini, penulis menemukan evidence dari significant time-varying causality diantara green bonds dan implied volatility di berbagai negara termasuk Indonesia, dan juga negara lainnya seperti Amerika, Eropa, dan emerging markets (EM). Penelitian ini menganalisa hedging effectiveness dari green bonds terhadap implied volatilities di Indonesia dan negara lainnya serta strategi manajemen portofolio yang dibutuhkan oleh investor untuk memaksimalkan hedging effectiveness. Penelitian ini menemukan bahwa dengan adanya significant time-varying causality, green bonds dapat menjadi hedging instrument yang efektif. Lebih lanjut, menggunakan regime-dependent trading strategies dapat meningkatkan hedging effectiveness dari green bonds dalam konteks risk-adjusted returns pada pasar modal Indonesia.

One of the key components in building a sustainable financial system is the issuance of green bonds, an environmentally beneficial instrument that has gained popularity recently. Sustainable initiatives receive funding, but even more importantly, the growing demand for this product highlights how crucial it is to comprehend how green bonds function as a hedging tool against market risk. The actual market risk is an unknown that can be forecast using a variety of techniques, including implied volatility and historical volatility patterns.The objective of these two approaches is the same: to reduce the chance of future price volatility. By means of this study, the author discovered evidence of a noteworthy time- varying causal relationship between implied volatility and green bonds in a number of nations, including Indonesia, America, Europe, and emerging markets (EM). The effectiveness of green bond hedging against implied volatility in Indonesia and other nations is examined in this study, along with the portfolio management techniques investors must employ to optimize hedging efficacy. The results of this study indicate that green bonds can be a useful tool for hedging, with a considerable time-varying causal relationship. Furthermore, when considering risk-adjusted returns on the Indonesian capital market, the hedging efficacy of green bonds can be enhanced by employing regime-dependent trading strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlin Octavia
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai hubungan antara likuiditas saham dan struktur
permodalan serta mempelajari variabel makroekonomi dan variabel
mikroekonomi apa saja yang mempengaruhi struktur modal. Untuk variabel
makroekonomi yang diperkirakan dapat mempengaruhi struktur modal dan
likuiditas saham perusahaan di Indonesia adalah tingkat inflasi, perubahan GDP
dan perubahan IHSG. Sedangkan untuk variabel mikroekonomi yang diperkirakan
dapat mempengaruhi struktur modal adalah market-to-book, profitability, size dan
likuiditas saham. Untuk mengukur struktur modal (leverage) menggunakan debt
to asset ratio dan debt to equity ratio. Sedangkan untuk likuiditas saham akan
diukur melalui turnover rate. Penelitian ini menggunakan model regresi linear
dengan 125 sampel perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tingkat inflasi, perubahan GDP dan IHSG memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Untuk market-to-book, dan
turnover rate memiliki korelasi yang negatif dan signifikan dengan struktur
modal. Sedangkan profitability dan size memiliki korelasi yang positif dan
signifikan dengan struktur modal.

ABSTRACT
This thesis explores the relationship between stock liquidity and capital structure
and learn macroeconomic variables and microeconomic variables that influence
capital structure. For macroeconomic variables which can influence the capital
structure and liquidity of the company's stock in Indonesia are the rate of inflation,
changes in GDP and changes in JCI. As for microeconomic variables which can
influence the capital structure are market-to-book, profitability, size and stock
liquidity. To measure the capital structure (leverage) using debt to asset ratio and
debt to equity ratio. As for the liquidity of the stock will be measured by the
turnover rate. This study uses a linear regression model with a sample of 125
manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange during year 2009 to
2013 . The results of this study indicate that the rate of inflation, changes in GDP
and JCI have significant effect on capital structure. For market-to-book, and
turnover rate has a negative and significant correlation with the capital structure.
While profitability and size has a positive and significant correlation with the
capital structure."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Krishnadi Wicaksono
"Fenomena dimana Indeks Harga Saham Gabungan mengalami tingkat pengembalian yang sangat berbeda yaitu sangat tinggi apabila dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya beberapa kali terjadi di Bursa Efek Jakarta. Fenomena ini salah satunya terjadi pada hari-hari terakhir bulan Desember sampai dengan minggu-minggu pertama bulan Januari. Kejadian atau fenomena inilah yang dikenal dengan "January effect". Fenomena ini tidak hanya terjadi di pasar yang belum efisien seperti di Indonesia, namun juga terjadi di negara-negara lain yang memiliki bursa saham bahkan untuk pasar di Amerika yang sudah sangat efisien.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai January effect telah menunjukkan adanya suatu anomaii pasar pada bulan Januari yang berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya dimana terjadi kenaikkan harga-harga saham yang meningkatkan return yang lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya. Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai sebab terjadinya fenomena January Effect ini, antara lain adalah teori ketersediaan infonnasi; teori tax-loss selling; teori perilaku investor.
Dalam penelitian ini akan dicari hubungan antara return pasar bulan Januari sebagai variabel terikat dengan return bulan Desember dan beberapa variabel makro sebagai variabel bebas (analisis regresi berganda). Variabel-variabel lain tersebut antara lain Inflasi, SBI, Kurs dan PDB. Pencarian hubungan dilakukan dengan metode Ordinary Least Square (OLS) dengan menggunakan software E-Views versi 4.1.
Karya Akhir ini memiliki tujuan utama untuk (1) melihat return pasar melalui indikator IHSG pada bulan Januari dari periode I989-2006 di Bursa Efek Jakarta; (2) mengetahui sejauh mana pengaruh variabel-variabel lain terhadap January effect yang terjadi pada Bursa Efek Jakarta dengan melihat besarnya return pasar pada Bursa Efek Jakarta; (3) menghasilkan bahan pertimbangan bagi investor dalam mengatur strategi berinvestasi menghadapi fenomena January effect tersebut.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian empiris dengan periode observasi sepanjang tahun Januari I989 hingga Januari 2006 menggunakan metode analisis regresi berganda. Variabel bebas dalam regresi ini adalah return pasar bulan Desember, variabel makro (Inflasi, SBI, Kurs dan PDB), sedangkan return pasar bulan Januari berlaku sebagai variabeI terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Menurut literatur, sebelum dilakukan penyusunan model, data hares memenuhi beberapa asumsi dan tidak memiliki masalah tertentu. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam suatu model regresi berganda. Asumsi yang harus dipenuhi atau masalah data yang harus diatasi meliputi norrnalitas, autokorelasi dan multikolinicritas.
Analisis regresi berganda dilakukan dengan melalui tujuh permodelan yaitu: (1) Regresi return bulan Desemberterhadap return pasar bulan Januari; (2) Regresi Inflasi terhadap return pasar bulan Januari; (3) Regresi SBI terhadap return pasar bulan Januari; (4) Regresi kurs terhadap return pasar bulan Januari; (5) Regresi PDB terhadap return pasar bulan Januari; (6) Regresi variabel Makro (Inflasi, SBI, Kurs dan PUB) terhadap return pasar bulan Januari; (7) Regresi return bulan Desember, Inflasi, SBI, Kurs dan PDB terhadap return pasar bulan Januari.
Hasil analisis menunjukan bahwa sebagian besar variabel-variabel lainnya yang merupakan variabel bebas yaitu return Desember, Inflasi, SBI dan PDB yang diujikan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan return pasar bulan Januari. Hanya variabel Kurs yang memiliki mempengaruhi perubahan return pasar bulan Januari. Sehingga ketika semua variabel-variabeI bebas tersebut diregresi bersamaan terhadap return pasar bulan Januari maka dari basil multi regresi dengan menggunakan software E-Views 4.1 didapat hasil yang tidak signifikan terhadap perubahan return pasar bulan Januari.

For several times, Jakarta Stock Exchange has been undergoing unusual phenomenon in which Composite Index giving return that was so high in certain month compared to other months. This so-called January effect, named after its occurrence on the last days of December up to the first weeks of January, occurred not only in inefficient market as in Indonesia, but can also be found in other counties where the market is efficient such as United States' market.
Previous studies on January effect had shown market anomaly in January, which was different from the preceding months, that stock price increase had provided higher return than it did in other months of the year. There are several theories explaining the grounds of the January effect phenomenon, such as information availability theory, tax-loss selling theory and investor behavior theory.
This study will seek the relationship of market return in January as dependent variable to market return in December and several macroeconomic variables as dependent variables (multi-regression analysis). The macroeconomic variables are inflation, SBI, exchange rate and GDP. Correlation calculation was done through Ordinary Least Square (OLS) using E-Views software version 4.1.
The purpose of this thesis are to (1) observe market return through JSX index in January 1989-2006; (2) acknowledge the effect of macro-economic variables to January effect in JSX by measuring high return in the market; (3) provide opinion to investor in setting investment strategy when facing the January effect phenomenon.
The study conducted is an empirical study with observation period between January 1989 to January 2006 using multi-regression method. Included in independent variables are market return in December and macro-economic variables (inflation, SBI, exchange rate and GDP), whereas market return in January will be treated as dependent variable that will be defined by the independent variables. According to literature, before a model is being set up, data must fulfill several assumptions and free of certain issue. In the study, assumptions that must be fulfilled in a multi-regression model were tested. The assumptions or data to be covered included normality, autocorrelation and multicolinearity.
Multi-regression analysis conducted through seven modeling, which were: (1) regression of market return in December to market return in January; (2) regression of inflation rate to market return in January; (3) regression of SBI rate to market return in January; (4) regression of exchange rate to market return in January; (5) regression of GDP to market return in January; (6) regression of macro-economic variables (inflation, SBI exchange rate and GDP) to market return in January; (7) regression of market return in December, inflation, SBI, exchange rate and GDP to market return in January.
Analysis result showed that most tested independent variables, market return in December, inflation, SBI and GDP, had no significant effect on the adjustment of market return in January. Only exchange rate variable that had impact in market return in January. Therefore, when all independent variables were regressed altogether to market return in January, multi-regression result using E-views 4.1 software showed no significant correlation to adjustment market return in January."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>