Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2585 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Peters, Anthony T.
New York: John Wiley & Sons, 1982
669.1 Pet f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Peters, Anthony T.
New York: John Wiley & Sons, 1982
669.1 Pet f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ohio: ASM International, 1988
669.1 HIG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dennis, W.H
London: Sir Isaac Pitman & Sons, LTD, 1961
669.7 DEN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lipnitsky, A.
Moscow: Peace Publishers, [date of publication not identified]
620.17 LIP m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"This practical reference provides thorough and systematic coverage on both basic metallurgy and the practical engineering aspects of metallic material selection and application. Coverage includes: Practical information on the engineering properties and applications of steels, cast irons, nonferrous alloys, and metal matrix composites."
Materials Park, Ohio: ASM International, 2008
e20451947
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Chareza Lutfi Ramadhan
"ABSTRAK
Hidrogen Peroksida (H2O2) adalah suatu senyawa yang termasuk dalam Reactive Oxygen Species (ROS). Deteksi secara akurat konsentrasi H2O2 dalam urin pasien dapat membantu diagnosis kondisi pasien dan memberikan pengobatan yang tepat. Namun diketahui bahwa H2O2 memiliki sifat yang tidak stabil, mudah terdekomposisi menjadi air dan oksigen yang dapat mempengaruhi hasil analisis. Penelitian ini bertujuan untuk optimasi kondisi pra analisis agar dekomposisi H2O2 pada urin dapat diminimalisir. Pada penelitian kali ini metode Ferrous Oxidation-Xylenol Orange (FOX) dipakai untuk menentukan kadar H2O2. Optimasi yang dilakukan berupa penambahan BHT sebagai antioksidan, penyimpanan sampel pada suhu ruang 25oC dengan interval waktu 0 jam, 1 jam, 3 jam, 5 jam, penyimpanan sampel pada suhu 4oC dengan interval waktu 0 jam, 24 jam, dan 48 jam, dan penyimpanan sampel pada suhu -20oC dengan interval waktu 0 bulan, 1 bulan, dan 2 bulan. Kadar H2O2 yang didapatkan dianalisis dengan regresi linear menggunakan program R. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan BHT pada sampel kurang signifikan mempengaruhi jumlah penurunan kadar H2O2 dalam urin (P > 0,05) sedangkan lama penyimpanan pada suhu ruang 25oC (P < 0,05) , pada suhu 4oC (P < 0,05) dan pada suhu -20oC (P < 0,05) signifikan memberikan pengaruh terhadap penurunan jumlah kadar H2O2 dalam urin.
Optimasi Kondisi Pra-Analisis Penetapan Kadar H2O2 Urin Menggunakan Metode Ferrous Oxidation-Xylenol Orange (FOX
dipakai untuk menentukan kadar H2O2. Optimasi yang dilakukan berupa penambahan BHT sebagai antioksidan, penyimpanan sampel pada suhu ruang 25oC dengan interval waktu 0 jam, 1 jam, 3 jam, 5 jam, penyimpanan sampel pada suhu 4oC dengan interval waktu 0 jam, 24 jam, dan 48 jam, dan penyimpanan sampel pada suhu -20oC dengan interval waktu 0 bulan, 1 bulan, dan 2 bulan. Kadar H2O2 yang didapatkan dianalisis dengan regresi linear menggunakan program R. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan BHT pada sampel kurang signifikan mempengaruhi jumlah penurunan kadar H2O2 dalam urin (P > 0,05) sedangkan lama penyimpanan pada suhu ruang 25oC (P < 0,05) , pada suhu 4oC (P < 0,05) dan pada suhu -20oC (P < 0,05) signifikan memberikan pengaruh terhadap penurunan jumlah kadar H2O2 dalam urin.

ABSTRACT
Hydrogen Peroxide (H2O2) is one of the Reactive Oxygen Species (ROS) compounds. Accurate detection of H2O2 concentrations in the urin could help diagnose the patient's condition and provide appropriate treatment. However, H2O2 is unstable, H2O2 is easy to decompose into water and oxygen which can influence the result of analysis, the purpose of this research was to optimize of pre-analytical condition to reduce decomposition of H2O2 in urine. In this research, Ferrous Oxidation-Xylenol Orange (FOX) method was used to determine the level of H2O2. The optimization were the addition of BHT as antioxidant, duration of matrix storage at room temperature 25oC with interval time 0 hours, 1 hour, 3 hours, 5 hours, storage matrix at 4oC with time interval 0 hours, 24 hours, and 48 hours and storage matrix at -20oC with time interval 0 month, 1 month, 2 month. The obtained H2O2 levels were analyzed by linear regression using the R program. The result of the analysis showed that the addition of BHT to the matrix less significantly influenced degradation the level of H2O2 (P > 0,05) while the storage time at room temperature 25oC (P < 0,05) and at 4oC (P < 0,05), and at -20oC (P < 0,05) P value significantly give effect to decomposition of H2O2 in urine.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisah
"Kelompok sebaya wanita usia subur (WUS) yang ada dan berkembang di masyarakat sudah banyak terbentuk salah satunya adalah kelompok sebaya dalam wadah PKK RT. Salah satu permasalahan yang terjadi pada kelompok WUS adalah anemia gizi besi (AGB). Kelompok sebaya PKK RT diharapkan dapat membantu WUS dalam melakukan pencegahan AGB. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi kelompok sebaya terhadap perubahan perilaku dalam pencegahan AGB, jenis penelitian eksperimen semu, desain non-equivalent pretest-postest with control group, dengan intervensi edukasi kelompok sebaya PKK RT. Proses penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2008 di Kota Semarang dengan metode multistage random sampling, jumlah sampel 110 (55 responden kelompok perlakuan, dan 55 responden kelompok kontrol). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata umur WUS 35.5 tahun dengan pendidikan WUS terbesar SMA. Ada hubungan yang signifikan antara usia dengan pengetahuan (p<0.05). Ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pengetahuan dan sikap (p<0.05).
Ada perbedaan yang signifikan (p<0.05) rata-rata nilai pengetahuan, sikap, ketrampilan antara sebelum dan setelah pada kedua kelompok, namun masih lebih tinggi pada kelompok perlakuan yang mendapat intervensi edukasi kelompok sebaya. Ada perbedaan yang signifikan (p<0.05) rata-rata nilai pengetahuan, sikap, ketrampilan antara kelompok perlakuan dan kontrol. Intervensi edukasi kelompok sebaya mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang dapat dilihat dari nilai p<0.05, berarti bahwa pengetahuan, sikap, dan ketrampilan tidak dipengaruhi oleh umur dan tingkat pendidikan tetapi dipengaruhi oleh intervensi edukasi kelompok sebaya. Berdasar hasil tersebut perlu optimalisasi kelompok sebaya wanita yang sudah ada di masyarakat, mengintegrasikan upaya promotif dan preventif AGB kedalam programnya.

There are many existing and developing fertile age women (FAW) peer groups in community, one of them is peer group in PKK RT. Since ferrous deficiency anemia (FDA) was frequently suffered by FAW, peer group of PKK RT was expected to facilitate FAW in preventing FDA. The purpose of this study was to examine the effect of peer group’s education on behavior change in preventing FDA. A quasi-experimental design using non-equivalent pretest-posttest with control group was employed in this study and the intervention was education for PKK RT peer group. Data collection was conducted from March to June 2008 by multistage random sampling at Semarang. Samples were 110 FAW comprised of 55 FAW in intervention group and 55 FAW in control group. Mean of age was 35.5 years old and majority of educational background was high school (51.8%).
The result showed that age significantly related to knowledge (p<0.05). Mean of knowledge, attitude and skill exhibited significant differences between intervention and control group (p<0.05). Intervention of education in peer group significantly affected knowledge, attitude and skill (p<0.05) which were not interfered by age and educational background. It is recommended that existing peer groups of FAW in community need to be optimized and health promotion and prevention efforts should be integrated in the programs of the FAW peer group.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Vania Angela
"Anemia adalah kondisi dengan kadar hemoglobin rendah akibat defisiensi besi dan nutrisi. Suplemen darah komersial umumnya hanya mengandung zat besi dan kurang disukai karena rasa. Telah dikembangkan suplemen permen lunak dengan mikropartikel kitosan terdispersi yang mengandung besi(II) glukonat, vitamin (C, B2, B5, B6, B9, B12), dan seng (Zn). Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi efektivitas, waktu simpan, dan bioavailabilitas suplemen ini. Uji in vivo melibatkan 15 mencit yang dibagi dalam lima kelompok perlakuan berbeda. Hasil menunjukkan kenaikan kadar hemoglobin pada kontrol, mikropartikel dosis 300mg/kgBB, 600mg/kgBB, dan obat komersial berturut-turut sebesar 1,96 g/dl (SD: 4,8 g/dl), 3,5 g/dl (SD: 3,68 g/dl), 4,73 g/dl (SD: 2,02 g/dl), dan 4,7 g/dl (SD: 1,34 g/dl). Penurunan terjadi pada mikropartikel dosis 150mg/kgBB sebesar 0,43 g/dl (SD: 4,5 g/dl). Uji paired-t test menunjukkan peningkatan signifikan pada mikropartikel dosis 600mg/kgBB dan obat komersial (P < 0,05). Kenaikan hemoglobin tidak hanya dipengaruhi oleh besi(II) glukonat, tetapi juga oleh multivitamin dan zinc citrate. Formulasi disempurnakan dengan asam sitrat, kalium benzoat, dan kalium sitrat untuk meningkatkan rasa dan waktu simpan. Uji ICP-MS menunjukkan suplemen mengandung 3284,4 mg/kg elemen besi, dengan satu permen mengandung sekitar 11,5 mg besi, lebih tinggi dari rata-rata produk komersial.

Anemia is a condition with hemoglobin levels below standard due to iron and nutrient deficiency. Commercial blood supplements generally contain only iron and are often disliked due to taste. This study developed a soft candy supplement with dispersed chitosan microparticles containing iron(II) gluconate, vitamins (C, B2, B5, B6, B9, B12), and zinc (Zn). The objective of this research was to evaluate the effectiveness, shelf life, and bioavailability of this supplement. In vivo tests involved 15 mice divided into five groups with different treatments. Results showed hemoglobin increases in the control, 300mg/kgBW microparticles, 600mg/kgBW microparticles, and commercial drug groups of 1.96 g/dl (SD: 4.8 g/dl), 3.5 g/dl (SD: 3.68 g/dl), 4.73 g/dl (SD: 2.02 g/dl), and 4.7 g/dl (SD: 1.34 g/dl), respectively. A decrease occurred in the 150mg/kgBW microparticle group by 0.43 g/dl (SD: 4.5 g/dl). Paired-t tests showed significant increases in the 600mg/kgBW microparticle and commercial drug groups (P < 0.05). Hemoglobin increases were influenced not only by iron(II) gluconate but also by the contained multivitamins and zinc citrate. The supplement formulation was improved by adding citric acid, potassium benzoate, and potassium citrate to enhance taste and shelf life. ICP-MS tests showed the fortified soft candy supplement contained 3284.4 mg/kg iron, with each candy containing approximately 11.5 mg iron, higher than the average commercial soft candy supplement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brooks, Charlie R.
Ohio: American Society for Metals, c1995
620.18 Bro h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>